Anda di halaman 1dari 17

PENULISAN ABSTRAK

(ABSTRACTING)

Armaidi Darmawan, dr, M.Epid

KEPERAWATAN UNJA 2020

1
TINJAUAN MAKNA ABSTRAK

1. Bidang seni
2. Bidang karya ilmiah
PENGERTIAN ABSTRAK
1. Ensiklopedi Indonesia 3. Edisi khusus. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve, [s.a.]
 Singkatan
2. Kamus besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka, 1996: 3.
 ringkasan, inti, ikhtisar (karangan, laporan, dsb.)
3. The Oxford English dictionary, vol. I & VII. 2nd ed. Oxford: Cherenson Press, 1991: 55.
 a summary or epitome of a statement or document.
4. THE LIANG GIE. Kamus administrasi perkantoran (dictionary of office management).
[S.l] : Nur Cahaya, 1986: 12.
 tulisan ringkas yang merupakan intisari dari sesuatu karangan atau uraian tertulis
lainnya yang lebih panjang lebar untuk mempercepat orang mengetahui isi atau
memberinya gambaran yang padat dari tulisan aslinya itu.
5. American National Standards Institute (1979), definisi abstrak adalah representasi dari
isi dokumen yang singkat dan tepat. Abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu
dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan
mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan.
KONSEP UTAMA ABSTRAK
1. Conciseneses (ringkas dan padat)
2. Significance (sangat penting)

Abstrak merupakan representasi yang singkat, padat


dan tepat dari kandungan dokumen yang mencakup
semua hal yang penting dari dokumen asli, dan
biasanya mengikuti gaya dan susunan seperti pada
dokumen aslinya.
TUJUAN PEMBUATAN ABSTRAK
1. untuk menangkap isi tulisan sehingga dalam waktu yang singkat pembaca dapat
mengetahui informasi yang terdapat dalam dokumen (tanpa harus membaca
keseluruhan dokumen)
2. memudahkan pembaca untuk menghemat waktu pembaca.
3. pembaca akan dengan cepat membuat keputusan apakah akan melanjutkan
membaca karya ilmiah atau tidak.
4. menghindari terjadinya plagiasi atau duplikasi tulisan.
5. adanya keywords yang dapat digunakan untuk memudahkan dalam penelusuran
informasi secara elektronis.
6. menghindari masalah bahasa dalam dokumen asli.
SIFAT ABSTRAK

1. Ringkas: dinyatakan dengan kalimat yang ringkas dan terhindar dari


ekspresi yang berlebihan (redundancy).
2. Jelas: menggunakan kata atau kalimat yang jelas dan terhindar dari arti
ganda (ambiguity)
3. Tepat: menggunakan ekspresi yang tepat dan spesifik dalam
menggambarkan isi dokumen.
4. Berdiri sendiri: deskripsi dari dokumen digambarkan secara lengkap dan
dapat dimengerti sepenuhnya tanpa harus merujuk pada dokumen lain.
5. Objektif: terhindar dari interpretasi dan penilaian pribadi pengabstrak.
KATA LAIN ABSTRAK
1. Summary
2. Precis
3. Ikhtisar
4. Sari karangan
5. Ringkasan
KETENTUAN PENULISAN ABSTRAK (Skripsi, TA)
1. Jumlah kata 200-250 kata dengan spasi tunggal (single space).
2. Hanya menyarikan, tidak memberi komentar atau analisis terhadap isi dokumen.
3. Berisi hal-hal pokok isi dokumen.
4. Berbentuk esei, bukan poin per poin.
5. Menggunakan kalimat aktif
6. Bila skripsi/TA dalam bahasa Inggris, maka abstrak ditulis ke dalam bahasa Inggris pula. Bila
skripsi/TA Bahasa Indonesia, maka abstrak ditulis ke dalam Bahasa Indonesia (ada yang
mensyaratkan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia)
7. Istilah asing pada abstrak berbahasa Indonesia ditulis dalam cetak miring (italic), sedangkan
dalam bahasa Inggris semua teks ditulis tegak.
8. Nama mahasiswa (tanpa NIM) ditulis pada bagian atas abstrak, diikuti dengan jenis dan judul
skripsi/TA. Di beberapa perguruan tinggi, mencantumkan NIM setelah nama mahasiswa.
9. Pada bagian bawah abstrak ditulis kata kunci/keyword yang merupakan topik yang dibahas
pada skripsi/TA. Kata kunci berupa kata minimal 3 kata atau phrasa. Pencantuman kata
kunci, ada yang diletakkan di bagian atas setelah keterangan judul skripsi/TA.
ABSTRAK DALAM TELAAH KRITIS MAKALAH
ILMIAH (SUDIGDO S)
1. Apakah merupakan abstrak satu paragraf, atau abstrak
terstruktur ?
2. Apakah sudah tercakup komponen IMRAD (Introduction,
Methods, Results, Discussion?)
3. Apakah secara keseluruhan abstrak informatif?
4. Apakah abstrak lebih dari 200 atau 250 kata ?*
JENIS ABSTRAK
1. Abstrak indikatif (indicative abstract): ikhtisar umum mengenai isi
sesuatu karya ilmiah. Dalam ikhtisar ini tidak terdapat data-data kwantitatif
dan kwalitatif. Ditulis dengan singkat dan padat.
2. Abstrak Deskriptif (describtive abstract): memiliki ciri-ciri antara lain
sebagai berikut:
• hanya menyajikan uraian singkat tentang isi tulisan,
• tidak menguraikan apa yang dibahas dalam tiap bab dalam tulisan
tersebut,
• disusun dalam kalimat tunggal,
• deskriptif tidak memerlukan perincian yang bersifat detail atau pun
contoh-contoh yang bersifat ilustratif.
3. Abstrak informatif (informative abstract): ikhtisar yang lebih mendekati
ringkasan suatu karya ilmiah. Dalam ikhtisar ini diuraikan tujuan
penulisan, pikiran-pikiran pokok, metode-metode, data-data akan tetapi
tidak secara mendetail. ( Skripsi)
STEP PENULISAN ABSTRAK
1. Baca dokumen atau karangan atau tulisan secara hati-hati
2. Tulis kata-kata penting dan ide dokumen atau karangan atau tulisan
3. Tulis draft awal dengan kata-kata yang tercatat dan kata-kata sendiri.
Gunakan kata-kata atau phrasa yang singkat
4. Baca ulang draft yang telah dibuat
5. Buang kata-kata atau phrasa yang tidak bermanfaat
6. Bandingkan draft yang telah dibuat dengan naskah aslinya
7. Cek kembali draft akhir anda
KUALITAS ABSTRAK
1. Akurasi (isi tidak menyimpang dari naskah atau dokumen aslinya)
2. Kejelasan (harus ditulis secara singkat dan mudah dipahami)
3. Isi (berisi informasi penting)
4. Tampilan (menggunakan bahasa standar dan penulisan yang rapih)
CONTOH ABSTRAK INDIKATIF
AIDS DALAM PROFESI DOKTER GIGI
Dalam karangan ilmiah ini akan diketengahkan hal-hal mengenai ciri-ciri virus
AIDS, cara penularan, cara pencegahan, prevalensi & distribusi virus dalam
profesi dokter gigi. Dengan informasi baru ini diharapkan, para dokter gigi akan
dapat memahami risiko tertular, menulari ataupun sebagai sumber penyebaran
virus tersebut.
CONTOH ABSTRAK DESKRIPTIF
Df Julia Sisteria; Liem Joeng Liang. Studi tentang perencanaan dan perilaku struktur bawah (pier) jembatan
dengan dan tanpa alas peredam.

Dalam tugas akhir ini dipelajari perencanaan dan perilaku struktur bawah jembatan tahan gempa
berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia, dan membandingkannya dengan
peraturan di Selandia Baru. Dari hasil penelaahan diusulkan suatu prosedur perencanaan struktur
bawah jembatan dengan dan tanpa alas peredam (base isolation) yang merupakan gabungan
peraturan yang berlaku di Indonesia dengan peraturan di Selandia Baru untuk melengkapi beberapa
kelemahan pada peraturan di Indonesia. Suatu contoh perhitungan dengan analisa beban statik
ekuivalen yang kemudian dibandingkan dengan analisa inelastis riwayat waktu disajikan untuk
memperjelas prosedur yang diusulkan. Dari analisa perilaku pada struktur bawah jembatan tersebut
dapat disimpulkan bahwa hasil analisa beban statik ekuivalen tidak menyimpang jauh dari hasil
analisa riwayat waktu inelastis (yang merupakan simulasi dari gempa yang sebenarnya) sehingga
analisa beban statik ekuivalen dengan prosedur perencanaan yang diusulkan dapat dikatakan cukup
handal.
Nama
Penulis CONTOH ABSTRAK INFORMATIF Judul
Skripsi
Huda, Nashrulloh, 2010, Implementasi Metode Qiroati Dalam Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an (di TPQ Al-Azhar Kemlagi Mojokerto) Skripsi,
Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya.

Al-qur’an adalah pedoman umat muslim di dunia, diwajibkan bagi kita semua untuk Balajar membaca dan menulis al-qur’an. Seharusnya anak didik membaca
dan menulis al-Qur’an itu di biasakan sejak kecil, karena sangat penting pada fase awal guna memahami isi kandungan al-Qur’an., namun yang terjadi pada
saat ini banyak sekali yang kurang bisa dalam membaca al-qur’an. Dalam meningkatkan baca al-qur’an banyak sekali metode baca qur’an cepat dan praktis
yang di gunakan yaitu metode qiroaiti, metode baghdadiyyah, metode, al-barqy, matode iqro’ dan sebagainya. Metode qiroaty merupakan metode yang lebih
menekankan pada bacaan yang praktis dan cepat, untuk metode qiroati dalam mengajarnya harus ditashih terlebih dahulu dan mendapatkan syahadah.

Tujuan
Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang diangkat oleh peneliti yaitu bagaimana penerapan metode qiroati di TPQ, upaya apa yang Penelitian
dilakukan
guru dalam meningkatkan baca tulis Al-Qur’an, factor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat santri dalam melaksanakan baca tulis al-qur’an.
Mengacu pada konteks penelitian diatas, tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan metode qiroati di TPQ, untuk
mengetahui upaya apa yang dilakukan guru dalam meningkatkan baca tulis Al-Qur’an, untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang mendukung dan
menghambat santri dalam melaksanakan baca tulis al-qur’an.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitiannya deskriptif, dengan tujuan untuk memberikan gambaran tentang suatuMetode
gejala Penelitian
tertentu. Teknik pengambilan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menganalisa data digunakan metode deskriptif kualitatif, yakni
uraiannya berdasarkan pada gejala-gejala yang tampak. Agar hasil penilaian berjalan dengan baik, maka proses analisa data tersebut dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut: pertama, reduksi data yaitu penggolongan dan pemusatan data-data yang sudah diperoleh dilapangan untuk mempermudah
peneliti dan data yang diperoleh juga valid, kedua penyajian data yaitu mengumpulkan data secara tersusun dengan memberi kemungkinan adanya
kesimpulan dan tindakan, ketiga verivikasi yaitu penarikan kesimpulan yang memberikan analisis pada puncak.

Dengan rancangan penelitian seperti yang dijelaskan, peneliti memperoleh hasil bahwa pertama penerapan metode qiroati adalah sebelum Hasilpelaksanaan
Penelitian
metode qiroati ini diterapkan yang dilakukan oleh para ustadzah yaitu harus mendapatkan syahadah terlebih dahulu dan dengan deres tiap malam serta
menyediakan media yang akan digunakan, dalam penerapan metode qiroati ini pada setiap jilidnya terdapat materi pelajaran dan cara mengajarnya, selain itu
juga terdapat pokok pelajaran di setiap jilidnya, menggunakan strategi klasikal dan individual. Kedua upaya yang dilakukan dalam meningkatkan baca tulis al-
qur’an adalah adanya Diklat tentang pembelajaran atau media pembelajaran ataupun manajemen TPQ, Training ustadzah professional, Magang dilembaga-
lembaga, Kerjasama dengan lembaga TPQ lain. Dalam bacaan qiroati akan dinilai setiap hari dan dicatat hasil yang telah di capai santri, setelah qiroati
dilaksanakan maka santri menulis qiroati 1/2 halaman, diadakannya imtihan setiap tahun dan diadakannya imtas bagi yang sudah lulus gharib. Ketiga faktor
pendukung dan penghambat dalam melaksanakan baca tulis al-qur’an adalah: faktor pendukung setiap ustadzah yang mengajar sudah ditashih terlebih
dahulu, santri yang masuk tepat waktu, santri aktif dan rajin, menggunakan sarana dan prasarana yakni tersedianya media pembelajaran dan alat peraga.
Sedangkan faktor penghambatnya adalah seringnya ganti-ganti ustadzah disetiap pertemuan dikarenakan kesibukan ustadzah, santri yang sering absen
karena kesibukannya seperti les dan kegiatan ekstra diluar jam sekolah, sarana dan prasarananya kurang memadai seperti keterbatasan kelas, dan
kurangnya meja belajar.

Kata kunci : Metode Qiroati ; Baca Tulis Al-Qur’an

Kata Kunci Abstrak


Contok abstrak Informatif
Hubungan Bakteriologis Air Sumur Gali Dengan Kejadian Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Pinang
Jambi Tahun 2018
**Armaidi Darmawan*Erny Kusdyah

Latar Belakang:Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan. Penggunaan air bersih sangat penting
untuk konsumsi atau air minum, berkumur, kebutuhan rumah tangga, memasak, dan untuk mencuci alat-alat
dapur. Sumber air bersih yang banyak digunakan oleh masyarakat adalah sumur gali. Sumur gali mudah
terkontaminasi oleh bakteri dari sumber pencemaran. Hal ini dapat menyebabkan penyakit seperti diare. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan hubungan kualitas bakteriologis air sumur gali dengan
kejadian diare di wlayah kerja Puskesmas Tanjung Pinang.
Metode:Jenis penelitian ini adalah penelitian Analitik dengan desain cross-sectional di wilayah kerja Puskesmas
Tanjung Pinang Jambi dengan jumlah 50 sampel. Pengambilan sampel menggunakan metode proportionate
strativied random sampling. Uji bakteriologis menggunakan metode MPN (Most Probable Number) dan kejadian
diare dinilai dalam periode 2 minggu sebelum penelitian. Analisis data ini secara univariat dan bivariate
menggunakan uji fisher dan disajikan dalam bentuk tabel.
Hasil Penelitian:Menunjukkan bahwa kualitas mikrobiologis air sumur gali yaitu keberadaan Total Koliform tidak
memenuhi syarat 70%. Kejadian diare pada anggota keluarga 24%. Tidak ada hubungan kejadian yang
signifikan antara kualitas bakteriologis air sumur gali dengan kejadian diare (p=1,000)
Kesimpulan:Bahwa tidak ada hubungan antara kuatitas bakteriologis air sumur gali dengan kejadian diare.
Kata Kunci: Air Sumur Gali, Kualitas Bakteriologis air, Diare.
SELAMAT BELAJAR

TERIMA KASIH

17

Anda mungkin juga menyukai