Disusun Oleh
PEMBIMBING AKADEMIK :
Dr.Muthia Mutmainah, M.Kep, Sp.Mat
Sri Mulyani, S.Kep.,M.Kep
Ns. Meinarisa, S.Kep., M.Kep
PEMBIMBING LAPANGAN:
Ns. Ernawati, S.Kep
2. Sasaran Program KB
Sedangkan sasaran strategis BKKBN tahun 2015 - 2019 yang tertera pada
Renstra BKKBN 2015-2019 adalah sebagai berikut:
1) Menurunnya Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)
2) Menurunnya angka kelahiran total (TFR) per WUS (15 - 49 tahun)
3) Meningkatnya pemakaian kontrasepsi (CPR)
4) Menurunnya unmet need
5) Menurunnya angka kelahiran pada remaja usia 15 -19 tahun (ASFR 15 –
19 tahun)
6) Menurunnya kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS (15 - 49 tahun).
menurut medical eligibility criteria for contraceptive use (MEC) (2015)
kategori yang memenuhi syarat untuk akseptor kontrasepsi yaitu:
a. Suatu kondisi yang mana tidak ada larangan untuk penggunaan metode
kontrasepsi. Artinya metode tersebut dapat digunakan pada setiap
keadaan.
b. Suatu kondisi dimana keuntungan dari penggunaan metode ini secara
umum lebih besar daripada teori atau risiko yang telah terbukti. Artinya
secara umum metode tersebut dapat digunakan.
c. Suatu kondisi dimana teori atau risiko yang telah terbukti biasanya lebih
besar daripada keuntungan menggunakan metode tersebut. Artinya
penggunaan metode tersebut biasanya tidak direkomendasikan kecuali
tidak ada metode lain yang tersedia atau dapat diterima klien.
d. Suatu kondisi yang menunjukkan resiko kesehatan yang tidak dapat
diterima jika metode kontrasepsi ini digunakan. Artinya, metode tersebut
tidak dapat digunakan.
3. Tujuan Kb
Tujuan umum dari keluarga berencana yaitu untuk meningkatkan
kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Norma
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya
masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus
menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomer 87 tahun 2014
tentang Perkembangan Kependudukan dan Pengembangan Keluarga,
Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga, kebijakan KB bertujuan
untuk :
1) Mengatur kehamilan yang diinginkan
2) Menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak
3) Meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling, dan
pelayanan KB dan kesehatan reproduksi
4) Meningkatkan partisipasi dan kesertaan pria dalam praktek Keluarga
Berencana
5) Mempromosikan penyusuan bayi sebagai upaya untuk menjarangkan jarak
kehamilan
4. Manfaat KB
Menurut WHO (2018) manfaat KB adalah sebagai berikut.
1) Mencegah Kesehatan Terkait Kehamilan
Kemampuan wanita untuk memilih untuk hamil dan kapan ingin hamil
memiliki dampak langsung pada kesehatan dan kesejahteraannya. KB
memungkinkan jarak kehamilan dan penundaan kehamilan pada wanita
muda yang memiliki risiko masalah kesehatan dan kematian akibat
melahirkan anak usia dini. KB mencegah kehamilan yang tidak
diinginkan, termasuk wanita yang lebih tua dalam menghadapi
peningkatan risiko terkait kehamilan. KB memungkinkan wanita yang
ingin membatasi jumlah keluarga mereka. Bukti menunjukkan bahwa
wanita yang memiliki lebih dari 4 anak berisiko mengalami kematian ibu.
Dengan mengurangi tingkat kehamilan yang tidak diinginkan, KB juga
mengurangi kebutuhan akan aborsi yang tidak aman.
2) Mengurangi AKB
KB dapat mencegah kehamilan dan kelahiran yang berjarak dekat dan
tidak tepat waktu. Hal ini berkontribusi pada beberapa angka kematian
bayi tertinggi di dunia. Bayi dengan ibu yang meninggal akibat melahirkan
juga memiliki risiko kematian yang lebih besar dan kesehatan yang buruk.
3) Membantu Mencegah Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired
Immunodeficiency Syndrome (AIDS)
KB mengurangi risiko kehamilan yang tidak diinginkan di antara wanita
yang hidup dengan HIV, mengakibatkan lebih sedikit bayi yang terinfeksi
dan anak yatim. Selain itu, kondom pria dan wanita memberikan
perlindungan ganda terhadap kehamilan yang tidak diinginkan dan
terhadap IMS termasuk HIV.
4) Memberdayakan Masyarakat dan Meningkatkan Pendidikan
KB memungkinkan masyarakat untuk membuat pilihan berdasarkan
informasi tentang kesehatan seksual dan reproduksi. KB memberikan
peluang bagi perempuan untuk mengejar pendidikantambahan dan
berpartisipasi dalam kehidupan publik, termasuk mendapatkan pekerjaan
yang dibayar. Selain itu, memiliki keluarga yang lebih kecil
memungkinkan orang tua untuk berinvestasi lebih banyak pada setiap
anak. Anak-anak dengan lebih sedikit saudara kandung cenderung tetap
bersekolah lebih lama daripada mereka yang memiliki banyak saudara
kandung.
5) Mengurangi Kehamilan Remaja
Remaja hamil lebih cenderung memiliki bayi prematur atau bayi berat
lahir rendah (BBLR). Bayi yang dilahirkan oleh remaja memiliki angka
kematian neonatal yang lebih tinggi. Banyak gadis remaja yang hamil
harus meninggalkan sekolah. Hal ini memiliki dampak jangka panjang
bagi mereka sebagai individu, keluarga dan komunitas.
6) Perlambatan Pertumbuhan Penduduk
KB adalah kunci untuk memperlambat pertumbuhan penduduk yang tidak
berkelanjutan dengan dampak negatif yang dihasilkan pada ekonomi,
lingkungan, dan upaya pembangunan nasional dan regional.
AKDR atau IUD (Intra Uterine Device) bagi banyak kaum wanita
merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan
tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang
menyusui, AKDR tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun
kadar air susu ibu (ASI). Namun, ada wanita yang ternyata belum dapat
menggunakan sarana kontrasepsi ini. Karena itu, setiap calon pemakai
AKDR perlu memperoleh informasi yang lengkap tentang seluk-beluk
alat kontrasepsi ini.
Jenis-jenis AKDR :
1. Copper-T
AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana pada
bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat
tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan)
yang cukup baik.
2. Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan
pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal
32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang
mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti
halnya lilitan tembaga halus pada jenis Coper-T.
3. Multi Load
AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua
tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya
dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat
tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk
menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar,
small (kecil), dan mini.
4. Lippes Loop
AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral
atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang
benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang
berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran
25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C
berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm (tebal, benang
putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan
yang rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah
bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan
usus, sebab terbuat dari bahan plastik.
g. Kontrasepsi Implant
Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang
mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi.
Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria, yaitu vasektomi. Dengan
demikian, jika salah satu pasangan telah mengalami sterilisasi, maka
tidak diperlukan lagi alat-alat kontrasepsi yang konvensional. Cara
kontrasepsi ini baik sekali, karena kemungkinan untuk menjadi hamil
kecil sekali. Faktor yang paling penting dalam pelaksanaan sterilisasi
adalah kesukarelaan dari akseptor. Dengan demikia, sterilisasi tidak
boleh dilakukan kepada wanita yang belum/tidak menikah, pasangan
yang tidak harmonis atau hubungan perkawinan yang sewaktu-waktu
terancam perceraian, dan pasangan yang masih ragu menerima
sterilisasi. Yang harus dijadikan patokan untuk mengambil keputusan
untuk sterilisasi adalah jumlah anak dan usia istri. Misalnya, untuk usia
istri 25–30 tahun, jumlah anak yang hidup harus 3 atau lebih.
i. Kontrasepsi vasektomi
5. Riwayat Menstruasi
1) Menarche :
2) Siklus : 28 hari
3) Banyaknya : normal
4) Lamanya : 7 hari
5) Sifat Darah : Baik
6) Teratur/Tidak : Teratur
7) Dismenorhea : Tidak ada
8) Fluor Albus: Tidak ada
9) HPHT : -
6. Cara KB terakhir (bagi akseptor KB lama) : Suntik KB 3 Bulan
7. Riwayat Obstetri : 2 Orang
1) Jumlah anak lahir hidup: 2 Orang
2) Jumlah abortus: Tidak ada
3) Usia anak terakhir: 3 bulan
4) Persalinan terakhir: 2 September 2021
5) Menyusui: Lancar dan di beri ASI hingga Usia 2 Tahun
8. Status kehamilan saat ini : Tidak Hamil
9. Sikap pasangan terhadap KB : Baik dan Medukung
10. Alat kontrasepsi yang pernah digunakan :KB suntik 3 bulan , dan sekarnag KB
suntik 3 bulan
B. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Pasien tampak, tidak ada keluahan demam batuk pilek maupun
Diare.
Kesadaran : Compos metis
Tekanan Darah : 110/70
Berat Badan : 33 kg
Wajah : baik dan tidak pucat , tidak ada lesi
Mata : conjungtiva : Tidak anemis ; sklera : Tidak Ikterik
Leher : baik
pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada
pembesaran kelenjar thyroid : Tidak ada
Abdomen : Terdapat bekas Luka OP Sc.
Genetalia : Tidak Terkaji
Ekstrimitas : tidak oedema.
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal
N danJam Diagnosa TTD
o Keperawatan
18.November
1 Defisit pengetahuan tan tang
. 2021 jadwal KB setelah melahirkan
B.D Kurang terpapar informasi.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
- klien paham
kapan saat dia
akan melakukan
Kb rutin kembali
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERWATAN