Anda di halaman 1dari 3

Keluarga Berencana (kb) adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari

kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval di
antara kehamilan. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan suami istri serta
menetukan jumlah anak dalam keluarga

Keluarga kecil dan bahagia merupakan dambaan setiap pasangan suami


istri.Dengan hadirnya Keluarga Berencana (KB) yang salah satunya adalah untuk
menjarangkan kehamilan dan kelahiran membawa pengaruh besar bagi setiap pasangan
suami istri. program kb juga adalah salah satu upaya-upaya untuk keluarga agar dapat
mengatur jarak usia antar anak, kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah anak, dan kapan
akan berhenti mempunyai anak kb juga salah satu cara agar dapat menurunkan angka
kematian ibu khususnya ibu dengan kondisi 4t yaitu terlalu muda melahirkan (di bawah usia
20 tahun), terlalu sering melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan, dan terlalu tua
melahirkan (di atas usia 35 tahun). (world health organization, 2018).

Alat kontrasepsi adalah upaya mencegah terjadinya kehamilan akibat adanya pertemuan
antara sel telur dan sel sperma. IUD adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan kedalam
rahim yang sangat efektif, reversible dan berjangka panjang, dan dipakai oleh semua
perempuan usia reproduktif

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2018, secara global penggunaan
kontrasepsi modern sedikit meningkat, dari (54%) pada tahun 1990 menjadi (57,4%).
Pengguna kontrasepsi di dunia 3 lebih dari 100 juta wanita menggunakan kontrasepsi yang
memiliki efektifitas, dengan pengguna kontrasepsi hormonal lebih dari (75%) dan (25%)
menggunakan non hormonal. Data WHO menunjukkan bahwa pengguna alat kontrasepsi
IUD/AKDR (30%) terdapat di Cina, (13%) di Eropa, (5%) di Amerika Serikat, dan (6,7%) di
negara–negara berkembang lainnya.

Indonesia merupakan negara dengan jumlah populasi terbanyak nomor 3 di dunia pada tahun
2020. Menurut data Worldometers pada bulan Maret 2020, jumlah penduduk Indonesia
sebesar 273,523,615 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 151 jiwa per km2 jumlah ini
cenderung naik dibandingkan tahun 2019 yaitu sebesar 270,625,568 jiwa. Berdasarkan data
Kampung KB BKKBN tahun 2019 di Indonesia jumlah peserta KB aktif sekitar 2.880.867
jiwa menunjukkan metode kontrasepsi yang terbanyak penggunaannya adalah KB Suntik
(47%), Pil (21%), dan IUD berada diurutan ketiga sebanyak (14%), Implan (11%), Kondom
(4%), MOW (3%), serta MOP (1%).

Intra Uterine Device (IUD) merupakan salah satu alat kontrasepsi (alkon) MKJP. Oleh karena
IUD dipasang di dalam rahim, maka alkon ini sering disebut dengan istilah Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim (AKDR). Sebanyak 7,3% akseptor memilih IUD sebagai alkon di Indonesia
pada tahun 2015 (Budiarti et al., 2017). Oleh karena berada di dalam rahim, pengontrolan
IUD tetap perlu dilakukan. Akseptor diharapkan mengenal keluhan atau gejala serta efek
samping IUD yang kemungkinan bisa berisiko baginya.IUD (Intra Uterine Device) adalah
atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) merupakan alat kontrasepsi terbuat dari
plastik yang fleksibel dipasang dalam rahim. Kontrasepsi yang paling ideal untuk ibu
pasca persalinan dan menyusui adalah tidak menekan produksi ASI yakni Alat
Kontarsepsi Dalam rahim (AKDR), suntikan KB yang 3 bulan, minipil

dan kondom (BKKBN, 2014)


BAB ll

tinjauan teori

a. Devenisi Keluarga Berencana (Kb)


Menurut World Health Oganisation (WHO) keluarga berencana adalah tindakan yang
membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan,
mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta
menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Secara umum (KB) dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur banyaknya
kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta
keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung
dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang
kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga 9 10 akan
terhindar dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi.
2. asuhan keluarga berencana
upaya mengatur kelahiran anak, jarak, dan usia ideal melahirkan, mengatur
kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak
reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. pengaturan kehamilan
dilakukan dengan menggunakan cara, alat, dan obat kontrasepsi.
3. tujuan asuhan keluarga berencana
membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan,
mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan. Mengontrol
waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan suami istri serta menetukan jumlah anak
dalam keluarga.
4. manfaat asuhan keluarga berencana
untuk mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu,
bayi, ayah serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai
akibat langsung dari kehamilan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai