PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam memilih dalam memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai
dengan pilihannya dan dapat membuat klien merasa lebih puas. Konseling yang
baik juga akan membantu klien dalam menggunakan kontrasepsinya lebih lama
interaksi antara petugas dan klien karena dapat meningkatkan hubungan dan
pelayanan KB dan bukan hanya informasi yang diberikan dan dibicarakan pada
satu kesempatan yakni pada saat pemberian pelayanan. Teknik konseling yang
baik dan infromasi yang baik, harus di terapkan dan dibicarakan secara interaktif
sepanjang kunjungan klien dengan cara yang sesuai dengan budaya yang ada.
Kontrasepsi, 2006)
Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama kita
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, (1996), setiap tahun, lebih dari 600.000
kematian itu terjadi di negara berkembang. Dalam jangka waktu yang sama, tak
kurang dari 50 juta aborsi akibat kehamilan tak diinginkan terjadi di muka bumi
Saat ini diketahui jumah penduduk Indonesia sebesar 225,5 juta penduduk
untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk tersebut hingga 1,14% pada tahun
meningkatkan kualitas hidup dan memberi efek yang positif terhadap kebahagian
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2 . Tujuan Khusus
alat kontrasepsi.
kontrasepsi.
kontasepsi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
b) Pengertian Kontrasepsi
Menurut Wiknjosastro (2007) Suratun dkk. (2008), kontrasepsi
berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti “melawan” atau
“mencegah” sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang
matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Kontrasepsi
adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma.
Kontrasepsi ialah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat permanen.
Syarat-syarat kontrasepsi yang ideal antara lain:
1. Dapat dipercaya.
2. Tidak menimbulkan efek yang mengganggu kesehatan.
3. Daya kerjanya dapat diatur menurut kebutuhan.
4. Tidak menimbulkan gangguan sewaktu melakukan koitus.
5. Tidak memerlukan motivasi terus-menerus.
6. Mudah pelaksanaannya.
7. Murah harganya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat.
8. Dapat diterima penggunaannya oleh pasangan yang bersangkutan.
c) Pengertian Akseptor KB
Akseptor KB adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang salah seorang
dari padanya menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi dengan
tujuan untuk pencegahan kehamilan baik melalui program maupun non
program Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia (2001) dalam
Setiawan dan Saryono (2010) Akseptor adalah orang yang menerima serta
mengikuti dan melaksanakan program keluarga berencana.
d) Jenis-jenis Akseptor KB
Menurut Handayani (2010) jenis akseptor KB sebagai berikut
1. Akseptor KB baru
Akseptor KB baru adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang
pertama kali menggunakan kontrasepsi setelah mengalami kehamilan
yang berakhir dengan keguguran atau kelahiran.
2. Akseptor KB lama
Akseptor KB lama adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang
melakukan kunjungan ulang termasuk pasangan usia subur yang
menggunakan alat kontrasepsi kemudian pindah atau ganti ke cara atau
alat yang lain atau mereka yang pindah klinik baik menggunakan cara
yang sama atau cara (alat) yang berbeda.
3. Akseptor KB aktif
Peserta KB aktif adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang pada
saat ini masih menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi.
4. Akseptor KB aktif kembali
Perserta KB aktif kembali adalah Pasangan Usia Subur (PUS)
yang telah berhenti menggunakan selam tiga blan atau lebih yang tidak
diselingi oleh suatu kehamilan dan kembali menggunakan alat
kontrasepsi baik dengan cara yang sama maupun berganti cara setelah
berhenti atau istirahat paling kurang tiga bulan berturut-turut dan
bukan karena hamil.
b) Tujuan khusus
1. Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
2. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
3. Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan
kelahiran.
d. Cara Kerja
Pada dasarnya prinsip kerja kontrasepsi adalah meniadakan pertemuan
antara sel telur (ovum) dengan sel mani (sperma) dengan cara:
a) Menekan keluarnya sel telur (ovum).
b) Menghalangi masuknya sperma ke dalam alat kelamin wanita sampai
mencapai ovum.
c) Mencegah nidasi.
3. Spermisida
Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9)
digunakan untuk menon-aktifkan atau membunuh sperma.
4. KB Suntik
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya
kehamilan dengan melalui suntikan hormonal.
1) KB Suntik 1 bulan (kombinasi)
Adalah 25 mg Depo medroksiprogestreon asetat dan 5 mg
esestradiol sipionat yang diberikan injeksi I.m sebulan sekali
(Cyclofem). Dan 50 mg roretindron enantat dan 5mg Estradional
Valerat yang diberikan injeksi I.m sebulan sekali.
Indikasi:
1.) Wanita usia 35 tahun yang merokok aktif.
2.) Ibu hamil atau diduga hamil.
3.) Pendarahan vaginal tanpa sebab.
4.) Penderita jantung, stroke, lever, darah tinggi dan kencing
manis.
5.) Sedang menyusui kurang dari 6 minggu.
6.) Penderita kanker payudara
2) KB Suntikan 3 bulan.
Depo-provera ialah 6-alfa-metroksiprogesteron yang
digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek
progesterone yang kuat dan sangat efektif. Obat ini termasuk obat
depot. Noristerat termasuk dalam golongan kontrasepsi ini.
Mekanisme kerja kontrasepsi ini sama seperti kontrasepsi
hormonal lainnya. Depo-provera sangat cocok untuk program
postpartum oleh karena tidak mengganggu laktasi.
5. KB Pil
Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum. Pil telah
diperkenalkan sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang tidak
hamil dan menginginkan cara pencegah kehamilan sementara yang
paling efektif bila diminum secara teratur. Minum pil dapat dimulai
segera sesudah terjadinya keguguran, setelah menstruasi, atau pada
masa post-partum bagi para ibu yang tidak menyusui bayinya. Jika
seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya penggunaan pil ditunda
sampai 6 bulan sesudah kelahiran anak (atau selama masih menyusui)
dan disarankan menggunakan cara pencegah kehamilan yang lain.
Jenis-jenis AKDR :
1.) Copper-T
AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana
pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan
kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti
pembuahan) yang cukup baik.
2.) Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk
memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter
batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga
(Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama
seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Coper-T.
3.) Multi Load
AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua
tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya
dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat
tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk
menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar,
small (kecil), dan mini.
4.) Lippes Loop
AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti
spiral atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol,
dipasang benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis
yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A
berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam),
tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm (tebal,
benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka
kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral
jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau
penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik.
7. Kontrasepsi Implant
Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah
kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit
lengan atas sebelah dalam .Bentuknya semacam tabung-tabung kecil
atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang
korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul atau
tergantung jenis susuk yang akan dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif
berupa hormon. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit
demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi
dan menghalangi migrasi sperma. Pemakaian susuk dapat diganti
setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti setiap tahun.
9. Kontrasepsi vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas
reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia alur
transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi.
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama :
Umur : usia PUS (20-55 tahun)mempengaruhi bagaimana
mengambil keputusan dalam pemeliharaan
kesehatannya ( Sarwono 2005 ).
Agama : Masih kuat kepercayaan di kalangan masyarakat
muslim bahwa setiap mahluk yang diciptakan tuhan
pasti diberi rezeki untuk itu tidak khawatir memiliki
jumlah anak yang banyak. ( Prawirohardjo, S. 2003 )
2. Keluhan utama :
pada pasien yang menggunakan AKDR umum nya mengeluh haid
lebih lama dan lebih banyak,bercak atau flek di antara masa
haid,terjadi kram atau nyeri selama haid (dalam buku panduan
ABPK).
Pada pasien yang menggunakan pil biasa nya mengeluh
mual,bercak atau flek diantara masa haid,sakit kepala
ringan,payudara nyeri,berat badan sedikit naik atau turun.
Pada pasien yang menggunakan suntik 3 bulan biasa nya mengeluh
kenaikan berat badan rata-rata naik 1-2kg tiap tahun tetapi kadang
bisa lebih.namun ada pula keluhan yang tidak umum biasanya
seperti sakit kepala ringan,nyeri payudara,suasana hati
berubah,mual-mual,rambut rontok,gairah seksual menurun,jerawat.
Suntik 1 bulan yang paling umum pasien mengeluh mual-
mual,flek,sakit kepala ringan,berat badan naik turun
AKBK keluhannya bercak atau haid ringan.
(di dalam buku ABPK)
Implant
- Tekanan darah tinggi selama < 180/110 mmHg,
dengan masalah gangguan pembekuan darah atau
anemia bulan sabit boleh menggunakan metode ini
-
Penyakit Paru-paru :
Penyakit Saluran Pencernaan :
Penyakit Ginjal & Saluran Kencing :
Penyakit Endokrin :
Pil kombinasi
- Diabetes mellistus tanpa komplikasi boleh
menggunakan metode ini
- Diabetes mellistus > 20 tahun tidak boleh
menggunakan metode ini
Suntikan kombinasi
- Diabetes mellistus > 20 tahun tidak boleh
menggunakan metode ini
-
Suntikan progestin
- Diabetes mellistus disertai komplikasi tidak boleh
menggunakan metode ini
-
AKDR
- Penderita penyakit tiroid atau Diabetes boleh
menggunakan metode ini
Implant
- Ganguan toleransi glukosa (DM) tidak boleh
menggunakan metode ini
Penyakit Saraf :
Pil kombinasi
- Migrain dan gejala neurologik fokal (epilepsi/
riwayat epilepsi ) tidak boleh menggunakan metode
ini
6. Riwayat Obstetri
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
N
BB/ Abnorm
o. Suami Ank UK Peny Jns Pnlg Tmpt Peny JK H M Laktasi Peny
PB alitas
Pil kombinasi
Suntikan kombinasi
Pil progestin / minipil
Kontrasepsi progestin
- Nulipara dan yang telah memiliki anak, bahkan
sudah memiliki banyak anak, tetapi belum
menghendaki tubektomi, atau setelah mengalami
abortus
AKDR
- Boleh digunakan dalam keadaan nulipara
Implant
7. Riwayat Kontrasepsi
8. Pola Fungsional Kesehatan
Pola Keterangan
Nutrisi
Eliminasi
Istirahat
Aktivitas
Personal
Hygiene
Kebiasaan
Seksualitas
9. Riwayat Psikososiokultural Spiritual
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran :
Tanda Vital :
Pil kombinasi
- Tekanan darah tinggi >180/110 mmHg, atau diastolik > 90
mmHg atau sistolik > 160 mmHg tidak boleh menggunakan
alat kontrasepsi pil kombinasi ( buku panduan praktis
pelayanan KB hal : MK-31)
- Nyeri dada hebat, batuk, napas pendek merupakan keadaan
yang perlu mendapatkan perhatian dimana memungkinkan
masalah yang mungkin terjadi seperti serangan jantung atau
bekuan darah di dalm paru
Kontrasepsi suntikan kombinasi
- Tekanan darah tinggi >180/110 mmHg dapat diberikan, tetapi
perlu pengawasan, metode kontrasepsi nonhormonal
merupakan pilihan yang lebih baik
- Nadi > 100x/menit atau jauh di atas normal, sesak napas,
pucat dan sianosis menandakan kemungkinan peserta
mempunyai penyakit jantung yang serius
Pil progestin / minipil
- Tekanan darah tinggi selama < 180/110 mmHg boleh
menggunakan pil progestin
Kontrasepsi suntikan progestin
- Tekanan darah tinggi selama < 180/110 mmHg, dengan
masalah gangguan pembekuan darah boleh menggunakan
suntikan progestin
-
AKDR
- Tekanan darah tinggi boleh menggunakan metode ini
Implant
- Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah gangguan
pembekuan darah tau anemia bulan sabit boleh menggunakan
metode ini
- tekanan darah sistolik >160 mmHg, diastolik >90 mmHg dan
napas serasa pendek setelah olahraga ringan perlu dilakukan
tindakan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan penggunaan
alat kontrasepsi ini
Antropometri :
Berat badan sekarang :
AKDR
- Gemuk ataupun kurus boleh mengunakan metode ini
Implant
- Berat badan mencapai 70 kg perlu dilakukan tindakan evaluasi
lebih lanjut untuk menentukan penggunaan alat kontrasepsi ini
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kepala :
Wajah :
Implant
- Tampak ikterus
Mata :
Pil kombinasi
- Kehilangan penglihatan atau kabur menandakan
stroke, hipertensi atau problem vaskular
Suntikan kombinasi
- Kehilangan penglihatan atau kabur menandakan
stroke, hipertensi atau migrain
- Sklera berwarna kuning menandakan kemungkinan
indikasi adanya\ penyakit hati pemilihan alat
kontrasepsi nonhormonal lebih diutamakan
Pil progestin / minipil
Kontrasepsi progestin
AKDR
Implant
- Peringatan : Sakit kepala migrain, sakit kepala
berulang yang berat, atau kaburnya penglihatan
- Tampak ikterus
Hidung :
Mulut :
Telinga :
Leher :
Dada :
Implant
- Edema dan nyeri tungkai, dada dan paha perlu
dilakukan tindakan evaluasi lebih lanjut untuk
menentukan penggunaan alat kontrasepsi ini
Payudara :
AKDR
- Penderita tumor jinak atau kanker payudara boleh
menggunakan metode ini
Abdomen :
Pil kombinasi, Hal yang perlu diperhatikan :
- Nyeri abdomen hebat menandakan penyakit kandung
empedu, bekuan darah, pankreatitis
Suntikan kombinasi
Pil progestin / minipil
Kontrasepsi progestin
- Nyeri abdomen bagian bawah yang berat menandakan
kemungkinan gejala kehamilan ektopik terganggu
AKDR
Implant
- Nyeri abdomen bagian bawah yang berat menandakan
kemungkinan gejala kehamilan ektopik terganggu
Genitalia :
Suntikan kombinasi
Pil kombinasi
Pil progestin / minipil
Suntikan progestin
- Perdarahan berat yang 2 kali lebih panjang dari masa
haid atau 2 kali lebih banyak dalam 1 periode haid
atau 2 kali lebih banyak dalam satu periode masa haid
AKDR
- Perdarahan vagina yang tidak diketahui sampai dapat
dievaluasi tidak boleh mengunakan metode ini
- Tampak adanya varises pada vagina boleh
menngunakan metode ini
Implant
- Terjadi perdarahan yang banyak dan lama
Ekstermitas :
Pil kombinasi
Suntikan kombinasi
- Varises, rasa sakit dan kaki bengkak menandakan
indikasi risiko tinggi penggumpalan darah pada
tungkai
Pil progestin / minipil
Kontrasepsi progestin
AKDR
- Tampak adanya varises pada tungkai boleh
menngunakan metode ini
Implant
- Edema dan nyeri tungkai, dada dan paha perlu
dilakukan tindakan evaluasi lebih lanjut untuk
menentukan penggunaan alat kontrasepsi ini
Palpasi
Kepala :
Wajah :
Mata :
Hidung :
Mulut :
Telinga :
Leher :
Dada :
Payudara :
Suntikan kombinasi
Pil kombinasi
Pil progestin / minipil
Kontrasepsi progestin
AKDR
- Terabanya benjolan yang dapat menandakan adanya
kemungkinan akseptor menderita tumor jinak atau
kanker payudara boleh menggunakan metode ini
Implant
- Teraba tumor / benjolan pada payudara yang
menandakan adanya kanker payudara atau riwayat
kanker payudara tidak boleh menggunakan metode ini
Abdomen :
Genitalia :
AKDR
- adanya varises pada cvulva boleh menngunakan metode
ini
Ekstermitas :
Pil kombinasi
Suntikan kombinasi
- Varises, rasa sakit dan kaki bengkak menandakan
indikasi risiko tinggi penggumpalan darah pada
tungkai
Pil progestin / minipil
Kontrasepsi progestin
AKDR
- teraba adanya varises pada tungkai boleh
menngunakan metode ini
Implant
- Edema dan nyeri tungkai, dada dan paha perlu
dilakukan tindakan evaluasi lebih lanjut untuk
menentukan penggunaan alat kontrasepsi ini
Auskultasi
Perkusi
3. Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan Laboraturium :
Pemeriksaan USG :
Pemeriksaan diagnostic lainnya :
V. INTERVENSI
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh sebagai kelanjutan
manajemen terhadap diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi.