Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN KB SUNTIK 3 BULAN

DI PUSKESMAS SRONDOL SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Stase Maternitas


Oleh :
HERMAN, S.Kep, CHt
NIM. 1608231

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2016

LAPORAN PENDAHULUAN KB SUNTIK 3 BULAN


DI PUSKESMAS SRONDOL SEMARANG

A. Pengertian Keluarga Berencana


KB adalah suatu usaha guna merencanakan dan mengatur jarak kehamilan
sehingga kehamilan dapat dikehendaki pada wakyu yang diinginkan. ( Saifuddin , 2008 ).
KB adalah tindakan yang membantu individu atau pemasangan suami istri untuk
mendapatkan obyek tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur
interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan
suami istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. ( WHO, 2007 ). Suntik 3 bulan
adalah kontrasepsi suntik yang diberikan setiap 3 bulan sekali dengan cara suntik IM.
(Hartanto, Hanafi. 2004 ).
Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) adalah suatu sintesa progestin yang
mempunyai efek seperti progestin asli dari tubuh wanita. Depo Medroksi Progesteron
Asetat (DMPA) telah digunakan selama kurang lebih 20 tahun dan sampai saat ini
akseptornya berjumlah kira-kira 5 juta wanita. Depo Medroksi Progesteron Asetat
(DMPA) diberikan setiap 3 bulan dengan dosis 150 mg/ml (Anggraini, 2011).

B. Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntik 3 bulan


Menurut Manuaba (2010), mekanisme kerja komponen progesterone atau derivate
testosterone adalah:
1. Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum
untuk terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan releasing faktor

2.
3.
4.

dari hipotalamus.
Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit ditembus spermatozoa.
Perubahan peristaltic tuba fallopi, sehingga kontrasepsi dihambat.
Mengubah suasana endometerim, sehingga tidak sempurna untuk implantasi
hasil konsepsi

C. Keuntungan dan kerugian KB Suntik 3 bulan


1. Keuntungan
2

Menurut BKKBN (2012), keuntungan KB Suntik 3 bulan Depo Medroksi


Progesteron Asetat (DMPA) antara lain:
a. Sangat efektif.
b. Pencegahan kehamilan jangka panjang.
c. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
d. Tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah
e. Tidak mempengaruhi ASI.
f. Sedikit efek samping
g. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
h. Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai perimenopause
i. Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.
j. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
k. Mencegah beberapa penyakit radang panggul.
2. Kerugian
Menurut Anggraini (2011), kerugian KB Suntik 3 bulan Depo Medroksi
Progesteron Asetat (DMPA) antara lain:
a. Sering ditemukan ganguan haid.
b. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian
pemakaian.
c. Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan
d. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
e. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,
Hepatitis B dan virus HIV.
f. Pada penggunaan jangka panjang dapat terjadi perubahan lipid serum.

D. Waktu penggunaan KB Suntik 3 bulan


Menurut BKKBN (2012), waktu yang tepat penggunaan KB Suntik 3 bulan
adalah:
1. Setiap saat selama siklus haid, asal tidak hamil.
2. Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid.
3. Pada ibu yang tidak haid atau dengan perdarahan tidak teratur, injeksi dapat
diberikan setiap saat, asal tidak hamil. Selama 7 hari setelah penyuntikan tidak
boleh melakukan hubungan seksual.

4. Ibu yang telah menggunakan kontrasepsi hormonal lain secara benar dan tidak
hamil kemudian ingin mengganti dengan kontrasepsi suntikan pertama dapat
segera diberikan tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya.
5. Ibu yang menggunakan kontrasepsi nonhormonal dan ingin mengganti dengan
kontrasepsi hormonal, suntikan pertama dapat segera diberikan, asal ibu tidak
hamil dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya. Bila ibu
disuntik setelah hari ke-7 haid, selama 7 hari penyuntikan tidak boleh
melakukan hubungan seksual
E. Efek Samping KB Suntik 3 bulan
a. Gangguan Haid
Gejala : tidak mengalami haid, pendarahan bercak-bercak, perdarahan di luar
siklus haid, perdarahan yang lebih lama
Penyebabnya : karena adanya ketidakseimbangan hormon sehingga
endometrium mengalami perubahan histologi, keadaan amenorhea disebabkan
atropi endrometrium
b. Depresi
Gejala : perasaan lesu, tidak semanga
Penyebab : diperkirakan adanya hormon progesteron terutama yang berisi lgnon steroid menyebabkan kekurangan Vit B6 dalam tubuh, dan adanya retensi
garam

c. Perubahan Libido
Gejala : terjadi pnurunan / peningkatan dorongan seksual
Penyebab : penurunan libido terjadi karena efek progesteron terutama yang
bersifat lg non steroid menyebabkan vagina kering, namun demikian faktor
psikis dapat juga berpengaruh dalam hal ini. Sebetulnya libido ini meningkat /
menurun sangat subjektif sifatnya, oleh karena itu gejala ini harus di waspadai
dengan cermat dan seksama untuk memastikan bahwa klien telah mengalami
penurunan / peningkatan libido
d. Keputihan

Gejala : keluarnya cairan berwarna putih dari vagina atau adanya cairan putih
dari mulut vagina
Penyebab : oleh karena efek progesteron merubah pH vagina, sehingga jamur
mudah tumbuh di vagina dan menimbulkan keputihan
Catatan khusus : Keluarnya lendir fisiologi, keputihan fisiologi
e. Jerawat
Gejala : timbul jerawat pada wajah
Penyebab : terutama lg na progestine menyebabkan kadar lemak meningkat
Catatan Khusus : jerawat bisa timbul juga karena : alergi terhadap kosmetik,
perawatan kulit yang kurang hygiene dan kulit berminyak
f. Rambut Rontok
Gejala : rambut rntok selama pemakaian suntikan / isa samapi sesudah
penghentian suntikan
Penyebab : Progesteron terutama lg Norprogestine dapat mempengaruhi
fonikel rambut sehingga timbul kerontokan rambut.
g. Perubahan BB
Gejala : BB bertambah / naik rata-rata untuk tiap tahun bervariasi antara 2,3
2,9 kg.
Peenyebab : belum terlalu jelas
h. Pusing / sakit kepala
Gejala sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi / seluruh bagian kepala
dan terasa berdenyut disertai rasa mual yang amat sangat
Penyebab : hal ini biasanay berkaitan dengan reaksi tubuh terhadap
progesteron
i. Mual dan muntah
Gejala : rasa mual sampai muntah, terjadi pada bulan pertama suntikan
Penyebab : kemungkinan karena reaksi tubuh terhadap hormon progesteron
yang mempengaruhi produksi keasaman lambung
F. Pengkajian Keperawatan
1. Pengumpulan Data atau Pengkajian
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua
data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan pasien secara lengkap yaitu :
Riwayat kesehatan
Pemeriksaan fisik
Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
Meninjau data laboratorium dan membandingkannya dengan hasil studi
2. Interpretasi Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap masalah atau
diagnosa dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan di Interpretasikan sehingga
ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik.
3. Mengidentifikasi Diagnosa atau masalah potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnose potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil
mengamati klien bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnose/masalah potensial
ini benar-benar terjadi.
4. Identifikasi Kebutuhan yang memerlukan penanganan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
sesuai dengan kondisi klien.
5. Merencanakan Asuhan yang menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh langkahlangkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap
masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi, pada langkah ini
informasi/data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
6. Melaksanakan Perencanaan
Pada langkah ke enam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan
sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Jika bidan tidak
melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan
pelaksanaannya (misalnya: memastikan agar langkah-langkah tersebut benar-benar
terlaksana). Dalam situasi dimana bidan berkolaborasi dengan dokter, untuk
menangani klien yang mengalami komplikasi.
7. Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah
terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam masalah
dan diagnosa.
G. Diagnose Keperawatan
6

1. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan


2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pemahaman terhadap
sumber-sumber informasi.

H. Rencana Tindakan Keperawatan

No. DP
TUJUAN & KRITERIA HASIL
INTERVENSI
1.
NOC
NIC
Anxiety Self-Control
Anxiety
Reduction
(Penurunan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
kecemasan)
selama 10 menit, diharapkan masalah
1. Gunakan
pendekatan
yang
ansietas klien dapat teratasi atau kurang
dengan kriteria hasil :
- Klien mampu mengidentifikasi dan
-

mengungkapkan gejala cemas


Mengidentifikasi,
mengungkapkan

menenangkan
2. Dengarkan dengan penuh perhatian
3. Identifikasi tingkat kecemasan
4. Dorong
pasien
untuk
mengungkapkan perasaan, ketakutan,
persepsi

dan
-

menunjukkan

tehnik

untuk

mengontrol cemas
Vital sign dalam batas normal
Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa
tubuh

dan

menunjukkan

tingkat

aktivitas

berkurangnya

kecemasan
7

TTD

2.

NIC
NIC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
1. Lakukan penilaian tingkat
selama 1x30 menit masalah klien teratasi
dengan kriteria hasil :
- Pasien mengetahui

tentang

jenis

pengetahuan
2. Berikan pengajaran sesuai dengan
tingkat pemahaman pasien
3. Berikan informasi dari sumber-

metode KB
sumber komunitas
4. Sediakan waktu pada pasien untuk
bertanya dan diskusikan masalahnya

Daftar Pustaka
Cunningham,F,Gary.2005.Obstetri William edisi 21.Jakarta :EGC
Manuaba, Ida Ayu Chanranita,dkk.2010.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk
Pendidikan Bidan.Jakarta :EGC
Prawirohardjo, Sarwono.2008.Ilmu Kandungan. Jakarta : Yasasan Bina Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono.2008.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yasasan
Bina Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono.2008.Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yasasan Bina Pustaka
Saifudin, Adbul Bari. 2003.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta : Yayasan
Bina
Pustaka

Anda mungkin juga menyukai