A
P1 A0 26th DENGAN SECTIO CAESARIA HARI KE 1
DI RUANG VK FLAMBOYAN RSUD UNGARAN
Oleh :
HERMAN
NIM. 1608231
2016
ASUHAN KEPERAWATAN POST NATAL PADA Ny. A
P1 A0 26th DENGAN SECTIO CAESARIA HARI KE 1
DI RUANG VK FLAMBOYAN RSUD UNGARAN
A. Pengkajian
Nama Mahasiswa
Tanggal pengkajiaan
Ruang/ RS
: Herman
: 25 Oktober 2016 Jam 09.00
: Di Ruang Flamboyan RSUD Ungaran
1. Identitas klien
Nama
: Ny. A
Umur
: 26 tahun
Pekerjaan
: ibu rumah tangga
Status obsterik: P1 A0
No
Tipe
BB
persalinan
lahir
SC
Keadaan
bayi
Waktu lahir
3000 gr Bayi Ny. A
lahir dengan
sehat,
Komplikasi
Umur
Nifas
-
Kehamilan
41 minggu
lahir
langsung
menanggis,
warna
kulit
merah.
2. Identitas penanggung jawab
Nama
: Tn. L
Hub. Dengan klien
: Suami
Umur
: 38 tahun
Alamat
: Ungaran
Pekerjaan
: Swasta
A. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada luka jahit, nyeri bertambah ketika bergerak
(alih baring)
B. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien hamil 41 minggu, pasien mengeluh kenceng sejak pagi, setelah itu
klien di bawa ke ruang flamboyan. Pada jam 09.00 ibu melahirkan bayi
jenis kelamin laki-laki, BB bayi 3000 gram dengan SC dan terdapat luka
jahit.
C. Riwayat Persalinan
Ny. A hamil usia 26 tahun, dengan status obstetric P1 A0, umur kehamilan
41 minggu, melahirkan SC
D. Riwayat Menstruasi
Manarche umur
: 13 tahun
Siklus menstruasi
: teratur ( 28 hari)
Lama menstruasi
: 7 hari
Gangguan menstruasi : dismenore
E. Riwayat KB
Ny. A mengatakan belum pernah menggunakan KB
F. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda vital: TD : 130/90 mmHg, nadi 88x/menit, RR : 18x/menit
2. Keadaan umum : baik
3. Kesadaran
: composmentis
4. Kepala, leher
: Rambut tampak bersih, tidak rontok, dan tidak
berketombe.Muka tampak tidak pucat tidak oedem, dan tidak tampak
cloasma gravidarum. Mata konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak
ikterik.hidung tidak ada pernapasan cuping hidung.Telinga tidak ada
secret yang keluar.Mulut bibir tidak pecah-pecah, gigi tidak caries,
lidah tampak bersih dan tidak ada sariawan. Leher tidak tampak
pembesaran kelenjar tiroid.
5. Payudara
: simetris, kedua payudara tampak bersih, kedua
puting susu tampak menonjol, tidak teraba benjolan yang abnormal
pada payudara, kolostrum sudah keluar.
6. Abdomen
:
a. Linea nigrae
: terdapat garis dari umbilicus
sampai simpisis pubis (linea nigrae tampak)
b. Linea alba
: Tidak ada
c. TFU
: 2 jari dibawah pusat
d. Kekuatan Kontraksi
: Keras
7. Parineal
:
a. Lochea
:
1) Warna
: merah
2) Jenis lochea : rubra
b. Hemorroid
: tidak terdapat hemorroid
8. Ektremitas
5. Kenyamanan :
Klien mengatakan nyeri pada area vagina luka jahit. P : luka jahit, Q :
seperti ditusuk-tusuk atau di sayat, R : Vagina, S : 6 (nyeri sedang), T :
saat bergerak atau beraktivitas. Pasien tampak dibantu oleh keluarga
saat mau beraktivitas, klien tampak meringis kesakitan sehingga
aktivitas semua dibantu oleh keluarga.
H. Pemeriksaan Penunjang
Hari / tanggal : selasa / 25 oktober 2016
Pemeriksaan
Hematologi
Hemoglobin
Hematocrit
Eritrosit
MCH
MCV
MCHC
Leukosit
Trombosit
RDW
MPV
Hasil Post SC
Nilai
normal
Satuan
12,4
37,2
4,9
25,1
75,2
33,4
20,7
290,1
15,6
7,3
12 15
35 47
4.4 5.9
27 32
76 96
29 36
3.6 11
150 400
11.60 14.80
gr/dL
%
10^6/uL
Pg
Fl
g/dl
10^3/uL
10^3/uL
%
fL
Keteranga
n
L
L
H
H
Kimia Klinik
Glukosa sewaktu
Ureum
Kreatinin
Magnesium
Elektrolit
Natrium
Kalium
Chlorida
Immunoserologi
HbsAg
4 11
90
12
0,48
0,83
80 -160
15 39
0.60 -1.30
0,74-0,99
139
3,98
107
136- 145
3.5 5.1
98 - 107
mg/ dl
mg/dl
mg/dl
mmol/L
L
L
mmol/L
mmol/L
mmol?L
Negative
jam
Vitamin A 200.000 IU/24
jam
Jenis
pemeriksaan
1
2
3
4
25/10/2016
130/90 mmhg
360C
80x/menit
18x/menit
Tek. Darah
Suhu
Nadi
Pernapasan
26/10/2016
120/80 mmhg
360C
80x/menit
18x/menit
26/10/2016
120/80 mmhg
360C
80x/menit
20x/menit
H. Asuhan Keprawatan
I.
Tgl/jam
25/10/16
Analisa data
Data Fokus
DS :
Klien mengatakan perutnya terasa nyeri.
P : Nyeri pada luka operasi bertambah buruk
Etiologi
Agen injuri
fisik (putusnya
kontinuitas
jaringan sebagai
akibat tindakan
DO :
TTV
TD
: 130/90 mmHg
Nadi
: 80x/menit
Suhu
: 36 0C
RR
: 18 x/menit
Klien tampak menahan nyeri dengan ekpresi
mata
Klien tampak gelisah dan akral teraba dingin
caesaria)
(00132)
Masalah
Nyeri akut
adanya luka
Resiko Infeksi
RR
tampak putih
Akral teraba dingin
Leokosit 14.4 10^3/uL (normalnya 3.6-11)
TTV
TD
: 130/90 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36 0C
: 18 x/menit
II.
Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri fisik (putusnya
kontinuitas jaringan sebagai akibat tindakan bedah section
caesaria) (00132)
b. Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka bekas insisi
post SC (00004)
DX
1
faktor
pencetus
Kode NIC
1400
normal
b.
Ekspresi wajah klien tampak rileks
terjadinya nyeri
2. Observasi respons
dan tenang
c.
Nyeri klien
d.
menurun
secara
non
dan
cara
untuk
mengatasinya
4. Monitor
intensitas
pada klien
5. Monitor
nyeri
keadekuatan
nyeri
yang
telah dilakukan
11. Kolaborasi dengan dokter
pemberian analgetik
Setelah dilakukan perawatan selama 3 x 8 Infection control
6550
(kemerahan),
Ekimosis
Edema
(pendarahan
(REEDA)
Tidak ada rembesan nanah maupun
darah
anoreksia
3. Lakukan perawatan
luka
perlindungan
terhadap infeksi
6. Instrusikan untuk menjaga
personal
hygiene
untuk
pemberian antibiotic
Tgl/jam
25/10/16
DX
I
III.
Rencana keperawatan
IV.
Implementasi keperawatan
implementasi
Mengkaji
lokasi, S :
Jam:07.0
karakteristik,
durasi,
Respon
TTD
terus
menerus
O:
Klien
tampak
lemas,
tampak
tanda vital
kali
klien
meringis
kesakitan
dan
mengerutkan dahi.
A:
Masalah nyeri akut belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Jam;07,3
S:
0
Melakukan observasi respons
non verbal klien terhadap
klien
mengatakan
nyeri
O:
TTV
TD
Nadi
130/90
mmHg
80x/menit
18x/menit
RR
Suhu
36 C
A:
Masalah nyeri akut belum
Melakukan
monitoring
teratasi
P:
Jam,08.00
Lanjutkan intervensi
S:O:
klien tampak sering
memejamkan mata,
beberapa kali tampak
menahan nyeri dan
Memberikan
posisi
yang
diajak bicara.
A:
Masalah nyeri akut belum
teratasi
P:
09.00
Lanjutkan intervensi
S:
Memberikan
obat
dan
analgetik Injeksi :
Cefazolin 1 gr/ 12 jam
Alinamin F 2x 1
ampul
Ketorolac
30
mg/8 O :
jam
Per oral :
Vitamin BC/C/SF 1
tab/12 jam
Vitamin A 200.000
IU/24 jam
09.30
P:
Lanjutkan intervensi
S:
tanda-tanda menggigil
anoreksia
12,00
A:
Masalah nyeri akut belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
S:O:
Klien kooperatif
Klien mau meminum obat
II
yang diberikan
Klien mengatakan nyeri
12.30
mengatakan
infeksi
menggigil
TTV
TD 120/90 mmHg
Nadi 90x/menit
RR 20x/menit
Suhu 36,5 C
seperti
A:
Masalah
resiko
infeksi
belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
26/10/16
08.00
II
Memonitor
adanya
tanda- S :
Klien mengatakan sedikit
tanda infeksi
O:
Tidak terdapat rembesan
pada luka operasi
Luka
jahitan
tampak
pendarahan
kulit,panas
dan
personal
untuk
hygiene
menjaga
infeksi
personal
infeksi
belum teratasi
untuk P :
risiko
hygiene
Lanjutkan intervensi
selalu
menjaga
cara
perawatan
luka.
O:
Klien
Kolaborasi
pemberian
dengan
tampak
dokter
antibiotik
kooperatif
dan
paham
saat
kebersihan
Masalah
resiko
infeksi
belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
A:
Masalah
resiko
belum teratasi
infeksi
P:
Lanjutkan intervensi
S:
Klien mengatakan paham
nyeri yang dialami terjadi
karena
operasi
dilakukan.
yang
Klien
juga
pada klien
akan
hilang
apabila
akan
obat
dan
10.30
Klien kooperatif
Klien aktif bertanya
Klien tampak memahami
keadekuatan
A:
Masalah nyeri akut
teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
S:
Klien
nyerinya
mengatakan
sudah
mulai
11.00
untuk
teratasi sebagian
mobilisasi
dini P :
yaitu miring kekanan atau kiri
setiap 2 jam
Lanjutkan intervensi
S:
klien mengatakan dapat
tertidur dengan nyenyak,
terbangun karena bayinya
menangis
menyusui.
dan
harus
Klien
11;30
A:
dilakukan
Masalah
nyeri
akut
teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
S:
Klien mengatakan paham
11;40
Memberikan
obat
cara
dan
dalam
analgetik Injeksi :
Cefazolin 1 gr/ 12 jam
Metoclopramid
10mg/8 jam
melakukan
nafas
dan
akan
mempraktikkan
saat
mengalami nyeri
O:
Per oral
Klien kooperatif
Klien
antusias
diajarkan
mg/8 jam
Vitamin BC/C/SF 1 A :
tab/12 jam
Vitamin A 200.000
Masalah
IU/24 jam
nyeri
saat
akut
teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
S:
Klien mengatakan saat
berpindah posisi perutnya
terasa sakit. Klien
mengatakan akan
jam
O:
Klien tampak meringis
dan mengerutkan dahi saat
berpindah posisi.
Klien kooperatif dan mau
melakukan
A:
Masalah nyeri akut
teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
12;00
S:
Klien mengatakan sangat
terbantu dengan tindakan
yang telah diberikan dan
sangat berterima kasih
O:
Klien tampak rileks dan
kooperatif
A:
Masalah nyeri akut
teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
S:O:
Klien kooperatif
Klien mau meminum obat
yang diberikan
Klien mengatakan nyeri
saat diberikan injeksi
A:
Masalah nyeri akut belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervens
27/10/16
07.00
Klien mengatakan
nyerinya sudah mulai
berkurang
P : Klien mengatakan saat
berpindah posisi sudah
tidak nyeri lagi
Q : Nyeri dirasakan
seperti teriris-iris
R : Nyeri terasa di daerah
post operasi SC yaitu di
dibawah umbilicus dan di
atas simfisis pubis dengan
arah transversal dan tidak
menjalar
S : Dari skala nyeri 1-10.
Nyeri berada pada skala 3
(nyeri ringan)
T : Nyeri yang dirasakan
Memonitor
keadekuatan
hilang timbul
A:
Masalah nyeri akut
teratasi
P:
Pertahankan intervensi
08;00
S:
klien mengatakan dapat
tertidur dengan nyenyak,
Evaluasi tindakan dalam
menangis
dilakukan
dan
menyusui.
harus
Klien
obat
Masalah
dan
nyeri
akut
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
S:
Klien mengatakan sangat
jam
A:
menggigil
anoreksia
teratasi
P:
Pertahankan intervensi
S:O:
Klien kooperatif
Klien mau meminum obat
yang diberikan
Klien mengatakan nyeri
saat diberikan injeksi
A:
Masalah nyeri akut
12.30
teratasi
P:
Pertahankan intervensi
S:
Memonitor
adanya
TTV
TD 120/80 mmHg
tanda-
Nadi 80x/menit
RR 18x/menit
tanda infeksi
13.00
II
Suhu 36,5 C
A:
Masalah resiko infeksi
teratasi
P:
Pertahankan intervensi
S:
Klien mengatakan sedikit
nyeri saat perban diganti.
O:
Tidak terdapat rembesan
pada luka operasi
Luka jahitan tampak
Kolaborasi dengan dokter
bengkak, pendarahan
13,30
13,40
kebersihan
A:
Masalah resiko infeksi
belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
S:O:
Klien kooperatif
Klien mau meminum obat
yang diberikan
Infus dan DC dilepas
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Pertahankan intervensi
V.
Hari/tgl
DX
27/10/
16
Nyeri
Evaluasi keperawatan
Respon Perkembangan
akut
dengan Agen
TT
D
berhubungan S :
injuri
(putusnya
fisik
kontinuitas
jaringan
sebagai
akibat
tindakan
bedah
section
caesaria) (00132)
di atas simfisis
O:
Ekspresi
wajah
klien
tampak
secara
tertidur
dengan
dapat
tertidur
dan
nyeri
terbukti
nyeri
akut
dengan
klien
menjadi
teratasi
berkurangnya
dari
nyeri
sedang
berat
dan
diterapkannya
cara-cara
nonfarmakologis
yang
telah
Redness
Edema
(kemerahan),
(bengkak),
(pendarahan
discharge,
(REEDA)
Tidak ada
Ekimosis
bawah
kulit),
aproximation
rembesan
nanah
maupun darah
Luka jahitan kering dan melekat
dengan baik
TTV
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36 C
RR : 20x/menit
Klien tidak mengalami menggigil
maupun tidak nafsu makan
A:
Masalah risiko
tinggi
infeksi