Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN POST NATAL PADA Ny.

A
P1 A0 26th DENGAN SECTIO CAESARIA HARI KE 1
DI RUANG VK FLAMBOYAN RSUD UNGARAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Stase Maternitas

Oleh :

HERMAN
NIM. 1608231

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG

2016
ASUHAN KEPERAWATAN POST NATAL PADA Ny. A
P1 A0 26th DENGAN SECTIO CAESARIA HARI KE 1
DI RUANG VK FLAMBOYAN RSUD UNGARAN

A. Pengkajian
Nama Mahasiswa
Tanggal pengkajiaan
Ruang/ RS

: Herman
: 25 Oktober 2016 Jam 09.00
: Di Ruang Flamboyan RSUD Ungaran

1. Identitas klien
Nama
: Ny. A
Umur
: 26 tahun
Pekerjaan
: ibu rumah tangga
Status obsterik: P1 A0
No

Tipe

BB

persalinan

lahir

SC

Keadaan

bayi
Waktu lahir
3000 gr Bayi Ny. A
lahir dengan
sehat,

Komplikasi

Umur

Nifas
-

Kehamilan
41 minggu

lahir

langsung
menanggis,
warna

kulit

merah.
2. Identitas penanggung jawab
Nama
: Tn. L
Hub. Dengan klien
: Suami
Umur
: 38 tahun
Alamat
: Ungaran
Pekerjaan
: Swasta
A. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada luka jahit, nyeri bertambah ketika bergerak
(alih baring)
B. Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien hamil 41 minggu, pasien mengeluh kenceng sejak pagi, setelah itu
klien di bawa ke ruang flamboyan. Pada jam 09.00 ibu melahirkan bayi
jenis kelamin laki-laki, BB bayi 3000 gram dengan SC dan terdapat luka
jahit.
C. Riwayat Persalinan
Ny. A hamil usia 26 tahun, dengan status obstetric P1 A0, umur kehamilan
41 minggu, melahirkan SC
D. Riwayat Menstruasi
Manarche umur
: 13 tahun
Siklus menstruasi
: teratur ( 28 hari)
Lama menstruasi
: 7 hari
Gangguan menstruasi : dismenore
E. Riwayat KB
Ny. A mengatakan belum pernah menggunakan KB
F. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda vital: TD : 130/90 mmHg, nadi 88x/menit, RR : 18x/menit
2. Keadaan umum : baik
3. Kesadaran
: composmentis
4. Kepala, leher
: Rambut tampak bersih, tidak rontok, dan tidak
berketombe.Muka tampak tidak pucat tidak oedem, dan tidak tampak
cloasma gravidarum. Mata konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak
ikterik.hidung tidak ada pernapasan cuping hidung.Telinga tidak ada
secret yang keluar.Mulut bibir tidak pecah-pecah, gigi tidak caries,
lidah tampak bersih dan tidak ada sariawan. Leher tidak tampak
pembesaran kelenjar tiroid.
5. Payudara
: simetris, kedua payudara tampak bersih, kedua
puting susu tampak menonjol, tidak teraba benjolan yang abnormal
pada payudara, kolostrum sudah keluar.
6. Abdomen
:
a. Linea nigrae
: terdapat garis dari umbilicus
sampai simpisis pubis (linea nigrae tampak)
b. Linea alba
: Tidak ada
c. TFU
: 2 jari dibawah pusat
d. Kekuatan Kontraksi
: Keras
7. Parineal
:
a. Lochea
:
1) Warna
: merah
2) Jenis lochea : rubra
b. Hemorroid
: tidak terdapat hemorroid

8. Ektremitas

: tidak teraba oedema dan varises pada kedua

tungkai (kanan dan kiri).


G. Pengkajian Kebutuhan Khusus
1. Oksigenasi :
Klien mengatakan tidak mengalami sesak, pernapasan normal tidak
mengunankan cuping hidung.
2. Nutrisi :
Klien mengatakan nafsu makan berkurang, asupan makanan klien
jenisnya adalah nasi, sayur, lauk telur/ayam 3 kali sehari.
3. Cairan :
Klien mengatakan mau minum air putih dan teh hangat. Klien tampak
terpasang infuse Ringer Laktat 20 tpm.
4. Eliminasi
Klien mengatakan belum BAB. Klien tampak terpasang kateter.

5. Kenyamanan :
Klien mengatakan nyeri pada area vagina luka jahit. P : luka jahit, Q :
seperti ditusuk-tusuk atau di sayat, R : Vagina, S : 6 (nyeri sedang), T :
saat bergerak atau beraktivitas. Pasien tampak dibantu oleh keluarga
saat mau beraktivitas, klien tampak meringis kesakitan sehingga
aktivitas semua dibantu oleh keluarga.
H. Pemeriksaan Penunjang
Hari / tanggal : selasa / 25 oktober 2016
Pemeriksaan
Hematologi
Hemoglobin
Hematocrit
Eritrosit
MCH
MCV
MCHC
Leukosit
Trombosit
RDW
MPV

Hasil Post SC

Nilai
normal

Satuan

12,4
37,2
4,9
25,1
75,2
33,4
20,7
290,1
15,6
7,3

12 15
35 47
4.4 5.9
27 32
76 96
29 36
3.6 11
150 400
11.60 14.80

gr/dL
%
10^6/uL
Pg
Fl
g/dl
10^3/uL
10^3/uL
%
fL

Keteranga
n

L
L
H
H

Kimia Klinik
Glukosa sewaktu
Ureum
Kreatinin
Magnesium
Elektrolit
Natrium
Kalium
Chlorida
Immunoserologi
HbsAg

4 11
90
12
0,48
0,83

80 -160
15 39
0.60 -1.30
0,74-0,99

139
3,98
107

136- 145
3.5 5.1
98 - 107

mg/ dl
mg/dl
mg/dl
mmol/L

L
L

mmol/L
mmol/L
mmol?L

Negative

I. Obat-Obatan (Program Terapi)


25/10/2016
26/10/2016
27/10/2016
a. Infus RL 20 tpm
a. Infus RL 20 tpm
a. Infus RL 20 tpm
b. Injeksi :
b. Injeksi : Ketorolac 30 mg/8 jam
c. Per oral
b. Injeksi :
Cefazolin 1 gr/ 12 jam
Asam mefenamat 500 mg/8
Kaltrofen sup 1 amp /
Cefazolin 1 gr/ 12 jam
jam
8jam
Vitamin BC/C/SF 1 tab/12
c. Per oral
c. Per oral
jam
Vitamin BC/C/SF 1
Vitamin A 200.000 IU/24
Asam mefenamat 500 mg/8
tab/12 jam
jam
jam
Vitamin A 200.000 IU/24
Amoxicillin 500 mg/8jam
Vitamin BC/C/SF 1 tab/12
jam

jam
Vitamin A 200.000 IU/24
jam

J. Tanda - Tanda Vital


No

Jenis
pemeriksaan

Tgl Dan Waktu


pemeriksaan

Tgl Dan Waktu


pemeriksaan

Tgl Dan Waktu


pemeriksaan

1
2
3
4

25/10/2016
130/90 mmhg
360C
80x/menit
18x/menit

Tek. Darah
Suhu
Nadi
Pernapasan

26/10/2016
120/80 mmhg
360C
80x/menit
18x/menit

26/10/2016
120/80 mmhg
360C
80x/menit
20x/menit

H. Asuhan Keprawatan
I.
Tgl/jam
25/10/16

Analisa data

Data Fokus
DS :
Klien mengatakan perutnya terasa nyeri.
P : Nyeri pada luka operasi bertambah buruk

apabila berpindah posisi dan saat batuk


Q : Nyeri dirasakan seperti teriris-iris
R : Nyeri terasa di daerah post operasi SC yaitu

Etiologi
Agen injuri
fisik (putusnya
kontinuitas
jaringan sebagai
akibat tindakan

di dibawah umbilicus dan di atas simfisis pubis bedah section

dengan arah transversal dan tidak menjalar


S : Dari skala nyeri 1-10. Nyeri berada pada

skala 8 (nyeri berat)


T : Nyeri yang dirasakan berlangsung terus
menerus

DO :
TTV
TD
: 130/90 mmHg
Nadi
: 80x/menit
Suhu
: 36 0C
RR
: 18 x/menit
Klien tampak menahan nyeri dengan ekpresi

wajah mengerutkan dahi (meringis)


klien tampak lemas dan sering memejamkan

mata
Klien tampak gelisah dan akral teraba dingin

caesaria)
(00132)

Masalah
Nyeri akut

Klien post SC hari ke 0

DS: Klien mengatakan perutnya terasa nyeri, Setelah


operasi belum sekalipun kentut.
DO:

adanya luka

Resiko Infeksi

bekas insisi post


SC (00004)

Adanya luka insisi post SC yang tertutup


verban di antara simpifis pubis dan umbiliku
Kondisi verban tidak ada rembesan berupa
darah maupun cairan yang lain, verban

RR

tampak putih
Akral teraba dingin
Leokosit 14.4 10^3/uL (normalnya 3.6-11)
TTV
TD
: 130/90 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36 0C
: 18 x/menit

II.

Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri fisik (putusnya
kontinuitas jaringan sebagai akibat tindakan bedah section
caesaria) (00132)
b. Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka bekas insisi
post SC (00004)

DX
1

Tujuan Dan Kriteria (NOC)


Intervensi (NIC)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Management Pain
selama 3 x 8 jam nyeri yang dirasakan

1. Kaji lokasi, karakteristik,

klien berkurang, dengan kriteria hasil :


a.
Tanda-tanda vital klien dalam batas

durasi, frekuensi, kualitas,


dan

faktor

pencetus

Kode NIC
1400

normal
b.
Ekspresi wajah klien tampak rileks

terjadinya nyeri
2. Observasi respons

dan tenang
c.
Nyeri klien

verbal klien terhadap nyeri


3. Informasi tentang nyeri

d.

menurun

secara

perlahan dari skala 8 menjadi skala 3


Klien dapat tertidur dengan
nyenyak

non

yang dialami, penyebabnya,


lama,

dan

cara

untuk

mengatasinya

Klien dapat mengontrol nyerinya dengan


teknik napas dalam

4. Monitor

intensitas

pada klien
5. Monitor

nyeri

keadekuatan

istirahat dan tidur


6. Monitor tanda-tanda vital
7. Ajarkan teknik relaksasi,
seperti teknik nafas dalam
8. Memberikan posisi yang
nyaman (semi fowler)
9. Anjurkan untuk ambulasi
dini
10. Evaluasi tindakan dalam
mengontrol

nyeri

yang

telah dilakukan
11. Kolaborasi dengan dokter

pemberian analgetik
Setelah dilakukan perawatan selama 3 x 8 Infection control

6550

jam klien tidak mengalami infeksi ditandai 1. Monitor adanya tanda-tanda


dengan:
infeksi
Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti 2. Monitor tanda-tanda vital
Redness
(bengkak),

(kemerahan),
Ekimosis

Edema

terutama suhu dan nadi,

(pendarahan

catat tanda-tanda menggigil.

bawah kulit), discharge, aproximation

(REEDA)
Tidak ada rembesan nanah maupun
darah

anoreksia
3. Lakukan perawatan

luka

(ganti balutan setiap hari)


4. Monitor keadaan luka dan
perhatikan adanya rembesan

5. Ajarkan personal hygiene


untuk

perlindungan

terhadap infeksi
6. Instrusikan untuk menjaga
personal

hygiene

untuk

melindungi tubuh terhadap


infeksi
7. Kolaborasi dengan dokter

pemberian antibiotic

Tgl/jam
25/10/16

DX
I

III.

Rencana keperawatan

IV.

Implementasi keperawatan

implementasi
Mengkaji
lokasi, S :

Jam:07.0

karakteristik,

durasi,

frekuensi, kualitas, dan faktor


pencetus terjadinya nyeri

Respon

Klien mengatakan nyeri di


perut bekas operasi
P: Nyeri pada luka operasi
bertambah buruk apabila
berpindah posisi dan saat
batuk

TTD

Q: Nyeri dirasakan seperti


teriris-iris
R: Nyeri terasa di daerah
post operasi SC yaitu di
dibawah umbilicus dan di
atas simfisis pubis dengan
arah transversal dan tidak
menjalar
S: Dari skala nyeri 1-10.
Nyeri berada pada skala 8
(nyeri berat)
T: Nyeri yang dirasakan
berlangsung

terus

menerus
O:
Klien

tampak

lemas,

sering memejamkan mata,


beberapa

Melakukan monitor tanda-

tampak

tanda vital

kali

klien
meringis

kesakitan

dan

mengerutkan dahi.
A:
Masalah nyeri akut belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Jam;07,3

S:

0
Melakukan observasi respons
non verbal klien terhadap

klien

mengatakan

nyerinya masih terasa

nyeri

O:
TTV
TD
Nadi

130/90

mmHg

80x/menit

18x/menit

RR
Suhu

36 C

A:
Masalah nyeri akut belum
Melakukan

monitoring

intensitas nyeri pada klien

teratasi
P:

Jam,08.00

Lanjutkan intervensi
S:O:
klien tampak sering
memejamkan mata,
beberapa kali tampak
menahan nyeri dan
Memberikan

posisi

yang

mengerutkan dahi saat

nyaman (semi fowler)

diajak bicara.
A:
Masalah nyeri akut belum
teratasi
P:

09.00

Lanjutkan intervensi
S:

Memberikan

obat

dan

Klien mengatakan nyeri

analgetik Injeksi :
Cefazolin 1 gr/ 12 jam
Alinamin F 2x 1
ampul
Ketorolac

30

nya sudah mulai


berkurang dari sore hari
tadi

mg/8 O :

jam
Per oral :
Vitamin BC/C/SF 1
tab/12 jam
Vitamin A 200.000

Klien kooperatif diajak


bicara, sesekali tampak
menahan nyeri
A:

IU/24 jam
09.30

Masalah nyeri akut belum


teratasi
Melakukan monitoring

P:

adanya tanda-tanda infeksi

Lanjutkan intervensi

Memonitor tanda-tanda vital


terutama suhu dan nadi, catat

S:

tanda-tanda menggigil

Klien mengatakan lebih

anoreksia

merasa nyaman dengan


posisi saat ini. Klien
mengatakan perutnya
masih nyeri dan kembung.
O:
Klien tampak rileks dan
nyaman
Klien belum bisa flatus

12,00

A:
Masalah nyeri akut belum
teratasi
P:

Lanjutkan intervensi
S:O:
Klien kooperatif
Klien mau meminum obat

II

yang diberikan
Klien mengatakan nyeri

12.30

saat diberikan injeksi


A:
Masalah nyeri akut belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
S:
Klien

mengatakan

nyerinya masih dan terasa


kembung
O:
Perban luka post operasi
tampak masih bersih.
Tidak ada tanda-tanda
akibat

infeksi

menggigil
TTV
TD 120/90 mmHg
Nadi 90x/menit
RR 20x/menit
Suhu 36,5 C

seperti

A:
Masalah

resiko

infeksi

belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
26/10/16
08.00

II

Memonitor

adanya

tanda- S :
Klien mengatakan sedikit

tanda infeksi

nyeri saat perban diganti.

Memonitor keadaan luka dan


perhatikan adanya rembesan

O:
Tidak terdapat rembesan
pada luka operasi
Luka

jahitan

tampak

melekat dengan baik


Luka kering dan tidak ada
nanah
Tidak terdapat kemerahan,
bengkak,
bawah

pendarahan
kulit,panas

dan

adanya jaringan baru


A:
Masalah
Instrusikan
08,30

personal

untuk
hygiene

menjaga

infeksi
personal

infeksi

belum teratasi

untuk P :

melindungi tubuh terhadap


Ajarkan

risiko

hygiene

Lanjutkan intervensi

untuk perlindungan terhadap S :


infeksi

klien mengatakan paham


untuk

selalu

menjaga

kebersihan dirinya agar


tidak terjadi infeksi. Klien
paham

cara

perawatan

luka.
O:
Klien
Kolaborasi
pemberian

dengan

tampak

dokter

antibiotik

kooperatif

dan

paham

saat

diberikan anjuran menjaga

kebersihan

Cefazolin 1 gr/ 12 jam


A:
09.00

Masalah

resiko

infeksi

belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi

Menginformasi tentang nyeri S : yang dialami, penyebabnya, O :


Klien kooperatif
lama,
dan
cara
untuk
Klien mau meminum obat
mengatasinya
yang diberikan
Klien mengatakan nyeri
saat diberikan injeksi
10.00

A:
Masalah

resiko

belum teratasi

infeksi

P:
Lanjutkan intervensi

S:
Klien mengatakan paham
nyeri yang dialami terjadi
karena

operasi

dilakukan.

yang

Klien

juga

Memonitor intensitas nyeri

paham nyeri yang dialami

pada klien

akan

hilang

apabila

lukanya sembuh. Klien


mengatakan
meminum

akan
obat

dan

menarik nafas dalam saat


nyeri.
O:

10.30

Klien kooperatif
Klien aktif bertanya
Klien tampak memahami

apa yang telah


diinformasikan
Memonitor

keadekuatan

A:
Masalah nyeri akut

istirahat dan tidur

teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
S:

Klien
nyerinya

mengatakan
sudah

mulai

berkurang dari sore hari


tadi. Klien mengatakan
Mengajarkan teknik relaksasi,

sudah tidak kembung dan

seperti teknik nafas dalam

sudah mulai kentut.


O:
Klien kooperatif diajak
bicara, sesekali tampak

11.00

menahan nyeri. Skala


nyeri 6 (nyeri sedang) dari
skala 0-10.
A:
Masalah nyeri akut
Menganjurkan
melakukan

untuk

teratasi sebagian

mobilisasi

dini P :
yaitu miring kekanan atau kiri
setiap 2 jam

Lanjutkan intervensi

S:
klien mengatakan dapat
tertidur dengan nyenyak,
terbangun karena bayinya
menangis
menyusui.

dan

harus
Klien

mengatakan dapat tertidur

11;30

kembali setelah terbangun


O:
Klien tampak lebih segar

Evaluasi tindakan dalam

dan lebih rileks

mengontrol nyeri yang telah

A:

dilakukan

Masalah

nyeri

akut

teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
S:
Klien mengatakan paham
11;40

Memberikan

obat

cara

dan

dalam

analgetik Injeksi :
Cefazolin 1 gr/ 12 jam
Metoclopramid
10mg/8 jam

melakukan

nafas

dan

akan

mempraktikkan

saat

mengalami nyeri
O:

Per oral

Klien kooperatif
Klien
antusias

Asam mefenamat 500

diajarkan
mg/8 jam
Vitamin BC/C/SF 1 A :
tab/12 jam
Vitamin A 200.000
Masalah
IU/24 jam

nyeri

saat

akut

teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
S:
Klien mengatakan saat
berpindah posisi perutnya
terasa sakit. Klien
mengatakan akan

mencoba untuk miring ke


kanan dank e kiri setiap 2
11.50

jam
O:
Klien tampak meringis
dan mengerutkan dahi saat
berpindah posisi.
Klien kooperatif dan mau
melakukan
A:
Masalah nyeri akut
teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi

12;00
S:
Klien mengatakan sangat
terbantu dengan tindakan
yang telah diberikan dan
sangat berterima kasih
O:
Klien tampak rileks dan
kooperatif
A:
Masalah nyeri akut
teratasi sebagian
P:

Lanjutkan intervensi
S:O:
Klien kooperatif
Klien mau meminum obat
yang diberikan
Klien mengatakan nyeri
saat diberikan injeksi
A:
Masalah nyeri akut belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervens
27/10/16
07.00

Memonitor intensitas nyeri S :


pada klien

Klien mengatakan
nyerinya sudah mulai
berkurang
P : Klien mengatakan saat
berpindah posisi sudah
tidak nyeri lagi
Q : Nyeri dirasakan
seperti teriris-iris
R : Nyeri terasa di daerah
post operasi SC yaitu di
dibawah umbilicus dan di
atas simfisis pubis dengan
arah transversal dan tidak
menjalar
S : Dari skala nyeri 1-10.
Nyeri berada pada skala 3

(nyeri ringan)
T : Nyeri yang dirasakan
Memonitor

keadekuatan

istirahat dan tidur

hilang timbul
A:
Masalah nyeri akut
teratasi
P:
Pertahankan intervensi

08;00

S:
klien mengatakan dapat
tertidur dengan nyenyak,
Evaluasi tindakan dalam

terbangun karena bayinya

mengontrol nyeri yang telah

menangis

dilakukan

dan

menyusui.

harus
Klien

mengatakan dapat tertidur


kembali setelah terbangun
O:
Klien tampak lebih segar
dan lebih rileks
A:
Memberikan
09.30

obat

Masalah

dan

analgetik Injeksi :Per oral


Asam mefenamat 500
mg/8 jam
Vitamin BC/C/SF 1
tab/12 jam
Amoxicillin 500 mg/8

nyeri

akut

teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
S:
Klien mengatakan sangat

jam

terbantu dengan tindakan


yang telah diberikan dan
sangat berterima kasih
O:
Klien tampak rileks dan
kooperatif

Memonitor tanda-tanda vital


12;00

A:

terutama suhu dan nadi, catat


tanda-tanda

Masalah nyeri akut

menggigil

anoreksia

teratasi
P:
Pertahankan intervensi
S:O:
Klien kooperatif
Klien mau meminum obat
yang diberikan
Klien mengatakan nyeri
saat diberikan injeksi
A:
Masalah nyeri akut

12.30

teratasi

P:
Pertahankan intervensi

Melakukan perawatan luka


(ganti balutan setiap hari)

S:

Klien mengatakan sudah


nafsu makannya baik.
Klien mengatakan satu
porsi habis. Klien
mengatakan tidak
menggigil saat malam
hari.
O:

Memonitor

adanya

TTV
TD 120/80 mmHg

tanda-

Nadi 80x/menit
RR 18x/menit

tanda infeksi
13.00

II

Suhu 36,5 C
A:
Masalah resiko infeksi
teratasi
P:
Pertahankan intervensi
S:
Klien mengatakan sedikit
nyeri saat perban diganti.
O:
Tidak terdapat rembesan
pada luka operasi
Luka jahitan tampak
Kolaborasi dengan dokter

melekat dengan baik


Luka kering dan tidak ada
nanah
Tidak terdapat kemerahan,

bengkak, pendarahan
13,30

bawah kulit,panas dan


adanya jaringan baru
A:
Masalah risiko infeksi
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
S:
klien mengatakan paham
untuk selalu menjaga
kebersihan dirinya agar
tidak terjadi infeksi. Klien
paham cara perawatan
luka.
O:
Klien kooperatif dan
tampak paham saat
diberikan anjuran menjaga

13,40

kebersihan
A:
Masalah resiko infeksi
belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi

S:O:
Klien kooperatif
Klien mau meminum obat
yang diberikan
Infus dan DC dilepas
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Pertahankan intervensi

V.
Hari/tgl

DX

27/10/
16

Nyeri

Evaluasi keperawatan
Respon Perkembangan

akut

dengan Agen

TT
D

berhubungan S :
injuri

(putusnya

fisik

kontinuitas

jaringan

sebagai

akibat

tindakan

bedah

section

caesaria) (00132)

Klien mengatakan nyerinya sudah


berkurang, dan sudah bisa kentut
P: Klien mengatakan saat
berpindah posisi sudah tidak nyeri
lagi
Q : Nyeri dirasakan seperti teririsiris
R : Nyeri terasa di daerah post
operasi SC yaitu di dibawah
umbilicus dan

di atas simfisis

pubis dengan arah transversal dan


tidak menjalar
S : Dari skala nyeri 1-10. Nyeri
berada pada skala 3 (nyeri ringan)
T : Nyeri yang dirasakan hilang
timbul

O:
Ekspresi

wajah

klien

tampak

rileks dan tenang


Nyeri klien menurun

secara

perlahan dari skala 8 menjadi


skala 3
Klien dapat
nyenyak

tertidur

dengan

dapat

tertidur

dan

kembali saat terjaga di malam hari


Klien dapat mengontrol nyerinya
dengan teknik napas dalam
A:
Masalah

nyeri

terbukti
nyeri

akut

dengan

klien

menjadi

teratasi

berkurangnya

dari

nyeri

sedang

berat
dan

diterapkannya

cara-cara

nonfarmakologis

yang

telah

diajarkan untuk mengurangi nyeri


P:
Pertahankan intervensi
27/10/
16

Resiko infeksi berhubungan S:


Klien mengatakan nyeri luka

dengan adanya luka bekas

postoperasi sudah berkurang dan

insisi post SC (00004

tidak merasakan perih atau panas


pada lukanya
O:
Tidak ada tanda-tanda infeksi
seperti

Redness

Edema

(kemerahan),

(bengkak),

(pendarahan
discharge,
(REEDA)
Tidak ada

Ekimosis

bawah

kulit),

aproximation
rembesan

nanah

maupun darah
Luka jahitan kering dan melekat
dengan baik
TTV
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36 C
RR : 20x/menit
Klien tidak mengalami menggigil
maupun tidak nafsu makan
A:

Masalah risiko

tinggi

infeksi

teratasi terbukti dengan tidak ada


tanda-tanda infeksi (REEDA)
P:
Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai