Anda di halaman 1dari 9

KAJIAN TEOLOGIS TENTANG MAKNA DOA

YANG SESUNGGUHNYA MENURUT MATIUS 6:5-8

PROPOSAL

Di Ajukan Untuk Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S. Th)

DI SUSUN OLEH:

Nama : Matius Bella Mata

NIM : 0101-6-0190-18

Prodi : Teologi

Semester : VI (Enam)

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA

TAHUN AJARAN

2021/2022
BAB 1

PENDAHULUAN

Dalam Bab ini, Penulis memaparkan tentang: Latar belakang masalah,

Indentifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penelitian,

Hipotesis, Sistematika Penulisan.

A. Latar Belakang

Kata doa itu sudah ada sejak zaman Purba, berarti kalau di lihat dari kapan

kata doa ini ada maka kata doa bukan saja muncul pada zaman sekarang saja

tetapi sejak zaman dahulu kata doa ini sudah ada, dan sampai sekarang doa sudah

mendunia di beberapa agama yang menjadi kepercayaan oleh umat manusia

seperti agama Islam, Kristen, Hindu Budha, Khatolik, agama marapu dan lain

sebagainya, sudah menjadikan doa ini sebagai salah satu alat komunikasi untuk

menyampaikan permohonan kepada Allah, tetapi setiap orang yang menganut

agama-agama, pasti memiliki perbedaan dalam berdoa kepada Tuhan yang

menjadi kepercayaan mereka, misalkan dalam agama Kristen, ketika orang-orang

Kristen mau bersekutu dengan Tuhan Yesus maka mereka datang kepada Tuhan

melalui doa, karena doa adalah salah satu alat komunikasi yang di gunakan oleh

orang-orang Kristen yang percaya kepada Tuhan Yesus untuk menyampaikan apa

yang mereka pinta, dan ketika mereka mau bersekutu dengan Tuhan Yesus

mereka harus datang melalui doa, tetapi yang menjadi masalahnya adalah banyak

orang berdoa, tetapi mereka tidak berdoa menurut firman-Nya. doa yang benar

yang di maksudkan olehYesus Kritus adalah Doa Bapa Kami, Tetapi banyak

orang Kristen yang salah tafsir tentang doa ini, sehinggah banyak orang kristen
yang hanya menghafalkan doa ini dan mengucapkannya sebagai suatu rumus atau

formula doa. jika demikian maka tak ada bedanya dengan orang kafir yang tak

mengenal Tuhan yang juga berdoa dan yang mengucapkan kata-kata atau kalimat-

kalimat yang dihafalkannya. Dan bahwa ada beberapa diantara kita juga

mempunyai pengertian atau pemahaman yang salah bahwa cara berdoa itu hanya

berbicara saja kepada Tuhan.

Doa yang benar selalu menghubungkan kita dengan Allah yang hidup.

Orang yang tekun berdoa adalah orang yang berhubungan langsung dengan Allah

yang hidup. Karena di dalam doa kita menghadap Allah, mengucap syukur,

memuji dan menyembah Allah. itulah sebabnya Tuhan Yesus menerangkan

terlebih dahulu tentang hubungan kita dengan Allah 1. jadi kalau dilihat dari

masalah diatas maka penulis menjelaskan bahwa doa yang benar atau doa yang

sesungguhnya adalah doa yang Tuhan Yesus ajarkan kepada Murid-murid dan

yang berlaku juga bagi kita untuk saat ini, Dan motif terbesar yang mendorong

orang berdoa itu mungkin juga adalah keinginan untuk dipandang saleh oleh

orang-orang lain atau dipuji orang, dan itu dapat gambarkan dengan cara orang-

orang Farisi berdoa, dimana dalam peraturan-peraturan mereka, para ahli Taurat

dan penganut-Nya, yaitu para Farisi, sangat mementingkan berdoa di tempat-

tempat umum, berdoa di dalam rumah-rumah ibadat atau di jalan. Tetapi ada juga

waktu-waktu tertentu yang mereka tetapkan untuk berdoa (doa berkala), dan pada

waktu-waktu itulah mereka harus mengucapkan doa mereka. Tetapi apa yang

mereka lakukan itu tidak benar dimata Tuhan, karena apa yang mereka lakukan itu

tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.

1
Dr. H. L. Senduk. Kuasa Doa.(Yayasan Bethel, 2010), 5
Jadi maksud Tuhan atau kehendak Tuhan adalah kita mencari sebuah

tempat, dimana kita dapat berada tanpa diketahui orang, dimana kita dapat

terhindar dari pandangan dan anggapan orang lain. Itu kita lakukan supaya tidak

ada seorangpun yang dapat melihat kita bahwa kita sedang berdoa, karena Tuhan

ingin agar kita itu bergaul dengan Tuhan dengan tersembunyi, artinya hiduplah

dengan Tuhan dalam pergaulan yang tetap tidak dapat dilihat oleh orang lain, dan

kita hanya bersekutu dengan Allah Sang Bapa saja. Dan Allah yang melihat kita

dari tempat yang tersebunyi akan membalas semua apa yang kita minta kepada-

Nya, dimana Dia akan memberi jawaban atau mengabulkan doa kita di dalam

Kasih, di dalam kebijaksanaan, di dalam kesucian dan di dalam perkenaan-Nya.

Dan apakah itu berarti bahwa Tuhan menyalahkan segalah doa di depan

umum itu salah, itu sama sekali tidak. Kita berdoa di depan umum asalkan doa

kita itu hanya tertuju kepada Allah saja, bukan dengan tujuan supaya orang lain

dapat melihat kita supaya kita dikatakan orang yang benar atau orang saleh di

hadapan Tuhan, jadi kalau kita hanya berfokus supaya orang lain puji kita maka

itu adalah doa yang tidak berkenan kepada Allah. jadi makna doa yang

sesungguhnya adalah dimana kita hanya fokuskan doa kita hanya kepada Tuhan

saja, bukan dengan tujuan supaya orang lain dapat memuji kita, oleh karena itu

Tuhan rindu agar ketika kita berdoa kita masuk dalam kamar dan tutup pintunya

dan mulailah kita berdoa kepada-Nya maka Bapa kita yang ada ditempat

tersembunyi akan melihat kita dan memberi jawaban atau mengabulakan setiap

doa yang kita panjatkan kepada-Nya.


B. Indentifikasi Masalah

Berkaitan dengan Latar Belakang diatas maka penulis dapat di indentifikasi

beberapa masalah sebagai berikut

1. Adanya indikasi bahwa banyak orang Kristen yang salah tafsir tentang doa,

sehinggah banyak orang kristen yang hanya menghafalkan doa dan

mengucapkannya sebagai suatu rumus atau formula doa. jika demikian maka tak

ada bedanya dengan orang kafir yang tak mengenal Tuhan yang juga berdoa dan

yang mengucapkan kata-kata atau kalimat-kalimat yang dihafalkannya.

2. Adanya indikasi bahwa motif terbesar yang mendorong orang berdoa itu mungkin

juga adalah keinginan untuk dipandang saleh oleh orang-orang lain atau dipuji

orang. Seperti orang Farisi mementingkan berdoa di tempat-tempat umum, berdoa

di dalam rumah-rumah ibadat atau di jalan.

3. Adanya Indikasi bahwa berdoa yang sebenarnya adalah berada di tempat yang

tersebunyi atau tempat yang sepi. Apakah benar bahwa doa yang sebenarnya itu

kita harus berada di tempat yang sepi? Dan Bagamana dengan orang-orang yang

pergi untuk mendoakan orang lain, apakah itu salah?

4. Adanya Indikasi bahwa ada beberapa diantara manusia yang mempunyai

pengertian atau pemahaman yang salah bahwa cara berdoa itu hanya berbicara

saja kepada Tuhan. Artinya adalah ketika mereka berdoa kepada Tuhan, mereka

berpikir bahwa mereka hanya berbicara saja kepada Tuhan tanpa tahu arti doa

yang sesungguhnya.
C. Batasan Masalah

Setelah memberikan Indentifikasi masalah di atas, maka penulis akan memilih

beberapa nomor yang menjadi batasan masalah yaitu terletak di 1, 2, dan 3

1. Adanya indikasi bahwa banyak orang Kristen yang salah tafsir tentang

doa, sehinggah banyak orang kristen yang hanya menghafalkan doa dan

mengucapkannya sebagai suatu rumus atau formula doa. jika demikian

maka tak ada bedanya dengan orang kafir yang tak mengenal Tuhan yang

juga berdoa dan yang mengucapkan kata-kata atau kalimat-kalimat yang

dihafalkannya.

2. Adanya indikasi bahwa motif terbesar yang mendorong orang berdoa itu

mungkin juga adalah keinginan untuk dipandang saleh oleh orang-orang

lain atau dipuji orang. Seperti orang Farisi mementingkan berdoa di

tempat-tempat umum, berdoa di dalam rumah-rumah ibadat atau di jalan.

3. Adanya Indikasi bahwa berdoa yang sebenarnya adalah berada di tempat

yang tersebunyi atau tempat yang sepi. Apakah benar bahwa doa yang

sebenarnya itu kita harus berada di tempat yang sepi? Dan Bagamana

dengan orang-orang yang pergi untuk mendoakan orang lain, apakah itu

salah?

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang di atas maka ada pun beberapa pertanyaan

sebagai berikut:
1. Apakah makna doa yang sesungguhnya menurut Matius 6:5-8

2. Apakah perbedaan konsep berdoa orang Yahudi dengan Konsep berdoa

yang Tuhan Yesus ajarkan kepada Murid-murid-Nya. berdasarkan Matius

6:5-8.

3. Apakah benar bahwa doa yang sesungguhnya harus berada di ruangan

yang tertutup.

E. Tujuan Penulisan

Di lihat dari Permasalahan dan Latar belakang yang dapat penulis paparkan di

atas, maka tujuan penulisan dari proposal ini adalah:

1. Menjelaskan Definisi tentang Doa

2. Menjelaskan tentang makna doa yang sesungguhnya menurut

Matius 6:5-8

3. Menjelaskan adanya Indikasi tentang cara berdoa orang Yahudi dengan

cara Berdoa yang Tuhan Yesus ajarkan kepada Murid-murid.

Berdasarkan Matius 6:5-8

4. Menjelaskan tentang makna doa menurut para tokoh

F. Hipotesis

G. Sistematika Penulisan

Dalam Melanjutkan Tulisan ini, penulis membagi Tulisan dalam Lima (5)

bab yang penjelasan sebagai berikut:

Bab 1, Penulis akan menguraikan tentang latar belakang masalah dari Makna Doa

yang sesungguhnya menurut Matius 6:5-8, Indentifikasi Masalah, Batasan


Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Sistematika Penulisan, dan

Hipotesis.

Bab II, Penulis akan membahas tentang pengertian Doa

Bab III, Pada bab ini, penulis akan menjelaskan tentang berdoa menurut para

Tokoh.

Bab, IV, Penulis akan menjelaskan tentang perbedaan cara berdoa Orang Yahudi

dengan Cara berdoa yang Tuhan Yesus ajarkan.

Bab V, Merupakan Penutup yang berisikan kesimpulan dan saran

Bab II.

Landasan Teori

A. Uraian Teoritis

1.1 Pengertian Doa

1.2 Peranan Doa


1.3 Keutamaan Doa

1.4 Manfaat Doa

1.5 Cara berdoa

Bab III

Metode Penelitian

1.1 Doa Menurut Para Tokoh

Anda mungkin juga menyukai