PROPOSAL
Di Ajukan Untuk Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S. Th)
DI SUSUN OLEH:
NIM : 0101-6-0190-18
Prodi : Teologi
Semester : VI (Enam)
TAHUN AJARAN
2021/2022
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata doa itu sudah ada sejak zaman Purba, berarti kalau di lihat dari kapan
kata doa ini ada maka kata doa bukan saja muncul pada zaman sekarang saja
tetapi sejak zaman dahulu kata doa ini sudah ada, dan sampai sekarang doa sudah
seperti agama Islam, Kristen, Hindu Budha, Khatolik, agama marapu dan lain
sebagainya, sudah menjadikan doa ini sebagai salah satu alat komunikasi untuk
Kristen mau bersekutu dengan Tuhan Yesus maka mereka datang kepada Tuhan
melalui doa, karena doa adalah salah satu alat komunikasi yang di gunakan oleh
orang-orang Kristen yang percaya kepada Tuhan Yesus untuk menyampaikan apa
yang mereka pinta, dan ketika mereka mau bersekutu dengan Tuhan Yesus
mereka harus datang melalui doa, tetapi yang menjadi masalahnya adalah banyak
orang berdoa, tetapi mereka tidak berdoa menurut firman-Nya. doa yang benar
yang di maksudkan olehYesus Kritus adalah Doa Bapa Kami, Tetapi banyak
orang Kristen yang salah tafsir tentang doa ini, sehinggah banyak orang kristen
yang hanya menghafalkan doa ini dan mengucapkannya sebagai suatu rumus atau
formula doa. jika demikian maka tak ada bedanya dengan orang kafir yang tak
mengenal Tuhan yang juga berdoa dan yang mengucapkan kata-kata atau kalimat-
kalimat yang dihafalkannya. Dan bahwa ada beberapa diantara kita juga
mempunyai pengertian atau pemahaman yang salah bahwa cara berdoa itu hanya
Doa yang benar selalu menghubungkan kita dengan Allah yang hidup.
Orang yang tekun berdoa adalah orang yang berhubungan langsung dengan Allah
yang hidup. Karena di dalam doa kita menghadap Allah, mengucap syukur,
terlebih dahulu tentang hubungan kita dengan Allah 1. jadi kalau dilihat dari
masalah diatas maka penulis menjelaskan bahwa doa yang benar atau doa yang
sesungguhnya adalah doa yang Tuhan Yesus ajarkan kepada Murid-murid dan
yang berlaku juga bagi kita untuk saat ini, Dan motif terbesar yang mendorong
orang berdoa itu mungkin juga adalah keinginan untuk dipandang saleh oleh
orang-orang lain atau dipuji orang, dan itu dapat gambarkan dengan cara orang-
orang Farisi berdoa, dimana dalam peraturan-peraturan mereka, para ahli Taurat
tempat umum, berdoa di dalam rumah-rumah ibadat atau di jalan. Tetapi ada juga
waktu-waktu tertentu yang mereka tetapkan untuk berdoa (doa berkala), dan pada
waktu-waktu itulah mereka harus mengucapkan doa mereka. Tetapi apa yang
mereka lakukan itu tidak benar dimata Tuhan, karena apa yang mereka lakukan itu
1
Dr. H. L. Senduk. Kuasa Doa.(Yayasan Bethel, 2010), 5
Jadi maksud Tuhan atau kehendak Tuhan adalah kita mencari sebuah
tempat, dimana kita dapat berada tanpa diketahui orang, dimana kita dapat
terhindar dari pandangan dan anggapan orang lain. Itu kita lakukan supaya tidak
ada seorangpun yang dapat melihat kita bahwa kita sedang berdoa, karena Tuhan
ingin agar kita itu bergaul dengan Tuhan dengan tersembunyi, artinya hiduplah
dengan Tuhan dalam pergaulan yang tetap tidak dapat dilihat oleh orang lain, dan
kita hanya bersekutu dengan Allah Sang Bapa saja. Dan Allah yang melihat kita
dari tempat yang tersebunyi akan membalas semua apa yang kita minta kepada-
Nya, dimana Dia akan memberi jawaban atau mengabulkan doa kita di dalam
Dan apakah itu berarti bahwa Tuhan menyalahkan segalah doa di depan
umum itu salah, itu sama sekali tidak. Kita berdoa di depan umum asalkan doa
kita itu hanya tertuju kepada Allah saja, bukan dengan tujuan supaya orang lain
dapat melihat kita supaya kita dikatakan orang yang benar atau orang saleh di
hadapan Tuhan, jadi kalau kita hanya berfokus supaya orang lain puji kita maka
itu adalah doa yang tidak berkenan kepada Allah. jadi makna doa yang
sesungguhnya adalah dimana kita hanya fokuskan doa kita hanya kepada Tuhan
saja, bukan dengan tujuan supaya orang lain dapat memuji kita, oleh karena itu
Tuhan rindu agar ketika kita berdoa kita masuk dalam kamar dan tutup pintunya
dan mulailah kita berdoa kepada-Nya maka Bapa kita yang ada ditempat
tersembunyi akan melihat kita dan memberi jawaban atau mengabulakan setiap
1. Adanya indikasi bahwa banyak orang Kristen yang salah tafsir tentang doa,
mengucapkannya sebagai suatu rumus atau formula doa. jika demikian maka tak
ada bedanya dengan orang kafir yang tak mengenal Tuhan yang juga berdoa dan
2. Adanya indikasi bahwa motif terbesar yang mendorong orang berdoa itu mungkin
juga adalah keinginan untuk dipandang saleh oleh orang-orang lain atau dipuji
3. Adanya Indikasi bahwa berdoa yang sebenarnya adalah berada di tempat yang
tersebunyi atau tempat yang sepi. Apakah benar bahwa doa yang sebenarnya itu
kita harus berada di tempat yang sepi? Dan Bagamana dengan orang-orang yang
pengertian atau pemahaman yang salah bahwa cara berdoa itu hanya berbicara
saja kepada Tuhan. Artinya adalah ketika mereka berdoa kepada Tuhan, mereka
berpikir bahwa mereka hanya berbicara saja kepada Tuhan tanpa tahu arti doa
yang sesungguhnya.
C. Batasan Masalah
1. Adanya indikasi bahwa banyak orang Kristen yang salah tafsir tentang
doa, sehinggah banyak orang kristen yang hanya menghafalkan doa dan
maka tak ada bedanya dengan orang kafir yang tak mengenal Tuhan yang
dihafalkannya.
2. Adanya indikasi bahwa motif terbesar yang mendorong orang berdoa itu
yang tersebunyi atau tempat yang sepi. Apakah benar bahwa doa yang
sebenarnya itu kita harus berada di tempat yang sepi? Dan Bagamana
dengan orang-orang yang pergi untuk mendoakan orang lain, apakah itu
salah?
D. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
1. Apakah makna doa yang sesungguhnya menurut Matius 6:5-8
6:5-8.
yang tertutup.
E. Tujuan Penulisan
Di lihat dari Permasalahan dan Latar belakang yang dapat penulis paparkan di
Matius 6:5-8
F. Hipotesis
G. Sistematika Penulisan
Dalam Melanjutkan Tulisan ini, penulis membagi Tulisan dalam Lima (5)
Bab 1, Penulis akan menguraikan tentang latar belakang masalah dari Makna Doa
Hipotesis.
Bab III, Pada bab ini, penulis akan menjelaskan tentang berdoa menurut para
Tokoh.
Bab, IV, Penulis akan menjelaskan tentang perbedaan cara berdoa Orang Yahudi
Bab II.
Landasan Teori
A. Uraian Teoritis
Bab III
Metode Penelitian