Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH STUDI AGAMA ISLAM I

DOA

DOSEN PENGAMPU: NURUL AENI, SHI, MSI

Disusun Oleh:
Nama: Handini Ayu Cantika
NIM: 220500443
Kelas: 2/B
Kelompok: 10

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya khususnya bagi penulis yang telah menyelesaikan makalah ini yang berjudul “
DOA ” dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Studi Agama Islam (SAI).

Dalam menulis makalah ini, penulis memperoleh bantuan dari berbagai sumber sehingga
mempermudah dalam menyelesaikannya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.

Disini penulis juga menyampaikan, jika seandainya dalam penulisan makalah ini terdapat hal-
hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu penulis dengan senang hati menerima
masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
karya ilmiah ini. Semoga apa yang penulis harapkan dapat dicapai dengan sempurna.

Yogyakarta, 20 Desember
2022

Penulis,

Handini Ayu Cantika

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….3
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………4
C. Tujuan……………………………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..5
A. Pengertian Doa…………………………………………………………………….5
B. Pentingnya Doa……………………………………………………………………6
C. Peran dan Keutamaan Doa………………………………………………………...7
D. Dalil-Dalil Berdoa dan Hukumnya………………………………………………..8
E. Konsep Doa dalam al-Quran……………………………………………………..10
F. Makna yang Terkandung Dalam Sebuah Doa……………………………………12
G. Adab-adab Dalam Berdo’a……………………………………………………….13
H. Waktu, Keadaan dan Tempat Istijabah Dikabulkannya Do’a……………………14
I. Manfaat Do’a……………………………………………………………………..15
J. Beberapa Hal Penyebab Do’a Tidak Terkabul…………………………………...16

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………18


Kesimpulan…………………………………………………………………………...18
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….19

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Doa adalah merupakan ibadah kepada Allah SWT. sesuai dengan firman Allah
:“Artinya: Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka
Jahannam dalam keadaan hina dina”. [Ghafir : 60]. Dengan demikian ancaman yang
berat ditujukan kepada orang yang tidak mau dan meninggalkan doa karena sombong.
berdoa adalah memperlihatkan sikap berserah diri dan membutuhkan Allah, karena
tidak dianjurkan ibadah melainkan untuk berserah diri dan tunduk kepada Pencipta
serta merasa butuh kepada Allah. Doa adalah ibadah yang paling mulia di sisi Allah,
Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa makna hadits tersebut adalah tidak ada
sesuatu ibadah qauliyah (ucapan) yang lebih mulia di sisi Allah daripada doa, Allah
murka terhadap orang-orang yang meninggalkan doa Imam At-Thaibi berkata bahwa
Allah sangat senang tatkala dimintai karunia-Nya, maka barangsiapa yang tidak
memohon kepada Allah, maka berhak mendapat murka-Nya. Doa mampu menolak
takdir Allah, Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa “Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku”. Doa adalah dua
macam yaitu doa ibadah dan doa permohonan. Berdoa adalah menyibukkan diri untuk
mengingat Allah sehingga timbul dalam hati rasa pengagungan terhadap kebesaran
Allah dan ingin kembali kepada-Nya berhenti dari maksiat. Doa seorang hamba akan
selalu dikabulkan selagi tidak memohon sesuatu yang berdosa atau pemutusan
kerabat, atau tidak tergesa-gesa. Imam Ad-Dawudi berkata: “Dikhawatirkan orang
yang mengatakan bahwa dia selalu berdoa tetapi tidak dikabulkan maka doanya
benar-benar tidak dikabulkan, atau benar-benar tidak dikabulkan penangguhan siksa
akhirat atau pengampunan dosa-dosanya”.
Maka doa dalam islam mempunyan kedudukan yang amat tinggi, karena doa
adalah merupakan aktifitas beribadah. kenapa denikian karena allah swt.
Memerintahkan kepada orang yang beriman untuk berdoa sebanyak-banyaknya.
Dikala perintah Allah dilaksanakan maka itu merupakan ibadah kepadaNya.1
B. Rumusan Masalah
1
Sutarman, Maman, and M. M. Pd. "Kedudukan doa dalam Islam." Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Ekonomi
Syariah 5.9 (2018): 79-93.

3
1. Apa pengertian Doa?
2. Apa pentingnya Doa?
3. Apa peran dan keutamaan Doa?
4. Apa Dalil-Dalil Berdoa dan Hukumnya?
5. Bagaimana konsep doa dalam Al-Quran?
6. Apa makna yang terkandung dalam sebuah Doa?
7. Apa saja Adab-adab dalam Berdo’a?

C. Tujuan.
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian Doa.
2. Untuk mengetahui apa itu pentingnya Doa.
3. Untuk mengetahui peran dan keutamaan Doa.
4. Untuk mengetahui Dalil-Dalil Berdoa dan Hukumnya.
5. Untuk mengetahui konsep Doa dalam Al-Quran.
6. Untuk mengetahui makna yang terkandung dalam sebuah Doa.
7. Untuk mengetahui Adab-adab dalam Berdo’a.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Doa
Doa berasal dari bahasa Arab, yang terdiri dari dua akar kata, daa yadu du’aan
wa da’watan, yang berarti menyeru, memanggil, mengajak memohon, minta tolong,
menamakan dan mengundang/menjamu (Munawir, 1984: 406). Secara etimologis,
doa berarti memohon sesuatu kepada Allah SWT dengan cara-cara tertentu. Sebagian
ulama mengatakan bahwa, doa berarti pernyataan diri ke hadirat Allah SWT tentang
kelemahan, kekurangan, ketidakmampuan serta kehinaan kita, lalu kita memohon
sesuatu kepada Allah SWT agar kelemahan, kekurangan, ketidakmampuan serta
kehinaan ini diangkat dan digantikan dengan kelebihan, kemampuan serta derajat
yang tinggi baik di sisi manusia maupun di sisi Allah SWT itu sendiri. Sekalipun
demikian, pemahaman doa dari perspektif bahasa dan etimologi akan lebih lengkap
apabila disertai penjelasan doa dalam konsep al-Quran.2
Do’a memiliki arti permohonan atau harapan, permintaan, pujian kepada
tuhan. Sedangkan berdo’a yaitu mengucapkan atau memanjatkan do’a kepada Tuhan.
(KBBI, 2003: 270). Pengertian doa menurut bahasa dalam agama islam adalah
memohon atau meminta sesuatu yang bersifat baik kepada Allah SWT, seperti
meminta keselamatan hidup, rizki yang halal dan keteguhan iman. Sebaiknya berdoa
kepada Allah SWT setiap saat dikarenakan Allah SWT akan selalu mendengar dan
mengabulkan atas doa-doa hambanya. Doa dan dzikir merupakan kunci seluruh
kebaikan yang digapai seorang mukmin baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa: “Tidak ada sesuatu apa pun yang lebih
mulia di sisi Allah daripada doa.” (HR. At-Tirmidzi, no. 3370 dan Ibnu Majah, no.
3829).
Doa adalah memohon atau meminta sesuatu yang baik kepada Allah sebagai
meminta keselamatan hidup dan keteguhan iman. 3 Doa adalah masdar isim dari Da'a
mengatakan "Saya berdoa kepada Allah," yang berarti berdoa sepenuh hati kepada-
Nya dengan meminta dan mengharapkan yang baik di mata-Nya. Doa juga bisa
diartikan sebagai panggilan. Doa juga dapat diartikan sebagai permintaan.

2
Rosyidi, Abdul Wahab. "doa daLaM tRadisi isLaM Jawa." El-Harakah (Terakreditasi) 14.1 (2012): 88-100.
3
Sanihiyah, Set Doa dan Dzikir, (Surabaya: al-Falah, nd), hal.97
5
Doa menurut ahli tasawuf adalah usaha untuk mengabdikan diri kepada Tuhan
dengan mengenali segala bentuk kelemahan, serta harapan dan kemurahan hati dan
memohon kepadanya, sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan SWT.Terlihat dalam Al
Qur'an, kata Doa ditemui.Tapi dari semua kata-kata Doa memiliki arti yang berbeda.
Seperti yang dikemukakan oleh Abdul Qosim Naqshabandie, "kata banyak sholat
yang terkandung di dalam Al Qur'an dan masingmasing mempunyai pengertian
tertentu (berbeda)." Penyebutan kata doa dalam Al Qur'an mengandung beberapa arti, 4
di antaranya:
a. Makna ibadah (Al Qur'an, 17:52). Doa yang dimaksud dengan surat ini adalah untuk
menyembah atau melakukan ibadah.
b. Istighatsah (bantuan, Quran, 10:10). Doa yang dimaksud dalam ayat al-Quran ini
maknanya adalah untuk meminta pertolongan, yaitu meminta bantuan anda.
c. Arti panggilan (Quran, 17: 110). Itulah hari dimana Tuhan memanggilmu pada hari
itu.
d. Arti Kata. Arti Pujian seperti yang disebutkan dalam firman Allah, asma 'al-Husna.
e. Aplikasi berarti Sesungguhnya, mereka akan kembali kepada Tuhan mereka.

B. Pentingnya Doa
Seberapa pentingkah doa dalam kehidupan kita? Perlukah kita berdoa? Ini
adalah pertanyaan yang sering dilontarkan oleh mereka yang enggan berdoa, mereka
yang menganggap bahwa doa itu tidaklah penting, toh semua permasalahan hidup itu
bisa diselesaikan tanpa berdoa. Atau mereka yang menganggap belum pantas untuk
berharap kepada Allah SWT dikarenakan dosa-dosa mereka yang teramat banyak
dibandingkan amal shalihnya. Ini adalah persepsi yang keliru, yang harus kita
lenyapkan. Bahkan orang yang tidak pernah berdoa akan digolongkan dalam
golongan orang-orang yang sombong. Pernahkah anda meminta pertolongan kepada
teman, tetangga, atau orang lain yang anda kenal di saat anda mendapat kesulitan
hidup? Apakah pertolongan itu datang begitu saja? Kalau pertolongan dari makhluk
tak kunjung datang, berdoalah. Mintalah kepada Allah dengan berdoa. Hanya dengan
berdoa kita bisa mengomunikasikan keinginan kita kepada sang pemilik segala yang
ada di alam ini.
Doa dalam istilah al-Quran memiliki ragam makna yang cukup kompleks,
seperti doa dalam al-Quran ialah menunjukkan kehinaan dan kerendahan diri serta

4
Sanihiyah, Set Doa dan Dzikir, (Surabaya: al-Falah, nd), hal.97
6
menyatakan keperluan dan ketundukkan kepada Allah. Pengertian ini tidak
bertentangan dengan pengertian terdahulu tentang doa, tetapi saling melengkapi,
yakni bahwa memohon kebaikan di dunia dan keselamatan akhirat itu menunjukkan
kerendahan diri, keperluan, dan ketundukkan kepada Allah. Berdasarkan pengertian
doa itu, maka berdoa hanya kepada Allah dan tidak boleh kepada selain-Nya. Seperti
terlihat doa merupakan manifestasi kerendahan diri, keperluan dan ketundukan
kepada Allah.5
Sedangkan dalam hadits doa ada sejumlah hadits yang menyatakan perlunya
berdoa kepada Allah:
a. Doa itu ibadah (H.R, Abu Daud dan Tirmidzi)
b. Setiap muslim di muka bumi yang memohonkan sesuatu kepada Allah atau
dijauhkan Allah darinya suatu kejahatan selama ia mendoakan yang tidak membawa
kepada dosa atau memutuskan kasih sayang” (H.R Tirmidzi).
Demikianlah ayat-ayat al-Quran dan hadis yang menyatakan perlunya berdoa
kepada Allah sebagai ketundukan diri kepada-Nya.6
Dalam firman Allah tentang Q.S. al-Baqarah Ayat 186:
‫وْ ا بِ ْي لَ َعلَّهُ ْم‬ZZُ‫تَ ِج ْيبُوْ ا لِ ْي َو ْليُْؤ ِمن‬Z ‫ا ۙ ِن فَ ْليَ ْس‬ZZ‫اع اِ َذا َد َع‬
ِ ‫ َّد‬Z ‫ َوةَ ال‬Z‫ريْبٌ ۗ اُ ِجيْبُ َد ْع‬Z َ َ‫اَل‬Z ‫َواِ َذا َس‬
ِ Zَ‫اِنِّ ْي ق‬Z َ‫ا ِديْ َعنِّ ْي ف‬ZZَ‫ك ِعب‬
َ‫ يَرْ ُش ُدوْ ن‬Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad)
tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang
berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-
Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.”

C. Peran dan Keutamaan Doa


1. Peranan Doa
a. Doa merupakan bentuk ketaatan kepada Allah dan menjalankan perintahNya.
b. Doa ialah tanda selamat dari kesombongan.
c. Doa merupakan salah satu sebab untuk menangkal kemurkaan Allah.
d. Doa ialah sebab lapangnya hati, sinarnya kegundahan, hilangnya kesusahan,
dan mudahnya segala urusan.7

5
Sudirman Tebba, Sehat Lahir Batin Handbook bagi Pendamba Kesehatan Holistik (Jakarta: PT Serambi Ilmu
Semesta, 2004),124-125.
6
Sudirman Tebba, Sehat Lahir Batin Handbook bagi Pendamba Kesehatan Holistik (Jakarta: PT Serambi Ilmu
Semesta, 2004), 128.
7
Hasan Bin Ahmad Hammam, Terapi Dengan Ibadah “Istighfar, Sedekah, Doa, Al-Qur’an, Shalat, Puasa” (Solo:
Aqwam,2010), 81-82.
7
2. Keutamaan Doa Banyak terdapat keutamaan yang sangat dahsyat. Berikut ini
beberapa keutamaan yang bisa kita peroleh dari memanjatkan doa. Berkata al-
Ghazali faedah doa walaupun doa tidak dapat menolak qadha Tuhan, ialah melahirkan
khudhu dan hajat kepada Allah. Ada beberapa keutamaan doa:

a. Keutamaan doa di sisi Allah melebihi dari segala keutamaan.


b. Doa adalah senjata bagi orang-orang mukmin: doa adalah ibadah, kedudukan
doa dalam ibadah. Berdoa berarti menghadapkan hati kepada Allah dengan
penuh keyakinan dan keikhlasan.
c. Doa adalah dzikir kepada Allah Swt. Merupakan obat bagi jiwa,
menghilangkan kesusahan, dan menjauhkan manusia dari dosa. Dengan doa
manusia akan mendapat pengampunan Allah sehingga jiwanya lebih tenang.
Allah memberikan pujian dengan begitu gomblang bagi hamba-hamba yang
selalu berdoa dan berdzikir kepada-Nya.
d. Berdoa berarti mengingat Allah, sehingga orang yang tak pernah lupa berdoa
adalah orang yang selalu ingat akan Allah. Sedangkan Allah pun ingat pula
pada hamba yang berdoa.8

D. Dalil-Dalil Berdoa dan Hukumnya


Allah Swt telah menerangkan tentang doa dan memerintahkan orang- orang yang
beriman agar berdoa, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Surat al-A`raf ayat 55-56
َ‫ضرُّ عًا َو ُخ ْفيَةً ۚ ِإنَّ ۥهُ اَل يُ ِحبُّ ْٱل ُم ْعتَ ِدين‬ ۟ ‫ٱ ْدع‬
َ َ‫ُوا َربَّ ُك ْم ت‬

Artinya: “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-
A`raf [7]: 55)

َ‫ض بَ ْع َد ِإصْ ٰلَ ِحهَا َوٱ ْدعُوهُ خَ وْ فًا َوطَ َمعًا ۚ ِإ َّن َرحْ َمتَ ٱهَّلل ِ قَ ِريبٌ ِّمنَ ْٱل ُمحْ ِسنِين‬ ۟
ِ ْ‫َواَل تُ ْف ِسدُوا فِى ٱَأْلر‬

Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima)
dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada
orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-A`raf [7]:56)9

8
Abidin Ja’far, Peranan Sholat Tahajjud & Doa dalam Kesehatan Mental (Yogyakarta: Robait Usman, 2012),
102-105.
9
https://tafsirweb.com/2509-surat-al-araf-ayat-55.html (diakses pada 20 Desember 2022, pukul 17:55)
8
b. Surat al-Ghafir ayat 60

٦٠ ࣖ َ‫َوقَا َل َربُّ ُك ُم ا ْد ُعوْ نِ ْٓي اَ ْستَ ِجبْ لَ ُك ْم ۗاِ َّن الَّ ِذ ْينَ يَ ْستَ ْكبِرُوْ نَ ع َْن ِعبَا َدتِ ْي َسيَ ْد ُخلُوْ نَ َجهَنَّ َم دَا ِخ ِر ْين‬

Artinya: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.


Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk
neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al-Ghafir [40]: 60).10

c. Surat Al-A’raf Ayat 180

۟ ُ‫ُوا ٱلَّ ِذينَ ي ُْل ِح ُدونَ فِ ٓى َأ ْس ٰ ٓمِئ ِهۦ ۚ َسيُجْ زَ وْ نَ ما َكان‬


َ‫وا يَ ْع َملُون‬ ۟ ‫َوهَّلِل ِ ٱَأْل ْسمٓا ُء ْٱل ُح ْسن َٰى فَٱ ْدعُوهُ بهَا ۖ َو َذر‬
َ َ ِ َ

Artinya: “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya


dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang
menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan
mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A`raf [7]:
180)11

d. Surat al-Isra ayat 110

َ‫غ بَ ْين‬Zَ ْ ِ‫ اف‬Zَ‫ك َواَل تُخ‬


َ ِ‫اَل ت‬Z‫ص‬
َ ِ‫رْ ب‬ZZَ‫ن َٰى ۚ َواَل تَجْ ه‬Z‫ُس‬ ۟ ‫ُوا ٱلرَّحْ ٰمنَ ۖ َأيًّا َّما تَ ْدع‬
ْ ‫ُوا فَلَهُ ٱَأْل ْس َمٓا ُء ْٱلح‬ ۟ ‫ُوا ٱهَّلل َ َأو ٱ ْدع‬
۟ ‫قُ ِل ٱ ْدع‬
ِ ‫ا َوٱ ْبت‬ZZَ‫ت بِه‬ َ ِ
‫ٰ َذلِكَ َسبِياًل‬

Artinya: Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama


yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang
terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah
pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu". (QS. Al-Isra’
[17]: 110)12

e. Surat Yunus ayat 10

ِ ‫ك ٱللَّهُ َّم َوتَ ِحيَّتُهُ ْم فِيهَا َس ٰلَ ٌم ۚ َو َء‬


َ‫اخ ُر َد ْع َو ٰىهُ ْم َأ ِن ْٱل َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْٱل ٰ َعلَ ِمين‬ َ َ‫َد ْع َو ٰىهُ ْم فِيهَا ُس ْب ٰ َحن‬

10
https://tafsiralquran.id/surat-ghafir-40-ayat-60-allah-swt-akan-mengabulkan-doa-setiap-hamba / (diakses
pada 20 Desember 2022, pukul 18:01)
11
https://tafsirweb.com/2634-surat-al-araf-ayat-180.html (diakses pada 20 Desember 2022, pukul 18:08)

12
https://tafsirweb.com/4714-surat-al-isra-ayat-110.html (diakses pada 20 Desember 2022, pukul 18:08)
9
Artinya: Do'a mereka di dalamnya ialah: "Subhanakallahumma", dan salam
penghormatan mereka ialah: "Salam". Dan penutup doa mereka ialah:
"Alhamdulilaahi Rabbil 'aalamin". (QS. Yunus [10]: 10)13

E. Konsep Doa dalam al-Quran


Secara bahasa sebagaimana tersebut di atas kata doa berasal dari kata daaa
yadu duaaan wadawatan yang mempuyai banyak arti, dan sebagaimana pula
terkonsep dalam ayat-ayat al Quran al Karim. Doa dalam hal ini memiliki beberapa
pengertian antara lain:

1) Permintaan (Assual) sebagaimana firman Allah SWT dalam QS al Mukmin: 60:


Dan Tuhanmu berfirman: Mintalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu (berdoa
kepadaKu) akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina. Ungkapan Astajib
dalam rangkaian ayat tersebut merupakan tanggapan langsung dari Allah SWT akan
permintaan kita dengan syarat bahwa dalam memanjatkan doa kepada-Nya, kita harus
melakukan dengan niat yang ikhlas dan kemauan yang sungguh sungguh.

2) Minta Tolong (Istighatsah) sebagaimana firman Allah dalam QS al Baqoroh: 23


yang artinya: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al Quran yang kami
wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal al
Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang
yang benar. Tantangan Allah ini secara langsung disampaikan kepada orangorang
musyrik untuk membuktikan kebenaran yang mereka agungagungkan bahwa mereka
lebih suka meminta pertolongan kepada orang atau setan, yang dipercayai dapat
mengabulkan doa-doa mereka.

3) Pujian atau Sanjungan (as Tsana) sebagaimana firman Allah dalam QS al Isra: 110)
yang artinya: Katakanlah: ”Serulah Allah atau Serulah ar Rahman. dengan nama yang
mana saja kamu seru, dia mempunyai al asmaaul husna (namanama yang terbaik) dan
janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula
merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu”. Maksud seruan disini
adalah memujilah Allah sepanjang pagi dan petang dengan nama-nama Allah yang
terbaik yang melekat pada dzat Allah (asmaul khusna)14

13
https://tafsirweb.com/3284-surat-yunus-ayat-10.html (diakses pada 20 Desember 2022, pukul 18:08)

14
Rosyidi, Abdul Wahab. "doa daLaM tRadisi isLaM Jawa." El-Harakah (Terakreditasi) 14.1 (2012): 88-100.
10
4) Perkataan atau ucapan (al Qawl) sebagaimana firman Allah dalam QS Yunus: 10
yang artinya: Doa mereka di dalamnya ialah: ”subhanakallahumma, dan salam
penghormatan mereka ialah: ”salam”(sejahtera dari segala bencana). dan penutup doa
mereka ialah: ”alhamdulilaahi rabbil aalamin. Dalam konteks ayat tersebut, do’a
dipergunakan dengan arti perkataan atau ucapan. Yaitu, sebuah ucapan atau perkataan
tertentu yang disampaikan oleh seseorang dalam menyebut kebesaran Allah. Ucapan
demikian sering muncul dalam kalimat doa.

5) Sembahan (ibadah), sebagaimana peringatan Allah kepada orangorang musyrik,


kita diharapkan senantiasa tidak menyembah dan meminta pertolongan apapun
kecuali hanya kepadaNya. Allah SWT berfirman dalam QS Yunus: 106 yang artinya:
”Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak
(pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang
demikian), itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang
zalim”.

6) Seruan atau ajakan (al Dawah) ”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat
dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orangorang yang mendapat
petunjuk”. QS an Nakh:12515

Yang perlu diperhatikan dalam konsep doa disini adalah bahwa berdoa tidak
sama dengan meminta atau memohon kepada seseorang, karena doa mengandung
pengertian yang lebih khusus yaitu; hubungan vertikal seorang hamba dengan
kholiqnya. Didalam doa sesungguhnya terdapat tiga unsur yang sangat penting yaitu:

1). Pernyataan seorang hamba tentang eksistensi Allah SWT. Dengan kata lain,
seorang hamba yang merasa yakin sepenuhnya bahwa Allah SWT memang ada, Maha
Kuasa, Maha Pemurah dan Penyayang selaku Dzat Paling Agung. Dialah satu-satunya
Dzat yang patut dimintai pertolongan, tiada yang lain yang dapat memberikan
manfaat dan mendatangkan mudharat selain diri-Nya. Maka hendaknya seorang
hamba hanya senantiasa berdoa, memohon sesuatu kepada Allah SWT saja dengan
penuh keyakinan bahwa di tangan Allah SWT terletak segala kekuasaan mutlak untuk
mengabulkan segala permohonan.

15
Rosyidi, Abdul Wahab. "doa daLaM tRadisi isLaM Jawa." El-Harakah (Terakreditasi) 14.1 (2012): 88-100.
11
2). Pernyataan seorang hamba tentang ketidakberdayaannya. Setelah berusaha
sungguh-sungguh, pada akhirnya seorang hamba akan pasrah kepada Allah SWT
karena dia yakin bahwa segala usaha yang telah dilakukan hanyalah sebatas ikhtiar
belaka. Bukan dia sendiri yang sanggup menentukan hasil akhirnya, tapi masih ada
kekuatan lainnya yaitu Allah SWT. Pengakuannya bahwa dia adalah makhluk yang
lemah, makhluk yang tidak cukup pengetahuan dan pengalaman, serta tidak berkuasa
dalam menentukan hasil merupakan unsur penting dalam setiap doa.

3). Wujud nyata introspeksi diri. Selaku hamba Allah SWT yang sangat lemah, kita
harus senantiasa menyadari status kita di hadapanNya. Namun, dibalik kelemahan itu,
kita juga harus yakin adanya eksistensi Allah SWT, Dzat Maha Kuasa yang sanggup
mengabulkan doa-doa kita sepanjang kita dekat dan taat dalam menjahui segala
larangan dan mentaati segala perintahNya. Sebaliknya, kita juga tidak boleh khilaf
bahwa Allah SWT pasti tidak akan mengabulkan permintaan kita selama kita masih
melanggar segala larangan dan menjahui segala perintah-Nya (Sudarmaji, 2005: 66-
68).16

F. Makna yang Terkandung Dalam Sebuah Doa

Abu Ishaq memunculkan konsepnya mengenai do’a yang ditujukan kepada


allah. Perspektifnya, secara umum, do’a mengandung tiga hal.17

Pertama, pengesaan dan pujian kepada allah. Demi memunculkan gambaran


praksis, ia mengilustrasikannya dengan bentuk ucapan konkrit. Dengan demikian,
ketika disebut nama allah kemudian diikuti dengan lafadz yang berorientasi kepada
pengesaan serta pujian kepada allah, ucapan tersebut termasuk dalam kategori berdo’a
kepada allah. Oleh karena itu, ucapan tahlil, tahmid, takbir dan berbagai bentuk
ucapan lain yang memiliki unsur pengesaan dan pujian kepada allah masuk ke dalam
kategori do’a.

Kedua, permohonan yang bersifat rohaniah, seperti meminta ampun, rahmat


dan lain sebagainya. Contohnya di dalam al-Qur`an adalah: Dan orang-orang yang
datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri
ampunlah kami dan Saudara-saudara kami yang Telah beriman lebih dulu dari kami,
dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang

16
Rosyidi, Abdul Wahab. "doa daLaM tRadisi isLaM Jawa." El-Harakah (Terakreditasi) 14.1 (2012): 88-100.
17
Jurnal An-Nur: Kajian Pendidikan dan Ilmu Keislaman Vol. 7, No. 1 Januari-Juni 2021, h. 108-109
12
yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha
Penyayang." (QS. Al-Hasyr: 10)

Ketiga, permohonan yang berorientasi kepada materi duniawi. Seperti halnya


berdoa meminta rizki, anak, makanan dan lain-lain. Contoh doa yang mengandung
unsur ini di dalam al-Qur`an: “Dan (ingatlah), ketika ibrahim berdoa: "ya Tuhanku,
jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-
buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari
kemudian. Allah berfirman: "dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan
sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk
tempat kembali". (QS. Al-baqarah: 126)18

G. Adab-adab Dalam Berdo’a


Setiap manusia pasti mempunyai kebutuhan untuk memenihi kebutuhan
hidupnya dan untuk itu manusia tidak dapat hidup sendiri, karenanya manusia yang
satu memerlukan pertolongan dari manusia yang lain. Disinilah diperlukannya adab
dalam setiap tindakannya. Begitu pula pada waktu seseorang ingin meminta kepada
Tuhannya, tentunya terdapat adab-adab dalam meninta kepada Tuhannya.
Seseorang yang berdo’a disunatkan secara tertib melakukan hal-hal berikut:
1. Bertauhid dan memuji Allah.
2. Bershalawat kepada Nabi SAW.
3. Bertaubat dan mengakui bahwa ia berdosa.
4. Bersyukur kepada Allah atas segala nikmatNya.
5. Memulai berdo’a dan berusaha membaca do’a-do’a yang lengkap dan yang
diajarkan oleh Rasulullah SAW dan salaf.
6. Mengakhiri do’a dengan bershalawat kepada Nabi SAW.19

H. Waktu, Keadaan dan Tempat Istijabah Dikabulkannya Do’a

Sesungguhnya waktu-waktu dan keadaan yang istijabah untuk berdo’a agar


do’a-do’a yang dipanjatkan seseorang dapat dikabulkan oleh allah sangat banyak
sekali, namun dalam hal ini tidak memungkinkan untuk disebutkan semuanya oleh
penulis. adapun secara umum, waktu-waktu mustajabah tersebut antara lain:

1) Malam Lailatul Qadar.

18
Jurnal An-Nur: Kajian Pendidikan dan Ilmu Keislaman Vol. 7, No. 1 Januari-Juni 2021, h. 108-109

19
Maktab Dakwah Al-Qodimah, Op. Cit, h. 168
13
2) Setelah sholat-sholat wajib.

3) Di penghujung malam.

4) Antara azan dan iqamah.

5) Saat mendengar panggilan untuk sholat wajib.

6) Saat iqamat dikumandangkan.

7) Di saat turun hujan dan di bawah siraman air hujan.

8) Saat perang di jalan Allah berkecamuk.

9) Suatu waktu dari bagian malam.

10) Satu waktu dari hari Jum’at.

11) Ketika meminum air zamzam dengan niat yang baik.

12) Di saat sujud.

13) Terbangun malam hari dan berdo’a dengan do’a yang diajarkan Rasulullah.

14) Berdo’a dengan do’a Dzun Nun (Nabi Yunus).

15) Berdo’a di saat ditimpa bencana.

16) Mendo’akan sesaat setelah meninggal dunia.

17) Ketika sedang shalat.

18) Do’a seorang muslim setelah berwudhu dengan do’a yang ma’tsur.

19) Berdo’a setelah tergelincirnya matahari sebelum waktu zhuhur.

20) Di bulan Ramadhan.

21) Saat kaum muslimin berkumpul di majelis dzikir.

22) Ketika mendengar ayam berkokok.

23) Ketika menghadap Allah dengan pasrah dan keikhlaksan yang murni.

24) Do’a di hari ke sepuluh di bulan Dzulhijjah.20

Adapun tempat-tempat yang mustajabah tersebut antara lain adalah:

20
Ibid, h. vii-viii
14
1) Ketika melempar jumrah Shughra dan Wustha di hari-hari Tasyriq.

2) Berdo’a di dalam Ka’bah atau di dalam Hijir Isma’il.

3) Berdo’a di bukit Shafa dan Marwah bagi orang yang umrah dan haji.

4) Berdo’a di Masy’aril Haram pada hari penyembelihan kurban.

5) Do’a orang yang melaksanakan ibadah haji di padang Arafah pada hari Wuquf
Arafah.21

I. Manfaat Do’a

Berdoa memiliki banyak manfaat, sebagian telah disebutkan secara lebih luas
beberapa manfaat dari aktivitas berdoa, yaitu:

a. Berdoa bukanlah perbuatan sia-sia. Segala keinginan yang kita mohonkan dalam
doa akan dikabulkan oleh Allah Swt. Doa dapat mengurangi stress dan berbagai
tekanan hidup. Mereka yang malas berdoa dapat di duga akan mudah mengalami
stres.

b. Berdoa dapat meleyapkan rasa putus asa. Dengan berdoa seseorang akan
termotivasi dalam menghadapi cobaan hidup dan bersikap positif menanggapi
kegagalan, sebab Allah Swt yang jadi sandaran akan selalu membantunya bangkit.

c. Berdoa membuat kondisi psikologis seseorang terjamin stabil. Berdoa dapat


meningkatkan daya tahan tubuh, menyembuhkan penyakit fisik maupun psikis.
Ketekunan berdoa membuat seorang memiliki daya tahan tubuh yang baik karena dia
selalu menatap kehidupan dengan pikiran jernih, dan tubuhnya tidak mudah lemah
karena beban pikiran.

d. Berdoa sang hamba untuk mengembangkan potensi-potensi yang diberikan Allah


Swt untuk dirinya.22

e. Doa dapat menghindarkan manusia dari kericuhan dan kekacauan hidup.

f. Doa dapat menolak bala.

g. Doa dapat menyembuhkan suatu penyakit.

21
Ibid, h. viii
22
Roidah, Keajaiban Doa Rahasia Dahsyatnya Berdo’a Kepada Allah Swt (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2011), 78-
79.
15
h. Doa adalah agar diberikan jalan keluar, kesulitan dan sukses dalam hidup.23

J. Beberapa Hal Penyebab Do’a Tidak Terkabul


1. Bersenang-senang dengan yang haram, berupa makan, minum dan berpakaian.
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, "Wahai sekalian
manusia, sesungguhnya Allah Maha Suci, dan tidak menerima sesuatu kecuali
yang baik. Sesungguhnya Allah menyuruh orang-orang beriman sebagaimana
memerintahkan para rasul dengan firman-Nya,
‫صالِح ًۗا اِنِّ ْي بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ َعلِ ْي ٌم‬ ِ ‫ۗ ٰيٓاَيُّهَا الرُّ ُس ُل ُكلُوْ ا ِمنَ الطَّيِّ ٰب‬
َ ‫ت َوا ْع َملُوْ ا‬
51. Allah berfirman, “Wahai para rasul! Makanlah dari (makanan) yang baik-
baik, dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (QS. Al-Mu'minun/23:51)

َ‫ت َما َرزَ ْق ٰن ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ ا هّٰلِل ِ اِ ْن ُك ْنتُ ْم ِايَّاهُ تَ ْعبُ ُدوْ ن‬
ِ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ُكلُوْ ا ِم ْن طَيِّ ٰب‬
172. Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang
Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya
menyembah kepada-Nya. (QS. al-Baqarah/2:172)24

"Rasulullah menceritakan tentang seorang lelaki yang berjalan jauh, dengan


rambut kusut berdebu, menengadahkan kedua belah tangannya ke langit sembari
berkata, 'Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku!' sedangkan makanannya haram,
minumannya haram, pakaiannya haram, makan dari barang yang haram, maka
bagaimana mungkin ia dikabulkan". (HR. Muslim)
2. Tergesa-gesa dan meninggalkan do'a.
Di antara penghalang yang dapat menghalangi terkabulnya do'a ialah
ketergesaan seorang Muslim dan meninggalkan do'a karena ketidak sabaran
menunggu ijabah (terkabulnya do'a).
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,

23
Mawardi Labay El-Sulthani, Zikir Dan Doa dalam Kesibukan “Membawa Umat Supaya Sukses dan Selamat
(Jakarta: Al-Mawardi Prima, 2011), 124.
24
https://www.merdeka.com/quran/al-baqarah/ayat-172 (diakses pada 11 Januari 2023 pukul 8:59)
16
"Dikabulkan do'a bagi seseorang di antara kamu selama ia tidak tergesa-gesa,
dia berkata, sesungguhnya saya telah berdo 'a tapi tidak dikabulkan. " (HR. al-
Bukhari dan Muslim).25
3. Melakukan maksiat dan perbuatan haram.
Tidak diragukan lagi bahwa lalai dan melakukan keinginan syahwat yang haram
adalah bagian dari penyebab tercegahnya kebaikan. Firman Allah
‫ ِه ۗ ْم َواِ َذٓا‬Z‫ا بِا َ ْنفُ ِس‬ZZ‫وْ ٍم َح ٰتّى يُ َغيِّرُوْ ا َم‬ZZَ‫ا بِق‬ZZ‫ر هّٰللا ِ ۗاِ َّن هّٰللا َ اَل يُ َغيِّ ُر َم‬Z ۢ ٌ ‫لَهٗ ُم َعقِّ ٰب‬
ِ Z‫ت ِّم ْن بَي ِْن يَ َد ْي ِه َو ِم ْن خ َْلفِ ٖه يَحْ فَظُوْ نَهٗ ِم ْن اَ ْم‬
‫هّٰللا‬
ٍ ‫اَ َرا َد ُ بِقَوْ ٍم س ُۤوْ ًءا فَاَل َم َر َّد لَهٗ ۚ َو َما لَهُ ْم ِّم ْن ُدوْ نِ ٖه ِم ْن و‬
‫َّال‬
11. Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran,
dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki
keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak
ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS. Ar-Ra'd/13:11).26

4. Meninggalkan kewajiban yang diwajibkan oleh Allah.

Sebagaimana ketaatan kepada Allah akan menjadi penyebab terkabulnya do'a,


begitu pula meninggalkan kewajiban kepada Allah akan menjadi penghalang
terkabulnya do'a, sebagaimana telah diriwayatkan dari Nabi yang pengertiannya
seperti itu.

5. Berdo'a dengan do'a yang mengandung dosa atau pemutusan hubungan


silaturrahim.
6. Sebagai hikmah Allah, ia berikan yang lebih baik dari yang diminta.27

25
https://mgmppaismpjakartabarat.files.wordpress.com/2017/07/penghalang-terkabulnya-doa.pdf (diakses
pada 11 Januari 2023 pukul 8:00)
26
https://www.merdeka.com/quran/al-baqarah/ayat-172 (diakses pada 11 Januari 2023 pukul 8:59)

27
https://mgmppaismpjakartabarat.files.wordpress.com/2017/07/penghalang-terkabulnya-doa.pdf (diakses
pada 11 Januari 2023 pukul 8:00)

17
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Doa adalah merupakan aktifitas ibadah yang paling agung. Karena berdoa adalah
perintah dari Allah SWT. Sedangkan melakukan perintah Allah SWT. Berarti itu adalah
ibadah, maka doa dapat dikategorikan aktifitas ibadah. Doa yang berhubungan dengan
permohonan seseorang hamba kepada Tuhannya. yang berhubungan dengan doa meminta
pertolongan. Maka doa dalam islam mempunyai kedudukan yang amat penting dan sangat
mendasar, sehingga manusia yang tidak mau berdoa itu adalah manusia yang sombong. Doa
adalah dua macam yaitu doa ibadah dan doa permohonan. Doa seorang hamba akan selalu
dikabulkan selagi tidak memohon sesuatu yang berdosa atau pemutusan kerabat, atau tidak
tergesa-gesa.

18
DAFTAR PUSTAKA

Sutarman, Maman, and M. M. Pd. Kedudukan doa dalam Islam. Jurnal Ilmu Tarbiyah dan
Ekonomi Syariah 5.9, 2018.

Sudirman Tebba. Sehat Lahir Batin Handbook bagi Pendamba Kesehatan Holistik. Jakarta:
PT Serambi Ilmu Semesta, 2004.

Hasan Bin Ahmad Hammam, Terapi Dengan Ibadah. Istighfar, Sedekah, Doa, Al-Qur’an,
Shalat, Puasa. Solo: Aqwam, 2010.

19

Anda mungkin juga menyukai