DOA
Disusun Oleh:
Nama: Handini Ayu Cantika
NIM: 220500443
Kelas: 2/B
Kelompok: 10
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya khususnya bagi penulis yang telah menyelesaikan makalah ini yang berjudul “
DOA ” dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Studi Agama Islam (SAI).
Dalam menulis makalah ini, penulis memperoleh bantuan dari berbagai sumber sehingga
mempermudah dalam menyelesaikannya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Disini penulis juga menyampaikan, jika seandainya dalam penulisan makalah ini terdapat hal-
hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu penulis dengan senang hati menerima
masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
karya ilmiah ini. Semoga apa yang penulis harapkan dapat dicapai dengan sempurna.
Yogyakarta, 20 Desember
2022
Penulis,
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….3
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………4
C. Tujuan……………………………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..5
A. Pengertian Doa…………………………………………………………………….5
B. Pentingnya Doa……………………………………………………………………6
C. Peran dan Keutamaan Doa………………………………………………………...7
D. Dalil-Dalil Berdoa dan Hukumnya………………………………………………..8
E. Konsep Doa dalam al-Quran……………………………………………………..10
F. Makna yang Terkandung Dalam Sebuah Doa……………………………………12
G. Adab-adab Dalam Berdo’a……………………………………………………….13
H. Waktu, Keadaan dan Tempat Istijabah Dikabulkannya Do’a……………………14
I. Manfaat Do’a……………………………………………………………………..15
J. Beberapa Hal Penyebab Do’a Tidak Terkabul…………………………………...16
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Doa adalah merupakan ibadah kepada Allah SWT. sesuai dengan firman Allah
:“Artinya: Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka
Jahannam dalam keadaan hina dina”. [Ghafir : 60]. Dengan demikian ancaman yang
berat ditujukan kepada orang yang tidak mau dan meninggalkan doa karena sombong.
berdoa adalah memperlihatkan sikap berserah diri dan membutuhkan Allah, karena
tidak dianjurkan ibadah melainkan untuk berserah diri dan tunduk kepada Pencipta
serta merasa butuh kepada Allah. Doa adalah ibadah yang paling mulia di sisi Allah,
Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa makna hadits tersebut adalah tidak ada
sesuatu ibadah qauliyah (ucapan) yang lebih mulia di sisi Allah daripada doa, Allah
murka terhadap orang-orang yang meninggalkan doa Imam At-Thaibi berkata bahwa
Allah sangat senang tatkala dimintai karunia-Nya, maka barangsiapa yang tidak
memohon kepada Allah, maka berhak mendapat murka-Nya. Doa mampu menolak
takdir Allah, Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa “Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku”. Doa adalah dua
macam yaitu doa ibadah dan doa permohonan. Berdoa adalah menyibukkan diri untuk
mengingat Allah sehingga timbul dalam hati rasa pengagungan terhadap kebesaran
Allah dan ingin kembali kepada-Nya berhenti dari maksiat. Doa seorang hamba akan
selalu dikabulkan selagi tidak memohon sesuatu yang berdosa atau pemutusan
kerabat, atau tidak tergesa-gesa. Imam Ad-Dawudi berkata: “Dikhawatirkan orang
yang mengatakan bahwa dia selalu berdoa tetapi tidak dikabulkan maka doanya
benar-benar tidak dikabulkan, atau benar-benar tidak dikabulkan penangguhan siksa
akhirat atau pengampunan dosa-dosanya”.
Maka doa dalam islam mempunyan kedudukan yang amat tinggi, karena doa
adalah merupakan aktifitas beribadah. kenapa denikian karena allah swt.
Memerintahkan kepada orang yang beriman untuk berdoa sebanyak-banyaknya.
Dikala perintah Allah dilaksanakan maka itu merupakan ibadah kepadaNya.1
B. Rumusan Masalah
1
Sutarman, Maman, and M. M. Pd. "Kedudukan doa dalam Islam." Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Ekonomi
Syariah 5.9 (2018): 79-93.
3
1. Apa pengertian Doa?
2. Apa pentingnya Doa?
3. Apa peran dan keutamaan Doa?
4. Apa Dalil-Dalil Berdoa dan Hukumnya?
5. Bagaimana konsep doa dalam Al-Quran?
6. Apa makna yang terkandung dalam sebuah Doa?
7. Apa saja Adab-adab dalam Berdo’a?
C. Tujuan.
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian Doa.
2. Untuk mengetahui apa itu pentingnya Doa.
3. Untuk mengetahui peran dan keutamaan Doa.
4. Untuk mengetahui Dalil-Dalil Berdoa dan Hukumnya.
5. Untuk mengetahui konsep Doa dalam Al-Quran.
6. Untuk mengetahui makna yang terkandung dalam sebuah Doa.
7. Untuk mengetahui Adab-adab dalam Berdo’a.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Doa
Doa berasal dari bahasa Arab, yang terdiri dari dua akar kata, daa yadu du’aan
wa da’watan, yang berarti menyeru, memanggil, mengajak memohon, minta tolong,
menamakan dan mengundang/menjamu (Munawir, 1984: 406). Secara etimologis,
doa berarti memohon sesuatu kepada Allah SWT dengan cara-cara tertentu. Sebagian
ulama mengatakan bahwa, doa berarti pernyataan diri ke hadirat Allah SWT tentang
kelemahan, kekurangan, ketidakmampuan serta kehinaan kita, lalu kita memohon
sesuatu kepada Allah SWT agar kelemahan, kekurangan, ketidakmampuan serta
kehinaan ini diangkat dan digantikan dengan kelebihan, kemampuan serta derajat
yang tinggi baik di sisi manusia maupun di sisi Allah SWT itu sendiri. Sekalipun
demikian, pemahaman doa dari perspektif bahasa dan etimologi akan lebih lengkap
apabila disertai penjelasan doa dalam konsep al-Quran.2
Do’a memiliki arti permohonan atau harapan, permintaan, pujian kepada
tuhan. Sedangkan berdo’a yaitu mengucapkan atau memanjatkan do’a kepada Tuhan.
(KBBI, 2003: 270). Pengertian doa menurut bahasa dalam agama islam adalah
memohon atau meminta sesuatu yang bersifat baik kepada Allah SWT, seperti
meminta keselamatan hidup, rizki yang halal dan keteguhan iman. Sebaiknya berdoa
kepada Allah SWT setiap saat dikarenakan Allah SWT akan selalu mendengar dan
mengabulkan atas doa-doa hambanya. Doa dan dzikir merupakan kunci seluruh
kebaikan yang digapai seorang mukmin baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa: “Tidak ada sesuatu apa pun yang lebih
mulia di sisi Allah daripada doa.” (HR. At-Tirmidzi, no. 3370 dan Ibnu Majah, no.
3829).
Doa adalah memohon atau meminta sesuatu yang baik kepada Allah sebagai
meminta keselamatan hidup dan keteguhan iman. 3 Doa adalah masdar isim dari Da'a
mengatakan "Saya berdoa kepada Allah," yang berarti berdoa sepenuh hati kepada-
Nya dengan meminta dan mengharapkan yang baik di mata-Nya. Doa juga bisa
diartikan sebagai panggilan. Doa juga dapat diartikan sebagai permintaan.
2
Rosyidi, Abdul Wahab. "doa daLaM tRadisi isLaM Jawa." El-Harakah (Terakreditasi) 14.1 (2012): 88-100.
3
Sanihiyah, Set Doa dan Dzikir, (Surabaya: al-Falah, nd), hal.97
5
Doa menurut ahli tasawuf adalah usaha untuk mengabdikan diri kepada Tuhan
dengan mengenali segala bentuk kelemahan, serta harapan dan kemurahan hati dan
memohon kepadanya, sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan SWT.Terlihat dalam Al
Qur'an, kata Doa ditemui.Tapi dari semua kata-kata Doa memiliki arti yang berbeda.
Seperti yang dikemukakan oleh Abdul Qosim Naqshabandie, "kata banyak sholat
yang terkandung di dalam Al Qur'an dan masingmasing mempunyai pengertian
tertentu (berbeda)." Penyebutan kata doa dalam Al Qur'an mengandung beberapa arti, 4
di antaranya:
a. Makna ibadah (Al Qur'an, 17:52). Doa yang dimaksud dengan surat ini adalah untuk
menyembah atau melakukan ibadah.
b. Istighatsah (bantuan, Quran, 10:10). Doa yang dimaksud dalam ayat al-Quran ini
maknanya adalah untuk meminta pertolongan, yaitu meminta bantuan anda.
c. Arti panggilan (Quran, 17: 110). Itulah hari dimana Tuhan memanggilmu pada hari
itu.
d. Arti Kata. Arti Pujian seperti yang disebutkan dalam firman Allah, asma 'al-Husna.
e. Aplikasi berarti Sesungguhnya, mereka akan kembali kepada Tuhan mereka.
B. Pentingnya Doa
Seberapa pentingkah doa dalam kehidupan kita? Perlukah kita berdoa? Ini
adalah pertanyaan yang sering dilontarkan oleh mereka yang enggan berdoa, mereka
yang menganggap bahwa doa itu tidaklah penting, toh semua permasalahan hidup itu
bisa diselesaikan tanpa berdoa. Atau mereka yang menganggap belum pantas untuk
berharap kepada Allah SWT dikarenakan dosa-dosa mereka yang teramat banyak
dibandingkan amal shalihnya. Ini adalah persepsi yang keliru, yang harus kita
lenyapkan. Bahkan orang yang tidak pernah berdoa akan digolongkan dalam
golongan orang-orang yang sombong. Pernahkah anda meminta pertolongan kepada
teman, tetangga, atau orang lain yang anda kenal di saat anda mendapat kesulitan
hidup? Apakah pertolongan itu datang begitu saja? Kalau pertolongan dari makhluk
tak kunjung datang, berdoalah. Mintalah kepada Allah dengan berdoa. Hanya dengan
berdoa kita bisa mengomunikasikan keinginan kita kepada sang pemilik segala yang
ada di alam ini.
Doa dalam istilah al-Quran memiliki ragam makna yang cukup kompleks,
seperti doa dalam al-Quran ialah menunjukkan kehinaan dan kerendahan diri serta
4
Sanihiyah, Set Doa dan Dzikir, (Surabaya: al-Falah, nd), hal.97
6
menyatakan keperluan dan ketundukkan kepada Allah. Pengertian ini tidak
bertentangan dengan pengertian terdahulu tentang doa, tetapi saling melengkapi,
yakni bahwa memohon kebaikan di dunia dan keselamatan akhirat itu menunjukkan
kerendahan diri, keperluan, dan ketundukkan kepada Allah. Berdasarkan pengertian
doa itu, maka berdoa hanya kepada Allah dan tidak boleh kepada selain-Nya. Seperti
terlihat doa merupakan manifestasi kerendahan diri, keperluan dan ketundukan
kepada Allah.5
Sedangkan dalam hadits doa ada sejumlah hadits yang menyatakan perlunya
berdoa kepada Allah:
a. Doa itu ibadah (H.R, Abu Daud dan Tirmidzi)
b. Setiap muslim di muka bumi yang memohonkan sesuatu kepada Allah atau
dijauhkan Allah darinya suatu kejahatan selama ia mendoakan yang tidak membawa
kepada dosa atau memutuskan kasih sayang” (H.R Tirmidzi).
Demikianlah ayat-ayat al-Quran dan hadis yang menyatakan perlunya berdoa
kepada Allah sebagai ketundukan diri kepada-Nya.6
Dalam firman Allah tentang Q.S. al-Baqarah Ayat 186:
وْ ا بِ ْي لَ َعلَّهُ ْمZZُتَ ِج ْيبُوْ ا لِ ْي َو ْليُْؤ ِمنZ ا ۙ ِن فَ ْليَ ْسZZاع اِ َذا َد َع
ِ َّدZ َوةَ الZريْبٌ ۗ اُ ِجيْبُ َد ْعZ َ َاَلZ َواِ َذا َس
ِ Zَاِنِّ ْي قZ َا ِديْ َعنِّ ْي فZZَك ِعب
َ يَرْ ُش ُدوْ نArtinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad)
tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang
berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-
Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.”
5
Sudirman Tebba, Sehat Lahir Batin Handbook bagi Pendamba Kesehatan Holistik (Jakarta: PT Serambi Ilmu
Semesta, 2004),124-125.
6
Sudirman Tebba, Sehat Lahir Batin Handbook bagi Pendamba Kesehatan Holistik (Jakarta: PT Serambi Ilmu
Semesta, 2004), 128.
7
Hasan Bin Ahmad Hammam, Terapi Dengan Ibadah “Istighfar, Sedekah, Doa, Al-Qur’an, Shalat, Puasa” (Solo:
Aqwam,2010), 81-82.
7
2. Keutamaan Doa Banyak terdapat keutamaan yang sangat dahsyat. Berikut ini
beberapa keutamaan yang bisa kita peroleh dari memanjatkan doa. Berkata al-
Ghazali faedah doa walaupun doa tidak dapat menolak qadha Tuhan, ialah melahirkan
khudhu dan hajat kepada Allah. Ada beberapa keutamaan doa:
Artinya: “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-
A`raf [7]: 55)
َض بَ ْع َد ِإصْ ٰلَ ِحهَا َوٱ ْدعُوهُ خَ وْ فًا َوطَ َمعًا ۚ ِإ َّن َرحْ َمتَ ٱهَّلل ِ قَ ِريبٌ ِّمنَ ْٱل ُمحْ ِسنِين ۟
ِ َْواَل تُ ْف ِسدُوا فِى ٱَأْلر
Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima)
dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada
orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-A`raf [7]:56)9
8
Abidin Ja’far, Peranan Sholat Tahajjud & Doa dalam Kesehatan Mental (Yogyakarta: Robait Usman, 2012),
102-105.
9
https://tafsirweb.com/2509-surat-al-araf-ayat-55.html (diakses pada 20 Desember 2022, pukul 17:55)
8
b. Surat al-Ghafir ayat 60
٦٠ ࣖ ََوقَا َل َربُّ ُك ُم ا ْد ُعوْ نِ ْٓي اَ ْستَ ِجبْ لَ ُك ْم ۗاِ َّن الَّ ِذ ْينَ يَ ْستَ ْكبِرُوْ نَ ع َْن ِعبَا َدتِ ْي َسيَ ْد ُخلُوْ نَ َجهَنَّ َم دَا ِخ ِر ْين
10
https://tafsiralquran.id/surat-ghafir-40-ayat-60-allah-swt-akan-mengabulkan-doa-setiap-hamba / (diakses
pada 20 Desember 2022, pukul 18:01)
11
https://tafsirweb.com/2634-surat-al-araf-ayat-180.html (diakses pada 20 Desember 2022, pukul 18:08)
12
https://tafsirweb.com/4714-surat-al-isra-ayat-110.html (diakses pada 20 Desember 2022, pukul 18:08)
9
Artinya: Do'a mereka di dalamnya ialah: "Subhanakallahumma", dan salam
penghormatan mereka ialah: "Salam". Dan penutup doa mereka ialah:
"Alhamdulilaahi Rabbil 'aalamin". (QS. Yunus [10]: 10)13
3) Pujian atau Sanjungan (as Tsana) sebagaimana firman Allah dalam QS al Isra: 110)
yang artinya: Katakanlah: ”Serulah Allah atau Serulah ar Rahman. dengan nama yang
mana saja kamu seru, dia mempunyai al asmaaul husna (namanama yang terbaik) dan
janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula
merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu”. Maksud seruan disini
adalah memujilah Allah sepanjang pagi dan petang dengan nama-nama Allah yang
terbaik yang melekat pada dzat Allah (asmaul khusna)14
13
https://tafsirweb.com/3284-surat-yunus-ayat-10.html (diakses pada 20 Desember 2022, pukul 18:08)
14
Rosyidi, Abdul Wahab. "doa daLaM tRadisi isLaM Jawa." El-Harakah (Terakreditasi) 14.1 (2012): 88-100.
10
4) Perkataan atau ucapan (al Qawl) sebagaimana firman Allah dalam QS Yunus: 10
yang artinya: Doa mereka di dalamnya ialah: ”subhanakallahumma, dan salam
penghormatan mereka ialah: ”salam”(sejahtera dari segala bencana). dan penutup doa
mereka ialah: ”alhamdulilaahi rabbil aalamin. Dalam konteks ayat tersebut, do’a
dipergunakan dengan arti perkataan atau ucapan. Yaitu, sebuah ucapan atau perkataan
tertentu yang disampaikan oleh seseorang dalam menyebut kebesaran Allah. Ucapan
demikian sering muncul dalam kalimat doa.
6) Seruan atau ajakan (al Dawah) ”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat
dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orangorang yang mendapat
petunjuk”. QS an Nakh:12515
Yang perlu diperhatikan dalam konsep doa disini adalah bahwa berdoa tidak
sama dengan meminta atau memohon kepada seseorang, karena doa mengandung
pengertian yang lebih khusus yaitu; hubungan vertikal seorang hamba dengan
kholiqnya. Didalam doa sesungguhnya terdapat tiga unsur yang sangat penting yaitu:
1). Pernyataan seorang hamba tentang eksistensi Allah SWT. Dengan kata lain,
seorang hamba yang merasa yakin sepenuhnya bahwa Allah SWT memang ada, Maha
Kuasa, Maha Pemurah dan Penyayang selaku Dzat Paling Agung. Dialah satu-satunya
Dzat yang patut dimintai pertolongan, tiada yang lain yang dapat memberikan
manfaat dan mendatangkan mudharat selain diri-Nya. Maka hendaknya seorang
hamba hanya senantiasa berdoa, memohon sesuatu kepada Allah SWT saja dengan
penuh keyakinan bahwa di tangan Allah SWT terletak segala kekuasaan mutlak untuk
mengabulkan segala permohonan.
15
Rosyidi, Abdul Wahab. "doa daLaM tRadisi isLaM Jawa." El-Harakah (Terakreditasi) 14.1 (2012): 88-100.
11
2). Pernyataan seorang hamba tentang ketidakberdayaannya. Setelah berusaha
sungguh-sungguh, pada akhirnya seorang hamba akan pasrah kepada Allah SWT
karena dia yakin bahwa segala usaha yang telah dilakukan hanyalah sebatas ikhtiar
belaka. Bukan dia sendiri yang sanggup menentukan hasil akhirnya, tapi masih ada
kekuatan lainnya yaitu Allah SWT. Pengakuannya bahwa dia adalah makhluk yang
lemah, makhluk yang tidak cukup pengetahuan dan pengalaman, serta tidak berkuasa
dalam menentukan hasil merupakan unsur penting dalam setiap doa.
3). Wujud nyata introspeksi diri. Selaku hamba Allah SWT yang sangat lemah, kita
harus senantiasa menyadari status kita di hadapanNya. Namun, dibalik kelemahan itu,
kita juga harus yakin adanya eksistensi Allah SWT, Dzat Maha Kuasa yang sanggup
mengabulkan doa-doa kita sepanjang kita dekat dan taat dalam menjahui segala
larangan dan mentaati segala perintahNya. Sebaliknya, kita juga tidak boleh khilaf
bahwa Allah SWT pasti tidak akan mengabulkan permintaan kita selama kita masih
melanggar segala larangan dan menjahui segala perintah-Nya (Sudarmaji, 2005: 66-
68).16
16
Rosyidi, Abdul Wahab. "doa daLaM tRadisi isLaM Jawa." El-Harakah (Terakreditasi) 14.1 (2012): 88-100.
17
Jurnal An-Nur: Kajian Pendidikan dan Ilmu Keislaman Vol. 7, No. 1 Januari-Juni 2021, h. 108-109
12
yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha
Penyayang." (QS. Al-Hasyr: 10)
18
Jurnal An-Nur: Kajian Pendidikan dan Ilmu Keislaman Vol. 7, No. 1 Januari-Juni 2021, h. 108-109
19
Maktab Dakwah Al-Qodimah, Op. Cit, h. 168
13
2) Setelah sholat-sholat wajib.
3) Di penghujung malam.
13) Terbangun malam hari dan berdo’a dengan do’a yang diajarkan Rasulullah.
18) Do’a seorang muslim setelah berwudhu dengan do’a yang ma’tsur.
23) Ketika menghadap Allah dengan pasrah dan keikhlaksan yang murni.
20
Ibid, h. vii-viii
14
1) Ketika melempar jumrah Shughra dan Wustha di hari-hari Tasyriq.
3) Berdo’a di bukit Shafa dan Marwah bagi orang yang umrah dan haji.
5) Do’a orang yang melaksanakan ibadah haji di padang Arafah pada hari Wuquf
Arafah.21
I. Manfaat Do’a
Berdoa memiliki banyak manfaat, sebagian telah disebutkan secara lebih luas
beberapa manfaat dari aktivitas berdoa, yaitu:
a. Berdoa bukanlah perbuatan sia-sia. Segala keinginan yang kita mohonkan dalam
doa akan dikabulkan oleh Allah Swt. Doa dapat mengurangi stress dan berbagai
tekanan hidup. Mereka yang malas berdoa dapat di duga akan mudah mengalami
stres.
b. Berdoa dapat meleyapkan rasa putus asa. Dengan berdoa seseorang akan
termotivasi dalam menghadapi cobaan hidup dan bersikap positif menanggapi
kegagalan, sebab Allah Swt yang jadi sandaran akan selalu membantunya bangkit.
21
Ibid, h. viii
22
Roidah, Keajaiban Doa Rahasia Dahsyatnya Berdo’a Kepada Allah Swt (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2011), 78-
79.
15
h. Doa adalah agar diberikan jalan keluar, kesulitan dan sukses dalam hidup.23
َت َما َرزَ ْق ٰن ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ ا هّٰلِل ِ اِ ْن ُك ْنتُ ْم ِايَّاهُ تَ ْعبُ ُدوْ ن
ِ ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ُكلُوْ ا ِم ْن طَيِّ ٰب
172. Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang
Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya
menyembah kepada-Nya. (QS. al-Baqarah/2:172)24
23
Mawardi Labay El-Sulthani, Zikir Dan Doa dalam Kesibukan “Membawa Umat Supaya Sukses dan Selamat
(Jakarta: Al-Mawardi Prima, 2011), 124.
24
https://www.merdeka.com/quran/al-baqarah/ayat-172 (diakses pada 11 Januari 2023 pukul 8:59)
16
"Dikabulkan do'a bagi seseorang di antara kamu selama ia tidak tergesa-gesa,
dia berkata, sesungguhnya saya telah berdo 'a tapi tidak dikabulkan. " (HR. al-
Bukhari dan Muslim).25
3. Melakukan maksiat dan perbuatan haram.
Tidak diragukan lagi bahwa lalai dan melakukan keinginan syahwat yang haram
adalah bagian dari penyebab tercegahnya kebaikan. Firman Allah
ِه ۗ ْم َواِ َذٓاZا بِا َ ْنفُ ِسZZوْ ٍم َح ٰتّى يُ َغيِّرُوْ ا َمZZَا بِقZZر هّٰللا ِ ۗاِ َّن هّٰللا َ اَل يُ َغيِّ ُر َمZ ۢ ٌ لَهٗ ُم َعقِّ ٰب
ِ Zت ِّم ْن بَي ِْن يَ َد ْي ِه َو ِم ْن خ َْلفِ ٖه يَحْ فَظُوْ نَهٗ ِم ْن اَ ْم
هّٰللا
ٍ اَ َرا َد ُ بِقَوْ ٍم س ُۤوْ ًءا فَاَل َم َر َّد لَهٗ ۚ َو َما لَهُ ْم ِّم ْن ُدوْ نِ ٖه ِم ْن و
َّال
11. Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran,
dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki
keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak
ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS. Ar-Ra'd/13:11).26
25
https://mgmppaismpjakartabarat.files.wordpress.com/2017/07/penghalang-terkabulnya-doa.pdf (diakses
pada 11 Januari 2023 pukul 8:00)
26
https://www.merdeka.com/quran/al-baqarah/ayat-172 (diakses pada 11 Januari 2023 pukul 8:59)
27
https://mgmppaismpjakartabarat.files.wordpress.com/2017/07/penghalang-terkabulnya-doa.pdf (diakses
pada 11 Januari 2023 pukul 8:00)
17
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Doa adalah merupakan aktifitas ibadah yang paling agung. Karena berdoa adalah
perintah dari Allah SWT. Sedangkan melakukan perintah Allah SWT. Berarti itu adalah
ibadah, maka doa dapat dikategorikan aktifitas ibadah. Doa yang berhubungan dengan
permohonan seseorang hamba kepada Tuhannya. yang berhubungan dengan doa meminta
pertolongan. Maka doa dalam islam mempunyai kedudukan yang amat penting dan sangat
mendasar, sehingga manusia yang tidak mau berdoa itu adalah manusia yang sombong. Doa
adalah dua macam yaitu doa ibadah dan doa permohonan. Doa seorang hamba akan selalu
dikabulkan selagi tidak memohon sesuatu yang berdosa atau pemutusan kerabat, atau tidak
tergesa-gesa.
18
DAFTAR PUSTAKA
Sutarman, Maman, and M. M. Pd. Kedudukan doa dalam Islam. Jurnal Ilmu Tarbiyah dan
Ekonomi Syariah 5.9, 2018.
Sudirman Tebba. Sehat Lahir Batin Handbook bagi Pendamba Kesehatan Holistik. Jakarta:
PT Serambi Ilmu Semesta, 2004.
Hasan Bin Ahmad Hammam, Terapi Dengan Ibadah. Istighfar, Sedekah, Doa, Al-Qur’an,
Shalat, Puasa. Solo: Aqwam, 2010.
19