Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Kekuatan Doa Dalam Membawa Prestasi

Makalah ini Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Tasawuf modern

Dosen pengampu :

Disusun Oleh :

Putri Bungsu (0401193065)

Firman Aulia Sandika (0401193038 )

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI ISLAM

MEDAN

2021
KATAPENGANTAR

Pujisyukur kitapanjatkan kehadirat AllahSWT yang Anugerah Dan nikmat-Nya sehingga


makalah tentang “kekuatan Doa dalam membawa prestasi “terselesaikan tepat waktu
Diharapkan.

Makalah tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tasawuf Modren dengan tujuan
agarmahasiswa dan mahasiswi mengetahui dan memahami materi dalam makalah tersebut.

Tentunya makalah ini masih jauh dri kata sempurna saran dan kritik yang sifatnya sangat
memabangun kami harapkan.

Medan 20 oktober 2021

Kelompok 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Do’a adalah merupakan ibadah kepada Allah SWT. Sesuai dengan firman Allah:“Artinya :
Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya Orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina
dina”. [Ghafir : 60].Imam Hafizh Ibnu Hajar menyampaikan bahwa Syaikh Taqiyuddin Subki
berkata: Yang dimaksud doa dalam ayat di atas adalah doa yang bersifat permohonan, dan ayat
Berikutnya ‘an ‘ibaadatiy menunjukkan bahwa berdoa lebih khusus daripada
beribadah,Artinya barangsiapa sombong tidak mau beribadah, maka pasti sombong tidak mau
berdoa.

Dengan demikian ancaman yang berat ditujukan kepada orang yang tidak mau Dan
meninggalkan doa karena sombong. Dan barangsiapa melakukan perbuatan itu, yaitu Tidak
mau berdoa maka dia telah kafir. Adapun orang yang tidak berdoa karena sesuatu Alasan,
maka tidak terkena ancaman tersebut. Walaupun demikian memperbanyak doa Tetap lebih
baik daripada meninggalkannya sebab dalil-dalil yang menganjurkan berdoa Cukup banyak.
[Fathul Bari 11/98].Dari Nu’man bin Basyir bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallamBersabda : “Artinya : Doa adalah ibadah”, kemudian beliau membaca ayat
:“Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu”. [Ghafir
:60].Imam Hafizh Ibnu Hajar menuturkan bahwa Imam At-Thaibi berkata : Sebaiknya Hadits
Nu’man di atas difahami secara arti bahasa, artinya berdoa adalah memperlihatkan Sikap
berserah diri dan membutuhkan Allah, karena tidak dianjurkan ibadah melainkan Untuk
berserah diri dan tunduk kepada Pencipta serta merasa butuh kepada Allah. Oleh Karena itu
Allah mengakhiri ayat tersebut dengan firman-Nya : “Sesungguhnya orangorang yang
menyombongkan diri dari menyembahKu”. Dalam ayat ini orang yang tidak Mau tunduk dan
berserah diri kepada Allah disebut orang-orang yang sombong, sehingga Berdoa mempunyai
keutamaan di dalam ibadah, dan ancaman bagi mereka yang tidak mau Berdoa adalah hina
dina. [Fathul Bari 11/98].Doa adalah ibadah yang paling mulia di sisi Allah, dari Abu
Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Artinya : Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah daripada doa”. [Sunan
AtTimidzi, bab Do’a 12/263, Sunan Ibnu Majah, bab Do’a 2/341 No. 3874. Musnad
Ahmad2/362].Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa makna hadits tersebut adalah tidak ada
Sesuatu ibadah qauliyah (ucapan) yang lebih mulia di sisi Allah daripada doa, sebab
Membandingkan sesuatu harus sesuai dengan substansinya. Sehingga pendapat yang
Mengatakan bahwa shalat adalah ibadah badaniyah yang paling utama sehingga hal ini Tidak
bertentangan dengan firman Allah. “Artinya : Sesungguhnya orang yang paling mulia Di
antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu”. [AlHujurat :
13].Allah murka terhadap orang-orang yang meninggalkan doa, berdasarkan hadits.

B.Rumusan Masalah

1. Apakah dengan kekuatan Doa Dapat menjadikan mahasiswa prestasi Di kampus ?

2.Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan kekuatan doa dalam keyakinan mahasiswa?

3.Bagaimana cara agar menambah keyakinan mahasiswa dalam belajar dikampus?

C.Tujuan Masalah

1. Mengetahui tujuan dari doa

2.untuk mengetahui beberapa contoh doa yang berhubungan dengan permohonan seorang
hamba pada tuhannya.

3. Apa saja manfaat dari doa


BAB II

PEMBAHASAN

A.Do'a

Doa dalam pengertian pendekatan diri kepada Allah dengan sepenuh hati, banyak juga
dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Bahkan Al-Qur’an banyak menyebutkan pula bahwa
tadharu’ (berdoa dengan sepenuh hati) hanya akan muncul bila di sertai keikhlasan.Hal tesebut
merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang shalih.Dengan tadharu’ dapat
menambah kemantapan jiwa, sehingga doa kepada Allah akan senantiasa dipanjatkan, baik
dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah, dalam penderitaan maupun dalam
kebahagiaan, dalam kesulitan maupun dalam kelapangan.Dalam Al-Qur’an Allah telah
menegaskan : “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru
Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharapkan keridhaan-Nya, dan janganlah kedua
matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia, dan
janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami serta
menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS. Al-Kahfi : 28).

Al-Qur’an juga memberikan penjelasan bahwa orang-orang yang taat melakukan Ibadah
senantiasa mengadakan pendekatan kepada Allah dengan memanjatkan doa yang Disertai
keikhlasan hati yang mendalam. Sebuah doa akan cepat dikabulkan apabila disertai Keikhlasan
hati dan berulangkali dipanjatkan.Hal ini banyak ditegaskan dalam ayat Al-Qur’an, diantaranya
: “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri (tadharu’) dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Allah Tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu
membuat Kerusakan di muka bumi sesudah Allah memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya
Dengan rasa takut akan tidak diterima dan penuh harapan untuk dikabulkan. Sesungguhnya
Rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ar’af : 55-
56).Pengertian doa bagian dari ibadah adalah bahwa kedudukan doa dalam ibadah ibarat
Mustaka dari sebuah bangunan mesjid. Doa adalah tiang penyangga, komponen penguat Serta
syiar dalam sebuah peribadatan. Dikatakan demikian karena doa adalah bentuk Pengagungan
terhadap Allah dengan disertai keikhlasan hati serta permohonan Pertolongan yang disertai
kejernihan nurani agar selamat dari segala musibah serta meraih Keselamatan abadi.Doa adalah
permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk Mendapatkan suatu kebaikan
dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya. Sedangkan sikap Khusyu’ dan tadharru’ dalam
menghadapkan diri kepada-Nya merupakan hakikat seorang hamba yang sedang
mengharapkan tercapainya sesuatu yang Dimohonkan. Itulah pengertian doa secara syar’i yang
sebenanya.

Sesuaii dengan yang terkandung dalam firman Allah SWT. Yang artinya : 1).Katakanlah: Dia-
lah Allah, Yang Maha Esa 2). Allah adalah Tuhan yang bergantung Kepada-Nya segala sesuatu
3). Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan 4). Dan Tidak ada seorangpun yang setara
dengan Dia

Secara bahasa, menurut KBBI, hamba artinya (1) abdi; budak belian, (2) saya.Hamba Allah
menurut, manusia. Dalam bahasa Arab, hamba Allah disebut Abdullah (‘AbdAllah). Hamba
(‘abid) artinya orang yang mengabdi atau orang yang beribadah –dari akar Kata ‘abada-
ya’budu-‘abid.Dengan demikian, hamaba Allah artinya manusia, seseorang, atau bisa siapa.

B. contoh doa yang berhubungan permonopnan manusia kepada Allah Swt.

Sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu):“Berimanlah


kamu kepada Tuhanmu”, maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami,Ampunilah bagi kami dosa-
dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan Kami, dan wafatkanlah kami
beserta orang-orang yang banyak berbakti.Hal tersebut dapat penulis jelaskan bahwa orang
orang yang beriman telah Mendengar berbagai keterangan keterangan baik melalui ulama
maupu melalui Pengalamannya sendiri dalan kontek beribadah kepada Allah Swt.Diwajibkan
kita bermohon kepada Allah Swt. Untuk menyampaikan permohonan Atau petolongan yang
berhubungan dengan pengampunan dan penghapusan dosa dosa,Yang disebut taubatan nasuha.
Tobat yang tidak akan dilakukan berulang kaliu.Wafatkanlah kami dengan orang orang yang
berbakti arti manusia bermohon Untuk husnul hotimah dalam artian mati dalam keadaan
selamat.Maka doa mempunyai kedudukan untuk dapat menyelamatkan manusia dalam Akhir
hayatnya, untuk mendapat keselamatan yaitu sorga.Rabbanaa wa aatinaa maa wa ‘adtanaa ‘alaa
rusulika wa laa tukhzinaa yaumal Qiyaamati innaka laa tukhliful mii’aad(a) (Q.S.Al-Imron
194).Artinya : Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami
Dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari Kiamat.
Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.”Hal terebut mengandung arti bahwa doa yang
manusia sampaikan kepada Allah Swt. Untuk dimulyakan dikelek kemudian hari dalam
mempertanggunjawabkan Kehidupan di dunia. Memohon untuk diringankan pada waktu
dihisab.Maka doa yang disampaikan kepada Allah Swt. Mempunyai kedudukan yang Amat
penting untuk menjaga dirinya agar tidak dihinakan oleh Allah SWT. Yaitu masu Neraka.
Tetapi dimulyakan agar mendapat keselamatan yaitu masuk sorga.(1). Qul a’udzu birobbil
falaqi (2). Min syarri ma kholaqo (3). Wamin syarri Ghosiqin idza waqoba (4). Wamin syarrin
naffatsati fiil ‘uqadi (5). Wamin syiarri Hasidin idza hasada Artinya : Katakanlah: “Aku
berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari
kejahatan malam apabila telah Gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang
menghembus pada Buhul-buhul , dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia
dengki”.Manusia meminta perlindungan kepada Allah Swt. Agar tidak mendapat Malapetaka
Dari berbagai kejahatan kejahatan syaiton dalam segala tempat dan waktu.Manusia
mengharapkan keamanan lahir dan batin hanya dapat diserahkan sepenuhnyaKepada yang
maha kuasa Allah Swt. Manusia mendapat pertolongan dari berbagai Bidang kehidupan dan
penghidupan hanya dari Allah Swt.Oleh kareena itulah maka doa dalam islam senantiasa
mempunyai kedudukan Yang amat penting untuk kelangsungan hidup dan kehidupan demi
kesejahteraan dunia Akhirat. Begitulah kepercayaan yang bulat bagi pemeluk agama
islam.(1).qul a’uudzu birabbi nnaas (2).maliki nnaas (3).ilaahi nnaas (4).min syarri waswaasi
lkhannaas (5).alladzii yuwaswisu fii shuduuri nnaas (6).mina ljinnati Wannaas Artinya :
Katakanlah: “Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan Menguasai) manusia. Raja
manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan)Syaitan yang biasa bersembunyi, yang
membisikkan (kejahatan) ke dalam dada Manusia, dari (golongan) jin dan manusia.Maka
manusia senantiasa berdoa memohon kepada Allah SWT. Agar Diselamatkan dari bisikan dan
godaan syaiton yang telah nyata-nyata sebagai musuh Manusia beriman atau orang-orang yang
beriman.

Hal tersebut mempunysi arti bahwa keduduksn doa dalam orang orang yang Beriman amatlah
penting. Karena hanya dengan doa itulah orang-orang yang beriman Mendapat kebahagiaan
dunia akhirat terlindungi dari berbagai kejahatan. Baik kejahatan Yang dhohir maupun yang
bahatin.Doa adalah merupakan aktifitas ibadah yang paling anggung. Yang diwajibkan Kepada
manusia dan jin untuk menyembah kepada Allah Swt. Mengapa doa merupakan Aktifitas
ibadah kepada Allah Swt. Kerena berdoa kepada Allah Swt. Itu dilakukan oleh Manusia dan
jin . terutama manusia baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan Susah. Sesuai
dengan perintah Allah Swt.Berdoa itu merupakan perintah dari Allah SWT. Sehingga apabila
melaksanakan Berdoa kepada Allah SWT. Itu merupakan sebagai ketaatan kepada Allah SWT.
Maka Taat kepada Allah SWT. Itu adalah merupakan ibadah. Karena yang dikatakan ibadah
itu Perinsifnya adalah melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya.Maka dari
penjelasan tersebut diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa doa Mempunyai
kedudukan yang amat penting dalam Agama Islam. Karena manusia yang Tidak mau berdoa
ituh adalah manusia sombong.

C.Manfaan Doa

1.Dapat membuat hati menjadi tenang dan tentram.

2.Dengan Berdoa dan tak lupa juga diiringi dengan usaha akan merubah hidup seseorang
menjadi lebih baik.

3.Doa adalah ibadah kepada allah.

D.Orang-orang yang dikabulakn Doanya.

Orang-orang yang dikabulakan doanya yaitu orang orang yang terpepet karena keadaan ,orang
yang teraniaya (dzolimi),orang yg sedang melaksanakan ibadah haji ,orang yg sedang
berperang dijalan allah swt, orang yang sedang sakit,seorang muslim yang sedang jauh dari
saudaranya ,orang tua terhadap anaknya,seorang anak yg sholeh terhadap orang tuanya,orang
yg berpuasa ketika berbuka,orang muslim selama ia tidak berdoa untuk kezaliman atau
memutuskan atau memutuskan tali silaturahmi persaudaraan ,orang yg bertaubat dari dosanya.

E.Tempat-Tempat yg dikabulkan doanya.

1 Di depan dan di dalam Kabah.


2 Di masjid Rasulullah saw
3 belakang makam Nabi Ibrahim as.
4 Di atas bukit Safa dan Marwah.
5 Di Arafah, di Muzalifah, di Mina dan di sisi jamarat yang tig
6 Di tempat-tempat yang mulia lainnya seperti Masjid atau Mushalla.
BAB III

PENUTUP

A.kesimpulan

Do’a yang berhubungan dengan permohonan seseorang hamba kepada Tuhannya. Yang
berhubungan dengan doa meminta pertolongan sudsah dapat disajikanDalam Bab. III. Maka
doa dalam islam mempunyai kedudukan yang amat penting dan Sangat mendasar, sehingga
manusia yang tidak mau berdoa itu adalah manusia yang Sombong.

Doa adalah merupakan aktifitas ibadah yang paling anggung. Karena berdoa Adalah perintah
dari Allah SWT. Sedangkan melakukan perintah Allah SWT. Berari itu Adalah ibadah, maka
doa dapat dikatagorikan aktifitas ibadah.Diharapkan tiulisan ini bermanfaat baik, lingkungan
sosial Budaya dan lingkungan masyarakat pada umumnya. Bermanfaat pula baik bagi penulis
Maupun pembacanya.

Daftar Pustaka

Al-Bayhaqi, (1999), “Allah’s Names and Attributes”, Publisher:ISCA, ISBN 1-930409-03-6,

Hulusi, Ahmed, (????), “Allah” as introduced by Mohammed” , ISBN 975-7557-41-2

Muhaiyaddeen, M. R. Bawa, (1976), “Asma’ul Husna – The 99 Beautiful Names of

Allah: The 99 Beautiful Names of Allah”, Publisher:The Bawa Muhaiyaddeen Fellowship,


ISBN 0-914390-13-9
Netton, Ian Richard (1994), “Allah Transcendent: Studies in the Structure and

Semiotics of Islamic Philosophy, Theology and...”, Publisher:Routledge , ISBN 0-7007-0287-

Anda mungkin juga menyukai