Anda di halaman 1dari 13

Shalat dan Makna Spiritual Sholat

Dosen Pengampu: Abdul gani,M.Hum

DISUSUN OLEH:

Kelompok 2:

1.Adhe Shintya Pulu

2.Annisaa Kartika Mawarda


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ 3


BAB I ....................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................. 4
A.Latar Belakang ................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
C. Tujan Pembahasan......................................................................... 5
BAB II ..................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................... 6
A.Pengertian Sholat............................................................................. 6
B. Mengapa Allah SWT Mewajibkan Sholat ...................................... 6
C. Tujuan dan Fungsi Shalat ................................................................ 7
BAB III.................................................................................................. 12
PENUTUPAN. ...................................................................................... 12
A . Kesimpulan.................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................... 13
KATA PENGANTAR
Bismillahirramanirrahim
Alhamdulillah segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dalam menyusun
makalah ini yang berjudul “Shalat dan makna spiritual shalat”

Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada nabi Muhammad SAW yang
telah membawa kita kejazaman yang terang menderang ini.

Makalah ini dapat memotifasi anda untuk memperdalam tentang “Shalat”

Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari masi banyak kekurangan dalam
isi,bentu maupun susunan kalimat. Akn tetapi berkat dukungan dan bimbingan
serta doa dari berbagai pihak, Alhamdulillah kesulitan-kesulitan ini dapat teratasi.
Namun kami tetap menerima dan mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk menyempurnakan makalah ini.

Semoga apa yang kami usahakan dapat bermanfat bagi kita semua.
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Shalat merupakan amal yang paling penting, sangat pentingnya shalat
sehingga orang sakit pun harus tetap melakukan shalat dalam keadaan
apapun. Betapa sangat pentingnya shalat dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.
Shalat juga sebagai tiang agama yang dimana untuk membuat karakter akhlak kita
untuk lebih baik lagi dan tidak mudah terjerumus dalam lubang muslihat ataupun
menuju jalan yang haram. Makna batin juga dapat ditemukan dalam sholat yaitu:
kehadiran hati,tafahhum(kefahaman terhadap makna pembicaraan), ta’dzim (rasa
hormat),mahabbah, raja’ (harap) dan haya(rasamalu), yang keseluruhan itu
ditujukan kapada Allah sabagai ilaah. Sesungguhnya shalat merupakan sistem
hidup yang sempurna, yang meliputi (kebutuhan)fisik, akal dan hati.Tubuh
menjadi bersih dan bersemangat, akal bisa terarah untuk mencerna ilmu dan hati
menjadi bersih dan suci.
Sholat merupakan tathbiq ‘amalia (askep aplikatif) dari prinsip-prinsip islam
baik dalam aspek politik maupun sosial kemasyarakatan yang idealyang
membuka atap masjid menjadi terus terbuka sehingga nilaipersaudaraan,
persamaan dan kebebasan itu terwujud nyata. Terlihat puladalam shalat
makna kaprajuritan orang-orang yang beriman, ketaatan yangparipurna dan
keteraturan yang indah. Karena itu semua masyarakat islampada masa salafus
shalih sangat memperhatikan masalah sholat, sampaimereka menempatkan
sholat itu sebagai 2 “mizan” atau standart, yang denganneraca itu ditimbanglah
kadar kabaikan seseorang dan diukur kedudukan dan derajatnya. Jika mereka
ingin mengetahui agama seseorang sejauh manaistiqamahnya maka mereka
bertanya tentang sholatnya dan sejauh mana iamemelihara sholatnya, bagaimana ia
melakukannya dengan baik. Ini sesuaidengan hadits Rasulullah SAW :“Apabila
kamu melihat seseorang membiasakan ke masjid, maka saksikanlahuntuknya
dengan iman” (HR. Tirmidzi).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sholat ?
2. Mengapa allah swt mewajibkan sholat?
3. Bagaimana tujuan dan fungsi sholat?
4. Bagaimana akhlaq dalam shalat?
5. Ancaman apa yang akan di dapat jika meninggalkan sholat?
6. Apa saja makna spiritual shalat?

C. Tujan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian sholat
2. Mengetahui alasan mengapa sholat diwajibkan
3. Mengetahui tujuan dan fungsi sholat
4. Mengetahui akhlaq dalam sholat
5. Mengetahui ancaman meninggalkan sholat
6. Mengetahui makna spiritual sholat
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Sholat
Secara bahasa sholat berasal dari kata bahasa Arab shalla-yushalli-shalaatan yang
mengandung arti doa dan pujian, sedangkan secara istilah dalam ilmu syariah,
shalat didefinisikan oleh para ulam sebagai berikut:
“Serangkaian ucapan dan gerakan yang tertentu yang dimulai dengan takbir dan
diakhiri dengan salam, dikerjakan dengan niat dan syarat-syarat tertentu.”
Menurut hakekatnya, sholat ialah menghadapkan jiwa kepada Allah SWT, yang
bisa melahirkan rasa takut kepada Allah dan bisa membangkitkan kesadaran yang
dalam pada setiap jiwa terhadap kebesarandan kekuasaan Allah SWT.

B. Mengapa Allah SWT Mewajibkan Sholat


Sholat merupakan salah satu kewajiban bagi umat muslim yang harus dikerjakan.
Allah Swt berfirman dalam surat Al-kautsar ayat 2 yang berarti, “Maka
dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah”. Ayat tersebut
menunjukan betapa pentingnya menjalankan shalat, bahkan Allah mengancam
manusia yanglalai dalam mengerjakan sholat dengan ancaman yang keras dalam
surat al-maun ayat 4-5 “maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang
sholat yaitu orang-orang yang lalai dengan sholatnya”. Allah Swt memerintahkan
untuk sholat sebagai pembeda antara yang mu’min dan yang kafir, selain itu sholat
juga ibadah yang membuat kita lebih dekat dengan Allah, dalam sebuah
hadits qudsy dikatakan “kedekatan seorang hamba kepada-ku, seperti
sesuatu yang aku fardukan (wajibkan) padanya. Dan tidakhenti-hentinya seorang
hamba mendekatkan diri kepadaku dengan amalan-amalan sunah, sehingga
aku mencintainya, maka aku menjadi telinga yang ia pergunakan untuk
mendengar, menjadi mata yang ia pergunakan untuk melihat. Jika ia
meminta padaku sungguh aku akan memberinya dan bila ia berdoa kepadaku
niscaya aku akan mengabulkan”.
C. Tujuan dan Fungsi Shalat
Semua perbuatan yang diperintahkan Allah untuk dikerjakan hamba-Nya, pasti
memiliki fungsi dan peranan yang penting serta tujuan, termasuk perintah ibadah
shalat. Adapun tujuan dan fungsi shalat, diantaranya:

1. Agar tergolong orang yang bertaqwa, Al Quran surat al-Baqarah 2-3


menyebutkan yang artinya:“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan
padanya; (sebagai) petunjuk bagi mereka yang bertaqwa; (yakni) mereka
yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan
sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka”.

2. Untuk mencegah timbulnya perbuatan keji dan munkar

Dalam Al-Quran surat Al-Ankabut ayat 45 yang artinya: “Sesungguhnya


shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya
dzikrullah itu paling besar. Dan Allah Mengetahui apa yang kamu
perbuat”(QS. Al-Ankabut [29] : 45).

3. Agar bisa meraih keberuntungan yang besar,

Al Quran surat Al-Mu’minun ayat 1-2 menyebutkan yang artinya :“


Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang
yang khusyu dalam shalatnya”.” Barang siapa mengerjakannya, tak ada
sesuatu yang disia-siakannya karena merendahkan kedudukannya, maka
adalah baginya di sisi Allah suatu janji akan dimasukkannya ke dalam
surga”.Ayat itu dikuatkan dengan sebuah hadits dari sahabat ‘Ubbadah
bahwa Rasulullah SAW bersabda :“Lima shalat telah diwajibkan Allah
terhadap hamba-hamba-Nya. Barangsiapa meninggalkan kewajiban shalat
dengan sengaja, sungguh ia benar-benar telah kafir.” (H.R. Ibnu Hibban).

4. Agar terhindar dari neraka dengan segala kepedihannya


Al Quran surat Al Muddatstsir 42-43 menyebutkan yang artinya :“Apakah
yang memasukkan kalian ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab:
“Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat”

5. Agar terhindar dari predikat Kafir Sebuah hadits menyebutkan:


“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah
shalat,karenanya barangsiapa yang meninggalkannya maka sungguh dia
telahkafir.” (HR. At-Tirmizi)

5. Agar segala amal kebaikannya diterima Allah SWT

Hal ini karena Allah tidak sudi menerima amal saleh dari mereka yang
meninggalkan shalat. Sebuah hadits riwayat Ath Thabrani menyebutkan
yang artinya : “Yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada
hari qiamat yaitu,shalatnya, maka jika shalatnya baik, baik pula
(diterima) semua amal kebaikannya yang lain, tetapi jika shalatnya rusak,
rusak pula (ditolak)semua kebaikannya yang lain. ”

6. Untuk Memperoleh 5 Karunia Besar

Dengan melaksanakan shalat dan menjaganya dengan baik, sejak


dari menjaga waktu, kesucian, keikhlasan hingga kekhusyu’annya,
maka seseorang akan memperoleh lima hadiah yang amat
menggembirakan baginya dunia akhirat. Al Kandahlawi dalam “Fadhailul
A’mal” mengutip hadits Rasul SAW yang artinya : “Diberitakan dalam
sebuah hadits bahwabarang siapa menjaga atas shalatnya, Allah akan
memuliakannya dengan lima macam :

a. Dihilangkan dari kesempitan hidup

b. Diselamatkan dari siksa kubur


c. Allah akan memberikan kitab catatan amalnya melalui sebelah
kanannya (menerimanya dengan tangan kanan)

d. Kelak meniti jembatan (ashshiraath) bagaikan kilat

e. Masuk surga tanpa hisab. (H.M. Zakariyya)

7. Agar Tubuh Tetap Sehat Ditinjau dari segi kesehatan, gerakan-gerakan


shalat ternyata masing-masing membawa dampak positif terhadap
kesehatan bagi pelakunya. Prof.Dr.H.A.Saboe dalam bukunya “Hikmah
Kesehatan dalamShalat” telah menguraikan panjang lebar pendapat-
pendapat para ahli kesehatan dan masing masing gerakan.

8. Dengan shalat, kita bisa berkomunikasi langsung dengan Allah

Melalui shalat inilah manusia menghadapkan diri kepada Sang


Pencipta dengan mengungkapkan pernyataan sumpah setianya,
mengingatdan memuji Allah dan memohon atas segala hajat yang
dibutuhkan. Untuk itu dibutuhkan kesungguhan (kekhusyu’an) hati,
bukan hanya sekedar menghafal doa-doa.

9. Agar Kita Menjadi Orang yang Disiplin

Rasul SAW telah memberikan contoh bagaimana seseorang


melakukan shalat, dengan sabdanya : “ Shalatlah kalian sebagaimana
kalian melihat aku shalat. ” (HR. Bukhari Muslim). Di sini Rasul
mendidik ummatnya untuk berdisiplin, sejak disiplin waktu, sampai
dengan sikap hati pada setiap melakukan shalat.

D. Mengetahui akhalq dalam Shalat


Ada beberapa nilai pendidikan akhlak dalam shalat menurut Al-Qur’an Surat Al-
Ankabut ayat 45, Surat Thaha ayat 132, Dan Surat An-Nisa’ ayat 103 yaitu:
a)Shalat Mencegah dari Perbuatan keji dan Munkar

b)Shalat Melatih Kesabaran

c) Shalat membentuk kedisiplinan.

Shalat yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh, dengan melengkapi syarat dan


rukunnya serta melaksanakannya dengan penuh keikhlasan, kerendahan hati, dan
kekhusyukan melalui memahami makna-makna yang terkandung baik dalam
ucapan atau gerakan-gerakan di dalam shalat. Karena di dalam
ucapan dan gerakan-gerakan shalat tersebut terdapat nilai-nilai akhlak yang
tinggi, yang apabila kita menghayati damn memahaminya dalam shalat maka akan
mampu mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan munkar.

E. Makna Spiritual Shalat


spiritual adalah sesuatu yang mengacu pada apa yang terkait dengan dunia ruh atau
jiwa, dekat dengan Illahi. Maka jika kita berbicara spiritual shalat maka
dapat dipastikan kita akan menemukan makna spiritual shalat itu dalam setiap
ucapan dan gerakan yang ada dalam shalat. Seorang yang shalat berarti
melakukan hubungan langsung dengan Allah SWT. setiap gerakan shalat juga
memiliki makna spiritual yang luar biasa. Dimulai dari takbiratul ihram dan
diakhiri salam semuanya memiliki nilai spiritualitas yang tinggi.

1. Takbiratul Ihram (Awal)

Pengawalan segala sesuatu, seperti hidup diawali dengan kelahiran dan


sesuatu yang ada pasti ada awalnya. Dengan keimanan kita yakin
bahwa semua berawal dari Allah. Dengan takbir kita kembalikan
segala aktivitas, rutinitas kita hanya kepada Allah. Takbiratul ihram
menjadi titik awal shalat, menjadi simbol awal perjalanan hidup yang
memiliki makna spiritual sebagai penyerahan totalitas kepada Yang
Maha Awal bahwa karena-Nya ada dan karena-Nya kita melakukan
perjalanan hidup.
2. Berdiri (Gerak Perjalanan)
Berdiri merupakan lambang siap berjalan menjalani kehidupan. Tegak memiliki
arti bahwa kehidupan harus ditegakkan pada ruang waktu. Iman dan akhlaq
juga harus ditegakkan. Shalat adalah tiang
agama jadi agama didirikan/ditegakkan oleh shalat. Dalam tegak
berdiri posisi kepala tunduk, artinya dalam perjalanan hidup akan
tunduk dan patuh pada segala hokum dan kehendak Allah bebas dari
rasa kesombongan diri. Kedua tangan memegang ulu hati simbol
bahwa hati akan selalu dijaga kebersihannya dalam perjalanan hidup.
Untuk melihat sesuatu secara sadar dan dengan pertimbangan
yang matang dari untung dan rugi.
3. Ruku’ (Penghormatan)
Semua yang berasal dari Sang Pencipta akan kembali kepada Sang Pencipta.
Semua yang dimiliki manusia hanya ujian. Itu tandanya bahwa Sang
Penciptalah yang menjadi dasar acuan hidup kita dan kita benar-benar
mengembalikan urusan akhir kepada Sang Pencipta. Sedang penghormatan
yang dimaksud adalah sebagai ungkapan terima kasih kita bahwa kita telah
dikenalkan Allah melalui Nabi, Rasul dan Malaikat.
4. I’tidal (Puja –puji kepada Allah)
dengan penuh puja dan puji kepada Allah serta penuh syukur setiap
saat sehingga tercipta kepatuhan dan ketaatan. Dengan mengetahui
hasil ciptaan Allah maka akan tumbuh kekaguman dan kecintaan
kepada Allah maka akan muncul rasa cinta dan ikhlas menjalani hidup
sesuai perintah dan kehendak Allah. Ini dimaksudkan agar kita
menjaga tauhid dan tidak akan berpindah kepada ajaran yang
menyesatkan.
5. Sujud (Penyatuan Diri Dengan Kehendak Allah)
Sujud adalah simbol dari perjalanan hati (rohani). Dengan sujud hati
dan fikiran kita direndahkan serendah-rendahnya sebagai tanda
ketundukan total terhadap segala kehendak Allah. Sujud adalah penyerahan
total kepada Sang Pencipta tanpa syarat. Dengan menempatkan kepala, tangan ,
kaki dan hati kita rata dengan bumi di mana bumi adalah asal, tempat hidup dan
tempat akhir hidup. Di bumi kita lahir, menjalani kehidupan, berladang
ilmu dan di bumi pula kita mati. Maka sujud merupakan klimaks dari
seluruh rangkaian gerakan shalat.Sehingga kita mengharapkan akan
kembali kepada Allah dalam keadaan suci sama dengan seperti saat
kita dilahirkan, sehingga bisa bertemu Allah. Sujud dilakukan dua kali
diselangi permohonan pada duduk di antara dua sujud.
6. Duduk Antara Dua Sujud (Permohonan)
Gerakan ini memiliki makna sebagai pengungkapan berbagai
permohonan kepada Allah untuk memberikan segala kebutuhan yang
diperlukan dalam bekal perjalanan menuju pertemuan dengan Allah,
serta permohonan perlindungan jasmani dan rohani agar tetap berada
pada jalan Allah. Dalam keadaan bersimpuh ini menjadi simbol di
mana kita akan dimintai pertanggung jawaban kepada Sang Maha
Kuasa.
7. Attahiyat (Pernyataan Ikrar)
Ini merupakan tahap pemantapan. Karena fitrah manusia tidak lepas
dari sifat lupa maka perlu pemantapan agar semakin kokoh. Yaitu Ikrar
syahadat, dengan simbol pengokohan ikrar melalui telunjuk kanan. Dalam ikrar
ini kita juga memberikan penghormatan kepada utusan-utusan Allah karena
melalui merekalah kita mengenal Allah dan menjadikan mereka menjadi saksi
ikrar kita. Bacaan shalawat menjadi pernyataan kebersediaan kita mengikuti apa
yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW dan menempatkannya sebagai
pemimpin perjalanan kita.
8. Salam (Penutup)
Salam merupakan ucapan yang mengakui bahwa manusia sebagai
makhluk sosial yang bermasyarakat dan tidak bisa hidup sendiri,
sehingga kita hendaknya selalu menebar salam dan berkah kepada
sesama untuk saling bahu-membahu menegakkan kehidupan yang
harmonis dan tegaknya kedamaian, kesejahteraan, dan keselamatan di
bumi Allah.

BAB III

PENUTUPAN.

A. Kesimpulan
Secara bahasa shalat berarti doa. Sedangkan menurut istilah shalat adalah
menyembah Allah dengan beberapa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan
takbiratul ikhram dan di akhiri dengan salam serta wajibmelakukannya
pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Dan terdapat banyaksekali keutamaan
shalat, salah satunya adalah shalat akan menjadikan beban permasalahan yang
dihadapi manusia dalam kehidupannya terasa lebih ringan. Sebab dengan
shalat sudah terikrar bahwa shalat kita, ibadah kita,hidup kita dan mati kita adalah
atas dasar Kuasa Allah ta’ala.Sholat merupakan inti (kunci) dari segala
ibadah juga merupakantiang agama, dengannya agama bisa tegak dengannya
pula agama bisa runtuh.

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yangmenjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan
atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Kami
banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami khususnya juga para
pembaca.

Anda mungkin juga menyukai