Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN PELAYANAN BK

“Organisasi dan Pengorganisasian Pelayanan BK di Sekolah”

Dosen Pengampu:
Dr. Riska Ahmad, M.Pd., Kons

Disusun Kelompok 3:
1. Amylia Zalma (21006042)
2. Fani Pramita Sari (21006056)
3. Intan Miftahul Jannah (21006062)
4. Maulana Hamid Abdillah (21006066)
5. Putri Wie Syahril (21006078)

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur diucapkan kehadirat Allah SWT, yang masih memberikan

rahmat dan karunia-Nya berupa nikmat kesehatan dan kesempatan kepada

pemakalah sehingga dapat menyelesaikan tugas matakuliah Manajemen

Pelayanan BK. Yakni makalah tentang Organisasi dan Pengorganisasian

Pelayanan BK di Sekolah. Sholawat berangkaian salam tidak lupa kami kirimkan

kepada junjungan alam, yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa

umatnya dari zaman kebodohan menuju zaman yang berilmu pengetahuan.

Selanjutnya diucapkan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah

memberikan saran, arahan dan bimbingannya dalam menyelesaikan makalah.

Pemakalah menyadari dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik

dalam penulisan maupun dalam penyajiannya, maka pemakalah sangat

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar kedepannya lebih

baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca

umumnya.

Padang, September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PEENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2

C. Tujuan................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

A. Konsep Organisasi ............................................................................... 3

B. Organisasi dan Pengorganisasian BK di Sekolah ................................ 4

C. Implementasi Pengorganisasian ........................................................ 10

BAB IIIPENUTUP .............................................................................................. 11

A. Kesimpulan ....................................................................................... 11

B. Saran ................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang tak kalah penting dalam dunia pendidikan adalah

adanaya peran atau keterlibatan Bimbingan dan Konseling. Tujuan dari

Bimbingan dan Konseling dalam dunia pendidikan yaitunya untuk membantu

tercapainya perkembangan yang optimal pada individu atau peserta didik yang

dibimbing, atau dengan kata lain agar siswa dapat mengembangkan dirinya

secara optimal sesuai dengan potensi atau kapasitasnya dan mampu

berkembang sesuai dengan lingkungannya serta mampu bersikap mandiri.

Untuk itu, agar program Bimbingan dan Konseling ini dapat terlaksana

dengan baik, maka dibutuhkan keterlibatan dan kontribusi dari semua pihak

sekolah baik Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, staff pengajar, ataupun

staff TU. Agar hal ini mampu berjalan secara optimal maka diperlukan

pengorganisasian bimbingan dan konseling. Dalam praktek di sekolah

bimbingan dan konseling sering kali ditimpakan pada guru pembimbing saja

tanpa melibatkan elemen-elemen sekolah yang lain.

Oleh karena itu, maka dirasa sangat perlu bagi kita untuk mempelajari

lebih jauh mengenai Organisasi dan Pengorganisasian Pelayanan BK di

Sekolah ini.

1
2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan

masalah pada pembahasan kali ini yaitu:

1. Apa konsep organisasi?

2. Seperti apa organisasi dan pengorganisasian BK di Sekolah?

3. Bagaimana implementasi pengorganisasian dalam pelayanan BK?

C. Tujuan
Maka berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisa makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui konsep organisasi.

2. Untuk mengetahui seperti apa organisasi dan pengorganisasian BK di

Sekolah.

3. Untuk mengetahui bagaimana implementasi pengorganisasian dalam

pelayanan BK.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Organisasi
Definisi organisasi seringkali dirumuskan sesuai kepentingan dan

tujuan penelitian serta tergantung pada konteks dan perspektif keilmuan dari

seseorang yang merumuskannya. Terdapat puluhan atau bahkan mungkin lebih

mengenai definisi organisasi. Sebagai contoh, berikut beberapa definisi

organisasi yang dikutip dari beberapa tulisan. Dalam buku Erni Rernawan,

dikutip pengertian organisasi dari Mathis and Jackson sebagai berikut:

“Organisasi merupakan suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia yang

saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota

organisasi memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing, sebagai suatu

kesatuan yang memiliki tujuan tertentu dan mempunyai batas-batas yang jelas,

sehingga bisa dipisahkan.”

Dalam buku Malayu S.P. Hasibuan, terdapat kutipan pengertian

organisasi sebagai berikut. Louis A. Allen: “Organisasi sebagai proses

penentuan dan pengelompokkan pekerjaan yang akan dikerjakan, menetapkan

dan melimpahkan wewenang dan tanggung jawab dengan maksud untuk

memungkinkan orang-orang bekerja sama secara efektif dalam mencapai

tujuan”. James D. Mooney: “Organisasi adalah setiap bentuk perserikatan

manusia, untuk mencapai tujuan bersama”. Chester I. Benhard: “Organisasi

adalah suatu sistem kerja sama yang terkoordinasi secara sadar dan dilakukan

oleh dua orang atau lebih”. Koontz dan O’Donnel: “Organisasi adalah

pembinaan hubungan wewenang dan dimaksudkan untuk mencapai koordinasi

3
4

yang terstruktural, baik secara vertikal, maupun secara horizontal di antara

posisi- posisi yang telah diserahi tugas-tugas khusus yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan perusahaan.

Jadi organisasi adalah hubungan struktural yang mengikat perusahaan

dan kerangka dasar tempat individu-individu berusaha, dikoordinasi”. Marc

dan Simon: “Organisasi adalah sistem yang kompleks yang terdiri dari

psikologis, sosiologis, teknologis dan ekonomis yang dalam dirinya sendiri

membutuhkan penyelidikan yang intensif”. Philip Selznick: “Organisasi adalah

suatu sistem yang dinamis yang selalu berubah dan menyesuaikan diri dengan

tekanan internal dan eksternal dan selalu dalam proses evolusi yang kontinu”

B. Organisasi dan Pengorganisasian BK di Sekolah


Salah satu fungsi manajemen dalam kegiatan implementasi disebut

pengorganisasian. Menurut Nawawi, organisasi adalah sistem kerja sama

sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan

pengorganisasian secara harfiah berarti membuat sesuatu menjadi organis,

artinya menetapkan hubungan-hubungan operatif antara seluruh komponen

agar terdapat keselarasan usaha. Gibson mengemukakan “Organizing adalah

semua kegiatan manajerial yang dilakukan untuk mewujudkan kegiatan yang

direncanakan menjadi struktur tugas, wewenang dan menentukan tugas yang

akan dilaksanakan”. Selanjutnya pengorganisasian juga diartikan sebagai

pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang kepada orang-orang yang

terlibat dalam kerjasama pelayanan, sehingga tercipta suatu organisasi yang


5

dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang

telah ditentukan.

Kegiatan bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan lancar, tertib,

efektif dan efesien apabila dilaksanakan dalam suatu organisasi yang baik dan

teratur. Pengorganisasian kegiatan bimbingan dan konseling ditandai oleh

adanya dasar dan tujuan organisasi, personel dan perencanaan yang matang.

Pengorganisasian (organizing) yaitu penentuan sumber daya-sumber daya dan

kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi,

perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang

akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan, penugasan tanggung

jawab tertentu dan pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-

individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

Dalam hal ini layanan bimbingan dan konseling yang dikendalikan oleh

guru BK melakukan kolaborasi dalam pemberian layanan. Kolaborasi dengan

pihak-pihak yang dapat diajak bekerja sama dalam membantu menyukseskan

program layanan. Semisal guru mata pelajaran dan masyarakat sekolah. Dapat

pula berkolaborasi dengan masyarakat eksternal, lembaga eksternal antar

profesi yang dapat pula membantu dalam suksesi program layanan.

Pengorganisasian bimbingan dan konseling berkenaan dengan bagaimana

pelayanan bimbingan dan konseling dikelola dan diorganisasi. Fungsi

pengorganisasian dilaksanakan oleh kepala sekolah, koordinator BK dan guru

BK (Hanafi, A., 2017).


6

Yang dimaksud dalam organisasi bimbingan adalah mengatur dan

menyusun bagian-bagian (orang, dan sebagainya) sehingga seluruhnya menjadi

suatu kesatuan yang teratur. Untuk lembaga pendidikan sebagai unit kerja pola

organsasi adalah kerangka hubungan struktural antara berbagai bidang atau

berbagai kedudukan di dalam lembaga pendidikan itu. Selanjutnya,

pengorganisasian program layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah

upaya melibatkan orang-orang ke dalam organisasi bimbingan di sekolah, serta

upaya melakukan pembagian kerja diantara anggota organisasi bimbingan di

sekolah.

Dibawah ini dijelaskan tugas personel sekolah yang berkaitan dengan

kegiatan layanan bimbingan dan konseling di sekolah (Achmad Juntika

Nurihsan, 2006: 63-66):

1. Kepala sekolah, sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan di sekolah,

tugas kepala sekolah ialah:

a. Mengoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan yang meliputi kegiatan

pengajaran, pelatihan, dan bimbingan di sekolah

b. Menyediakan serta melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan

dalam kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah

c. Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan dan

konseling di sekolah

d. Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling di

sekolah
7

e. Menetapkan koordinator guru BK yang bertanggung jawab atas

koordinasi pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah berdasarkan

kesepakatan bersama guru pembimbing

2. Wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah dalam hal:

a. Mengoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling

kepada semua personel sekolah

b. Melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah terutama dalam pelaksanaan

layanan bimbingan dan konseling

c. Melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap minimal 75 siswa,

bagi wakil kepala sekolah yang berlatar belakang bimbingan dan

konseling.

3. Koordinator guru BK. Tugas-tugas koordinator guru BK dapat dirinci,

seperti:

a. Mengoordinasikan para guru BK dalam: Memasyarakatkan pelayanan

bimbingan, Menyusun program, Melaksanakan program,

Mengadministrasikan kegiatan bimbingan, Menilai program, dan

Mengadakan tindak lanjut.

b. Membuat usualan kepada kepala sekolah dan mengusahakan

terpenuhinya tenaga, sarana, serta prasarana

c. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan kegiatan bimbingan kepada

kepala sekolah.

4. Guru BK (konselor). Adapun tugas guru BK ialah:

a. Memasyarakatkan kegiatan bimbingan


8

b. Merencanakan program bimbingan

c. Melaksanakan persiapan kegiatan bimbingan

d. Melaksanakan layanan bimbingan terhadap sejumlah siswa yang

menjadi tanggung jawabnya minimal sebanyak 150 siswa

e. Melaksanakan kegiatan penunjang bimbingan; f.Menilai proses dan

hasil kegiatan layanan bimbingan

f. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis penilaian

g. Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling

h. Mempertanggung jawabkan tugas dan kegiatan kepada koordinator guru

BK.

5. Staf administrasi, seperti personel bimbingan lain, staf administrasi adalah

personel yang memiliki tugas bimbingan khusus, antara lain:

a. Membantu guru BK dan koordinator dalam mengadministrasikan

seluruh kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah

b. Membantu mempersiapkan seluruh kegiatan bimbingan dan konselig

c. Membantu menyiapkan sarana yang diperlukan dalam layanan

bimbingan dan konseling.

6. Guru mata pelajaran, Guru mata pelajaran adalah personel yang sangat

penting dalam aktivitas bimbingan. Tugas-tugasnya adalah:

a. Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan kepada siswa

b. Melakukan kerja sama dengan guru BK dalam mengidentifikasi siswa

yang memerlukan bimbingan

c. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan bimbingan kepada guru BK


9

d. Mengadakan upaya tindak lajut layanan bimbingan (program perbaikan

dan program pengayaan)

e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan

bimbingan dari guru BK

f. Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka

penilaian layanan bimbingan

7. Wali kelas, Sebagai mitra konselor wali kelas juga memiliki tugas-tugas

bimbingan yaitu:

a. Membantu guru BK melaksanakan layanan yang menjadi tanggung

jawabnya

b. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa,

khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya untuk mengikuti

layanan bimbingan

c. Memberikan informasi tentang siswa di kelasnya untuk memperoleh

layanan bimbingan dari guru BK

d. Menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang siswa yang perlu

mendapat perhatian khusus

e. Ikut serta dalam konferensi kasus


10

C. Implementasi Pengorganisasian

Implementasi pengorganisasian dalam pelayanan bimbingan dan

konseling ialah menetapkan sumber daya manusia (SDM) dalam pelaksanaan

layanan serta dalam implementasi bimbingan dan konseling adalah guru BK.

Guru BK mengimplementasikan pengorganisasian bimbingan dan konseling

melalui kolaborasi secara internal dengan personal sekolah dalam pelaksanaan

pelayanan bimbingan dan konseling seperti guru mata pelajaran dalam layanan

penguasaan konten, guru wali kelas dalam kegiatan konferensi kasus, selain itu

guru BK juga berkolaborasi secara eksternal antar profesi, misalnya dengan.

Jadi pengorganisasian pada prinsipnya adalah terbaginya tugas secara

proporsional. Pengorganisasian yang efektif yakni dapat membagi habis tugas

secara merata dan menentukan tugas-tugas ke dalam sub-sub komponen

organisasi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Organisasi adalah hubungan struktural yang mengikat perusahaan

dan kerangka dasar tempat individu-individu berusaha, dikoordinasi.

Pengorganisasian pada prinsipnya adalah terbaginya tugas secara

proporsional. Pengorganisasian yang efektif yakni dapat membagi habis

tugas secara merata dan menentukan tugas-tugas ke dalam sub-sub

komponen organisasi. Pengorganisasian program layanan bimbingan dan

konseling di sekolah adalah upaya melibatkan orang-orang ke dalam

organisasi bimbingan di sekolah, serta upaya melakukan pembagian kerja

diantara anggota organisasi bimbingan di sekolah. Implementasi

pengorganisasian dalam pelayanan bimbingan dan konseling ialah

menetapkan sumber daya manusia (SDM) dalam pelaksanaan

layanan.serta dalam implementasi bimbingan dan konseling adalah guru

BK.

B. Saran
Dari makalah ini kami selaku mahasiswa menghimbau kepada

seluruh pembaca agar dapat lebih memahami peran penting serta fungsi

manajemen kegiatan bimbingan dan konseling itu sendiri. Selain itu

dalam pengorganisasian BK disekolah setiap personal sekolah harus

menjalankan tugasnya sesuai dengan ketatapan ynag telah ditentukan agar

proses pengorganisasian dapat terlaksana dan terealisasikan dengan baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hadi, R. (2022). FILOSOFI ORGANISASI DAN PENGORGANISASIAN.


ITTIHAD, Journal Al Ittihadiyah, 6(1).
http://ejournalittihad.alittihadiyahsumut.or.id/index.php/ittihad/article/vie
w/150
Hanafi, A. (2017). Menejemen Organisasi Layanan Bimbingan Dan Konseling
Sekolah (focus solusi terhadap problematik pengelolaan bimbingan dan
konseling di sekolah). Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan,
1(02), 170-183.
Hasibuan, M, S. (2014). Organisasi dan motivasi, dasar peningkatan
produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.
Zulkarnain, W. (2022). Manajemen Layanan Khusus di Sekolah. Bumi Aksara.

12

Anda mungkin juga menyukai