Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. H. Akhirin, M. Ag

Disusun oleh:
Kelompok 6
1. Trian Juliar Ardiansyah (201310004546)
2. Hanifah (201310004526)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA
TAHUN AKADEMIK 2022 / 2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat,
karunia dan hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam tak lupa kami hantarkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang kita tunggu-tunggu syafaatnya di yaumul qiyamah nanti
aamiin.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai salah satu materi
tugas kelompok yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi dalam
melaksanakan studi di tingkat perkuliahan semester 5. Adapun judul dari makalah
yang kami buat adalah mengenai “Teori Organisasi dan Manajemen”.
Dalam proses penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat bantuan,
dukungan, serta do’a dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah di dalam
kesempatan ini kami menghaturkan terima kasih dengan penuh rasa hormat serta
dengan segala ketulusan hati kepada : Bapak Dr. H. Akhirin, M. Ag. serta rekan-
rekan mahasiswa Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara hingga selesainya
makalah ini.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan di
dalam penyusunan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan
saran maupun kritik yang kiranya dapat membangun dari para pembaca. Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberi manfaat khususnya bagi kita semua.
Amin ya Robbal Alamin.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Jepara, 21 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
A. Pengertian dari teori organisasi..........................................................................2
B. Kultur Organisasi Manajemen...............................................................................4
C. Model-Model Manajemen.......................................................................................7
BAB III...........................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
A. Kesimpulan.........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah adalah tahap awal pendidikan siswa formal di berbagai negara.
Pendidikan menjadi suatu kebutuhan jika dilihat dari perkembangan zaman
yang semakin pesat. Karena ilmu-ilmu yang diajarkan dalam pendidikan
terutama pendidikan di sekolah akan sangat berguna sebagai bekal bagi siswa
untuk menghadapi kehidupan sesuai denan tuntutan akibat perkembangan
zaman.
Pendidikan yang diajarkan disekolah bukan hanya seputar ilmu
pengetahuan saja tetapi juga tentang sikap dan praktek dikehidupan nyata.
Pendidikan karakter juga menjadi salah satu fokus dalam tercapainya sebuah
tujuan pendidikan.
Dalam pendidikan karakter ini bisa ditempuh dengan mengikuti kegiatan
beroranisasi. Dalam organisasi diharapkan siswa bisa menghargai,
menghormati, menghadapi permasalahan dan masih banyak lagi. Oleh karena
itu pembentukan kinerja sekolah yang baik tidak terlepas dari yang namanya
manajemen sekolah. Manajemen sekolah mempunyai peranan penting dalam
mengatur dan menyelenggarakan pendidikan di sekolah atau Lembaga agar
tujuan pendidikan tercapai dan berjalan dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari teori organisasi?
2. Seperti apakah kultur organisasi itu?
3. Ada berapakah model-model manajemen?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari teori organisasi
2. Untuk mengetahui pengertian kultur organisasi
3. Untuk mengetahui macam-macam model organisasi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dari teori organisasi


1. Pengertian Teori Organisasi
Teori organisasi sendiri merupakan sebuah teori yang digunakan
untuk mempelajari proses kerjasama yang dilakukan oleh antar
individu. Hakikat kelompok yang ada di dalam individu dalam
mencapai tujuan serta berbagai cara yang ditempuh dengan
menggunakan teori yang dapat menjelaskan bentuk tingkah laku,
seperti motivasi seorang individu dalam melakukan proses kerjasama
di sebuah organisasi.1
Peneliti akan mengemukakan pengertian organisasi dari beberapa
ahli. Adapun pengertian organisasi menurut para ahli diantaranya
dikemukakan oleh Siagian, dalam bukunya Filsafat Administrasi,
menjelaskan organisasi seperti berikut setiap bentuk persekutuan
antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal
terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan
dalam ikatan yang terdapat seorang atau beberapa orang yang disebut
atasan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan 2.
Definisi di atas menunjukkan bahwa organisasi dapat ditinjau dari dua
segi pandangan, yaitu sebagai berikut :
a. Organisasi sebagai wadah di mana kegiatan-kegiatan administrasi
dijalankan.
b. Organisasi sebagai rangkaian hierarki dan interaksi antara orang –
orang dalam suatu ikatan formal.
Menurut Dimock dalam Tangkilisan dengan bukunya Manajemen.
Publik, mendefinisikan organisasi sebagai berikut: Organisasi adalah
suatu cara yang sistematis untuk memadukan bagian-bagian yang

1
https://www.gramade.com/literasi/teori-organisasi/amp/.
2
P. Siagian, Filsafat Administrasi, Jilid 1. Bandung. Penerbit Gramediana 2006 hal 6

2
saling tergantung menjadi suatu kesatuan yang utuh di mana
kewenangan, koordinasi, dan pengawasan dilatih untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Menurut Dwight Waldo dalam Kencana
Syafie dengan bukunya Birokrasi Pemerintahan Indonesia,
menjelaskan: Organisasi sebagai suatu struktur dan kewenangan-
kewenangan dan kebiasaan dalam hubungan antar orang- orang pada
suatu sistem administrasi. Definisi definisi tersebut di atas dapat
disimpulkan organisasi antaralain adalah sebagai berikut:
a. Wadah atau tempat terselenggaranya administrasi.
b. Di dalamnya terjadi hubungan antar individu atau kelompok, baik
dalam organisasi itu sendiri maupun keluar organisasi.
c. Terjadi kerja sama dan pembagian tugas dalam organisasi tersebut
d. Berlangsungnya proses aktivitas berdasarkan kinerja masing –
masing.
Menurut Muhammad, dalam bukunya Komunikasi Organisasi
menjelaskan bahwa tiap organisasi disamping mempunyai elemen yang
umum juga mempunyai karakteristik organisasi yang umum diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Dinamis, disebabkan karena adanya perubahan ekonomi, kondisi, sosial
dan teknologi.
b. Memerlukan informasi, dan melalui proses komunikasi.
c. Mempunyai maksud dan tujuan tertentu.
d. Testruktur, organisasi dalam usaha mencapai tujuan biasanya membuat
aturan-aturan, undang-undang dan hierarki hubungan dalam organisasi.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Manajemen
organisasi adalah proses dalam membuat perencanaan, pengorganisasian,
mengendalikan dan memimpin berbagai usaha dari anggota organisasi dan
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran yang
sistematis untuk memadukan bagian-bagian yang saling tergantung
menjadi suatu kesatuan yang utuh di mana kewenangan, koordinasi, dan
pengawasan dilatih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

3
B. Kultur Organisasi Manajemen
Pemahaman tentang budaya organisasi tentu tidak lepas dari konsep dasar
tentang budaya, yang merupakan salah satu terminologi dalam sosiologi.
Menurut Edward yang dikutip oleh Akdon, mendefinisikan kebudayaan
sebagai keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.3
Dari pengertian di atas, kita dapat berpijak pada dua kata kunci, yakni
“budi” dan “daya”. Budi artinya akal dan hati sebagai perwujudan dari
daya yang berarti karya, cipta dan karsa manusia.4
Linda Smircich menyatakan bahwa ada dua pendapat berkaitan dengan
budaya organisasi. pendapat pertama berpandangan bahwa “organization is
a culture”, sehingga lebih menitikberatkan pada pentingnya penjelasan
deskriptif atas sebuah organisasi. Sedangkan pendapat yang kedua
menganggap bahwa “organization has a culture”, dengan begitu kubu ini
lebih menekankan padafactor penyebab terjadinya budaya dalam
organisasi dan implikasinya terhadap organisasi tersebut. Menurut sobirin,
pendapat kedua ini lebih tepat diterapkan dalam kepentingan organisasi
karena menitikberatkan pada pentingnya budaya sebagai variabel yang
dapat mempengaruhi efektivitas organisasi.5
Dalam organisasi terdapat budaya organisasi, budaya organisasi mengacu
pada sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang
membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya.6
Sedangkan menurut Robbins yang dikutip oleh Siswanto dan Sucipto,
mendefinisikan budaya organisasi sebagai nilai-nilai yang didukung oleh
organisasi atau falsafah yang menuntun kebijaksanaan organisasi terhadap

3
Hikmat,”Manajemen Pendidikan “,(Bandung : Pustaka Setia , 2011) h.203
4
Ibid.
5
Sopiah, : Perilaku Organisasional “, (Yogyakarta : CV Andi Offset,2008), h 127-128.
6
Stephen P. Robbins dan Timothy A. Juge, “ Perilaku Organisasi “ , penerjemah Diana angelica 9
Jakarta : Salemba Empat , 2008), h.256.

4
pegawai dan pelanggan, atau cara pekerjaan dilakukan di tempat kerja,
atau asumsi dan kepercayaan dasar yang terdapat di antara anggota
organisasi.7
Sistem nilai, norma, aturan, falsafah, kepercayaan dan sikap, kesemunya
dianut bersama oleh para anggota dan akan berpengaruh terhadap para
pekerja pola manajemen organisasi. Budaya organisasi tercermin pada
pola pikIr, berbicara dan perilaku yang konsisten pada para anggota.
Budaya organisasi tiak dapat dilihat oleh mata, tapi bisa dirasakan melalui
perilaku para anggota atau cara berpikir, merasa, menanggapi dan
menuntut para anggota organisasi dalam mengambil keputusanataupun
dalam kegiatan lainnya.8
Dengan demikian, budaya organisasi dapat diartikan sebagai nilai, norma,
aturan, falsafah, dan kepercayaan yang diyakini oleh sebuah organisasi
yang tercermin dala pola pikir dan perilaku para anggota
organisasi.Budaya organisasi merupakan sebuah persepsi yang sama dari
para anggota organisasi. Sehingga budaya organisasi sering disebut dengan
sistem bersama.Ada tujuh karakteristik utama budaya organisasi, yakni:
a. Inovasi dan keberanian mengambil resiko, dalam hal ini terkait
sejauhmana anggota didorong untuk bersikap inovatif dan berani
mengambil resiko.
b. Perhatian pada hal-hal rinci, yakni anggota diharapkan menjalankan
presisi, analisis, dan perhatian pada hal-hal kecil.
c. Orientasi hasil adalah tentang sejauh manajemen berfokus pada hasil
dibandingkan pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai
hasil tersebut.
d. Orientasi orang, terkait sejauh mana keputusan-keputusan manajemen
mempertimbangkan efek dari hasil tersebut terhadap orang yang ada dalam
organisasi.
e. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan keraj organisasi pada tim
7
Siswanto dan Agus Sucipto , “ Teori dan Perilaku Organisasi “, ( Malang : UIN –Malang Press,
2008) , h. 141
8
Ibid.

5
ketimbang pada individu.
f. Keagresifan. Terkait sejauh mana orang bersifat agresif dan kompetitif
ketimbang santai.
g. Stabilits. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan
dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan
pertumbuhan.9
Menurut Luthans dalam Sopiah menyebutkan sejumlah
karakteristik penting dari budaya organisasi, meliputi:10
a. Aturan-aturan perilaku, yakni bahasa, termonologi dan ritual yang biasa
dipergunakan oleh anggota organisasi.
b. Norma adalah standard perilaku yang meliputi petunjuk bagaimana
melakukan sesuatu.
c. Nilai-nilai dominan yakni niali utama yang diharapkan ari organisasi
untuk dikerjakan oleh para anggota, misalnya tingginya kualitas produk,
rendahnya tingkat absensi, dan lain-lain.
d. Filosofi terkait kebijakan yang dipercaya organisasi tentang hal-hal
yang disukai para karyawan dan pelanggannya.e. Peraturan-peraturan yang
tegas dari organisasi.
f. Iklim organisasi yakni keseluruhan perasaan yang meliputi hal-hal fisik,
bagaimana para anggota berintraksi dan bagaimana para anggota
mengendalikan diri dalam berelasi dengan pelanggan.
Menurut Jeffrey, dalam konteks budaya organisasi, terdapat
tipologi budaya yang erat hubungannya dengan karakteristik budaya
organiasi. Yaitu:
a. Tipe akademi, yaitu suatu akademi adalah tempat untuk pemanjat ajek
(steady) yang ingin menguasai pekerjaan baru yang diterimanya.
Perusahaan ini suka merekrut para lulusan muda universitas, member
mereka banyak pelatihan istimewa, kemudian dengan seksama

9
Stenphen P. Robbins dan Timothy A. Juge, “ Perilaku Organisasi “,…..h 256-257.
10
Ibid.h 129-130.

6
mengarahkan mereka melalui ribuan pekerjaan khusus dalam fungsi
tertentu.
b. Tipe kelab. Menurut Sonnenfield, kelab menaruh nilai tinggi pada
kecocokan dalam system kesetiaan dan pada komitmen. Senoiritas
merupakan kunci.
c. Tipe bisbol, memandang bahwa organisasi adalah pelabuhan yang
diorientasikan pada wiraswasta bagi para pengambil risiko dan innovator.
Dengan mencari orang-orang yang berbakat dari segala usia dan
pengalaman untuk dipekerjakan, dan setiap hasil akan mendapat upah.
Insentif tinggi ditawarkan bagi yang mampu melaksanakan tugas engan
hasil yang maksimal pula.
d. Tipe benteng. Tipe ini lebih berorientasi pada upaya mempertahankan
stabilitas dan keamanan eksistensi organisasi. Organisasi ini lebih kuat
disbanding dengan organisasi lainnya.11
Dari beberapa tipologi budaya organisasi di atas, dapat dipahami
bahwa sebuah organisasi mampu bertahan dengan menggunakan tipe yang
telah dijelaskan. Namu tidak menutup kemungkinan dalan sebuah
organisasi menggunakan beberapa tipe.

C. Model-Model Manajemen
1. Klasik (Manajemen Ilmiah)
Taylor ialah orang pertama yang mengembangkan manajemen ilmiah.
Ia seorang ahli teknik mesin yang memulai pekerjaannya di pabrik baja
Midvale Steel Company Philadelphia (USA) sebagai pekerja biasa selama
enam tahun. Setelah enam tahun bekerja diangkat menjadi Chief
Enggineer. Pada tahun 1886, ia meneliti usaha-usaha untuk meningkatkan
produktivitas kerja berdasarkan waktu dan gerak (time end motion study).
Ia berpendapat bahwa efesiensi perusahaan rendah karna banyak waktu
dan gerak-gerak buruh yang tidak produktif. Hasil penelitiannya disajikan

11
Hikmat,” Manajemen Pendidikan”……h .213 -214.

7
di depan kogres sarjana teknik amerika, kemudian ditulis dalam bukunya
yang berjudul, The Principles of scientific Management. Begitu
pentingnya buku tersebut bagi para buru dan manajer maka pada tahun
1911 diterbitkan oleh sebuah penerbit. Semenjak itu, taylor terkenal
sebagai Bapak Manajemen Ilmiah (the father of scientific managemen).
Manajemen klasik/ilmiah sering diartikan berbeda, arti pertama,
manajemen ilmiah ialah penerapan metode ilmiah dalam studi, analisis,
dan pemecahan masalah-masalah organisasi, arti yang kedua, manajemen
ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau tehnik (a bag of trisk) guna
meningkatkan efesiensi dan keefektifan organisasi. 12
Manajemen ilmiah dimaksudkan sebagai penerapan metode ilmiah pada
studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi atau seperangkat
mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja. Pendekatan manajemen
ilmiah ini dikembangkan oleh Fredrick W. Taylor (1856-1915)
berdasarkan konsep perencanaan pekerjaan untuk memperoleh efesiensi,
standarisasi, spesialisasi dan simplikasi (penyederhanaan ). Taylor
memulai pekerjaannya sebagai buru harian pada suatu pabrik baja,
kemudian naik jabatan menjadi supervisior dan pernah mengalami
perjuangan manajemen kelas menengah dalam menolak usaha top
manajemen untuk meningkatkan produktivitas.13
Ada empat prinsip dasar pemikiran taylor tentanng manajemen ilmiah/
klasik ialah sebagai brikut:
1. Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh seorang harus diuraikan
menurut bagian- bagiannya, dan cara ilmiah untuk melakukannya
setiap bagian dari pekerjaannya yang ditugaskan kepadanya.
2. Harus ada kerja sama yang baik antara manajer dan pekerja sehingga
segala tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana.
3. Harus ada pembagian kerja antara manajer dan para pekerja.

12
Husaini Usman, Manajemen Teori Praktik & Riset Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) hal
22
13
Wukir, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Sekolah, (Jakarta: Multi Presindo,
2013), hal 18

8
4. Manajer harus menjalankan kegiatan supervise, memberikan perintah,
dan merancang apa yang harus dikerjakan, sedangkan para pekerja
harus bebas mengerjakan pekerjaan yang ditugaskan kepada mereka.
Tokoh pendahuluan manajemen ilmiah ialah Watt dan Boulton
(1800). Mereka memberikan kontribusi pemikirannya bagi manajemen
ilmiah berupa penerapan pendekatan ilmiah, mengembangkan penelitian
pasar, prakiraan, perencanaan produksi, tata arus kerja, standarisasi
komponen produk, dan sistem pengendalian.14
Teori manajemen ilmiah memfokuskan kajiannya pada pentingnya
keberadaan manajer dan perannya dalam suatu organisasi. Menurut teori
ini, penciptaan iklim yang kondusif bergantung pada sumber daya manusia
yang menggerakkan organisasi.
Teori organisasi klasik atau teori tradisional menggambarkan organisasi
yang tersentralisasi dan tugas-tugasnya pun tersepasialisasi. Dengan kata
lain, setiap pekerja memikul tanggung jawab penuh sesuai dengan
spesialisasinya dan memngikuti sistem kerja yang professional. Adapun
teori pelaku organisasi memfokuskan pengaruh individu kelompok, dan
struktur terhadap perilaku dalam organisasi.15
2. Manajemen Neo-Klasikal (Hubungan Antar Manusia)
Teori ini timbul Sebagian karena pada para manajer terdapat
berbagai kelemahan dengan pendekatan klasik. Pada kenyataannya
manajer ada kesulitan dan menjadi frustasi karena orang tidak selalu
mengikuti pola tingkah laku yang rasional. Disini perlu upaya untuk
membantu para manajer dalam menghadapi manusia, agar organisasi
lebih efektif. Beberapa ahli berusaha memperkuat teori klasik dengan
wawasan sosiologis dan psikologis. Dengan adanya peralihan yang
lebih berorientasi pada manusia dikenal dengan pendekatan perilaku
sebagai ciri utama teori Neo-Klasik.

14
Husnaini Usman, Manajemen Teori Praktik & Riset Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) hal
22
15

9
Teori ini berasumsi bahwa manusia itu makhluk sosial dengan
mengaktualisasikan dirinya. Beberapa pelopor aliran neo-klasik ini
antara lain: Elton Mayo studi hubungan antar-manusia, atau tingkah
laku manusia dalam situasi kerja terkenal dengan Hawthorne.
Berdasarkan hasil studi ini teryata kelompok kerja informal lingkungan
sosial pekerja mempunyai pengaruh yang besar terhadap produktivitas.
Barnard berpendapat bahwa suatu manajemen dapat bekerja secara
eisien dan tetap hidup jika tujuan organisasi dan kebuthan pereorangan
yang bekerja pada organisasi itu dijaga seimbang. Barnard
menggunakan pengalaman kerja dan hasil studi dalam bidang sosial
berorganisasi.
3. Manajemen Sistem Organisasi
Cara berpikir manusia antara lain 1) deduktif atau analitikal, 2)
induktif atau empkritikal, 3) kausatif, 4) kreatif, 5) bantuan silogisme,
6) abstrak, 7) konkret, 8)system. Deduktif dari umum ke khusus
induktif dari khusus ke umum.
System berasal dari Bahasa Yunani, system. Pendekatan system secara
manajemen berusahan untuk memandang organisasi sebagai sebuah
system yang menyatu dengan maksud tertentu yang terdiri atas bagian-
bagian yang saling berhubungan. Pendekatan system tidak secara
terpisah berhubungan dengan berbagai bagian dari sebuah organisasi
melainkan memberikan kepada manajer suatu cara untuk memandang
organisasi sebagai keseluruhan dan sebagai bagian dari yang lebih
besar (lingkungan).
Murdick dan Ross 1982) mendefinisikan sitem sebagai seperangkat
unsur yang melakukan suatu kegiatan atau memeby=uat skema dalam
rangka ,encapai tjuan dengan mengolah data dan atau energi serta
barng-barang dalam waktu tertentu untukmenghasilkan infprmasi dan
atau energi dan atau benda.

4. Manajemen Birokrasi

10
Teori birokrasi dipelopori oleh Max Weber yang kemudian dikenal
sebagai Bapak Birokrasi. Ia adalah juga dikenal sebagai peletak dasar
sosiologi modern di Jerman. Ia mengenalkan teori birokrasi ini setelah
melihat adanya banyak pertentangan antar buruh selah peristiwa Perang
Dunia 1.

Istilah birokrasi berasaldari Bahasa prancis, bureau yang berarti meja.


Dalam hal ini meja tidak hanya sekedar dipahami sebagai sebuah
perangkat perkantoran, tapi lebih dari itu. Meja melambangkan sebuah
kekuasaan dan kewenangan seseorang yang berada dibalik meja tersebut.
Karena itu, dapat kita perhatikan bahwa seseorang yang mempunyai
kewenangan dan kekuasaan yang tinggi pasti memiliki meja yang paling
besar dan terkesan mewah.

Dalam KBBI istilah birokrasi memiliki dua pengertian, pertama,


system pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena
berpegang teguh pada hirarki kekuasaan dengan jenjang jabatan. Kedua,
cara bekerja atau susunan pekerja yng serba lamban dan menurut tata
aturan (adat lainnya) yang ribet dan berliku.

Pemaknaan terakhir dalam KBBi di atas seperti merujuk pada system


birokrasi pemerintahn dalam sebuah negara yang memang
seringkali”mengesankan” keruwetan dalam pelayanan kepemerintahan.
Bahkan di Indonesia muncul anekdok “kalua bisadipersulit kenapa harus
dipermudah” untuk menunjukkan betapa ribetnya birokratisasi dalam
suatu Negara. 16

16
https://www.academia.edu/8754036/model_model _manajemen_dalam_pendidikan

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori organisasi sendiri merupakan sebuah teori yang digunakan
untuk mempelajari proses kerjasama yang dilakukan oleh antar individu.
Hakikat kelompok yang ada di dalam individu dalam mencapai tujuan
serta berbagai cara yang ditempuh dengan menggunakan teori yang dapat
menjelaskan bentuk tingkah laku, seperti motivasi seorang individu dalam
melakukan proses kerjasama di sebuah organisasi.
Pemahaman tentang budaya organisasi tentu tidak lepas dari
konsep dasar tentang budaya, yang merupakan salah satu terminologi
dalam sosiologi. Ada tujuh karakteristik utama budaya organisasi, yakni:
a. Inovasi dan keberanian mengambil resiko, b. Perhatian pada hal-hal
rinci, c. Orientasi hasil, d. Orientasi orang, e. Orientasi tim, f. Keagresifan,
g. Stabilits.
Model-model manajemen, ada 4 yaitu : 1. Klasik (Manajemen
Ilmiah), 2. Neo-Klasik (hubungan antar Manusia), 3. Sistem organisasi
dan yang terakhir 4. Manajemen Birokrasi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hikmat,”Manajemen Pendidikan “,(Bandung : Pustaka Setia , 2011) h.203


Hikmat,”Manajemen Pendidikan “,(Bandung : Pustaka Setia , 2011) h.203
https://www.gramade.com/literasi/teori-organisasi/amp/.
https://www.academia.edu/8754036/model_model
_manajemen_dalam_pendidikan
Husaini Usman, Manajemen Teori Praktik & Riset Pendidikan. (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008) hal 22
P. Siagian, Filsafat Administrasi, Jilid 1. Bandung. Penerbit Gramediana 2006 hal
6
Sopiah, : Perilaku Organisasional “, (Yogyakarta : CV Andi Offset,2008), h 127-
128.
Stephen P. Robbins dan Timothy A. Juge, “ Perilaku Organisasi “ , penerjemah
Diana angelica 9 Jakarta : Salemba Empat , 2008), h.256.
Wukir, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Sekolah, (Jakarta:
Multi Presindo, 2013), hal 18

13
14

Anda mungkin juga menyukai