Anda di halaman 1dari 16

PENGORGANISASIAN PROYEK

Makalah Ini Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek Pendidikan

Dosen Pengampu:

Prof. Dr.H Muhammad Syaifuddin, S.Ag., M.Ag.

Irfan Mohd. Fauzi, M.Pd

MAKALAH

Oleh:

Kelompok 5

Ardhiansah 12010314382

Mahpudoh 12010324546

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM – 5G

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kita rahmat, kesehatan dan kesempatan sehingga bisa menyelesaikan penyusunan
dalam makalah mata kuliah Manajemen proyek pendidikan ini yang berjudul
“Pengorganisasian Proyek”.

Shalawat serta salam tidak lupa kita hadiahkan kepada junjungan alam,
yakni Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing umat muslim dan mukmin
dari alam kegelapan menuju terang benderang.

Pembuatan makalah ini bertujuan sebagai penyelesaian tugas kelompok


pada mata kuliah Manajemen proyek pendidikan dan sebagai bahan perkuliahan
yang akan di nilai pada akhirnya.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangannya seperti pepatah yang mengatakan “tak ada gading
yang tak retak“, baik isi maupun penyusunannya. Atas semua itu dengan rendah
hati, sebagai penulis mengharapkan kritik, dan saran yang membangun guna
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca sekalian.

Pekanbaru, 05 Oktober 2022

KELOMPOK 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 3

A. Pengertian Organisasi dan Pengorganisasian ............................ 3


B. Prinsip Pengorganisasian .......................................................... 4
C. Tujuan Pengorganisasian .......................................................... 7
D. Manfaat Pengorganisasian ........................................................ 9

BAB III PENUTUP ........................................................................... 11

A. Kesimpulan ............................................................................. 11
B. Saran........................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan perusahaan


melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan seorang pimpinan
dalam organisasi, yang tercipta di perusahaan yang bersangkutan. Organisasi
terdiri dari orang-orang yang memiliki berbagai macam tujuan individu.
Organisasi juga terdiri dari unit-unit yang bervariasi dan memiliki tujuan yang
hendak dicapai. Maka, organisasi membutuhkan suatu alat yang dapat digunakan
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Salah satu alat yang dapat digunakan
untuk mengelola organisasi adalah manajemen. Manajemen bertugas
mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan
secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.

Suatu pekerjaan yang relatif sederhana dimungkinkan dapat dikerjakan


tanpa adanya suatu wadah atau organisasi, tetapi bila keterlibatan orang-orang
yang bekerja dalam suatu proyek semakin banyak dengan bidang kerja yang
berbeda-beda maka diperlukan suatu organisasi yang mengatur kegiatan satu
dengan yang lainnya secara terpadu. Kegiatan organisasi bertujuan melakukan
pengaturan dan pengelompokan kegiatan proyek konstruksi agar kinerja yang
dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Organisasi merupakan bagian dari
suatu manajemen proyek, yang akan membuat suatu organisasi dapat mencapai
tujuannya.

Untuk lebih mendalam mengetahui pengorganisasian proyek,maka dalam


penulisan makalah ini akan dibahas lebih jelas mengenai prinsip
pengorganisasian, tujuan pengorganisasian, dan manfaat pengorganisasian. 1

1
Santoso, Budi. 2009. Manajemen Proyek Konsep Dan Implementasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah


sebagai berikut:

1. Apa pengertian organisasi dan pengorganisasian?


2. Apa prinsip pengorganisasian?
3. Apa tujuan pengorganisasian?
4. Apa manfaat pengoragnisasian?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dijabarkan di


atas, maka tujuan penulisan makalahnya adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian organisasi dan pengorganisasian


2. Untuk mengetahui prinsip pengorganisasian
3. Untuk mengetahui tujuan pengorganisasian
4. Untuk mengetahui manfaat pengorganisasian

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi

Istilah “organisasi “mengacu pada pengertian sebagai suatu lembaga


(institusi) atau kelompok, contohnya perusahaan, rumah sakit, tim sepakbola dan
lain-lain, yang pada intinya merupakan sekumpulan orang-orang yang ditunjang
oleh fasilitas-fasilitas yang dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi
organisasi dirumuskan sebagai pembagian pekerjaan diantara orang-orang yang
dikoordinasikan untuk mencapai sasaran-sasaran khusus. Sedangkan
“pengorganisasian” (organizing) didefinisikan sebagai suatu langkah untuk
menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan yang
dipandang perlu dalam rangka mencapai tujuan. Istilah pengorganisasian atau
organizing berasal dari kata organisme, yang berarti suatu susunan yang terdiri
dari bagian-bagian yang dipadukan sedemikian rupa sehingga hubungan satu
dengan yang lain saling mengikat dan secara keseluruhan merupakan kebulatan
yang saling berhubungan, saling mempengaruhi, dan bekerja untuk suatu tujuan
tertentu (Hidayat, 2001).

Pengorganisasian mengatur semua sumber daya (tenaga,


keuangan,peralatan dan bahan) sedemikian rupa sehingga orang-orang yang
bekerja didalamnya dapat bekerja sama secara berdaya guna dan berhasil guna
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengorganisasian
memadukan orang dari satu unit kerja dengan unit kerja lainnya sehingga saling
berhubungan. Peranan pengorganisasian sebagai salah satu fungsi manajemen
amat penting, karena tanpa pengorganisasian tidak mungkin ada organisasi serta
uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab, demikian juga sumber daya tidak
akan dapat digerakkan untuk mencapai tujuan sebagaimana telah ditetapkan dalam
perencanaan (Hidayat, 2001).

Konsep pengorganisasian lama menekankan pada usaha perseorangan


yang menggunakan wewenangnya, dimana seringkali ditempuh jalan kekerasan

3
melalui saluran organisasi seperti memperlakukan manusia sama dengan mesin.
Sedangkan dalam konsepsi modern, pengorganisasian lebih menekankan pada
segi manusia dan tugas-tugas yang dilakukannya, yang bekerja di dalam
kelompok dengan pengaturan yang harmonis (Hidayat, 2001).

Salah satu dampak dengan adanya pengorganisasian adalah


dibentuknyasuatu organisasi yang mempersatukan bermacam-macam tugas atau
fungsi, yang didalamnya terkandung suatu pola hubungan kerja, sehingga
membentuk suatu kerangka organisasi dan hal ini sering disebut organisasi dalam
bentuk statis. Sedangkan upaya mempersatukan orang-orang untuk bekerja sama
hingga setiap orang memberikan sumbangannya secara maksimal demi
pencapaian tujuan bersama yang telah ditetapkan, diartikan sebagai organisasi
dalam bentuk dinamis (Hidayat, 2001).2

B. Prinsip Pengorganisasian

Untuk dapat melakukan fungsi pengorganisasian secara efektif, seorang


manajer sebaiknya memiliki pedoman tertentu sehingga mereka dapat mengambil
keputusan dan bertindak sesuai dengan keputusan yang diambil tersebut di
antaranya:

1. Prinsip Spesialisasi kerja (Work Specialization)


Prinsip ini sering disebut juga prinsip pembagian kerja atau
division of work, ada juga yang menyebutnya division of labour.
Spesialisasi kerja adalah pembagian tugas‐tugas atau pekerjaan yang
kompleks menjadi beberapa sub‐pekerjaan atau bagian kepada
karyawannya. Setiap karyawan dilatih untuk melakukan tugas‐tugas
tertentu yang berkaitan dengan spesialisasinya sehingga mereka
memiliki kualifikasi dan kemampuan yang berkaitan dengan tugas‐
tugas yang diberikan tersebut. Keuntungan dari spesialisasi pekerjaan

2Hidayat, Anwar. 2001 Prinsip Pengorganisasian Dan Pengadministrasian Usaha. Jakarta:


Depatemen Pendidikan Nasional

4
atau pembagian kerja ini adalah meningkatkannya produktivitas dan
dapat melakukan pekerjaan dengan efisien karena setiap karyawan
melakukan tugas yang sama setiap harinya sehingga kecepatan kerja
dan kualitas kerja dapat terjaga dengan baik.
Namun di sisi lain, ketergantungan organisasi terhadap karyawan
tersebut akan menjadi sangat tinggi dan juga menimbulkan kebosanan
karyawan akan rutinitas pekerjaan yang sama dan berulang‐ulang.
Kebosanan karyawan tersebut lama kelamaan akan dapat menyebabkan
tingginya tingkat ketidakhadiran (absen) dan tingkat pergantian tenaga
kerja (employee turnover) yang tinggi juga. Oleh karena itu, banyak
perusahaan/organisasi yang melakukan rotasi pekerjaan untuk
mengurangi ketergantungan pada orang‐ orang tertentu dan untuk
menghindari kebosanan akan rutinitas yang sama dan berulang‐ulang.
2. Prinsip Otoritas atau Wewenang (Authority)
Otoritas atau wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu,
membuat keputusan, memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu
(atau tidak melakukan sesuatu), dan hak untuk mengalokasikan sumber
daya atas nama organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan prinsip ini, semua fungsi, tugas, wewenang dan hubungan
antara manajer dan bawahannya harus didefinisikan dan ditentukan
secara jelas. Pengklasifikasian hubungan wewenang (authority) dan
tanggung jawab (responsibility) dapat membantu organisasi mencapai
koordinasi yang lebih baik dan lebih efektif.
3. Prinsip Rantai Komando (Chain of Command)
Rantai Komando merupakan konsep penting untuk membangun
suatu struktur organisasi yang kuat. Rantai Komando atau chain of
command dapat diartikan sebagai garis kewenangan tanpa putus yang
membentang dari puncak manajemen ke karyawan level terendah serta
menjelaskan siapa yang harus bertanggung jawab dan melapor kepada
siapa. Jadi pada dasarnya dapat dikatakan bahwa Rantai Komando
adalah aliran pelaporan. Misalnya seorang Operator produksi harus

5
melapor ke Leader Produksi, Leader produksi harus melapor ke
Supervisor produksi, kemudian Supervisor produksi harus melapor ke
Manajer dan Manajer Produksi harus melapor ke Direktur Operasional.
Tanggung jawab dan garis kewenangan tanpa putus ini berdasarkan dua
prinsip penting yaitu unity of command (kesatuan komando) dan scalar
chain (Jenjang berangkai).
Berdasarkan Prinsip Kesatuan Komando, Karyawan seharusnya
hanya menerima perintah dari seorang atasan saja dan juga bertanggung
jawab kepada satu atasan saja. Jika terlalu banyak Atasan yang
memberikan perintah, karyawan yang bersangkutan akan sulit untuk
membedakan prioritasnya. Hal ini juga akan menimbulkan kebingungan
dan tidak fokus pada tugas yang diberikannya. Sedangkan scalar chain
adalah garis vertikal wewenang dari atas sampai ke bawah. Setiap
karyawan harus menyadari posisi mereka di dalam Hierarki Organisasi.
Garis wewenang ini akan menunjukkan apa yang menjadi wewenang
dan tanggung jawabnya.
4. Prinsip Pendelegasian Wewenang (Delegation)
Pendelegasian wewenang merupakan salah satu hal yang penting
dalam organisasi. Tanpa adanya pendelegasian wewenang, seorang
manajer harus mengerjakan sendiri semua pekerjaannya. Keberhasilan
seorang manajer pada dasarnya sangat tergantung pada kemampuannya
untuk mendelegasikan wewenang dan pekerjaan kepada bawahannya.
Pendelegasian wewenang dapat diartikan sebagai pelimpahan
wewenang dari seorang manajer kepada bawahannya untuk melakukan
sesuatu atau wewenang untuk pengambilan suatu keputusan.
5. Prinsip Rentang kendali (span of control)
Rentang kendali (span of control) atau sering disebut juga dengan
rentang manajemen (span of management) adalah Jumlah Karyawan
atau bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang
atasan dalam satu waktu, atasan yang dimaksud tersebut dapat berupa
seorang Supervisor ataupun Manajer.Rentang kendali ini sangat penting

6
dalam mengetahui desain dan dinamika kelompok pada organisasi yang
bersangkutan.
Rentang kendali pada suatu unit kerja (departement) dapat berbeda
dengan unit kerja lainnya meskipun dalam satu organisasi yang sama.
Tidak ada angka atau jumlah yang pasti terhadap rentang kendali ini,
hal ini karena setiap organisasi memiliki desain dan bentuk yang
berbeda‐beda juga. Di samping itu, pengalaman dan kepribadian
manajer serta kemampuan dan perilaku bawahan juga mempengaruhi
jumlah rentang kendali ini. Rentang kendali yang sempit akan
mempermudah seorang manajer untuk melakukan supervisi terhadap
bawahannya dan memperlancar komunikasi dengan bawahannya,
sedangkan rentang kendali yang lebar dapat memberikan kesempatan
yang lebih banyak kepada bawahannya dan melatih bawahannya lebih
independen/mandiri.3
C. Tujuan Pengorganisasian

Tujuan pengorganisasian adalah agar dalam pembagian tugas dapat


dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dengan pembagian tugas diharapkan
setiap anggota organisasi dapat meningkatkan keterampilannya secara khusus
(spesialisasi) dalam menangani tugas-tugas yang dibebankan. Apabila
pengorganisasian itu dilakukan secara serampangan, tidak sesuai dengan bidang
dengan bidang keahlian, maka tidak mustahil dapat menimbulkan kegagalan dala
penyelenggaraan pekerjaan itu.

Ada beberapa tujuan pengorganisasian, yaitu:

1. Memabantu koordianasi, yaitu memberi tugas pekerjaan kepada unit


kerja secara koordiantif agar tujuan organisasi dapat dilaksanakan
dengan mudah dan efektif. Koordinasi dibutuhkan tatkala harus

3Ramdani, Dani. 2021. Pengertian Pengorganisasian, Prinsip, Tujuan, Tahapan, Proses, Prosedur,
Dan Manfaatnya. (online) https://www.sosial79.com/2021/04/pengertian-pengorganisasian-
prinsip.html?m=1#comments

7
membagi unit kerja yang terpisah dan tidak sejenis, tetapi berada dalam
satu organisasi.
2. Memperlancar pengawasan, yaitu dapat membantu pengawasan dengan
menempatkan seorang anggota manajer yang berkompetensi dalam
setiap unit organisasi. Dengan demikian sebuah unit dapat ditempatkan
didalam organisasi secara keseluruhan sedemikian rupa agar dapat
mencapai sasaran kerjanya walaupun dengan lokasi yang tidak sama.
Unit-unit operasional yang identik dapat disatukan dengan sistem
pengawasan yang identik pula secara terpadu.
3. Maksimalisasi manfaat spesialisasi, yaitu dengan konsentrasi kegiatan,
maka dapat membantu seorang menjadi lebih ahli dalam pekerjaan-
pekerjaan tertentu. Spesialisasi pekerjaan dengan dasar keahlian
dapatmenghasilkan produk yang berkualitas tinggi, sehingga
kemanfaatan produk dapat memberikan kepuasan dan memproleh
kepercayaan masyarakat pengguna.
4. Penghematan biaya, yaitu dengan pengorganisasian, maka akan tumbuh
pertimbangan yang berkaitan dengan efisiensi. Dengan demikian pelaku
organisasi akan selalu berhati-hati dalam setiap akan menambah unit
kerja baru yang notabennya menyangkut penambahan tenaga kerja yang
relatif banyak membutuhkan biaya tambahan berupa gaji/ upah.
Penambahan unit kerja sebaiknya dipertimbangkan berdasarkan nilai
sumbangan pekerja baru dengan tujuan untuk menekan upah buruh
yang berlebihan.
5. Meningkatkan kerukunan hubungan antar manusia, dengan
pengorganisasian, maka masing-masing pekerja antar unit kerja dapat
bekerja saling melengkapi, mengurangi kejenuhan, menumbuhkan rasa
saling membutuhkan, mengurangi pendekatan materialistis. Untuk ini
pihak manajer harus mampu mengadakan pendekatan sosial dengan

8
penanaman rasa solidaritas dan berusaha menampung serta
menyelesaikan berbagai perbedaan yang bersifat individual. 4

D. Manfaat Pengorganisasian

Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan


lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik. Organisasai dapat mengubah
kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini iyalah; jika organisasi bergerak di
bidang kesehatan dapat membentuk masyarakt menjadi dan memiliki pola hidup
sehat, organisasi kepramukaan, akan menciptakan generasi muda yang tangguh
dan ksatria. Sebagai cagar ilmu pengetahuan, organisasi selalu berkembang
seiring dengan munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran
penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti
akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan. Pengorganisasi bermanfaat untuk hal-
hal berikut:

a. Memungkinkan pembagian tugas sesuai dengan keadaan organisasi


b. Mengakibatkan adanya spesialisasi dalam melaksanakan tugas
c. Anggota organisasi mengetahui tugas-tugas yang akan dikerjakan
dalam rangka mencapai tujuan .

Kegiatan pengorganisasian pada hakekatnya banyak memberikan manfaat


dalam kehidupan organisasi, yaitu :

1. Tiap anggota dalam struktur organisasi akan mengetahui kegiatan apa


yang harus dilakukan dimana tugas-tugasnya menjadi semakin jelas,
sehingga setiap anggota dapat lebih memusatkan perhatiannya pada
pelaksanaan tugas dengan efisien.
2. Efektivitas hubungan diantara karyawan dapat dicapai dengan baik
yaitu melalui kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dan melalui orang-
orang yang melakukan kegiatan-kegiatan tersebut.

4Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Edisi Kedua Cetakan Kedelapan Belas. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta

9
3. Memungkinkan setiap anggota untuk melaksanakan tugasnya dengan
jelas dan terarah, dikarenakan dengan pengorganisasian telah terdapat
cara pendelegasian wewenang dengan cara yang tepat kepada
orangorang yang tepat.
4. Menghemat usaha dan efektivitas pelaksanaan kerja melalui
penggunaan personalia dan fasilitas-fasilitas fisik dengan
sebaikbaiknya. Hal ini terjadi karena adanya keseimbangan antara
pekerjaan itu sendiri dengan orang yang harus mengerjakannya dan
fasilitas-fasilitas fisik yang tersedia.5

5 Stoner, James A.F., 1996, Manajemen, Penerbit Erlangga Jakarta

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian sangat


penting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi dari manajemen yang pasti
ada dan sangat dibutuhkan maka peran pengorganisasian sangat penting dan
sangat menetukan langkah selanjutnya dalam manajemen.

Organisasi merupakan sekumpulan/sekelompok orang (dua atau lebih)


yang secara formal dipersatukan untuk bekerjasama dengan pembagian atau
alokasi tugas dan tanggung jawab tertentu dalam system koordinasi, kooperatif,
dorongan-dorongan, dan pengaturan guna memudahkan pencapaian beberapa
tujuan yang telah ditetapkkan.

Pengorganisasian adalah langkah untuk merancang struktur formal,


menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan,
menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh
pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi dengan efisien.

secara sederhana prganisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada
kerjasama, dan ada tujuan bersama. tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-
sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan satu
kesatuan yang utuh.

Keberhasilan atau kegagalan organisasi pasti berhubungan dengan peran


para anggotanya. Suatu keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama yang baik
antar para anggotanya. Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karena adanya
faktor internal di pengorganisasian tersebut yang bersifat negatif.

B. Saran

Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini


diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah memahami pengorganisasian

11
maka sebaiknya diterapkan dalam bentuk aktual dilapangan. Dan untuk para
pemimpin sebaiknya harus mengetahui semua hal yang menyangkut tentang
organisasi baik secara individu maupun kelompok.

Agar suatu organisasi berhasil para anggota harus saling bekerjasama


dengan baik dan menjaga kebersamaan agar apabila terjadi masalah dapat
diselesaikan dengan baik-baik tanpa harus mengganggu proses organisasi

12
DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Edisi Kedua Cetakan Kedelapan Belas.


Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Hidayat, Anwar. 2001 Prinsip Pengorganisasian Dan Pengadministrasian Usaha.


Jakarta: Depatemen Pendidikan Nasional

Ramdani, Dani. 2021. Pengertian Pengorganisasian, Prinsip, Tujuan, Tahapan,


Proses, Prosedur, Dan Manfaatnya. (online)
https://www.sosial79.com/2021/04/pengertian-pengorganisasian-
prinsip.html?m=1#comments

Santoso, Budi. 2009. Manajemen Proyek Konsep Dan Implementasi. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Stoner, James A.F., 1996, Manajemen, Penerbit Erlangga Jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai