Anda di halaman 1dari 13

FUNGSI ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

Yang dibina Oleh Dosen Pengampu:

Try Heni Aprilia, M.Pd.

Disusun Oleh:

Tadris Matematika B Kelompok 2

1. Ahmad Muflih Aminuddin (932306919)


2. Marceria Dwi Cahyani (932307019)
3. Jesiana Ayu Lintang Mayori (932307119)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

AGUSTUS 2020

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tuga makalah
tentang “FUNGSI ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN”.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW, beserta keluarganya dan para sahabatnya, semoga kita
mendapat syafaatnya kela dihari akhir.

Selanjutnya kami ucapkan terimakasih kepada bu Try Heni Aprilia, M. Pd,


yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
kami sangat menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kelancaran tugas-tugas selanjutnya.

Demikian yang dapat kami sampaikan dan kami berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kami dan bagi pembaca.

Kediri, 06 September 2020

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ............................................................................................ i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

A. Perencanaan Pendidikan .............................................................................1


B. Pengorganisasian Pendidikan .................................................................... 2
C. Komunikasi Organisasi Pendidikan .......................................................... 5
D. Koordinasi Pendidikan .............................................................................. 5
E. Pengawasan Pendidikan ............................................................................ 7

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 10

iii
A. Perencanaan Pendidikan

Perencanaan pendidikan sebagai suatu alat untuk mengatur sistem


pendidikan, penyesuaiannya dengan kebutuhan dan aspirasi seseorang dan
masyarakat.1.
1. Menurut, Prof. Dr. Yusuf Enoch, Perencanaan Pendidikan, adalah suatu
proses yang yang mempersiapkan seperangkat alternative keputusan
bagi kegiatan masa depan yang diarahkan kepadanpencapaian tujuan
dengan usaha yang optimal dan mempertimbangkan kenyataan-
kenyataan yang ada di bidang ekonomi, sosial budaya serta menyeluruh
suatu Negara.
2.Beeby,Perencanaan Pendidikan adalah suatu usaha melihat kemasa
depan kemasa depan dalam hal menentukan kebijaksanaan prioritas,
dan biaya pendidikan yang mempertimbangkan kenyataankegiatan yang
ada dalam bidangekonomi, social, dan politik untuk mengembangkan
potensi system pendidikan nasioanal memenuhi kebutuhan bangsa dan
anak didik yang dilayani oleh system tersebut
3. Menurut Guruge (1972) Perencanaan Pendidikan adalah proses
mempersiapkan kegiatan di masa depan dalam bidang pembangunan
pendidikan2

B. Pengorganisasian Pendidikan
1. Pengertian Pengorganisasian Pendidikan

1
Lppks. ”KonsepDasar,
SubstansidanAspekPerencanaanSistemPendidikan”http://lppks.kemdikbud.go.id/id/kabar/
konsep-dasarsubstansi-dan-aspek-perencanaan-sistem-pendidikan (6 september 2020,
06.06 WIB)

2
IkaUmyaYasinta.”PerencanaanPendidikan”.https://umayaika.wordpress.com/perencanaa
n-pendidikan/(6 september 2020, 06.06 WIB)

1
Organisasi adalah sebuah wadah, tempat, atau sistem untuk
melakukan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Sedangkan, pengorganisasian merupakan proses pembentukan pada
sistem dan penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi.
Pengorganisasian menurut Gibson, et. al. (1982) sebagaimana yang
dikutib Sagala (2005:50) meliputi semua kegiatan manajerial yang
dilakukan untuk mewujudkan kegiatan yang direncanakan menjadi
suatu struktur tugas, wewenang, dan menentukan siapa yang akan
melaksanakan tugas tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan
suatu organisasi.3 Dalam pengorganisasian hubungan antara
komponen-komponen organisasi sangat diperlukan, karena hal tersebut
sangat berpengaruh dalam proses pecapaian tujuan. Selain itu,
pemilihan orang-orang dalam suatu organisasi juga sangat penting,
karena orang-orang tersebut berperan penting untuk kelancaran suatu
organisasi.
Jika dikaitkan dengan pendidikan, maka pengorganisasian
pendidikan adalah sebuah proses pembentukan tempat atau sistem
dalam rangka melakukan kegiatan kependidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan yang diinginkan.4
2. Proses Pengorganisasian
Tahap-tahap atau langkah-langkah manajemen dalam membentuk
kegiatan pada proses pengorganisasian sediri meliputi:
a. Sasaran, manajer harus mengetahui tujuan organisasi yang ingin
dicapai
b. Penentuan kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus mengetahui,
merumuskan, dan menspesifikasikan kegiatan-kegiatan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi dan menyusun daftar
kegiatan-kegiatan yang diperlukan dan akan dilakukan

Hadijaya,Yusuf. 2012.Administrasi Pendidika., Medan. Perdana Publishing


3

Didin Kurniadi dan Imam Machali. 2013. Manajemen Pendidikan : Konsep & Prinsip
4

Pengelolaan Pendidikan. Jogjakarta. Ar Ruzz Media

2
c. Pengelompokan kegiatan-kegiatan, artimya manajer harus
mengelompokkan kegiatan-kegiatan dalam beberapa kelompok
atas dasar tujuan yang sama, kegiatan-kegiatan yang bersamaan
serta berkaitan yang terdapat dalam satu unit kerja/satu departemen
d. Pendelegasian wewenang, artinya manajer harus menetapkan
besarnya wewenang yang akan didelegasikan kepada setiap
departemen
e. Rentang kendali, artinya manajer harus menetapkan jumlah
personil pada setiap departemen
f. Perincian peranan perorangan, artinya manajer harus menetapkan
tugas-tugas perorangan
g. Tipe organisasi, artinya manajer harus menetapkan tipe organisasi
apa yang akan dicapai
h. Bagan organisasi, artinya manajer/organisator harus menetapkan
bagan/struktur organisasi yang bagaimana yang akan digunakan.5
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi didefinisikan sebagai suatu kerangka kerja yang
dipiirkan oleh manajer untuk membagi-bagi dan mengkoordinasikan
aktivitas suatu anggota organisasi. Struktur organisasi juga dapat
didefinisikan sebagai cara yang dipakai untuk membagi,
mengorganisasikan, dan mengkoordinasikan aktivitas organisasi.
Proses yang harus dilalui untuk dapat menentukan pembagian kerja
dan koordinasi tersebut disebut desain organisasi.
4. Pendelegasian Wewenang Serta Tata Hubungan dalam Organisasi
a. Bentuk Wewenang
1) Line Authority
Dari bentuk organisasi, line authory adalah yang paling
sederhana dan ini adalah bentuk yang biasa digunakan oleh
organisasi kecil.

5
Marno dan Triyo Supriyanto. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam.
(Bandung: PT Refika Aditama. 2008). hlm: 18-19

3
2) Line and Staff Authority
Line and staff authority ini mengkombinasikan dua bentuk
wewenang yaitu line authority dan staff authority. Menurut
Sutisna line diartikan sebagai kedudukan yang diserahi
kekuasaan administratif umum dalam arus langsung dari
tempat paling atas ke tempat paling bawah. Sedangkan staff
authority tidak memiliki wewenang mengambil keputusan.
3) Wewenang Fungsional
Staff ahli melaksanakan wewenang langsung atas beberapa
jalur departemen.
4) Organisasi Matrik
Organisasi matrik disebut juga sebagai komando berganda.
Proyek manajer, bebas dari tanggung jawab langsung atas staff,
sehingga mereka dapat memusatkan perhatian pada manajemen
yang efektif dalam proyek.
b. Macam Wewenang
1) Sentralisasi, adalah model wewenang yang paling tua, yaitu
dimana semua pusat pengambilan keputusan berada di satu
tangan.
2) Desentralisasi, adalah model wewenang yang bisa dikatakan
sebagai modifikasi dari kelemahan weenang sentralisasi. Setiap
atasan tetap bertanggung jawab atas tindakan orang-orang
dibawah perintahnya, karena dialah yang mempercayakan
kewenangannya san menyerahkan kewajiban kepada
bawahannya itu. Karena itu ia harus memikul tanggung jawab
atas tindakan mereka.6
C. Komunikasi Organisasi Pendidikan

Komunikasi sangat berperan penting dlam kehidupan manusia. Dengan


adanya komunikasi kita dapat berinteraksi dengan satu sama lain. dalam

Abdul Aziz Wahab, 2008, Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan,


6

Bandung, Alfabeta

4
organisasi pendidikan komunikasi juga sangat diperlukan karena dapat
menyelesaikan suatu masalah. Setiap orang yang terlibat harus saling
berkomusikasi agar permasalahan yang ada bisa terselesaikan. Komunikasi
juga berperan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan suatu organisasi
pendidikan. Selain itu, komunikasi juga sangat membantu dalam pembuatan
keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan pendapat-pendapat
dari para personal untuk menemukan solusi yang tepat.7

Komunikasi bisa berbentuk lisan maupun tulisan. Komunikasi secara


lisan pada umumnya lebih mendatangkan hasil dan pengertian yang jelas
daripada secara tertulis. Demikian pula komunikasi yang dilakukan secara
formal dan informal juga mendatangkan hasil yang berbeda pengaruh dan
kejelasannya.

D. Koordinasi Pendidikan (coordinating)

Sistem koordinasi pada umumnya tidak efektif karena muncul sistem


birokrasi, dan krisis ini akan terjadi jika organisasi menjadi terlalu besar dan
rumit untuk dikelola. Akan tetapi, pada pokoknya pengoordinasian menurut
The Liang Gie merupakan rangkaian aktifitas yang menghubungkan, menyatu
padukan dan menyelasarkan orang-orang dan pekerjaan. Sedangkan Oteng
Sutisna merumuskan koordinasi ialah mempersatukan sumbangan-sumbangan
dari orang-orang bahan, dan sumber-sumber lain ke arah tercapainya maksud
yang telah diterapkan.

Diatas telah dijelaskan mengenai pengertian pengkoordinasian menurut


para ahli, sekaraang arti dari pengkoordinasian adalah segenap kegiatan yang
ditujukan untuk meng-hubungkan berbagai bagian-bagian pekerjaan dalam
suatu organisasi.8 Koordinasi diperlukan untuk mengatasi kemungkinan
terjadinya tumpang tindih dalam tugas, perebutan hak dan wewenang, atau
saling merasa lebih penting di antara bagian yang satu dengan bagian yang

7
Yusak Burhanuddin, 2005, Administrasi Pendidikan, Bandung, CV. Pustaka Setia
8
Hadijaya,Yusuf.2012.AdministrasiPendidikan.Medan:Perdana Publishing.hal37

5
lain yang ada dalam organisasi. Pengkoordinasian dalam suatu organisasi,
termasuk dalam organisasi pendidikan, dapat dilakukan melalui berbagai cara
diantara seperti 9:

a. Melaksanakan penjelasan singkat (briefing)


b. Mengadakan rapat kerja dan koordinasi
c. Memberikan umpan balik terhadap hasil dari suatu kegiatan

Selain dengan cara diatas, agar usaha yang dapat dilakukan untuk
mencapai tujuan koordinasi pendidikan dapat dilakukan sebagai berikut10:

a. Dengan memberi intruksi atau perintah


b. Mengadakan pertemuan-pertemuan yang dapat memberikan penjelasan-
penjelasan
c. Memberi bimbingan atau nasehat
d. Mengadakan pelatihan dan pendampingan (coaching)
e. Bila perlu memberikan teguran

Di dalam pengkoordinasian juga diperlukan unsur-unsur. Adapun unsur-


ursur koordinasi yang penting dalam organisasi pemerintahan daerah, provinsi,
kabupaten/kota, dinas pendidikan daerah, dan sekolah antara lain dapat
dikemukakan:

a. Ada koordinator yang cukup berwibawa yang dilihat dari kedudukan dan
pendidikannya untuk memfungsikan tiap-tiap bagian atau orang-orang
dalam organisasi. Koordinator tersebut memiliki kemampuan untuk
membawa dan menggunakan sumbangan dari unit dan orang tersebut
guna mewujudkan tujuan yang telah ditentukan

9
Mustari,Mohamad.2013. Manajemen Pendidikan.Bandung: Arsad
PressKurniawan,AgusFadilah.2018.FungsiAdministrasiPendidikan.https://kurniawan659
9.blogspot.com/2019/03/fungsi-administrasi-pendidikan.html?m=1.(5 september 2020 )
10
Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan (Bandung: Arsad Press,2013), hal.6

6
b. Ada unit atau orang yang dikoordinasikan yang sudah ditata dan mampu
memberikan sumbangan yang sangat berguna bagi terwujudnya cita-cita
bersama
c. Ada pengertian timbal balik dari koordinator dan mereka yang
terkoordinir untuk saling menghargai dan saling kerjasama bagi
kepentingan organisasi.

Adapun manfaat yang diperoleh dari pengkoordinasian adalah :

a. Dengan pengkoordinasian dapat diperoleh kekuatan yang integral dan


menyatu sehingga diperoleh hasil gerak organisasi yang kompak,
harmonis dan saling menunjang
b. Dengan pengkoordinasian diharapkan tidak terjadi arus yang simpangsiur
antara bidang-bidang yang ada, baik daam pengambilan keputusan,
pennginformasian, serta tindakan, ditinjau dari segi arah dan bentuk.

E. Pengawasan Pendidikaan (controlling)

Kegiatan pengawasan ini dilakukan agar prilaku personalia organisasi


mengarah ke tujuan organisasi, bukan semata-mata ke tujuan individual; dan
agar tidak terjadi penyimpangan yang berati antara rencana dengan
pelaksanaan. Dengan demikian jelaslah pengawasan mencakup kelanjutan
tugas untuk melihat apakah kegiatan-kegiatan dilaksanakan sesuai rencana.
Melalui pengawasan yang efektif roda organisasi, implementasi rencana,
kebijakan, dan upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakan dengan lebih baik.

Pengertian pengawasan yang lebih sederhana dikemukakan oleh Johnson


yaitu sebagai fungsi sistem yang melakukan penyesuaian terhadap rencana,
mengusahakan agar penyimpangan-penyimpangan tujuan sistem hanya dalam
batas-batas yang dapat ditoleransi. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa
sasaran pengawasan adalah prilaku idividu sebagai orang yang memproses
lancarnya kegiatan pembelajaran dan tidak terjadi penyimpangan.

7
Oteng Sutisna (1983: 203) menegaskan bahwa tindakan pengawasan
terdiri dari tiga langkah universal, yaitu:11

a. Mengukur kerja personil


b. Membandingkan kinerja personil dengan standar yang diterapkan
c. Memperbaiki penyimpangan yang ditemukan dengan tindakan korektif

Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pengawasan


menurut Massie (1973) ialah:

a. Tertuju kepada strategis sebagai kunci sasaran yang menentukan


keberhasilan
b. Pengawasaan menjadi umpan balik sebagai bahan revisi dalam
mencapai tujuan
c. Fleksible dan reponsive terhadap perubahan-perubahan kondisi dan
lingkungan
d. Cocok dengan organisasi pendidikan, misalnya organisasi sebagai
sistem terbuka
e. Merupakan control diri sendiri
f. Bersifat langsung yaitu pelaksanaan control ditempat pekerja
g. Memperhatikan hakikat manusia dalam mengontrol para personnel
pendidikan

Selain prinsip-prinsip diatas, pengawasan yang baik adalah yang dapat


memanfaatkan profesi dan karier manusia (personnel) secara optimal yaitu:

a. Mengikutsertakan mereka menentukan sasaran


b. Menciptakan iklim yang mendorong pengembangan diri
c. Membuat mereka reponsive dengan semangat yang menantang.Untuk
itu penilaian yang sistematis dan tepat yang dapat memberi gambaran
seberapa singkat kualitas diperoleh.
Maryati,dkk.2014.FungsifungsiAdministrasiPendidikan.http://indrasuti.blogspot.com/20
11

14/06/makalah-fungsi-fungsi-administrasi.html?m=1.(5 september 2020)

8
9
DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin, Yusak, 2005, Administrasi Pendidikan, Bandung, CV. Pustaka


Setia
Hadijaya,Yusuf. 2012.Administrasi Pendidika., Medan. Perdana Publishing.
Kurniadi, Didin dan Imam Machali. 2013. Manajemen Pendidikan : Konsep &
Prinsip Pengelolaan Pendidikan. Jogjakarta. Ar Ruzz Media

Lppks.”KonsepDasar,
SubstansidanAspekPerencanaanSistemPendidikan”http://lppks.kemdikbud.g
o.id/id/kabar/konsep-dasarsubstansi-dan-aspek-perencanaan-sistem-
pendidikan (6 september 2020, 06.06 WIB).

Marno dan Triyo Supriyanto. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam.


(Bandung: PT Refika Aditama. 2008). hlm: 18-19
Maryati,dkk.2014.FungsifungsiAdministrasiPendidikan.http://indrasuti.blogspot.c
om/2014/06/makalah-fungsi-fungsi-administrasi.html?m=1.(5september
2020).
Mustari, Mohamad. Manajemen Pendidikan (Bandung: Arsad Press,2013), hal.6
Mustari,Mohamad.2013. Manajemen Pendidikan.Bandung: Arsad
PressKurniawan,AgusFadilah.2018.FungsiAdministrasiPendidikan.https://k
urniawan6599.blogspot.com/2019/03/fungsi-administrasi-pendidikan.html?
m=1.(5 september 2020 )
Wahab, Abdul Aziz, 2008, Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan,
Bandung, Alfabeta

Yasinta,IkaUmya.”PerencanaanPendidikan”.https://umayaika.wordpress.com/pere
ncanaan-pendidikan/ (6 september 2020, 06.06 WIB).

10

Anda mungkin juga menyukai