Disusun Oleh:
FAKULTAS TARBIYAH
AGUSTUS 2020
i
KATA PENGANTAR
Demikian yang dapat kami sampaikan dan kami berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kami dan bagi pembaca.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
iii
A. Perencanaan Pendidikan
B. Pengorganisasian Pendidikan
1. Pengertian Pengorganisasian Pendidikan
1
Lppks. ”KonsepDasar,
SubstansidanAspekPerencanaanSistemPendidikan”http://lppks.kemdikbud.go.id/id/kabar/
konsep-dasarsubstansi-dan-aspek-perencanaan-sistem-pendidikan (6 september 2020,
06.06 WIB)
2
IkaUmyaYasinta.”PerencanaanPendidikan”.https://umayaika.wordpress.com/perencanaa
n-pendidikan/(6 september 2020, 06.06 WIB)
1
Organisasi adalah sebuah wadah, tempat, atau sistem untuk
melakukan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Sedangkan, pengorganisasian merupakan proses pembentukan pada
sistem dan penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi.
Pengorganisasian menurut Gibson, et. al. (1982) sebagaimana yang
dikutib Sagala (2005:50) meliputi semua kegiatan manajerial yang
dilakukan untuk mewujudkan kegiatan yang direncanakan menjadi
suatu struktur tugas, wewenang, dan menentukan siapa yang akan
melaksanakan tugas tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan
suatu organisasi.3 Dalam pengorganisasian hubungan antara
komponen-komponen organisasi sangat diperlukan, karena hal tersebut
sangat berpengaruh dalam proses pecapaian tujuan. Selain itu,
pemilihan orang-orang dalam suatu organisasi juga sangat penting,
karena orang-orang tersebut berperan penting untuk kelancaran suatu
organisasi.
Jika dikaitkan dengan pendidikan, maka pengorganisasian
pendidikan adalah sebuah proses pembentukan tempat atau sistem
dalam rangka melakukan kegiatan kependidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan yang diinginkan.4
2. Proses Pengorganisasian
Tahap-tahap atau langkah-langkah manajemen dalam membentuk
kegiatan pada proses pengorganisasian sediri meliputi:
a. Sasaran, manajer harus mengetahui tujuan organisasi yang ingin
dicapai
b. Penentuan kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus mengetahui,
merumuskan, dan menspesifikasikan kegiatan-kegiatan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi dan menyusun daftar
kegiatan-kegiatan yang diperlukan dan akan dilakukan
Didin Kurniadi dan Imam Machali. 2013. Manajemen Pendidikan : Konsep & Prinsip
4
2
c. Pengelompokan kegiatan-kegiatan, artimya manajer harus
mengelompokkan kegiatan-kegiatan dalam beberapa kelompok
atas dasar tujuan yang sama, kegiatan-kegiatan yang bersamaan
serta berkaitan yang terdapat dalam satu unit kerja/satu departemen
d. Pendelegasian wewenang, artinya manajer harus menetapkan
besarnya wewenang yang akan didelegasikan kepada setiap
departemen
e. Rentang kendali, artinya manajer harus menetapkan jumlah
personil pada setiap departemen
f. Perincian peranan perorangan, artinya manajer harus menetapkan
tugas-tugas perorangan
g. Tipe organisasi, artinya manajer harus menetapkan tipe organisasi
apa yang akan dicapai
h. Bagan organisasi, artinya manajer/organisator harus menetapkan
bagan/struktur organisasi yang bagaimana yang akan digunakan.5
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi didefinisikan sebagai suatu kerangka kerja yang
dipiirkan oleh manajer untuk membagi-bagi dan mengkoordinasikan
aktivitas suatu anggota organisasi. Struktur organisasi juga dapat
didefinisikan sebagai cara yang dipakai untuk membagi,
mengorganisasikan, dan mengkoordinasikan aktivitas organisasi.
Proses yang harus dilalui untuk dapat menentukan pembagian kerja
dan koordinasi tersebut disebut desain organisasi.
4. Pendelegasian Wewenang Serta Tata Hubungan dalam Organisasi
a. Bentuk Wewenang
1) Line Authority
Dari bentuk organisasi, line authory adalah yang paling
sederhana dan ini adalah bentuk yang biasa digunakan oleh
organisasi kecil.
5
Marno dan Triyo Supriyanto. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam.
(Bandung: PT Refika Aditama. 2008). hlm: 18-19
3
2) Line and Staff Authority
Line and staff authority ini mengkombinasikan dua bentuk
wewenang yaitu line authority dan staff authority. Menurut
Sutisna line diartikan sebagai kedudukan yang diserahi
kekuasaan administratif umum dalam arus langsung dari
tempat paling atas ke tempat paling bawah. Sedangkan staff
authority tidak memiliki wewenang mengambil keputusan.
3) Wewenang Fungsional
Staff ahli melaksanakan wewenang langsung atas beberapa
jalur departemen.
4) Organisasi Matrik
Organisasi matrik disebut juga sebagai komando berganda.
Proyek manajer, bebas dari tanggung jawab langsung atas staff,
sehingga mereka dapat memusatkan perhatian pada manajemen
yang efektif dalam proyek.
b. Macam Wewenang
1) Sentralisasi, adalah model wewenang yang paling tua, yaitu
dimana semua pusat pengambilan keputusan berada di satu
tangan.
2) Desentralisasi, adalah model wewenang yang bisa dikatakan
sebagai modifikasi dari kelemahan weenang sentralisasi. Setiap
atasan tetap bertanggung jawab atas tindakan orang-orang
dibawah perintahnya, karena dialah yang mempercayakan
kewenangannya san menyerahkan kewajiban kepada
bawahannya itu. Karena itu ia harus memikul tanggung jawab
atas tindakan mereka.6
C. Komunikasi Organisasi Pendidikan
Bandung, Alfabeta
4
organisasi pendidikan komunikasi juga sangat diperlukan karena dapat
menyelesaikan suatu masalah. Setiap orang yang terlibat harus saling
berkomusikasi agar permasalahan yang ada bisa terselesaikan. Komunikasi
juga berperan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan suatu organisasi
pendidikan. Selain itu, komunikasi juga sangat membantu dalam pembuatan
keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan pendapat-pendapat
dari para personal untuk menemukan solusi yang tepat.7
7
Yusak Burhanuddin, 2005, Administrasi Pendidikan, Bandung, CV. Pustaka Setia
8
Hadijaya,Yusuf.2012.AdministrasiPendidikan.Medan:Perdana Publishing.hal37
5
lain yang ada dalam organisasi. Pengkoordinasian dalam suatu organisasi,
termasuk dalam organisasi pendidikan, dapat dilakukan melalui berbagai cara
diantara seperti 9:
Selain dengan cara diatas, agar usaha yang dapat dilakukan untuk
mencapai tujuan koordinasi pendidikan dapat dilakukan sebagai berikut10:
a. Ada koordinator yang cukup berwibawa yang dilihat dari kedudukan dan
pendidikannya untuk memfungsikan tiap-tiap bagian atau orang-orang
dalam organisasi. Koordinator tersebut memiliki kemampuan untuk
membawa dan menggunakan sumbangan dari unit dan orang tersebut
guna mewujudkan tujuan yang telah ditentukan
9
Mustari,Mohamad.2013. Manajemen Pendidikan.Bandung: Arsad
PressKurniawan,AgusFadilah.2018.FungsiAdministrasiPendidikan.https://kurniawan659
9.blogspot.com/2019/03/fungsi-administrasi-pendidikan.html?m=1.(5 september 2020 )
10
Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan (Bandung: Arsad Press,2013), hal.6
6
b. Ada unit atau orang yang dikoordinasikan yang sudah ditata dan mampu
memberikan sumbangan yang sangat berguna bagi terwujudnya cita-cita
bersama
c. Ada pengertian timbal balik dari koordinator dan mereka yang
terkoordinir untuk saling menghargai dan saling kerjasama bagi
kepentingan organisasi.
7
Oteng Sutisna (1983: 203) menegaskan bahwa tindakan pengawasan
terdiri dari tiga langkah universal, yaitu:11
8
9
DAFTAR PUSTAKA
Lppks.”KonsepDasar,
SubstansidanAspekPerencanaanSistemPendidikan”http://lppks.kemdikbud.g
o.id/id/kabar/konsep-dasarsubstansi-dan-aspek-perencanaan-sistem-
pendidikan (6 september 2020, 06.06 WIB).
Yasinta,IkaUmya.”PerencanaanPendidikan”.https://umayaika.wordpress.com/pere
ncanaan-pendidikan/ (6 september 2020, 06.06 WIB).
10