Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENYULUHAN DAN DISIPLIN

DISUSUN OLEH:
KELAS: AGROINDUSTRI 33 B
KELOMPOK: 2
NAMA:
1. Muh. Irham/2022060040

2. Muhammad isra/2022060042

3. Muhammad sabar/2022060043

4. MUIS JAYA/2022060044

5. Nanda.s/2022060045

6. Nur Khaliq Aalim/2022060050

7. Nur syamsi/2022060052

8. NURHAFISAH/2022060054

9. NURLIA/2022060055

10. NURLIAH/2022060056

11. Sherly Novitasari/2022060066

12. Shilda Priyanti/2022060067

13. SILVIA YUNITA JS/2022060068

14. SOPIAH/2022060071

15. SRI RAHAYU/2022060072

16. SUHURIA/2022060073

17. Syahrul Kasim/2022060077

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
‘’Penyuluhan dan Disiplin’’ tepat waktu.

Makalah ‘’Penyuluhan dan Disiplin’’ disusun guna memenuhi tugas dari dosen
pada mata kuliah‘’Manajemen Sumber Daya Manusia’’. Selain itu, kami juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
manajemen penyuluhan dan kedisiplinan.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku dosen


mata kuliah manajemen Sumber Daya Manusia. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni
penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.
BAB 1 (PENDAHULUAN)

Dalam manajemen penyuluhan  bukan hanya menekankan pada orang atau individunya
saja tetapi lebih kepada proses yang dimulai dari proses perencanaan sampai evaluasi dan
dalam pelaksanaannya dibutuhkan personal yang dapat melakukan fungsi manajerial.
Stoner mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
memimpin dan mengawasi usaha-usaha dari anggota organisasi dan sumber-sumber
organisasi lainnya untuk mancapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Sedangkan
Kartasapoetra (1991), menyatakan bahwa penyuluh dalam arti umum merupakan suatu ilmu
sosial yang mempelajari sistem dan proses perubahan pada individu dan masyarakat agar
dengan terwujudnya perubahan tersebut dapat tercapai apa yang diharapkan sesuai dengan
pola atau rencananya. Penyuluhan dengan demikian merupakan suatu sistem pendidikan
yang bersifat non formal atau suatu sistem pendidikan diluar sistem persekolahan yang
biasa, dimana orang ditunjukkan cara-cara mencapai sesuatu dengan memuaskan sambil
orang itu tetap mengerjakan sendiri. Selain manajemen penyuluhan. Selain manajemen
penyuluhan yang perlu diperhatikan juga adalah kedisiplinan karyawan dalam bekerja
karena  banyak yang lalai akan tugas dan kewajibannya sehingga tujuan perusahaan tidak
berjalan secara efektif dan efesien pada waktu yang telah ditentukan suatu perusahaan.
Maka dari itu pemakalah membahas materi Kedisiplinan Sumber Daya Manusia untuk
melihat sejauh mana tingkat kedisiplinan manusai dalam bekerja dan di beri tanggung jawab
serta dalam memanfaatkan waktu yang telah diberikan.
BAB II (PEMBAHASAN)

Manajemen Penyuluhan

Management berasal dari kata “manus” yang berarti “to control by hand” atau “again
result”. Dalam bahasa inggris, management berasal dari kata kerja to manage
berarti mengurus, mengatur, mengemudikan, mengendalikan, mengelola,
menjalankan, melaksanakan, dan memimpin. (john M. Echols dan Hasan Shadly,
2005 : 372) Johnson, bagaimana dikutip oleh pidarta(2004:3),manajemen adalah
proses mengintergrasikan sumber-sumber yang tidak berhubungan menjadi sistem
total untuk menyelesaikan suatu tujuan.

 Secara harfiah penyuluhan bersumber dari kata “suluh” yang berarti obor atau alat
untuk menenrangi keadaan yang gelap. Kata menenrangi disini bermakna sebagai
petunjuk bagi masyarakat dari tidak tahu menjadi mengerti, yang mengerti menjadi
lebih mengerti.

Clearel Al (1984) penyuluhan adalah jenis khusus pendidikan problem solving yang
berorientasi pada tindakan pengajaran sesuatu, memodernisasikan, memotivasi,
tetapi tidak melakukan pengaturan dan tidak melakukan program noneducative.

Sayoga berjalan dengan konsep penyuluhan yang dikemukakan oleh samsudin,


penyuluhan adalah sistem pendidikan non formal tanpa paksaan menjadikan
seorang sadar dan yakin bahwa sesuatu yang diajarkan itu akan membawa kearah
perbaikan dari hal-hal yang dikerjakan atau dilaksanakan sebelumnya.

2.    Signifikansi Manajemen dalam Kegiatan Penyuluhan


Tentu sangatlah penting karena dalam sebuah kegiatan perlu adanya manajemen.
Manajemen sendiri memiliki pengertian proses perencanaan, pengorganisasian,
pengaturan sumber daya, pengkomunikasian, pemimpinan, pemotivasian,
pengendalian agar mencapai tujuan organisasional secara efektif dan efisien. sepert
dalam prinsip organisasi yang dikemukakan dearteri yaitu POAC :
1.      Planning
Disini memiliki peran yaitu proses atau pembuatan strategi, dimana perencanaan
sangatlah penting dalam melakukan suatu kegiatan dan termasuk penting dalam
segala bentuk fungsi manajemen.
2.      Organizing
Adanya sebuah organisasi dalam suatu kegiatan yang dicapainya sebuah tujuan,
disinilah terbentuknya suatu tanggung jawab.
3.      Actuating
Pada momen ini adalah pelaksanaan dimana ketika dari planning (perencanaan)
telah matang dan juga dilengkapi dengan adanya organizing (orang-orang pelaku)
akan sangat lebih lengkap dalam pelaksanaan karena ini berhubungan antara satu
dengan yang lainnya.
4.      Controlling
Dalam sebuah kegiatan perlu adanya controling dimana hal tersebut merupakan
adanya tindakan pengamatan terhadap setiap kegiatan, maka adanya hal tersebut
berguna agar suatu kegiatan seperti yang terencana.

Dengan adanya manajemen dalam penyuluhan kita bisa mengetahui seberapa


efektif atau berjalankah sesuai tujuan adanya kegiatan tersebut.
Contoh seperti penyuluhan terhadap adanya sosialisasi pencegahan KDRT sejak
dini, dimana kita perlu mempersiapkan :
1.      Siapa yang akan menjadi sasaran (audience)
2.      Narasumber
3.       Pelaksana
4.      Bagaimana Sistem Kegiatan

Adanya sasaran tersebut pasti terfikirkan dimana nantinya kita padukan dengan
manajemen seperti prinsip manajemen diatas yaitu POAC, nah final dari adanya
kegiatan itu bukan hanya pada kepahaman terhadap KDRT bagi semua peserta
penyuluhan namun juga outputnya berupa berkurangnya kasus KDRT.

3.      Fungsi Manajemen dan implementasi dalam manajemen penyuluhan


a.       Planning yaitu menentukan tujuan, strategi, menintegrasikan dan
mengkoordanisasikan kegiatan.
b.      Organizing yaitu mengatur pekerjaan, tugas, wewenang serta koordinasi antar
bagian.
c.       Resoucing yaitu pengaturan sumber daya untuk kegiatan pencapaian tujuan.
d.      Communication yaitu menginformasikan tugas, fungsi, wewenang tanggung jawab
pola hubungan yang tersedia.
e.       Leading memengaruhi, menggerakkan, mengarahkan anggota organisasi secara
individu dan tim untuk pencapaian tujuan organisasi
f.       Motivatingyaitu memengaruhi inspirasi, kemauan, semangat dan gairah untuk
melakukan pekerjaan dengan optimal
g.      Controling yaitu mengendalikan dan mengukur kinerja aktual dengan standar dan
tujuan Implementasi

Dalam sebuah kegiatan perlu adanya manajemen bergkaitan dengan organizing


dimana kita memerluksn seorang pemimpin yang mana dapat mengkoordinasi
antara satu dengan yang lain, sebelum kita melakukan suatu hal perlu adanya
strategi dalam perencanaan dan ketika pelaksanaan kita memerlukan adanya
pembagian job yang mana kita memamfaatkan sumber daya manusia yang ada agar
semua sukses pada waktu yang ditentukan finalnya kegiatan tersebut terlaksana
sesuai keinginan danmencapai tujuan kita

Contohnya dalam Pengembangan Masyarakat berkaitan dengan daur ulang


sampah, peran dari manajemen penyuluhan disinipun:
1.      Secara awal memberikan sosialisasi kepada masyarakat disini seorang penyuluh
bukan hanya dia memberikan gambaran seputar adanya daur ulang sampah.
Namun, penyuluh disini dapat diibaratkan sebagai SPG (Sales Promotion Group)
dimana mereka harus dapat mempengaruhi masyarakat sekitar yang akan
dipengaruh tentu dengan adanya tujuan yang jelas dan gamblang.
2.      Sebelum adanya sosialisai terjadi perlu adanya pembagian tugas pada seluruh
anggota tentu dengan kejelasan dan posisi mereka (job discription), adanya job
discription ini digunakan agar semua anggota dapat dengan mudah koordinasi antar
tugas satu dengan tugas yang lainnya.
3.      Ketika sebuah kegiatan itu telah terjadi maka disitulah peran Controling dimana
kordinasi antara pelaksana yang satu dengan yang lain harus saling berkaitan
dimana harus baik dan pasti disitu ada yang dinamakan titik bosan dan jenuh, disini
peran tim penyuluh juga perlu dimana ia harus dapat memotivasi semua peserta
maupun pelaksana dalam mengerjakan hal tersebut.
4.      Akhirnya letak yang paling penting yaitu goal dari semuanya dimana tujuan awal
berkaitan tentang pemberdayaan sampah bisa tercapai yaitu pengembangan
masyarakat.
5.      Setelah semua terjadi maka perlu adanya evaluasi untuk mengkomunikasikan antar
satu dengan yang lain dimana kekurangan dan kelebihan adanya hal tersebut agar
dikegiatan atau agenda selanjutnya dapat lebih baik.

4.      konsep dasar manajemen penyuluhan prespektif Al-Qur’an


a.       Efektif yang artinya menyesuaikan dengan dituasi dan kondisi yang ada bukan
hanya berorientasi pada kepada proses, melainkan juga dapat dipahami pada
produk dan hasilnya.

Artinya  :”Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-
benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu
dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah)
telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula)
dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu
semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang,
tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu,
maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.” (Al hajj :78)

b.      Efektif dan efisien yaitu pekerjaan yang efektif adalah pekerjaan yang memberikan
hasil seperti rencana semula, sedangkan pekerjaan yang efisien adalah pekerjaan
yang mengeluarkan biaya sesuai dengan rencana semula atau lebih rendah.
 Artinya :” Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya,
kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-
pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar
kepada Tuhannya.” (Al Isar 26-27).

KEDISIPLINAN KARYAWAN

1. Pengertian kedisiplinan
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah
sikap sesorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan
tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, seserorang akan bersedia mematuhi semua
semua peraturan serta melaksanakan tugas-tugasnya, baik secara sukarela maupun
karena terpaksa.
                         Berdasarkan pendapat Keiht Davis, disiplin kerja juga dapat diartikan
sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh  pedoman-pedoman
organisasi.
            Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan
bagi karyawan dakam menciptakan tata tertib yang baik di perusahaan. Dengan tata
tertib yang baik, semangat kerja, moral kerja, efisiensi, dan efektifitas kerja karyawan
akan meningkat. Hal ini akan mendukung tercapainya tujuan perusahaan, karyawan,
dan masyarakat.
           Hukuman juga sangat diperlukan dalam kedisiplinan karyawan, untuk
mendidik karyawan supaya menaati semua peraturan perusahaan. Pemberian
hukuman harus adil dan tegas terhadap semua karyawan. Dengan keadilan dan
ketegasan, sasaran pemberian hukuman akan tercapai.

2. Indikator-indikator Kedisiplinan
a. Tujuan dan kemampuan
Tujuan dan kemampuan karyawan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan
karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta
cukup menantang bagi kemampuan karyawan.
b. Teladan pimpinan
Pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus
memberi contoh yang baik, berdisiplin yang baik , jujur, adil, sesuai katadengan
perbuatan . dengan teladan pimpinan yang baik, ,kedisiplinan bawahan pun akan
ikut baik.
c. Balas jasa
Balas jasa ( gaji dan kesejahteraan ) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan
karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap
perusahaan atau pekerjaan. Jika karyawan semakin mencintai pekerjaan maka
kedisiplinan yang diciptakan semakin baik pula.
d. Keadilan
keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa
( pengakuan ) atau huikuman akan merangsang terciptanya kedidiplinan karyawan
yang baik.
e. Sanksi hukuman
Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, maka karyawan akan semakin takut
melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap,dan perilaku indisipliner
karyawan akan berkurang.
f. Ketegasan
Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum  setiap karyawan
yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan.
g. Hubungan kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama karyawan ikut
menciptakan kedisiplinan yang baik pada sebuah perusahaan. Hubungan yang
bersifat vertikal maupun horizontal.

3. Macam – macam Disiplin Kerja


Ada 2 bentuk disiplin kerja, yaitu :
a. Disiplin Preventif
Merupakan suatu upaya untuk menggerakkan pegawai mengikuti dan memetuhi
pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan perusahaan. Disiplin preventif
merupakan suatu sistem yang berhubungan dengan kebutuhan kerja untuk semua
bagian sistem yang ada dalam organisasi. Jika sistem organoisasi baik, maka
diharapkan akan lebih mudah menegakkan disiplin kerja.
b. Disiplin Korektif
Merupakan suatu upaya menggerakkan pegawai dalam menyatukan suatu
peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan
pedoman yang berlaku pada perusahaan. Pada disiplin korektif , pegawai yang
melanggar disiplin perlu diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Tujuan diberikan sanksi adalah memperbaiki perilaku pegawai yang melanggar,
memelihara peraturan yang berlaku, sdan memberikan pelajaran kepada yang
melanggar.
c. Disiplin Progresif yaitu: kegiatan memberikan hukuman-hukuman yang lebih berat
terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang. Tujuan dari disiplin progresif
ini agar karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan korektif sebelum mendapat
hukuman yang lebih serius.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan


Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tegak tidaknya suatu disiplin kerja dalam
suatu perusahaan. Menurut Gouzali Saydam (1996:202), faktor-faktor tersebut
antara lain:

a. Besar kecilnya pemberian kompensasi


b. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan
c. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan
d. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan
e. Ada tidaknya pengawasan pimpinan
f. Ada tidaknya perhatian kepada pada karyawan
g. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin

5. Hal-Hal yang Menunjang Kedisiplinan


Menurut Alex S. Nitisemito (1984:119-123) ada beberapa hal yang dapat menunjang
keberhasilan dalam pendisiplinan karyawan yaitu:
a. Ancaman
Dalam rangka menegakkan kedisiplinan kadang kala perlu adanya ancaman
meskipun ancaman yang diberikan tidak bertujuan untuk menghukum, tetapi lebih
bertujuan
untuk mendidik supaya bertingkah laku sesuai dengan yang kita harapkan.

b. Kesejahteraan
Untuk menegakkan kedisiplinan maka tidak cukup dengan ancaman saja, tetapi
perlu kesejahteraan yang cukup yaitu besarnya upah yang mereka terima, sehingga
minimal mereka dapat hidup secara layak.

c. Ketegasan
Jangan sampai kita membiarkan suatu pelanggaran yang kita ketahui tanpa tindakan
atau membiarkan pelanggaran tersebut berlarut-larut tanpa tindakan yang tegas.

d. Partisipasi
Dengan jalan memasukkan unsur partisipasi maka para karyawan akan merasa
bahwa peraturan tentang ancaman hukuman adalah hasil persetujuan bersama.

e. Tujuan dan Kemampuan


Agar kedisiplinan dapat dilaksanakan dalam praktek, maka kedisiplinan hendaknya
dapat menunjang tujuan perusahaan serta sesuai dengan kemampuan dari
karyawan.

f. Keteladanan Pimpinan
Mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menegakkan kedisiplinan sehingga
keteladanan pimpinan harus diperhatikan.
Cara Menegakkan Disiplin Kerja
Salah satu tugas yang paling sulit bagi seorang atasan adalah bagaimana
menegakkan disiplin kerja secara tepat. Jika karyawan melanggar aturan tata tertib,
seperti terlalu sering terlambat atau membolos kerja, berkelahi, tidak jujur atau
bertingkah laku lain yang dapat merusak kelancaran kerja suatu bagian, atasan
harus turun tangan. Kesalahan semacam itu harus dihukum dan atasan harus
mengusahakan agar tingkah laku seperti itu tidak terulang.
Ada beberapa cara menegakkan disiplin kerja dalam suatu perusahaan:

a. Disiplin Harus Ditegakkan Seketika


Hukuman harus dijatuhkan sesegera mungkin setelah terjadi pelanggaran Jangan
sampai terlambat, karena jika terlambat akan kurang efektif.

d. Disiplin Harus Didahului Peringatan Dini


Dengan peringatan dini dimaksudkan bahwa semua karyawan hams benar-benar
tahu secara pasti tindakan-tindakan mana yang dibenarkan dan mana yang tidak.

c. Disiplin Harus Konsisten


Konsisten artinya seluruh karyawan yang melakukan pelanggaran akan diganjar
hukuman yang sama. Jangan sampai terjadi pengecualian, mungkin karena alasan
masa kerja telah lama, punya keterampilan yang tinggi atau karena mempunyai
hubungan dengan atasan itu sendiri.

d. Disiplin Harus Impersonal


Seorang atasan sebaiknya jangan menegakkan disiplin dengan perasaan marah
atau emosi. Jika ada perasaan semacam ini ada baiknya atasan menunggu
beberapa menit agar rasa marah dan emosinya reda sebelum mendisiplinkan
karyawan tersebut. Pada akhir pembicaraan sebaiknya diberikan suatu pengarahan
yang positif guna memperkuat jalinan
hubungan antara karyawan dan atasan.

e. Disiplin Harus Setimpal


Hukuman itu setimpal artinya bahwa hukuman itu layak dan sesuai dengan tindak
pelanggaran yang dilakukan. Tidak terlalu ringan dan juga tidak terlalu berat. Jika
hukuman terlalu ringan, hukuman itu akan dianggap sepele oleh pelaku pelanggaran
dan jika terlalu berat mungkin akan menimbulkan kegelisahan dan menurunkan
prestasi.

BAB III (PENUTUP)

Kesimpulan

Manajemen penyuluhan adalah suatu kegiatan mengontrol, mengatur,


memotivasi, melaksanakan suatu kegiatan yang mana memanfaatkan sumber daya
yang ada dalam melaksanakan penyuluhan atau pemberian informasi dengan
sebuah tujuan tertentu sedangkan Kedisiplinan adalah fungsi MSDM yang
terpenting dan menjadi tolak ukur untuk mengukur/mengetahui apakah fungsi-fungsi
MSDM lainnya secara keseluruhan telah dilaksanakan dengan baik atau tidak.
Kedisiplinan karyawan yang baik, mencerminkan bahwa fungsi-fungsi MSDM lainnya
telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Sebaliknya jika kedisiplinan karyawan
kurang baik, berarti penerapan fungsi-fungsi MSDM pada perusahaan kurang baik

Saran
Dalam perusahaan sangat penting menerapkan manajemen penyuluhan
untuk menumbuhkan perubahan-perubahan yang mencakup tingkat ilmu,
kecakapan, kemampuan, sikap, dan motivasi terhadap aktivitas yang dipekerjakan
dan sangat penting juga menerapkan kedisiplinan dalam bekerja agar peraturan
berjalan secara konsisten. Jadi, dengan kedisiplinan yang diterapkan, karyawan
maupun pihak perusahaan tidak dapat mengubah peraturan. Dengan begitu,
konsistensi kerja pun akan terjaga maka dari itu pegawai harus menggunakan
aturan-aturan yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/disiplin-kerja-karyawan.html
https://kismalestari27.blogspot.com/2017/05/makalah-kedisiplinan-manajemen-sdm.html
https://adhisuryaperdana.wordpress.com/penyuluhan-komunikasi-pembangunan/413-2/
http://karlinanukas93.blogspot.com/2013/01/makalah-sumber-daya-manusia.html?m=1
http://karangandheary.blogspot.com/2016/12/manajemen-penyuluhan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai