Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANAJEMEN OLAHRAGA
Tentang
Mis manajemen

Disusun oleh:
Rayhan fadhlil
NPM:2210013511003
Gionda logika sandi
NPM:2210013511016

Dosen pembimbing :
Ali mardius, S.pd, M.pd
Alfiqroam kumar, M.pd.AIFO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BUNGG HATTA
2023
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah manajemen olahraga, dengan judul: "mis
manajemen".

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dari

banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini

dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna di karenakan

terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami

mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan keritik yang membangun dari

berbagai pihak. Ahirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi

perkembangan dunia pendidikan.

Padang, 9 oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1

C. Tujuan penulisan.........................................................................................................1

D. Manfaat Penulisan......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Manajemen…………………………………………………………………………...2

B. Mismanajemen…………………..………………………………………………….3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

misnamajemen itu adalah suatu kesalahan tindakan atau kekeliruan yang terjadi
ketika proses pemberian fasilitas itu sedang berlangsung. Dengan kata lain
mismanajemen adalah kesalahan tindakan pada saat proses pencapaian tujuan sedang
berlangsung. Mismanajemen ini dalam operasi apapun sangat berbahaya, apabila tidak
segera dapat diatasi dengan mencari jalan keluarnya, dan merupakan penyakit yang sulit
untuk disembuhkan.

B. Rumusan Masalah

Dalam penyusunan makalah ini penulis mencoba mengidentifikasi beberapa pertanyaan


yang akan dijadikan bahan dalam penyusunan dan penyelesaian makalah Diantaranya yaitu:

1. Apa pengertian manajemen

2. Apa yang di maksud dengan mismanajemen

3. apa penyebab terjadinya mismanajemen

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas dan mata
kuliah Pendidikan Agama, juga bertujuan antara lain:

1. Mengetahui apa pengertian manajemen

2. Mengetahui apa yang di maksud dengan mismanajemen

3. Mengetahui penyebab terjadinya mismanajemen

D. Manfaat Penulisan
Makalah ini bermanfaat agar kita bisa mengetahui apa pengertian dari manajemen dan
mismanajemen dan kuga mengetahui apa penyebab dan konsep dari mis manajemen.

BAB II

PEMBAHASAN

A. MANAJEMEN

manajemen juga dapat diartikan menurut etimologinya. Manajemen berarti sebagai seni
mengatur dan melaksanakan, berdasarkan Bahasa Prancis kuno. Manajemen juga dapat diartikan
sebagai usaha perencanaan, koordinasi, serta pengaturan sumber daya yang ada demi mencapai
tujuan secara efektif dan efisien. Dengan menerapkan ilmu manajemen, diharapkan sesuatu yang
sedang dikerjakan dapat selesai tepat waktu dan tanpa ada hal yang menjadi sia-sia. Tujuan
tercapai karena terorganisir secara baik.

Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli

Para ahli memandang ilmu manajemen dengan pengertian beragam. Mary Parker Follet,
manajemen adalah seni dalam menyelesaikan tugas melalui perantara. Dalam hal ini, manajemen
dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang manager untuk mengarahkan
bawahan atau orang lain dalam menyelesaikan pekerjaan demi tercapainya sebuah tujuan.

Beralih ke George Robert Terry, yang mengartikan manajemen sebagai proses khas dari
beberapa tindakan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.
Seluruh tindakan tersebut bertujuan mencapai target dengan memanfaatkan semua sumber daya
yang tersedia.

Menurut Ricky W. Griffin, manajemen adalah proses perencanaan, organisasi,


koordinasi, dan kontrol pada sumber daya agar tujuan tercapai secara efektif dan efisien. Efektif
di sini maksudnya tujuan tercapai sesuai rencana, dan efisien berarti bahwa manajemen
dilakukan secara cermat, terorganisir, dan tepat waktu.
Berbeda, Lawrence A. Appley mengartikan manajemen sebagai keahlian dalam
membangkitkan orang lain agar bersedia melakukan sesuatu. Tak harus seseorang, keahlian
manajemen juga dapat dimiliki oleh organisasi maupun kelompok.

Terakhir, Hilman berpendapat bahwa manajemen merupakan fungsi untuk mencapai


suatu target melalui perantara, serta melakukan pengawasan. Dengan begitu, tujuan dapat
tercapai bersama.

Dari beberapa pendapat para ahli mengenai ilmu manajemen tersebut, pengertian
manajemen tidak jauh dari usaha untuk mencapai sebuah tujuan dengan cara mengelola dan
mengawasi.

B. MISMANAJEMEN

Dimuka telah dibahas mengenai pengertian manajemen. Kalau berbicara mengenai


manajemen sudah tentu harus pula mengetahui tentang mismanajemen.

Telah diketahui bahwa manajemen itu tidak lain dari proses pemberian manajer,
bimbingan, proses pemberian pasilitas-pasilitas, guna tercapainya tujuan yang diinginkan, namun
tujuan yang diinginkan tersebut tidak tercapai karena adanya ”mismanajemen”.

Mismanajemen adalah suatu kesalahan/kekeliruan tindakan pada saat proses pemberian


bimbingan atau pasilitas-pasilitas manajer itu berlangsung, atau mismanajemen terjadi karena
adanya kesalahan tindakan pada saat proses pencapaian tujuan sedang berlangsung Secara
visualisasi.

Masalah mismanajemen ini memerlukan perhatian pada pemikiran secara serius dan
mendalam oleh para manajer, bahwa di sana sini atau sementara diberbagai instansi
pemerintahan terdapat mismanajemen.

Mismanajemen merupakan suatu penyakit yang amat berbahaya dalam tubuh aparatur
pemerintahan atau dalam organisasi usaha apapun. Persoalan yang harus dihadapi adalah bukan
hanya sekedar mengetahui mismanajemen akan tetapi yang maha penting adalah berusaha untuk
mencari sebab-musebab timbulnya mismanajemen itu dan segera mencari jalan keluar
bagaimana cara mengatasinya.
Soekarno K (1985) menyebutkan sebab timbulnya mismanajemen untuk sementara waktu dapat
diutarakan di sini, antara lain:

1. Belum adanya pola struktur organisasi yang uniform (seragam)

2. Belum adanya kesatuan bahasa atau saling pengertian dalam manajemen

3. Belum adanya “management mindedness” disementara pejabat manajer

4. Belum adanya keseragaman tentang cara dan tata kerja antara instansi yang satu dengan yang
lain

5. Tidak efektifnya pelaksanaan pengawasan

6. Kurang tepatnya koordinasi

7. Tidak sesuainya rencana dengan kesanggupan ataupun kemampuan pelaksanaan rencana itu

8. Kalau terjadi perbedaan pendapat antara pejabat manajer dengan pelaksana

9. Kalau manajer merasa lebih penting dari yang lain-lain, atau merasa lebih berhak dan merasa
lebih dari yang sewajarnya

10. Adanya birokratisme

Dengan melihat sebab-musebab timbulnya mismanagement ini maka untuk mengatasinya tentu
dengan menghindari dari sebab tersebut itu.

Dan untuk menghindari sebab-sebab tersebut dapat ditempuh antara lain:

a) pembentukan suatu pola organisasi yang uniform mutlak adanya. Sebab jika tidak, dapat
mudah timbul kesimpangsiuran atau dobel, overlapping dan lain-lain, meskipun
penyusunan tersebut secara garis besar. Ini penting oleh karena struktur organisasi
menggambarkan macam-macam, jenis serta banyak sedikitnya jabatan-jabatan yang ada
pada organisasi tersebut, sehinga besar kecilnya organisasi harus diselaraskan dengan
banyak sedikitnya tugas pekerjaan yang hendak dilakukan. Cara berorganisasipun harus
diubah, bukan siapa yang didahulukan tetapi apa. Cara berorganisasi yang mendahulukan
orang-orang yang hendak memangku jabatan/tugas pekerjaan adalah salah besar. Sebab
dengan jalan ini tidak akan tercapai penempatan orang-orang yang tepat pada tempatnya
(the riht man in the right place). Karena itu harus diubah/ditentukan terlebih dahulu
jabatan/tugas apa yang ada baru dicarikan orang-orangnya yang hendak memangkuh
jabatan tersebut. Jika prinsip belakangan ini dijalankan usaha-usaha kearah the right man
in the right place dapat terjamin. Artinya sesuatu tugas pekerjaan benar-benar dipangkuh
oleh orang yang ahli dalam bidangnya, cakap dan sanggup serta mampu menjalankan
tugas.

Jadi yang prinsip ialah bukan orang-orangnya dikumpulkan dulu, baru kemudian
dicarikan tugas pekerjaan, tetapi sebaliknya ditentukan tugas-tugas pekerjaan baru
dicarikan orang-orangnya.

b) adanya kesatuan bahasa atau saling pengertian dalam manajemen mutlak perlu kalau
menghendaki pelaksanaan usaha tersebut berlangsung dengan baik dan lancar. Sebab
perbedaan bahasa dapat menimbulkan salah pengertian atau mindednes yang membawah
akibat kelambatan atau kemacetan jalannya pekerjaan disana sini. Untuk itu perlu segera
diciptakan adanya suatu pedoman dasar (doktrin) manajemen yang dapat dipergunakan
sebagai pegangan bagi setiap pejabat yang menjalankan manajemen. Di samping itu
harus secepat mungkin doktrin tersebut ditanamkan, disebarkan dan dikembangkan
secara merata dan menyeluruh kesegenap penjuru tanah air terus menerus. Apabila hal
tersebut sudah dapat dilaksanakan, maka kegairahan akan manajemen midednes tidak
perlu disangsikan.

c) kesemuanya itu belum dapat dikatakan sempurna, bila faktor human relation tidak diberi
tempat yang utama, sebab berhasil atau tidaknya sesuatu usaha terletak pada manusianya.
Di atas telah disinggung bahwa manajemen adalah usaha yang dilakukan oleh orang-
orang bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki. Oleh karena
masalah manajemen adalah menyangkut orang-orang yang menyelenggarakan usaha,
mau tidak mau harus diakui bahwa untuk berhasilnya sesuatu usaha mutlak perlu adanya
hubungan yang baik antara manusia yang satu dengan yang lain dalam suasana bekerja.
Sebab meskipun struktur organisasi baik, tetapi kalau tidak ada hubungan yang baik dan
harmonis antara pejabat yang satu dengan yang lain (secara perorangan, bukan dinas)
pasti mismanajemen yang muncul. Jadi persoalan hubungan kemanusiaan memegang
peranan penting dalam mengsukseskan manajemen. Sistem konco atau sistem famili bisa
juga membantu dalam manajemen, namun harus diingat bahwa sistem ini kalau
diteruskan sangat tidak baik dan akan membawa pengaruh yang dalam seperti dengan
konotasi jelek dari birokrasi (burasystem = birokratis). Oleh sebab hal di atas, kata sistem
konco atau famili harus ditekan dengan merubah sistem kerja sama.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Telah diuraikan bahwa manajemen tidak lain daripada proses pemberian pimpinan,
bimbingan, proses pemberian fasilitas dan seterusnya. Sedangkan mismanajemen itu
adalah suatu kesalahan tindakan atau kekeliruan yang terjadi ketika proses pemberian
fasilitas itu sedang berlangsung. Dengan kata lain mismanajemen adalah kesalahan
tindakan pada saat proses pencapaian tujuan sedang berlangsung.

Mismanajemen ini dalam operasi apa pun sangat berbahaya, apabila tidak segera dapat
diatasi dengan mencari jalan keluarnya, dan merupakan penyakit yang sulit untuk
disembuhkan.

Anda mungkin juga menyukai