Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ILMU GIZI OLAHRAGA

Tentang

Vitamin A

Dosen pengampu :

Apriyanti rahmalia, S.Si

Disusun oleh:

Rayhan fadhlil
2210013511003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BUNGG HATTA

2023
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas untuk mata kuliah ilmu gizi, dengan judul: "vitamin A".

Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terimakasih sebesar besarnya buat dosen
mata kuliah manajemen olahraga yang telah memberikan tugas kepada kami, Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dari banyak pihak
yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna di
karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan keritik yang membangun
dari berbagai pihak. Ahirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan dunia pendidikan.

Padang, 2 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................... 1
D. Manfaat ..................................................................................................... 1

Bab II Pembahasan ........................................................................................... 2

A. Defenisi Vitamin........................................................................................ 2
B. Vitamin A (retinol).................................................................................... 2
1. Fungsi dan manfaat vitamin A.............................................................. 3
2. Macam-macam sumber vitamin A........................................................ 5
3. Makanan yang mengandung vitamin A................................................ 6
4. Kekurangan vitamin A.......................................................................... 7
5. Kelebihan vitamin A............................................................................. 8
6. Struktur kimia vitamin A...................................................................... 10
7. Sifat-sifat vitamin A.............................................................................. 11

Bab III Penutup .................................................................................................. 12

A. Kesimpulan ............................................................................................... 12
B. Saran ......................................................................................................... 12

Daftar Pustaka .................................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka memberikan pengetahuan yang mendalam pada pembelajaran mata


kuliah ilmu gizi, maka para mahasiswa ditugaskan agar membuat makalah yang berguna
untuk memperdalam dan memperkaya pengetahuan setiap mahasiswa. Pada kesempatan ini
saya mendapatkan tema Vitamin Larut Lemak (vitamin A ).

Sebuah tema yang sangat menarik tentunya apabila kita mengetahui betapa pentingnya ilmu
yang akan kita pelajari ini. Karena Melalui makalah inilah penulis berupaya
mempresentasikan mengenai peranan dan juga sumber vitamin larut lemak yang dibutuhkan
oleh tubuh khususnya pada vitamin A.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditaruik beberapa rumusan masalah yang
dikaji dalam makalah ini :

1. Apa pengertian vitamin?


2. Apa sumber makanan yang dapat menghasilkan vitamin A ?
3. Apa fungsi vitamin A bagi tubuh manusia ?
4. Apa akibat jika kekurangan vitamin A ?
5. Apa akibat jika kelebihan vitamin A ?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Pembaca mengerti akan definisi dari vitamin.


2. Pembaca bisa mengetahui fungsi vitamin A
3. Pembaca bisa mengetahui sumber makanan yang dapat menghasilkan vitamin A.
4. Pembaca bisa mengetahui fungsi vitamin A bagi tubuh manusia.
5. Pembaca bisa mengetahui akibat jika kekurangan dan kelebihan vitamin A.

D. Manfaat

Adapun manfaat yang ada dalam makalah ini adalah :

1. Mahasiswa dapat mengkonsumsi vitamin A secara cukup dan tidak berlebihan.


2. Mahasiswa dapat memberikan penyuluhan tentang vitamin A kepada keluarga atau
masyarakat.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Vitamin

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki
fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu
tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim.
Istilah “vitamin” sebenarnya sudah tidak tepat untuk dipakai dalam
pengertian biokimia karena tidak memiliki kesamaan struktur tetapi akhirnya dipertahankan
dalam konteks ilmu kesehatan dan gizi. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa
Latin vita yang artinya “hidup” dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik
yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak
diketahui bahwa banyak vitamin sama sekali tidak memiliki atom N.

Sebagai salah satu komponen gizi, vitamin diperlukan memperlancar proses


metabolisme tubuh, dan tidak berfungsi menghasilkan energi. Vitamin terlibat dalam proses
enzimatik. Tubuh memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan yang
sedikit itu diabaikan, akan mengakibatkan terganggunya metabolisme di dalam tubuh kita
karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Kondisi kekurang vitamin
disebut avitaminosis.

B. Vitamin A (retinol)

Vitamin A (Retinol) Fungsi dan Manfaat Vitamin A (Retinol) Bagi Tubuh. Makanan
sumber vitamin A terbaik, serta akibat dari kekurangan vitamin A (Defisiensi).

Vitamin A atau dikenal juga dengan nama Retinol merupakan vitamin yang sangat
diperlukan tubuh. Selama ini, kebanyakan dari kita hanya mengenal vitamin A sebagai
vitamin yang berfungsi menjaga kesehatan mata. Namun sebenarnya, fungsi dari vitamin ini
sangatlah banyak.

Retinol adalah bentuk hewan vitamin A yang disimpan dalam hati setelah
penyerapan dan digunakan oleh tubuh ketika dibutuhkan. Dengan menelan tertentu buah-
buahan, sayuran, biji-bijian dan suplemen, Anda dapat memastikan asupan vitamin A Anda
terpenuhi. Rata-rata orang harus mengkonsumsi setidaknya 900 mikrogram vitamin A per
hari, dan tidak lebih dari 3.000 mikrogram.

v
1. Fungsi dan Manfaat Vitamin A
a. Penglihatan
Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang. Di dalam
mata retinol, bentuk vitamin A yang didapat dari darah, dioksidasi menjadi retinal.
Retinal kemudian mengikat protein opsin dan membentuk pigmen visual merah-ungu
(visual purple), atau rodopsin. Rodopsin ada di dalam sel khusus di dalam retina
mata yang dinamakan rod. Bila cahaya mengenai retina, pigmen visual merah-ungu
ini berubah menjadi kuning dan retinal dipisahkan dari opsin. Pada saat itu, terjadi
rangsangan elektrokimia yang merambat sepanjang saraf mata ke otak yang
menyebabkan terjadinya suatu bayangan visual. Selama proses ini, sebagian dari
vitamin A dipisahkan dari protein dan diubah menjadi retinol. Sebagian besar retinol
ini diubah kembali menjadi retinal, yang kemudian mengikat opsin lagi untuk
membentuk rodopsin. Sebagian kecil retinol hilang selama proses ini dan harus
diganti oleh darah. Jumlah retinol yang tersedia di dalam darah menentukan
kecepatan pembentukan kembali rodopsin yang kemudian bertindak kembali sebagai
bahan reseptor di dalam retina. Penglihatan dengan cahaya samar-samar/buram baru
bisa terjadi bila seluruh siklus ini selesai.
Kebutuhan vitamin A untuk penglihatan dapat dirasakan, bila kita dari cahaya
terang di luar kemudian memasuki ruangan yang remang-remang cahayanya. Mata
membutuhkan waktu untuk dapat melihat. Begitu pula bila pada malam hari bertemu
dengan mobil yang memasang lampu yang menyilaukan. Kecepatan mata
beradaptasi setelah terkena cahaya terang berhubungan langsung dengan vitamin A
yang tersedia di dalam darah untuk membentuk rodopsin. Tanda pertama kekutangan
vitamin A adalah rabun senja. Suplementasi vitamin A dapat memperbaiki,
penglihatan yang kurang bila itu disebabkan oleh kekurangan vitamin A.

b. Diferensiasi sel
Diferensiasi sel terjadi bila sel-sel tubuh mengalami perubahan dalam sifat atau
fungsi semulanya. Perubahan sifat dan fungsi sel ini adalah salah satu karakteristik
dati kekurangan vitamin A yang dapat terjadi pada tiap tahap perkembangan tubuh,
seperti pada tahap pembentukan sperma dan sel telur, pembuahan, pembentukan
struktur dan organ tubuh, pertumbuhan dan perkembangan janin, masa bayi, anak-
anak, dewasa dan masa tua. Diduga vitamin A, dalam bentuk asam retinoat
memegang peranan aktif dalam kegiatan inti sel, dengan demikian dalam pengaturan
faktor penentu keturunan/gen yang berpengaruh terhadap sintesis protein. Pada
diferensiasi sel terjadi petubahan dalam bentuk dan fungsi sel yang dapat dikaitkan
dengan petubahan perwujudan gen-gen tertentu. Sel-sel yang paling nyata
mengalami diferensiasi adalah sel-sel epitel khusus, terutama sel-sel goblet, yaitu sel
kelenjar yang mensintesis dan mengeluarkan mukus atau lendir.
Semua permukaan tubuh, di luar dan di dalam dilapisi oleh sel-sel epitel.
Jaringan epitel yang menutupi tubuh di luar dinamakan epidermis, sedangkan yang

vi
menutupi bagian dalam dinamakan membran mukosa, yaitu yang menutupi
permukaan dalam saluran cerna, saluran pernapasan, kantung kemih dan uretra,
uterus dan vagina, kelopak mata, saluran sinus, dan sebagainya. Mukus melindungi
sel-sel epitel dari serbuan mikro organisme dan parrikel lain yang berbahaya.
Lapisan mukus pada dinding lambung juga melindungi sel-sel lambung dari cairan
lambung. Di bagian atas saluran pernapasan selsel epitel secara terus-menerus
menyapu mukus ke luar, sehingga benda-benda asing yang mungkin masuk akan
terbawa ke luar. Bila terjadi infeksi, sel-sel goblet akan mengeluarkan lebih banyak
mukus yang akan mempercepat pengeluaran mikroorganisme tersebut. Kekurangan
vitamin A menghalangi fungsi sel-sel kelenjar yang mengeluarkan mukus dan
digantikan oleh sel-sel epitel bersisik dan kering (keratinized). Kulit menjadi kering
dan kasar dan luka sukar sembuh. Membran mukosa tidak dapat mengeluarkan
cairan mukus dengan sempurna sehingga mudah terserang bakteri (infeksi).
Keratinisasi konjungtiva mata (selaput yang melapisi kelopak dan bola mata)
merupakan salah satu tanda khas kekurangan vitamin A. Peranan vitamin A diduga
berkaitan dengan dua hal:
(a) peranan vitamin A dalam sintesis glikoprotein khusus yang terlibat dalam
pembentukan membran sel yang mengontrol diferensiasi sel dan
(b) kompleks vitamin ACRBP masuk ke dalam nukleus sel sehingga mempengaruhi
DNA.

c. Fungsi Kekebalan
Vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh pada manusia dan
hewan. Mekanisme sebenarnya belum diketahui seeara pasti. Retinol tampaknya
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan diferensiasi limfosit B (leukosit yang
berperan dalam proses kekebalan humoral). Di samping itu kekurangan vitamin A
menurunkan respon antibodi yang bergantung pada sel-T (limfosit yang berperan
pada kekebalan selular). Sebaliknya infeksi dapat memperburuk kekurangan vitamin
A. Dalam kaitan vitamin A dan fungsi kekebalan ditemukan bahwa: (1) ada
hubungan kuat antara status vitamin A dan risiko terhadap penyakit infeksi
pernapasan; (2) hubungan anrara kekurangan vitamin A dan diare belum begitu jelas;
(3) kekurangan vitamin A pada campak cenderung menimbulkan komplikasi yang
dapat berakibat kematian.

d. Pertumbuhan dan Perkembangan


Vitamin A berpengaruh terhadap sintesis protein, dengan demikian terhadap
pertumbuhan sel. Vitamin A dibutuhkan unruk perkembangan tulang dan sel epitel
yang membentuk email dalam pertumbuhan gigi. Pada kekurangan vitamin A,
pertumbuhan tulang terhambat dan benruk tulang tidak normal. Bila hewan
percobaan diberi makanan yang tidak mengandung vitamin A, maka pertumbuhan
akan terganggu setelah simpanan vitamin A dalam tubuh habis. Pada anak-anak yang

vii
kekurangan vitamin A, terjadi kegagalan dalam pertumbuha n. Vitamin A dalam hal
ini berperan sebagai asam retinoal.

e. Reproduksi
Vitamin A dalam benruk retinol dan retinal berperan dalam reproduksi pada
tikus. Pembentukan sperma pada hewan jantan serta pembenrukan sel telur dan
perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan vitamin A dalam bentuk
retinol. Hewan betina dengan status vitamin A rendah mampu hamil akan tetapi
mengalami keguguran atau kesukaran dalam melahirkan. Kebutuhan vitamin A
selama hamil meningkat untuk kebutuhan janin dan persiapan induk untuk menyusui.

f. Pencegahan Kanker dan Penyakit jantung


Kemampuan retinoid mempengaruhi perkembangan sel epitel dan kemampuan
meningkatkan aktivitas sistem kekebalan diduga berpengaruh da1am pencegahan
kanker, terutama kanker kulit, tenggorokan, paru-paru, payudara dan kantung kemih.
Di samping itu beta-karoten yang bersama vitamin E dan C berperan sebagai
antioksidan diduga dapat pula mencegah kanker paru-paru. Penelitian-penelitian
menunjukkan bahwa vitamin A berperan dalam pencegahan dan penyembuhan
penyakit jantung. Bagaiman mekanismenya belum diketahui dengan pasti. G. Lain-
lain Defisiensi vitamin A juga menyebabkan berkurangnya nafsu makan. Hal ini
mungkin karena perubahan pada jonjot rasa pada lidah. Vitamin A juga berperan
dalam pembentukan sel darah merah, kemungkinan melalui interaksi dengan besi.

2. Macam-macam Sumber Vitamin A

a. Sereal
Berasal dari jagung kuning dan gandum

b. Umbi-umbian
Umbi-umbian yang mengandung banyak vitamin A adalah ubi kuning, ubi kuning
kukus, ubi jalar merah, ubi rambat merah

c. Biji-bijian

Dari biji-bijian atau kacang-kacangan adalah kacang ercis dan kacang merah

d. Sayuran

Sayuran yang mengandung banyak vitamin A diantaranya bakung, bayam, bayam


keripik goreng, bunkil daun talas, bayam merah, daun genjer, daun jambu, daun

viii
jambu mete, daun kacang panjangl, serta daun hijauan lainnya, Gandaria, kacang
panjang, kankung, kol cina, labu kuning, pak soy, putri malu, ranti muda, rumput
laut, sawi, semanggi, terong hintalo dan wortel.

e. Buah-buahan

Contohnya adalah apel, buah negeri, kesemek, mangga, pepaya, pisang, sowa
serta sukun.

f. Hewani

Sumber vitamin A Hewani berasal dari daging ayam, bebek, ginjal domba, hati
sapi, hati ayam, sosis hati, berbagai jenis ikan (baronang, cakalang, gabus,
kawalinya, kima, lehoma, malugis, rajungan, sarden, sunu, titang dan tongkol),
telur ikan dan juga telur asin.

g. Hasil olahan

Selain vitamin A alami ada juga yang berasal dri olahan seperti kepala susu,
mentega, minyak ikan, minyak kelapa sawit, tepung ikan serta tepung susu.

3. Makanan yang mengandung vitamin A

 hati (sapi, babi, ayam, kalkun, ikan) (6500 mg 722%)


 wortel (835 ug 93%)
 brokoli daun (800 mg 89%)
 ubi jalar (709 mg 79%)
 mentega (684 mg 76%)
 kangkung (681 ug 76%)
 bayam (469 ug 52%)
 labu (400 mg 41%)
 collard hijau (333 mg 37%)
 Keju cheddar (265 mg 29%)
 melon melon (169 mg 19%)
 telur (140 mg 16%)
 aprikot (96 mg 11%)
 pepaya (55 mg 6%)
 mangga (38 mg 4%)
 kacang (38 mg 4%)
 brokoli (31 mg 3%)
 susu (28 mg 3%)

ix
4. Kekurangan Vitamin A (Defisiensi)

a. Tanda-tanda Kekurangan Vitamin A

Pernah dengar berat bayi lahir rendah? Pasti pernah kan. Nah, berat bayi
lahir rendah yang terjadi dapat memunculkan adanya kekurangan vitamin A.
Karena bayi dengan berat rendah, dimana berat badan bayi kurang dari 2,5 Kg lebih
mudah terancam kekurangan vitamin A. Pada perkembangan umurnya jika sang
bayi tidak segera ditangani mendapatkan asupan vitamin A, penyakit seperti rabun
senja, xerosis kornea akan dideritanya.

Penyakit lain seperti penyakit paru-paru autoimun dan ISPA (Infeksi


Saluran Pernafasan Akut). Penyakit paru ini akibat kurangnya berbagai vitamin
termasuk vitamin A. Biasanya penyakit autonium pada paru-paru ini menyerang
orang dewasa yang punya kebiasaan merokok. Namun dapat juga menyerang bayi
jika kekurangan asupan vitamin A. Karena menurut tabel defisiensi vitamin, bahwa
vitamin A yang memberi pengaruh lebih besar terhadap sel T pada tubuh. Sel T
inilah yang berpengaruh pada imunitas tubuh.

b. Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin A Bukan Hanya Pada Mata dan Paru-paru

Apa benar kekurangan vitamin A ini dapat berdampak pada selain organ
mata dan paru-paru yang telah dibahas diatas? Anda bisa membacanya di artikel ini
sebagai tambahan wawasan Anda. Memang benar kekurangan vitamin A bisa
berdampak pada berbagai macam penyakit. Seperti usus dan saluran kemih dan
otak dan sumsum tulang belakang. Selain itu penyakit yang menyerang kulit seperti
kanker kulit, kulit kasar, kulit pecah-pecah dan juga campak juga akibat dari
kekurangan vitamin A.

Pada penyakit yang menyerang usus dan saluran kemih, dimana vitamin A
sangat berpengaruh dalam menjaga dinding-dinding usus agar tetap dapat bekerja
optimal sebagaimana fungsinya. Anda juga tahu bahwa usus menyerap berbagai
macam nutrisi pada makanan dan juga air. Jika dinding usus saja terganggu
akibatnya asupan vitamin A ini akan berkurang dan mempengaruhi penyerapan air
dan nutrisi pun terganggu. Akibatnya terjadi infeksi saluran kemih karena
kurangnya penyerapan air yang optimal setiap harinya. Sehingga penyakit pada
usus harus segera diobati agar asupan vitamin A dapat terjaga serta tidak
mengundang penyakit lainnya yang berkaitan dengan kekurangan vitamin A.

Lalu kekurangan vitamin A juga menyerang pada kulit? Benar. Kekurangan


vitamin A dapat menurunkan kemampuan sel-sel kelenjar memproduksi mukus dan
akan digantikan oleh sel-sel epitel yang bersisik dan kering. Hal tersebut
menyebabkan kulit menjadi kering dan kasar serta luka sukar sembuh. Membran

x
mukosa yang tidak dapat mengeluarkan cairan mukus dengan sempurna akan
mudah terserang bakteri (infeksi). Sehingga mukus ini sangat penting menjaga
kelembapan kulit. Pada tingkat yang lebih akut, kulit bisa mengalami pecah-pecah
hingga kanker kulit. Sebenarnya kulit sendiri memiliki Kemampuan retinoid dalam
memengaruhi perkembangan sel epitel dan meningkatkan aktivitas sistem
kekebalan sehingga dapat mencegah kanker kulit ini. Berikut Penyakit akibat
kekurangan Vitamin A:

– Hemeralopia yang timbul karena menurunnya kemampuan sel basilus pada


waktu senja
– Bintik bitot (kerusakan pada retina)
– Seroftalmia (kornea mata mengering karena terganggunya kelenjar air mata)
– Keratomalasi (kornea mata rusak sama sekali karena berkurangnya produksi
minyak meibom)
– Frinoderma (kulit kaki dan tangan bersisik karena pembentukan epitel kulit
terganggu)
– Pendarahan pada selaput usus, ginjal, dan paru-paru karena rusaknya epitel
organ
– Proses pertumbuhan terhenti

5. Kelebihan Vitamin A

a. Gejala-gejala Kelebihan Vitamin A

Gelaja-gelaja kelebihan vitamin A yang ditemukan antara lain secara umum


adalah pandangan mata kabur, penurunan nafsu makan, kepala pusing/sakit, lemas,
impotensi/ejakulasi dini, mual, osteoporosis, kemudian juga adanya perubahan pada
kulit dan rambut seperti kerontokan rambut, sensitivitas pada cahaya matahari, kulit
dan rambut berminyak, gatal pada kulit, warna kuning pada kulit dan juga
membesarnya payudara pada laki-laki. Sedangkan untuk kelebihan vitamin A ini
secara akut akan menyebabkan kadar kalsium yang terlalu tinggi, gangguan ginjal,
gangguan hati, kanker prostat.

b. Gejala pada Orang Dewasa

Gejala akibat kelebihan vitamin A ini terjadi akibat kelebihan konsumsi


harian pada standar seharusnya. Konsumsi vitamin A ini melebihi batas 3000
mikrogram perhari. Hingga mengakibatkan hati tidak mampu menyimpan cadangan
vitamin A yang cukup banyak ini. Biasanya orang dewasa yang gemar makan hati
hewan atau produk hati hewan lainnya yang lebih sering terserang. Karenanya
gejala pada orang dewasa ini timbul paling sering adalah mual, muntah, sakit
kepala, pusing, penglihatan kabur serta kesulitan koordinasi otot.

xi
c. Gejala pada Wanita

Pada wanita yang sering terjadi adalah pada saat masa kehamilan. Wanita
yang beranggapan bahwa pada masa kehamilannya membutuhkan lebih banyak
vitamin memang benar. Namun cara menempuhnya yang lebih sering salah.
Banyaknya suplemen vitamin yang dikonsumsi akhirnya membawa hal buruk pada
janin. Untuk konsumsi suplemen vitamin dibolehkan selama vitamin itu larut dalam
air. Sedangkan untuk vitamin A yang larut dalam lemak, tidak dalam air akan
tertimbun dalam tubuh. Karena yang dibutuhkan oleh tubuh untuk wanita adalah
500 mcg RE untuk vitamin A. Jika berlebih maka gejala seperti berhentinya siklus
menstruasi, nafsu makan hilang dan iritabilitas.

d. Gejala pada Bayi

Pada bayi ini terdapat dua hal yaitu kelebihan vitamin A sebelum persalinan
dan setelah persalinan. Jika kelebihan vitamin A ini pada saat mengandung, maka
dapat berakibat pada kecatatan bayi nantinya seperti terjadinya pembesaran kepala,
hidprosefalus. Kecacatan pada bayi ini akibat kelebihan vitamin A lebih terjadi
pada saat semester pertama kehamilan atau sekitar 3 bulan pertama dan 6 bulan
pertama. Karena pada masa janin ini mengakibatkan sulit dideteksi dengan USG
apakah ada kecatatan atau tidak. Sehingga dihindari suplemen berlebihan terhadap
ibu hamil ini. Sedangkan gejala yang timbul setelah persalinan pada bayi seperti
adanya penonjolan pada ubun-ubun tetapi hanya sementara sampai konsumsi
suplemen vitamin A dihentikan.

e. Akibat Kelebihan Vitamin A

Kelebihan vitamin A bisa terjadi. Jika gejala diatas sudah dapat dilihat
adanya pada anak, orang dewasa, dan ibu hamil. Maka akibatnya pun pasti ada.
seperti risiko bayi lahir cacat, memicu pertumbuhan kanker, kerapuhan tulang atau
osteoporosis, kerusakan limpa dan hati. Akan dibahas pada artikel ini dari akibat-
akibat tersebut.

f. Risiko Bayi Lahir Cacat

Bayi resiko lahir cacat akibat kelebihan vitamin A dapat terjadi. Jika sang
ibu ini mengkonsumsi vitamin A berlebihan maka efek yang ditimbulkan adalah
kecacatan pada bayi. Kecacatan pada bayi ini bisa berupa sumbing palatum,
gangguan jantung, kelainan saluran kemih pada bayi nantinya setelah lahir. Bahkan
pada kasus lain bisa menimbulkan keguguran. Untuk itu disarankan ibu hamil
mengkonsumsi vitamin A alami dari buah dan sayur agar menurunkan resiko bayi
lahir cacat.

xii
g. Memicu Pertumbuhan Kanker

Ternyata vitamin A yang dikonsumsi berlebihan dapat juga memicu


pertumbuhan kanker. Sebenarnya konsumsi vitamin A ini dapat mencegah kanker
jika berkecukupan. Namun jika berlebih dapat sebaliknya. Karena vitamin A sendiri
disimpan di hati. Jika berlebihan maka akan merusak kinerja organ hati pada
manusia. Di Negara maju seperti Amerika Serikat saja konsumsi vitamin A sangat
dianjurkan hanya 500 sampai 1500 mikrogram. Kanker yang muncul diakibatkan
oleh konsumsi vitamin A berlebih ini adalah kanker prostat.

h. Kerapuhan Tulang atau Osteoporosis

Apakah benar hal ini bisa terjadi. Tentu. Peneliti telah meniliti ternyata
kelebihan vitamin A yang kita konsumsi sehari-hari. Kelebihan vitamin A ini
ternyata memicu aktivitas osteoclast yaitu sel yang menguraikan tulang. Ternyata
vitamin A ini juga berlawanan dengan sistem kerja vitamin D yang berfungsi untuk
pembentukan tulang. Hal ini sangat jarang ditemukan di Indonesia. Tapi banyak
sekali di Negara maju. Sehingga konsumsi vitamin A mereka melebih 1500
mikrogram perhari atau hingga 3000 mikrogram dan memunculkan kelainan pada
tulang pada saat pertumbuhan atau menginjak usia manula.

i. Kerusakan Limpa dan Hati

Hal ini cukup jelas. Karena vitamin A ini ditimbun dalam hati dengan artian
tidak larut dalam air. Hati berfungsi sebagai pengolah retinol yang berarti vitamin
dalam tubuh sudah berlebih vitamin A. Jika dibebani dengan tambahan vitamin A
ini maka kinerja hati pun bisa rusak untuk jangka lama. Untuk itu vitamin A ini
dikonsumsi langsung berupa beta karoten agar mengolahnya dalam tubuh dapat
diminimalkan resikonya.

6. Struktur vitamin A

Vitamin A terdiri dari 3 biomolekul aktif, yaitu retinol, retinal (retinaldehyde), dan
retinoic acid.

xiii
gambar struktur kimia beta karoten

Sehingga baik provitamin A merupakan hasil pembentukan dari beta karoten.


Sehingga saling terkait antara satu dengan yang lain. Dari hasil gambar struktur kimia
diatas, maka bisa dijelaskan lebih lanjut tentang struktur kimia vitamin A dan sifat-sifat
vitamin A.

Mengenal struktur vitamin A berarti tahu lebih lanjut apa sebenarnya vitamin A ini.
Vitamin A terdiri dari 3 biomolekul aktif, yaitu retinol, retinal (retinaldehyde) dan
retinoic acid. Anda bisa melihat gambarnya di bawah ini,

gambar tiga molekul aktif vitamin A

Struktur kimia inilah yang dibutuhkan dalam tubuh untuk dapat memenuhi
kebutuhan vitamin A baik berupa suplemen ataupun makanan alami dari sayuran dan
lauk pauk.

7. Sifat-sifat vitamin A

Tumbuh-tumbuhan tidah mmensistesis vitamin A, akan tetapi manusisa dan hewan


mempunyai enzim didalam mukosa usus yang sanggup merubah karotenoid provitamin
A menjadi vitamin A. Dikenal dalam bentuk- bentuk vitamin A, yaitu bentuk alkohol,
dikena sebagai retinol, bentuk aldehid disebut retinal, dan dalam bentuk asam, yaitu
asam retinoat.
Retinol dan retinal mudah dirusak oleh oksidasi terutama dalam keadaan panas dan
lembab dab apabila berhubungan dengan mineral mikro atau dengan lemak/ minyak
yang tengik. Retinol tidak akan berubah dalam gelap, sehingga bisa disimpan dalam

xiv
bentuk ampul, ditempat gelap, pada suhu dibawah nol. Retinol juga sukar berubah, jika
disimpan dalam tempat tertutup rapat, apalagi disediakan antioksidan yang cocok.
Vitamin dalam bentuk ester aretat atau palminat bersifat lebih stabil dibanding bentuk
alkohol maupun aldehid.
Secara kimia, penambahan vitamin E dan antioksidan alami dari tanaman bisa
melindungi vitamin A dalam bahan makanan. Leguminosa tertentu, terutama kacang
kedelai dan alfafa, mengandung enzim lipoksigenase yang bisa merusak karoten,
xantofil, bahkan vitamin A, malalui tahan-tahapan oksidasi dengan asam lemak tidak
jenuh. Melalui pemanasan yang sempurna pada kacang kedelai dan pengeringan pada
alfafa akan merusak enzim tersebut.
Didalam praktik, terutama dalam penyimpanan, vitamin A bersifat tidak stabil.
Guna mneciptakan kestabilan, maka dapat diambil langkah-langkah, yaitu secara kimia,
dengan penambahan antioksidan dan secara mekanis dengan melapisis tetesan-tetesan
vitamin A dengan lemak stabil, gelatin, atau lilin, sehingga merupakan butiran-butiran
kecil. Melalui tehnik tersebut, maka sebagian besar vitamin A bisa dilindungi dari
kontak langsung dengan oksigen.

xv
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Vitamin A lebih banyak bersumber dari sayur – sayuran dan buah – buahan,
mentega, minyak ikan dan minyak kelapa sawit, susu, telur, dll. Vitamin A
berfungsi untuk prosespertumbuhan, pembentukan indra penglihatan, untuk memelihara
kulit, untuk kesehatan gigi, melindungi dari infeksi, menangkal radikal bebas, dll. Dan yang
di butuhkan tubuh perharinya adalah Pria 900 mcg dan Wanita 700 mcg. Apabila
kekurangan vitamin A akan mengalami buta senja, mata kering, kulit kasar, pertumbuhan
menjadi lamban, menurunnya daya tahantubuh,dll. Namun jika kelebihan akan
mengalami cepat lelah, rambut rontok, mual dan muntah dan pusing.

B. saran

Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok ini meskipun penulisan
ini jauh dari sempurna. Masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, karna kami
manusia yang adalah tempat salah dan dosa, dan kami juga butuh saran/ kritikan agar bisa
menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik dari pada masa sebelumnya. Kami juga
mengucapkan terima kasih atas dosen pembimbing yang telah memberi kami tugas
kelompok demi kebaikan diri kita sendiri.

xvi
DAFTAR PUSTAKA

http://healthmatter.wordpress.com/2009/10/11/vitamins/

Aryulina, Diah dkk. 2004. Biologi SMA kelas XI. Jakarta: Esis

Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama .

Hartono, Andry. 1999. Asuhan Nutrisi Rumah Sakit. Jakarta: EGC

xvii

Anda mungkin juga menyukai