Disusun oleh :
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala karunia nikmatnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Vitamin Larut Air” dengan maksimal, tanpa ada halangan yang
berarti. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia yang diampu oleh Ibu Qurrotu
A’yuunin Lathifah, S.Si, M.Si.
Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi
EYD, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karenanya penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan sebagai bahan
evaluasi.
Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide atau gagasan yang menambah
pengetahuan di bidang mata kuliah Biokimia.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................................
PENDAHULUAN
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki
fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama
ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang
mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya
vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak
memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor
dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan
tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. Vitamin memiliki peranan spesifik
di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan.
1.3. TUJUAN
PEMBAHASAN
Vitamin larut air dikelompokkan menjadi vitamin C dan vitamin B-kompleks. Vitamin B-
kompleks terdiri dari sepuluh faktor yang saling berkaitan fungsinya didalam tubuh dan terdapat
didalam bahan makanan yang hampir sama. Fungsinya terkait dalam proses metabolisme sel
hidup, baik pada tumbuh-tumbuhan maupun hewan sebagai koenzim dan kofaktor.
Secara klasik, berdasarkan kelarutannya, vitamin digolongkan dalam dua kelompok, yaitu
(1) vitamin yang larut dalam lemak dan (2) vitamin yang larut dalam air, karena yang pertama
dapat diekstraksi dari bahan makanan dengan pelarut lemak dan yang terakhir dengan air.
Vitamin yang larut dalam air terdiri atas asam askorbat (C) dan B-komplek (B1 sampai B12),
yang selain mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, juga mengandung nitrogen,
sulfur atau kobalt.
Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering
vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena
bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat
dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup
stabil dalam larutan asam. Vitamin C adalah vitamin yang paling labil.
Struktur Vitamin C
Sifat Vitamin C
- Mudah larut dalam air
- Stabil pada kondisi kering
- Mudah rusak ketika larut/oksidasi
- Tidak stabil pada larutan alkali
- Stabil dalam larutan asam
Fungsi Vitamin C
Sintesis Kolagen
Sintesis Karnitin, Noradrenalin, Serotonin, dan Lain-lain.
Absorbsi dan Metabolisme Besi
Absorpsi Kalsium
Mencegah Infeksi
Sebagai anti oksidan
Mencegah kanker dan penyakit jantung
Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio) dan nitrogen (amine).
Tiamin merupakan Kristal putih kekuningan yang larut dalam air. Dalam keadaan
kering vitamin B1 cukup stabil. Di dalam keadaan larut vitamin B1 hanya tahan panas
bila berada dalam keadaan asam. Dalam suasana alkali vitamin B1 mudah rusak oleh
panas atau oksidasi. Kehilangan tiamin oleh pemasakan bergantung pada lama
dimasak, pH, suhu, jumlah air yang digunakan dan dibuang. Tiamin tahan suhu beku.
Struktur Vitamin B1
Sifat Vitamin B1
- Mengandung sulfur dan nitrogen
- Terdiri atas cincin pirimidin yang terikat dengan cincin tiasol
- Tiamin merupakan kristal putih kekuningan yang larut dalam air
- Dalam keadaan kering cukup stabil
- Dalam keadaan larut hanya tahan panas bila berada dalam keadaan
asam
- Tahan dalam suhu beku
Fungsi Vitamin B1
Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi sebagai
koenzim berbagai reaksi metabolism energy. Tiamin dibutuhkan untuk
dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan memugkinkan masuknya
substrat yang dapat dioksidasi kedalam siklus krebs untuk pembentukan energy.
Asetil KoA yang dihasilkan enzim ini disamping itu merupakan precursor penting
lipida asetil kolin, yang berarti adanya peranan TPP dalam fungsi normal system
saraf. Didalam siklus krebs, TPP merupakan kofaktor pada dekarboksilasi
oksidatif alfa-kerogglutarat menjadi suksinil-KoA.
Dampak Kekurangan
Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang.
Penyakit ini ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras ‘poles’
(polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles mengakibatkan pembuangan kulit
yang kaya akan thiamin. Beri- beri dapat merusak sistem syaraf dan keracunan
otot.
Dampak Kelebihan
Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini
karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala,
sifat lekas marah dan susah tidur.
Dalam bentuk murni, riboflavin adalah Kristal kuning. Riboflavin larut air, tahan panas,
oksidasi dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya terutama sinar ultraviolet. Dalam
proses pemasakan tidak banyak yang rusak.
Struktur Vitamin B2
Sifat Vitamin B2
- Berwarna kuning
- Larut air
- Tahan panas, oksidasi, dan asam
- Tidak tahan alkali dan sinar UV
- Cukup tahan terhadap pengolahan
Fungsi Vitamin B2
Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk
menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin
berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut.
Dampak Kekurangan
Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan
keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas
yang berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan
keretakan pada sudut mulut (cheilosis). Tanda-tanda awal kekurangan ribovlofin
antara lain mata panas dan gatal, tidak tahan cahaya, kehilangan ketajaman
mata, bibir, mulut serta lidah sakit dan panas, pembesaran kapiler darah di
sekeliling mata.
Sifat Vitamin B3
- Kristal berwarna putih
- Larut air
- Tahan suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi
- Lebih stabil di tiamin dan riboflavin
- Cukup tahan terhadap pengolahan
- Berfungsi sebagai komponen koenzim NADP dan NAD
- Dalam makanan berada dalam keadaan terikat dengan protein dan
koenzim
Fungsi Vitamin B3
Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan NADP
(NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-koenzim ini diperlukan
dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolism protein, asam lemak,
pernapasan sel dan detoksifikasi, di mana perannya adalah melepas dan
menerima atom hydrogen
Dampak Kekurangan
Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot,
anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat
menyebabkan Pellagra (penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti
dermatitis, diare dan dementia . Hal ini meluas di bagian selatan US pada awal
1900. Gejala kekurangan niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah,
pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis
simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar matahari langsung.
Dampak Kelebihan
Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak
darah dan gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan
pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati
dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah.
Asam pantotenat adalah Kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam
keadaan larut daripada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas kering.
Dalam keadaan netral asam pantotenat tahan terhadap panas basah.
Struktur Vitamin B5
Sifat Vitamin B5
- Kristal berwarna putih
- Larut air
- Rasa manis – pahit
- Lebih stabil dalam keadaan larut
- Mudah terurai oleh asam, alkali, dan panas kering
- Dalam larutan netral, tahan terhadap panas basah
Fungsi Vitamin B5
Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A.
Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan
glukosa, asam lemak dan metabolisme energi. Asam pantotenat terlibat pula
dalam sintesis hormone steroid, kolesterol, fosfolipida, dan porfirin yang
diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.
Dampak Kekurangan
Karena Asam Pantotenat banyak terdapat di dalam bahan makanan, kekurangan
asam pantotenat jarang terjadi. Gejala-gejala kekurangannya adalah rasa tidak
enak pada saluran cerna, kesemutan dan rasa panas pada kaki, muntah-muntah,
diare yang timbul sekali-sekali, rasa lelah dan susah tidur.
Dampak Kelebihan
Gejala kelebihan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.
Struktur Vitamin B6
Sifat Vitamin B6
- Kristal berwarna putih
- Larut air dan alkohol
- Tahan panas dalam keadaan asam
- Tidak tahan kondisi basa/alkali
- Tidak tahan terhadap cahaya
Fungsi Vitamin B6
Dampak Kekurangan
Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti
lemah, sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan
pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan kejang-kejang, anemia, penurunan
pembentukan antibody, peradangan lidah, serta luka pada bibir, sudut-sudut
mulut dan kulit.
Dampak Kelebihan
Konsumsi vitamin B6 dalam jumlah berlebihan selama berbulan-bulan akan
menyebabkan kerusakan saraf yang tidak dapat diperbaiki, dimulai dengan
semutan pada kaki, kemudian mati rasa pada tangan dan akhirnya tubuh tidak
mampu bekerja. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan
dan sakit kepala.
Biotin adalah suatu karbon monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yang
bersatu dengan cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat. Biotin tahan
panas, larut air dan alcohol serta mudah dioksidasi.
Struktur Vitamin B7
Sifat Vitamin B7
- Tahan panas
- Larut air
- Larut dalam alkohol
- Mudah dioksidasi
Fungsi Vitamin B7
Dampak Kekurangan
Kekurangan biotin jarang terjadi pada manusia. Gejala kekurangan biotin dapat
muncul pada pasien rumah sakit yang menggunakan infus. Hal ini dapat
menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, mual, depresi, kelemahan
dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien untuk mencegah
defisiensi.
Folasin dan folat adalah nama generic sekelompok ikatan yang secara kimiawi
dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam
transportasi pecahan-pecahan karbon tunggal dalam metabolism asam amino dan
sintesis asam nukleat.
Struktur Vitamin B9
Sifat Vitamin B9
- Kristal berwarna kuning
- Dalam keadaan bebas, tidak larut dalam air dingin
- Lebih mudah larut dalam bentuk garam natrium
Fungsi Vitamin B9
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel
baru. Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
dalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya. Folat berperan sebagai
pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem.
Folat terdapat luas dalam bahan makanan terutama dalam bentuk poliglutamat.
Folat terutama terdapat didalam sayuran hijau (istilah folat berasal dari kata latin
folium, yang berarti daun hijau), hati, daging tanpa lemak, serealia utuh, biji-
bijian, kacang-kacangan, dan jeruk. Vitamin C yang ada pada jeruk menghambat
kerusakan folat.
Sebanyak 75% folat dalam makanan terdapat dalam bentuk poliglutamat dan
sisanya sebagai monoglutamat. Karena folat mudah rusak pada pemanasa,
dianjurkan tiap hari makan buah dan sayur mentah, atau sayur yang dimasak
tidak terlalu matang.
Dampak Kekurangan
Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa
meluas, seperti sel- sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa
DNA yang lambat. Hal ini disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi
juga oleh kekurangan vitamin B12. Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa
panas pada jantung (heartburn), diare dan sering terkena infeksi karena
penekanan pada sistem kekebalan.
Dampak Kelebihan
Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan
dosis tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini
berhubungan.
Vitamin B12 adalah Kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran
kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan-
bahan pengoksidasi dan pereduksi. Pada pemasakan, kurang lebih 70% vitamin B12 dapat
dipertahankan.
Dampak Kelebihan
Tidak diketahui adanya gangguan karena kelebihan vitamin B12. Dosis hingga
1000 mikrogram tidak menampakkan bahaya, tetapi juga tidak menunjukkan
kegunaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan
pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari
makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan
kehidupan
Vitamin yang larut dalam air yaitu, Vitamin C, Vitamin B1, Niasin, Biotin, Asam pantotenat,
Vitamin B6, Volat, dan Vitamin B12.
Sifat Vitamin yang larut dalam air yaitu :
Demikianlah makalah yang kami buat, tentunya kami sadar bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca dan audience
sangat kami harapkan, semoga malakah ini bermanfaat bagi kami khususnya, dan bagi
pembaca juga tentunya Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Rokhmah, Lailatur. . BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur dan Fungsi Vitamin
yang Larut Dalam Air
https://www.academia.edu/23395798/BAB_II_TINJAUAN_PUSTAKA_2.1_Struktur
_dan_Fungsi_Vitamin_yang_Larut_Dalam_Air
Almatsier sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Umum
Prawirohartono slamet, & sri hidayati. 2007. Sains Biologi 2. Jakarta: Bumi
Aksara Aryulina diah, & Muslim choirul dkk. 2006. Biologi 2 Sma dan Ma untuk
kelas XI. Jakarta: Erlangga
http://ariffadholi.blogspot.com/2010/06/vitamin-yang-larut-dalam-air.html Diakses
hari Minggu Tanggal 26 Oktober 2014
http://nanoyuliadii.blogspot.com/2012/11/makalah-vitamin.html Diakses hari Minggu
Tanggal 26 Oktober 2014
http://kuntummawar.wordpress.com/2013/05/16/makalah-vitamin-larut-air/ Diakses
hari Minggu Tanggal 26 Oktober 2014
http://chiethalive.wordpress.com/2013/01/19/makalah-dasar-dasar-gizi-vitamin-dan-
larut-air/ Diakses hari Minggu Tanggal 26 Oktober 2014
http://sitinurlailia1.blogspot.com/2014/01/makalah-vitamin-yang-larut-dalam-air.html
Diakses hari Senin Tanggal 27 Oktober 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin Diakses hari Senin Tanggal 27 Oktober 2014
http://www.food-info.net/id/vita/water.htm Diakses hari Senin Tanggal 27 Oktober
2014
http://farmasikel7.blogspot.com/2013/04/vitamin-yang-larut-dalam-air1.html Diakses
hari Selasa Tanggal 28 Oktober 2014
http://ilmupengetahuanumum.com/jenis-jenis-vitamin-dan-fungsi-vitamin/ Diakses
hari Selasa Tanggal 28 Oktober 2014
http://www.anneahira.com/vitamin-larut-air.htm Diakses hari Selasa Tanggal 28
Oktober 2014