Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH BIOKIMIA VITAMIN LARUT AIR

Dosen pengampu : Qurrotu A’yuunin Lathifah, S.Si, M.Si

Disusun oleh :

1. DEWI HIDAYANTI (B1R18003)


2. IQLIMA NUR MUTIA SALMA (B1R18014)
3. MITA NUR AZLINA (B1R18017)
4. RIZQI NOVANDA NINGRUM (B1R18025)

STIKes HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG

2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala karunia nikmatnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Vitamin Larut Air” dengan maksimal, tanpa ada halangan yang
berarti. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia yang diampu oleh Ibu Qurrotu
A’yuunin Lathifah, S.Si, M.Si.

Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi
EYD, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karenanya penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan sebagai bahan
evaluasi.

Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide atau gagasan yang menambah
pengetahuan di bidang mata kuliah Biokimia.

Tulungagung,15 Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................................

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................................................
1.3 Tujuan .................................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................................................

2.1 Pengertian Vitamin .............................................................................................................................

2.2 Pengertian Vitamin Larut Air .............................................................................................................

2.3 Pembagian Vitamin Larut Air ............................................................................................................

2.3.1 Vitamin C .............................................................................................................................

2.3.2 Vitamin B1...........................................................................................................................................................................................

2.3.3 Vitamin B2...........................................................................................................................................................................................

2.3.4 Vitamin B3...........................................................................................................................................................................................

2.3.5 Vitamin B5...........................................................................................................................................................................................

2.3.6 Vitamin B6...........................................................................................................................................................................................

2.3.7 Vitamin B7...........................................................................................................................................................................................

2.3.8 Vitamin B9...........................................................................................................................................................................................

2.3.9 Vitamin B12 .........................................................................................................................................................................................

BAB III PENUTUP .............................................................................................................................................

3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................................................

3.2 Saran .....................................................................................................................................................


Daftar Pustaka......................................................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki
fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama
ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang
mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya
vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak
memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor
dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan
tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. Vitamin memiliki peranan spesifik
di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan vitamin?


2. Apakah yang dimaksud dengan vitamin yang dapat larut dalam air?
3. Apa sajakah pembagian dari vitamin yang dapat larut dalam air?

1.3. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian/ definisi dari vitamin?


2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan vitamin yang dapat larut dalam air?
3. Untuk mengetahui pembagian dari vitamin yang dapat larut dalam air?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Vitamin


Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil
dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari
makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan.
Vitamin dibagi menjadi dua kelompok yaitu vitamin larut dalam lemak (vitamin A,D,E, dan K)
dan vitamin larut dalam air (vitamin B dan C).

2.2 Pengertian Vitamin Larut Air


Vitamin larut dalam air adalah vitamin yang hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit
dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan Sebaian besar vitamin larut air
merupakan komponen sistem enzim yang banyak terlibat dalam membantu metabolisme
energi. Vitamin larut air biasanya tidak disimpan dalam tubuh dan dikeluarkan melalui urine
dalam jumlah kecil. Oleh sebab itu vitamin larut air perlu dikonsumsi setiap hari untuk
mencegah kekurangan yang dapat mengganggu fungsi tubuh normal.

Vitamin larut air dikelompokkan menjadi vitamin C dan vitamin B-kompleks. Vitamin B-
kompleks terdiri dari sepuluh faktor yang saling berkaitan fungsinya didalam tubuh dan terdapat
didalam bahan makanan yang hampir sama. Fungsinya terkait dalam proses metabolisme sel
hidup, baik pada tumbuh-tumbuhan maupun hewan sebagai koenzim dan kofaktor.

2.3 Pembagian Vitamin Larut Air

Secara klasik, berdasarkan kelarutannya, vitamin digolongkan dalam dua kelompok, yaitu
(1) vitamin yang larut dalam lemak dan (2) vitamin yang larut dalam air, karena yang pertama
dapat diekstraksi dari bahan makanan dengan pelarut lemak dan yang terakhir dengan air.
Vitamin yang larut dalam air terdiri atas asam askorbat (C) dan B-komplek (B1 sampai B12),
yang selain mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, juga mengandung nitrogen,
sulfur atau kobalt.

2.3.1 Vitamin C (Asam Askorbat)

Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering
vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena
bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat
dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup
stabil dalam larutan asam. Vitamin C adalah vitamin yang paling labil.
 Struktur Vitamin C

 Sifat Vitamin C
- Mudah larut dalam air
- Stabil pada kondisi kering
- Mudah rusak ketika larut/oksidasi
- Tidak stabil pada larutan alkali
- Stabil dalam larutan asam

 Fungsi Vitamin C

Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh. Diantaranya adalah :

 Sintesis Kolagen
 Sintesis Karnitin, Noradrenalin, Serotonin, dan Lain-lain.
 Absorbsi dan Metabolisme Besi
 Absorpsi Kalsium
 Mencegah Infeksi
 Sebagai anti oksidan
 Mencegah kanker dan penyakit jantung

 Sumber Bahan Makanan


Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur
dan buah terutama yang asam, seperti jeruk, nanas, rambutan, papaya,
gandaria, dan tomat. Vitamin C juga banyak terdapat di dalam sayuran, daun-
daunan, dan jenis kol.

 Dampak Kekurangan Vitamin C


Kekurangan vitamin C menyebabkan sariawan di mulut, kulit cenderung kasar,
gusi tidak sehat hingga gigi mudah goyah dan tanggal, mudah terjadi perdarahan
di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah, luka sukar
sembuh, mudah mengalami depresi, gampang terkena anemia dengan gejala-
gejala kelelahan sakit kepala dan lekas marah.

 Dampak Kelebihan Vitamin C


Keracunan vitamin C terjadi jika terlalu banyak konsumsi suplemen vitamin C
berlebihan. Efek keracunan vitamin C tidak akan terjadi jika vitamin C yang
dimakan berasal dan makanan, buah – buahan dan sayuran.

2.3.2 Vitamin B1 (Tiamin)

Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio) dan nitrogen (amine).
Tiamin merupakan Kristal putih kekuningan yang larut dalam air. Dalam keadaan
kering vitamin B1 cukup stabil. Di dalam keadaan larut vitamin B1 hanya tahan panas
bila berada dalam keadaan asam. Dalam suasana alkali vitamin B1 mudah rusak oleh
panas atau oksidasi. Kehilangan tiamin oleh pemasakan bergantung pada lama
dimasak, pH, suhu, jumlah air yang digunakan dan dibuang. Tiamin tahan suhu beku.

 Struktur Vitamin B1

 Sifat Vitamin B1
- Mengandung sulfur dan nitrogen
- Terdiri atas cincin pirimidin yang terikat dengan cincin tiasol
- Tiamin merupakan kristal putih kekuningan yang larut dalam air
- Dalam keadaan kering cukup stabil
- Dalam keadaan larut hanya tahan panas bila berada dalam keadaan
asam
- Tahan dalam suhu beku

 Fungsi Vitamin B1

Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi sebagai
koenzim berbagai reaksi metabolism energy. Tiamin dibutuhkan untuk
dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan memugkinkan masuknya
substrat yang dapat dioksidasi kedalam siklus krebs untuk pembentukan energy.
Asetil KoA yang dihasilkan enzim ini disamping itu merupakan precursor penting
lipida asetil kolin, yang berarti adanya peranan TPP dalam fungsi normal system
saraf. Didalam siklus krebs, TPP merupakan kofaktor pada dekarboksilasi
oksidatif alfa-kerogglutarat menjadi suksinil-KoA.

 Sumber Bahan Makanan


Sumber makanan vitamin B1 adalah kacang-kacangan, termasuk sayur kacang-
kacangan, semua daging organ, daging tampa lemak, dan kuning telur. Unggas
dan ikan juga merupakan sumber tiamin yang baik. Tiamin didalam serelia utuh
terdapat didalam sekam (lapisan aleuron) dan benihn ya. Roti dibuat dari
gandum utuh (whole wheat) kaya akan tiamin.

 Dampak Kekurangan
Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang.
Penyakit ini ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras ‘poles’
(polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles mengakibatkan pembuangan kulit
yang kaya akan thiamin. Beri- beri dapat merusak sistem syaraf dan keracunan
otot.

 Dampak Kelebihan
Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini
karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala,
sifat lekas marah dan susah tidur.

2.3.3 Vitamin B2 (Riboflavin)

Dalam bentuk murni, riboflavin adalah Kristal kuning. Riboflavin larut air, tahan panas,
oksidasi dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya terutama sinar ultraviolet. Dalam
proses pemasakan tidak banyak yang rusak.

 Struktur Vitamin B2

 Sifat Vitamin B2
- Berwarna kuning
- Larut air
- Tahan panas, oksidasi, dan asam
- Tidak tahan alkali dan sinar UV
- Cukup tahan terhadap pengolahan
 Fungsi Vitamin B2
Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk
menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin
berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut.

 Sumber Bahan Makanan


Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati, antara lain susu,
keju, ayam, hati, daging, brokoli, bayam, jamur, dan sayuran berwarna hijau.
Penggunaan serealia tumbuk atau hasil-hasil serealia yang diperkaya
meningkatkan konsumsi riboflavin

 Dampak Kekurangan
Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan
keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas
yang berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan
keretakan pada sudut mulut (cheilosis). Tanda-tanda awal kekurangan ribovlofin
antara lain mata panas dan gatal, tidak tahan cahaya, kehilangan ketajaman
mata, bibir, mulut serta lidah sakit dan panas, pembesaran kapiler darah di
sekeliling mata.

2.3.4 Vitamin B3 (Niasin/Asam Nikotinat)


Niasin adalah istilah generic untuk asam nikotinat dan turunan alamiyah
nikotinamida (niasin amida). Niasin merupakan Kristal putih yang lebih stabil dari tiamin
dan riboflavin. Niasin tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi.
 Struktur Vitamin B3

 Sifat Vitamin B3
- Kristal berwarna putih
- Larut air
- Tahan suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi
- Lebih stabil di tiamin dan riboflavin
- Cukup tahan terhadap pengolahan
- Berfungsi sebagai komponen koenzim NADP dan NAD
- Dalam makanan berada dalam keadaan terikat dengan protein dan
koenzim

 Fungsi Vitamin B3
Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan NADP
(NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-koenzim ini diperlukan
dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolism protein, asam lemak,
pernapasan sel dan detoksifikasi, di mana perannya adalah melepas dan
menerima atom hydrogen

 Sumber Bahan Makanan


Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam dan kacang tanah. Susu
dan telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan buah tidak
merupakan sumber niasin. Sebagian besar protein hewani kaya akan triptofan.
Untuk membuat suatu penafsiran kasar, protein rata-rata makanan dapat
dianggap mengandung 1% triptofan.

 Dampak Kekurangan
Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot,
anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat
menyebabkan Pellagra (penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti
dermatitis, diare dan dementia . Hal ini meluas di bagian selatan US pada awal
1900. Gejala kekurangan niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah,
pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis
simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar matahari langsung.

 Dampak Kelebihan
Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak
darah dan gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan
pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati
dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah.

2.3.5 Vitamin B5 (Asam Pantotenat)

Asam pantotenat adalah Kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam
keadaan larut daripada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas kering.
Dalam keadaan netral asam pantotenat tahan terhadap panas basah.

 Struktur Vitamin B5
 Sifat Vitamin B5
- Kristal berwarna putih
- Larut air
- Rasa manis – pahit
- Lebih stabil dalam keadaan larut
- Mudah terurai oleh asam, alkali, dan panas kering
- Dalam larutan netral, tahan terhadap panas basah

 Fungsi Vitamin B5
Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A.
Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan
glukosa, asam lemak dan metabolisme energi. Asam pantotenat terlibat pula
dalam sintesis hormone steroid, kolesterol, fosfolipida, dan porfirin yang
diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.

 Dampak Kekurangan
Karena Asam Pantotenat banyak terdapat di dalam bahan makanan, kekurangan
asam pantotenat jarang terjadi. Gejala-gejala kekurangannya adalah rasa tidak
enak pada saluran cerna, kesemutan dan rasa panas pada kaki, muntah-muntah,
diare yang timbul sekali-sekali, rasa lelah dan susah tidur.

 Dampak Kelebihan
Gejala kelebihan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.

2.3.6 Vitamin B6 (Piridoksin)

Vitamin B6 terdapat di alam dalam tiga bentuk : piridoksin, piridoksal, dan


piridoksamin. Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang digunakan sebagai obat.
Dalam keadaan difosforilasi, vitamin B6 berperan sebagai koenzim berupa piridoksal
fosfat (PLP) dan piridoksamin (PMP) dalam berbagai reaksi transaminasi.

 Struktur Vitamin B6
 Sifat Vitamin B6
- Kristal berwarna putih
- Larut air dan alkohol
- Tahan panas dalam keadaan asam
- Tidak tahan kondisi basa/alkali
- Tidak tahan terhadap cahaya

 Fungsi Vitamin B6

Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak.


Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain
itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.

 Sumber Bahan Makanan


B6 paling banyak terdapat di dalam khamir, kecambah gandum, hati, ginjal,
serealia tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan pisang. Susu, telur, sayur, dan
buah mengandung sedikit vitamin B6. Vitamin B6 di dalam bahan makanan
hewani lebih mudah diabsorpsi daripada yang terdapat didalam bahan makanan
nabati.

 Dampak Kekurangan
Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti
lemah, sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan
pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan kejang-kejang, anemia, penurunan
pembentukan antibody, peradangan lidah, serta luka pada bibir, sudut-sudut
mulut dan kulit.

 Dampak Kelebihan
Konsumsi vitamin B6 dalam jumlah berlebihan selama berbulan-bulan akan
menyebabkan kerusakan saraf yang tidak dapat diperbaiki, dimulai dengan
semutan pada kaki, kemudian mati rasa pada tangan dan akhirnya tubuh tidak
mampu bekerja. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan
dan sakit kepala.

2.3.7 Vitamin B7 (Biotin)

Biotin adalah suatu karbon monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yang
bersatu dengan cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat. Biotin tahan
panas, larut air dan alcohol serta mudah dioksidasi.
 Struktur Vitamin B7

 Sifat Vitamin B7
- Tahan panas
- Larut air
- Larut dalam alkohol
- Mudah dioksidasi

 Fungsi Vitamin B7

Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut


penambahan atau pengeluaran karbon dioksida kepada atau dari senyawa aktif.
Sintesis dan oksidasi asam lemak memerlukan biotin sebagai koenzim. Demikian
pula deaminasi, yaitu pengeluaran NH2 dari asam-asam amino tertentu,
terutama asam aspartat, treonin, dan serin serta sintesis purin yang diperlukan
dalam pembentukan DNA dan RNA membutuhkan biotin.

 Sumber Bahan Makanan


Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat disintesis
oleh bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning telur, serealia,
khamir, kacang kedelai, kacang tanah, sayuran dan buah-buahan tertentu
(jamur, pisang, jeruk, semangka, strawberi). Daging dan buah-buahan
merupakan sumber yang kurang baik. Ketersediaan biologic biotin sebagian
ditentukan oleh pengikat dalam makanan.

 Dampak Kekurangan
Kekurangan biotin jarang terjadi pada manusia. Gejala kekurangan biotin dapat
muncul pada pasien rumah sakit yang menggunakan infus. Hal ini dapat
menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, mual, depresi, kelemahan
dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien untuk mencegah
defisiensi.

2.3.8 Vitamin B9 (Folat)

Folasin dan folat adalah nama generic sekelompok ikatan yang secara kimiawi
dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam
transportasi pecahan-pecahan karbon tunggal dalam metabolism asam amino dan
sintesis asam nukleat.

 Struktur Vitamin B9

 Sifat Vitamin B9
- Kristal berwarna kuning
- Dalam keadaan bebas, tidak larut dalam air dingin
- Lebih mudah larut dalam bentuk garam natrium

 Fungsi Vitamin B9

Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel
baru. Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
dalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya. Folat berperan sebagai
pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem.

 Sumber Bahan Makanan

Folat terdapat luas dalam bahan makanan terutama dalam bentuk poliglutamat.
Folat terutama terdapat didalam sayuran hijau (istilah folat berasal dari kata latin
folium, yang berarti daun hijau), hati, daging tanpa lemak, serealia utuh, biji-
bijian, kacang-kacangan, dan jeruk. Vitamin C yang ada pada jeruk menghambat
kerusakan folat.
Sebanyak 75% folat dalam makanan terdapat dalam bentuk poliglutamat dan
sisanya sebagai monoglutamat. Karena folat mudah rusak pada pemanasa,
dianjurkan tiap hari makan buah dan sayur mentah, atau sayur yang dimasak
tidak terlalu matang.

 Dampak Kekurangan
Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa
meluas, seperti sel- sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa
DNA yang lambat. Hal ini disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi
juga oleh kekurangan vitamin B12. Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa
panas pada jantung (heartburn), diare dan sering terkena infeksi karena
penekanan pada sistem kekebalan.

 Dampak Kelebihan
Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan
dosis tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini
berhubungan.

2.3.9 Vitamin B12

Vitamin B12 adalah Kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran
kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan-
bahan pengoksidasi dan pereduksi. Pada pemasakan, kurang lebih 70% vitamin B12 dapat
dipertahankan.

 Sifat Vitamin B12


- Kristal berwarna merah
- Rusak oleh asam encer, alkali, dan cahaya
- Kerusakan selama pemasakan hanya 30%
- Dapat diperoleh dari fermentasi bakteri

 Fungsi Vitamin B12


Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung
dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan
melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga
berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang.

 Sumber Bahan Makanan


Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani.
Orang yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri
melawan defisiensi (kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan
telur.
 Dampak Kekurangan

Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang


sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak
dapat berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan
lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang (immature), yang
menunjukkan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan vitamin B12 dapat juga
mempengaruhi sistem syaraf, berperan pada regenerasi syaraf peripheral,
mendorong kelumpuhan.

 Dampak Kelebihan
Tidak diketahui adanya gangguan karena kelebihan vitamin B12. Dosis hingga
1000 mikrogram tidak menampakkan bahaya, tetapi juga tidak menunjukkan
kegunaan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpilan yang kami peroleh dari materi ini yaitu

 Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan
pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari
makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan
kehidupan
 Vitamin yang larut dalam air yaitu, Vitamin C, Vitamin B1, Niasin, Biotin, Asam pantotenat,
Vitamin B6, Volat, dan Vitamin B12.
 Sifat Vitamin yang larut dalam air yaitu :

- Larut dalam air


- Simpanan dari kelebihan kebutuhan sangat sedikit
- Dikeluarkan melalui urin
- Gejala defisiensi sering terjadi dengan cepat
- Harus ada dalam makanan sehari-hari
- Umumnya tidak mempunyai prekusor
- Selain C, H, dan O mengandung N, kadang S dan Co
- Diabsorbsi melalui vena porta
- Dibutuhkan oleh organisme sederhana dan kompleks
- Bersifat toksik hanya pada dosis tinggi
III. 2 Saran

Demikianlah makalah yang kami buat, tentunya kami sadar bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca dan audience
sangat kami harapkan, semoga malakah ini bermanfaat bagi kami khususnya, dan bagi
pembaca juga tentunya Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Thalib, D. 2014. Biokimia_Vitamin larut air


https://www.academia.edu/9951695/Biokimia_Vitamin_larut_air

Rokhmah, Lailatur. . BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur dan Fungsi Vitamin
yang Larut Dalam Air
https://www.academia.edu/23395798/BAB_II_TINJAUAN_PUSTAKA_2.1_Struktur
_dan_Fungsi_Vitamin_yang_Larut_Dalam_Air

Almatsier sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Umum
Prawirohartono slamet, & sri hidayati. 2007. Sains Biologi 2. Jakarta: Bumi
Aksara Aryulina diah, & Muslim choirul dkk. 2006. Biologi 2 Sma dan Ma untuk
kelas XI. Jakarta: Erlangga
http://ariffadholi.blogspot.com/2010/06/vitamin-yang-larut-dalam-air.html Diakses
hari Minggu Tanggal 26 Oktober 2014
http://nanoyuliadii.blogspot.com/2012/11/makalah-vitamin.html Diakses hari Minggu
Tanggal 26 Oktober 2014
http://kuntummawar.wordpress.com/2013/05/16/makalah-vitamin-larut-air/ Diakses
hari Minggu Tanggal 26 Oktober 2014
http://chiethalive.wordpress.com/2013/01/19/makalah-dasar-dasar-gizi-vitamin-dan-
larut-air/ Diakses hari Minggu Tanggal 26 Oktober 2014
http://sitinurlailia1.blogspot.com/2014/01/makalah-vitamin-yang-larut-dalam-air.html
Diakses hari Senin Tanggal 27 Oktober 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin Diakses hari Senin Tanggal 27 Oktober 2014
http://www.food-info.net/id/vita/water.htm Diakses hari Senin Tanggal 27 Oktober
2014
http://farmasikel7.blogspot.com/2013/04/vitamin-yang-larut-dalam-air1.html Diakses
hari Selasa Tanggal 28 Oktober 2014
http://ilmupengetahuanumum.com/jenis-jenis-vitamin-dan-fungsi-vitamin/ Diakses
hari Selasa Tanggal 28 Oktober 2014
http://www.anneahira.com/vitamin-larut-air.htm Diakses hari Selasa Tanggal 28
Oktober 2014

Anda mungkin juga menyukai