Anda di halaman 1dari 17

Metabolisme

Vitamin Larut
Air
Kelompok 2
Prodi : D4 Teknologi Laboratorium
Medis
Definisi Metabolisme Larut Air
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot
molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan
oleh tubuh.
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang
mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin
dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N.
Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang
dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang secara normal.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan.
Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan
vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita
akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini
dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan
mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat
menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh
Jenis – Jenis Vitamin Larut
Air

01 02 03 04
Vitamin B2
Vitamin C Vitamin B1 Vitamin B3
(Riboflavin
(Tiamin) (Niasin)
)
Jenis – Jenis Vitamin Larut Air

05 06 07 08
Vitamin B9
Vitamin B8
Vitamin B5 Vitamin B6 &
(Biotin)
Vitamin B12
1. Vitamin C
Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin C
cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan
udara (oksidasi) terutama bila terkena panas.
 Fungsi Vitamin C
Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh. Diantaranya adalah :
- Sintesis Kolagen
Vitamin C dibutuhkan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin, bahan
penting dalam pembentukan kolagen.
- Sintesis Karnitin, Noradrenalin, Serotonin.
Karnitin memegang peran dalam mengangkut asam lemak-rantai panjang kedalam mitikondria
untuk dioksidasi.
 Dampak Kekurangan Vitamin C
Kekurangan vitamin C menyebabkan sariawan di mulut, kulit cenderung kasar, gusi tidak sehat
hingga gigi mudah goyah dan tanggal.
2. Vitamin B1 (Tiamin)
Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio) dan nitrogen (amine). Tiamin
merupakan Kristal putih kekuningan yang larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin B1 cukup
stabil.
 Fungsi Vitamin B1
Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi sebagai koenzim berbagai
reaksi metabolisme energi. Tiamin dibutuhkan untuk dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil
KoA dan memugkinkan masuknya substrat yang dapat dioksidasi kedalam siklus krebs untuk
pembentukan energy.
 Dampak Kekurangan Vitamin B1
Gejala kekurangan yang lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan,
susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan.
3. Vitamin B2 (Riboflavin)
Dalam bentuk murni, riboflavin adalah kristal kuning. Riboflavin larut air, tahan panas, oksidasi
dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya terutama sinar ultraviolet. Dalam proses
pemasakan tidak banyak yang rusak.
 Fungsi Vitamin B2
Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan energi
dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari
metabolisme energi nutrisi tersebut
 Dampak Kekurangan Vitamin B2
Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit
dekat dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan terhadap sinar
(photophobia) . Tanda-tanda awal kekurangan ribovlofin antara lain mata panas dan gatal, tidak
tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut serta lidah sakit dan panas,
pembesaran kapiler darah di sekeliling mata.
4. Niasin (Asam Nikotinat)
Niasin merupakan Kristal putih yang lebih stabil dari tiamin dan riboflavin. Niasin tahan terhadap
suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi. Niasin tidak rusak oleh pengolahan dan
pemanasan normal, kecuali kehilangan melalui air masakan yang dibuang. Nisin mudan diubah
menjadi bentuk aktif nikotinamida.
 Fungsi Niasin
Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan NADP (NADH dan
NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-koenzim ini diperlukan dalam reaksi oksidasi-
reduksi pada glikolisis, metabolism protein, asam lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi, di
mana perannya adalah melepas dan menerima atom hydrogen.
 Dampak Kekurangan Vitamin B3
Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot, anoreksia, gangguan
pencernaan dan kulit memerah.
5. Biotin (B7)
Biotin adalah suatu karbon monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yang bersatu dengan
cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat. Biotin tahan panas, larut air dan
alcohol serta mudah dioksidasi.
 Fungsi Biotin
Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut penambahan atau
pengeluaran karbon dioksida kepada atau dari senyawa aktif.
 Dampak Kekurangan Vitamin B7
Kekurangan biotin jarang terjadi pada manusia. Gejala kekurangan pada manusia atau hewan
dapat terjadi jika memakan putih telur mentah berasal lebih dari 24 butir telur sehari.
6. Asam Pantotenat (B5)
Asam pantotenat adalah kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam keadaan larut
daripada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas kering. Dalam keadaan netral
asam pantotenat tahan terhadap panas basah.
 Fungsi Asam Pantotenat
Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A. Koenzim ini
berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan
metabolisme energi.
7. Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)
Vitamin B6 terdapat di alam dalam tiga bentuk : piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin.
Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang digunakan sebagai obat
 Fungsi Vitamin B6
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu
tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial.
8. Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat)
Folasin dan folat adalah nama generic sekelompok ikatan yang secara kimiawi dan gizi sama
dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam transportasi pecahan-
pecahan karbon tunggal dalam metabolism asam amino dan sintesis asam nukleat.
 Fungsi
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru. Folat
dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang dan
untuk pendewasaannya.
9. Vitamin B12
Vitamin B12 adalah Kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran kobalt.
Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan-bahan
pengoksidasi dan pereduksi.
 Fungsi B12
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat.
Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan
mendorong pertumbuhan normalnya.
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai