Anda di halaman 1dari 5

VITAMIN LARUT AIR

DEFINISI
Vitamin larut dalam air adalah vitamin yang hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan
biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan Sebaian besar vitamin larut air
merupakan komponen sistem enzim yang banyak terlibat dalam membantu metabolisme
energi. Vitamin larut air biasanya tidak disimpan dalam tubuh dan dikeluarkan melalui urine
dalam jumlah kecil. Oleh sebab itu vitamin larut air perlu dikonsumsi setiap hari untuk
mencegah kekurangan yang dapat mengganggu fungsi tubuh normal. Vitamin larut air
dikelompokkan menjadi vitamin C dan vitamin B-kompleks. Vitamin B-kompleks terdiri dari
sepuluh faktor yang saling berkaitan fungsinya didalam tubuh dan terdapat didalam bahan
makanan yang hampir sama. Fungsinya terkait dalam proses metabolisme sel hidup,
baik pada tumbuh-tumbuhan maupun hewan sebagai koenzim dan kofaktor.

Macam-macam vitamin larut air


1. Vitamin C
2. Vitamin B1 (Tiamin)
3. Vitamin B2 (Riboflavin)
4. Niasin (Asam Nikotinat/vitamin B3)
5. Biotin (Vitamin B8)
6. Asam Pantotenat (Vitamin B5)
7. Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)
8. Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat/vitamin B9)
9. Vitamin B12

1. Vitamin C
Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin C
cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan
udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga
dan besi. Vitamin C stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam.
Vitamin C adalah vitamin yang paling labil.
 Fungsi Vitamin C
Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh. Diantaranya adalah :
1. Sintesis Kolagen
Vitamin C dibutuhkan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin, bahan
penting dalam pembentukan kolagen. Kolagen merupakan senyawa protein yang
mempengaruhi integritas struktur sel disemua jaringan ikat, seperti pada tulang awan, matriks
tulang, dentin gigi, membrane kapiler, kulit dan tendon (urat oto). Dengan demikian, vitamin
C berperan dalam penyembuhan luka, patah tulang, perdarahan di bawah kulit dan
perdarahan di gusi.
Sintesis Karnitin, Noradrenalin, Serotonin, dan Lain-lain.
Karnitin memegang peran dalam mengangkut asam lemak-rantai panjang kedalam
mitikondria untuk dioksidasi. Karnitin menurun pada devisiensi vitamin C yang disertai rasa
lemah dan lelah.
2. Absorbsi dan Metabolisme Besi
Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga mudah di absorbs.
Vitamin C menghambat pembentukan homosiderin yang sukar dimobilisasi untuk
membebaskan besi bila diperlukan. Absorpsi besi dalam bentuk nonhem meningkat empat
kali lipat bila ada vitamin C. Vitamin C berperan dalam memindahkan besi dari transferin di
dalam plasma ke feritin hati.
3. Absorpsi Kalsium
Vitamin C juga membantu dalam absorpsi kalsium dengan menjaga agar kalsium berada
dalam bentuk larutan.
4. Mencegah Infeksi
Vitamin C meningkatkan daya tahan terhadap infeksi, kemungkinan karena pemeliharaan
terhadap membrane mukosa atau pengaruh terhadap fungsi kekebalan.

2. Vitamin B1 (Tiamin)
Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio) dan nitrogen (amine).
Tiamin merupakan Kristal putih kekuningan yang larut dalam air. Dalam keadaan kering
vitamin B1 cukup stabil. Di dalam keadaan larut vitamin B1hanya tahan panas bila berada
dalam keadaan asam. Dalam suasana alkali vitamin B1 mudah rusak oleh panas atau oksidasi.
Kehilangan tiamin oleh pemasakan bergantung pada lama dimasak, pH, suhu, jumlah air
yang digunakan dan dibuang. Tiamin tahan suhu beku.
 Fungsi Vitamin B1
Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi sebagai koenzim
berbagai reaksi metabolism energy. Tiamin dibutuhkan untuk dekarboksilasi oksidatif piruvat
menjadi asetil KoA dan memugkinkan masuknya substrat yang dapat dioksidasi kedalam
siklus krebs untuk pembentukan energy. Asetil KoA yang dihasilkan enzim ini disamping itu
merupakan precursor penting lipida asetil kolin, yang berarti adanya peranan TPP dalam
fungsi normal system saraf. Didalam siklus krebs, TPP merupakan kofaktor pada
dekarboksilasi oksidatif alfa-kerogglutarat menjadi suksinil-KoA. TPP juga dibutuhkan untuk
dekarboksilasi asam alfa-keto seperti asam alfa-ketoglutarat dan 2-keto-karboksilat yang
diperoleh dari asam-asam amino metionin, treonin, leusin, isoleusin, dan valin. Tiamin juga
merupakan koenzim reaksi transketolase yang berfunfsi dalam pentose-fosfat shunt, jalur
alternative oksidasi glukosa.
Walaupun tiamin dibutuhkan dalam metabolism lemak, protein dan asam nukleat, peranan
utamanya adalah dalam metabolism karbohidrat.
3. Vitamin B2 (Riboflavin)
Dalam bentuk murni, riboflavin adalah Kristal kuning. Riboflavin larut air, tahan panas,
oksidasi dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya terutama sinar ultraviolet. Dalam
proses pemasakan tidak banyak yang rusak.
 Fungsi Vitamin B2
Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan
energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari
metabolisme energi nutrisi tersebut.

4. Niasin (Asam Nikotinat)


Niasin adalah istilah generic untuk asam nikotinat dan turunan alamiyah nikotinamida (niasin
amida). Niasin merupakan Kristal putih yang lebih stabil dari tiamin dan riboflavin. Niasin
tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi. Niasin tidak rusak oleh
pengolahan dan pemanasan normal, kecuali kehilangan melalui air masakan yang dibuang.
Nisin mudan diubah menjadi bentuk aktif nikotinamida.
 Fungsi Niasin
Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan NADP (NADH
dan NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-koenzim ini diperlukan dalam reaksi
oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolism protein, asam lemak, pernapasan sel dan
detoksifikasi, di mana perannya adalah melepas dan menerima atom hydrogen. NAD juga
berfungsi dalan sintesis glikogen. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem
pencernaan.

5. Biotin
Biotin adalah suatu karbon monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yang bersatu dengan
cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat. Biotin tahan panas, larut air dan
alcohol serta mudah dioksidasi.
 Fungsi Biotin
Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut penambahan atau
pengeluaran karbon dioksida kepada atau dari senyawa aktif. Sintesis dan oksidasi asam
lemak memerlukan biotin sebagai koenzim. Demikian pula deaminasi, yaitu pengeluaran
NH2 dari asam-asam amino tertentu, terutama asam aspartat, treonin, dan serin serta sintesis
purin yang diperlukan dalam pembentukan DNA dan RNA membutuhkan biotin. Secara
metabolic, biotin erat kaitannya dengan asam folat, asam pantetonat, dan vitamin B12.
6. Asam Pantotenat
Asam pantotenat adalah Kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam keadaan
larut daripada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas kering. Dalam keadaan
netral asam pantotenat tahan terhadap panas basah.
 Fungsi Asam Pantotenat
Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A. Koenzim ini
berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan
metabolisme energi. Asam pantotenat terlibat pula dalam sintesis hormone steroid, kolesterol,
fosfolipida, dan porfirin yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.

7. Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)


Vitamin B6 terdapat di alam dalam tiga bentuk : piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin.
Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang digunakan sebagai obat. Dalam keadaan
difosforilasi, vitamin B6 berperan sebagai koenzim berupa piridoksal fosfat (PLP) dan
piridoksamin (PMP) dalam berbagai reaksi transaminasi. Di samping itu PLP berperan dalam
berbagai reaksi lain.
 Fungsi
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6
membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam
produksi sel darah merah.

8. Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat)


Folasin dan folat adalah nama generic sekelompok ikatan yang secara kimiawi dan gizi sama
dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam transportasi pecahan-
pecahan karbon tunggal dalam metabolism asam amino dan sintesis asam nukleat.
 Fungsi
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru. Folat
dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang
dan untuk pendewasaannya. Folat berperan sebagai pembawa karbon tunggal dalam
pembentukan hem. Suplementasi folat dapat banyak menyembuhkan anemia parnisiosa,
namun gejala gastrointestian, dan gangguan saraf tetap bertahan.

9. Vitamin B12
Vitamin B12 adalah Kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran kobalt.
Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan-bahan
pengoksidasi dan pereduksi. Pada pemasakan, kurang lebih 70% vitamin B12 dapat
dipertahankan. Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dank arena itu diproduksi secara
komersial dari fermentasi bakteri.
 Fungsi
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat.
Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan
mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas
dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat,
sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.

DAFPUS
Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

https://www.jurnal-doc.com/jurnal/jurnal-internasional-vitamin-larut-air/

Anda mungkin juga menyukai