Pada abad 15 penyakit scurvy mulai dikeenal yang diderita oleh banyak pelaut
pada masa itu. Mereka bertahan melaut selama berbulan- bulan dengan makan makanan
kering dan biskuit. Penyakit ini menyebabkan pucat dan rasa lelah berkepanjangan
diikuti pendarahan pada gusi, edema, tukak yang pada akhirnya menyebabkan kematian
Pada tahun 1750 seorang dokter bernama Lind dari Skotlandia menemukan
bahwa penyakit ini dapat ddisembuhkan dengan mengonsumsi vit C. Baru pada 1932
Szent Gyorgyi dan C. Glenn King dapat mengisolasi antiskorbut dari jaringan adrenal,
jeruk dan kol yang dinamakan vitamin C.
Vitamin C pada tubuh diabsrobsi secara aktif dan sebagian kecil secara difusi
pada bagian atas usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta. Tubuh
dapat mneyimpan hingga 1500 mg vit C. Dalam tubuh vit C dapat berperan sebagai:
Manfaat vitamin B
Vitamin B dapat dikategorikan menjadi berbagai macam jenis seperti yang sudah
dibahas sebelumnya. Ternyata dalam sebuah penelitian vitamin B dapat menunjang
fungsi kognitif pada manula karena vitamin B memiliki peran yang besar pada sistem
metabolisme sel kita. Berikut manfaat lengkap vitamin B:
1. Tiamina memiliki peran sangat vital agar otak dapat bekerja dengan normal.
Sebuah senyawa turunan tiamina yang disebut benfotiamina, dengan efektif,
mengurangi plak amiloid dan fosforilasi protein tau pada area
kortikal otak tikus dan menekan aktivitas enzim glikogen sintase kinase 3.
Begitu pula kerjanya pada otak manusia.
2. Riboflavin memainkan peranan penting dalam metabolisme energi, dan
diperlukan dalam metabolisme lemak, zat keton, karbohidrat dan protein.
Vitamin ini juga banyak berperan dalam pembetukkan sel darah
merah, antibodi dalam tubuh, dan dalam metabolisme
pelepasan energi dari karbohidrat.
3. Niasin berfungsi untuk mencegah penyakit pelagra.
4. Asam pantotenat berperan sebagai komponen koenzim A yang terlibat langsung
dalam proses asetilasi dan pelepasan energi dari molekul makronutrien.
Koenzim ini sendiri memegang peranan kunci dalam
metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Hasil dari metabolisme ini akan
menghasilkan energi. Asam pantotenat juga berperan dalam sintesis senyawa
spingolipida, fosfolipid, sterol, hormonpertumbuhan, sel saraf, dan antibodi.[2]
5. Piridoksina (vitamin B6) termasuk dalam kelompok vitamin B kompleks.
Senyawa ini bersifat larut dalam air dan berperan sebagai koenzim untuk
membantu memperlancar proses metabolisme karbohidrat, lemak,
dan protein yang berujung pada pelepasan energi Vitamin ini juga berperan vital
dalam metabolisme asam amino dan sistem imun tubuh.
6. Vitamin B7 memiliki peranan yang sangat besar dalam reaksi biokimia di dalam
tubuh, seperti dalam transfer karbon
dioksida dan metabolisme karbohidrat dan lemak.
7. Vitamin B9 sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh mulai dari sintesis
nukleotid ke remetilasi homoSistein. Vitamin ini terutama penting pada period
pembelahan dan pertumbuhan sel. Anak-anak dan orang dewasa memerlukan
asam folat untuk memproduksi sel darah merah dan mencegah anemia
Lina Siti.2015. Hubungan Asupan Vitamin B Dan Status Kesehatan Dengan Fungsi
Kognitif Pada Lanjut Usia Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Majalengka Kabupaten
Majalengka Tahun 2015. Stikes Borromeus: Bandung