PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui yang termasuk vitamin larut air
2. Mengetahui fungsi vitamin
3. Mengetahui sumber bahan makanan yang mengandung vitamin
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2. Bagaimana Karakteristik Vitamin Larut Air
vitamin yang larut dalam air atau water-soluble vitamin adalah jenis
vitamin yang bisa larut dalam cairan dan bisa diserap jaringan
tubuh sesegera mungkin. Itu sebabnya tubuh perlu terus-menerus
mendapat asupan vitamin A karena sifatnya tidak disimpan oleh
tubuh.
2.3. Fungsi
a. Vitamin C
Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh, sebagai
koenzim atau kofaktor. Beberapa turunan vitamin C digunakan sebagai
antioksidan di dalam industri pangan untuk mencegah proses menjadi
tengik, perubahan warna (browning) pada buah – buahan dan untuk
mengawetkan daging.
1. Sintesis kolagen
Vitamin C diperlukan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi
hidroksiprolin, bahan penting dalam pembentukan kolagen. Sehingga
vitamin C berperan dalam penyembuhan luka, patah tulang, perdarahan
di bawah kulit dan perdarahan gusi.
2. Sintesis karnitin, noradrenalin, serotonin, dan lain – lain
Karnitin memegang peranan dalam emngangkut asam lemak rantai
panjang ke dalam mitokondria untuk dioksidasi. Karnitin menurun pada
defisiensi vitamin C yang disertai dengan rasa lemah dan lelah. vitamin
C berperan dalam perubahan triptofan menjadi 5-hidroksitriptofan dan
pembawa saraf serotonin. Vitamin C juga diperlukan untuk oksidasi
fenilalanin dan tirosin serta perubahan folasin menjadi asam
tetrahidrofolat.
3. Absorpsi dan metabolisme besi
Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga
mudah diabsorbsi. Vitamin C menghambat pembentukan hemosiderin
yang sukar dimobilisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan.
4
Absorbsi besi dalam bentuk nonhem meningkat empat kali lipat bila
ada vitamin C. Vitamin C berperan dalam memindahkan besi dari
transferrin di dalam plasma ke ferritin hati.
4. Absorpsi kalsium
Vitamin C membantu agar kalsium berada dalam bentuk larutan.
5. Mencegah infeksi
Vitamin C meningkatkan daya tahan terhadap infeksi, kemungkinan
karena pemeliharaan terhadap membrane mukosa atau pengaruh
terhadap fungsi kekebalan. Tetapi konsumsi vitamin C dosis tinggi
secara rutin tidak dianjurkan.
6. Mencegah kanker dan penyakit jantung
Vitamin C dikatakan dapat mencegah dan menyembuhkan kanker,
kemungkinan karena vitamin C dapat mencegah pembentukan
nitrosamine yang bersifat karsinogenik. Di samping itu peranan vitamin
C sebagai antioksidan diduga dapat mempengaruhi pembentukan sel-sel
tumor. Hal-hal ini hingga sekarang belum dapat dibuktikan secara
ilmiah. Vitamin C diduga dapat menurunkan taraf trigliserida serum
tinggi yang berperan dalam terjadinya penyakit jantung.
b. Vitamin B1 (Tiamin)
Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin
berfungsi sebagai koenzim berbagai reaksi metabolisme energi. Walupun
tiamin dibutuhkan dalam metabolisme lemak, protein dan asam nukleat,
peran utamanya adalah dalam metabolisme karbohidrat.
c. Vitamin B2 (Riboflavin)
Riboflavin mengikat asam fosfat dan menjadi bagian dari dua jenis
koenzim FMN dan FAD yang berperan dalam reaksi oksidasi – reduksi
dalam sel sebagai pembawa hidrogen dalam transpor elektron dalam
mitokondria. Keduanya juga merupakan koenzim dehidrogrnase yang
mengkatalisis langkah pertama dalam oksidasi berbagai taham
metabolisme gukosa dan glukosa. Orang dewasa yang menderita
kekurangan tiroksin menunjukkan kekurangan riboflavin.
d. Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)
5
Berperan dalam bentuk fosforilasi PLP dan MPM sebagai koenzim
terutama dalam transaminasi, dekarboksilasi, dan reaksi lain yang
berkaitan dengan metabolisme protein. Piridoksin berada dalam otak
dalam konsentrasi tinggi walaupun pada taraf plasma rendah. Kelainan
otak seperti demensia mungkin disebabkan oleh kurangnya pengambilan
vitamin – vitamin tertentu terutama vitamin B6 oleh otak.
6
Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut
penambahan dan pengeluaran karbon dioksida kepada atau dari senyawa
aktif. Sintesis dan oksidasi asam lemak memerlukan biotin sebagai
koenzim.
i. Vitamin B9 (Folat)
Fungsi utama koenzim folat (THFA) adalah memindahkan atom akrbon
tunggal dalam bentuk gugus formil, hidroksimetil atau metil dalam reaksi-
reaksi penting metabolisme beberapa asam amino dan sintesis asam
nukleat. THFA berperan dalam sintesis purin-purin guanine dan adenine
serta pirimidin timin, yaitu senyawa-senyawa yang digunakan dalam
pembentukan DNA dan RNA. Di sam ping itu folat dibutuhkan untuk
pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang
dan untuk pendewasaannya.
7
Sebanyak 50% jumlah vitamin B6 dalam tubuh disimpan dalam otot. Di
dalam hati diikat oleh apoenzim dan beredar di dalam darah dalam
keadaan terikat dengan albumin. Yang tidak terikat diubah menjadi asam
piridoksat oleh enzim oksidase di dalam hati dan ginjal, yaitu metabolit
utama yang dikeluarkan melalui urine.
e. Vitamin B12
Hanya sebgaian kecil Vitamin B12 diekskresikan melalui ginjal ke dalam
urin. Vitamin B12 yang melebihi kapasitas mengikat vitamin dalam darah
diekskresikan dalam urin. Pada kondisi fisiologis Vitamin B12 terutama
terdapat dalam cairan empedu. Konsentrasinya dalam empedu terdapat
sepuluh kali dalam urin
f. Vitamin B3 (Niasin)
Di dalam usus halus niasin dihidrolisis dan diabsobsi sebagai asam
nikotinat, nikotinamida dan Nikotinamida Mononukleotida (NMN).
Kelebihan niasin dibuang melalui urin
g. Vitamin B5 (Asam Pantotenat)
Asam pantotenat dikeluarkan melalui urin, terutama sebagai hasil
metabolisme koenzim A. nilai darah normal adalah >100 µg/dL dan
ekskresi melalui urine sebanyak 1-15 mg/hari. Dengan makanan adekuat,
sebanyak 2-7 mg/hari dikeluarkan melalui urine dan 1-2 mg/hari melalui
feses.
h. Vitamin B8 (Biotin)
Biotin diabsorbsi secara aktif dalam duodenum dan ileum bagian atas,
serta disimpan atau digunakan setela diubah menjadi biotinil-5-adenilat di
dalam hati, otot dan ginjal. Biostin dihidrolisis menjadi biotin di dalam
plasma. Biotin dan metabolitnya dikeluarkan melalui urin dalam jumlah
6-50 µg/hari
i. Vitamin B9 (Folat)
Folat dikeluarkan melalui feses dan urine sebagai 5-metil- H 4 folat.
Jumlah folat yang dikeluarkan tiap hari melalui feses danurin hamper
8
sama dengan jumlah yang terdapat dalam simpanan tubuh, yang umurnya
adalah kurang lebih 100 hari. Persediaan folat habis dalam waktu 20
minggu.
13
paling baik adalah hati, ginjal, kuning telur, daging, ikan, ungags, serelia
utuh dan kacang-kacangan. Sekitar 33% asam pantotenat hilang dalam
proses pemasakan dan sekitar 50% hilang pada proses penggilingan beras
h. Vitamin B8 (Biotin)
Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat
disintesis oleh bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adlah hati, kuning
telur, serelia, khamir, kacang kedelai, kacang tanah, sayuran dan buah-
buahan ttertentu (pisang, jeruk, semangka, strawberry). Daging dan buah-
buahan merupakan sumber yang kurang baik. Ketersediaan biologic biotin
sebagian ditentukan oleh pengikat dalam makanan. Dalam putih telur
mentah biotin diikat kuat oleh avidin, tetapi bila dimasak akan dilepas,
avidin mengalami denaturasi dan tidak berbahaya.
i. Vitamin B9 (Folat)
Folat terdapat luas di dalam bahan makanan terutama dalam bentuk
poliglutamat. Folat terutama terdapat di dalam sayuran hijau, hati, daging
tanpa lemak, serelia utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Vitamin adalah senyawa organic dalam jumlah mikro yang sangat
esensial dalam fungsi kebanyakan bentuk tubuh, tetapi tidak dapat
disintesa oleh beberapa organisme dan harus diperoleh dari luar tubuh.
Vitamin yang larut dalam air terbagi atas vitamin C dan vitamin B
kompleks. Vitamin B kompleks sendiri terbagi lagi atas Vitamin B1
(Tiamin), Vitamin B2 (Riboflavin), Vitamin B3 (Niasin/Asam nikotinat),
Vitamin B5 (Asam pantotenat), Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan
Piridoksamin), Vitamin B8 (Biotin) , Vitamin B9 (Asam folat), Vitamin B12
(Kobalamin). Vitamnin dapat diperoleh dari berbagai sumber makanan,
baik sayur maupun buah. Kekurangan terhadap suatu vitamin dapat
menimbulkan berbagai penyakit sesuai dengan jenis vitaminnya. Rata-rata
eksresi vitamin yang larut dalam air keluar dalam bentuk urin
3.2 Saran
Kami sebagai penulis dapat berharap kepada para pembaca, setelah
membaca makalah ini. Para pembaca apalagi para mahasiswa keperawatan
dapat mengetahui tentang apa itu Vitamin yang Larut Dalam Air dalam
ilmu keperawatan. Dalam makalah ini tentunya masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu memohon koreksinya agar kedepan makalah kami lebih
baik dan bermanfaat.
15