Anda di halaman 1dari 6

VITAMIN & PROBIOTIK

VITAMIN
Nama vitamin berasal dari gabungan kata vita, yang berarti hidup, dan amina (dari kata
mine), yaitu suatu gugus organik yang mengandung atom N karena awalnya suatu vitamin
pasti mempunyai atom N. Namun, pada perkembangannya tidaklah demikian.
Vitamin merupakan zat organik yang dalam jumlah kecil dibutuhkan oleh tubuh
manusia untuk memelihara fungsi metabolisme normal. Kebanyakan vitamin diperoleh dari
bahan makanan, hanya beberapa vitamin yang dapat disintesis oleh tubuh, misalnya B 2, B5,
K2, dan biotin. Vitamin A dan D3 dibentuk oleh tubuh dari bahan dasar karoten dan kolestrol.

FUNGSI VITAMIN
Vitamin memiliki bermacam-macam fungsi, yaitu :
1. Kelompok vitamin B. Kelompok vitamin ini bekerja sebagai koenzim pada proses
metabolisme dan pembentukan energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam
vitamin B berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit)
2. Vitamin A. Vitamin ini bekerja sebagai bahan dasar untuk pembentukan rodopsin, yang
esensial bagi proses melihat pada keadaan kurang cahaya
3. Vitamin C. Vitamin ini bekerja dalam sistem reduksi-oksidasi yang memegang peranan
penting pada banyak proses redoks di dalam tubuh.
4. Vitamin D. Vitamin D dalam bentuk aktif penting bagi regulasi kadar Ca dan P dalam
jaringan tubuh.

Gejala Defisiensi
Defisiensi vitamin dapat mengakibatkan gejala-gejala yang khas sebagai berikut.
1. Vitamin A: Buta malam
2. Aneurin : Beri-beri
3. Riboflavin : Radang lidah dan bibir
4. Piridoksin : Pelagra
5. Vitamin C : Skorbut
6. Vitamin D : Rakitis
Toksisitas
Toksisitas sangat jarang terjadi. Namun, dalam beberapa kondisi, pemberian megadosis dapat
menyebabkan toksisitas, misalnya :
1. Vitamin B6 : Neurotoksis yang merusak saraf-saraf perifer
2. Vitamin C : Kerusakan ginjal
3. Vitamin A : Hiperesteosis tulang kaki
4. Vitamin D : Hiperkalsinosis dengan endapan kalsium fosfat pada banyak organ yang dapat
berakibat fatal.

Overdosis
Overdosis vitamin dapat menyebabkan kondisi-kondisi berikut :
1. Vitamin A. Overdosis vitamin A dapat menyebabkan rambut rontok, diare, penglihatan
kabur, gatal-gatal, datang bulan tidak teratur, lekas capek, pembesaran hati, dan
hiperesteosis pada tulang kaki. Penyerapan vitamin A akan optimal jika orang yang
mengonsumsi vitamin A tidak bekerja berat secara fisik selama 4 jam setelah minum
vitamin ini. Vitamin A tidak boleh dimakan bersama-sama dengan antibiotik spektrum
luas.
2. Vitamin B1. Overdosis vitamin B1 mengganggu produksi insulin dan tiroid, serta
meniadakan khasiat vitamin B lainnya.
3. Vitamin B2. Overdosis vitamin B2 menyebabkan tidak tahan terhadap sinar matahari.
4. Vitamin B6. Overdosis vitamin B6 menyebabkan neurotoksis yang merusak saraf-saraf
perifer.
5. Vitamin C. Overdosis vitamin C dapat mengubah hasil tes kadar gula, menyapu bersih
kelompok vitamin B dan folat, serta menyebabkan kerusakan ginjal.
6. Vitamin D. Overdosis vitamin D dapat mendorong penyerapan kapur, meningkatkan kapur
dalam darah, serta dapat menyebebabkan hiperkalsinosis dengan endapan kalsium fosfat
pada banyak organ yang dapat berakibat fatal. Susu yang yang disuplementasi dengan
vitamin D sintesis dapat menurunkan kadar magnesium dalam tubuh.
7. Vitamin E. Pemberian vitamin E harus hati-hati pada penderita hipertensi, diabetes,
rematik, dan penyakit jantung.
8. Vitamin K. Overdosis vitamin K menyebabkan kerusakan pada sel darah merah dan
anemia.
Pengelompokan
Secara garis besar, vitamin dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu :
1. Vitamin yang larut dalam air, yaitu kelompok vitamin B dan C.
2. Vitamin yang larut dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K. Vitamin yang larut dalam
lemak disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati.

Vitamin yang Larut dalam Air


Vitamin B1
Vitamin B1 (tiamin; aneurin; 3-(4-amino-2-metil-5-piridinilmetil)-5-(β-hidroksietil)-4-
metiltiazolium klorida hidroklorida). Setelah diabsorpsi, tiamin diubah menjadi tiamin
pirofosfat yang aktif secara biologi. Tiamin terutama terkandung dalam kulit luar gandum/
beras. Selain itu, vitamin ini juga ditemukan dalam daging babi dan berapa organ (hati, ginjal,
dan otak).
Manfaat dan fungsi vitamin B1 antara lain adalah :
 Sebagai koenzim pada metabolisme karbohidrat dengan mengonversi tiamin menjadi
energi yang diperlukan oleh tubuh (proses dekarboksilasi)
 Memperlancar sirkulasi darah
 Mengoptimalkan aktivitas kognitif dan fungsi otak
 Mencegah terjadinya kerusakan saraf
 Memulihkan gangguan saraf pusat dan saraf tepi
 Membantu proses metabolisme protein dan lemak
Bentuk aktif tiamin adalah tiamin pirofosfat. Struktur kimia tiamin terdiri atas dua cincin,
yaitu cincin tiazol dan cincin pirimidin, yang dihubungkan oleh jembatan metilen. Defsisiensi
vitamin B1 dapat menyebabkan gangguan pada fungsi saraf-saraf perifer, otot jantung, dan
SSP, dengan ciri-ciri anoreksia, obstipasi, kesemutan, dan kejang otot, kemudian akan timbul
beri-beri.

------------------ gambar struktur

Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin; isoklavin; 7,8-dimetil-10-(1-D’-ribitil)isoaloksazin) dapat diperoleh
dalam makanan, seperti susu, daging, organ, telur, sayur-mayur, ragi, padi-padian, dan
kacang kedelai.
Nama riboflavin berasal dari kata ribose dan flavine. Struktur kimia riboflavin terdiri atas
cincin trisiklik isoaloksazin yang berikatan dengan derivat alkohol ribitol. Vitamin B 2
berfungsi sebagai koenzim dalam banyak flavoprotein, yakni enzim yang memegang peranan
penting pada metabolisme asam-asam amino.
Secara fitokimia dalam suasana basa, riboflavin dapat dipecah menjadi lumiflavin yang
dapat menghasilkan urea dan suatu asam karboksilat, yang terhidrolisis pada suasana basa.
Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, eritrosit, dan glikogen, serta
menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Defisiensi
vitamin B2 menyebabkan penurunan daya tahan tubuh, Kulit kering dan bersisik, mulut
kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan. Namun, hal ini jarang terjadi karena kebutuhan
tubuh sangat kecil.

Sk riboflavin

Asam nikotinat
Asam nikotinat (niasin; fajtor PP) terkandung dalam berbagai makanan, seperti daging
unggas, ikan, ragi, hati, ginjal, gandum, kentang manis, dan kopi. Di dalam hati, asam
nikotinat akan dubah menjadi niasinamida dan zat aktifnya NAD (niasin adenine
dinukleotida). Zat ini merupakan bagian dari koenzim pada banyak proses reduksi-oksidasi.
Niasin dapat disintesis oleh tubuh sendiri dengan bahan dasar triptofan yang berasal
dari makanan (60 mg triptofan menghasilkan 1 mg niasin)
Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohdirat untuk menghasilkan
energy, serta metabolisme lemak dan protein. Niasin memiliki peran besar didalam tubuh
dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, serta penyembuhan migraine dan
vertigo. Defisiensi vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, kram otot,
sulit tidur, pellagra, diare, demensia, dan dermatitis.
Dalam perkembangan, niasin dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolestrol dan
mencegah serangan jantung. Niasin berfungsi baik untuk meningkatkan HDL dan
menurunkan kadar LDL, dan trigliserida. Namun demikian, penggunaan yang berlebhan
dapat mengakibatkan gagal hati yang hanya dapat diatasi dengan transplantas
Asam nikotinat memiliki struktur kimia berupa derivate piridin enjaga kadar gula
darah, tekanan darah tinggi, serta penyembuhan migraine dan vertigo. Defisiensi vitamin ini
dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, kram otot, sulit tidur, pellagra, diare,
demensia, dan dermatitis.
Dalam perkembangan, niasin dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolestrol dan
mencegah serangan jantung. Niasin berfungsi baik untuk meningkatkan HDL dan
menurunkan kadar LDL, dan trigliserida. Namun demikian, penggunaan yang berlebhan
dapat mengakibatkan gagal hati yang hanya dapat diatasi dengan transplantas
Asam nikotinat memiliki struktur kimia berupa derivate piridin enjaga kadar gula
darah, tekanan darah tinggi, serta penyembuhan migraine dan vertigo. Defisiensi vitamin ini
dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, kram otot, sulit tidur, pellagra, diare,
demensia, dan dermatitis.
Dalam perkembangan, niasin dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolestrol dan
mencegah serangan jantung. Niasin berfungsi baik untuk meningkatkan HDL dan
menurunkan kadar LDL, dan trigliserida. Namun demikian, penggunaan yang berlebhan
dapat mengakibatkan gagal hati yang hanya dapat diatasi dengan transplantas
Asam nikotinat memiliki struktur kimia berupa derivate piridin yang mengandung
gugus karboksilat. Senyawa organk derivate piridin lainnya adalah nikotinamida. Kedua
senyawa ini mengandung alkaloid nikotin, tetapi gugus OH karboksilat pada asam nikotinat
diganti dengan gugus amida (NH2), yang kemudian disebut sebagai vitamin B3. Bentuk aktif
vitamin B3 adalah NADH?NADPH, yang merupakan derivate nukleotda. Vitamin B 2 dan B3
merupakan kofaktor enzim pada reaksi redoks dalam tubuh.
Vitamin B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) diperoleh dalam semua jaringan tubuh dan bahan makanan.
Vitamin ini dapat juga disintesis oleh flora usus. Vitamin ini dapat ditemukan dalam dagng,
susu, hati, sayuran hijau dan kacang hijau.
Bentuk yang aktif adalah isomer D. vitamn ini termasuk koenzim A yang memegang
peranan penting pada proses metabolisme, seperti perombakan karbohidrat, perombakan
lemak dan sintesis steroid. Dekspantenol merupakan derivate alkohol dari asam pantotenat
yang selain sebagai vitamin, juga efektif pada penyembuhan borok-borok.
Vitamin B5 banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh dan berperan besar
dalam berbagai jenis metabolisme seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama
lemak. Peranan lain adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak
serta memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmitter, dan hormon tubuh.
Defisiensi dapat mengakibatkan kulit pecah-pecah dan bersisik, kram otot dan sulit sulit tidur.
Sk asam pantotenat

Vitamin B6
Vitamin B6 (piridoksin; adermin; 4,5-di(hidroksimetil)-3-hdroks-2-metilpiridin) terkandung
dalam hati, daging, ginjal, gandum, kedelai, biji-biji gandum, telur, pisang, bayam, kentang,
biji bunga matahari dan wortel.
Ada tiga macam bentuk vitamin B6 yang telah dikenal, yaitu piridoksin, piridoksal
dan piridoksamin, yang masing-masing merupakan suatu alkohol, aldehida, dan amin. Zat-zat
ini dalam hati akan diubah menjadi bentuk aktif, yaitu piridoksal fosfat, yang antara lain
pengubahan triptofan melalui okstriptan menjadi serotonin. Serotonin digunakan untuk
menjaga sistem imun yang baik.
Vitamin B6 juga berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan
tubuh untuk menghasilkan energy melalui jalur sintesis asam lemak, seperti sfingolipid dan
fosfolipid. Pembentukan senyawa histamine, serotonin, dopamine, dan adrenalin sangat
bergantung pada keberadaan vitamin ini. Manfaat lainnya adalah memperlancar metabolisme,
membantu transmisi impuls saraf, meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga keseimbangan
garam-garam mineral, dan membantu sintesis DNA-RNA.

sk piridoksin

Vitamin B2
Vitamin B2 (biotin; vitamin H) mempunyai peranan besar pada reaksi biokimia dalam tubuh,
seperti transfer karbon dioksia, metabolisme karbohidrat, dan metabolisme lemak. Vitamin
ini cukup stabil di berbagai lingkungan, seperti pemajanan panas dan oksigen.
Peran utama biotin adalah membantu metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat

Anda mungkin juga menyukai