Anda di halaman 1dari 8

https://widyarasy.wordpress.

com/2015/02/0
9/anti-malaria-dan-anti-amuba/

Anti malaria dan anti amuba


Posted on 9 Februari 2015 by widyarsy

MAKALAH FARMAKOLOGI

Disusun oleh :
Fahmi Nurrohmah
Ita Rosita
Sri Mulya Ningsih
Tania Cahya maulida
Venny Yolanda
Widya fitriyani

SMK KESEHATAN HUSADA PRATAMA


SERANG-BANTEN
XB FARMASI
TAHUN AJARAN 2014 2015

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad saw yang telah mengantarkan
manusia kepada jalan yang benar, Amin.
Makalah ini membahas mengenai Anti Malaria dan Anti Amuba. Kami membuat makalah ini
dengan maksud untuk menyelesaikan tugas kelompok dari Ibu Wulan dalam studi
Farmakologi
Dalam penyusunan makalah ini tentunya kami tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada teman-teman yang telah banyak membantu dan memberikan motivasinya kepada
kami
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari teman-teman sangat kami harapkan sebagai langkah menuju kesempurnaan,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya juga para pembaca pada
umumnya. Semoga makalah ini dapat menjadi pemicu bagi teman-teman yang lain untuk
dapat mengembangkan proses pembelajaran sehingga lebih menyenangkan.

Serang, 16 januari 2014


Tim Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Perumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II ANTI MALARIA
A. Pengertian Anti Malaria 3
B. Pengertian Malaria 3
C. Ciri Ciri Penyakit Malaria 3
D. Jenis Penyakit Malaria 4
E. Pencegahan Penyakit Malaria 4
F. Penggolongan Obat Malaria 5
G. Obat Obat Anti Malaria 6
BAB III ANTI AMUBA
A. Pengertian Anti Amuba 8
B. Pengertian Amuba 8
C. Bentuk Amuba dan Cara Penularannya 8
D. Pencegahan Amubiasis 9
E. Penggolongan Obat Amubiasis 10
F. Obat Obat Anti Amuba 10
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 12
B. Sasran 12
Daftar Pustaka 14

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pengobatan malaria merupakan salah satu upaya dalam rangkaian kegiatan program
pemberantasan. Keberhasilan pengobatan untuk penyembuhan maupun pencegahan
tergantung apakah obat itu ideal, diminum secara teratur sesuai dengan jadwal pengobatan
dan takaran yang telah ditetapkan. Obat antimalaria yang ideal adalah obat yang mempunyai
efek terhadap semua jenis dan stadia parasit, menyembuhkan infeksi akut maupun laten, cara
pemakaian mudah, harganya terjangkau oleh seluruh lapisan penduduk dan mudah diperoleh,
efek samping ringan dan toksisitas rendah.
Salah satu faktor lingkungan yang juga mempengaruhi peningkatan kasus malaria adalah
penggundulan hutan, terutama hutan-hutan bakau di pinggir pantai. Akibat rusaknya
lingkungan ini, nyamuk yang umumnya hanya tinggal di hutan, dapat berpindah di
pemukiman manusia, kerusakan hutan bakau dapat menghilangkan musuh-musuh alami
nyamuk sehingga kepadatan nyamuk menjadi tidak terkontrol.
Amuba adalah parasit yang terdapat dalam makanan dan minuman yang tercemar, kemudian
tertelan oleh manusia, dan menetap di usus yang dapat menimbulkan infeksi pada usus,
penularan amuba ini sering terjadi karena seseorang yang tidak dapat menjaga kebersihan
pada dirinya dan lingkungannya.
Maka dari itu, kami membuat makalah ini agar para pembaca dapat lebih mengetahui
bagaimana cara mencegah agar parasit parasit yang merugikan tidak masuk kedalam tubuh.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah seperti berikut
ini:
Apa yang dimaksud dengan Malaria?
Apa yang dimaksud dengan Amuba?
Apa saja jenis penyakit dari Malaria dan Amuba?
Apa saja penggolongan obat malaria dan obat amuba?
Bagaimana cara mencegah dan mengobati penyakit malaria dan amubiasis?

C. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian dari Malaria dan Amuba
Untuk mengetahui pengertian dari Anti Malaria dan Anti Amuba
Untuk mengetahui jenis jenis penyakit dari Malaria dan Amuba serta penggolongan
obatnya
Untuk mengetahui pencegahan dan pengobatan malaria dan amubiasis

BAB II
ANTI MALARIA

A. Pengertian Anti Malaria


Anti malaria adalah obat obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit
yang disebabkan oleh parasit bersel tunggul (Protozoa) yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk Anopheles betina yang menggigit pada malam hari dengan posisi menjungkit.
B. Pengertian Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang bernama Plasmodium. Penyakit
ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. didalam tubuh
manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel
darah merah. Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai
influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada
kematian. Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropics dimana parasit
Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles,
setidaknya ada empat tipe plasmodium yang dapat menginfeksi manusia ;
Plasmodium falcifarum,
Plasmodium vivax,
Plasmodium ovale, dan
Plasmodium malariae
C. Ciri Ciri Penyakit Malaria
Adapun ciri ciri dari penyakit malaria, yaitu :
a. Demam tinggi (demam dapat mencapai 140 derajat Fahrenheit atau lebih)
b. Perasaan dingin atau kaku pada seluruh tubuh
c. Gemetar sampai bergoncang
d. Keluar keringat berlebihan
e. Nyeri kepala dan nyeri otot
f. Tubuh terasa lemas, lelah
g. Anemia
h. Rasa mual dan muntah muntah
D. Jenis Penyakit Malaria
Penyakit malaria memiliki 3 jenis, dan masing masing disebabkan oleh spesies parasit yang
berbeda. Gejala tiap tiap jenis biasanya berupa meriang, panas dingin, menggigil dan
keringat dingin. Adapun jenis penyakit malaria :
a. Malaria Tropika
Malaria tropika, disebabkan oleh plasmodium falcifarum merupakan penyebab sebagian
besar kematian akibat malaria. Gejala yang timbul adalah serangan demam tidak menentu
disertai nyeri kepala hebat, bila terjadi kerusakan eritrosit dalam jumlah besar dan kemudian
menyumbat pembuluh kapiler ke otak, maka dapat menimbulkan kematian dalam beberapa
hari. Sifat dari penyakit ini tidak residif (dapat sembuh total, tidak berulang kambuh)
b. Malaria Tertiana
Malaria tertiana adalah jenis malaria yang paling ringan. Malaria tertiana disebabkan oleh
plasmodium vivax dan ovale, dimana penderita merasakan demam berkala yang timbul 3 hari
sekali. Sifat dari penyakit ini sering kambuh (residif) karena adanya bentuk exo eritrocyt
sekunder
c. Malaria Kwartana
Malaria kwartana disebabkan oleh plasmodium malariae. Gejala yang timbul adalah demam
berkala setiap 4 hari sekali. Sifat dari penyakit ini adalah residitif (sering kambuh) karena
adanya bentuk exo eritrosit sekunder
E. Pencegahan Penyakit Malaria
Upaya pencegahan difokuskan pada pengurangan penularan penyakit dengan cara
mengendalikan nyamuk pembawa malaria. Dua intervensi untuk mengendalikan vector:
a. Gunakan kelambu dengan insektisida tahan lama, merupakan cara yang efektif dan murah
b. Penyemprotan insektisida dalam ruangan
Upaya ini dapat didudukung dengan cara memusnahkan genagan air tempat nyamuk
berkembang biak
F. Penggolongan Obat Malaria
Penggolongan obat ini berdasarkan cara kerjanya pada tahapan perkembangan plasmodium :
a. Skizontisid darah dan jaringan :
1) Pencegahan kausatif digunakan skizontisid jaringan yang bekerja pada skizon yang baru
memasuki jaringan hati sehingga tahapan infeksi eritrosit dapat dicegah dan transmisi lanjut
ke nyamuk dapat dihambat. Ct pyrimetamin
2) Pencegahan radikal, digunakan skizontisid jaringan yang bekerja di dalam hati pada kasus
laten. Jika digunakan dengan skizontisid darah dapat digunakan untuk pengobatan radikal
pada plasmodium vivax dan ovale. Ct: primakuin
3) Pengobatan supresi dan klinik. Digunakan skizontisid darah untuk mengendalikan skizon
stadium eritrosit dan menghancurkan semua parasit di dalam tubuh penderita. Ct:
kuinin,kloroquin
b. Gametosid
Gametosid digunakan untuk membunuh gametosid yang berada dalam eritrosit sehingga
menghambat transmisinya kedalam tubuh nyamuk. Ct: primakuin untuk plasmodium
falcifarum; kloroquin dan kuinin untuk plasmodium vavax dan ovale
c. Sporontozoid
Sporontozoid menghambat perkembangan gametosid didalam tubuh nyamuk yang menghisap
darah sipenderita tetapi tidak menghancurkan gametosid. Ct: primaquin dan kloroguanid
G. Obat Obat Anti Malaria
Obat anti malaria yang ideal adalah obat yang efektif terhadap semua jenis dan stadium
parasit, menyembuhkan infeksi akut maupun laten, efek samping ringan dan toksisitas
rendah.
a. Kuinin
Kuinin adalah alkaloid utama dari kulit pohon kina, sejenis pohon yang ditemukan di
Amerika Selatan. Obat ini bekerja dengan menghambat hemepolimerase, sehingga
mengakibatkan penumpukan zat sitotoksik yaitu heme. Mekanisme kerjanya: memblok
sintesis asam nukleat dengan pembentukan kompleks DNA atau dengan kata lain Menekan
pengambilan oksigen dan metabolisme karbohidrat, membentuk khelat dengan DNA,
mengganggu duplikasi dantranskripsi parasit, berfek terhadap distribusi kalsium dalam
jaringan otot dan menurunkan eksitabilitas pada akhir syaraf motorik, efek terhadap
kardiovaskular mirip dengan kuinidin. Kuinin juga menghambat metabolisme karbohidrat.
Kuinin bersifat toksik terhadap berbagai bakteri dan organisme bersel tunggal seperti
tripanosoma, plasmodium dan spermatozoa, serta mempunyai daya iritasi kuat. Efek samping
yang timbul sakit kepala, penglihatan kabur, mual, muntah,gangguan keseimbangan, karena
diyakini berkhasiat oksitosik maka banyak disalah gunakan untuk abortus, juga berkhasiat
analgetik antipiretik
b. Klorokuin
Suatu turunan 4-amonokuinolin adalah obat skizon darah yang sangat kuat, dan selama tidak
ada resistensi, merupakan obat pilihan pertama pada serangan malaria akut. Senyawa ini
adsorpsi oleh usus dengan cepat dan sempurna dan disimpan dalam hati, limpa, ginjal, paru-
paru, leukosit, dan eritrosit. Klorokuin dengan cepat mengakhiri demam dalam 24-48
jam.Mekanisme kerjanya adalah klorokuin berikatan pada DNA dan RNA sehingga
menghambat polimerase DNA dan RNA, mempengaruhi metabolisme dan kerusakan
haemoglobin oleh parasit, menghambat efek prostaglandin, klorokuin mempengaruhi
keasaman cairan sel parasit dan menaikkan pH internal sehingga menghambat pertumbuhan
parasit, berpengaruh terhadap agregasi feriprotoporpirin IX pada reseptor kloroquin sehingga
merusak membran parasit dan juga berpengaruh pada sintesis nulkeoprotein. Gatal-gatal,
mual, muntah, sakit kepala, nyeri abdomen, penglihatan kabur merupakan efek yang tidak
diinginkan. Pemberian obat setelah makan mungkin dapat mengurangi efek tersebut
c. Primakuin
Primakuin adalah anti malaria esensial yang dikombinasikan dengan klorokuin dalam
pengobatan malaria. Obat ini efektif terhadap gametosid dari semua Plasmodium sehingga
dapat mencegah penyebaran penyakit. Juga efektif terhadap bentuk hipnozoit dari malaria
sehingga dapat digunakan untuk pengobatan radikal dan mencegah relaps,tidak ada efek
samping
d. Kina
Kina merupakan obat antimalaria kelompok alkaloid kinkona yang bersifat skisontosida
darah untuk semua jenis Plasmodium manusia dan gametosida P. vivax dan P. malariae. Obat
ini merupakan obat antimalaria alternatif untuk pengobatan radikal malaria falciparum tanpa
komplikasi yang resisten terhadap klorokuin dan sulfadoksin-pirimetamin

BAB III
ANTI AMUBA

A. Pengertian Anti Amuba


Anti amuba adalah obat obat yang digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan
oleh mikro organisme bersel tunggal (protozoa) yaitu Entamoeba histolytica yang dikenal
dengan dysentri amuba
B. Pengertian Amuba
Amuba adalah parasit yang terdapat dalam makanan dan minuman yang tercemar, kemudian
tertelan oleh manusia, dan menetap di usus yang dapat menimbulkan infeksi pada usus,
Amubiasis adalah penyebab yang umum dari diare kronik maupun diare akut. Pengertian dari
diare akut sendiri yaitu diare yang menetap lebih dari 3-5 hari yang disertai oleh nyeri perut,
kram perut, demam tidak begitu tinggi, nyeri pada buang air besar, dan faeses berupa darah
disertai lendir. Sedangkan diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari tiga
minggu,penanganan diare kronik bersifat lebih kompleks dan menyeluruh dibandingkan diare
akut dan mengharuskan rujukan kepada dokter ahli, penderita juga dapat mengalami
kesukaran buang air besar.
C. Bentuk Amuba dan Cara Penularannya
Penularan amubasis dapat melalui makanan yang tercemar Krista dewasa, tetapi dapat juga
terjadi melalui hubungan seks pada kaum homoseksual. Begitupula pada keadaan hamil,
malnutrisi dan penderita gangguan imunologi.
Bentuk pada amuba dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Bentuk kista
Bentuk kista merupakan bentuk yang tidak aktif dari amuba yang memiliki membran
pelindung yang ulet dan tahan getah lambung. Bentuk kista dibentuk dirongga usus besar.
Bentuk kista berukuran 10-20 mikron, berbentuk bulat atau lonjong, mempunyai dinding
kista dan ada inti entamoeba. Bentuk kista ini tidak patogen, tetapi dapat merupakan bentuk
infektif.
b. Bentuk minuta
Bentuk minuta merupakan bentuk trofozoit. Bentuk minuta adalah bentuk pokok. Tanpa
bentuk minuta daur hidup tidak dapat berlangsung. Bentuk minuta berukuran 10-20
micahkron. Bila makanan terinfeksi oleh kista amuba masuk ke usus manusia, kista akan
pecah dan berkembang menjadi bentuk aktif yang disebut tropozoit, memperbanyak diri
dengan pembelahan dan hidup dari bakteri bakteri kecil pada mukosa usus sehingga
menimbulkan kejang perut, diare berlendir dan darah.
c. Bentuk histolitika
Bentuk histolitika merupakan bentuk trofozoit. bentuk histolitikabersifat patogen dan
berukuran lebih besar dari minuta. Bentuk histolitika berukuran 20-40 mikron, mempunyai
inti entamoeba yang terdapat didalam endoplasma. Pergerakan bentuk histolitika dengan
pseudopodium yang dibentuk dari ektoplasma. Bentuk histolitika ini dapat hidup di jaringan
usus besar, hati, paru, otak, kulit, dan vagina.
Pada kasus tertentu tropozoid melewati dinding usus, berkembang menjadi 2 kali lebih besar,
lalu menerobos ke organ organ lain (jantung, paru-paru, otak khususnya hati) disini
tropozoit hidup dari eritrosit dan sel-sel jaringan yang dilarutkan olehnya dengan jalan
fagositosis sehingga jaringan yang ditempatinya akan mati (nekrosis).
D. Pencegahan Amubiasis
Pencegahan penyakit amubiasis terutama ditunjukan pada kebersihan perorangan dan
kebersihan lingkungan. Kebersihan perorangan antara lain adalah mencuci tangan dengan
bersih sebelum dan sesudah makan, menghindari berbagi handuk atau kain wajah
Untuk kebersihan lingkungan antara lain mencuci sayuran atau memasaknya sebelum
dimakan, menutup dengan baik makanan yang dihidangkan, membuang sampah pada tempat
sampah yang ditutup untuk menghindari lalat, diadakan pendidikan kesehatan dan perbaikan
sanitasi lingkungan, penyuluhan kesehatan dan gotong royong membersihkan lingkungan.
E. Penggolongan obat
Penggolongan obat amubiasid dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:
a. Amubiasid kontak atau lumen
yaitu obat yang bekerja di lumen usus atau aktif terhadap amubiasis intestinal. Ct:
dihidroemetin dan emetin
b. Amubiasid jaringan atau histolitika
yaitu obat yang bekerja pada jaringan intestinum atau organ lainnya. Ct: diloksanidfurocid
dan antibiotika
c. Amubiasid kombinasi
yaitu efektif terhadap amubiasid lumen maupun jaringan. Ct: derivate nitroimidazol seperti
metronidazole dan nimorazole.
F. Obat Obat Anti Amuba
Pengobatan penyakit amubiasis biasanya menggunakan antibiotic. Beberapa obat amubiasis
yang penting adalah :
a. Emetin Hidroklorida
Obat ini berkhasiat terhadap bentuk histolitika, toksisnya relative tinggi terutama pada otot
jantung. Dosis untuk orang dewasa adalah 65 mg sehari, anak anak dibawah 8 th 10
mg/hari. Lama pengobatan 4-6 hari berturut turut. Untuk orang tua dan orang yang sakit
berat dosisnya harus dikurangi, tidak dianjurkan pada wanita hamil, penderita gangguan
jantung dan ginjal. Emetin dan dehidroemetin efektif untuk pengobatan amubiasis hati
b. Klorokuin
Obat ini merupakan amubisid jaringan, berkhasiat pada bentuk histolytica. Efek samping dan
efek toksisnya bersifat ringan antara lain mual, diare, muntah dan sakit kepala. Dosis untuk
orang dewasa adalah 1 gram sehari selama 2 hari, kemudian 500 mg sehari selama 2 sampai 3
minggu dan efektif untuk amubiasis hati

c. Metronidazol
Metronidazol merupakan obat pilihan, karan efektif terhadap bentuk histolytica dan bentuk
kista. Efek samping ringan, antara lain, mual, muntah dan pusing. Dosis untuk orang dewasa
adalah 2 gram sehari selama 3 hari berturut-turut dan diberikan secara terbagi.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan mkalah ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Anti malaria adalah obat-obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit
yang disebabkan oleh parasite bersel tunggal (Protozoa) yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk Anopheles betina yang menggigit pada malam hari dengan posisi menjungkit.
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium. Di dalam tubuh
manusia, parasit Plasmodium berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah
merah. Pasien yang terinfeksi oleh malaria bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi
yang berujung pada kematian. Obat anti malaria yang ideal adalah obat yang efektif terhadap
semua jenis dan stadium parasite, menyembuhkan infeksi akut maupun laten, efek samping
ringan dan toksisitas rendah. Obat antimalaria antara lain adalah kuinin, klorokin, kina dan
primakuin
b. Anti amuba adalah obat obat yang digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan
oleh mikro organisme bersel tunggal (protozoa) yaitu Entamoeba histolytica yang dikenal
dengan dysentri amuba. Amuba adalah parasit yang terdapat dalam makanan dan minuman
yang tercemar, kemudian tertelan oleh manusia, dan menetap di usus yang dapat
menimbulkan infeksi pada usus, bila pengobatan tidak tepat, dapat menjalar le organ-organ
lain misalnya jantung dan hati. Obat anti amuba antara lain metronidazol, klorokuin, emetin
hidroklorida.
B. Saran
Agar kondisi tubuh tetap sehat, kita harus menjaga kesehatan tubuh kita supaya tidak terjadi
gangguan keseimabangan atau sakit. Dalam hidup ini ada beberapa factor yang
mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh maupun psikologi manusia, oleh karena itu kita harus
mengetahui factor-faktor apa saja agar dapat menjaga tubuh kita tetap dalam keadaan yang
seimbang dan dinamis. Makalah yang kami susun diatas bila terdapat berbagai kesalahan
mohon maaf, karena kami masih dalam tahap pembelajaran. Saran dari para pembaca sangat
dibutuhkan untuk mengkoreksi dan memperbaki makalah berikutnya, agar menjadi lebih
baik.

Anda mungkin juga menyukai