Anda di halaman 1dari 12

Vitamin B1 (Thiamin)

Vitamin B1 atau thiamin adalah salah satu jenis vitamin B kompleks yang larut dalam air. Tiamin ini
ditemukan pada berbagai makanan dengan konsentrasi yang rendah. Thiamin ini ditemukan banyak
sekali di sumber makanan seperti biji-bijian dan gandum. Contohnya saja, dengan konsumsi 100
gram tepung gandum (biasanya pada olahan roti gandum) mengandung Thiamin sebanyak 0,55
mcg. Berbeda dengan tepung terigu dengan takaran yang sama hanya mengandung 0,06 mcg.
Makanan yang juga banyak mengandung thiamin adalah biji bunga matahari, beras merah,
asparagus, kembang kol, jeruk, hati sapi, dan telur.
Vitamin B2 (Riboflavin)
Lalu vitamin B kompleks lainnya adalah vitamin B2 atau riboflavin. Seperti halnya thiamin, riboflavin
juga larut dalam air. Berfungsi juga menjaga metabolisme dalam tubuh agar tubuh tetap sehat.
Selain itu vitamin B2 ini juga mampu membantu proses pembentukan sel darah merah. Vitamin B2
ini terdapat di makanan seperti sayuran hijau, keju, susu, dan kacang-kacangan. Vitamin B2 ini
hanya dibutuhkan tubuh sebanyak 1,7 mcg setiap harinya.
Vitamin B3 (Niasin)
Vitamin B3 atau niasin juga merupakan vitamin B kompleks. Niasin terbagi menjadi dua bentuk yaitu
niacinamide dan hexanicotinate dimana keduanya memiliki fungsi berbeda dari vitamin B3. Vitamin
B3 ini dulunya sebagai obat penyakit pellagra (hingga kini pun demikian). Kemudian juga sebagai
penurun kadar kolesterol jahat yaitu LDL dan menurunkan kadar Trigliserida. Sekarang ini biasanya
lebih banyak kekurangan vitamin B3 secara ringan dengan indikasi seperti kelelahan, hingga
depresi.
Vitamin B5 (Asam Pantotenat)
Vitamin B kompleks selanjutnya adalah vitamin B5 atau asam pantotenat. Vitamin B5 ditemukan
pertama kali di tahun 1933 yang merupakan vitamin larut dalam air. Vitamin B5 terdapat di banyak
makanan layaknya vitamin B lainnya, seperti di daging ayam, daging ikan, kacang-kacangan dan
susu. Kebutuhan vitamin B5 yang tepat dalam hariannya adalah 7 mcg. Kekurangan asam
pantotenat ini mengakibatkan kekejangan pada tubuh.
Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin B kompleks selanjutnya adalah piridoksin atau vitamin B6. Peran penting vitamin B6 adalah
berfungsi dalam metabolisme asam amino dan metabolisme sistem imun pada tubuh. Saat asam
amino dan sistem imun tubuh terjaga dengan baik, maka tubuh pun akan menjadi sehat. Jika tubuh
kekurangan vitamin B6, maka tubuh akan mengalami gangguan saraf, kolesterol, dan batu ginjal.
Penuhi vitamin B6 harian dengan mengkonsumsi pisang atau wortel.
Vitamin B7 (Biotin)
Vitamin B7 termasuk vitamin B kompleks juga. Vitamin B7 ini lebih dikenal dengan nama vitamin H.
Peran penting vitamin B7 atau biotin ini adalah untuk metabolisme lemak, protein dan juga
karbohidrat (sama seperti vitamin B kompleks lainnya). Kekurangan Biotin dapat mengalami
masalah pada rambut dan kuku yang rusak. Biotin di konsumsi tubuh mencapai 30 mcg setiap
harinya. Karena Biotin terdapat di banyak sumber makanan, sehingga memenuhinya pun tidaklah
sulit.
Vitamin B8 (Inositol)
Inositol merupakan senyawa kimia dengan rumusnya yaitu C
6
H
12
O
6
yang mana terdapat sampai
sembilan kemungkinan stereoisomer. Paling banyak terbentuk di alam adalah vitamin B8 yang
bernama meso-inositol. Dalam proses biologi, inositol berperan dalam tranduksi sinyal-sinyal insulin,
menguraikan lemak dan mengurangi kolesterol dalam darah, mengontrol kosentrasi kalsium secara
intraselular dan masih banyak lagi peran vitamin B8 ini. Namun vitamin B8 bukanlah vitamin
esensial yang ditemukan di alam. Karena dibuat di tubuh dari glukosa.
Vitamin B9 (Asam Folat)
Asam folat atau vitamin B9 juga termasuk dari jenis vitamin B kompleks. Asam folat berperan
penting pada saat pembelahan dan pertumbuhan sel. Sehingga asam folat sangat baik bagi ibu
hamil dan janinnya. Asam folat ini memproduksi sel darah merah sehingga anemia pada wanita
dewasa bisa dicegah. Asam folat sendiri banyak terdapat di sayuran seperti bayam, lobak cina,
kacang polong, sereal, kentang, tomat, jeruk, dan lainnya.
Vitamin B10 PABA (Para-Aminobenzoic Acid)
Vitamin B10 jarang sekali didengar oleh kebanyakan masyarakat. Vitamin B10 merupakan faktor R
yang ditetapkan menjadi asam pteroylmonoglutamic yang mana bercampur dengan vitamin B
lainnya. Sebelum dikenal sebagai vitamin B10, dikenal sebagai para-aminobenzoic acid. Namun hal
ini bermanfaat bagi hewan tapi tidak bagi manusia. PABA yang diberikan pada manusia tidaklah
menunjukkan aktifitas vitamin. Walaupun begitu, PABA bermanfaat bagi tabir surya, dan mengobati
penyakit kulit lainnya.
Vitamin B12 (Kobalamin)
Vitamin B12 termasuk ke dalam vitamin B kompleks. Walau nomor urutnya sampai 12, namun
vitamin B12 cukup bermanfaat bagi tubuh. Vitamin B12 ini berperan dalam fungsi stabilitas sistem
saraf dan otak. Terutama vitamin B12 berperan dalam sintesis DNA dan RNA. Vitamin B12 ini
didapatkan dari sumber makanan seperti kepiting, kerang, keju, daging sapi, telur, dan susu.
Vitamin B15 (Asam Pangamat)
Vitamin B15 memiliki struktur kimia yaitu glucono-dimethylamino-acetic-acid dimana vitamin B15 ini
banyak terdapat di bekatul, jagung, dan kacang havernut. Peran vitamin B15 ini dapat mengatasi
gangguan pada jantung, darah tinggi, kelenjar gondok, dan juga penyakit lainnya. Sehingga vitamin
B15 ini berperan dalam menyempurnakan metabolisme yang sudah terjadi di tubuh.
Vitamin B17 (Amydaline)
Vitamin B17 termasuk vitamin B kompleks yang juga larut dalam air. Terdapat di banyak tanaman
sayur yang bisa dimakan. Dalam struktur kimia dikenal dengan Beta-cyanophoric glikosida. Bahkan
penelitian akhir-akhir ini mengkaitkan vitamin B17 secara spesifik dengan pengobatan penyakit
kanker. Namun belum adanya kejelasan bahwa vitamin B17 dapat dikonsumsi untuk mengurangi
penyakit kanker pada manusia.
FOLIC ACID
Posted on November 27, 2008. Filed under: Uncategorized |

Nama Generik : Folic Acid (Asam Folat)
Nama Dagang : Acifolic, Apo-Folic, Cytofol, Dosfolat B activ, Folacid, Folacin, Folbal, Folcidin,
Foldine, Folettes, Foliamin, Folicet, Folipac, Folsan, Folsaure, Folsav, Folvite, Folvron,
Incafolic.
Nama Kimia : Pteroylglutamic Acid (Asam pteroilmonoglutamat, PmGA)
Synonim : Folate, PGA, Pteroyl-L-glutamic acid, Pteroyl-L-monoglutamic acid,
Pteroylglutamic acid, Pteroylmonoglutamic acid, Vitamin M, Vitamin Be, Vitamin Bc, Vitamin
B9.
Nama IUPAC : N-[-[[(2-amino-4-hydroxy-6-pteridinyl) methyl]-amino]benzoyl]-L-glutamic
acid
Molekular weight : 441,3975 g/mol. Berupa bubuk kristal berwarna kuning-oranye.
Titik lebur : 250 C (523 K)
Kelarutan dalam air : 8.5 g/100 ml (20 C)

Kapan Folic Acid boleh digunakan (indikasi)?
Indikasi Utama : Anemia megaloblastik yang diakibatkan defisiensi folic acid.
Sign/ Symptom : Pasien dengan defisiensi folic acid memiliki symptom warna kulit dan
membran mukosa yang menjadi lebih gelap terutama di daerah permukaan dorsal dari jari
tangan, jari kaki, lipatan-lipatan telapak tangan dan telapak kaki. Biasanya hiperpigmentasi
tersebut akan menghilang beberapa minggu atau bulan setelah pemberian folic acid.
Indikasi Lain-lain : Kehamilan, menyusui, bayi dan anak-anak. Folic acid injeksi biasanya
biasanya digunakan pada pasien dengan anemia yang berat dan adanya gangguan
penyerapan folic acid pada saluran pencernaan serta sebagai anti dotum pada intosikasi
antifolat (anti kanker).

Kapan Folic Acid tidak boleh digunakan (kontraindikasi)?
Kontraindikasi Utama : Pengobatan Anemia Pernisiosa dan Anemia megaloblastik lainnya
yang diakibatkan defisiensi vitamin B 12 .
Sign/Symptom : Gejala anemi megaloblastik dengan gangguan neurologis akibat defisiensi
vitamin B12.
Kontraindikasi Lain-lain : Hipersensitifitas terhadap folic acid.

Bagaimana Folic Acid bekerja (Mekanisme Kerja)?
Mekanisme Kerja Utama : Senyawa biokimia folic acid yang bersifat inaktif dikonversi oleh
enzim dihydrofolate reductase menjadi tetrahydrofolic acid dan methyltetrahydrofolate.
Senyawa ini ditransport ke dalam sel melalui reseptor dengan cara endositosis. Hasil reduksi
folic acid dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi normal eritropoesis, yaitu berperan
dalam reaksi-reaksi biokimia esensial yang menyediakan prekursor-prekursor untuk sintesis
asam amino, purine dan DNA.
Dalam proses sintesis suatu DNA dibutuhkan senyawa dTMP dimana dalam reaksi
pembentukannya enzim thymidylate sintase mengkatalisasi transfer satu unit karbon dari
N5-N10methyltetrahydrofolate menjadi deoxyuridine monophosphate (dUMP) untuk
membentuk dTMP. Setiap 1 mole dTMP yang dihasilkan, diperlukan 1 mole tetrahydrofolate.
Dan dalam proses proliferasi jaringan yang, sintesis DNA akan menbutuhkan sejumlah
besar tetrahydrofolat. Terjadilah regenerasi tetrahydrofolate melalui reduksi dihydrofolate
yang dikatalisis enzim dihydrofolat reductase. Tetrahydrofolat yang diproduksi tersebut
akan mengubah kofaktor N5-N10methyltetrahydrofolate melalui kerja serine
transhydroxymethylase sehingga memungkinkan untuk melanjutkan proses sintesi dTMP.
Siklus ini sering disebut sebagai siklus sintesis dTMP.
Mekanisme Kerja Lain-lain : Senyawa N5-methyltetrahydrofolate diperlukan untuk
mengkonversi homosistein menjadi metionin. Gagalnya sintesis N5-methyltetrahydrofolate
berakibat pada peningkatan konsentrasi serum homosistein. Dari data sumber terdapat
korelasi positif antara homosistein serum yang meningat dengan penyakit-penyakit vaskular
oklusif seperti jantung iskemik dan stroke. Oleh karena itu suplementasi folic acid
bermanfaat untuk memperbaiki satus folat dan mengurangi prevalensi
hiperhomosisteinemia.

Apa efek terapi yang diinginkan dari Folic Acid?
Efek Terapi Utama :
Memperbaiki status folat pada pasien dengan defisensi folic acid.
Mencegah dan mengobati anemia megaloblastik akibat defisiensi folic acid karena berperan
untuk pembentukan DNA dalam proses eritropoesis.
Efek Terapi Lain-lain :
Menjaga kesehatan jantung dan mencegah aterosklerosis (pengerasan dinding pembuluh
darah yang disebabkan oleh endapan lemak, kalsium, protein dan platelet) karena folic acid
membantu mengatasi keadaan hiperhomosisteinemia yang menjadi faktor resiko penyakit
vaskular oklusi.
Sebagai koenzim pada sintesa RNA dan DNA sehingga sangat penting dalam reproduksi dan
pertumbuhan sel.
Pada wanita hamil dapat mencegah keguguran dan anak lahir cacat (neural tube defect
yaitu kelainan pada pembentukan otak dan sumsum tulang belakang).
Menjaga kesehatan pencernaan.

Apa efek samping yang tidak diinginkan dari Folic Acid?
Efek Samping Utama : Reaksi hipersensitifitas (Anaphylaxis, erythema, skin rash, itching,
generalized malaise, rasa berat di dada, swelling pada mulut wajah, bibir dan lidah,
kesulitan bernafas akibat bronchospasm).
Efek Samping Lain-lain : Rasa sakit, merah dan bengkak pada tempat suntikan, nausea,
nafsu makan menurun, abdominal distention, flatulence, biter/bad taste, insomnia,
kesulitan berkonsentrasi.

Apa efek toksik (toxixity) dari Folic Acid?
Efek Toksik Utama : Pada dosis lebih dari 100 kali dosis harian yang dianjurkan, folic acid
dapat meningkatkan frekwensi kejang pada penderita epilepsi dan memperburuk kerusakan
saraf pada orang-orang yang menderita kekurangan vitamin B12.
Efek Toksik Lain-lain : Dengan dosis per oral 15 mg/hari dapat terjadi tanda-tanda
anorexia, nausea, abdominal distention, flatulence, biter/bad taste, altered sleep patterns,
kesulitan berkonsentrasi, irritability, over activity, excitement, mental depression,
confusion, impaired judgment.

Bagaimana nasib Folic Acid di dalam tubuh (farmakokinetik)?
Absorbsi : Pada pemberian oral, absorbsi folic acid baik sekali, terutama di bagian 1/3
proksimal usus halus (jejunum proksimal). Dengan dosis oral yang kecil, absorpsi
memerlukan energi (transpor aktif), sedangkan pada kadar tinggi absorbsi dapat
berlangsung secara difusi (transpor pasif). Folic acid muncul di plasma darah 15-30 menit
setelah pemberian per oral dan T max tercapai setelah 1 jam.
Ikatan Protein : 2/3 dari folic acid yang terdapat dalam plasma darah terikat pada protein
yang tidak difiltrasi ginjal.
Distribusi : Distribusinya merata ke semua sel dan terjadi penumpukan dalam cairan
serebrospinal. Folic acid disimpan oleh tubuh terutama di hepar. Normal total folic acid di
serum adalah 5-15 ng/mL, di cairan serebrospinal adalah 16- 21 ng/mL, dan di eritrosit
adalah 175 to 316 ng/mL.
Metabolisme : Folic acid dimetabolisme di hepar oleh enzim Catechol O-methyltransferase
(COMT) dan Methylenetetrahydrofolate reductase menjadi 7,8-dihydrofolic acid dan 5,6,7,8-
tetrahydrofolic acid.
Ekskresi : Lebih dari 90% folic acid diekskresikan di urine dalam bentuk metabolit dan
sejumlah kecil diekskresikan di feces. Sebagian besar metabolit muncul di urine setelah 6
jam dan ekskresi lengkap dalam 24 jam. Folic Acid juga dieksresikan melalui air susu ibu.

Bagaimana bentuk interaksi Folic Acid dengan obat lain (interaksi)?
Farmakokinetik :
Sulfasazaline dapat menurunkan absorpsi folic acid.
Folic Acid dapat menurunkan efektifitas hydnatoin (ethotoin, fosphenytoin, mephenytoin,
pkenytoin) dengan menurunkan konsentrasi serumnya.
Farmakodinamik :
Folic acid menurunkan efek dari anticonvulsant golongan barbiturat (phenorbarbital,
amobarbital, aprobarbital, butabarbital, butalbital dan sebagainya).
Folic acid menurunkan efek obat anti kanker methotrexate yang bekerja menghambat
dihydrofolat reductase.
Folic acid menurunkan efek obat anti kanker 5-fluorouracil yang bekerja menghambat
thymidylate sintase.
Folic acid menurunkan efek dari nitrofurantoin, primidone dan pyrimethamine.

Bagaimana bentuk sediaan dan posologi Folic Acid?
Bentuk Sediaan : Tablet, Injeksi
Posologi : Tablet 0.4 mg, Tablet 0.8 mg, Tablet 1 mg, Injeksi 5 mg/mL

Bagaimana cara pemberian Folic Acid?
Per oral, Intravena, Intra muskular, Sub kutan

Berapa dosis Folic acid?
Therapeutic Dose
Dewasa dan anak-anak: PO/IV/IM/Subcutaneous sebesar 1 mg/hari. Pada kasus resisten
mungkin dibutuhkan dosis yang lebih besar. Kecuali pada ibu hamil dan menyusui, jangan
berikan dosis terapi lebih dari 0,4 mg/hari hingga kemungkinan anemia pernisiosa telah
disingkirkan. Dosis mungkin perlu ditingkatkan pada alcoholism, hemolytic anemia,
anticonvulsant therapy atau chronic infection.
Maintenance Dose
Dewasa dan anak-anak usia 4 tahun atau lebih : PO/IV/IM/Subcutaneous 0,4 mg/hari.
Kehamilan dan menyusui : 0,8 mg/hari
Anak-anak dibawah 4 tahun : PO/IV/IM/Subcutaneous 0,3 mg/hari.
Bayi : PO/IV/IM/Subcutaneous 0,1 mg/hari.

Kapan dinyatakan penggunaan Folic Acid berhasil atau gagal?
Berhasil : Kadar hemoglobin mulai meningkat pada minggu pertama, dan anemia secara
menyeluruh dapat disembuhkan dalam waktu 1-2 bulan.
Gagal : Kadar hemoglobin tidak meningkat dan anemia tetap berlanjut.

Nasehat apa yang harus disampaikan kepada penderita dan keluarga penderita?
Jangan mengkonsumsi tablet folic acid kecuali ada saran dari dokter.
Berhati-hatilah dan cermat mengikuti instruksi, peringatan dan dosis yang dianjurkan.
Jangan merubah atau berhenti mengkonsumsi dosis yang dianjurkan tanpa saran dari
dokter.
Jangan gunakan obat injeksi apabila mengandung partikel-partikel, berubah warna atau
ampulnya rusak.
Jangan gunakan jarum dan spuit secara berulang-berulang.
Beritahukan kepada dokter apabila anda mengkonsumsi beberapa multivitamin dan terdapat
pula folic acid di dalamnya.
Sumber alami dari folic acid yang terdapat dalam bahan makanan yaitu ragi, hati, ginjal,
dan sayur-mayur berwarna hijau.
Ikuti saran dan anjuran dokter untuk test laboratorium kerena dengan test tersebut dapat
dimonitor perkembangan pengobatan dan dapat diketahui apabila ada efek samping yang
terjadi.
Apabila anda hamil atau menyusui, diskusikan dengan dokter, keuntungan dan resiko
mengkonsumsi folic acid selama kehamilan. Folic acid juga diekskresikan melalui air susu
ibu, apa keuntungannya dan apa resikonya bagi bayi anda.
Simpan Folic Acid pada temperatur ruangan antara 68-77 F (20-25C). Hindarkan dari
panas, kelembaban dan cahaya. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Anjuran apa yang dapat disampaikan kepada perawat?
Folic acid injeksi biasanya digunakan pada keadaan anemia megaloblastik yang berat atau
apabila absorbsi melalui saluran pencernaannya terganggu.
Folic acid injeksi hanya diadministrasikan melalui subcutaneous, IM dan IV. Tidak untuk
administrasi secara intradermal atau intra-arterial. Dan jangan diberikan apabila
mengandung partikel, berawan atau berubah warna. Simpan Folic Acid pada temperatur
ruangan antara 68-77 F (20-25C). Hindarkan dari panas, kelembaban dan cahaya.

Kenapa kita berikan Folic Acid?
Folic acid diberikan karena memiliki beberapa efek terapi yang sangat bermanfaat terutama
untuk mencegah dan mengobati anemia megaloblastik akibat defisiensi folic acid karena
folic acid berperan untuk pembentukan DNA dalam proses eritropoesis.
Selain itu folic acid berkhasiat untuk:
Menjaga kesehatan jantung dan mencegah aterosklerosis (pengerasan dinding pembuluh
darah yang disebabkan oleh endapan lemak, kalsium, protein dan platelet) karena folic acid
membantu mengatasi keadaan hiperhomosisteinemia yang menjadi faktor resiko penyakit
vaskular oklusi.
Sebagai koenzim pada sintesa RNA dan DNA sehingga sangat penting dalam reproduksi dan
pertumbuhan sel.
Pada wanita hamil dapat mencegah keguguran dan anak lahir cacat (neural tube defect
yaitu kelainan pada pembentukan otak dan sumsum tulang belakang).
Menjaga kesehatan pencernaan.
Folic acid dapat merangsang produksi leukosit yang dipakai sebagai obat likopeni
agrositosis.
Mencegah anemia yang disebabkan oleh kehamilan, diet, penyakit hati, dan keadaan-
keadaan yang lainnya.

Apakah harus diukur kadar Folic Acid sebelum pemberian preparat Folic Acid? Apa
alasannya?
Ya, karena dalam pemberian preparat folic acid untuk kasus anemia megaloblastik perlu
disingkirkan kemungkinan anemia pernisiosa (anemia makrositik akibat kekurangan vitamin
B12. Pemberian preparat folic acid pada anemia pernisiosa dapat memperburuk kerusakan
saraf yang terjadi. Selain itu dapat diperkirakan kebutuhan pasien akan folic acid sehingga
dosis yang diberikan sesuai.
Nilai normal total folic acid di serum adalah 5-15 ng/mL, di cairan serebrospinal adalah 16-
21 ng/mL, dan di eritrosit adalah 175 to 316 ng/mL.
Secara umum, apabila jumlah folic acid diserum dibawah 5 ng/mL menunjukkan adanya
defisiensi folic acid, dan apabila jumlahnya dibawah 2 ng/mL biasanya menunjukkan adanya
anemia megaloblastik.

Sementara kita bertugas di Puskesmas, apa yang harus dilakukan?
Apabila kondisi klinisnya menunjukkan suatu anemia makrositik, kita dapat memberikan
dosis folic acid dengan tujuan diagnostik yaitu 0,1 mg per oral selama 10 hari yang hanya
memberikan respon hematologik pada penderita defisiensi asam folat. Hal ini
membedakannya dengan defisiensi vitamin B12 yang baru memberikan respon dengan
dosis 0,2 mg per hari atau lebih. Setelah itu baru kita berikan dosis terapinya.
Gejala Klinis Kekurangan Asam Folat
Tanda dan gejala utama: lesu, lemas, susah bernapas, oedem, nafsu makan menurun,
depresi, dan mual.
Kadang-kadang pucat, glositis, dan diare.
Pada kasus yang berat dijumpai seperti kasus malnutrisi.
Jika di lakukan pemeriksaan laboratorium, maka kita dapat menjumpai gejala- gejala
sebagai berikut:
Gejala pernisiosa anemia murni (kekurangan vitamin B12), jarang terjadi.
Pada yang berat, Hb rendah: 4-6 gm/100 ml.
Eritrosit: 2 juta/mm3, bisa terjadi leukopeni/trombositopeni.
Leukosit perifer dominant bentuk segmen.
Pemeriksaan figlu test positif, terutama pada ibu hamil.
Sumsum tulang hiperplastik/megaloplastik(aspirasi sumsum tulang krista iliaka) pada ibu
hamil.
Hitung jenis bergeser ke kanan, sel darah merah dalam bentuk makrositosis dan
poikilositosis.

Mana yang lebih menguntungkan menggunakan sediaan Folic Acid dosis besar atau kecil
dan apa alasannya?
Dosis sehari- hari yang biasa di gunakan adalah 400 mikrogram. Dosis ini berdasarkan
RDA(Recommend dietary allowances). Apabila di berikan dengan dosis satu milligram atau
lebih, itu akan memerlukan resep obat. Folic acid sangat bagus diberikan dengan dosis 400
mikrogram(dosis kecil) karna biasanya folic acid akan di kombinasikan dengan multivitamin
yang lain juga karna folic acid terdapat di dalam makanan seperti bayam, sawi hijau, sayur-
sayuran hijau, hati, ginjal, buah alpokat, kacang- kacangan, dan lain- lain.
Folic acid yang dikonsumsi dengan perut kosong setara dengan folic acid yang kita konsumsi
dari makanan. Contoh: folic acid 400 mikrogram di konsumsi dalam keadaan perut kosong
setara dengan folic acid 470 mikrogram yang terdapat dalam makanan setara juga dengan
800 mikrogram dari makanan yang mengandung folat.

Berapa lama pemberian preparat Folic Acid dan apa alasannya?
VITAMIN FARMAKOKINETIK
ABSORBSI DISTRIBUSI METABOLISME EKSKRESI
FOLIC ACID Absorbsi folic
acid baik
sekali,terutam
a di bagian 1/3
proksimal usus
halus (jejunum
proksimal)
Merata ke
semua sel
dan terjadi
penumpukan
dalam cairan
serebrospina
l
Di hepar oleh
enzim Catechol O-
methyltransferase
(COMT) dan
Methylenetetrahydrofolat
e reductase menjadi 7,8-
dihydrofolic acid dan
5,6,7,8-tetrahydrofolic
acid.

Lebih dari
90% folic
acid
diekskresika
n di urine
dalam
bentuk
metabolit
dan
sejumlah
kecil
diekskresika
n di feces
SIANOKOBALAMIN(B12
)
Absorbsi per
oral
berlangsung
lambat di
ileum
Ke berbagai
sel tubuh
dan terikat
pada suatu
glikoprotein
plasma,trans
- kobalamin
Hepar Urine dan
feses
BESI (Fe) Absorbsi Fe Ke Hepar Keringat,






















Untuk defisiensi folic acid cukup dengan pemberian folic acid 5mg/hari selama 4 bulan.
Sedangkan untuk penderita yang mengalami gangguan penyerapan folic acid, harus
mengkonsumsi tablet folic acid sepanjang hidupnya.
Folic acid di konsumsi wanita sampai usia kehamilan 12 minggu. Karna akan membantu
perkembangan system syaraf dan untuk mencegah kelainan kongenital.

Apa tanda-tanda keracunan Folic Acid?
Sebenarnya kemungkinan folic acid untuk menimbulkan keracunan sangat kecil karena
merupakan vitamin yang larut dalam air sehingga cepat diekskresikan melalui urin. Folic
acid bisa menyebabkan keracunan pada keadaan tertentu. Pada dosis lebih dari 100 kali
dosis harian yang dianjurkan, folic acid dapat meningkatkan frekwensi kejang pada
penderita epilepsi dan memperburuk kerusakan saraf pada orang-orang yang menderita
kekurangan vitamin B12. Dengan dosis per oral 15 mg/hari dapat terjadi tanda-tanda
anorexia, nausea, abdominal distention, flatulence, biter/bad taste, altered sleep patterns,
melalaui
saluran cerna
terutama
berlangsung
di duodenum
berbagai
jaringan,
terutama
ke sumsum
tulang
urine,
feses, serta
kuku dan
rambut
yang di
potong
kesulitan berkonsentrasi, irritability, over activity, excitement, mental depression,
confusion, impaired judgment.
Pada tahun 2007 University Tufts mengadakan penelitian pada 10000 pasien yang
mengkonsumsi folic acid. Folic acid yang di gunakan dalam jumlah yang besar akan
mengganggu peneyerapan atau absorbs dari vitamin B12 sehingga akan menyebabkan
defisiensi vitamin B12.
Sedangkan pada tikus, dosis yang tinggi dapat menyebabkan pengendapan kristal asam
folat dalam tubuli ginjal.

Kesimpulan
Indikasi : Anemia megaloblastik yang diakibatkan defisiensi folic acid, kehamilan, menyusui,
bayi dan anak-anak.
Efek:memperbaiki status folat pada pasien dengan defisensi folic acid, mencegah dan
mengobati anemia megaloblastik akibat defisiensi folic acid, menjaga kesehatan jantung
dan mencegah aterosklerosis, sebagai koenzim pada sintesa RNA dan DNA sehingga sangat
penting dalam reproduksi dan pertumbuhan sel, pada wanita hamil dapat mencegah
keguguran dan anak lahir cacat (neural tube defect yaitu kelainan pada pembentukan otak
dan sumsum tulang belakang), menjaga kesehatan pencernaan.
Folic acid di berikan dalam dosis yang kecil.
Untuk defisiensi folic acid cukup dengan pemberian folic acid 5mg/hari selama 4 bulan.

Usul Penyempurnaan Sediaan
1. Volume total seidaan dibuat 15 ml
2. Asam folat tidak larut dalam air, tetapi larut dalam NaOH, sehingga
dibuat dalam bentuk garamnya Natrium folat dengan penambahan
NaOH 0,1 N
3. Asam folat OTT terhadap oksidator, reduktor, logam berat sehingga
pada pembuatn harus bebas oksigen, dialiri gas nitrogen. Ditambahkan
Na
2
EDTA sebagai zat pengkhelat untuk mengikat logam berat
4. Usul Gram = ml

Anda mungkin juga menyukai