Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PRAKTIKUM ANALISA KUALITATIF SENYAWA SEDIAAN OBAT

KEGIATAN PRAKTIKUM 5
PRAKTIKUM ANALISA VITAMIN
Roby Gultom, M.Si

A. Pengertian Pendahuluan
1. Vitamin B1
Jenis vitamin ini diperlukan tubuh dalam dosis yang sangat kecil. Meski begitu, peran dari
Vitamin B1 tidak bisa diremehkan karena bisa membantu mengatasi berbagai jenis
penyakit salah satunya adalah beri-beri. Dalam suplementasi, suplemen vitamin B1 yang
aman dikonsumsi dan diproduksi massal biasa dalam berbentuk Vitamin B1 HCl.

Penderita yang mengalami kekurangan Vitamin B1 akan mendapatkan dua jenis


penanganan yaitu secara oral dengan mengkonsumsi suplemen serta melalui suntikan.
Suplemen Vitamin B1 HCl dijual bebas tanpa perlu resep dokter. Sementara untuk injeksi
hanya boleh diberikan oleh penyedia layanan kesehatan.

Vitamin B1 sangat banyak dijumpai di beberapa jenis makanan seperti gandum utuh, bij-
bijian, kacang-kacangan, polong-polongan, serealia, serta daging. Dengan mengkonsumsi
olahan jenis makanan tersebut, maka tubuh tidak akan kekurangan Vitamin B1. Jika tubuh
mengalami defisiensi Vitamin B1, akibatnya bisa sangat buruk. Salah satunya adalah
menderita penyakit beri-beri yang berkepanjangan.

Vitamin B1 juga memiliki manfaat yang tak kalah penting untuk kesehatan. Fungsi vitamin
B1 sangat penting dalam metabolisme zat gizi untuk mengubah glukosa menjadi energi.
Selain itu, fungsi vitamin B1 lainnya juga membantu aktivitas otot dan saraf.

Vitamin B1 HCl banyak digunakan untuk perawatan, perbaikan kondisi, ataupun


pencegahan beberapa masalah kesehatan dibawah ini:
1. Beri-beri
2. Defisiensi tiamin
3. Hyperhomocysteinemia
4. Sakit kepala sebelah
5. Gangguan mata
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, untuk memenuhi kebutuhan akan Vitamin B1
HCl salah satunya adalah dengan mengkonsumsi makanan sehat terutama daging dan
kacang-kacangan. Pemakaian suplemen juga bisa dimanfaatkan untuk penyembuhan
ataupun pencegahan beberapa penyakit yang disebutkan diatas asalkan dosisnya tepat.

2. Vitamin B2
Vitamin B2 atau juga dikenal dengan nama Riboflavin ini merupakan salah satu dari
delapan vitamin yang termasuk dalam vitamin B kompleks. Fungsi dari vitamin ini sangat
erat kaitannya dengan pertumbuhan serta kerja sel secara normal. Vitamin B2 bertugas
untuk mengubah karbohidrat menjadi adenosine triphosphate (ATP) yang dipakai sebagai
sumber energi bagi otot. Vitamin B2 sangat mudah ditemukan di beberapa jenis makanan
yang kita konsumsi setiap hari. Meski begitu, banyak juga yang mengkonsumsi vitamin B2
dalam bentuk suplemen karena lebih praktis dan efektif untuk memenuhi kebutuhan akan
vitamin tersebut. Anda dapat mengonsumsi Natures Plus B Complex (mulai dari
160ribu) untuk memenuhi kebutuhan vitamin B2. Nature Plus B complex adalah vitamin
yang mengandung b compleks yang diperlukan untuk menjaga kelangsungan fungsi sel-sel
tubuh dan sistem metabolisme tubuh. Dikenal sebagai vitamin anti stres / vitamin saraf

Setiap harinya, tubuh mengeluarkan Vitamin B2 karena sifat dari vitamin ini yang mudah
larut. Karena itulah sangat disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang kaya akan
Vitamin B2 setiap hari agar nutrisi tubuh terpenuhi. Sangat jarang ada kasus kekurangan
Vitamin B2 karena sumbernya sangat banyak dan mudah ditemukan. Bahkan makanan
yang kita konsumsi sehari-hari juga kaya akan kandungan Vitamin B2. Berikut ini adalah
daftar sumber makanan yang kandungan Vitamin B2nya cukup tinggi : Hati dan daging
ayam, Daging unggas,Ikan salmon, Telur, Produk susu, Kacang-kacangan Sayuran hijau,
seperti bayam, brokoli, dan kangkung, Kacang kedelai dan olahannya termasuk tempe,
tahu, susu kedelai, dan oncom, Jamur, Rumput laut, Gandum utuh, Ubi jalar,Kismis
Meski dibutuhkan dalam jumlah yang kecil, namun Vitamin B2 memiliki fungsi yang
sangat penting bagi kesehatan. Karena tubuh tidak bisa memproduksi Vitamin B2 sendiri,
maka untuk memenuhi asupan Vitamin B2 adalah dengan cara mengkonsumsi makanan
serta suplemen. Ada banyak manfaat yang ditawarkan oleh Vitamin B2. Diantaranya
adalah:

1. Meningkatkan energi

Vitamin B2 membantu memecah protein menjadi lemak, asam amino, dan karbohidrat
dalam bentuk glukosa. Selanjutnya glukosa tersebut akan dimanfaatkan oleh tubuh sebagai
cadangan energi. Itulah mengapa orang yang kekurangan Vitamin B2 badannya terlihat
lemah. Ini karena molekul yang terdapat dalam makanan tidak bisa dicerna dengan baik.
Akibatnya tubuh kekurangan energi.

2. Menjaga kesehatan rambut dan kulit

Salah satu manfaat Vitamin B2 yang sangat penting adalah mempertahankan kadar kolagen
dalam tubuh. Kolagen diperlukan oleh tubuh untuk menjaga struktur kulit dan menjaga
kesehatan rambut. Dengan terpenuhinya kebutuhan Vitamin B2 dalam tubuh, maka kulit
bisa tetap awet muda dan terhindar dari masalah munculnya garis halus serta penuaan dini.

3. Mencegah katarak
Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung Vitamin B2, dapat mencegah dari
risiko katarak. Manfaat utama Vitamin B2 salah satunya adalah menjaga kesehatan mata
dengan melindungi antioksidan penting di mata yaitu glutathione. Selain mengkonsumsi
makanan yang kaya kandungan Vitamin B2, pemakaian suplemen juga diperlukan untuk
menurunkan risiko terkena katarak.

4. Menjaga kesehatan kandungan

Kekurangan asupan Vitamin B2 bagi ibu hamil bisa memicu preeklampsia. Kondisi
naiknya tekanan darah tersebut biasa terjadi saat kandungan memasuki minggu ke-20.
Karena itulah sangat penting untuk mengkonsumsi makanan bergizi terutama yang kaya
akan Vitamin B2 agar kondisi kandungan tetap sehat.
5. Mencegah Kanker

Studi membuktikan bahwa vitamin B2 bermanfaat dalam mencegah kanker. Dasar teorinya
adalah vitamin B2 dapat melindungi DNA seluler dari kerusakan oleh agen penyebab
kanker, seperti asap rokok. Dengan adanya peran vitamin B2 dalam menstabilkan struktur
DNA sel, para ilmuwan percaya bahwa kanker tertentu, seperti kanker esofagus dan
serviks, dapat dihindari.

6. Mengatasi Migrain

Menurut National Institutes of Health, vitamin B2 sangat menjanjikan sebagai pengobatan


ampuh untuk sakit kepala migrain. Migrain disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan
bahan kimia otak atau perubahan pada batang otak. Vitamin B2 mampu mengatasi
ketidakseimbangan dengan cara meningkatkan pernapasan dan memproduksi energi pada
mitokondria sel otak.

7. Mengatur Homosistein (Asam Amino)

Homosistein merupakan senyawa asam amino yang ditemukan dalam darah. Kadar
homosistein yang tinggi atau berlebih disebut sebagai homosisteinemia. Kondisi asam
amino berlebih ini dapat merugikan tubuh, seperti dapat menimbulkan penyakit stroke,
demensia, dan serangan jantung. Suplemen vitamin B2 yang dikonsumsi setiap hari dapat
menurunkan kadar homosistein hingga 40%. Penurunan homosistein dapat mengurangi
risiko gangguan neurokognitif (penyakit alzheimer, parkinson, demensia vaskular,
epilepsi). Maka dari itu, vitamin B2 dapat mengurangi risiko-risiko penyakit diatas.

Vitamin B2 termasuk dalam vitamin B Kompleks yang memiliki peran vital bagi tubuh.
Mulai dari menjaga kesehatan mata, mengatasi anemia, meredakan migrain, melindungi
kesehatan kandungan, dan lain sebagainya. Vitamin B2 bisa ditemukan di beberapa jenis
makanan seperti daging, telur, dan sayuran hijau. Cara mudah untuk memenuhi asupan
Vitamin B2 adalah mengkonsumsi suplemen dari Jovee. Takarannya pas, sehingga tubuh
tidak akan mengalami kelebihan ataupun kekurangan Vitamin B2.
3. Vitamin B6
Vitamin B6 atau piridoksin termasuk ke dalam kelompok vitamin B kompleks yang punya
peran vital bagi kesehatan tubuh, seperti membantu mengubah makanan menjadi energi.
Piridoksin sendiri dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan otak secara optimal serta
menjaganya agar tetap bekerja sesuai fungsinya.

Apabila kebutuhannya tidak tercukupi, akan mempengaruhi kerja serta fungsi tubuh, salah
satunya adalah penyerapan vitamin B12 menjadi terganggu.

Selain membentuk energi dan menjaga fungsi otak sehat, vitamin ini juga ikut andil dalam
berbagai fungsi tubuh lainnya, yakni:

1. Membantu proses pembentukan sel darah merah dengan meningkatkan produksi


hemoglobin
2. Meningkatkan metabolisme karbohidrat
3. Meningkatkan fungsi kognitif
4. Menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung
5. Membantu meredakan mual saat kehamilan
6. Membantu proses detoksifikasi di organ hati
Selain itu, piridoksin juga diyakini bisa meredakan gejala premenstrual syndrome (PMS).
Hasil penelitian pada 94 wanita yang diberikan 80 gram pyridoxine per harinya
menunjukkan adanya penurunan yang signifikan terhadap gejala PMS termasuk mudah
marah, pelupa, kembung, dan kecemasan.

Kandungan vitamin ini dapat ditemukan di berbagai sumber makanan alami. Karena
sifatnya yang larut dalam air, cadangan piridoksin tidak disimpan oleh tubuh. Makanya,
penting sekali untuk memenuhi kebutuhan hariannya supaya kesehatan otak dan saraf
terjaga serta proses metabolisme di dalam tubuh dapat berjalan optimal.

Vitamin ini banyak dan dapat ditemukan pada makanan sehari-hari, baik dari hewani
maupun produk nabati. Beberapa produk hewani yang mengandung vitamin B6 yang
tinggi: Susu, Keju, Ikan salmon, Ikan tuna, Telur, Hati sapi, Daging ayam tanpa lemak
Kalkun, Sedangkan sumber piridoksin pada tumbuhan bisa didapatkan dari: Sayuran
berdaun hijau, Pisang, Pepaya, Jeruk, Kacang-kacangan, Biji-bijian, Polong-polongan dan
Gandum.

Defisiensi piridoksin sering terjadi ketika asupan vitamin B lain juga kurang, terutama B12
dan asam folat. Defisiensi tingkat ringan biasanya tidak memiliki gejala, tetapi kondisi
kekurangan piridoksin yang berkepanjangan bisa menimbulkan gangguan berikut ini:

1. Anemia mikrositik, yaitu kondisi sel darah merah yang kecil


2. Depresi
3. Bingung
4. Sistem imun menurun

Beberapa kondisi di bawah ini bisa mengganggu penyerapan piridoksin sehingga


meningkatkan risiko terjadinya defisiensi vitamin B6, diantaranya adalah:

1. Penyakit ginjal
2. Gangguan autoimun sistem pencernaan, seperti penyakit celiac dan Crohn
3. Gangguan peradangan autoimun, seperti rheumatoid arthritis
4. Kecanduan alkohol

4. Vitamin C
Asam askorbat adalah salah satu senyawa kimia yang disebut vitamin C, selain asam
dehidroaskorbat. Ia berbentuk bubuk kristal kuning keputihan yang larut dalam air dan
memiliki sifat-sifat antioksidan. Nama askorbat berasal dari akar kata a- (tanpa)
dan scorbutus (skurvi), penyakit yang disebabkan oleh defisiensi vitamin C. Pada tahun
1937, hadiah Nobel dalam bidang kimia diberikan kepada Walter Haworth atas hasil
kerjanya dalam menentukan struktur kimia asam askorbat. Pada saat penemuannya pada
tahun 1920-an, ia disebut sebagai asam heksuronat oleh beberapa peneliti. Vitamin C
memiliki peran dalam kemampuan tubuh untuk menangani stres fisiologis selama
infeksi, cedera, atau penyakit kronis.
B. Tujuan Praktikum
Menentukan analisis vitamin B1, B2, B6 dan C
.
C. Prisip Percobaan
Identifikasi Kualitatif

D. Persiapan Alat dan Bahan


Alat :
1. Erlenmenyer
2. Penangas air
3. Biuret
4. Penjepit tabung reaksi
5. Gelas kimia
6. Pipet volume
7. Pipet tetes
8. Gelas ukur
9. Statif
10. Lumpang porselen dan penggerus
11. Neraca analisa
12. Plat tetes

Bahan :
1. Vitamin Puree B1, B2, B6 dan C dan Sampel obat Bervitamin
2. Alkohol
3. Aquadestilasi
4. NaOH 0,1 M
5. Pelarut organik : etanol, n-heksan, aquadest,
6. Spiritus
7. FeCl3
8. KMnO4
9. Spiritus
E. Langkah-langkah / Prosedur Percobaan
a. Tahap Kerja Analisa Vitamin C

No 1. Preparasi Sampel Keterangan

Sampel Sampel obat dalam


Vitacimin, kondisi baik, segar dan
dihaluskan tidak rusak agar
menghindari kesalahan
menggunakan
pada saat menganalisa
lumpang
selanjutnya
ditakar sebanyak
1 1 g, selanjutnya
sampel masing-
masing sampel
dibagi untuk
dilakukan uji
pendahuluan
dengan berbagai
pereaksi tertentu

2. Uji Identifikasi Sediaan Vitamin C


No Keterangan
a. Uji Organoleptis
Sampel obat harus
dalam kondisi baik,
Timbang segar dan tidak rusak
sebanyak 1 tablet agar menghindari
1 sampel dan catat kesalahan dalam
beratnya analisa

Gerus sampel
sampai halus dan Sampel dikerjakan
2 masukkan ke sampai berbentuk
dalam erlenmeyer serbuk dan halus
Amati bentuk
serbuk dengan
Perhatikan dan catat
3 menggunakan warna sampel dan
alas / wadah yang bentuk sampel
berwarna

Amati aroma
Perhatikan dan catat
sampel dengan
4 aroma yang diberikan
mencium sampel sampel

Amati rasa
sampel dengan
mencicipi sedikit Rasakan dan catat rasa
5
sampel diujung yang diberikan sampel
indera pengecap

3. Uji Identifikasi Sediaan Vitamin C


No Keterangan
a. Uji Kelarutan
Sampel obat harus
dalam kondisi baik,
Timbang segar dan tidak rusak
sebanyak 1 tablet agar menghindari
1 sampel dan catat kesalahan dalam
beratnya analisa

Gerus sampel
sampai halus dan Sampel dikerjakan
2 masukkan ke sampai berbentuk
dalam erlenmeyer serbuk dan halus
Sampel
Masukkan sampel dikocok/digoyang
ke dalam tabung dengan kuat dan
3 reaksi dan diamkan,
tambahkan etanol Amati dan catat
kelarutan sampel di
dalam tabung reaksi

Masukkan sampel Sampel


ke dalam tabung dikocok/digoyang
dengan kuat dan
4 reaksi dan diamkan,
tambahkan Amati dan catat
Aquadest kelarutan sampel di
dalam tabung reaksi

Sampel
Masukkan sampel dikocok/digoyang
ke dalam tabung dengan kuat dan
5 reaksi dan diamkan,
tambahkan NaOH Amati dan catat
kelarutan sampel di
dalam tabung reaksi

Sampel
Masukkan sampel dikocok/digoyang
ke dalam tabung dengan kuat dan
6 reaksi dan diamkan,
tambahkan HCl Amati dan catat
kelarutan sampel di
dalam tabung reaksi
Masing-masing Setelah dipanaskan
sampel 1, 2 dan 3 perhatikan sampel dan
6 selanjutnya amati di dalam tabung
dipanaskan reaksi, catat hasil
pengamatan

4. Uji Identifikasi Sediaan Vitamin C


No Keterangan
a. Uji Pengarangan
Sampel obat harus
dalam kondisi baik,
Timbang segar dan tidak rusak
sebanyak 1 tablet agar menghindari
1 obat dan catat kesalahan dalam
beratnya analisa

Gerus sampel
sampai halus dan Sampel dikerjakan
2 masukkan ke sampai berbentuk
dalam erlenmeyer serbuk dan halus

Saat pemanasan
perhatikan dan amati
Sudip/Ambil perubahan warna,
sebanyak 1 gram bentuk dan aroma
yang dihasilkan, Cata
sampel, panaskan
3 hasil pengamatan
sampel diatas api
bunsen
5. Uji Identifikasi Sediaan Vitamin C
Keterangan
a. Reaksi Penegasan
Sampel obat harus
dalam kondisi baik,
Timbang segar dan tidak rusak
sebanyak 1 tablet agar menghindari
1 Aspirin dan catat kesalahan dalam
beratnya analisa

Gerus sampel
sampai halus dan Sampel dikerjakan
2 masukkan ke sampai berbentuk
dalam erlenmeyer serbuk dan halus

Sampel
Masukkan 1 g dikocok/digoyang
sampel ke dalam dengan kuat dan
diamkan,
3 tabung reaksi dan Amati dan catat
tambahkan 1-3 kelarutan dan
tetes FeCl3 perubahan warna
sampel di dalam
tabung reaksi
Sampel
Masukkan 1 g dikocok/digoyang
sampel ke dalam dengan kuat dan
tabung reaksi dan diamkan,
3 tambahkan 1-3 Amati dan catat
tetes CuSO4 + kelarutan dan
perubahan warna
NaOH
sampel di dalam
tabung reaksi
Sampel
Masukkan 1 g dikocok/digoyang
sampel ke dalam dengan kuat dan
tabung reaksi dan diamkan,
3 tambahkan 1-3 Amati dan catat
tetes CuSO4 + kelarutan dan
perubahan warna
NaOH
sampel di dalam
tabung reaksi
Masukkan 1 g
Sampel
sampel ke dalam dikocok/digoyang
tabung reaksi dan dengan kuat dan
tambahkan 1-3 diamkan,
4 tetes Fehling A Amati dan catat
dan B dan kelarutan dan
perubahan warna
selanjutnya
sampel di dalam
dipanaskan tabung reaksi
Sampel
Masukkan 1 g dikocok/digoyang
sampel ke dalam dengan kuat dan
diamkan,
tabung reaksi dan
4 Amati dan catat
tambahkan 1-3 kelarutan dan
tetes AgNO3 perubahan warna
sampel di dalam
tabung reaksi

6. Uji Identifikasi Sediaan Vitamin C


a. Reaksi Sifat Reduktor

Sampel
Masukkan 1 g dikocok/digoyang
sampel ke dalam dengan kuat dan
diamkan,
3 tabung reaksi dan Amati dan catat
tambahkan 1-3 kelarutan dan
tetes Iodida perubahan warna
sampel di dalam
tabung reaksi
Sampel
Masukkan 1 g dikocok/digoyang
sampel ke dalam dengan kuat dan
diamkan,
4 tabung reaksi dan Amati dan catat
tambahkan 1-3 kelarutan dan
tetes KMnO4 perubahan warna
sampel di dalam
tabung reaksi
b. Tahap Kerja Analisa Vitamin B1

No 1. Preparasi Sampel Keterangan

Sampel Sampel obat dalam


Vitacimin, kondisi baik, segar dan
dihaluskan tidak rusak agar
menghindari kesalahan
menggunakan
pada saat menganalisa
lumpang
selanjutnya
ditakar sebanyak
1 1 g, selanjutnya
sampel masing-
masing sampel
dibagi untuk
dilakukan uji
pendahuluan
dengan berbagai
pereaksi tertentu

2. Uji Identifikasi Sediaan Vitamin B1


No Keterangan
a. Uji Organoleptis
Sampel obat harus
dalam kondisi baik,
Timbang segar dan tidak rusak
sebanyak 1 tablet agar menghindari
1 sampel dan catat kesalahan dalam
beratnya analisa

Gerus sampel
sampai halus dan Sampel dikerjakan
2 masukkan ke sampai berbentuk
dalam erlenmeyer serbuk dan halus
Amati bentuk
serbuk dengan
Perhatikan dan catat
3 menggunakan warna sampel dan
alas / wadah yang bentuk sampel
berwarna

Amati aroma
Perhatikan dan catat
sampel dengan
4 aroma yang diberikan
mencium sampel sampel

Amati rasa
sampel dengan
mencicipi sedikit Rasakan dan catat rasa
5
sampel diujung yang diberikan sampel
indera pengecap

3. Uji Identifikasi Sediaan Vitamin B1


No Keterangan
a. Uji Kelarutan
Sampel obat harus
dalam kondisi baik,
Timbang segar dan tidak rusak
sebanyak 1 tablet agar menghindari
1 sampel dan catat kesalahan dalam
beratnya analisa

Gerus sampel
sampai halus dan Sampel dikerjakan
2 masukkan ke sampai berbentuk
dalam erlenmeyer serbuk dan halus
Sampel
Masukkan sampel dikocok/digoyang
ke dalam tabung dengan kuat dan
3 reaksi dan diamkan,
tambahkan etanol Amati dan catat
kelarutan sampel di
dalam tabung reaksi

Masukkan sampel Sampel


ke dalam tabung dikocok/digoyang
dengan kuat dan
4 reaksi dan diamkan,
tambahkan Amati dan catat
Aquadest kelarutan sampel di
dalam tabung reaksi

Masukkan sampel Sampel


ke dalam tabung dikocok/digoyang
dengan kuat dan
5 reaksi dan diamkan,
tambahkan N- Amati dan catat
Heksan kelarutan sampel di
dalam tabung reaksi

Sampel
Masukkan sampel dikocok/digoyang
ke dalam tabung dengan kuat dan
6 reaksi dan diamkan,
tambahkan NaOH Amati dan catat
kelarutan sampel di
dalam tabung reaksi
Sampel
Masukkan sampel dikocok/digoyang
ke dalam tabung dengan kuat dan
6 reaksi dan diamkan,
tambahkan HCl Amati dan catat
kelarutan sampel di
dalam tabung reaksi

Masing-masing Setelah dipanaskan


sampel 1, 2 dan 3 perhatikan sampel dan
7 selanjutnya amati di dalam tabung
dipanaskan reaksi, catat hasil
pengamatan

4. Uji Identifikasi Sediaan Vitamin B1


No Keterangan
a. Uji Pengarangan
Sampel obat harus
dalam kondisi baik,
Timbang segar dan tidak rusak
sebanyak 1 tablet agar menghindari
1 obat dan catat kesalahan dalam
beratnya analisa

Gerus sampel
sampai halus dan Sampel dikerjakan
2 masukkan ke sampai berbentuk
dalam erlenmeyer serbuk dan halus
Saat pemanasan
perhatikan dan amati
Sudip/Ambil perubahan warna,
sebanyak 1 gram bentuk dan aroma
yang dihasilkan, Cata
3 sampel, panaskan hasil pengamatan
sampel diatas api
bunsen

5. Uji Identifikasi Sediaan Vitamin B1


Keterangan
a. Reaksi Penegasan
Sampel obat harus
dalam kondisi baik,
Timbang segar dan tidak rusak
sebanyak 1 tablet agar menghindari
1 Aspirin dan catat kesalahan dalam
beratnya analisa

Gerus sampel
sampai halus dan Sampel dikerjakan
2 masukkan ke sampai berbentuk
dalam erlenmeyer serbuk dan halus

Sampel
Masukkan 1 g dikocok/digoyang
sampel ke dalam dengan kuat dan
diamkan,
3 tabung reaksi dan Amati dan catat
tambahkan kelarutan dan
KMnO4 + NaOH perubahan warna
sampel di dalam
tabung reaksi
Sampel
Masukkan 1 g dikocok/digoyang
sampel ke dalam dengan kuat dan
tabung reaksi dan diamkan,
4 tambahkan 1-3 Amati dan catat
tetes CuSO4 + kelarutan dan
perubahan warna
NaOH
sampel di dalam
tabung reaksi
Masukkan 1 g
Sampel
sampel ke dalam dikocok/digoyang
tabung reaksi dan dengan kuat dan
tambahkan HCl diamkan,
5 dan Panaskan Amati dan catat
Secara Perlahan- kelarutan dan
perubahan warna
lahan memajukan
sampel di dalam
tabung reaksi tabung reaksi
Sampel
Masukkan 1 g dikocok/digoyang
sampel ke dalam dengan kuat dan
tabung reaksi dan diamkan,
4 tambahkan Amati dan catat
Aquadest + HCl + kelarutan dan
perubahan warna
CuSO4+NaOH
sampel di dalam
tabung reaksi
Sampel
Masukkan 1 g dikocok/digoyang
sampel ke dalam dengan kuat dan
diamkan,
4 tabung reaksi dan Amati dan catat
tambahkan kelarutan dan
Reagen Mayer perubahan warna
sampel di dalam
tabung reaksi
c. Tahap Kerja Analisa Vitamin B2

No 1. Preparasi Sampel Keterangan

Sampel Sampel obat dalam


Vitacimin, kondisi baik, segar dan
dihaluskan tidak rusak agar
menghindari kesalahan
menggunakan
pada saat menganalisa
lumpang
selanjutnya
ditakar sebanyak
1 1 g, selanjutnya
sampel masing-
masing sampel
dibagi untuk
dilakukan uji
pendahuluan
dengan berbagai
pereaksi tertentu

2. Uji Identifikasi Sediaan Vitamin B2


No Keterangan
a. Uji Organoleptis
Sampel obat harus
dalam kondisi baik,
Timbang segar dan tidak rusak
sebanyak 1 tablet agar menghindari
1 sampel dan catat kesalahan dalam
beratnya analisa

Gerus sampel
sampai halus dan Sampel dikerjakan
2 masukkan ke sampai berbentuk
dalam erlenmeyer serbuk dan halus
Amati bentuk
serbuk dengan
Perhatikan dan catat
3 menggunakan warna sampel dan
alas / wadah yang bentuk sampel
berwarna

Amati aroma
Perhatikan dan catat
sampel dengan
4 aroma yang diberikan
mencium sampel sampel

Amati rasa
sampel dengan
mencicipi sedikit Rasakan dan catat rasa
5
sampel diujung yang diberikan sampel
indera pengecap

3. Uji Identifikasi Sediaan Vitamin B2


No Keterangan
a. Uji Kelarutan
Sampel obat harus
dalam kondisi baik,
Timbang segar dan tidak rusak
sebanyak 1 tablet agar menghindari
1 sampel dan catat kesalahan dalam
beratnya analisa

Gerus sampel
sampai halus dan Sampel dikerjakan
2 masukkan ke sampai berbentuk
dalam erlenmeyer serbuk dan halus
Sampel
Masukkan sampel dikocok/digoyang
ke dalam tabung dengan kuat dan
3 reaksi dan diamkan,
tambahkan etanol Amati dan catat
kelarutan sampel di
dalam tabung reaksi

Masukkan sampel Sampel


ke dalam tabung dikocok/digoyang
dengan kuat dan
4 reaksi dan diamkan,
tambahkan Amati dan catat
Aquadest kelarutan sampel di
dalam tabung reaksi

Masukkan sampel Sampel


ke dalam tabung dikocok/digoyang
dengan kuat dan
5 reaksi dan diamkan,
tambahkan N- Amati dan catat
Heksan kelarutan sampel di
dalam tabung reaksi

Sampel
Masukkan sampel dikocok/digoyang
ke dalam tabung dengan kuat dan
6 reaksi dan diamkan,
tambahkan NaOH Amati dan catat
kelarutan sampel di
dalam tabung reaksi
Sampel
Masukkan sampel dikocok/digoyang
ke dalam tabung dengan kuat dan
6 reaksi dan diamkan,
tambahkan HCl Amati dan catat
kelarutan sampel di
dalam tabung reaksi

Masing-masing Setelah dipanaskan


sampel 1, 2 dan 3 perhatikan sampel dan
7 selanjutnya amati di dalam tabung
dipanaskan reaksi, catat hasil
pengamatan

4. Uji Identifikasi Sediaan Vitamin B2


No Keterangan
a. Uji Pengarangan
Sampel obat harus
dalam kondisi baik,
Timbang segar dan tidak rusak
sebanyak 1 tablet agar menghindari
1 obat dan catat kesalahan dalam
beratnya analisa

Gerus sampel
sampai halus dan Sampel dikerjakan
2 masukkan ke sampai berbentuk
dalam erlenmeyer serbuk dan halus
Saat pemanasan
perhatikan dan amati
Sudip/Ambil perubahan warna,
sebanyak 1 gram bentuk dan aroma
yang dihasilkan, Cata
3 sampel, panaskan hasil pengamatan
sampel diatas api
bunsen

5. Uji Identifikasi Sediaan Vitamin B2


Keterangan
a. Reaksi Penegasan
Sampel obat harus
dalam kondisi baik,
Timbang segar dan tidak rusak
sebanyak 1 tablet agar menghindari
1 Aspirin dan catat kesalahan dalam
beratnya analisa

Gerus sampel
sampai halus dan Sampel dikerjakan
2 masukkan ke sampai berbentuk
dalam erlenmeyer serbuk dan halus

Sampel
Masukkan 1 g dikocok/digoyang
sampel ke dalam dengan kuat dan
diamkan,
3 tabung reaksi dan Amati dan catat
tambahkan kelarutan dan
AgNO3 perubahan warna
sampel di dalam
tabung reaksi
d. Tahap Kerja Analisa Vitamin B6

No 1. Preparasi Sampel Keterangan

Sampel Sampel obat dalam


Vitacimin, kondisi baik, segar dan
dihaluskan tidak rusak agar
menghindari kesalahan
menggunakan
pada saat menganalisa
lumpang
selanjutnya
ditakar sebanyak
1 1 g, selanjutnya
sampel masing-
masing sampel
dibagi untuk
dilakukan uji
pendahuluan
dengan berbagai
pereaksi tertentu

2. Uji Identifikasi Sediaan Vitamin B6


No Keterangan
a. Uji Organoleptis
Sampel obat harus
dalam kondisi baik,
Timbang segar dan tidak rusak
sebanyak 1 tablet agar menghindari
1 sampel dan catat kesalahan dalam
beratnya analisa

Gerus sampel
sampai halus dan Sampel dikerjakan
2 masukkan ke sampai berbentuk
dalam erlenmeyer serbuk dan halus
Amati bentuk
serbuk dengan
Perhatikan dan catat
3 menggunakan warna sampel dan
alas / wadah yang bentuk sampel
berwarna

Amati aroma
Perhatikan dan catat
sampel dengan
4 aroma yang diberikan
mencium sampel sampel

Amati rasa
sampel dengan
mencicipi sedikit Rasakan dan catat rasa
5
sampel diujung yang diberikan sampel
indera pengecap

3. Uji Identifikasi Sediaan Vitamin B6


No Keterangan
a. Uji Kelarutan
Sampel obat harus
dalam kondisi baik,
Timbang segar dan tidak rusak
sebanyak 1 tablet agar menghindari
1 sampel dan catat kesalahan dalam
beratnya analisa

Gerus sampel
sampai halus dan Sampel dikerjakan
2 masukkan ke sampai berbentuk
dalam erlenmeyer serbuk dan halus
Sampel
Masukkan sampel dikocok/digoyang
ke dalam tabung dengan kuat dan
3 reaksi dan diamkan,
tambahkan etanol Amati dan catat
kelarutan sampel di
dalam tabung reaksi

Masukkan sampel Sampel


ke dalam tabung dikocok/digoyang
dengan kuat dan
4 reaksi dan diamkan,
tambahkan Amati dan catat
Aquadest kelarutan sampel di
dalam tabung reaksi

Masukkan sampel Sampel


ke dalam tabung dikocok/digoyang
dengan kuat dan
5 reaksi dan diamkan,
tambahkan N- Amati dan catat
Heksan kelarutan sampel di
dalam tabung reaksi

Sampel
Masukkan sampel dikocok/digoyang
ke dalam tabung dengan kuat dan
6 reaksi dan diamkan,
tambahkan NaOH Amati dan catat
kelarutan sampel di
dalam tabung reaksi
Sampel
Masukkan sampel dikocok/digoyang
ke dalam tabung dengan kuat dan
6 reaksi dan diamkan,
tambahkan HCl Amati dan catat
kelarutan sampel di
dalam tabung reaksi

Masing-masing Setelah dipanaskan


sampel 1, 2 dan 3 perhatikan sampel dan
7 selanjutnya amati di dalam tabung
dipanaskan reaksi, catat hasil
pengamatan

4. Uji Identifikasi Sediaan Vitamin B6


No Keterangan
a. Uji Pengarangan
Sampel obat harus
dalam kondisi baik,
Timbang segar dan tidak rusak
sebanyak 1 tablet agar menghindari
1 obat dan catat kesalahan dalam
beratnya analisa

Gerus sampel
sampai halus dan Sampel dikerjakan
2 masukkan ke sampai berbentuk
dalam erlenmeyer serbuk dan halus
Saat pemanasan
perhatikan dan amati
Sudip/Ambil perubahan warna,
sebanyak 1 gram bentuk dan aroma
yang dihasilkan, Cata
3 sampel, panaskan hasil pengamatan
sampel diatas api
bunsen

5. Uji Identifikasi Sediaan Vitamin B6


Keterangan
a. Reaksi Penegasan
Sampel obat harus
dalam kondisi baik,
Timbang segar dan tidak rusak
sebanyak 1 tablet agar menghindari
1 Aspirin dan catat kesalahan dalam
beratnya analisa

Gerus sampel
sampai halus dan Sampel dikerjakan
2 masukkan ke sampai berbentuk
dalam erlenmeyer serbuk dan halus

Sampel
Masukkan 1 g dikocok/digoyang
sampel ke dalam dengan kuat dan
tabung reaksi dan diamkan,
3 tambahkan Amati dan catat
Fehling A + kelarutan dan
perubahan warna
Fehling B
sampel di dalam
tabung reaksi
Sampel
dikocok/digoyang
Masukkan 1 g dengan kuat dan
sampel ke dalam diamkan,
4 tabung reaksi dan Amati dan catat
tambahkan FeCl3 kelarutan dan
perubahan warna
sampel di dalam
tabung reaksi
Sampel
Masukkan 1 g dikocok/digoyang
sampel ke dalam dengan kuat dan
diamkan,
5 tabung reaksi dan Amati dan catat
tambahkan kelarutan dan
Reagen Mayer perubahan warna
sampel di dalam
tabung reaksi
Sampel
Masukkan 1 g dikocok/digoyang
sampel ke dalam dengan kuat dan
tabung reaksi dan diamkan,
6 tambahkan Amati dan catat
Aquadest + HCl + kelarutan dan
perubahan warna
CuSO4 + NaOH
sampel di dalam
tabung reaksi
F. Hasil Praktikum
1. Link video untuk analisis aspirin :

2. Foto hasil praktikum


1. Uji Organoleptis

(a) (b) (c)


a. Mengamati sampel
Keterangan :
b. Mencium Sampel
Keterangan :
c. Mengecap Sampel
Keterangan :
2. Uji Kelarutan
Keterangan :
3. Uji Pengarangan
Keterangan :
4. Uji Penegasan
Keterangan :
5. Uji Reduktor
Keterangan :

3. Format prosedur yang telah dinilai dan di paraf oleh dosen.


Dokumentasi

1. Mengupload foto dokumentasi dan redemonstrasi mahasiswa praktikum prosedur tahapan


membuat ekstrak ke dalam SPADA
Ringkasan
1. Asam Askorbat merupakan senyawa umum yang disebut sebagai vitamin C
2. Asam Askorbat memiliki sifat keasaman kurang dari 3 apabila meggunakan pH universal
3. Asam Askorbat dapat ditemukan dalam wujud serbuk dengan kristal putih atau kekuningan.
4. Asam askorbat dapat larut dalam air. Etanol dan tidak larut dengan eter, kloroform dan
benzen

Latihan Test 1
1. Menjawab soal pretest dan postest
2. Demonstrasikan bagaimana prosedur tahapan

Anda mungkin juga menyukai