Anda di halaman 1dari 20

BIOKIMIA

VITAMIN

OLEH :

PUTU RINA WIDHIASIH


LUH PUTU DEVI KARTIKA
I WAYAN ADI SETIAWAN
NI MADE SIANDARI
NI KOMANG NESA WIARTINI
IGA ARISTA WEDANTHI

(P07134014002)
(P07134014006)
(P07134014013)
(P07134014015)
(P07134014021)
(P07134014022)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita semua tentunya menghendaki agar tubuh kita selalu
sehat. Syarat yang paling utama dan tidak boleh ditinggalkan agar manusia dapat hidup sehat,
kuat bertenaga,bergairah kerja,berdaya pikir mantap dan selalu menunjukan berbagai prestasi,
manusia harus mendapatkan makanan yang teratur, mencukupi dan serba bergizi, karena
makanan berfungsi untuk menghasilkan energi, mengganti sel-sel yang rusak, untuk
pertumbuhan dan menghasilkan zat pelindung dalam tubuhnya antara lain dengan cara menjaga
keseimbangan cairan tubuh. Namun demikian dalam pengertian makanan yang bergizi makanan
itupun harus cukup pula mengandung vitamin dan mineral.
Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang diperlukan tubuh dalam jumlah sangat kecil
dan pada umunya tidak dapat dibentuk oleh tubuh tetapi penting untuk melakukan fungsi
metabolisme. Oleh karena itu, harus didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat
pengatur pertumbuhan dan pemeliharan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik di
dalam tubuh. Karena vitamin adalah zat organik maka vitamin dapat rusak karena penyimpanan
dan pengolahan. Manusia dan hewan memerlukan hampir semua vitamin dari makanan karena
tubuh tidak dapat membuat sendiri.
Vitamin adalah salah satu sumber nutrisi yang penting dalam tubuh. Vitamin adalah
bahan utama bagi fungsi tubuh dan kesehatan yang dibutuhkan dalam jumlah takaran yang lebih
sedikit namun memiliki manfaat yang sangat berguna bagi tubuh. Vitamin adalah senyawasenyawa organik tertentu yang diperlukan tubuh yaitu esensial untuk reaksi metabolisme dalam
sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan.
Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh. Beberapa di antaranya masih
dapat dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang
terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya tubuh harus memperoleh
vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi vitamin mengatur metabolisme, mengubah lemak dan
kabohidrat menjadi energi, dan ikut mengatur pembentukan tulang dan jaringan.
Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori yang penting dan dibutuhkan untuk metabolisme
tubuh manusia. Vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia, tetapi diperoleh dari
makanan sehari-hari. Fungsi khusus vitamin adalah sebagai kofaktor (elemen pembantu) untuk

reaksi enzimatik. Vitamin juga berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh lainnya, termasuk
regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf dan sistem kekebalan tubuh dan pembekuan
darah.
TUJUAN
Adapun tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui definisi, klasifikasi vitamin dan
struktur vitamin serta fungsi dari vitamin.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine) adalah sekelompok senyawa organik amina
berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang
tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang
artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom
nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak
vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi yaitu ilmu
tentang enzim, vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada

dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara
normal. Untuk bisa mendapatkan asupan vitamin tidaklah sulit, bisa dikatakan kebanyakan
makanan yang kita konsumsi setiap hari telah mengandung vitamin hanya saja mungkin kita
tidak menyadari besar kecilnya kandungan vitamin yang kita konsumsi setiap hari. Vitamin
didefinisikan sebagai suatu zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil dan harus
didatangkan dari luar, karena tidak dapt disintesa didalam tubuh. Vitamin merupakan zat organik
yang harus diperoleh suatu organisme dari lingkungannya. Walaupun jumlah yang dibutuhkan
sangat kecil, namun vitamin sangat esensial bagi proses metabolisme yang normal.
2. Klasifikasi vitamin
Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu
vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin yang
larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat
larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa
(lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh
tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam
tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.
Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya
dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan.
Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran
darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera
dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut
air secara terus-menerus.
1.

Vitamin A

Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan
dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah
satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting
dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh
paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin
A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga

buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang,
dan pepaya).
Apabila terjadi defisiensi vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja dan katarak.
Selain itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran pernafasan,
menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat. Kelebihan asupan vitamin A
dapat menyebabkan keracunan pada tubuh. Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusingpusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan pingsan.
Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga dapat
menyebabkan kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi
kulit. Sayur-sayuran hijau dan kacang-kacangan sebagai sumber vitamin A dan vitamin B yang
tinggi.
2.

Vitamin B

Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh,
terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di
dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme
tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam
kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber
utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.
3.

Vitamin B1

Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin
yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi
karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu,
vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin
B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat
mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah
hal tersebut, kita perlu banyak mengkonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan
tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung
vitamin B1. Beri-beri, penyakit yang disebabkan oleh defisiensi vitamin B1
4.

Vitamin B2

Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia.


Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin
mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine
dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh
melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel
darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit,
rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang
kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh,
kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.
5.

Vitamin B3

Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam
metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam
tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah
tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir
dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak
ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi,
terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi,
antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh
mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.
6.

Vitamin B5

Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal
ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam
reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga
komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak,
sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis
variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti
sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat
menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah
keram otot serta kesulitan untuk tidur.

7.

Vitamin B6

Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial
bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang
digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti
spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan
memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa
asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah
didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging,
dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah,
keram otot, dan insomnia.
8.

Vitamin B12

Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus
diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering
kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak
berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu
jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul
DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging merupakan sumber
makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan
menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.
9.

Vitamin C

Buah jeruk, terkenal atas kandungan vitamin C-nya yang tinggi. Vitamin C (asam
askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C
juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun
jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawa
antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan
kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu
menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif,
seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan
struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam

penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi
mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga
kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga
dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang
berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan
rusaknya sel darah merah.
10. Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada
makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh
yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu
metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat
terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan
mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O
dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami
kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor
secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada
manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya
berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami
diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.
11. Vitamin E
Struktur molekul vitamin E. Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai
jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu,
vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini
terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E
banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun
hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan
kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain
itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.
12. Vitamin K

Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan
penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan
kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan
sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh
karena itu, kita perlu banyak mengkonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang
merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.
3. struktur Vitamin
a. vitamin A
Molekul vitamin A berisi atom karbon dan hidrogen yang berikatan dengan gugus hidroksil
(OH) menjadi struktur yang kompleks. Stuktur yang demikian ini menyebabkan vitamin disebut
sebagai retinol. Komposisi retinol haya tedapat dalam bahan pangan hewani, sedangkan dalam
pangan nabati terdaat zat warna karotenoid. Senyawa karoten akan dirubah menjadi vitamin A
dalam usus halus. Struktur kimiawi beta karoten serupa dengan dua molekul retinol.
Berikut gambar struktur vitamin A :

C20H32O Molar mass 286,4 g/mo

b. vitamin D
Vitamin D bersifat larut dalam lemak dan tidak larut dalam air. Vitamin D banyak ditemukan
dalam minyak hati ikan. Ada dua macam vitamin D, yaitu vitamin D3 atau kholekalsiferol,
terdapat dalam minyak hati ikan, sangat cocok untuk anak yang sedang dalam masa
pertumbuhan. Vitamin D2 atau kalsiferol berasal dari ergosterol yang telah mengalami radiasi
oleh sinar ultraviolet.

C23H44O Molar mass 369,7 g/mol

C27H44O Molar mass 369,7 g/mol


c. vitamin E
Vitamin E diketahui sebagai zat gizi esensiel yaitu setelah dilakukan percobaan dengan
tikus. Kekurangan vitamin E mengakibatkan kemandulan pada tikus jantan sedangkan pada tikus
betina terjadi keguguran pada saat bunting. Zat gizi esensiel tersebut dikenal sebagai tokoferol
atau vitamin E. Ada empat macam tokoferol yaitu alpha, beta, gamma, dan delta tokoferol. Alpha
tokoferol mempunyai aktivitas sebagai vitamin E sedangkan gamma dan delta tokoferol
mempunyai aktivitas yang besar sebagai antioksidan. Kekurangan vitamin E mengakibatkan
terjadinya oksidasi asam lemak berikatan rangkap membentuk peroksida dan hidrogen peroksida,
yang bersifat meracuni sel dan mengakibatkan keracunan sel. Konsumsi vitamin E yang tinggi
dianjurkan untuk mencegah penyakit kronis dan usia lanjut. Vitamin juga mencegah kanker
prostat dan melindungi kulit.

d.

vitamin K

Vitamin K disebut juga dengan phylloquinone, merupakan salah satu vitamin larut dalam
lemak yang diperlukan untuk penutupan luka dan sangat penting untuk menghentikan darah terus
keluar saat terluka. Vitamin K juga terlibat dalam metabolisme protein tulang dan diperlukan
untuk pertumbuhan tulang pada anak-anak dan remaja.

C31H16O2 Molar mass 450,7 g/mol


e. vitamin B1
Vitamin B1 merupakan vitamin yang larut dalam air. Dengan demikian vitamin ini banyak
mengalami penurunan pada saat dilakukan persiapan pengolahan seperti pencucian. Vitamin B1
disebut juga anti neuritis karena dapat menyembuhkan radang saraf tertentu. Vitamin B1 atau
tiamin banyak terdapat dalam kulit ari butir beras ataupun gandum. Roti putih tidak banyak
mengandung tiamin. Demikian pula beras giling kurang mengandung tiamin. Tiamin merupakan

komponen enzim Tiamin Piro Fosfat (TPP) yang berperanan dalam metabolisme karbohidrat.
Kekurangan tiamin atau TPP akan mengakibatkan tertimbunnya asam piruvat dalarn sel.

f. vitamin B2
Vitamin B2 disebut riboflavin, atau sering pula disebut laktoflavin atau hepatoflavin,
ovoflavin, dan renoflavin sesuai dengan sumber vitamin tersebut yaitu berasal dari susu, hati,
telur maupun ginjal. Riboflavin berasal dari kata latin flavus yang berarti kuning. Riboflavin
bersifat stabil terhadap pemanasan kecuali pada kondisi alkalis. Riboflavin dapat menglami
kerusakan karena sinar. Riboflavin merupakan komponen Flavin Adenin Dinukleotida (FAD) dan
Flavin Mono Nukieotida (FMN). FAD dan FMN berperanan pada reaksi oksidasi reduksi
pada metabolisme karbohidrat dan protein.

g. vitamin B3
Vitamin B3 atau sering disebut juga niacin juga merupakan salah satu vitamin yang larut
dalam air. Istilah niacin meliputi nicotinic acid dan nicotinamide, dimana merupakan bagian
reaktif dari co-enzim NAD dan NADP. Niacin sebenarnya bukan vitamin murni karena dapat
dibentuk di dalam tubuh dari asam amino tryptophan. Namun demikian, suplai asupan
tryptophan yang cukup diperlukan untuk menjamin tersedianya niacin secara cukup guna fungsi
esensial dalam metabolisme dan untuk memperbaiki DNA.

h. vitamin B5
Vitamin B5 dikenal juga sebagai asam pantotenat. Ditemukan pada semua makhluk hidup
dan memiliki peran esensial dalam metabolisme energy semua jaringan tubuh. Pantothenic acid
juga berperan penting dalam penyembuhan luka dan diperlukan untuk menjaga kesehatan rambut
dan kulit.

i. vitamin B6
Vitamin B6 adalah vitamin larut air yang terdiri dari sebuah group dengan enam komponen
terkait: pyridoxal, pyridoxine, pyridoxamine, dan 5'-phasphates (PLP, PNP, PMP: komponen
komponen ini saling berubah dari satu menjadi lainnya melalui reaksi metabolik). Seperti halnya
vitamin B lainnya, vitamin B6 juga menjadi faktor esensial pada berbagai reaksi biokimia
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Vitamin B6 juga penting dalam menurunkan level
homosistein darah sehingga membantu mencegah penyakit jantung dan penyakit Alzheimer's.

j. vitamin B12
Vitamin B12 (cobalamin) adalah vitamin larut air yang esensial untuk kesehatan darah dan
fungsi syaraf. Hanya mikroorganisme yang mampu menghasilkan vitamin B12 termasuk
diantaranya algae, bakteri dan jamur, sehingga dengan demikian vitamin B12 hanya terdapat
pada pangan hewani. Seperti halnya vitamin B6, vitamin B12 juga dapat membantu menurunkan
resiko penyakit jantung dan penyakit Alzheimer's. Beberapa kelompok yang beresiko terkena
defisiensi vitamin B12 antara lain vegetarian dan lanjut usia.

k. vitamin c
Vitamin C atau asam askorbat merupakan salah satu vitamin yang bersifat larut dalam air,
tidak dapat disintesis dalam tubuh manusia, kera ataupun kelelawar pemakan buah-buahan.
Peranan vitamin C yang banyak dikenal yaitu dapat mencegah dan mengobati penyakit sariawan.
Penyakit-penyakit yang ditimbulkan karena kekurangan vitamin C meliputi juga nyeri pada
tulang, otot-otot sakit, udema, lemah, anemia dan hiperkeratosis.

4. Fungsi Vitamin
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat
kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.
Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan

maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan
oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya
adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu,
asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme
pada tubuh.
Fungsi Vitamin secara umum berhubungan sangat erat dengan fungsi enzim, terutama
vitamin vitamin kelompok B.
Suatu enzim terdiri atas komponen protein yang dihasilkan oleh sel disebut
APOENZIM Vitamin merupakan suatu senyawa yg telah lama dikenal oleh peradaban
manusia. Sudah sejak ribuan tahun lalu manusia telah mengenal vitamin sebagai salah satu
senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh. Vitamin diperkirakan berperan
sebagai katalisator dalam reaksi biokimia tubuh. Vitamin dapat berperan secara bersamasama
dalam mengatur fungsi tubuh, misalnya memacu dan memelihara pertumbuhan, reproduksi,
kesehatan dan kekuatan tubuh, stabilitas sistem syaraf, selera makan, pencernaan, penggunaan
zat-zat makanan lainnya. Selain itu vitamin berperan sebagai antioksidan, yakni zat untuk
menghindari terjadinya radikal bebas (free radikal bebas).
Vitamin A
Vitamin A atau yang biasa juga disebut sebagai retinol merupakan vitamin yang memiliki
fungsi yang sangat banyak untuk tubuh. Beberapa fungsi vitamin A di antaranya adalah; anti
aging, anti malaria, meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin A juga sangat bermanfaat untuk ibu
hamil karena mampu mengoptimalkan perkembangan janin. Vitamin A itu sendiri bisa
didapatkan pada minyak ikan, hati, susu, daging, sayuran, dan buah-buahan yang berwarna
oranye. Akibat jika seseorang kekurangan asupan vitamin A adalah: katarak, rabun senja, kulit
tidak sehat, serta daya tahan tubuh yang menurun.
Vitamin B1
Vitamin B1 biasa juga disebut dengan thiamin. Vitamin B1 sangat berguna untuk tubuh.
Beberapa fungsi vitamin B1 untuk tubuh di antaranya: membantu proses oksidasi di dalam tubuh
tujuannya adalah untuk mendapatkan energi. Vitamin B1 bisa didapatkan di dalam roti, daging,

kulit besar, sayuran, dan kacang hijau. Sedangkan efek jika Anda kekurangan vitamin B1 adalah
kulit Anda menjadi kering serta bersisik.
Vitamin B2
Vitamin B2 juga dikenal dengan sebutan Riboflavin. Vitamin B2 ini berfungsi untuk
menjaga keutuhan sistem jaringan syaraf serta mempercepat perpindahan rangsang sinar ke
syaraf mata. Vitamin B2 bisa didapatkan pada hati, susu, telur, dan ragi. Kekurangan vitamin B2
bisa mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh serta menyebabkan berbagai macam penyakit,
seperti bibir pecah-pecah, sariawan.
Vitamin B3
Vitamin B3 dikenal juga dengan sebutan niasin. Fungsinya untuk tubuh adalah untuk
menguraikan energi dari makanan serta sintesis asam lemak. Jika kekurangan vitamin B3, maka
akan mengakibatkan badan mudah lemas, insomnia, otot mudah kejang, sistem pencernaan yang
terganggu, serta mudah mual.
Vitamin B5
Vitamin B5 dikenal juga dengan sebutan asam pantotenat. Fungsi vitamin ini untuk tubuh
adalah membantu memperlancar metabolisme di dalam tubuh. Selain itu, vitamin B5 juga bisa
memperlancar karbohidrat, protein, dan lemak di dalam tubuh. Jika seseorang kekurangan
vitamin B5, akan mengakibatkan insomnia, gangguan emosi, mengalami kram. Vitamin B5 bisa
didapatkan dengan mengonsumsi susu sayur hijau, daging, hati, ginjal, dan kacang hijau.
Vitamin B6
Vitamin B6 memiliki nama lain yaitu pridoksin. Vitamin ini memiliki fungsi untuk tubuh, di
antaranya mampu membantu proses pencernaan protein serta resipasi seluler. Jika seseorang
kekurangan asupan vitamin B6 dapat berakibat keram otot, kulit pecah-pecah, insomnia. Vitamin
ini bisa diperoleh dengan mengonsumsi kubis, kentang, telur, dan daging.
Vitamin B12

Vitamin B12 dikenal juga dengan sebutan kobalamin. Sangat berguna dalam membantu
pembentukan sel darah merah, pembelahan sel, dan sintesis asam. Seseorang yang kekurangan
Vitamin B12 akan mengakibatkan terkena penyakit anemia dan mudah lelah. Vitamin B12 itu
sendiri bisa diperoleh dengan mengonsumsi makanan seperti susu, daging, ragi, telur, dan hati,
atau makanan-makanan hasil fermentasi.
Vitamin C
Vitamin selanjutnya dari berbagai macam-macam vitamin dan fungsinya untuk tubuh kita
yaitu vitamin C. Vitamin C disebut juga dengan sebutan Asam Askorbat. Vitamin C sangat
berfungsi untuk menurunkan kolesterol, mencegah penyakit kanker, mencegah penyakit jantung,
diabetes mellitus, hipertensi, serta mampu untuk menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari
infeksi racun. Vitamin C bisa didapatkan dengan mengonsumsi buah-buahan sepatu jeruk
dan/atau tomat, serta berbagai jenis sayuran.
Vitamin D
Vitamin D disebut juga dengan Kalsiferol. Vitamin ini memiliki fungsi yang mengarah pada
tulang dan gigi. Fungsi vitamin D yaitu membantu meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor
bagi tulang dan gigi.
Vitamin E
Vitamin E atau yang biasa juga disebut sebagai tokoferol memiliki peran yang sangat
penting dalam proses reproduksi dan mencegah penyakit kanker paru-paru.
Vitamin K
Vitamin K atau yang biasa juga disebut dengan Koagulasi merupakan vitamin yang memiliki
fungsi sebagai pembeku darah. Selain itu, vitamin K juga berfungsi mencegah keguguran.

BAB III

PENUTUP
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine) adalah sekelompok senyawa organik amina
berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang
tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Vitamin dapat di klasifikasikan menjadi dua diantaranya
vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, K dan vitamin yang larut dalam air yaitu
vitamin B, B1, B2, B3, B5, B6, dan B12. Adapun struktur masing-masing vitamin berbeda antara
satu dengan yang lainnya, vitamin juga memiliki fungsi yaitu memiliki peranan spesifik di dalam
tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Vitamin dapat berperan secara bersama
sama dalam mengatur fungsi tubuh, misalnya

memacu dan memelihara pertumbuhan,

reproduksi, kesehatan dan kekuatan tubuh, stabilitas sistem syaraf, selera makan, pencernaan,
penggunaan zat-zat makanan lainnya. Selain itu vitamin berperan sebagai antioksidan, yakni zat
untuk menghindari terjadinya radikal bebas.

DAFTAR PUSTAKA

Patimah Rusli.2013.makalah vitamin biokimia share.


[online].tersedia:http://patimahlina.blogspot.com/2013/08/makalah-vitamin-biokimiashare.html
nano yuliadi. 2012.makalah vitamin.
[online].tersedia:http://nanoyuliadii.blogspot.com/2012/11/makalah-vitamin.html
Elis Novita.2013.kumpulan makalah.[online].tersedia:
http://makalahstudy.blogspot.com/2013/05/vitamin.html
abdul hadi .2013. Pengertian dan Jenis-jenis Vitamin.[online].tersedia:
http://softilmu.blogspot.com/2013/07/jenis-vitamin-dan-fungsi-nya.html

Anda mungkin juga menyukai