Vitamin B1 (Thiamin)
Vitamin B1 atau thiamin adalah salah satu jenis vitamin B kompleks yang larut dalam air.
Tiamin ini ditemukan pada berbagai makanan dengan konsentrasi yang rendah. Thiamin
ini ditemukan banyak sekali di sumber makanan seperti biji-bijian dan gandum.
Contohnya saja, dengan konsumsi 100 gram tepung gandum (biasanya pada olahan roti
gandum) mengandung Thiamin sebanyak 0,55 mcg. Berbeda dengan tepung terigu
dengan takaran yang sama hanya mengandung 0,06 mcg. Makanan yang juga banyak
mengandung thiamin adalah biji bunga matahari, beras merah, asparagus, kembang kol,
jeruk, hati sapi, dan telur.
Vitamin B2 (Riboflavin)
Lalu vitamin B kompleks lainnya adalah vitamin B2 atau riboflavin. Seperti halnya
thiamin, riboflavin juga larut dalam air. Berfungsi juga menjaga metabolisme dalam
tubuh agar tubuh tetap sehat. Selain itu vitamin B2 ini juga mampu membantu proses
pembentukan sel darah merah. Vitamin B2 ini terdapat di makanan seperti sayuran hijau,
keju, susu, dan kacang-kacangan. Vitamin B2 ini hanya dibutuhkan tubuh sebanyak 1,7
mcg setiap harinya.
Vitamin B3 (Niasin)
Vitamin B3 atau niasin juga merupakan vitamin B kompleks. Niasin terbagi menjadi dua
bentuk yaitu niacinamide dan hexanicotinate dimana keduanya memiliki fungsi berbeda
dari vitamin B3. Vitamin B3 ini dulunya sebagai obat penyakit pellagra (hingga kini pun
demikian). Kemudian juga sebagai penurun kadar kolesterol jahat yaitu LDL dan
menurunkan kadar Trigliserida. Sekarang ini biasanya lebih banyak kekurangan vitamin
B3 secara ringan dengan indikasi seperti kelelahan, hingga depresi.
daging ikan, kacang-kacangan dan susu. Kebutuhan vitamin B5 yang tepat dalam
hariannya adalah 7 mcg. Kekurangan asam pantotenat ini mengakibatkan kekejangan
pada tubuh.
Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin B kompleks selanjutnya adalah piridoksin atau vitamin B6. Peran penting
vitamin B6 adalah berfungsi dalam metabolisme asam amino dan metabolisme sistem
imun pada tubuh. Saat asam amino dan sistem imun tubuh terjaga dengan baik, maka
tubuh pun akan menjadi sehat. Jika tubuh kekurangan vitamin B6, maka tubuh akan
mengalami gangguan saraf, kolesterol, dan batu ginjal. Penuhi vitamin B6 harian dengan
mengkonsumsi pisang atau wortel.
Vitamin B7 (Biotin)
Vitamin B7 termasuk vitamin B kompleks juga. Vitamin B7 ini lebih dikenal dengan
nama vitamin H. Peran penting vitamin B7 atau biotin ini adalah untuk metabolisme
lemak, protein dan juga karbohidrat (sama seperti vitamin B kompleks lainnya).
Kekurangan Biotin dapat mengalami masalah pada rambut dan kuku yang rusak. Biotin
di konsumsi tubuh mencapai 30 mcg setiap harinya. Karena Biotin terdapat di banyak
sumber makanan, sehingga memenuhinya pun tidaklah sulit.
Vitamin B8 (Inositol)
Inositol merupakan senyawa kimia dengan rumusnya yaitu C 6H12O6 yang mana terdapat
sampai sembilan kemungkinan stereoisomer. Paling banyak terbentuk di alam adalah
vitamin B8 yang bernama meso-inositol. Dalam proses biologi, inositol berperan dalam
tranduksi sinyal-sinyal insulin, menguraikan lemak dan mengurangi kolesterol dalam
darah, mengontrol kosentrasi kalsium secara intraselular dan masih banyak lagi peran
vitamin B8 ini. Namun vitamin B8 bukanlah vitamin esensial yang ditemukan di alam.
Karena dibuat di tubuh dari glukosa.
bercampur dengan vitamin B lainnya. Sebelum dikenal sebagai vitamin B10, dikenal
sebagai para-aminobenzoic acid. Namun hal ini bermanfaat bagi hewan tapi tidak bagi
manusia. PABA yang diberikan pada manusia tidaklah menunjukkan aktifitas vitamin.
Walaupun begitu, PABA bermanfaat bagi tabir surya, dan mengobati penyakit kulit
lainnya.