Disusun Oleh :
Erlina Ratih Safitriyanti NIM : P1337424421098
Dyah Sariyana Dewi NIM : P1337424421099
Embriowati Catiyas NIM : P1337424421100
Nani Maulidah NIM : P1337424421102
Dwi Kodariyah NIM : P1337424421103
Fridaymayanti S NIM : P1337424421104
LATAR BELAKANG
Vitamin adalah sekelompok senyawaorganikamina berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat
dihasilkan oleh tubuh. Diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak
memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin
adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya,
senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang
secara normal.
Vitamin ada 2 macam yaitu larut dalam lemak ( A,D,E dan K) serta vitamin yang
larut dalam air ( B kompleks dan C) yang masing-masing memiliki peranan penting.
Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal
tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui
suplemen makanan.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan
manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat
mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah
sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita
akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.
Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila
kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu,
asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan
metabolisme pada tubuh
TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui :
Pengertian Vitamin
Jenis dan Klasifikasi Vitamin
Fungsi Vitamin
Mekanisme Penyerapan Vitamin
Dampak Kelebihan Vitamin
Dampak Defisiensi Vitamin
PENGERTIAN VITAMIN
Kata Vitamin berasal dari bahasa latin, yaitu
gabungan dari kata “vital” artinya hidup, dan
“amina” yang mengacu pada suatu gugus organik
yang memiliki atom nitrogen (N). Vitamin merupakan
zat gizi esensial yang dibutuhkan tubuh, senyawa
organik yang mengandung karbon yang berikatan
dengan hidrogen dan dibutuhkan dalam jumlah kecil
dari makanan (Hardinsyah & Supariasa, 2017).
Vitamin adalah senyawa organik yang tersusun dari
karbon, hidrogen, oksigen, dan terkadang nitrogen
atau elemen lain yang dibutuhkan dalam jumlah
kecil agar metabolisme, pertumbuhan, dan
perkembangan berjalan normal (Winarsih, 2018)
JENIS DAN KALSIFIKASI VITAMIN
Vitamin larut dalam lemak
Vitamin A,D,E dan K
Hanya mengandung unsur karbon, hidrogen dan oksigen
Larut dalam lemak dan pelarut lemak
Kelebihan vitamin disimpan dalam tubuh
Diekskresi dalam jumlah kecil oleh empedu
Gejala defisiensi berkembang lambat
Tidak selalu perlu ada dalam makanan sehari-hari
Memiliki prekursor atau provitamin
Diabsrobsi melalui sistem limfe
Hanya dibutuhkan organisme kompleks (Winarsih,
2018)
JENIS DAN KALSIFIKASI VITAMIN
Vitamin larut dalam air
Vitamin B Kompleks dan C
Mengandung unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen,
kadang-kadang sulfur dan karbondioksida
Larut dalam air
Vitamin disimpan seperlunya san sisanya akan
dikeluarkan dari tubuh
Diekskresikan melalui urine
Gejala selalu tersedia dalam makanan sehari-hari
Tidak memiliki prekursor
Diabsorbsi melalui vena porta
Dibutuhkan oleh organisme sederhana dan kompleks
(Winarsih, 2018)
FUNGSI VITAMIN
Vitamin secara bersamaan dengan komponen
senyawa lainnya berfungsi dalam berbagai
aspek untuk memelihara kesehatan. Vitamin
berfungsi dalam metabolisme energi,
pembentukan dan pembekuan darah,
metabolisme protein dan asam amino,
kesehatan tulang, ekskresi gen, dan
antioksidan (Hardinsyah & Supariasa, 2017).
FUNGSI VITAMIN
Fungsi Vitamin Aktivitas
Antikosidan
Vitamin E Melindungi membran fosfolipid tak jenuh ganda dan senyawa lainnnya dari
kerusakan akibat oksidasi melalui konversi tokoferol menjadi tokoferoksil
radikal kemudian menjadi tokoferil kuinon
Vitamin C Melindungi zat yang terdapat dalam sitosol dari kerusakan akibat oksidasi
Hormon
Ko-Faktor
Vitamin C Sitokrom p-450 dependen oksidase (obat dan kolesterol metabolisme, hidroksisasi steroid)
Niasin NAD(H)/NADP(H) yang digunakan oleh lebih sari 30 dehidrogenase di dalam metabolisme
karbohidrat (glukosa-6-fosfat dehidrogenase), lemak (α-gliserol-fosfat dehidrogenase), protein
(glutamat dehidrogenase); siklus krebs, sintesis redopsin (alkohol dehidrogenase)
Riboflavin FMN; L-asam amino oksidase, laktat dehidrogenase, piridoksin (piridoksamin). 5’-fosfat
oksidase
FAD: D-Asam amino dan glukosa oksidase, suksinat and asetil-KoA dehidrogenase, glutation,
vitamin K, dan sitokrom reduktase
Vitamin B6 Metabolisme asam amino (aminotransferase, deaminase, dekarboksilase, desulfidatase),
porfirin (δ-asam aminolevulinat sintase), glikogen (flikogen fosforilase), dan epinefrin (tirosin
dekarboksilase)
Biotin Karboksilase (piruvat, asetil-KoA,3-metilklotonil-KoA karboksilase) dan transkarboksilasi
(metilmalonil-koA karboksimetiltrnasperase)
Asam pantotenat Sintesis / oksidasi asam lemak
Folat Metabolisme karbon tunggal (koversi serin-glisin,degradasi histidin, sintesis purin, sintesis
gugus metil)
Vitamin B12 Metilmalonil-koA mutase, N2-CH2-FH3; hormon sistein metiltransferase
SELANJUTNYA LEBIH JELAS FUNGSI DARI MASING-
MASING VITAMIN ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
Vitamin A
Vitamin A memiliki fungsi sabgat penting bagi tubuh, diantaranya
sebagai daya penglihatan malam dengan membentuk pigmen retina,
menjaga keutuhan jaringan epitel dan mukosa yang sehat, membantu
mengoptimalkan pertumbuhan tulang dan gigi yang normal, berperan
dalam reproduksi khususnya ibu hamil dan menyusui, serta mencegah
penyakit kanker dan jantung (Winarsih, 2018).
Vitamin D
Vitamin D berfungsi dalam homeosatis kalsium-fosfor bersama dengan
para-thormon dan calcitonin. Selain itu, vitamin D berperan sebagai
kofaktor bagi enzim-enzim, seperti lipase dan ATP-ase (Winarsih,
2018).
Vitamin E
Vitamin E berperan dalam memelihara integritas membran sel dalam
fungsi struktural, sintesis DNA< merangksa reaksi kekebalan,
mencegah penyakit jantung koroner, mencegah keguguran dan
sterilisasi, serta mencegah gangguan menstruasi (Winarsih, 2018).
SELANJUTNYA LEBIH JELAS FUNGSI DARI MASING-
MASING VITAMIN ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
Vitamin K
Vitamin K adalah kofaktor enzim karboksilase yang merubah resido
protein berupa asam glutamat menjadi gama-karboksiglutamat.
Enzim karboksilase menggunakan Vitamin K sebagai kofaktor di
dalam membran hati dan sedikit dilain jaringan (Winarsih, 2018).
Vitamin K berfungsi di dalam proses sintesa prothorombine yang
diperlukan dalam pembekuan darah. Selain itu, fungsi lain vitamin
K ialah sebagai pentranspor elektron di dalam proses redoks di
dalam jaringan (sel), pada defisiensi vitamin K terjadi kekurangan
produksi ATP, karena sintesa ATP berkaitan dengan proses redoks
tersebut. (IG) Vitamin K merupakan kofaktor enzim karboksile yang
mengubah residu protein berupa glutamate (glu) menjadi gama-
karboksiglutamat (gla). Protein-protein ini dinamakan protein-
tergantung vitamin K atau gla-protein. Enzim karboksilase yang
menggunakan vitamin K sebagai kofaktor didapat di dalam
membrane hati dan tulang dan sedikit di lainj jaringan. Gra-protein
dengan mudah dapat mengikat ion kalsium (Rahayu, 2020)
SELANJUTNYA LEBIH JELAS FUNGSI DARI MASING-
MASING VITAMIN ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
Vitamin B Kompleks
Vitamin B1 (tiamin) berfungsi untuk mengubah zat karbohidrat dalam makanan
menjadi energi.
Vitamin B2 (Riboflavin) pada umumnya ditemukan sebagi pigmen kuning kehijauan
yang bersifar florensen. Berfungsi menjaga kesehatan mata dan kulit.
Vitamin B3 (niasin) menjaga kesehatan kulit, meningkatkan nafsu makan,
memperbaiki sistem pencernaan, serta membantu mengubah makanan menjadi
energi.
Vitamin B5 berfungsi memproses pemecahan lemak, protein dan karbohidrat menjadi
energi. Juga berperan untuk pembentukan sel darah merah dan membuat vitamin D
Vitamin B6 (piridoksin), merupakan vitamin yang diperlukan dalam proses asam
amino dan lemak.
Vitamin B7 (biotin), berfungsi membantu proses pemecahan lemak dan protein
menjadi energi yang akan digunakan oleh tubuh.
Vitamin B9 (folat), secara umum diperlukan ibu hamil. Jika asupan ibu hamil
terhadap vitamin B9 kurang saat proses kehamilan, maka dapat menyebabkan bayi
lahir cacat.
Vitamin B12 (kobalamin), berfungsi mengubah karbohidrat, protein dan lemak,
menjadi energi, menjaga sel darah merah tetap sehat, melindungi sel saraf,
mencegah penyakit jantung, dan mencegah penyusutan otak yang dapat
menyebabkan daya ingat menurun (Winarsih, 2018).
SELANJUTNYA LEBIH JELAS FUNGSI DARI MASING-
MASING VITAMIN ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
Vitamin C
Merupakan kristal putih yang mudah larut dalam
air. Vitamin C memiliki sifat yang labil dalam
larutan alkali, stabil dalam kondisi kering dan
dalam larutan asam. Vitamin C berfungsi untuk
mensintesis kolagen, absorbsi dan metabolisme
besi, absorbsi kalsium, mencegah infeksi, serta
meningkatkan daya tahan terhadap infeksi.
Vitamin C juga dapat mencegah pembentukan
nitrosamine yang bersifat karsinogenik dan dapat
menurunkan taraf trigliserida serum tinggi yang
berperan dalam terjadinya penyakit jantung
(Winarsih, 2018).
PENYERAPAN VITAMIN
Simpanan dan distribusi vitamin dalam jaringan tubuh
sangat bergantung pada sifat kimia dan fisik vitamin.
Vitamin larut dalam lemak bertahan lebih lama dalam
tubuh karena penyimpanannya pada jaringan lemak
tubuh, seperti hati dan jaringan adiposa sehingga
dapat disimpan dan digunakan sebagai cadangan
vitamin yang akan digunakan pada saat asupan vitamin
yang akan digunakan pada saat asupan vitamin tidak
cukup. Semua vitamin larut lemak (kecuali Vitamin K)
disimpan di jaringan adiposa dan tidak mudah
dikeluarkan dari dalam tubuh. Sebaliknya, vitamin
larut air paling cepat dikeluarkan dari dalam tubuh
sehingga cadangan atau simpanan di dalam tubuh
sangat terbatas (Hardinsyah & Supariasa, 2017).
METABOLISME VITAMIN C
Vitamin C diserap usus dengan cara difusi sederhana atau
dengan cara transpor aktiv. Efisiensi penyerapan oleh
usus menurun dengan meningkatnya jumlah vitamin C
yang dikonsumsi. Vitamin C diserap usus melalui
mekanisme: (a). Difusi pasif atat (b). Mekanisme transpor
aktif Na-Dependent. Kemudian bersirkulasi di dalam
darah dan mempunyai aktivitas sebagai antioksidan.
Penyerapan vitamin C tergantung pada dosis konsumsi;
semakin tinggi dosis ternyata penyerapannya semakin
rendah. Vitamin C yang tidak diserap akan masuk kedalam
usus besar menyebabkan perubahan tekanan osmotik
sehingga feses berair dan berakibat timbulnya diare.
Vitamin C diekskresikan melalui urine apabila kadarnya di
dalam plasma darah lebih dari 1,2-1,5 mg/dl (body
pool=1,5 g/dl) (Rahayu, 2020).
METABOLISME VITAMIN A
Vitamin A yang di dalam makanan sebagian besar terdapat dalam bentuk ester
retinil, bersama karotenoid bercampur dengan lipida lain di dalam lambung. Di
dalam sel-sel mukosa usus halus, ester retinil dihidrolisis oleh enzim-enzim
pankreas esterase menjadi retinol yang lebih efisien diabsorbsi daripada ester
retinil. Sebagian dari karotenoid, terutama beta-karoten di dalam sitoplasma
sel mukosa usus halus dipecah menjadi retinol (Rahayu, 2020).
Retinol di dalam mukosa usus halus bereaksi dengan asam lemak dan
membentuk ester dan dengan bantuan cairan empedu menyeberangi sel-sel
vili dinding usus halus untuk kemudian diangkut oleh kilomikron melalui sistem
limfe ke dalam aliran darah menuju hati. Dengan konsumsi lemak yang cukup,
sekitar 80-90% ester retinil dan hanya 40-60% karotenoid yang diabsorbsi. Hati
berperan sebagai tempat menyimpan vitamin A utama di dalam tubuh. Bila
tubuh memerlukan, vitamin A dimobilasi dari hati dalam bentuk retinol yang
diangkut oleh Retinol Binding-Protein (RBP) yang disentesis di dalam hati.
Pengambilan retinol oleh berbagai sel tubuh bergantung pada reseptor pada
permukaan membran yang spesifik untuk RBP. Retinol kemudian diangkut
melalui membrann sel untuk kemudian diikatkan pada Cellular Retinol Binding-
Protein (CRBP) dan RBP kemudian dilepaskan (Rahayu, 2020)
METABOLISME VITAMIN E
Ester vitamin E yang terdapat di dalam bahan
makanan, dihidrolisa oleh enzim lipase dari
sekresi pankreas dan vitamin E yang
dibebaskan diserap bersama lipoid dan asam
lemak hasil pencernaan. Vitamin E
menggunakan misel yang dibentuk oleh asam
lemak dan garam empedu sebagai carrier
dalam proses penyerapan, bersama dengan
vitamin A, D dan K. Vitamin E disimpan di
dalam hati dan jaringan lemak (Rahayu,
2020).
METABOLISME VITAMIN K