Anda di halaman 1dari 14

FARMAKOLOGI

MEILINDA WINDY ASTUTY, S.FARM., M.FARM

FAKULTAS FARMASI
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
Vitamin
 Vitamin adalah senyawa kimia yang sangat esensial yang walaupun
tersedianya dalam tubuh dalam jumlah demikian kecil, diperlukan sekali
bagi kesehatan dan pertumbuhan tubuh yang normal.
 Vitamin berfungsi dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energy,
pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim
atau sebagai bagian dari enzim. Sebagian besar koenzim terdapat dalam
bentuk apoenzim, yaitu vitamin yang terikat dengan protein.
 Vitamin digolongkan menjadi 2 bagian, yaitu vitamin yang larut air
dan vitamin yang larut lemak.
 Vitamin yang larut air, yaitu Vitamin B dan C
 Vitamin yang larut lemak, yaitu Vitamin A, D, E dan K.
 Setiap vitamin larut lemak A, D, E dan K mempunyai peranan faali tertentu
di dalam tubuh. Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorpsi bersama
lipida lain. Absorpsi membutuhkan cairan empedu dan pancreas.
Vitamin larut lemak diangkut ke hati melalui sistem limfe sebagai bagian
dari lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan biasanya tidak
dikeluarkan melalui urin.
Mineral

 Mineral dalam tubuh dibedakan atas mineral yang terdapat dalam jumlah
relative banyak (kalsium, fosfor, magnesium, kalium, natrium, klorida,
sulfur) dan trace elements (fluor, seng, selenium, iodium, besi, kromium,
kobalt, tembaga, mangan, molybdenum)
Fungsi Vitamin

 Fungsi vitamin sangat bervariasi. Banyak vitamin secara biologis tidak aktif,
tetapi membutuhkan pengubahan kimia dalam tubuh, misalnya proses
fosforilasi (vitamin B1, B2,B3, dan B6), fungsi metabolik vitamin dalam bentuk
koenzim diantaranya yaitu:
a. Sebagai koenzim bagi enzim tertentu, misalnya vitamin dari kelompok B
bekerja sebagai koenzim, yang aktif pada proses metabolisme dan
pembentukan energi.
b. Membantu regulasi zat lain, misalnya vitamin A bekerja untuk pigmen retina
rodopsin, yang esensial bagi proses penglihatan dalam keadaan gelap dan
kurang cahaya; vitamin K perlu untuk mengaktivasi komponen pembekuan
darah; vitamin D dalam bentuk aktifnya penting bagi regulasi kadar Ca dan
P dalam jaringan tubuh.
Defisiensi Vitamin

 Kebutuhan vitamin bergantung pada beberapa faktor, seperti usia, jenis


kelamin, dan susunan makanan sehari-hari. Defisiensi vitamin terjadi jika
kebutuhannya dalam tubuh belum terpenuhi atau kurang. Sejak dahulu
dikenal gangguan akibat defisiensi vitamin yang menimbulkan gejala khas,
seperti:
A. buta malam akibat defisiensi vitamin A
B. beri-beri akibat defisiensi vitamin B2
C. pellagra akibat defisiensi vitamin B6;
D. skorbut atau sariawan akibat defisiensi vitamin C
E. penyakit rachitis akibat defisiensi vitamin D.
Recommended Daily Allowance (RDA)
 RDA merupakan jumlah kebutuhan makanan sehari-hari yang mutlak
bertujuan untuk memelihara kesehatan dan sebagai dasar penyusunan
pola konsumsi makanan. Rekomendasi mencakup kebutuhan akan unsur
gizi yang penting, termasuk fat-soluble vitamin. RDA didasarkan atas diet
referensi bagi kelompok penduduk tersebut, dimana untuk setiap
komponen ditetapkan jumlah yang sebaiknya dimakan. RDA direvisi
secara periodik. Di Indonesia sejak tahun 1978 setiap 5 tahun sekali
secara nasional dibuat angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan
dan disebarluaskan melalui Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi. RDA
baru di AS memberikan perhatian pada asupan optimal dari zat-zat gizi
tersebut, untuk meminimalkan risiko penyakit kronis, seperti kanker dan
PJP. Banyak RDA yang telah dinaikkan kegunaannya, misalnya kalsium
dinaikkan menjadi 1000 mg yang sebelumnya 700-900 mg.
Penggunaan Vitamin

 Penggunaan vitamin tambahan hanya diperuntukkan untuk orang yang berada


pada keadaan kekurangan, misalnya:
A. Defisiensi akibat kelainan metabolisme bawaan yang sangat jarang terdapat,
juga pada malabsorbsi, seperti pada pecandu alkohol (vit B kompleks),
anoreksia (asam folat), diet ketat untuk melangsingkan tubuh (multivitamin),
juga bagi lansia (multivit) dan bayi.
B. Lansia, pada orang-orang di atas 60 tahun, semua proses faali dalam tubuh
mulai menurun dan berlangsung lebih lambat. Sel-sel sistem imun bekerja
kurang efisien dan kurang mampu lagi mereparasi kerusakan.
C. Bila kebutuhan meningkat, seperti sebelum dan selama masa kehamilan
(asam folat, multivitamin), selama menyusui, pada anak-anak 6 tahun (vit
A,D), dan bayi sampai 3 tahun (vit K yang belum dibentuk dan kurang
terdapat dalam susu ibu), vegetarian (Vit B12), diet ketat (multivitamin),
perokok dan olahragawan berat (vitamin B kompleks, vit A,C,E akibat stress
oksidatif).

D. Pasien kronis dan pemakai obat. Misalnya pada penderita penyakit kronis,
PJP, dan kanker sangat dibutuhkan vitamin dengan antioksidan tinggi (vit
A,C, dan E). Menurut beberapa penelitian orang yang banyak
mengkonsumsi vitamin akan memiliki risiko lebih kecil terkena kanker.
Suplesi Vitamin
 Sumber makanan atau hayati yang mengandung vitamin dan mineral yang
bermanfaat guna memelihara sistem tangkis dan kesehatan yang optimal.
Selain itu, suplesi vitamin juga bermanfaat bagi orang yang tidak mampu
mengikuti diet ideal karena beberapa hal, terutama bagi orang yang sering
menderita gangguan kesehatan ringan.

 Di beberapa negara sudah banyak yang menambahkan vitamin dan mineral


dalam produk makanan, bahkan sampai penambahan 100%. Namun,
penambahan ini juga tetap diperhitungkan toksisitasnya, seperti pada vitamin
A, D, dan asam folat, serta mineral, seperti Se, Cu, dan Zn yang dosis
toksisnya berdekatan.
Penggolongan Vitamin

 Berdasarkan sifat kelarutan vitamin, vitamin dibedakan menjadi vitamin


larut dalam air (hidrofil) dan vitamin larut dalam lemak (lipofil).
A. Vitamin larut dalam air (vit B, C, dan flavonoida).
B. Vitamin larut dalam lemak (Vit A, D, E, dan K).
MINERAL DAN ELEMEN SPURA
 Mineral adalah senyawa anorganik yang dalam jumlah kecil merupakan bagian
dari enzim mengatur berbagai fisiologis. Elemen spura (spura = kecil) adalah
mineral anorganik esensial bagi metabolisme tubuh, dibutuhkan tubuh dalam
jumlah kurang dari 20 mg/hari.
a. Besi (Fe)
b. Cobalt (Co)
c. Krom (Cr)
d. Magnesium (Mg)
e. Mangan (Mn) dan Molybden (Mo)
f. Selenium (Se)
g. Seng (Zn)
h. Tembaga (Cu)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai