URAIAN KASUS
Kelompok C
Vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak. vitamin K diperlukan oleh
tubuh dalam proses pembekuan darah secara normal. Vitamin K dibutuhkan oleh
tubuh dalam jumlah yang sedikit dan biasanya sudah dapat terpenuhi dalam makanan
yang kita makan sehingga tidak membutuhkan suplemen vitamin K.Vitamin K sangat
berperan dalam proses pembekuan darah dan juga berperan penting dalam proses
pembentukan tulang bersama kalsium dan vitamin D.
Pada umumnya, dosis untuk mengobati defisiensi vitamin K pada orang dewasa
adalah 10-40 mg per hari. Sedangkan pada anak-anak, silakan tanya kepada dokter.
Penentuan dosis suplemen vitamin K tergantung pada tingkat keparahan defisiensi serta
respons tubuh terhadap suplemen ini.Sementara itu, untuk mengatasi perdarahan, dosis
vitamin K akan ditentukan oleh dokter yang menangani kasus tersebut di rumah sakit
Antibiotik.
Antikoagulan.
Salisilat.
Beberapa efek samping yang mungkin saja terjadi setelah menggunakan suplemen
vitamin K adalah:
Berkeringat.
Pusing.
Perubahan pada indera pengecap.
Kulit (terutama pada wajah dan leher) terasa merah, panas, atau kesemutan.
1. Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin B1 atau Thiamine adalah salah satu nutrisi vital bagi manusia dari
kelompok Vitamin B kompleks. Vitamin B1 berperan penting untuk mempertahankan
fungsi saraf dan jantung . Vitamin B1 adalah salah satu dari delapan vitamin yang
larut dalam air dari keluarga vitamin B kompleks. Banyak fungsi tubuh yang
memerlukan vitamin B1, termasuk pencernaan, metabolisme karbohidrat, fungsi otot,
dan sistem saraf. Vitamin ini membantu dalam mengkonversi karbohidrat menjadi
glukosa, yang pada akhirnya digunakan untuk menghasilkan energi untuk berbagai
fungsi tubuh
Ragi dan hati adalah sumber terkaya dari vitamin B1. Sereal gandum, beras,
gandum dan kacang merah juga kaya akan vitamin ini. Bahan makanan lain yang
mengandung vitamin B1 adalah asparagus, kentang, jamur, bayam, tuna, kacang
hijau, dan biji bunga matahari, tomat, kubis dan terong. Selama memasak atau
pendinginan makanan yang terlalu lama, mungkin akan menghancurkan Vitamin B1.
Untuk mengatasi defisiensi vitamin B1, dosis umumnya adalah 50-300 mg per
hari. Dosis dan lama konsumsi vitamin B1 akan berdasarkan tingkat keparahan
kondisi dan respons tubuh setelah beberapa saat memulai pengobatan. Pengobatan
bisa berjalan selama tiga hingga enam bulan.
2. Vitamin B2 (Riboflavin)
Riboflavin ditemukan dalam berbagai makanan, termasuk susu dan produk susu,
ikan, daging, sayuran berdaun hijau, dan gandum utuh dan sereal dan roti .
Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan rasa gatal dan mata terbakar, kepekaan
mata terhadap cahaya, lidah yang sakit, gatal dan kulit yang mengelupas pada hidung
dan skrotum, dan luka di mulut. Sedangan gejala umum jika kelebihan vitamin B2
adalah tekanan darah menjadi rendah, mengalami kelelahan, anemia atau kurang
darah, mengalami mual dan muntah.. Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan
pada atau sekitar waktu makan makanan atau makan jenis makanan tertentu karena
interaksi mungkin terjadi. Menggunakan alkohol atau tembakau dengan obat-obatan
tertentu juga dapat menyebabkan terjadinya interaksi.
3. Vitamin B3 (Niacin)
Vitamin B3 atau sering disebut juga niacin juga merupakan salah satu vitamin yang
larut dalam air. Istilah niacin meliputi nicotinic acid dan nicotinamide, dimana
merupakan bagian reaktif dari co-enzim NAD dan NADP. Niacin sebenarnya bukan
vitamin murni karena dapat dibentuk di dalam tubuh dari asam amino tryptophan.
Namun demikian, suplai asupan tryptophan yang cukup diperlukan untuk menjamin
tersedianya niacin secara cukup guna fungsi esensial dalam metabolisme dan untuk
memperbaiki DNA.
Sumber vitamin B3
Niacin dapat ditemukan di hati, ginjal, daging sapi, daging unggas, ikan, kopi
instant, roti yang d iperkaya, sereal dan produk-produk susu. Niacin juga dapat
dibentuk dari asam amino tryptophan dan 60 mg tryptophan dapat menghasilkan 1 mg
niacin.
Pengaruh terhadap kesehatan dan fungsi di dalam tubuh:
niacin menjadi esensial dalam bentuk co-enzim NAD dan NADP, yang terlibat
dalam pembentukan energi dari karbohidrat, lemak dan protein.
niacin meningkatkan energi melalui pemanfaatan makanan secara benar
niacin penting dalam perbaikan dan replikasi DNA
niacin memperlancar sirkulasi darah dan mengurangi kadar kolesterol dalam darah
niacin juga berperan dalam menjaga kesehatan sistem syaraf dan pencernaan.
Defisiensi Niasin
Kekurangan niasin menimbulkan sindroma defisiensi pellagra,gejalanya ,encakup
penurunan BB,berbagai kelainan pencernaan,dermatitis, depresi dan demensia. Niasin
ditemukan secara luas dalam sebagian besar makanan hewani dan nabati. Asam amino
essensial triptofan dapat diubah menjadi niasin (NAD+) dimana setiap 60 mg
triptofan dapat dihasilkan 1 mg niasin. Terjadinya defisiensi niasin apabila kandungan
makanan kurang mengandung niasin dan triptofan . Tetapi makanan dengan
kandungan leusin yang tinggi dapat menimbulkan defisiensi niasin karena kadar
leusin yang tinggi dalam diet dapat menghambat kuinolinat fosforibosi transferase
yaitu suatu enzim kunci dalam proses konversi triptofa menjadi NAD+. Piridoksal
fosfat yang merupakan bentuk aktif dari vitamin B6 juga terlibat sebagai kofaktor
dalam sintesis NAD+ dari triptofan .Sehingga defisiensi vitamin B6 dapat mendorong
timbulnya defisiensi niasin.
4. Vitamin B5 (Pantothenic Acid)
Vitamin B5 dikenal juga sebagai asam pantotenat. Ditemukan pada semua
makhluk hidup dan memiliki peran esensial dalam metabolisme energi semua jaringan
tubuh. Pantothenic acid juga berperan penting dalam penyembuhan luka dan
diperlukan untuk menjaga kesehatan rambut dan kulit.
Sumber vitamin B5:
Makanan yang baik sebagai sumber vitamin B5 antara lain hati, ginjal, salmon,
telur, kacang, kedele, jamur, brewer's yeast, dan sejumlah sayuran. Pengolahan
makanan dan pemanasan dapat menghilangan hingga separuh asam pantotenat di
dalam makanan.
5. Vitamin B6 (Pyridoxine)
Vitamin B6 adalah vitamin larut air yang terdiri dari sebuah group dengan enam
komponen terkait: pyridoxal, pyridoxine, pyridoxamine, dan 5'-phasphates (PLP,
PNP, PMP: komponen-komponen inl saling berubah dari satu menjadi lainnya
melalui reaksi metabolik). Seperti halnya vitamin B lainnya, vitamin B6 juga menjadi
faktor esensial pada berbagai reaksi biokimia metabolisme karbohidrat, protein dan
lemak. Vitamin B6 juga penting dalam menurunkan level homosistein darah sehingga
membantu mencegah penyakit jantung dan penyakit Alzheimer's.
Sumber vitamin B6:
Vitamin B6 dapat ditemukan terutama terikat pada protein di dalam makanan.
Sumber yang sangat baik adalah daging ayam, hati, daging sapi, ikan (herring, tuna,
salmon, trout), kacang dan bijian (terutama biji bunga matahari), kedele dan sereal
fortifikasi. Jumlah yang lebih kecil terdapat pada buah-buahan dan sayuran. Mikrobia
di dalam saluran pencernaan dapat mensintesa vitamin ini dan sebagian dapat diserap.
Pengaruh terhadap kesehatan dan fungsi di dalam tubuh:
Vitamin B6 adalah bagian co-enzim dari berbagai enzim yang terlibat dalam
metabolisme asam amino (protein), oleh karena itu kebutuhannya akan sejalan dengan
jumlah asam amino yang dimetabolisme. B6 juga penting dalam metabolisme
karbohidrat dan lemak di dalam tubuh Dapat meningkatkan fungsi kekebalan Penting
juga dalam menjaga fungsi dan metabolisme sel darah merah
Vitamin B6 terlibat dalam perubahan tryptophan menjadi niacin (vitamin B3)
B6 juga terlibat dalam produksi sejumlah neurotransmitter, dan oleh karena itu ikut
menjaga sistem syaraf berfungsi normal Memiliki peran di dalam pengaturan reaksi
sejumlah hormon.
Defisiensi vitamin B6:
Kasus defisiensi vitamin B6 jarang terjadi, namun demikian defisiensi dapat
mengakibatkan dermatitis, batu ginjal, penurunan pembentukan antibodi, iritasi,
anemia, turunnya kemampuan syaraf, pertubuhan terhambat, mudah bingung dan
depresi. Kadar vitamin B6 yang rendah di dalam tubuh akan mendorong naiknya
sirkulasi konsentrasi homosistein, yang dikenal sebagai faktor resiko untuk penyakit
jantung dan penyakit Alzheimer's. Alkoholik cenderung memiliki konsentrasi vitamin
B6 plasma yang rendah yang bukan dipengaruhi oleh diet yang rendah vitamin B6
namun karena rusaknya sistem metabolisme akibat rusaknya hati.
Vitamin B6 umumnya tersedia dalam bentuk supplement, dan digunakan
dalam fortifikasi makanan (terutama pengayaan sereal) dan dalam produk-produk
therapeutic. Digunakan untuk mengobati insomnia, otot lemah dan asma, dimana
vitamin B6 mampu meringankan dan mengurangi frekuensi serangan. Digunakan
juga untuk mengobati muntah-muntah dan mual selama periode awal kehamilan dans
ering juga d igunakan untuk mengobati wanita yang menggunakan pil kontrasepsi
yang menderita depresi (akibat efek sampingnya terhadap sejumlah hormon).
Penelitian menunjukkan bahwa dosis tinggi vitamin B6 (100 mg) dapat membantu
seseorang dengan carpal tunnel syndrome dan premenstrual syndrome (PMS).
8. Vitamin C
Sumber Sayuran hijau seperti kol, tomat dan kentang serta buah-buahan terutama
jeruk, hati dan hanya sedikit dalam susu sapi dan daging. Sifat Vitamin C mudah
teroksidasi dan dalam penyimpanan mudah rusak. Vitamin C tidak stabil terhadap
panas, sehingga bahan makanan yang dimasak terlalu lama menyebabkan vitamin C
menjadi rusak
Fungsi vitamin C terutama adalah untuk pembentukan zat pengikat dalam tulang
dan tulang rawan, sekitar pembuluh darah kapiler dan kolagen yang sangat diperlukan
bagi jaringan. Bila sintesa kolagen terganggu pada defesiensi vitamin C, maka mudah
terjadi kerusakan pada dinding pembuluh darah yang berakibat pendarahan
Defisiensi vitamin C kadang-kadang terjadi pada bayi yang minum susu botol.
Gejalanya berupa pendarahan disekitar mata dan paha, juga pada gusi dan dibawah
kulit. Kemudian timbul luka yang sukar sembuh dan akhirnya gigi lepas. Keadaan ini
disebut sindrom skorbat.
Hal yang perlu diperhatikan adalah efektivitas penggunaan vitamin C mega dosis
untuk pengobatan penyakit tertentu dan peningkatan daya tahan tubuh belum terbukti
secara pasti
Aturan pemakaian:
Dewasa : 250 mg, 2xsehari
Bayi : 100 mg, 1x sehari
Pencegahan : 50-100 mg sehari
Overdosis Vitamin C
Di tengah cuaca yang sering berubah-ubah, vitamin C diyakini dapat
meningkatkan sistem imun. Vitamin larut air ini memang digunakan sel darah putih
untuk melawan infeksi dan peradangan.Selain itu, antioksidan di dalamnya dapat
melindungi tubuh dari zat kimia berbahaya dan polusi udara. Dan konsumsi dalam
dosis tepat, dapat membuta kulit nampak lebih segar dan terlihat lebih menawan.
Namun, bukan berarti tidak ada batas maksimal bagi tubuh menyerap asupan
vitamin C. Mengkonsumsi vitamin C secara berlebih akan berbahaya bagi tubuh, dan
tidak jarang mendatangkan penyakit. Menurut praktisi nutrisi, batas maksimum
konsumsi vitamin C untuk orang dewasa setiap harinya tidak boleh melebihi 2000 mg.
Hanya saja, dipengaruhi oleh tingkatan usia dan gaya hidup masing-masing,
kebutuhan vitamin C setiap orang bisa saja berbeda-beda. Dalam hal ini praktisi gizi
menyepakati bahwa dosis harian yang disarankan adalah 45 miligram per hari.
Sedangkan batas dosis yang masih dapat ditoleransi oleh tubuh sampai dengan 2000
miligram per hari.
Gangguan Kesehatan Akibat Konsumsi Vitamin C Berlebihan
1. Risiko Diare dan Muntah-muntah
Tergolong zat yang mudah larut, sisa pencernaan vitamin C yang tidak dibutuhkan
oleh tubuh akan dilarutkan melalui air seni. Sisa pencernaan vitamin C berlebih yang
disalurkan melewati usus untuk dibuang justru menimbulkan permasalahan pada
pencernaan
2. Penyakit Batu Ginjal
Mengonsumsi vitamin C secara berlebihan akan meningkatkan oksalat dalam urin.
Hal tersebut dapat menghasilkan batu ginjal kalsium oksalat.
3. Risiko Diabetes
Memiliki efek kadar gula dalam darah, konsumsi vitamin C berlebih berisiko
menimbulkan penyakit diabetes. Bagi Anda yang sudah terjangkiti diabetes sebaiknya
perlu memerhatikan asupan suplemen vitamin C Anda.
4. Gangguan pada Proses Pengobatan Kanker
Vitamin C diketahui sebagai salah satu pencegah tumbuhnya kanker. Namun
ternyata jika vitamin C mengalami kelebihan, vitamin C dapat menjadi penghambat
dari proses penyembuhan penyakit kanker.
5. Gangguan pada Kulit
Pemberian vitamin C secara langsung pada kulit akan memicu timbulnya alergi,
ruam dan iritasi pada kulit jika tidak tepat dosis.
Oleh karena itu sangat penting untuk memahami dosis tepat vitamin C yang sesuai
kebutuhan agar Vitamin C mampu memberikan fungsi maksimal pada tubuh.Untuk
meminimalkan risiko kelebihan vitamin C, direkomendasikan untuk mendapatkan
asupan vitamin C dari beragam sayur dan buah dibandingkan dari suplemen vitamin.
C. FLOWCHART
Vitamin Larut Lemak dan
Larut air Fungsi
Sumber
vitamin
interaksi kelebihan
REFERENSI
Departemen Kesehatan. 1997.Kompendia Obat Bebas. Direktorat Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan, Edisi 2.
Runciman WB, Roughead EE, Semple SJ, Adams RJ. Adverse drug events and
medication errors in Australia. Int J Qual Health Care. 2003 Aug 14.