Anda di halaman 1dari 18

LEMBARAN KERJA MAHASISWA

MATA KULIAH PROMOSI KESEHATAN

PROGRAM PENDIDIKAN APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UIVERSITAS ANDALAS

Dosen : Syofyan, S.S.i, M.Farm, Apt


Pokok Bahasan: Konsep Promosi Kesehatan I
Topik 3 : pemberian vitamin pada orang sehat dan sakit

IDENTITAS MAHASISWA DAN TUGAS


Nama
No Urut Absen
Kelompok C
Pertemuan ke 4
Hari/Tanggal JUMAT, 06 OOKTOBER 2017

URAIAN KASUS
Kelompok C

Pemberian vitamin pada orang sehat dan sakit


Instruksi:
a. Apa pentingnya vitamin pada kasus ini?
b. Jelaskan vitamin ini menurut ilmu farmasi
A. APA PENTINGNYA VITAMIN PADA KASUS INI
Vitamin merupakan zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah yang
sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan harus didapat dari
makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur dan pemelihara kehidupan. Tiap
vitamin mempunyai tugas spesifik didalam tubuh. Karena vitamin adalah zat organik
maka vitamin dapat rusak karena penyimpanan dan pengolahan (Almatsier, 2006).
Tubuh yang mendapat susunan hidangan yang mencukupi kualitas maupun
kuantitas akan terdapat dalam keadaan kesehatan yang sebaik-baiknya. Dalam keadaan
demikian sel-sel dan jaringan tubuh jenuh mengandung semua jenis vitamin yang
diperlukan, sedangkan sejumlah vitamin ditimbun pula dalam organ penimbunan
sampai jenuh. Ternyata bahwa daya timbun untuk berbagai vitamin itu berlain-lainan.
Vitamin-vitamin yang dapat larut dalam lemak, dapat ditimbun dalam jumlah relatif
besar, tetapi sebaliknya vitamin-vitamin yang larut dalam air, sedikit saja yang dapat
ditimbun.
Tanpa vitamin manusia akan mengalami gangguan kesehatan, kekurangan vitamin
dapat menyebabkan atau memperbesar peluang terkena berbagai jenis penyakit pada
tubuh kita. Seperti halnya unsur zat gizi lainnya, vitamin juga memiliki fungsi atau
mamfaat yang amat penting dalam tubuh manusia. Kekurangan vitamin membuat
tubuh mengalami ketidakseimbangan gizi yang pada akhirnya menimbulkan penyakit.
1. Secara Umum Fungsi dan Manfaat Vitamin Sebagai Berikut :
1. Mengatur zat dalam tubuh
2. Menguat gigi dan tulang
3. Mempercepat pertumbuhan
4. Memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit
5. Mempercepat proses dalam penyembuhan penyakit
6. Menjaga dan meningkatkan kebugaran tubuh
7. Memperlambat dalam proses penuaan
8. Membangun sistem kekebalan tubuh dan sistem imun
9. Menjaga tubuh tetap segar dan menghilangkan capek
10. Vitamin juga berfungsi dalam katalisator dalam reaksi biokimia tubuh

2. Kondisi Khusus Yang Membutuhkan Vitamin


a. Ibu sedang hamil dan ibu sedang menyusui karena mereka membutuhkan gizi
yang lebih dari orang biasa terutama vitamin dan mineral. Dokter umumnya
menganjurkan asam folat dan zat besi untuk memenuhi fisiologisnya.
b. Individu dengan penyakit tertentu atau gangguan tertentu membutuhkan
kebutuhan gizi yang juga lebih dari AKG (Angka Kecukupan Gizi) yang
dianjurkan terutama vitamin tertentu. Misalnya mereka yang beresiko
berpenyakit Cronic Heart Disease(CHD) dan stroke yang dianjurkan
menggunakan suplemen yang mengandung vitamin B dan asam folat. Juga pada
mereka yang mempunyai gangguan penyerapan lemak, akan menurunkan
kemampuan menyerap vitamin larut lemak
c. Individu yang harus minum obat untuk mencegah beberapa penyakit dapat
kekurangan vitamin tertentu. Misalnya minum antibiotik dapat mematikan
bakteri usus dan menurunkan produksi vitamin K. Pada keadaan demikian,
kebutuhan vitamin tersebut harus dibeli dengan resep dari dokter.
d. Merokok dan minum alkohol juga meningkatkan kebutuhan akan vitamin
khususnya vitamin B
e. Lansia yang umumnya tidak terpenuhi kebutuhan gizinya sesuai dengan AKG,
khususnya kekurangan vitamin B6 dan vitamin D juga vitamin B12 karena
keterbatasan dalam gigi, lidah yang menurun kemampua nmengecapnya.
f. Orang yang tidak makan daging (vegan) perlu mengkonsumsi suplemen
vitamin B12
g. Individu yang harus berdiit dibawah 1200 Kalori agar turun berat badannya
(terutama atlet), memerlukan tambahan suplemen tertentu untuk memenuhi
AKG nya.
h. Individu yang secara fisik sangat aktif dan tidak cukup asupan gizinya
dibandingkan dengan kebutuhannya memerlukan suplemen.
i. Individu yang intoleran atau secara sengaja memang menghindari beberapa
jenis makanan/bahan makanan, seperti susu dan hasil olahnya, dapat
kekurangan vitamin khususnya B2 dan vitamin D
j. Individu yang makan cukup energinya tetapi rendah akan zat gizi mikro atau
cara pemasakan yang dapat merusak vitamin, akan baik kalau mendapatkan
suplemen vitamin dan mineral
k. Individu yang terpapar matahari dan kontaminan akan menimbulkan oksidasi
tubuh yang terjadi yang kemudian menghasilkan radikal bebas di dalam tubuh.
Hal ini akan dapat merusak sel terutama karena adanya oksidasi pada asam
lemak tak jenuh di tingkat sel dan membran sub sel. Suplemen vitamin C dan
vitamin E dapat mengurangi keadaan ini.
l. Individu yang banyak kehilangan darah termasuk besi, misalnya pada wanita
saat melahirkan atau haid, memerlukan suplemen karena mereka umumnya
sulit mendapatkan zat gizi dari makanan. Karena itu mereka perlu suplemen

3. Contoh Dampak Kekurangan Vitamin


Tubuh kita memerlukan asupan nutrisi yang cukup agar tubuh kesehatannya
terjaga. Vitamin, karbohidrat, protein merupakan beberapa diantaranya zat-zat yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh. Akibat kekurangan vitamin dapat menjadi masalah besar
bagi tubuh, karena vitamin merupakan zat yang paling dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Ada beberapa vitamin yang memang tidak bisa di produksi sendiri oleh tubuh, oleh
karena itu kita harus mengkonsumsi makanan dan buah-buahan yang mengandung
vitamin. Zat dari vitamin sangat penting untuk tubuh untuk melakukan segala aktivitas.
Jika kekurangan vitamin dapat menyebabkan tubuh mudah terkena penyakit dan tidak

4. Pentingnya Pengetahuan Akan Potensi Interaksi Dengan Obat Lain


1. Interaksi antara isoniazid dengan vitamin B6 yaitu isoniazid menurunkan efek
vitamin B6 jika penggunaan dosis INH >10 mg/kg/hari dan supplemen vitamin B6
50-100 mg /hari. Mekanisme interaksi isoniazid dengan vitamin B6 tidak spesifiks
ehingga tidak dapat dikategorikan dalam mekanisme farmakokinetik maupun
farmakodinamik, interaksi isoniazid dan vitamin B6 termasuk dalam kategori
signifikansi klinis minorsehingga penggunaan kedua obat ini dapat diberikan
karena efek yang dihasilkan ringan, oleh karena itu terapitambahan tidak
diperlukan(Medscape, 2016).
2. Vitamin merupakan bagian penting dari makanan dan dibutuhkan untuk
sintesis protein dan lemak, keduanya merupakan komponen vital dari system
enzim yang memetabolisasi obat. Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa
perubahan dalam level vitamin, terutama defisiensi, menyebabkan perubahan
dalam kapasitas memetabolisasi obat. Contohnya :
a) Vit A dan vit B dengan antacid, menyebabkan penyerapan vitamin
berkurang.
b) Vit C dengan besi, akibatnya penyerapan besi meningkat.
c) Vit D dengan fenitoin (dilantin), akibatnya efek vit D berkurang.
d) .Vit E dengan besi, akibatnya aktivitas vit E menurun.(Harkness, 1989)
e) Gabapentin - vitamin B12, Gabapentin menurunkan kadar vitamin B12
dengan menghambat absorpsi di saluran cerna.
f) Metformin - vitamin B12 (Sangobion), Metformin menurunkan kadar vitamin
B12 dengan mekanisme interaksi yang tidak spesifik.
g) Metformin - asam folat (Sangobion), Metformin menurunkan kadar asam folat
dengan mekanisme interaksi yang tidak spesifik

B. JELASKAN VITAMIN INI MENURUT ILMU FARMAS

Menurut Almatsier (2009), Berdasarkan karakteristik fisiknya vitamin yang


dibutuhkan oleh manusia dibagi menjadi 2 (dua), yaitu vitamin larut lemak, seperti
vitamin A, D, E, K dan vitamin larut air, seperti vitamin C, Thiamin, Riboflavin,
Niasin, Biotin, Asam pantotenat, Vitamin B6, Vitamin B12 dan folat.

A. VITAMIN LARUT LEMAK :


1. Vitamin A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin
yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di
malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina.
Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan
imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya
matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A,
antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan
kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning,
seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya). Apabila terjadi defisiensi
vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja dan katarak. Selain itu,
penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran
pernafasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat.
Kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan keracunan pada tubuh.
Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut,
kulit kering bersisik, dan pingsan. Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut,
kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kerabunan,
terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit.
Terdapat sejumlah obat yang berpotensi menimbulkan reaksi tidak diinginkan
jika dikonsumsi bersamaan dengan vitamin A. Beberapa di antaranya meliputi:
Orlistat yang biasanya digunakan untuk membantu menurunkan
berat badan.
Pil KB.
Obat pengencer darah, contohnya warfarin.
Bexarotene, retinoid yang digunakan untuk menghambat
pertumbuhan sel-sel kanker.
Cholestyramine, obat yang berfungsi meningkatkan pembuangan
asam empedu.
Acitretin, retinoid yang digunakan dalam menangani psoriasis
parah.
Tretinoin, obat untuk menangani jerawat.
Isotretinoin, retinoid yang digunakan untuk mengobati jerawat batu
yang parah.
2. Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak
ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk
olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh
vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium
dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat
terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka
tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki
akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami
kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah
osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di
dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada
manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan
tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat
menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan,
muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan. Vitamin D dapat berinteraksi dengan
obat dan produk berikut ini:
Aluminium hydroxide and oxide
Cholestyramine
Colestipol
Digoxin
3. Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di
dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain
itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara.
Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai
senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam,
kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan
dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan
kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun
wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang
berkepanjangan. Kelebihan vitamin E dapat memicu penyakit pada tulang atau
yang sering disebut osteoporosis. Diketahui dengan terjadinya konsumsi
berlebihan akan memicu efek alfa-tokoferol berlebihan sehingga
menyebabkan kekuatan tulang menjadi menurun. Bisa menyebabkan
kekeroposan tulang. Bahkan bisa terjadi pembengkakan seperti pembengkakan
pada bibir, lidah, dan wajah. Bisa menyebabkan pendarahan dan kematian
akibat pendarahan tersebut. Selain itu, kelebihan vitamin E dapat
menimbulkan sakit kepala dan mual, penglihatan kabur, perut kembung dan
diare. Vitamin E dapat berinteraksi dengan obat dan produk berikut ini:
Cyclosporine
Niacin
Oral contraceptive pills
Warfarin
4. Vitamin K

Vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak. vitamin K diperlukan oleh
tubuh dalam proses pembekuan darah secara normal. Vitamin K dibutuhkan oleh
tubuh dalam jumlah yang sedikit dan biasanya sudah dapat terpenuhi dalam makanan
yang kita makan sehingga tidak membutuhkan suplemen vitamin K.Vitamin K sangat
berperan dalam proses pembekuan darah dan juga berperan penting dalam proses
pembentukan tulang bersama kalsium dan vitamin D.

Vitamin K ditemukan dalam berbagai makanan termasuk sayur-sayuran


berdaun hijau, daging, dan produk susu. Vitamin K juga dapat berasal dari bakteri di
usus yang mensintesis vitamin K yang kemudian diserap dan disimpan dalam hati.
Kekurangan vitamin K jarang terjadi tetapi jika terjadi kekurangan vitamin K maka
dapat menyebabkan masalah dengan pendarahan dan pembekuan darah. Dokter
mungkin akan meresepkan vitamin K jika hal ini terjadi. Vitamin K juga sering
diberikan secara rutin kepada bayi yang baru lahir untuk mencegah masalah
pendarahan. Keracunan vitamin K sangat jarang terjadi kecuali bagi mereka yang
konsumsi suplemen vitamin K berlebih. Gejala keracunan vitamin K dapat berupa
hemolisis sel darah merah, penyakit kuning dan kerusakan otak.

Pada umumnya, dosis untuk mengobati defisiensi vitamin K pada orang dewasa
adalah 10-40 mg per hari. Sedangkan pada anak-anak, silakan tanya kepada dokter.
Penentuan dosis suplemen vitamin K tergantung pada tingkat keparahan defisiensi serta
respons tubuh terhadap suplemen ini.Sementara itu, untuk mengatasi perdarahan, dosis
vitamin K akan ditentukan oleh dokter yang menangani kasus tersebut di rumah sakit

Terdapat sejumlah obat yang berpotensi menimbulkan reaksi tidak diinginkan


jika dikonsumsi bersamaan dengan vitamin K. Beberapa di antaranya meliputi:

Antibiotik.
Antikoagulan.
Salisilat.

Beberapa efek samping yang mungkin saja terjadi setelah menggunakan suplemen
vitamin K adalah:

Berkeringat.
Pusing.
Perubahan pada indera pengecap.
Kulit (terutama pada wajah dan leher) terasa merah, panas, atau kesemutan.

Meski demikian, suplemen vitamin K umumnya tidak menyebabkan efek samping


jika digunakan sesuai dengan takaran yang direkomendasikan.
B. VITAMIN LARUT AIR :

1. Vitamin B1 (Tiamin)

Vitamin B1 atau Thiamine adalah salah satu nutrisi vital bagi manusia dari
kelompok Vitamin B kompleks. Vitamin B1 berperan penting untuk mempertahankan
fungsi saraf dan jantung . Vitamin B1 adalah salah satu dari delapan vitamin yang
larut dalam air dari keluarga vitamin B kompleks. Banyak fungsi tubuh yang
memerlukan vitamin B1, termasuk pencernaan, metabolisme karbohidrat, fungsi otot,
dan sistem saraf. Vitamin ini membantu dalam mengkonversi karbohidrat menjadi
glukosa, yang pada akhirnya digunakan untuk menghasilkan energi untuk berbagai
fungsi tubuh

Ragi dan hati adalah sumber terkaya dari vitamin B1. Sereal gandum, beras,
gandum dan kacang merah juga kaya akan vitamin ini. Bahan makanan lain yang
mengandung vitamin B1 adalah asparagus, kentang, jamur, bayam, tuna, kacang
hijau, dan biji bunga matahari, tomat, kubis dan terong. Selama memasak atau
pendinginan makanan yang terlalu lama, mungkin akan menghancurkan Vitamin B1.

Beberapa gejala awal kekurangan vitamin B1 mungkin termasuk lesu, lemas


marah, kehilangan memori, sulit tidur atau nafsu makan berkurang, penurunan berat
badan, gangguan pencernaan atau sembelit, serta nyeri otot betis. Jika tidak diobati
gejala awal ini dapat mengakibatkan bentuk yang lebih parah dari akibat kekurangan
thiamin (B1), yang dikenal dengan penyakit beri-beri, ditandai dengan gangguan
saraf, jantung, dan kelainan otak. Namun gejala-gejalanya mungkin bentuknya bisa
berbeda-beda. Sedangan jika terjadi toksisitas Vitamin B1 akan menyebabkan ruam
kulit, agitasi, palpitasi jantung dan hipertensi.

Untuk mengatasi defisiensi vitamin B1, dosis umumnya adalah 50-300 mg per
hari. Dosis dan lama konsumsi vitamin B1 akan berdasarkan tingkat keparahan
kondisi dan respons tubuh setelah beberapa saat memulai pengobatan. Pengobatan
bisa berjalan selama tiga hingga enam bulan.

Vitamin B1 hampir tidak pernah menyebabkan efek samping, terutama jika


dikonsumsi dalam dosis yang tepat. Efek samping yang bisa terjadi adalah iritasi kulit
dan reaksi alergi. Untuk interaksi obat, Tiamin dilaporkan mungkin meningkatkan
efek dari agen neuromuscular bloker.

2. Vitamin B2 (Riboflavin)

Vitamin B2 adalah senyawa yang berguna untuk pertumbuhan dan kesehatan.


Vitamin B2 hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil dan biasanya tersedia dalam
makanan yang kita makan. Riboflavin (vitamin B2) diperlukan untuk membantu
memecah karbohidrat, protein, dan leVmak, menjaga sel-sel darah. Melindungi
kesehatan mata dan juga kulit.

Riboflavin ditemukan dalam berbagai makanan, termasuk susu dan produk susu,
ikan, daging, sayuran berdaun hijau, dan gandum utuh dan sereal dan roti .
Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan rasa gatal dan mata terbakar, kepekaan
mata terhadap cahaya, lidah yang sakit, gatal dan kulit yang mengelupas pada hidung
dan skrotum, dan luka di mulut. Sedangan gejala umum jika kelebihan vitamin B2
adalah tekanan darah menjadi rendah, mengalami kelelahan, anemia atau kurang
darah, mengalami mual dan muntah.. Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan
pada atau sekitar waktu makan makanan atau makan jenis makanan tertentu karena
interaksi mungkin terjadi. Menggunakan alkohol atau tembakau dengan obat-obatan
tertentu juga dapat menyebabkan terjadinya interaksi.

Vitamin B2 / Riboflavin dapat menyebabkan urine memiliki warna yang lebih


kuning dari biasanya, terutama jika dosis besar diambil. Meskipun begitu, hal ini tidak
perlu dikhawatirkan, sedangkan efek samping lainya jarang terjadi.

3. Vitamin B3 (Niacin)

Vitamin B3 atau sering disebut juga niacin juga merupakan salah satu vitamin yang
larut dalam air. Istilah niacin meliputi nicotinic acid dan nicotinamide, dimana
merupakan bagian reaktif dari co-enzim NAD dan NADP. Niacin sebenarnya bukan
vitamin murni karena dapat dibentuk di dalam tubuh dari asam amino tryptophan.
Namun demikian, suplai asupan tryptophan yang cukup diperlukan untuk menjamin
tersedianya niacin secara cukup guna fungsi esensial dalam metabolisme dan untuk
memperbaiki DNA.
Sumber vitamin B3
Niacin dapat ditemukan di hati, ginjal, daging sapi, daging unggas, ikan, kopi
instant, roti yang d iperkaya, sereal dan produk-produk susu. Niacin juga dapat
dibentuk dari asam amino tryptophan dan 60 mg tryptophan dapat menghasilkan 1 mg
niacin.
Pengaruh terhadap kesehatan dan fungsi di dalam tubuh:
niacin menjadi esensial dalam bentuk co-enzim NAD dan NADP, yang terlibat
dalam pembentukan energi dari karbohidrat, lemak dan protein.
niacin meningkatkan energi melalui pemanfaatan makanan secara benar
niacin penting dalam perbaikan dan replikasi DNA
niacin memperlancar sirkulasi darah dan mengurangi kadar kolesterol dalam darah
niacin juga berperan dalam menjaga kesehatan sistem syaraf dan pencernaan.
Defisiensi Niasin
Kekurangan niasin menimbulkan sindroma defisiensi pellagra,gejalanya ,encakup
penurunan BB,berbagai kelainan pencernaan,dermatitis, depresi dan demensia. Niasin
ditemukan secara luas dalam sebagian besar makanan hewani dan nabati. Asam amino
essensial triptofan dapat diubah menjadi niasin (NAD+) dimana setiap 60 mg
triptofan dapat dihasilkan 1 mg niasin. Terjadinya defisiensi niasin apabila kandungan
makanan kurang mengandung niasin dan triptofan . Tetapi makanan dengan
kandungan leusin yang tinggi dapat menimbulkan defisiensi niasin karena kadar
leusin yang tinggi dalam diet dapat menghambat kuinolinat fosforibosi transferase
yaitu suatu enzim kunci dalam proses konversi triptofa menjadi NAD+. Piridoksal
fosfat yang merupakan bentuk aktif dari vitamin B6 juga terlibat sebagai kofaktor
dalam sintesis NAD+ dari triptofan .Sehingga defisiensi vitamin B6 dapat mendorong
timbulnya defisiensi niasin.
4. Vitamin B5 (Pantothenic Acid)
Vitamin B5 dikenal juga sebagai asam pantotenat. Ditemukan pada semua
makhluk hidup dan memiliki peran esensial dalam metabolisme energi semua jaringan
tubuh. Pantothenic acid juga berperan penting dalam penyembuhan luka dan
diperlukan untuk menjaga kesehatan rambut dan kulit.
Sumber vitamin B5:
Makanan yang baik sebagai sumber vitamin B5 antara lain hati, ginjal, salmon,
telur, kacang, kedele, jamur, brewer's yeast, dan sejumlah sayuran. Pengolahan
makanan dan pemanasan dapat menghilangan hingga separuh asam pantotenat di
dalam makanan.

Pengaruh terhadap kesehatan dan fungsi di dalam tubuh:


asam pantotenat adalah bagian co-enzim A (Co-A), yang ditemukan pada semua
jaringan di tubuh, dan memainkan peran penting dalam pelepasan energi dari protein,
lemak, karbohidrat dan alkohol.
memiliki fungsi di dalam sintesis lemak, asam lemak, kolesterol, fosfolipid dan
sejumlah hormone
vitamin ini juga mampu menetralkan komponen-komponen berbahaya bagi tubuh
yang berasal dari obat-obatan, bahan kimia dan pestisida
telah jelas bahwa asam pantotenat berpartisipasi dalam mengatur berbagai reaksi
protein yang mana menjadi penting dalam menjaga kesehatan jaringan tubuh
khususnya kulit
asam pantotenat penting dalam penyembuhan luka, mendorong pertumbuhan dan
menjaga pigmen rambut
asam pantotenat diperkirakan membantu penyembuhan infeksi perut,
kelelahan dan kecanduan alkohol.
Defisiensi vitamin B5:
Dengan banyaknya jenis makanan yang dapat menjadi sumber vitamin B5 maka
tidak begitu tampak adanya bukti nyata defisiensi asam pantotenat selain defisiensi
yang dipicu oleh diet bebas asam pantotenat. Defisiensi asam pantotenat
menunjukkan gejala seperti kelelahan, sakit kepala, hilangnya konsentrasi, otot mudah
mengalami kram, insomnia, hilangnya nafsu makan, perubahan perilaku, turunnya
kekebalan, gangguan pencernaan, dan pertumbuhan terhambat atau berat badan turun.
Orang lanjut usia, orang yang mengkonsumsi obat penurun kolesterol dan alkoholik
merupakan kelompok yang paling beresiko terkena defisiensi.

5. Vitamin B6 (Pyridoxine)
Vitamin B6 adalah vitamin larut air yang terdiri dari sebuah group dengan enam
komponen terkait: pyridoxal, pyridoxine, pyridoxamine, dan 5'-phasphates (PLP,
PNP, PMP: komponen-komponen inl saling berubah dari satu menjadi lainnya
melalui reaksi metabolik). Seperti halnya vitamin B lainnya, vitamin B6 juga menjadi
faktor esensial pada berbagai reaksi biokimia metabolisme karbohidrat, protein dan
lemak. Vitamin B6 juga penting dalam menurunkan level homosistein darah sehingga
membantu mencegah penyakit jantung dan penyakit Alzheimer's.
Sumber vitamin B6:
Vitamin B6 dapat ditemukan terutama terikat pada protein di dalam makanan.
Sumber yang sangat baik adalah daging ayam, hati, daging sapi, ikan (herring, tuna,
salmon, trout), kacang dan bijian (terutama biji bunga matahari), kedele dan sereal
fortifikasi. Jumlah yang lebih kecil terdapat pada buah-buahan dan sayuran. Mikrobia
di dalam saluran pencernaan dapat mensintesa vitamin ini dan sebagian dapat diserap.
Pengaruh terhadap kesehatan dan fungsi di dalam tubuh:
Vitamin B6 adalah bagian co-enzim dari berbagai enzim yang terlibat dalam
metabolisme asam amino (protein), oleh karena itu kebutuhannya akan sejalan dengan
jumlah asam amino yang dimetabolisme. B6 juga penting dalam metabolisme
karbohidrat dan lemak di dalam tubuh Dapat meningkatkan fungsi kekebalan Penting
juga dalam menjaga fungsi dan metabolisme sel darah merah
Vitamin B6 terlibat dalam perubahan tryptophan menjadi niacin (vitamin B3)
B6 juga terlibat dalam produksi sejumlah neurotransmitter, dan oleh karena itu ikut
menjaga sistem syaraf berfungsi normal Memiliki peran di dalam pengaturan reaksi
sejumlah hormon.
Defisiensi vitamin B6:
Kasus defisiensi vitamin B6 jarang terjadi, namun demikian defisiensi dapat
mengakibatkan dermatitis, batu ginjal, penurunan pembentukan antibodi, iritasi,
anemia, turunnya kemampuan syaraf, pertubuhan terhambat, mudah bingung dan
depresi. Kadar vitamin B6 yang rendah di dalam tubuh akan mendorong naiknya
sirkulasi konsentrasi homosistein, yang dikenal sebagai faktor resiko untuk penyakit
jantung dan penyakit Alzheimer's. Alkoholik cenderung memiliki konsentrasi vitamin
B6 plasma yang rendah yang bukan dipengaruhi oleh diet yang rendah vitamin B6
namun karena rusaknya sistem metabolisme akibat rusaknya hati.
Vitamin B6 umumnya tersedia dalam bentuk supplement, dan digunakan
dalam fortifikasi makanan (terutama pengayaan sereal) dan dalam produk-produk
therapeutic. Digunakan untuk mengobati insomnia, otot lemah dan asma, dimana
vitamin B6 mampu meringankan dan mengurangi frekuensi serangan. Digunakan
juga untuk mengobati muntah-muntah dan mual selama periode awal kehamilan dans
ering juga d igunakan untuk mengobati wanita yang menggunakan pil kontrasepsi
yang menderita depresi (akibat efek sampingnya terhadap sejumlah hormon).
Penelitian menunjukkan bahwa dosis tinggi vitamin B6 (100 mg) dapat membantu
seseorang dengan carpal tunnel syndrome dan premenstrual syndrome (PMS).

6. Vitamin B9 (asam folat)


Sumber Vitamin B9 terdapat dalam sayuran hijau, kentang, buah-buahan, daging,
hati, telur dan ikan. Fungsi Vitamin B9 penting untuk pembentukan butir-butir darah
merah dan metabolisme makanan menjadi energi. Defisiensi vitamin B9 berupa
anemia. Efek samping jarang terjadi berupa demam, ruam kulit dan gatal-gatal.
Aturan pemakaian:
Anak-anak : 50-300 mcg sehari
Dewasa : 400 mcg sehari
Wanita hamil : 800 mcg sehari
Wanita menyusui : 600 mcg sehari

7. Vitamin B12 (sianokobalamin)


Sumber Vitamin B12 banyak terdapat dalam ikan, kuning telur, susu, keju dan
daging. Sifat mudah rusak oleh alkali, asam, cahaya dan oksidasi. Fungsi vitamin B12
penting untuk sintesa hemoglobin dan sel darah merah. Defisiensi gejala yang timbul
yaitu anemia, gangguan pencernaan, kerusakan saraf. Efek yang tidak diinginkan ruam
kulit dan gatal-gatal
Aturan pemakaian:
Anak-anak : 0,3-2,0 mcg sehari
Dewasa : 3,0 mcg sehari
Wanita hamil : 4,0 mcg sehari
Wanita menyusui : 4,0 mcg sehari

8. Vitamin C
Sumber Sayuran hijau seperti kol, tomat dan kentang serta buah-buahan terutama
jeruk, hati dan hanya sedikit dalam susu sapi dan daging. Sifat Vitamin C mudah
teroksidasi dan dalam penyimpanan mudah rusak. Vitamin C tidak stabil terhadap
panas, sehingga bahan makanan yang dimasak terlalu lama menyebabkan vitamin C
menjadi rusak
Fungsi vitamin C terutama adalah untuk pembentukan zat pengikat dalam tulang
dan tulang rawan, sekitar pembuluh darah kapiler dan kolagen yang sangat diperlukan
bagi jaringan. Bila sintesa kolagen terganggu pada defesiensi vitamin C, maka mudah
terjadi kerusakan pada dinding pembuluh darah yang berakibat pendarahan
Defisiensi vitamin C kadang-kadang terjadi pada bayi yang minum susu botol.
Gejalanya berupa pendarahan disekitar mata dan paha, juga pada gusi dan dibawah
kulit. Kemudian timbul luka yang sukar sembuh dan akhirnya gigi lepas. Keadaan ini
disebut sindrom skorbat.
Hal yang perlu diperhatikan adalah efektivitas penggunaan vitamin C mega dosis
untuk pengobatan penyakit tertentu dan peningkatan daya tahan tubuh belum terbukti
secara pasti
Aturan pemakaian:
Dewasa : 250 mg, 2xsehari
Bayi : 100 mg, 1x sehari
Pencegahan : 50-100 mg sehari

Overdosis Vitamin C
Di tengah cuaca yang sering berubah-ubah, vitamin C diyakini dapat
meningkatkan sistem imun. Vitamin larut air ini memang digunakan sel darah putih
untuk melawan infeksi dan peradangan.Selain itu, antioksidan di dalamnya dapat
melindungi tubuh dari zat kimia berbahaya dan polusi udara. Dan konsumsi dalam
dosis tepat, dapat membuta kulit nampak lebih segar dan terlihat lebih menawan.
Namun, bukan berarti tidak ada batas maksimal bagi tubuh menyerap asupan
vitamin C. Mengkonsumsi vitamin C secara berlebih akan berbahaya bagi tubuh, dan
tidak jarang mendatangkan penyakit. Menurut praktisi nutrisi, batas maksimum
konsumsi vitamin C untuk orang dewasa setiap harinya tidak boleh melebihi 2000 mg.
Hanya saja, dipengaruhi oleh tingkatan usia dan gaya hidup masing-masing,
kebutuhan vitamin C setiap orang bisa saja berbeda-beda. Dalam hal ini praktisi gizi
menyepakati bahwa dosis harian yang disarankan adalah 45 miligram per hari.
Sedangkan batas dosis yang masih dapat ditoleransi oleh tubuh sampai dengan 2000
miligram per hari.
Gangguan Kesehatan Akibat Konsumsi Vitamin C Berlebihan
1. Risiko Diare dan Muntah-muntah
Tergolong zat yang mudah larut, sisa pencernaan vitamin C yang tidak dibutuhkan
oleh tubuh akan dilarutkan melalui air seni. Sisa pencernaan vitamin C berlebih yang
disalurkan melewati usus untuk dibuang justru menimbulkan permasalahan pada
pencernaan
2. Penyakit Batu Ginjal
Mengonsumsi vitamin C secara berlebihan akan meningkatkan oksalat dalam urin.
Hal tersebut dapat menghasilkan batu ginjal kalsium oksalat.
3. Risiko Diabetes
Memiliki efek kadar gula dalam darah, konsumsi vitamin C berlebih berisiko
menimbulkan penyakit diabetes. Bagi Anda yang sudah terjangkiti diabetes sebaiknya
perlu memerhatikan asupan suplemen vitamin C Anda.
4. Gangguan pada Proses Pengobatan Kanker
Vitamin C diketahui sebagai salah satu pencegah tumbuhnya kanker. Namun
ternyata jika vitamin C mengalami kelebihan, vitamin C dapat menjadi penghambat
dari proses penyembuhan penyakit kanker.
5. Gangguan pada Kulit
Pemberian vitamin C secara langsung pada kulit akan memicu timbulnya alergi,
ruam dan iritasi pada kulit jika tidak tepat dosis.
Oleh karena itu sangat penting untuk memahami dosis tepat vitamin C yang sesuai
kebutuhan agar Vitamin C mampu memberikan fungsi maksimal pada tubuh.Untuk
meminimalkan risiko kelebihan vitamin C, direkomendasikan untuk mendapatkan
asupan vitamin C dari beragam sayur dan buah dibandingkan dari suplemen vitamin.

C. FLOWCHART
Vitamin Larut Lemak dan
Larut air Fungsi

Sumber

vitamin

defisiensi Kondisi khusus

interaksi kelebihan

REFERENSI
Departemen Kesehatan. 1997.Kompendia Obat Bebas. Direktorat Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan, Edisi 2.

Djaeni, A. 1989. Ilmu Gizi. Erlangga, Jakarta.

Medscape, 2016. Drug Interaction Checker (Online),


http://reference.medscape.com/drug interactionchecker, diakses tanggal 24 Desember
2016.

Harkness Richard, diterjemahkan oleh Goeswin Agoes dan Mathilda


B.Widianto.(1989.).Interaksi obat. Bandung: Penerbit ITB.

Wanamaker ,Boyce P., Kathy, Lockett Massey. (2009). Applied Pharmacology


for Veterinary Technicians, 4th Edition. Canada,USA: Saunders Elsevier.

The Academy of Managed Care Pharmacys Concepts in Managed Care


Pharmacy, www.prxn.com/docs/PRxN%20DUR.pdf. Diakses 28 Januari 2013.

Runciman WB, Roughead EE, Semple SJ, Adams RJ. Adverse drug events and
medication errors in Australia. Int J Qual Health Care. 2003 Aug 14.

Anda mungkin juga menyukai