D3 Keperawatan 21A1
Universitas Duta Bangsa Surakarta
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”PENCEGAHAN
DAN PENANGAN KEKURANGAN VITAMIN,ANEMIA,CACINGAN DAN
KEKURANGAN KALORI PROTEIN”. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuiah Ilmu Gizi dan Diet. Kami berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan
khususnya dalam bidang medis. Serta pembaca dapat mengetahui tentang bagaimana dan apa
sebenarnya ilmu gizi dan diet tersebut.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena itu, kami
sangat mengharapkan kritikan dan saran dari Ibu Dosen agar kami dapat melengkapi segala
kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama proses
penyusunan makalah ini.
Kelompok 11
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LATAR BELAKANG
Kata vitamin berasal dari kata vital yang artinya hidup dan amin yang artinya senyawa yang
mengandung gugus N. Dari berbagai hasil penelitian, tidak semua vitamin mengandung gugus N.
Jadi, kata vitamin sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi yang sebenarny, tetapi sampai saat ini
masih tetap saja di pakai. Vitamin adalah senyawa orgaik komplek yang esensial untuk
pertumbuhn dan fungsi biologis yang lain bagi makhluk hidup. Vitamin tidak sintesis dalam
tubuk kecuali vitamin K. Oleh karena itu, makanan yang di konsumsi harus ada yang
mengandung vitamin-vitamin tersebut. Jika tubuh kita kekurangan vitamin dapat mengakibatkan
penyakit defiensi dan avitamiosis.
Vitamin banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan, tubuh kita tidak banyak
memerlukan karrbohidrat atau lemak saja tapi tubuh kita juga memerlukan vitamin yang banyak
yang terdapat pada sayur dan buah-buahan. Mulailah belajar makan sayur dan buah-buahan
mulai sekarang karena sayur dan buah-buahan sangan banyak kandungan vitaminnya.
Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi karena sel-sel darah merah (eritrosit) dan
hemoglobin (Hb) yang sehat dalam darah berada di bawah batas normal (kurang darah).
Hemoglobin adalah bagian utama dari sel darah merah yang berfungsi untuk mengikat oksige
dalam darah. Jika seseorang kekurangan sel darah merah, maka sel-sel dalam tubuh tidak akan
mendapat oksigen yang cukup, akibatnya timbullah gejala penyakit anemia.
Gejala anemia seperti lemah dan lesu terjadi karena organ-organ tidak dapat mendapatkan
apa yang mereka butuhkan agar organ-organ berfungsi dengan baik, yaitu adanya oksigen dalam
darah. Dalam masyarakat kita anemia di kenal dengan istilah kurang darah. Kurang darah
(anemia) ini berbeda dengan darah rendah. Darah renah merupakan kurangnya tekanan darah,
sedangkan anemia adalah kurangnya sel darah merah atau hemoglobin seperti telah disebutkan di
atas.
Kecacingan atau cacingan dalam istilah sehari-hari, adalah kumpulan gejala gangguan
kesehatan akibat adanya cacing parasit di dalam tubuh. Cacingan sendiri merupakan salah satu
jenis penyakit yang banyak terjadi pada kasus anak-anak. Faktor lingkungan serta makanan yang
di konsumsi dapat menjadi pemicu perkembang biakan pertumbuhan cacing di dalam tubuh.
Anak-anak akan mengalami berbagai dampak psikologis bila mereka terkena penyakit
cacingan. Dampak psikologi apabila anak terkena cacing kremi adalah gatal pada anus, dampak
apabila anak terkena cacing tambang adalah lemas beraktivitas, konsentrasi dan daya ingat
menurun derastis, anak sulit mencerna pelajaran di sekolah, sampai dengan anemia.
Beragam masalah malnutrisi banyak ditemukan pada anak-anak. Secara umum, kurang gizi
adalah salah satu istilah dari penyakit KKP, yaitu penyakit yang diakibatkan kekurangan energi
dan protekin. KKP dapat juga diartikan sebagai keadaan kurang gizi yang disebabkan rendahnya
konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenihi angka
kecukupan gizi (AKG). Bergantungan pada derajat kekurangan energi protein yang terjadi, maka
menifestasi penyakitpun berbeda-beda. Penyakit KKP ringan sering diistilahkan dengan kurang
gizi. Penyakit ini paling banyak menyerang anak balita, terutama di negara berkembang. Gejala
kurang gizi ringan relative tidak jelas, hanya terlihat bahwa berat badan anak tersebut lebih
rendah dibanding anak seusianya. Kira-kira berat badannya hanya sekitar 60% sampai 80% dari
berat badan ideal.
BAB III
TUJUAN PENULISAN
POKOK MASALAH
Vitamin B5 dapat diperoleh dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya akan
vitamin ini, seperti brokoli, kubis, ubi, kentang, jamur, telur, produk susu, gandum utuh, jeroan,
dan daging.
k. Vitamin b6
Dapat dicegah dengan beberapa makanan salah satunya adalah Sumber vitamin B6 alami di
antaranya daging, ikan, ayam, pisang, sayuran berdaun hijau, kentang, dan kedelai.
l. Vitamin b7
Kondisi ini dapat dicegah dengan mengkonsumsi Biotin atau vitamin B7 adalah vitamin
penting untuk menjaga kesehatan metabolisme tubuh . Sumber vitamin B7 di antaranya kuning
telur, kedelai, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
m. Vitamin b9
Agar terhindar dari kondisi defisiensi vitamin b9,dapat mengkonsumi
Makanan yang banyak mengandung vitamin B9 di antaranya hati, sayuran berdaun hijau,
alpukat, dan kacang-kacangan.
n. Vitamin b12
Sebagian orang dapat mencegah kondisi ini dengan mengonsumsi menu makanan kaya B12,
seperti daging, unggas, makanan laut, produk olahan susu dan telur.
C. Penanganan Kekurangan Vitamin
Terdapat tujuh tanda yang menunjukkan bahwa tubuh kekurangan vitamin.
1. kuku menjadi rapuh. Saat tubuh kekurang zat besi, maka sejumlah bagian tubuh akan menjadi
pucat dan rapuh. Seperti kuku yang rapuh dan kelopak mata pucat. Untuk mengatasinya,
konsumsi asupan yang mengandung zat besi seperti daging dan makanan laut. Selain itu,
konsumsi juga bayam, buncis dan jeruk.
2. tekanan darah tinggi. Tekanan darah meningkat diakibatkan karena kekurangan vitamin D.
Meski belum ada penelitian untuk mengatasi hipertensi secara langsung, tapi untuk penanganan,
Anda bisa mengkonsumsi ikan pedang, salmon, susu, jus jeruk, dan jamur yang tumbuh di bawah
sinar matahari atau sinar UV.
3. otot kaki sering kram. Anda bisa mengatasinya dengan mengkonsumsi sejumlah buah-buahan.
Seperti air kelapa, alpukat, ubi, dan pisang.
4. selalu merasa lelah dan gampang marah Penyebabnya adalah kekurangan vitamin c. konsumsi
untuk mengatasinya adalah jeruk, blewah, kiwi, nanas, tomat, bayam, paprika, dan brokoli.
5. produksi hormon tiroid menurun. untuk mengatasinya, gunakanlah garam beryodium saat
memasak. Makanan laut dan susu juga bisa dikonsumsi karena mengandung yodium.
6. mengalami patah tulang. Anda bisa mengkonsumsi sejumlah makanan untuk mengatasinya.
Seperti susu, yogurt, tahu, dan lobak.
7. bibir pecah-pecah. Untuk mengatasinya, Anda sebaiknya mengkonsumsi buncis, tuna, salmon,
pisang, dan saus marinara.
A. Pengertian anemia
Anemia adalah kondisi saat penderita tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk
membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh. Anemia merupakan penyakit yang umum dan
dapat disembuhkan.
B. Penyebab anemia
Penyebab anemia ada bermacam-macam, secara garis besar dibagi menjadi 3 kelompok. Antara
lain :
a. Anemia yang disebabkan oleh kehilangan darah( terjadi karena sel darah merah dapat
hilang ketika mengalami pendarahan sebab kecelakaan, terluka dan sebagainya )
b. Anemia yang disebabkan oleh penurunan produksi sel darah merah( terjadi karena
kurangnya kuantitas dan kualitas sel darah merah )
c. Anemia yang disebabkan oleh kerusakan sel darah merah( terjadi saat sel darah merah
rapuh dan tidak dapat menahan stres maka dapat pecah sehingga menyebabkan anemia
hemolitik )
C. Pencegahan anemia
Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya anemia, antara lain :
1. Makan makanan yang mengandung zat besi dari bahan hewani maupun nabati
2. Perbanyak makan makanan sumber vitamin C ( seperti jambu, jeruk, dan lain
sebagainya )
3. Mengadakan program pendidikan gizi untuk masyarakat dan petugas kesehatan
4. Penyuluhan sanitasi lingkungan
D. Penamggulangan anemia
1. Anemia akibat kekurangan zat besi ( cara menanggulanginya dengan mengonsumsi
makanan dan suplement zat besi )
2. Anemia akibat pendarahan ( diobati dengan menghentikan pendarahan )
3. Anemia akibat penyakit kronis ( mengobati penyakit yang mendasarinya )
4. Anemia pada masa kehamilan (dengan pemberian suplemen zat besi, B12 dan asam folat)
5. Anemia hemolitik (dengan penghentian mengkonsumsi obat yang memicu anemia
hemolitik)
A. Pengertian cacingan
Cacingan merupakan penyakit didaerh tropis yang bisa ditularkan melalui tanah dan
menyebabkan infeksi dirongga usus yang dapat mengakibatkan kehilangan karbohidrat,
protein,dan kehilangan darah dan disebabkan karena kurangnya kebersihan diri dan sanitasi yang
buruk ( Kemenkes, 2012) Penyakit cacingan ini memiliki dampak bagi penderitanya, cacing
sebagai hewan parasit tidak saja mengambil zat-zat gizi dalam usus, tetapi juga merusak
dinding usus sehingga mengganggu penyerapan zat-zat gizi tersebut. Anak–anak yang terinfeksi
cacing biasanya mengalami lesu, anemia, berat badan menurun, tidak bergairah, konsentrasi
belajar kurang, kadang disertai batuk-batuk. Selain itu anak yang menderita cacingan maka akan
meningkatkan gejala dari penyakit dan dapat membuat kehadiran anak di sekolah menurun,
secara tidak langsung hal ini bisa menyebabkan berkurangnya sumber daya manusia. (Arlianti R
dan Rosso, 2009).
Infeksi pada manusia terjadi karena tertelannya telur cacing yang mengandung larva infektif
melalui makanan dan minuman yang tercemar. Sayuran mentah yang mengandung tekur cacing
yang berasal dari pupuk kotoran manusia adalah salah satu media penularannnya. Vektor
serangga seperti lalat juga dapat menularkan telur pada makanan yang tidak disimpan dengan
baik. Penyakit ini terutama menyerang anak, dengan bagian terbesar pada anak usia sekolah.
(Kemenkes, 2012).
Cacing askariasis, alias cacing gelang, adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing Ascaris
lumbricoides. Ascaris termasuk parasit dalam tubuh manusia dari jenis roundworms. Cacing ini
seringnya berada pada lingkungan yang tidak bersih dan tinggal di wilayah yang beriklim hangat.
Menurut laman Mayo Clinic, gejala yang akan muncul saat terjadi infeksi cacing gelang di paru-
paru, yaitu:
a). Batuk
Sementara itu, gejala yang akan muncul saat cacing ini menyerang bagian usus, adalah:
a. Mual
b. Muntah
c. Diare
2. cacing tambang
Cacing tambang termasuk parasit jenis hookworm yang akan masuk ke dalam tubuh manusia
dalam bentuk telur atau larva. Telur atau larva cacing ini biasanya berada pada tempat yang
terkontaminasi feses berisi telur cacing.
Gejala cacing tambahng lain pada orang dewasa yang akan muncul adalah:
c). Kelelahan
d). Anemia
e). Demam
3. Cacing kremi
Cacing kremi merupakan cacing yang berukuran sangat kecil, pipih, berwarna putih yang
akan menginfeksi bagian sistem pencernaan manusia. Cacing kremi termasuk dalam kelompok
parasit pinworm.
a). Sering gatal di bagian anus. Rasa gatal terasa amat kuat, terutama di malam hari. Ini karena
pada malam hari, spesies betina cacing ini akan menetaskan telur-telurnya di bagian anus.
b). Tidur gelisah sebab bagian rektum (anus) terasa tidak nyaman
4. cacing pita
Cacing pita adalah salah satu jenis parasit dari kelompok tapeworm. Cacing pita akan
menginfeksi usus manusia. Cacing ini tidak dapat hidup bebas di alam dan membutuhkan inang
untuk hidup, yakni di tubuh binatang atau tubuh manusia.Biasanya telur cacing ini memasuki
tubuh manusia karena makan daging mentah atau setengah matang. Namun, infeksi juga bisa
terjadi akibat kontak antara manusia dengan feses binatang dan air yang sudah tercemar.
Saat awal cacing pita masuk ke dalam tubuh manusia, tidak ada gejala cacingan yang muncul.
Meski demikian, lama-lama pertumbuhan telur cacing di dalam tubuh akan menimbulkan
berbagai gejala, seperti:
d). Diare
h). Pusing
5. cacing cambuk
Cacing cambuk, salah satu jenis parasit dari kelompok whipworm, seringnya terdapat di
lingkungan beriklim hangat dan lembap yang tidak bersih. Tanah di wilayah ini berisiko
terkontaminasi dengan feses.
Secara umum, gejala Anda terinfeksi cacing cambuk, antara lain:
a). Diare
e). Apabila tidak ditangani, kondisi ini bisa bertambah parah. Orang yang mengalami infeksi
berat karena cacing ini akan mengalami gangguan buang air besar.
Beberapa gejala yang muncul jika gejala infeksi cacing cambuk memburuk, antara lain:
d). Bila Anda mengalami gejala-gejala yang sudah dijabarkan di atas atau Anda mencurigai
gejala cacingan, sebaiknya segera periksa ke dokter.
C. Pencegahan cacingan
Penyakit cacingan tidak selamanya dapat menyerang anak usia sekolah, beberapa cara
pencegahan dapat dilakukan seperti:
D. Penanganan cacingan
Berikut ini adalah beberapa bahan alami yang dipercaya bisa membantu mengobati cacingan
pada orang dewasa:
1. Bawang putih
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa zat antiparasit yang terkandung dalam bawang
putih mampu membasmi telur cacing, sekaligus mencegah cacing parasit bertelur lebih banyak
dalam tubuh.
•Cara mengobati cacingan menggunakan bawang putih bisa dengan mengonsumsi irisan bawang
putih mentah secara langsung atau mencampurnya ke makanan Anda. Selain itu, Anda juga
dapat mencampur parutan bawang putih dengan petroleum jelly untuk dioleskan pada anus yang
gatal karena telur cacing.
2. Minyak kelapa
Minyak kelapa telah lama dikenal sebagai obat tradisional yang mampu mengatasi beragam
penyakit, dan salah satunya adalah infeksi cacing. Minyak kelapa memiliki sifat antibakteri,
antivirus, serta antiparasit sehingga dipercaya dapat membantu membasmi cacing dalam tubuh.
•Cara mengobati cacingan dengan minyak kelapa cukup mudah, yaitu dengan mengonsumsi 1
sendok teh minyak kelapa murni setiap pagi atau mengoleskannya di area anus yang gatal.
3. Wortel
Wortel sudah lama dikenal sebagai makanan yang kaya akan serat. Elain bermanfaat untuk
meningkatkan kesehatan pencernaan, mengonsumsi wortel 2 kali sehari dipercaya mampu
mendorong cacing parasit keluar dari usus.
•Beberapa bahan alami di atas memang dianggap mampu mengobati penyakit cacingan. Namun,
keefektifannya belum didukung oleh bukti yang kuat, sehingga masih dibutuhkan penelitian
lebih lanjut.
Selain menggunakan bahan alami, cara mengobati cacingan pada orang dewasa bisa dilakukan
dengan mengonsumsi obat cacing, di antaranya adalah:
1. Pyrantel pamoate
Pyrantel pamoat seringkali digunakan untuk mengobati infeksi cacing kremi, cacing
gelang, dan cacing tambang. Obat ini dapat dibeli bebas tanpa resep dokter. Sebelum
menggunakannya, pastikan Anda membaca petunjuk penggunaan dan dosis pemakaian yang
tertera pada kemasan produk.
2. Mebendazole
Mebendazole biasa digunakan untuk mengobati infeksi cacing kremi, cacing gelang, dan
cacing tambang. Meski mebendazole sangat efektif dalam membunuh cacing dewasa, obat ini
tidak mampu membasmi telur cacing.
3. Albendazole
4. Praziquantel
Praziquantel juga termasuk obat cacing pita. Obat ini mampu membunuh cacing pita di
dalam usus. Cacing yang mati nantinya akan keluar dari tubuh bersama dengan feses.
5. Ivermectin
bernilai biologik tinggi, tinggi kalori, cukup cairan, vitamin dan mineral. )
• PENANGANAN KKP
1. Pemberian terapi cairan dan elektrolit
2. Mengonsumsi makanan tinggi kalori, protein, mineral dan vitamin
3. Penanganan diare bila ada cairan, antidiare, dan antibiotic
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Vitain sangat penting bagi tubuh kita, apabila kita kekurangan vitamin maka tubuh kita akan
terkena defiensi atau avitamiosis. Sumber vitamin sangat beragam dan mudah didapatkan di
sekitar kita namum kadang kita tidak menyadarinya. Kekurangan vitamin juga dapat
mengakibatkan anemia akibat zat gizi seperti zat besi, vitamin B12. Sebelum mengonsumsi
makanan sebaiknya cucilah tangan terlebih dahulu agar kuman, penyakit dan cacing tidak
hinggap di dalam tubuh serta masaklah makanan dengan sempurna untuk menghindari dan
mematikan cacing serta telur cacing yang ada di dalam daging agar kita aman mengonsumsinya.
Makan makanan yang sehat agar terhindar dari penyakit KKP. Jadi mulai sekarang ubah pola
hidup dan perhatikan kebersihan, kelengkapan gizi dan vitamin makanan yang dikonsumsi setiap
harinya. Karena hidup sehat adalah modal utama pembangunan semesta
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Arlianti, R.dan Rosso, D.M.(2009) Investasi untuk Kesehatan dan Gizi Sekolah di Indonesia.
(google book online). Diakses pada tanggal 7 Oktober 2015.
Lestari, W.T. 2014. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Pencegahan
Kecacingan Dengan Status Kecacingan Siswa Sdn 03 Pontianak Timur Kotamadya Pontianak
Tahun 2014. (online). Diakses pada tanggal 7 Oktober 2015.
Kemenkes. 2012. Aku Sehat Sekolah Sehat Prestasi Meningkat. Malang : Dinkes Kabupaten
Malang.
https://health.kompas.com
https://id.scribd.com
https://www.ayobandung.com/sehat/pr-79668245/7-tubuh-kurang-vitamin-dan-cara-
mengatasinya