Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENCEGAHAN & PENANGANAN KEKURANGAN VITAMIN,

ANEMIA & CACINGAN

OLEH :

SURIANI

1B

BT2101056

AKADEMI KEPERAWATAN BATARI TOJA WATAMPONE

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, penyusun hanturkan ke-hadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-

nyalah penyusun dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Pencegahan

& Penanganan Kekurangan Vitamin, Anemia & Cacingan’’ guna memenuhi tugas mata kuliah

Gizi dan Diet” .

Penyusun sangat menyadari, bahwa didalam makalah ini masih banyak kekurangan

maupun kesalahan, untuk itu kepada para pembaca harap memaklumi adanya mengingat

keberadaan penyusun yang masih banyak kekurangnya. Dalam kesempatan ini pula penyusun

mengharapkan kesediaan pembaca untuk memberikan saran yang bersifat perbaikan, yang

dapat menyempurnakan isi makalah ini dan dapat bermanfaat di masa yang akan datang.

Ucapan terima kasih sangat perlu penyusun aturkan kepada Ibu A.Artifa Sari, S. Kep.,

M.Kes dosen penanggung jawab mata kuliah gizi dan diet, semoga atas kebesaran dan kebaikan

beliau mendapat rahmat dari Allah SWT. Aamiin.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah wawasan, khususnya bagi penusun

dan umumnya bagi para pembaca.

Watampone, 25 April 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………… 1

A. Latar Belakang……………………………………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….. 1

C. Tujuan ………………………………………………………………………... 2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………. 3

A. Vitamin………………………………………………………………………. 3

B. Anemia ………………………………………………………………………. 7

C. Cacingan ……………………………………………………………………... 12

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………. 15

A. Kesimpulan…………………………………………………………………… 15

B. Saran …………………………………………………………………………. 16

DFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………. 17

SOAL PILIHAN GANDA………………………………………………………….. 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada masalah gizi dapat menimbulkan suatu tidak seimbangnya tubuh manusia
dan dapat menimbulkan penyakit lainnya. Masalah gizi adalah masalah kesehatan
masyarakat. Namun penanggulannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis
dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multi faktor,
karena itu pendekatan penanggulangan harus melibatkan berbagai sektor yang terkait.
Kekurangan vitamin, anemia, cacingan, dan kekurangan kalori protein adalah suatu
kondisi yang dialami oleh seseorang yang mengalami malnutrisi, tentunya dari
masalah-masalah tersebut diperlukan penanganan dan pengobatan untuk
menanggulangi masalah menyebabkan resiko yang lebih besar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Vitamin ?


2. Apa saja masalah yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin?
3. Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan masalah akibat kekurangan
vitamin ?
4. Apakah pengertian dari Anemia ?
5. Apa saja masalah yang diakibatkan dari anemia ?
6. Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan masalah akibat anemia ?
7. Apakah pengertian dari cacingan ?
8. Apa saja masalah yang diakibatkan dari cacingan ?
9. Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan masalah cacingan ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Vitamin.


2. Untuk mengetahui masalah yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin.

1
3. Untuk mengetahui cara pencegahan dan penanggulangan masalah akibat
kekurangan vitamin.
4. Untuk mengetahui pengertian dari Anemia
5. Untuk mengetahui masalah yang diakibatkan dari Anemia.
6. Untuk mengetahui cara pencegahan dan penanggulangan masalah akibat
anemia.
7. Untuk mengetahui pengertian dari cacingan.
8. Untuk mengetahui masalah yang diakibatkan dari cacingan.
9. Untuk mengetahui pencegahan dan penanggulangan masalah cacingan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. VITAMIN

1. Pengertian vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa
organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme
setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Vitamin berasal dari
gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya “hidup” dan amina (amine) yang mengacu
pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya
vitamin dianggap demikian. Diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak
memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah
kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa
vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Vitamin adalah senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah sangat sedikit
dan harus disuplai dari makanan karena tubuh tidak dapat menyintesisnya. Vitamin
mrupakan zat makanan yang berguna untuk memperlancar semua proses yang terjadi
di dalam tubuh. Suatu vitamin menunjukkan satu fungsi metabolik khusus.

2. Fungsi Vitamin Secara Umum


Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan
manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami
suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika
kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena
fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Di samping itu, asupan vitamin
juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada
tubuh. Fungsi Vitamin secara umum berhubunga erat dengan fungsi enzim, terutama
vitamin-vitamin kelompok. Vitamin dapat berperan secara bersama–sama dalam
mengatur fungsi tubuh, yaitu memacu dan memelihara Pertumbuhan,, Reproduksi,,
Kesehatan dan kekuatan tubuh,, Stabilitas sistem syaraf, Selera makan, Pencernaan,
Penggunaan zat-zat makanan lainnya.

3
3. Macam-Macam Vitamin
garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu
vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2
vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin
A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan
disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian
akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis
vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis
vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh. Berbeda dengan
vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan
dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat
suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam
aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini
akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan
asupan vitamin larut air secara terus-menerus.

4. Masalah Akibat Kekurangan Dan Kelebihan Vitamin

 Vitamin yang larut dalam air


a. Vitamin B
 Avitaminosis pada Vitamin B Penyakit yang menyerang seseorang
karena kekurangan vitamin B adalah penyakit beri-beri, kulit akan
mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik,
menurunnya daya tahan tubuh, mulut kering, bibir pecah-pecah,
sariawan, tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem
pencernaan, muntah-muntah, mual, anemia (kekurangan darah), mudah
lelah lesu, dan iritasi kulit.
 Hypervitaminosis pada Vitamin B Penyakit yang disebabkn karena
kelebihan vitamin B adalah susah bernapas, nyeri dengan sensai
terbakar, mati rasa di kaki dan tangan, kehilangan koordinasi otot, sakit
kepala, depresi, dan sampe menyebabkan kelumpuhan.
b. Vitamin C

4
 Avitaminosis pada Vitamin C Kekurangan vitamin C pada seseorang
akan dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian.
 Hypervitaminosis pada Vitamin C Kelebihan vitamin C pada
seseorang akan menyebabkan sariawan, batu ginjal, diare, sakit perut,
badan panas, sakit perut, dan insomnia.

 Vitamin yang larut dalam lemak


a. Vitamin A
 Avitaminosis pada Vitamin A Seseorang yang kekurangan vitamin A akan
mengalami rabun senja dan katarak. Selain itu, penderita avitaminosis
vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran pernafasan, menurunnya
daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat.
 Hypervitaminosis pada Vitamin A Seseorang yang menderita kelebihan
vitamin A akan mengalami penglihatan kabur, pusing, keadaan pingsan,
mual, insomnia, diare, ruam kulit, nyeri sendi, dan sakit kepala.
b. Vitamin D
 Avitaminosis pada Vitamin D Bila kadar vitamin D pada seseorang rendah
maka tubuhnya akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal,
dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan
mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan.
Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan
fosfor secara berlebihan di dalam tulang.
 Hypervitaminosis pada Vitamin D Kelebihan vitamin D pada seseorang
dapat menyebabkan kelemahan otot, sakit kepala, tuli, kehilangan nafsu
makan, mual, kelelahan, muntah-mintah, dan nyeri tulang.
c. Vitamin E
 Avitaminosis pada Vitamin E Seseorang yang menderita kekurangan
vitamin E dapat berakibat otot-otot melayuh dikarenakan terjadinya
kerusakan syaraf penggerak, serta berlangsungnya kemunduran
pada:hipofisa dan kelenjar gondok.
 Hipervitaminosis pada Vitamin E Yang akan terjadi pada seseorang bila
mengalami kelebihan vitamin E kelemahan otot, kelelahan, payudara lunak,
dan lambat penyembuhan luka.

5
d. Vitamin K
 Avitaminosis pada vitamin K
Akibat dari kekurangan vitamin K pada seseorang adalah dapat
menimbulkan penyakit kuning/ penyakit saluran empedu. Kadar protombin
yang rendah dalam tubuh sebagai akibat kurangnya vitamin K yang diserap
tubuh kadang-kadang terjadi pada bayi.
 Hypervitaminosis pada vitamin K
Apabila seseorang kekurangan kadar vitamin K, maka akan terjadi hal-
hal seperti mual, muntah-muntah, anemia, diare, dan ruam kulit.

5. Penanganan Avitaminosis Dan Hypervitaminosis

 Penanganan Avitaminosis
Secara umum hal-hal yang harus dilakukan untuk menangani seseorang yang
menderita kekurangan vitamin (avitaminosis) adalah :
a. Tindakan utama adalah konsultasi ke dokter mengenai asupan vitamin pada
seseorang
b. Memberikan suplemen vitamin kepada seseorang secara teratur
c. Memperhatikan asupan gizi makanan pada seseorang
d. Memperbanyak konsumsi buah dan sayur sbagai sumber vitamin untuk
seseorang, tekhususnya meningkatkan konsumsi sayuran hijau
e. Menghindarkan seseorang dari makanan berlemak/ kolestrol tinggi
f. Dan setidaknya menerapkan PHBS dan 4 Sehat 5 Sempurna.

 Penanganan Hypervitaminosis
Jika seseorang telah menunjukan gejala-gejala kekurangan vitamin
(hypervitaminosis) seperti yang disebutkan di atas, maka sebaiknya dikonsultasikan
dengan dokter. Karena sebagian besar gejalanya seperti gejala medisyang lain, maka
penting untuk didiagnosa dengan baik. Dan yang harus dilakukan adalah:
a. Segera hentikan asupan suplemen vitamin adalah langkah utama dalam
mengobati hypervitaminosis atau kelebihan vitamin pada seseorang.
b. Dokter mungkin menyarankan untuk menghindarkan seseorang dari makan-
makanan yang tinggi kadar vitamin masing-masing.

6
c. Dokter mungkin meresepkan beberapa obat yang membantu dalam mengobati
gejala overdosis vitamin.
d. Gejala hypervitaminosis atau kelebihan vitamin pada seseorang dapat diobati
jika tepat waktu dan perawatan yang tepat dilakukan.
e. Sebagai tindakan pencegahan, perlu juga untuk memeriksa label multivitamin
dan suplemen untuk agar lebih aman

B. ANEMIA

1. Definisi Anemia
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah
dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935). Anemia
adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas
hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price,
2006 : 256). Dengan demikian anemia bukan merupakan suatu diagnosis atau penyakit,
melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi
tubuh dan perubahan patotisiologis yang mendasar yang diuraikan melalui anemnesis
yang seksama, pemeriksaan fisik dan informasi laboratorium.

2. Penyebab Anemia
Anemia umumnya disebabkan oleh perdarahan kronik. Gizi yang buruk atau
gangguan penyerapan nutrisi oleh usus. Juga adapat menyebabkan seseorang
mengal;ami kekurangan darah. Demikian juga pada wanita hamil atau menyusui, jika
asupan zat besi berkurang, besar kemungkinan akan terjadi anemia. Pendarahan saluran
pencernaan, kebocoran pada saringan darah di ginjal, menstruasi yang berlerbihan,
serta para pendonor darah yang tidak diimbangi dengan gizi yang baik dapat mjemiliki
resiko anemia. Perdarahan akut juga dapat menyebabkan kekurangan darah. Pada saat
terjadi pendarahan yang hebat, mungkin gejala anemia belum tampak transfusi darah
merupakan tindakan penanganan terutama jika terjadi pendarahan akut. Pendarahan
teresebut biasanya tidak kita sadari. Pengeluaran darah biasanya berlangsung sedikit
demi sedikit dan dalam waktu yang lama.Berikut ini tiga kemungkinan dasar penyebab
anemia :
1) Penghancuran sel darah merah yang berlebihan.

7
Bisa disebut anemia hemolitik ,muncul saat sel darah merah
dihancurkan lebih cepat dari normal (umur sel darah merah normalnya 120
hari).Sumsum tulang penghasil sel darah merah tidak dapat memenuhi
kebutuhan tubuh akan sel darah merah.
2) Kehilangan darah
Kehilangan darah dapat menyebabkan anemia karena perdarahan
berlebihan,pembedahan atau permasalahan dengan pembekuan
darah.Kehilangan darah yang banyak karena menstruasi pada remaja atau
perempuan juga dapat menyebabkan anemia.Semua faktor ini akan
meningkatkan kebutuhan tubuh akan zat besi ,karena zat besi dibutuhkan
untuk membuat sel darah merah baru.
3) Produksi sel darah merah yang tidak optimal.
Ini terjadi saat sumsum tulang tidak dapat membentuk sel darh merah
dalam jumpah cukup.ini diakibatkan infeksi virus,paparan terhadap kimia
beracun atau obat-obatan(antibiotic, antikejang atau obat kanker).

3. Gejala Anemia
Gejala yang sering kali muncul pada penderita anemia di antaranya:
 Lemah ,letih,lesu ,mudah lelah dan lunglai.
 Wajah tampak pucat.
 Mata berkunang-kunang.
 Sulit berkosentrasi dan mudah lupa.
 Sering sakit.
 Pada bayi dan batita biasanya terdapat gejala seperti kulit pucat atau
berkurangnya warna merah muda pada bibir dan bawah kuku.Perubahan ini
dapat terjadi perlahan-lahan sehingga sulit disadari.
 Jika anemia disebabkan penghancuran berlebihan dari sel darah merah
,makaterdapat gejala lain seperyi jaundice,warna kuning pada bagian putih mata
,pembesaran limpa dan warna urin seperti teh.

4. Pencegahan Primer Pada Anemia


1) Pendidikan

8
Pendidikan dan upaya yang ada kaitannya dengan peningkatan asupan zat
besi melalui makanan Konsumsi tablet zat besi dapat menimbulkan efek samping
yang mengganggu sehingga orang cenderung menolak tablet yang diberikan. Agar
mengerti, harus diberikan pendidikan yang tepat misalnya tentang bahaya yang
mungkin terjadi akibat anemia, dan harus pula diyakinkan bahwa salah satu
penyebab anemia adalah defisiensi zat besi. Asupan zat besi dari makanan dapat
ditingkatkan melalui tiga cara :
a. Pemastian konsumsi makanan yang cukup mengandung kalori sebesar yang
semestinya dikonsumsi.
b. meningkatkan ketersediaan hayati zat besi yang dimakan, yaitu dengan jalan
mempromosikan makanan yang dapat memacu dan menghindarkan pangan
yang bisa mereduksi penyerapan zat besi.
c. Peningkatan gizi berupa makan makanan yang mengandung vitamin zat
bezi, seperti sayur-sayuran (bayam, kangkung, jagung), telur, kismis.
2) Pola istirahat Mengacu pada kegiatan/aktifitas yang mengakibatkan tubuh
mengalami/beresiko terkena anemia.menghindari kondisi dimana tubuh
mengalami gangguan pembentukan sel darah merah.dan istirahat yang
dianjurkan adalah minimal 8 jam per hari.
3) Pola Hidup Menjaga agar sedikitnya jumlah hemoglobin dalam eritrosit.
Kekurangan hemoglobin ini menyebabkan kemampuan darah mengikat oksigen
berkurang.
4) Pola Aktifitas Menjaga kondisi dimana tubuh kekurangan zat gizi yang
diperlukan untuk sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam folat.
Selebihnya merupakan akibat dari beragam kondisi seperti perdarahan, kelainan
genetik, penyakit kronik, keracunan obat, dan sebagainya. Menghindari situasi
kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen. Melakukan tes
darah secara rutin untuk melihat profil darah dan mencegah terjadinya anemia.
5) Melakukan tes laboratorium Mengetahui kandungan B12 dalam darah sehingga
bisa membedakan antara anemia biasa dengan anemia pernicious. Bila ternyata
kadar vitamin B12 normal, maka dapat dilakukan pemberian asam folat dengan
dosis 0,1-1,0 mg/hari.

5. Pencegahan Sekunder Pada Anemia

9
1) Pengawasan penyakit infeksi Pengobatan yang efektif dan tepat waktu dapat
mengurangi dampak gizi yang tidak diingini. Meskipun, jumlah episode
penyakit tidak berhasil dikurangi, pelayanan pengobatan yang tepat telah
terbukti dapat menyusutkan lama serta beratnya infeksi. Tindakan yang penting
sekali dilakukan selama penyakit berlangsung adalah mendidik keluarga
penderita tentang cara makan yang sehat selama dan sesudah sakit. Pengawasan
penyakit infeksi memerlukan upaya kesehatan seperti penyediaan air bersih,
perbaikan sanitasi lingkungan dan kebersihan perorangan. Jika terjadi infeksi
parasit, tidak bisa disangkal lagi, bahwa cacing tambang (Ancylostoma dan
Necator) serta Schistosoma yang menjadi penyebabnya. Sementara peran
parasit usus yang lain terbukti sangat kecil. Ada banyak bukti tertulis, bahwa
parasit parasit dalam jumlah besar dapat menggaggu penyerapan berbagai zat
gizi. Karena itu, parasit harus dimusnahkan secara rutin. Bagaimanapun juga,
jika pemusnahan parasit usus tidak dibarengi dengan langkah pelenyapan
sumber infeksi, reinfeksi dapat terjadi sehingga memerlukan obat lebih banyak.
Pemusnahan cacing itu sendiri dapat efektif dalam hal menurunkan parasit,
tetapi manfaatnya di tingkat hemoglobin sangat sedikit. Jika asupan zat besi
bertambah, baik melalui pemberian suplementasi maupun fortifikasi makanan,
kadar hemoglobin akan bertambah meskipun parasitnya sendiri belum
tereliminasi.
2) Fortifikasi makanan pokok dengan zat besi Fortifikasi makanan yang banyak
dikonsumsi dan yang diproses secara terpusat merupakan inti pengawasan
anemia di berbagai negara. Fortifikasi makanan merupakan salah satu cara
terampuh dalam pencegahan defisiensi zat besi. Di negara industri, produk
makana fortifikasi yang lazim adalah tepung gandum serta roti makanan yang
terbuat dari jagung dan bubur jagung. Di negara sedang berkembang lain telah
dipertimbangkan untuk memfortifikasi garam, gula, beras dan saus ikan.
3) Tranfusi Darah Suatu tindakan medis yang bertujuan mengganti kehilangan
darah pasien. Darah yang tersimpan di dalam kantong darah dimasukan ke
dalam tubuh melalui selang infus. 2.6.4 Pemberian tablet atau suntikan zat besi
Pemberian tablet tambah darah pada pekerja atau lama suplementasi selama 3-
4 bulan untuk meningkatkan kadar hemoglobin, karena kehidupan sel darah
merah hanya sekitar 3 bulan atau kehidupan eritrosit hanya berlangsung selama
120 hari, maka 1/20 sel eritrosit harus diganti setiap hari atau tubuh

10
memerlukan 20 mg zat besi perhari. Tubuh tidak dapat menyerap zat besi (Fe)
dari makanan sebanyak itu setiap hari, maka suplementasi zat besi tablet
tambah darah sangat penting dilakukan. Suplementasi dijalankan dengan
memberikan zat gizi yang dapat menolong untuk mengoreksi keadaan anemia
gizi. Karena menurut hasil penelitian anemia gizi di Indonesia sebagian besar
disebabkan karena kekurangan zat besi.
4) Melakukan tes laboratorium Mengetahui kandungan B12 dalam darah sehingga
bisa membedakan antara anemia biasa dengan anemia pernicious. Bila ternyata
kadar vitamin B12 normal, maka dapat dilakukan pemberian asam folat dengan
dosis 0,1-1,0 mg/hari.

6. Pencegahan Tersier Pada Anemia


1) pemberian suntikan untuk menghentikan seperti vitmin B12 atau B kompleks.
2) Mengonsumsi bahan makanan sumber utama zat besi, asam folat, vitamin B6,
dan vitamin B12 seperti daging dan sayuran sesuai kecukupan gizi yang
dianjurkan.
3) Melakukan tes laboratorium untuk mengetahui kandungan B12 dalam darah
sehingga bisa membedakan antara anemia biasa dengan anemia pernicious.
Bila ternyata kadar vitamin B12 normal, maka dapat dilakukan pemberian asam
folat dengan dosis 0,1-1,0 mg/hari.
4) Mengkonsumsi Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah
merah.
5) Menjaga kondisi dimana tubuh kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk
sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam folat. Selebihnya
merupakan akibat dari beragam kondisi seperti perdarahan, kelainan genetik,
penyakit kronik, keracunan obat, dan sebagainya. Menghindari situasi
kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen.

7. Pengobatan Anemia
Perlu diketahui, anemia hanyalah sebuah gejala dan menemukan penyebabnya
adalah langkah penting dalam penanganan anemia. Pada dasarnya pengobatan akan
disesuaikan dengan penyebab terjadinya anemia .

11
C. Cacingan

1. Pengertian Cacingan
Banyak orangtua yang sering mendengar penyakit cacingan, namun orang tua
tidak tahu apa itu penyakit cacingan yang sebenarnya. Penyakit cacingan merupakan
parasit yang tumbuh di dalam tubuh manusia dan mengganggu tubuh manusia tersebut,
akibatnya adalah semua nutrisi yang masuk ke dalam tubuh manusia itu terserap oleh
parasit cacing tersebut. Oleh sebab itu, para orang tua perlu mengetahui apa saja
penyebab cacingan yang dapat membahayakan anak.

2. Jenis Cacingan
Selama ini orang mengira penyakit cacingan hanya satu jenis saja, namun
ternyata cacingan terdiri dari dua jenis. Berikut penyakit cacingan yang harus ketahui:
 Cacing Kremi Jenis penyakit cacing kremi sering dialami oleh anak-anak.
Cacing ini memiliki ukuran yang kecil, yaitu sekitar seperempat inci. Cacing ini
bisa menginfeksi usus anak, namun tidak akan menimbulkan gejala sehingga
anakanak tidak menyadarinya. Cacing kremi ini biasanya akan bergerak saat
malam hari, cacing itu akan bergerak menuju ke anus dan kemudian bertelur.
Anak biasanya tidak bisa tidur karena merasakan gatal pada ususnya.
 Cacing Pita Cacing pita bisa menyerang kaum dewasa, cacing pita biasanya
dijumpai pada sejumlah daging babi.
 Cacing Gelang Penyakit cacingan yang disebabkan oleh cacing gelang bisa
menembus pori-pori kulit dan bisa hidup di paru-paru. Jangan anggap remeh
cacing gelang, hal itu dikarenakan penyakit cacing gelang bisa menimbulkan
penyakit yang lainnya dalam tubuh.

3. Penyebab Cacingan
Yang harus diperhatikan adalah cacingan yang biasanya menyerang pada kaum
anak-anak. Anak-anak tidak bisa mengungkapkan apa yang dia rasakan sehingga
orangtualah yang harus memberikan perhatian dan perlindungan ekstra terhadap
anaknya. Berikut ini hal-hal yang bisa menyebabkan cacingan:
1) Kurang Memelihara Kebersihan

12
Anak-anak tidak bisa jika diharuskan menjaga kebersihan, banyak
anak-anak yang merasa cuek dengan kebersihannya. Seperti setelah bermain
tanah anak tidak cuci tangan dan dia memasukkan makanan menggunakan
tangannya ke dalam mulut. Hal inilah yang menjadi penyebab utama mengapa
anak-anak terkena cacingan.
2) Lingkungan Yang Kotor
Lingkungan yang kotor juga menjadi penyebab anak-anak terkena
cacingan. Anak-anak bisa saja bermain di lingkungan yang kotor dan
mengandung cacing di dalamnya sehingga anak bisa rentan untuk terkena
cacingan.
3) BAB Di Sembarang Tempat
Anak jangan dibiasakan untuk membuang air besar di sembarang
tempat, hal itu dikarenakan jika BAB di sembarang tempat anak rentan untuk
terkena cacingan. Alasannya adalah penderita cacingan saat mengeluarkan tinja
cacing itu akan ikut keluar, saat tinja mengering maka cacing itu akan hidup dan
berkeliaran kembali. Alasan itulah yang tidak boleh membiarkan anak untuk
BAB secara sembarangan.
4) Tidak Memakai Alas Kaki
Kebiasaan anak tidak memakai alas kaki juga dapat menyebabkan anak
terkena cacingan. Cacing jenis gelang bisa menembus permukaan kulit dan
pori-pori manusia. Cacing itu bisa bertelur dan kemudian menimbulkan
cacingan. Oleh sebab itu biasakan kepada anak-anak anda untuk selalu memakai
alas kaki saat memijak tanah. Tanah adalah sumber kuman dan tempat tinggal
cacing penyebab cacingan.
5) Makanan
Cacingan juga bisa disebabkan oleh makanan yang tercemar oleh larva
cacing. Larva itu saat berada di dalam usus kemudian bertelur dan kemudian
berkembang biak. Hal itulah yang menyebabkan anak menjadi penyebab
cacingan.
6) Minuman
Siapa sangka jika meminum air mentah secara terus menerus dapat
menyebabkan telur cacing tumbuh dalam perut. Minum air mentah adalah salah
satu kebiasaan buruk yang harus dihindari, teruatama untuk anak-anak yang
belum mengerti bahaya minum air mentah. Sebab air yang masih mentah

13
terdapat bakteri jahat yang dapat menumbuhkan telur cacing bersarang dan
menyebabkan cacingan pada anak. Oleh karena itu biasakan pada anak untuk
meminum air matang agar tidak ada kuman yang bersarang di dalam perut.

4. Pengobatan Dan Pencegahan Cacingan


 Pengobatan
Obat yang mempunyai efek sebagai anti parasit dapat digunakan untuk pengobatan
cacingan ini, ada 2 jenis obat yang biasa digunakan yaitu :
1) Pyrantel pamoat
Dosis untuk pengobatan cacingan yang belum diketahui jenisnya adalah :
 Dewasa/anak-anak : 10 mg/kg BB, diberikan dalam dosis tunggal
2) Mebendazole
Dosis untuk pengobatan cacingan yang belum diketahui jenisnya, sama dengan
dosis diatas, yaitu:
 Dewasa/anak-anak : 10 mg/kg BB, diberikan dalam dosis tunggal
Apabila ada anggota keluarga yang terkena cacingan, sebaiknya
pengobatan juga diberikan untuk seluruh anggota keluarga untuk
mencegah/mewaspadai terjadinya penularan cacingan tersebut.
 Pencegahan
Cara terbaik dalam mencegah agar anda tidak sampai mengalami cacingan :
 Biasakan untuk selalu mandi di pagi hari (terlebih apabila mengalami
infeksi cacing kremi).
 Biasakan untuk membuka jendela kamar sepanjang hari, karena telur
cacing sensitive terhadap sinar matahari (terutama untuk cacing kremi).
 Jagalah selalu kebersihan makanan yang dikonsumsi
 Biasakan untuk selalu mengkonsumsi daging yang telah dimasak
dengan sempurna.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa
organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme
setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Masalah- masalah yang dapat
ditimbulkan oleh kekukrangan vitamin adalah misalnya kekurangan vitamin a akan
mengakibatkan gangguan penglihatan sedangkan kekurangan vitamin c akan
mengakibatkan sariawan. Beberapa penatalaksanaan yang dapat diberikan terhadap
orang yang mengalami avitaminosis antara lain konsultasi ke dokter mengenai asupan
vitamin pada seseorang, memberikan suplemen vitamin kepada seseorang secara
teratur, memperhatikan asupan gizi makanan pada seseorang.
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah
dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935). Gejala
yang sering kali muncul pada penderita anemia di antaranya lemah, letih, lesu, mudah
lelah, lunglai, wajah tampak pucat, mata berkunang-kunang, sulit berkosentrasi dan
mudah lupa dan sering sakit. Ada 3 penatalaksanaan yang dapat diberikan terhadap
orang yang mengalami anemia yaitu secara primer, sekunder, tersier.
Cacingan merupakan parasit yang tumbuh di dalam tubuh manusia dan
mengganggu tubuh manusia tersebut, akibatnya adalah semua nutrisi yang masuk ke
dalam tubuh manusia itu terserap oleh parasit cacing tersebut. Obat yang mempunyai
efek sebagai anti parasit dapat digunakan untuk pengobatan cacingan ini, ada 2 jenis
obat yang biasa digunakan yaitu :
1. Pyrantel pamoat
Dosis untuk pengobatan cacingan yang belum diketahui jenisnya adalah :
 Dewasa/anak-anak : 10 mg/kg BB, diberikan dalam dosis tunggal
2. Mebendazole
Dosis untuk pengobatan cacingan yang belum diketahui jenisnya, sama
dengan dosis diatas, yaitu:
 Dewasa/anak-anak : 10 mg/kg BB, diberikan dalam dosis tunggal

15
Apabila ada anggota keluarga yang terkena cacingan, sebaiknya pengobatan
juga diberikan untuk seluruh anggota keluarga untuk mencegah/mewaspadai terjadinya
penularan cacingan tersebut. Dan untuk pencegahannya, yaitu:

 Ajari anak-anak untuk selalu menggunakan alas kaki ketika bermain


diluar rumah.
 Ajari anak-anak untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh
makanan
 Minum obat cacing dosis sekali minum setiap 6 bulan sekali,
khususnya di masa libur sekolah dimana anak-anak cenderung lebih
sering bermain di luar rumah
 Jagalah selalu jari kuku untuk selalu bersih & terawat.
 Hindari kebiasaan menggigit kuku/menggaruk bagian anus
(terutama untuk infeksi cacing kremi)

B. Saran
Bagi pembaca dan masyarakat sebaiknya harus menjaga kesehatan lingkungan
dan makanan serta pola makan agar memenuhi kecukupan gizi, sehingga masyarakat
atau pembaca bisa mengenali dan mencegah lebih dini masalah-masalah seperti
avitaminosis, anemia, dan cacingan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Ghalia Indonesia


printing. Makfoed, Djarir, dkk. 2002. Kamus Istilah Pangan dan Nutrisi. Yogyakarta :

Kanisus

Almatsier,Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia : Pustaka Utama.

Bherman, Richard E. 1988. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC

Santoso, Soegeng & Ranti, Anne L. 1999.Kesehatan dan Gizi. Jakarta : PT Rineka

cipta

http:// academia.edu /gejala-anemia-penyebab-faktor-risiko.html.

Maret 2016. http://halosehat.com/penyakit/cacingan/penyebab-cacingan, diakses pada

tanggal 11 maret 2016

http://halosehat.com/penyakit/avitaminosisi , diakses pada tanggal 11 maret 2016

17
SOAL PILIHAN GANDA

1. Anemia yang disebabkan oleh hipofungsi, sumsum tulang, membentuk sel darah
merah disebut …..?

a. anemia defisiensi besi

b. anemia hemolitik

c. anemia hipoplastik

d. anemia hiperplastik

2. Berikut pernyataan yang benar tentang vitamin A adalah…..

a. tumbuhan dan pemelihara normal jaringan epitel

b. Pertumbuhan normal tubuh, tulang dan gigi

c. melindungi sel darah merah dari hemolisis

d. diperlukan dalam proses pembekuan

3. Zat organik yang bersifat esensial bagi banyak proses metabolisme dalam tubuh
adalah …..

a. Vitamin

b. mineral

c. kalsium

d. lemak

4. Cacing ini memiliki ukuran yang kecil, yaitu sekitar seperempat inci. cacing ini bisa
menginfeksi usus anak, namun tidak menimbulkan gejala sehingga anak-anak tidak
menyadarinya. cacing ini merupakan jenis cacing…?

a. cacing gelang

b. cacing pita

c. cacing tambang

18
d. Cacing kremi

5. Bacalah Pernyataan di bawah ini !

1) lemah, letih, mudah lelah dan lunglai

2) wajah tampak pucat

3) mata berkunang-kunang

4) sulit berkonsentrasi dan mudah lupa

empat ciri-ciri di atas merupakan tanda gejala penyakit…

a. kekurangan vitamin

b. cacingan

c. diabetes

d. anemia

19

Anda mungkin juga menyukai