Disusun Oleh :
Kelompok 4
Tingkat : I Regular A
( Kelompok 4 )
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas Makalah Pencegahan dan Penanggulangan Terhadap Kekurangan
Vitamin untuk tugas mata kuliah Gizi dan Diet di Tingkat I Regular A, pada
Semester I, Tahun 2017/2018.
Sudah disahkan.
Mengetahui
Dosen Mata Kuliah Gizi dan Diet
Megesahkan
NIP. 197005171992032001
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................................
LOGO POLTEKKES KEMENKES SURABAYA ........................................................
BIODATA KELOMPOK 3 ..............................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................................
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................
1.2 DASAR PEMIKIRAN ............................................................................................
1.3 RUMUSAN MASALAH ........................................................................................
1.4 TUJUAN PENULISAN ..........................................................................................
1.5 MANFAAT PENULISAN ......................................................................................
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN ...............................................................................
1.7 METODOLOGI PENULISAN ...............................................................................
BAB 2 : PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN VITAMIN .....................................................................................
2.2 MACAM MACAM VITAMIN DAN AKIBAT KEKURANGANNYA ...............
BAB 3 : PENUTUP
3.1 KESIMPULAN .......................................................................................................
3.2 SARAN ...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
3
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam penyusunan makalah ini, sistematika penulisan yang
digunakan adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang : Latar belakang, dasar pemikiran, rumusan
masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, sistematika
penulisan, dan metodologi penulisan.
BAB II PEMBAHASAN
Berisi tentang : Pembahasan mengenai Pencegahan dan
Penanggulangan Terhadap Kekurangan Vitamin.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
B. Vitamin D
Vitamin D diperoleh tubuh dari sinar matahari dan makanan.
Sumber utama vitamin D dari daerah non tropik adalah dari makanan
dalam bentuk kolekalsiferol, yaitu kuning telur, mentega, hati, krim,
dan minyak hati ikan.
Akibat kekurangan
Akibat kekurangan vitamin D menyebabkan kelaian pada
tulang yang dinamakan riketsia pada anak-anak dan osteomalasia
pada orang dewasa. Kekurangan pada orang dewasa juga dapat
menyebakan osteoporosis tetapi kekurangan vitamin D tidak
masalah di Indonesia karena sudah cukup sinar matahari.
C. Vitamin E (Tokoferol)
Sumber vitamin E adalah minyak tumbuh-tumbuhan terutama
minyak kecambah gandum dan minyak biji-bijian. Sayuran dan buah-
buahan juga merupakan sumber vitamin E yang baik. Daging, unggas,
ikan, kacang-kacangan mengandung vitamin E dlam jumlah terbatas.
Akibat kekurangan
Akibat kekurangan vitamin E biasanya terjadi karena adanya
gangguan absorbsi lemak seperti pada cystic fibrosis dan gangguan
transpor lipida seperti pada beta-lipoproteinemia. Kekurangan
vitamin E pada manusia menyebabkan hemolisis eritrosit, sindroma
neurologik.
D. Vitamin K
Sumber utama vitamin K adalah hati, sayuran berwarna hijau,
kacang buncis, kacang polong, kol, dan brokoli. Semakin hijau daun-
daunan semakin tinggi kandungan vitamin K nya. Dalan jumlah lebih
kecil adalah susu, daging, telur, cerealia, buah-buahan, dan sayur-
sayuran. Sumber penting vitamin K lain adalah klora bakteri dalam
usus halus (jejunum dan ileum)
Akibat kekurangan
Akibat kekurangan vitamin K menyebabkan darah tidak
dapat menggumpal sehingga bila ada luka atau pada operasi tejadi
pendarahan.
E. Vitamin C
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati
yaitu sayur dan buah terutama yang asam sperti jeruk, nanas
rambutan, pepaya, gandaria, dan tomat serta dalam sayuran adalah
pada daun-daunan dan jenis kol.
Akibat kekurangan
Akibat kekurangan vitamin C tubuh akan mengalami lelah,
lemah, naoas pendek, kejang otot, tulang, otot, dan persendian sakit
serta kurang mafsu makan, kulit menjadi kering kasar dan gatal,
warna merah kebiruan dibawah kulit, perdarahan gusi, kedudukan
gigi menjadi longgar, mulut dan mata kering, rambut rontok, luka
sukar sembuh, anemia, jumlah sel darah putih menurun serta
depresi dan timbul gangguan saraf (histeria, depresi diikuti oleh
gangguan psikomotor).
F. Vitamin B1 (Tiamin)
Sumber utama diamin di dalam makana adalah cerelia tumbuk atau
setengah giling atau yang difortifikasi dengan tiamin dan hasilnya.
Sumber tiamin lain adalah beras, kacang-kacangan, termassuk sayur
kacang-kacangan, semua daging organ, daging tanpa lemak, kuning
telur, unggas, dan ikan.
Akibat kekurangan
Akibat kekurangan tiamin terlihat pada masyarakat miskin
yang menderita gangguan gizi pada penyakit kronis dan anoreksia,
kecanduan alkohol kronis, dan gangguan absorbsi. Gejala klinik
pada kekurangan tiamin adalah beri-beri basah dana beri-beri
kering. Beri-beri basah ditandai dengan sesak napas dan edema
yang menunjukkan tanda-tanda kegagalan jantung. Beri-beri kering
ditandai kelemahan otot luar biasa dan degenerasi saraf perifer
yang dapat berlanjut dengan kelumpuhan kaki.
G. Vitamin B2 (Riboflavin)
Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati yaitu
di dalam susu, keju, hati, daging, dan sayuran berwarna hijau.
Akibat kekurangan
Akibat kekurangan Riboflavin antara lain mata panas dan
gatal, tidak tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut
serta lidah sakit dan panas, gejala ini berkembang menjadi cheilois
(bibir meradang), stomatitis angular (sudut mulut pecah), glossitis
(lidah licin dan berwarna keunguan), dan pembesaran kapiler darah
disekeliling kornea mata. Disamping itu dapat pula mengakibatkan
bayi lahir sumbung dan gangguan pertumbuhan.
H. Niasin
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam, dan kacang
tanah.
Akibat kekurangan
Akibat kekurangan niasin adalah kelemahan otot,
anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan
berat menyebabkan pelagra yang mempunyai karakter ristik
dermatitis, dimensia, dan diare (3D). Kelainan pada saluran cerna
menyebabkan peradangan pada mukosa mulut dan saluran cerna
serta diare. Kelainan pada saraf pusat menyebabkan gejala resah,
pusing, tidak bisa tidur, hilang ingatan, halusinasi yang berakhir
pada depresi berat.
I. Biotin
Sumber biotin yang baik adalah hati, kuning telur, cerealia, khamir,
kacang kedelai, kacang tanah, sayuran, dan buah-buahan tertentu
(jamur, pisang, jeruk, semangka, stroberi).
Akibat kekurangan
Akibat kekurangan biotin dapat menyebabkan gejalan pada
orang dewasa yaitu rasa lelah, kurang nafsu makan, rasa enek, dan
muntah-muntah, otot sakit, kulit kering dan bersisik, alopesia
(kebotakan setempat), dan kesemutan. Pada bayi berumur dibawah
6 bulan terlihat gejala dermatitis seboreh dan alopesia.
J. Asam Pantotenat
Sumber paling baik adalah hati, ginjal, kuning telur, khamir,
daging, ikan, unggas, cerealia utuh, dan kacang-kacangan.
Akibat kekurangan
Akibat kekurangan dapat menimbulkan gejala-gejala berupa
rasa tidak enak pada saluran cerna, rasa panas pada kaki, muntah-
muntah, diare yang timbul sekali-kali, rasa lelah, dan susah tidur.
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA