Anda di halaman 1dari 18

Makalah

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN


TERHADAP KEKURANGAN VITAMIN

Diajukan sebagai tugas Makalah Pencegahan dan Penanggulangan


Terhadap Kekurangan Vitamin untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi
dan Diet di Tingkat I Regular A, pada Semester I, Tahun 2017/2018

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Tingkat : I Regular A

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia


Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya
Jurusan Keperawatan
Prodi DIII Keperawatan Kampus Soetomo Surabaya
Tahun 2017/2018
Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.8C Surabaya Telp. 031-5038487 - 5501743
BIOADATA KELOMPOK 4

NO. NAMA NIM

1. Isma Wahyu Safitri P27820116004

2. Junia Dwi Anggraini P27820116009

3. Muhammad Rifki Apriliansyah P27820116024

4. Cicilia Wahyu Indah Sari P27820116040


KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
impahan nikmat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Dalam makalah ini
penulis akan membahas tentangPencegahan dan Penanggulangan Terhadap
Kekurangan Vitamin.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Gizi dan Diet.
Dengan selesainya makalah ini penulis tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Ibu Ns. Endah Suprihatin, M.Kep.Sp.Mat. selaku Kepala Jurusan Prodi
DIII Keperawatan Soetomo yang telah mendukung penulis dalam
menyusun makalah ini.
2. Ibu Masamah Almahmudah, S.Kep.Ns., M.Kep. selaku pembimbing dan
Dosen Gizi dan Diet di Prodi DIII Keperawatan Soetomo yang telah
memberikan banyak bantuan, bimbingan, serta pengarahan hingga
terselesainya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang dapat membangun. Kritik dari pembaca penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Harapan penulis semoga berbagai
saran dan kritik yang bersifat membangun dapat menjadi bekal penulis untuk
penyempurnaan penulisan makalah selanjutnya.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya.

Surabaya, 20 April 2017

( Kelompok 4 )
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas Makalah Pencegahan dan Penanggulangan Terhadap Kekurangan
Vitamin untuk tugas mata kuliah Gizi dan Diet di Tingkat I Regular A, pada
Semester I, Tahun 2017/2018.

Sudah disahkan.

Surabaya, 20 April 2017

Mengetahui
Dosen Mata Kuliah Gizi dan Diet

Masamah Almahmudah, S.Kep.Ns, M.Kep.

Megesahkan

Kepala Jurusan Prodi DIII Keperawatan Soetomo

Ns. Endah Suprihatin, M.Kep.Sp.Mat.

NIP. 197005171992032001
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................................
LOGO POLTEKKES KEMENKES SURABAYA ........................................................
BIODATA KELOMPOK 3 ..............................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................................
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................
1.2 DASAR PEMIKIRAN ............................................................................................
1.3 RUMUSAN MASALAH ........................................................................................
1.4 TUJUAN PENULISAN ..........................................................................................
1.5 MANFAAT PENULISAN ......................................................................................
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN ...............................................................................
1.7 METODOLOGI PENULISAN ...............................................................................
BAB 2 : PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN VITAMIN .....................................................................................
2.2 MACAM MACAM VITAMIN DAN AKIBAT KEKURANGANNYA ...............
BAB 3 : PENUTUP
3.1 KESIMPULAN .......................................................................................................
3.2 SARAN ...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.2 DASAR PEMIKIRAN


Dasar pemikiran untuk makalah ini adalah sebagai salah satu tugas
Gizi dan Diet untuk mahasiswa Tingkat 1 Regular A pada semester II.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang
dimunculkan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Vitamin?
2. Apa saja macam macam vitamin serta akibat dari kekurangannya?
1.4 TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan ini dibagi menjadi 2 yaitu, Tujuan Umum dan
Tujuan Khusus :
1.4.1 TUJUAN UMUM
1. Mengetahui maksud dari Vitamin.
2. Mengetahui macam-macam Vitamin serta akibat dari
kekurangannya.
1.4.1 TUJUAN UMUM
Menyelesaikan tugas mata kuliah Gizi dan Diet tentang Pencegahan
dan Penanggulangan Terhadap Kekurangan Vitamin.
1.5 MANFAAT PENULISAN
Makalah ini di buat oleh kami agar penulis dapat memahami dan
mengaplikasikan langsung dalam praktik di lapangan mengenai Pencegahan
dan Penanggulangan Terhadap Kekurangan Vitamin.

3
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam penyusunan makalah ini, sistematika penulisan yang
digunakan adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang : Latar belakang, dasar pemikiran, rumusan
masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, sistematika
penulisan, dan metodologi penulisan.
BAB II PEMBAHASAN
Berisi tentang : Pembahasan mengenai Pencegahan dan
Penanggulangan Terhadap Kekurangan Vitamin.

BAB III PENUTUP


Berisi tentang : Kesimpulan dan saran
1.7 METODOLOGI PENULISAN
Dalam penulisan makalah ini, Metodologi penelitian yang digunakan
adalah :
1. Penjelajahan berbagai referensi buku dengan mencari beberapa
informasi untuk melengkapi data yang tidak penulis dapatkan dari
penjelajahan internet.

4
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN VITAMIN


Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam
jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh.

2.2 MACAM-MACAM VITAMIN DAN AKIBAT KEKURANGAN


A. Vitamin A
Vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Sumber Vitamin A
terdapat dalam pangan hewani, sedangkan karoten terutama dalam pangan
nabati. Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur, susu (di dalam
lemaknya), dan mentega. Minyak hati ikan digunakan sebgai sumber
vitamin A yang diberikan untuk keperluan penyembuhan. Sumber karoten
adlah sayuran berwarna hijau tua dan buah-buahan yang berwarna kuning
jingga seperti daun singkong, daun kacang, kangkung, bayam, kacang
panjang, buncis, wortel, tomat, jagung kuning, pepaya, mangga, nangka
masak, dan jeruk. Minyak kelapa sawit yang berwarn merah kaya akan
karoten.
Akibat kekurangan
Akibat kekurangan vitamin A terutama pada anak-anak balita.
Kekurangan vitamin A dapat merupakan kekurangan primer akibat
kurang konsumsi atau kekurangan sekunder karena gangguan
penyerapan dan penggunaannya dalam tubuh. Kekurangan vitamin A
sekunder dapat terjadi pada penderita kurang energi protein (KEP),
penyakit hati, alva, beta-lipoproteinemia, gangguan absobsi karena
kekurangan asam empedu,. Kekuangan vitamin A banyak terdapat di
negara-negara berkembang termasuk di Indonesia karena makanan
kaya vitamin A pada umumnya mahal harganya.
1. Buta Senja (Niktalopia)
Ketidakmampuan menyesuaikan penglihatan dari cahaya
terang kecahaya samr-samar atau senja. Diakibatkan vitamin A
yang tidak cukup yang menyebabkan simpana dalam tubuh
menipis, sehingga kadar vitamin A darah menurun yang berakibat
vitamin A tidak cukup diperoleh retina mata untuk membentuk
pigmen penglihatan rodopsil.
2. Perubahan pada Mata
Xerosis konjungtiva yaitu konjungtiva menjadi kering,
bercak bitot yaitu berupa bercak putih keabu-abuan pada
konjungtiva. Dalam bentuk sedang dinamakan xerosis kornea
yaitu kornea menjadi kering dan kehilangan kejernihannya. Tahap
akhir adlah Keratomalasia dimana kornea menjadi lunak dan bisa
pecah yang menyebabkan kebutaan total.
3. Infeksi
Fungsi kekebalan tubuh menurun sehingga mudah terserang
infeksi, salah satunya adalah infeksi saluran pernapasan. Bila
terjadi pada permukaan dinding usus akan menyebabkan diare.
Perubahan pada permukaan saluran kemih dana kelamin dapat
menyebabkan infeksi pada ginjal dan kantung kemih, serta
vagina. Perubahan ini dapat pula meningkatkan endapan kalsium
yang dapat menyebabkan batu ginjal dan gangguan kantung
kemih, sedangkan pada anak-anak menyebabkan komplikasi pada
campak yang dapat menyebabkan kematian.
4. Perubahan pada Kulit
Kulit menjadi kering dan kasar, folikel rambut menjadi
kasar, mengeras dan mengalami kertainisasi yang dinamakan
Hiperkeratosis Volikular.
5. Gangguan Pertumbuhan
Menghambat pertumbuhan sel-sel termasuk sel-sel tulang.
Fungsi sel-sel yang membentuk pada gigi terganggu dan tejadi
atrofi sel-sel yang membentuk dentin sehingga gigi mudah rusak.
6. Lain-lain
Perubahan lain yang dapat terjadi adalah kertanisasi sel-sel
rasa pada lidah yang menyebabkan kurangnya nafsu makan dan
anemia.

B. Vitamin D
Vitamin D diperoleh tubuh dari sinar matahari dan makanan.
Sumber utama vitamin D dari daerah non tropik adalah dari makanan
dalam bentuk kolekalsiferol, yaitu kuning telur, mentega, hati, krim,
dan minyak hati ikan.
Akibat kekurangan
Akibat kekurangan vitamin D menyebabkan kelaian pada
tulang yang dinamakan riketsia pada anak-anak dan osteomalasia
pada orang dewasa. Kekurangan pada orang dewasa juga dapat
menyebakan osteoporosis tetapi kekurangan vitamin D tidak
masalah di Indonesia karena sudah cukup sinar matahari.

C. Vitamin E (Tokoferol)
Sumber vitamin E adalah minyak tumbuh-tumbuhan terutama
minyak kecambah gandum dan minyak biji-bijian. Sayuran dan buah-
buahan juga merupakan sumber vitamin E yang baik. Daging, unggas,
ikan, kacang-kacangan mengandung vitamin E dlam jumlah terbatas.
Akibat kekurangan
Akibat kekurangan vitamin E biasanya terjadi karena adanya
gangguan absorbsi lemak seperti pada cystic fibrosis dan gangguan
transpor lipida seperti pada beta-lipoproteinemia. Kekurangan
vitamin E pada manusia menyebabkan hemolisis eritrosit, sindroma
neurologik.
D. Vitamin K
Sumber utama vitamin K adalah hati, sayuran berwarna hijau,
kacang buncis, kacang polong, kol, dan brokoli. Semakin hijau daun-
daunan semakin tinggi kandungan vitamin K nya. Dalan jumlah lebih
kecil adalah susu, daging, telur, cerealia, buah-buahan, dan sayur-
sayuran. Sumber penting vitamin K lain adalah klora bakteri dalam
usus halus (jejunum dan ileum)
Akibat kekurangan
Akibat kekurangan vitamin K menyebabkan darah tidak
dapat menggumpal sehingga bila ada luka atau pada operasi tejadi
pendarahan.

E. Vitamin C
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati
yaitu sayur dan buah terutama yang asam sperti jeruk, nanas
rambutan, pepaya, gandaria, dan tomat serta dalam sayuran adalah
pada daun-daunan dan jenis kol.
Akibat kekurangan
Akibat kekurangan vitamin C tubuh akan mengalami lelah,
lemah, naoas pendek, kejang otot, tulang, otot, dan persendian sakit
serta kurang mafsu makan, kulit menjadi kering kasar dan gatal,
warna merah kebiruan dibawah kulit, perdarahan gusi, kedudukan
gigi menjadi longgar, mulut dan mata kering, rambut rontok, luka
sukar sembuh, anemia, jumlah sel darah putih menurun serta
depresi dan timbul gangguan saraf (histeria, depresi diikuti oleh
gangguan psikomotor).

F. Vitamin B1 (Tiamin)
Sumber utama diamin di dalam makana adalah cerelia tumbuk atau
setengah giling atau yang difortifikasi dengan tiamin dan hasilnya.
Sumber tiamin lain adalah beras, kacang-kacangan, termassuk sayur
kacang-kacangan, semua daging organ, daging tanpa lemak, kuning
telur, unggas, dan ikan.
Akibat kekurangan
Akibat kekurangan tiamin terlihat pada masyarakat miskin
yang menderita gangguan gizi pada penyakit kronis dan anoreksia,
kecanduan alkohol kronis, dan gangguan absorbsi. Gejala klinik
pada kekurangan tiamin adalah beri-beri basah dana beri-beri
kering. Beri-beri basah ditandai dengan sesak napas dan edema
yang menunjukkan tanda-tanda kegagalan jantung. Beri-beri kering
ditandai kelemahan otot luar biasa dan degenerasi saraf perifer
yang dapat berlanjut dengan kelumpuhan kaki.

G. Vitamin B2 (Riboflavin)
Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati yaitu
di dalam susu, keju, hati, daging, dan sayuran berwarna hijau.
Akibat kekurangan
Akibat kekurangan Riboflavin antara lain mata panas dan
gatal, tidak tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut
serta lidah sakit dan panas, gejala ini berkembang menjadi cheilois
(bibir meradang), stomatitis angular (sudut mulut pecah), glossitis
(lidah licin dan berwarna keunguan), dan pembesaran kapiler darah
disekeliling kornea mata. Disamping itu dapat pula mengakibatkan
bayi lahir sumbung dan gangguan pertumbuhan.

H. Niasin
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam, dan kacang
tanah.
Akibat kekurangan
Akibat kekurangan niasin adalah kelemahan otot,
anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan
berat menyebabkan pelagra yang mempunyai karakter ristik
dermatitis, dimensia, dan diare (3D). Kelainan pada saluran cerna
menyebabkan peradangan pada mukosa mulut dan saluran cerna
serta diare. Kelainan pada saraf pusat menyebabkan gejala resah,
pusing, tidak bisa tidur, hilang ingatan, halusinasi yang berakhir
pada depresi berat.

I. Biotin
Sumber biotin yang baik adalah hati, kuning telur, cerealia, khamir,
kacang kedelai, kacang tanah, sayuran, dan buah-buahan tertentu
(jamur, pisang, jeruk, semangka, stroberi).
Akibat kekurangan
Akibat kekurangan biotin dapat menyebabkan gejalan pada
orang dewasa yaitu rasa lelah, kurang nafsu makan, rasa enek, dan
muntah-muntah, otot sakit, kulit kering dan bersisik, alopesia
(kebotakan setempat), dan kesemutan. Pada bayi berumur dibawah
6 bulan terlihat gejala dermatitis seboreh dan alopesia.

J. Asam Pantotenat
Sumber paling baik adalah hati, ginjal, kuning telur, khamir,
daging, ikan, unggas, cerealia utuh, dan kacang-kacangan.
Akibat kekurangan
Akibat kekurangan dapat menimbulkan gejala-gejala berupa
rasa tidak enak pada saluran cerna, rasa panas pada kaki, muntah-
muntah, diare yang timbul sekali-kali, rasa lelah, dan susah tidur.

K. Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)


Vitamin B6 terdapat paling banyak di dalam khamir, kecambah
gandum, hati ginjal, cerealia tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan
pisang. Susu, telur, sayur, dan buah mengandung sedikit vitamin B6.
Akibat kekurangan
Kekurangan vitamin B6 menimbulkan gejala-gejala yang
berkaitan dengan gangguan metabolisme protein seperti lemah,
mudah tersinggung, dan gangguan sukar tidur. Kekurangan lebih
lanjut menyebabkan gangguan pertumbuhan, gangguan fungsi
motorik dan kejang-kejang, anemia, penurunan pembentukan
antibodi, peradangan lidah, luka pada bibir, sudut-sudut mult dan
bibir, dan kerusakan pada sistem saraf pusat.

L. Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat)


Sumber folat terutama terdpat pada sayuran hijau, hati, daging
tanpa lemak, cerealia utuh, bij-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk.
Akibat kekurangan
Akibat kekurangan folat dapat menyebabkan gangguan
metabolisme DNA, menghambat pertumbuhan anemia
megaloblastik, peradangan lidah, glositis, dan gangguan saluran
cerna.

M. Vitamin B12 (Kobalamin)


Semua sumber vitamin B12 alami diperoleh dari sintesis bakteri,
fungi, atau ganggang. Sumber utama vitamin B12 adalah makan
protein hewani yang dapat diperoleh dari hasil sintesis bakteri di
dalam usus seperti hati, ginjal, susu, telur, ikan, keju, dan daging.
Vitamin B12 dalam sayuran ada bila terjadi pembusukan atau pada
sintesis bakteri.
Akibat kekurangan
Akibat kekurangan menyebabkan anemia karena kekurangan
folat. Kekuranga vitamin B12 menyebabkan 2 jenis sindroma
gangguan sintesis DNA menyebabkan gangguan
perkembangbiakan sel-sel terutama pada sel-sel yang cepat
membelah. Sel-sel darah membesar (megaloblastosis)
menyebabkan anemia megaloblastik, glositis. Serta gangguan
saluran cerna berupa gangguan absorbsi dan rasa lemah. Sindroma
kedua berupa gangguan saraf yang menunjukkan degenrasi otak,
saraf mata, saraf tulang belakang, dan saraf perifer, tanda-tandanya
adalah mati rasa, kesemutan, kaki terasa panas, kaku dan rasa
lemah pada kaki.
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai