Anda di halaman 1dari 88

M

O
D TIM DOSEN

U
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN
KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN

L
PRODI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO
SURABAYA
TAHUN 2017/2018
MODUL MIKRONUTRIEN
TIM PENYUSUN :

KETUA : JUJUK PROBONINGSIH, SKp.M.Kes.

ANGGOTA :

1. NAMA : MUHAMMAD RIFKI APRILIANSYAH


NIM : P27820116024
TINGKAT : I REGULER A
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................................... i
TIM PENYUSUN ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
DESKRIPSI SINGKAT ............................................................................... 1
TUJUAN PEMBELAJARAN ..................................................................... 2
POKOK BAHASAN .................................................................................... 3
I. PENGERTIAN MIKRONUTRIEN................................................. 4
II. MACAM-MACAM MIKRONUTRIEN ......................................... 5
III. PENGERTIAN VITAMIN .............................................................. 6
IV. MACAM-MACAM VITAMIN ....................................................... 6
V. FUNGSI VITAMIN ......................................................................... 7
VI. VITAMIN DALAM MAKANAN ................................................... 7
VII. PENGERTIAN VITAMIN LARUT LEMAK................................. 9
VIII. MACAM-MACAM VITAMIN LARUT LEMAK ......................... 9
IX. PENGERTIAN VITAMIN LARUT AIR ...................................... 26
X. MACAM-MACAM LARUR AIR ................................................. 26
XI. PENGERTIAN MINERAL ........................................................... 49
XII. MACAM-MACAM MINERAL .................................................... 49
XIII. FUNGSI MINERAL ...................................................................... 49
XIV. SUMBER MINERAL .................................................................... 49
XV. PENGERTIAN MINERAL MAKRO ........................................... 50
XVI. MACAM-MACAM MINERAL MAKRO .................................... 50
XVII. PENGERTIAN MINERAL MIKRO ............................................. 64
XVIII. MACAM-MACAM MINERAL MIKRO ..................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 85
1
MODUL

Deskripsi Singkat

M ikronutrien (zat gizi mikro) adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh dalam jumlah sedikit, namun mempunyai peran yang
sangat penting dalam pembentukan hormon, aktivitas enzim
serta mengatur fungsi sistem imun dan sistem reproduksi. Yang termasuk
mikronutrien adalah vitamin (baik yang larut air maupun larut lemak) dan
mineral (makromineral dan mikromineral.). Vitamin adalah komponen organik
yang diperlukan dalam jumlah kecil, namun sangat penting untuk reaksi-reaksi
metabolik di dalam sel, serta diperlukan untuk pertumbuhan normal dan
pemeliharaan kesehatan. Beberapa vitamin berfungsi sebagai koenzim yang
bertanggung jawab terhadap berlangsungnya reaksi-reaksi kimia yang esensial.
Sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim, yaitu vitamin yang
terikat dengan protein (Almatsier 2006; Piliang 2006).
Mikronutrien diperoleh dari luar tubuh seperti dari makanan atau
suplemen, karena tubuh tidak mampu memproduksinya dalam jumlah yang
cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh. Meskipun hanya dibutuhkan tubuh
dalam jumlah yang sangat sedikit, mikronutrien sangat dibutuhkan oleh
tubuh.Kekurangan zat gizi mikro dapat meningkatkan resiko terserang penyakit
menular, kematian akibat diare, campak, malaria dan paru-paru. Kondisi
tersebut merupakan bagian dari 10 penyebab utama kematian di dunia saat ini.
WHO mencatat bahwa lebih dari 2000 juta penduduk di dunia menderita
kekurangan vitamin dan mineral, terutama vitamin A, yodium, besi dan seng.
Zat gizi mikro, baik vitamin maupun mineral diperlukan oleh tubuh
dalam jumlah terbatas, namun mempunyai peranan yang sangat penting.
Kekurangan zat gizi mikro pada tingkat ringan sekalipun, dapat mempengaruhi
kemampuan belajar, mengganggu produktivitas kerja, dan kualitas sumber
daya manusia (World Bank 2006).

1
1
MODUL

Tujuan Pembelajaran
A. Tujuan Pembelajaran Umum :
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Anda mampu menjelaskan tentang
Mikronutrien.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus :
Setelah mengikuti pembelajaran, Anda dapat :
1. Menjelaskan tentang pengertian mikronutrien
2. Menjelaskan tentang macam-macam mikronutrien
3. Menjelaskan tentang pengertian vitamin
4. Menjelaskan tentang macam-macam vitamin
5. Menjelaskan tentang fungsi vitamin
6. Menjelaskan tentang vitamin dalam makanan
7. Menjelaskan tentang pengertian vitamin larut lemak
8. Menjelaskan tentang macam-macam vitamin larut lemak
9. Menjelaskan tentang pengertian vitamin larut air
10. Menjelaskan tentang macam-macam larur air
11. Menjelaskan tentang pengertian mineral
12. Menjelaskan tentang macam-macam mineral
13. Menjelaskan tentang fungsi mineral
14. Menjelaskan tentang sumber mineral
15. Menjelaskan tentang pengertian mineral makro
16. Menjelaskan tentang macam-macam mineral makro
17. Menjelaskan tentang pengertian mineral mikro
18. Menjelaskan tentang macam-macam mineral mikro

2
1
MODUL

Pokok Bahasan
1. Pengertian mikronutrien
2. Macam-macam mikronutrien
3. Pengertian vitamin
4. Macam-macam vitamin
5. Fungsi vitamin
6. Vitamin dalam makanan
7. Pengertian vitamin larut lemak
8. Macam-macam vitamin larut lemak
9. Pengertian vitamin larut air
10. Macam-macam larur air
11. Pengertian mineral
12. Macam-macam mineral
13. Fungsi mineral
14. Sumber mineral
15. Pengertian mineral makro
16. Macam-macam mineral makro
17. Pengertian mineral mikro
18. Macam-macam mineral mikro

3
1
MODUL

Uraian Materi

I. PENGERTIAN MIKRONUTRIEN

M ikronutrien adalah zat gizi (nutrien) yang diperlukan oleh


tubuh manusia selama hidupnya dalam jumlah kecil untuk
melaksanakan fungsi-fungsi fisiologis, tetapi tidak dapat
dihasilkan sendiri oleh tubuh. Mikronutrien terdiri dari vitamin dan
mineral yang tidak dapat dibuat oleh tubuh tetapi dapat diperoleh
dari makanan. Mikronutrien diperlukan tubuh terus-menerus dalam
jumlah kecil biasanya kurang dari 100 mikrogram per hari. Berbeda
dengan makronutrien (seperti karbohidrat, protein, lemak) yang
diperlukan oleh tubuh dalam jumlah besar.
Meskipun diperlukan dalam jumlah kecil, namun keberadaanya
dalam tubuh sangat esensial. Kekurangan mikronutien tertentu dalam
tubuh dapat berakibat ancaman serius bagi kesehatan. Defisiensi atau
kekurangan vitamin A misalnya dapat menyebabkan kebutaan dan
menghambat pertumbuhan.
Berdasarkan kuantitas yang diperlukan oleh tubuh kita, nutrien
dikategorikan dalam dua kelompok besar yaitu mikronutrien dan
makronutrien. Mikronutrien adalah nutrien (zat gizi) yang diperlukan oleh
tubuh sepanjang hidup dalam jumlah kecil untuk mengatur dan
menyelenggarakan fungsi-fungsi fisiologis tubuh. Makronutrien adalah
nutrien yang diperlukan dalam jumlah besar yaitu karbohidrat, protein dan
lemak. Mikronutrien terdiri dari empat kelompok nutrien yaitu
Makromineral, Asam organik, Mineral Kelumit (trace mineral) dan
Vitamin.

4
1
MODUL

II. MACAM-MACAM MIKRONUTRIEN


A. Vitamin Makromineral
Makromineral adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah
relatif besar. Beberapa makromineral yang penting antara lain
kalsium, klor, magnesium, fosfor, potassium (kalium), dan sulfur.
B. Asam Organik
Beberapa asam organik yang dipelukan tubuh dan dikategorikan
mikronutrien antara lain asam asetat, asam sitrat, asam laktat, asam
malat, kolin, dan taurin.
C. Unsur Kelumit (Trace Mineral)
Mineral kelumit adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah
yang umumnya kurang dari 100 milligram/hari, yang merupakan
kebalikan dari makromineral yang diperlukan dalam jumlah
besar. Beberapa mineral yang termasuk mineral kelumit anatara lain
boron, cobalt, kromium, tembaga, fluor, yodium, besi, mangan,
molybdenum, selenium, dan seng.
D. Vitamin
Vitamin adalah komponen organik yang diperlukan dalam jumlah
kecil, namun sangat penting untuk reaksi-reaksi metabolik di dalam
sel, serta diperlukan untuk pertumbuhan normal dan pemeliharaan
kesehatan. Beberapa vitamin berfungsi sebagai koenzim yang
bertanggung jawab terhadap berlangsungnya reaksi-reaksi kimia yang
esensial. Sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim,
yaitu vitamin yang terikat dengan proteinVitamin adalah mikronutrien
yang penting bagi tubuh kita. Beberapa mikronutrien yang termasuk
kelompok vitamin adalah vitamin A, vitamin B compleks (B1, B2, B3,
B5, B6, B7, B8, B9, B12), vitamin C, vitamin D, vitamin E, vitamin

5
1
MODUL

K, dan karotenoid (alpha carotene, beta carotene, cryptoxanthin,


lutein, lycopene, zeaxanthin).

III. PENGERTIAN VITAMIN

V itamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam


jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh
tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari makanan. Vitamin
termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan
kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik didalam tubuh. Karena
vitamin adalah zat organik maka vitamin dapat rusak karena penyimpanan
dan pengelolaan.

IV. MACAM-MACAM VITAMIN


Penelitian membedakan vitamin dalam dua kelompok : (1) Vitamin
larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) dan (2) Vitamin larut dalam
air (Vitamin B dan C). Karakteristik umum yang membedakan vitamin
larut dalam lemak dan vitamin larut dalam air dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Tabel 1.1 Sifat-sifat umum vitamin larut lemak dan vitamin larut air
Vitamin larut lemak Vitamin larut air
Larut dalam lemak dan pelarut lemak Larut dalam air
Kelebihan konsumsi dari yang Simpanan sebagai kelebihan
dibutuhkan disimpan dalam tubuh kebutuhan sangat sedikit
Dikeluarkan dalam jumlah kecil Dikeluarkan melalui urin
melalui empedu
Gejala defisiensi berkembang lambat Gejala defisiensi sering terjadi dengan
cepat

6
1
MODUL

Tidak selalu perlu ada dalam makanan Harus selalu ada dalam makanan
sehari hari sehari-hari
Mempunyai prekursor atau provitamin Umumnya tidak mempunyai prekursor
Hanya mengandung unsur unsur C, H, Selain C, H, dan O mengandung N,
dan O kadang-kadang S dan Co
Diabsorbsi melalui sistem limfe Diabsorbsi melalui vena porta
Hanya dibutuhkan oleh organisme Dibutuhkan oleh organisme sederhana
kompleks dan kompleks
Beberapa jenis bersifat toksik pada Bersifat toksik hanya pada dosis
jumlah relatif rendah (6-10 x KGA) tinggi/megadosis (>10 x KGA)

V. FUNGSI VITAMIN
Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi,
pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim
atau sebagai bagian dari enzim. Sebagian besar koenzim terdapat dalam
bentuk apoenzim, yaitu vitamin yang terikat dengan protein. Hingga
sekarang fungsi biokimia beberapa jenis vitamin belum diketahui dengan
pasti.

VI. VITAMIN DALAM MAKANAN


Kontribusi suatu jenis makanan terhadap kandungan vitamin
makanan sehari-hari bergantung pada jumlah vitamin yang semula
terdapat dalam makanan tersebut, jumlah yang rusak pada saat panen atau
penyembelihan, penyimpanan, pemrosesan, dan pemasakan. Pada saat
panen dan penyimpanan sejumlah vitamin akan hilang, bergantung pada
suhu, penyingkapan terhadap udara dan matahari, serta lama
penyimpanan. Semakin tinggi suhu, semakin lama tersingkap terhadap

7
1
MODUL

udara dan matahari, seemakin lama disimpan, akan semakin banyak


vitamin yang hilang.
Pada tahap pemrosesan dan pemasakan banyak vitamin hilang bila
menggunakan suhu tinggi, air perebus dibuang, permukaan makanan
bersentuhan dengan udara dan menggunakan alkali. Vitamin yang
terpengaruh dalam hal ini adalah yang rusak oleh panas, oksidasi, atau
yang larut dalam air. Dalam hal sayuran sebaiknya dimakan dalam bentuk
segar dan mentah.
Kehilangan vitamin dalam pemasakan dapat dicegah dengan cara :
1. Menggunakan suhu tidak terlalu tinggi
2. Waktu memasak tidak terlalu lama
3. Menggunakan air pemasak sesedikit mungkin
4. Memotong dengan pisau tajam menjadi potongan tidak terlalu halus
5. Panci memasak ditutup
6. Tidak menggunakan alakali dalam pemasakan
7. Sisa air perebus digunakan untuk masakan lain

8
1
MODUL

VII. PENGERTIAN VITAMIN LARUT LEMAK


Setiap vitamin larut lemak A, D, E, dan K mempunyai peranan faali
tertentu di dalam tubuh. Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorbsi
bersama lipida lain. Absorbsi membutuhkan cairan empedu dan pankreas.
Vitamin larut lemak diangkut ke hati melalui sitem limfe sebagai bagian
dari lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan biasanya tidak
dikeluarkan melalui urin.

VIII. MACAM-MACAM VITAMIN LARUT LEMAK


1. VITAMIN A
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama
ditemukan. Vitamin A secara esensial untuk pemeliharaan kesehatan
dan kelangsungan hidup. Menurut (WHO,1991) diseuruh dunia
diantara anak anak prasekolah diperkirakan terdapat sebanyak 6-7 juta
kasus baru xeroftalmia tiap tahun, kurang lebih 10% diantaranya
menderita kerusakan kornea. Diperkirakan pada satu waktu sebanyak
tiga juta anak-anak buta karena kekurangan vitamin A, dan sebanyak
20-40% juta menderita kekurangan vitamin A pada tingkat lebih
ringan. Disamping itu kekurangan vitamin A meningkatkan resiko
anak terhadap penyakit infeksi seperti penyakit saluran pernapasan
dan diare, meningkatkan angka kematian karena campak, serta
menyebabkan keterlambatan pertumbuhan.
A. Fungsi
Vitamin A berperan dalam berbagai fungsi faali tubuh.
1. Penglihatan
Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya
remang.

9
1
MODUL

2. Diferensiasi sel
Vitamin A dalam bentuk asam retinoat memegang
peranan aktif dalam kegiatan inti sek yang dapat dikaitkan
dengan perubahan perwujudan gengen tertentu. Sel-sel yang
paling nyata mengalami diferensiasi adalah sel-sel epitel
khusu, terutama sel-sel goblet, yaitu sel kelenjar yang
mensintesis dan mengeluarkan mukus atau lendir.
3. Fungsi kekebalan
Vitamin A sebagai salah satu mikronutrien yang
mempunyai peran penting sebagai regulator sistem imun dan
juga sebagai anti infeksi (Charles BS, 2004). Vitamin A juga
berfungsi sebagai regulator produksi sitokin. Dalam beberapa
tahun terakhir dibuktikan bahwa vitamin A memegang peran
vital bagi perkembangan embrio sebagai kunci regulator
pertumbuhan dan deferensiasi sel-sel tubuh bagi kehidupan.
Vitamin A mempunyai peranan penting pada regulasi
hemapoetik sistem, mempunyai efek pada perkembangan dan
deferensiasi sel-sel mieloid leukemia telah ditemukan pada
hewan. Kekurangan dan kelebihan vitamin A mempengaruhi
respons imun normal dari tubuh .
Vitamin A merupakan bagian dari senyawa larut
dalam lemak yang penting untuk penglihatan normal,
ekspresi gen, integritas epitel, pertumbuhan, dan fungsi
kekebalan tubuh, terdiri dari retinoid dan pro vitamin A
karotenoid (Rose C et al., 2006). Vitamin A merupakan nama
generik yang menyatakan semua retinoid dan prekursor/
provitamin A/ karotenoid yang mempunyai aktivitas biologik
sebagai retinol. Vitamin A mempunyai peranan penting di

10
1
MODUL

dalam pemeliharaan sel epitel oleh karena itu vitamin A


sangat berperan dalam imunitas non-spesifik, dimana dalam
keadaan kekurangan vitamin A, integritas mukosa epitel
terganggu, keadaan ini sebagian besar disebabkan karena
hilangnya sel globlet penghasil mukus. Salah satu dampak
kekurangan vitamin A adalah meningkatnya kerentanan
terhadap kuman patogen di mata dan saluran nafas serta
saluran pencernaan. Peranan vitamin A selain pada imunitas
non-spesifik juga pada imunitas seluler, seperti hasil
penelitian yang dilakukan oleh Villamor dan Fauzi (2005)
dimana vitamin A selain mempengaruhi kekebalan alami
dengan cara mengganggu pertahanan mukosal, juga dengan
cara mengurangi fungsi neutrofil, makrofag, sel NK, dan
mempengaruhi perkembangan sel Th dan sel B yang
berfungsi sebagai pertahanan humoral dan seluler.
Peranan vitamin A di dalam imunitas non spesifik dan
spesifik juga telah dibuktikan dimana suplementasi vitamin A
memperbaiki kondisi inflamasi seperti gangguan
kulit, bronco pulmonary dysplasia Penelitian pemberian zat
gizi kombinasi vitamin A dan zinc oleh Zeba et al (2008)
menunjukkan bahwa anak yang terinfeksi malaria (6-72
bulan) setelah diberi suplemen vitamin A dosis 200.000 IU +
zinc elemental 10 mg/hari selama 6 bulan menunjukkan
adanya penurunan prevalensi dan keparahan infeksi malaria.
Kekurangan vitamin A (KVA) terjadi ketika simpanan tubuh
habis terpakai sehingga mengganggu fungsi fisiologis.
Kekurangan ini dapat merupakan kekurangan primer yang
disebabkan oleh kurangnya konsumsi vitamin A atau

11
1
MODUL

kekurangan sekunder karena adanya gangguan penyerapan


dan penggunaannya di dalam tubuh, kebutuhan meningkat,
dan karena gangguan pada konversi karoten menjadi vitamin
A.
Kekurangan vitamin A pada tahap awal, terjadi
gangguan pada integritas sel epitel dan kemudian
mengganggu sistem imun, selanjutnya diikuti gangguan pada
sistem penglihatan. Dalam keadaan kekurangan vitamin A,
integritas mukosa epitel terganggu, hal ini sebagian besar
disebabkan karena hilangnya sel globlet penghasil mukus.
Konsekuensinya adalah meningkatkan kerentanan terhadap
kuman patogen di mata dan saluran nafas serta saluran
pencernaan. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian dimana
anak anak dengan kekurangan vitamin A menderita penyakit
saluran nafas.
4. Pertumbuhan dan perkembangan
Vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang
dan sel epitel yang membentuk email dan pertumbuhan gigi.
5. Reproduksi
Pembentukan sperma pada hewan jantan serta
pembentukan sel telur dan perkembangan janin dalam
kandungan membutuhkan vitamin A dalam bentuk retinol.
6. Pencegahan kanker dan penyakit jantung
Kemampuan retinoid mempengaruhi perkembangan
sel epitel dan kemampuan meningkatkan aktivitas sistem
kekebalan diduga berpengaruh dalam pencegahan kanker.
7. Pembentukan sel darah merah
Kemungkinan melalui interaksi dengan besi.

12
1
MODUL

B. Sumber
Sumber Vitamin A terdapat dalam pangan hewani,
sedangkan karoten terutama dalam pangan nabati. Sumber
vitamin A adalah hati, kuning telur, susu (di dalam lemaknya),
dan mentega. Minyak hati ikan digunakan sebgai sumber vitamin
A yang diberikan untuk keperluan penyembuhan. Sumber karoten
adlah sayuran berwarna hijau tua dan buah-buahan yang berwarna
kuning jingga seperti daun singkong, daun kacang, kangkung,
bayam, kacang panjang, buncis, wortel, tomat, jagung kuning,
pepaya, mangga, nangka masak, dan jeruk. Minyak kelapa sawit
yang berwarn merah kaya akan karoten.
Tabel 1.2 Nilai Vitamin A berbagai bahan makanan (Retinol Ekivalen /100 g)
Bahan Makanan RE Bahan Makanan RE
Hati Sapi 13170 Daun katuk 3111
Kuning telur bebek 861 Sawi 1940
Kuning telur ayam 600 Kangkung 1890
Ayam 243 Bayam 1827
Ginjal 345 Ubi jalar merah 2310
Ikan sardin (Kaleng) 250 Mentega 1287
Minyak ikan 24000 Margarin 600
Minyak kelapa sawit 18000 Susu bubuk full cream 471
Minyak hati ikan hiu 2100 Keju 225
Wortel 3600 Susu kental manis 153
Daun singkong 3300 Susu segar 39
Daun pepaya 5475 Mangga masak pohon 1900
Daun lamtoro 5340 Pisang raja 285
Daun tales 3118 Tomat masak 450

13
1
MODUL

Daun melinjo 3000 Semangka 177


Sumber : Daftar Analisis Bahan Makanan, FKUI, 1992.
C. Angka Kecukupan Vitamin A yang Dianjurkan
Tabel 1.3 Angka kecukupan gizi vitamin A yang dianjurkan
Golongan Umur AKA (RE) Golongan Umur AKA (RE)
0-6 bulan 375 Wanita :
7-11 bulan 400 10-12 tahun 600
1-3 tahun 400 13-15 tahun 600
4-6 tahun 450 16-18 tahun 600
7-9 tahun 500 19-29 tahun 500
30-49 tahun 500
50-64 tahun 500
65 tahun 500
Pria : Hamil +350
10-12 tahun 600 Menyusui :
13-15 tahun 600 0-6 bulan +350
16-18 tahun 600 7-12 bulan +350
19-29 tahun 600
30-49 tahun 600
50-64 tahun 600
65 tahun 600
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
D. Akibat Kekurangan
Akibat kekurangan vitamin A terutama pada anak-anak
balita. Kekurangan vitamin A dapat merupakan kekurangan
primer akibat kurang konsumsi atau kekurangan sekunder karena
gangguan penyerapan dan penggunaannya dalam tubuh.
Kekurangan vitamin A sekunder dapat terjadi pada penderita

14
1
MODUL

kurang energi protein (KEP), penyakit hati, alva, beta-


lipoproteinemia, gangguan absobsi karena kekurangan asam
empedu,. Kekuangan vitamin A banyak terdapat di negara-negara
berkembang termasuk di Indonesia karena makanan kaya vitamin
A pada umumnya mahal harganya.
1. Buta Senja (Niktalopia)
Ketidakmampuan menyesuaikan penglihatan dari
cahaya terang kecahaya samr-samar atau senja. Diakibatkan
vitamin A yang tidak cukup yang menyebabkan simpana
dalam tubuh menipis, sehingga kadar vitamin A darah
menurun yang berakibat vitamin A tidak cukup diperoleh
retina mata untuk membentuk pigmen penglihatan rodopsil.
2. Perubahan pada Mata
Xerosis konjungtiva yaitu konjungtiva menjadi kering,
bercak bitot yaitu berupa bercak putih keabu-abuan pada
konjungtiva. Dalam bentuk sedang dinamakan xerosis kornea
yaitu kornea menjadi kering dan kehilangan kejernihannya.
Tahap akhir adlah Keratomalasia dimana kornea menjadi
lunak dan bisa pecah yang menyebabkan kebutaan total.

3. Infeksi
Fungsi kekebalan tubuh menurun sehingga mudah
terserang infeksi, salah satunya adalah infeksi saluran

15
1
MODUL

pernapasan. Bila terjadi pada permukaan dinding usus akan


menyebabkan diare. Perubahan pada permukaan saluran
kemih dana kelamin dapat menyebabkan infeksi pada ginjal
dan kantung kemih, serta vagina. Perubahan ini dapat pula
meningkatkan endapan kalsium yang dapat menyebabkan
batu ginjal dan gangguan kantung kemih, sedangkan pada
anak-anak menyebabkan komplikasi pada campak yang
dapat menyebabkan kematian.
4. Perubahan pada Kulit
Kulit menjadi kering dan kasar, folikel rambut menjadi
kasar, mengeras dan mengalami kertainisasi yang dinamakan
Hiperkeratosis Volikular.
5. Gangguan Pertumbuhan
Menghambat pertumbuhan sel-sel termasuk sel-sel
tulang. Fungsi sel-sel yang membentuk pada gigi terganggu
dan tejadi atrofi sel-sel yang membentuk dentin sehingga gigi
mudah rusak.
6. Lain-lain
Perubahan lain yang dapat terjadi adalah kertanisasi
sel-sel rasa pada lidah yang menyebabkan kurangnya nafsu
makan dan anemia.
E. Akibat Kelebihan
Kelebihan vitamin A hanya bisa terjadi bila memakan
vitamin A sebagai suplemen dalam takaran tinggi yang
berlebihan, misalnya takaran 16.000 RE untuk jangka waktu
lama atau 40.000-55.000 RE/hari. Gejala pada orang dewasa
adalah antara lain sakit kepala, pusing, rasa nek, rambut rontok,
kulit mengering, tidak ada nafsu makan atau anoreksia, dan sakit

16
1
MODUL

pada tulang. Pada wanita menstruasi berhenti. Pada bayi terjadi


pembesaran kepala, hidrosefalus, dan mudah tersinggung.
2. VITAMIN D
Vitamin D dapat dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari.
Bila tubuh mendapat cukup sinar matahari konsumsi vitamin D melalui
makanan tidak dibutuhkan. Karena dapat disintesis didialam tubuh,
vitamin D dapat dikatakan bukan vitamin, tapi suatu prohormon. Bila
tubuh tidak mendapat cukup sinar matahari, vitamin D perlu dipenuhi
melalu makanan.
A. Fungsi
Fungsi vitamin D adalah membantu pembentukan dan pemeliharaan
tulang bersama vitamin A dan vitamin C, hormon-hormon paratiroid
dan kalsitonin, rotein kolagen, serta mineral-mineral kalsium, fosfor,
magnesium, dan fluor. Fungsi khusus adalah membantu pergeseran
tulang.
B. Sumber
Vitamin D diperoleh tubuh dari sinar matahari dan makanan.
Sumber utama vitamin D dari daerah non tropik adalah dari makanan
dalam bentuk kolekalsiferol, yaitu kuning telur, mentega, hati, krim,
dan minyak hati ikan.
Tabel 1.4 Nilai Vitamin D berbagai bahan makanan ( /100 g)
Bahan Makanan Bahan Makanan
Susu sapi 0,01-0,03 Minyak hati ikan 210
ASI 0,04 Margarin dan sejenis 5,8-8,0
Tepung susu 0,21 Udang dan kerang Ss
Krim 0,1-0,28 Unggas Ss
Keju 0,03-0,5 Hati 0,2-1,1
Yogurt ss-0,04 Ikan air tawar Ss

17
1
MODUL

Telur utuh 1,75 Ikan berlemak ss-25


Kuning telur 4,94 Daging sapi, babi, biri- Ss
Mentega 0,76 biri
Sumber : Holland (1991) dalam Garrow J.S dan W.P.T James, Human Nutrition
and Diettics, 1993, hlm. 223.
C. Angka Kecukupan Vitamin D yang Dianjurkan
Tabel 1.5 Angka kecukupan gizi vitamin D yang dianjurkan
Golongan Umur AKD () Golongan Umur AKD ()
0-6 bulan 5 Wanita :
7-11 bulan 5 10-12 tahun 5
1-3 tahun 5 13-15 tahun 5
4-6 tahun 5 16-18 tahun 5
7-9 tahun 5 19-29 tahun 5
30-49 tahun 5
50-64 tahun 10
65 tahun 15
Pria : Hamil +0
10-12 tahun 5 Menyusui :
13-15 tahun 5 0-6 bulan +0
16-18 tahun 5 7-12 bulan +0
19-29 tahun 5
30-49 tahun 5
50-64 tahun 10
65 tahun 15
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
D. Akibat kekurangan
Akibat kekurangan vitamin D menyebabkan kelaian pada
tulang yang dinamakan riketsia pada anak-anak dan osteomalasia

18
1
MODUL

pada orang dewasa. Kekurangan pada orang dewasa juga dapat


menyebakan osteoporosis tetapi kekurangan vitamin D tidak masalah
di Indonesia karena sudah cukup sinar matahari.

Osteomalasia Riketsia
E. Akibat kelebihan
Konsumsi vitamin D dalam jumlah berlebih mencapai lima kali
AKG, yaitu lebih dari 25 mikrogram (1000 SI) sehari, akan
menyebabkan keracunan. Tanda-tanda khas adalah akibat
hiperkalsemia, seperti lemah, sakit kepala, kurang nafsu makan,
diare, muntah-muntah, gangguan mental dan pengeluaran urin
berlebihanan. Pada bayi yang diberi vitamin D berlebihan,
menunjukkan gangguan saluran cerna, rapuh tulang, gangguan
pertumbuhan dan kelambatan perkembangan mental.
3. VITAMIN E
Vitamin E atau biasa disebut Tokoferol berasal dari bahasa
Yunani dari kata tokos yang berarti kelainan dan pherein berarti yang
menyebabkan. Hewn tidak dapat mensintesis vitamin E dalam tubuhnya
sehingga harus memperolehnya dari makanan nabati.
A. Fungsi
Fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan yang larut dalam
lemak dan mudah memberikan hidrogen dan gugus hidroksil (OH)
pada struktur cincin ke radikal bebas. Serta sebagai peroksidasi
lipida dan vitamin E dan sistem pertahanan antioksidan.

19
1
MODUL

Fungsi lainnya yakni :


1. Fungsi struktural dalam memelihara integritas membran sel
2. Sintesis DNA
3. Merangsang sekresi kekebalan
4. Mencegah penyakit jantung koroner
5. Mencegah keguguran dan sterilisasi
6. Mencegah gangguan menstruasi
B. Sumber
Sumber vitamin E adalah minyak tumbuh-tumbuhan
terutama minyak kecambah gandum dan minyak biji-bijian. Sayuran
dan buah-buahan juga merupakan sumber vitamin E yang baik.
Daging, unggas, ikan, kacang-kacangan mengandung vitamin E
dlam jumlah terbatas.
Tabel 1.6 Nilai Vitamin E berbagai bahan makanan ( /100 g)
Bahan Makanan
Biji Kapas 30-81
Jagung 53-162
Kacang kedelai 56-160
Kacang tanah 20-32
Kelapa 1-4
Kelapa sawit 33-73
Safflower 25-49
Zaitun 5-15
Sumber : Chow, 1985 dalam Garrow J.S dan W.P.T James, Human Nutrition and
Diettics, 1993, hlm. 230.

20
1
MODUL

C. Angka Kecukupan Vitamin D yang Dianjurkan


Tabel 1.7 Angka kecukupan gizi vitamin D yang dianjurkan
Golongan Umur AKD () Golongan Umur AKD ()
0-6 bulan 4 Wanita :
7-11 bulan 5 10-12 tahun 11
1-3 tahun 6 13-15 tahun 15
4-6 tahun 7 16-18 tahun 15
7-9 tahun 7 19-29 tahun 15
30-49 tahun 15
50-64 tahun 15
65 tahun 15
Pria : Hamil +0
10-12 tahun 11 Menyusui :
13-15 tahun 15 0-6 bulan +4
16-18 tahun 15 7-12 bulan +4
19-29 tahun 15
30-49 tahun 15
50-64 tahun 15
65 tahun 15
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
D. Akibat kekurangan
Akibat kekurangan vitamin E biasanya terjadi karena adanya
gangguan absorbsi lemak seperti pada cystic fibrosis dan gangguan
transpor lipida seperti pada beta-lipoproteinemia. Kekurangan
vitamin E pada manusia menyebabkan hemolisis eritrosit, sindroma
neurologik.

21
1
MODUL

E. Akibat kelebihan
Menggunakan vitamin E secara berlebihan dapat menimbulkan
keracunan. Dalam dosis tingi juga dapat meningkatkan efek obat
antikoagulan yang digunakan untuk mencegah penggumpalan darah.
4. VITAMIN K
Karrer, seorang ahli kimia dari swiss, pada tahun 1939 ia
berhasil mengisolasi vitamin larut lema yang dinamakan vitamin K
(dari koagulation). Faktor ini ternyata merupakan kelompok senyawa
yang terdiri atas filokinon yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan
menakinon yang terdapat dalm minyak ikan dan daging. Menakinon
juga dapat disintesis oleh bakteri di dalam usus halus manusia.
A. Fungsi
Fungsi vitamin K yang diketahui adalah dalam pembekuan darah.
Vitamin K ternyata merupakan kofaktor enzim karboksilase yang
mengubah residu protein berupa asam glutamat (glu) menjadi
gamakarboksiglutamat (gla). Gla-protein didalam otak diduga
berperan dalam metabolisme sulfatida yang diperlukan untuk
pengembanagan otak.

22
1
MODUL

B. Sumber
Sumber utama vitamin K adalah hati, sayuran berwarna
hijau, kacang buncis, kacang polong, kol, dan brokoli. Semakin
hijau daun-daunan semakin tinggi kandungan vitamin K nya.
Dalan jumlah lebih kecil adalah susu, daging, telur, cerealia, buah-
buahan, dan sayur-sayuran. Sumber penting vitamin K lain adalah
klora bakteri dalam usus halus (jejunum dan ileum).
Tabel 1.8 Nilai Vitamin K berbagai bahan makanan ( /100 g)
Bahan Makanan Bahan Makanan
Susu sapi 3 Asparagus 57
Keju 35 Buncis 14
Mentega 30 Brokoli 200
Ayam 11 Kol 125
Daging sapi 7 Daun selada 129
Hati sapi 92 Bayam 89
Hati ayam 7 Kentang 3
Minyak jagung 10 Tomat 5
Jagung 5 Pisang 2
Gandum 5 Jeruk 1
Tepung terigu 4 Kopi 38
Roti 4 Teh hijau 712
Sumber : R.E. Olson, 1973 dalam Wilson, E.D, K.H. Fisher dan P.A Garcia,
Principles of Nutrition, 1979, hlm. 194

23
1
MODUL

C. Angka Kecukupan Vitamin K yang Dianjurkan


Tabel 1.9 Angka kecukupan gizi vitamin K yang dianjurkan
Golongan Umur AKK () Golongan Umur AKK ()
0-6 bulan 5 Wanita :
7-11 bulan 10 10-12 tahun 35
1-3 tahun 15 13-15 tahun 55
4-6 tahun 20 16-18 tahun 55
7-9 tahun 25 19-29 tahun 55
30-49 tahun 55
50-64 tahun 55
65 tahun 55
Pria : Hamil +0
10-12 tahun 35 Menyusui :
13-15 tahun 55 0-6 bulan +0
16-18 tahun 55 7-12 bulan +0
19-29 tahun 65
30-49 tahun 65
50-64 tahun 65
65 tahun 65
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
D. Akibat kekurangan
Akibat kekurangan vitamin K menyebabkan darah tidak
dapat menggumpal sehingga bila ada luka atau pada operasi tejadi
pendarahan.

Penggumpalan Darah

24
1
MODUL

E. Akibat kelebihan
Kelebihan vitamin K hanya bisa terjadi bila vitamin K
diberikan dalam bentuk berlebihan berupa vitamin K sintetik
menadion. Gejala kelebihan vitamin K adaalah hemolisis sel darah
merah, sakit kuning (jaundice) dan kerusakan pada otak.

25
1
MODUL

IX. PENGERTIAN VITAMIN LARUT AIR


Sebagian besar vitamin larut air merupakan komponen sistem
enzim yang banyak terlibat dalam membantu metabolisme energi. Vitamin
larut air biasanya tidak disimpan didalam tubuh dan dikeluarkan melalui
urin dalam jumlah kecil. Oleh sebab itu, vitamin larut air perlu dikonsumsi
tiap hari untuk mencegah kekurangan yang dapat mengganggu fungsi
tubuh normal.
Vitamin larut air dikelompokkan menjadi vitamin C dan vitamin
B-kompleks. Vitamin B-kompleks terdiri atas delapan faktor yang saling
berkaitan fungsinya didalam tubuh dan terdapat didalam makanan yang
hampir sama. Fungsinya terkait dalam proses metabolisme sel hidup, baik
pada tumbuh-tumbuhan maupun hewan sebagai koenzim atau kofaktor
X. MACAM MACAM VITAMIN LARUT AIR
1. VITAMIN C
Pada tahun 1932, Szent-Gyorgyi dan C. Glenn King berhasil
mengisolasi zat antiskorbut dari jaringan adrenal, jeruk, dan kol yang
dinamakan vitamin C. Zat ini kemudian berhasil disintesis pada tahun
1933 oleh Haworth dan Hirst sebagai asam askorbat
A. Fungsi
1. Sintesis Kolagen
Vitamin C diperlukan untuk hidroksilasis prolin dan lisin
menjadi hidroksiprolin, bahan penting dalam pembentukan
kolagen.
2. Sintesis Karnitin, Noradrenalin, Serotonin, dan Lain-lain
Perubahan dopamin menjadi noradrenalin membutuhkan
vitamin C. Vitamin C berperan dalam perubahan triptofan
menjadi 5-hidroksitriptofan dan pembawa saraf serotonin.
Asam askorbat juga berperan dalam hidroksilasi berbagai

26
1
MODUL

steroid didalam jaringan adrenal. Kosentrasi vitamin C


didalam kelenjar adrenal menururn bila aktivitas hormon
adrenal meningkat. Dalam keadaan stress emosional,
psikologik, atau fisik, eksresi vitamin C melalui urin
meningkat. Vitamin C diperlukan untuk oksidasi fenilalanin
dan tirosin dan perubahan folasin menjadi asam
tetrahidrofolat.
3. Absorbsi dan Metabolisme Gizi
Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalm usus halus
sehingga mudah diabsorbsi. Vitamin c erperan dalam
memindahkan besi dari transferin di dalam plasma ke feritin
hati.
4. Absorbsi Kalsium
Vitamin c juga membantu absorbsi kalsium dengan menjaga
agar kalsium berada dalam bentuk larutan.
5. Mencegah Infeksi
Vitamin C meningkatkan daya tahan terhadap infeksi,
kemungkinan karena pemeliharaan terhadap membran
mukosa atau pengaruh terhadap fungsi kekebalan. Pauling
(1970) dalam bukunya Vitamin C amd the Common Cold,
dimana ia mengemukakan bahwa dosis tinggi vitamin C
dapat mencegah daan menyembuhkan penyakit pilek.
6. Mencegah Kanker dan Penyakit Jantung
Vitamin C dapat mencegah pembentukan nitrosamin yang
bersifat karsinogenik. Selain itu, vitamin C sebagai
antioksidan diduga dapat mempengaruhi pembentukan sel-sel
tumor. Vitamin C diduga dapat menurunkan taraf trigliserida

27
1
MODUL

serum tinggi yang berperan dalam terjadinya penyakit


jantung.
B. Sumber
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati
yaitu sayur dan buah terutama yang asam sperti jeruk, nanas
rambutan, pepaya, gandaria, dan tomat serta dalam sayuran adalah
pada daun-daunan dan jenis kol.
Tabel 2.0 Nilai Vitamin C berbagai bahan makanan ( /100 g)
Bahan Makanan Bahan Makanan
Daun singkong 275 Jambu monyet buah 197
Daun katuk 200 Gandaria (masak) 110
Daun melinjo 150 Jambu biji 95
Daun pepaya 140 Pepaya 78
Sawi 102 Mangga muda 65
Kol 50 Mangga masak pohon 41
Kol kembang 65 Durian 53
Bayam 60 Kedondong (masak) 50
Kemangi 50 Jeruk manis 49
Tomat masak 40 Jeruk nipis 27
Kangkung 30 Nenas 24
Ketela pohon kuning 30 Rambutan 58
Sumber : Daftar Analisis Bahan Makanan, FKUI, 1992

28
1
MODUL

C. Angka Kecukupan Vitamin C yang Dianjurkan


Tabel 2.1 Angka kecukupan gizi vitamin C yang dianjurkan
Golongan Umur AKC () Golongan Umur AKC ()
0-6 bulan 40 Wanita :
7-11 bulan 40 10-12 tahun 50
1-3 tahun 40 13-15 tahun 65
4-6 tahun 45 16-18 tahun 75
7-9 tahun 45 19-29 tahun 75
30-49 tahun 75
50-64 tahun 75
65 tahun 75
Pria : Hamil +10
10-12 tahun 50 Menyusui :
13-15 tahun 75 0-6 bulan +25
16-18 tahun 90 7-12 bulan +25
19-29 tahun 90
30-49 tahun 90
50-64 tahun 90
65 tahun 90
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
D. Akibat Kekurangan
Akibat kekurangan vitamin C adalah skorbut dalam bentuk
berat, tubuh akan mengalami lelah, lemah, naoas pendek, kejang
otot, tulang, otot, dan persendian sakit serta kurang mafsu makan,
kulit menjadi kering kasar dan gatal, warna merah kebiruan
dibawah kulit, perdarahan gusi, kedudukan gigi menjadi longgar,
mulut dan mata kering, rambut rontok, luka sukar sembuh,
anemia, jumlah sel darah putih menurun serta depresi dan timbul

29
1
MODUL

gangguan saraf (histeria, depresi diikuti oleh gangguan


psikomotor).

Skorbut
E. Akibat Kelebihan
Kelebihan vitamin C berasal dari makanan tidak
menimbulkan gejala. Tetapi konsumsi vitamin C berupa suplemen
secara berlebihan tiap hari dapat menimbulkan hiperoksaluria dan
risiko lebih tinggi terhadap batu ginjal.

2. VITAMIN B1 (TIAMIN)
Tiamin dalam bentuk Koenzim Tiamin Pirofosfat (TPP) atau
Trifosfat (TTP) memegang peranan esensial dalam transformasi

30
1
MODUL

energi, konduksi membran dan saraf serta dalam sintesis protesis


pentosa dan bentuk koenzim tereduksi dari niasin.
A. Fungsi
Dalam bentuk Pirofosfat (TPP) atau Difosfat (TDP), tiamin
berfungsi sebagai koenzim berbagai reaksi metabolisme energi.
Tiamin dibutuhkan untuk Dekarboksilasi Oksidatif piruvat
menjadi asetil KoA dan memungkinkan masuksnya substrat yang
dapat dioksidasi kedalam siklus krebs untuk pembentukan energi.
Tiamin peranan utamanya adalah dalam metabolisme karbohidrat.
B. Sumber
Sumber utama tiamin di dalam makanan adalah cerelia
tumbuk atau setengah giling atau yang difortifikasi dengan tiamin
dan hasilnya. Sumber tiamin lain adalah beras, kacang-kacangan,
termassuk sayur kacang-kacangan, semua daging organ, daging
tanpa lemak, kuning telur, unggas, dan ikan.
Tabel 2.2 Nilai Vitamin B1 berbagai bahan makanan ( /100 g)
Bahan Makanan Bahan Makanan
Ragi 6000 Kacang kedelai 0,93
Beras tumbuk 0,34 Kacang hijau 0,64
Beras giling 0,26 Kacang merah 0,60
Beras merah 0,34 Kacang panjang 0,33
Beras ketan hitam tumbuk 0,24 Tempe kedelai murni 0,17
Jagung kuning 0,12 Daging sapi muda 0,14
Havermout 0,60 Hati ayam 0,36
Roti gandum utuh 0,14 Hati sapi 0,30
Roti biasa 0,10 Jantung 0,35
Ubi jalar merah 0,13 Ginjal 0,30

31
1
MODUL

Kcang kapri 0,34 Kuning telur bebek 0,60


Daun kacang panjang 0,28 Kuning telur ayam 0,27
Taoge kacang kedelai 0,23 Ikan selar segar 0,37
Sumber : Daftar Analisis Bahan Makanan, FKUI, 1991 dan Food Composititon
Table for Use in East Asia, FAO, 1972
C. Angka Kecukupan Vitamin B1 yang Dianjurkan
Tabel 2.3 Angka kecukupan gizi vitamin B1 yang dianjurkan
Golongan Umur AKT () Golongan Umur AKT ()
0-6 bulan 0,3 Wanita :
7-11 bulan 0,4 10-12 tahun 1,0
1-3 tahun 0,5 13-15 tahun 1,1
4-6 tahun 0,8 16-18 tahun 1,1
7-9 tahun 0,9 19-29 tahun 1,0
30-49 tahun 1,0
50-64 tahun 1,0
65 tahun 1,0
Pria : Hamil +0,3
10-12 tahun 1,0 Menyusui :
13-15 tahun 1,2 0-6 bulan +0,3
16-18 tahun 1,3 7-12 bulan +0,3
19-29 tahun 1,2
30-49 tahun 1,2
50-64 tahun 1,2
65 tahun 1,0
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
D. Akibat Kekurangan
Akibat kekurangan tiamin terlihat pada masyarakat miskin
yang menderita gangguan gizi pada penyakit kronis dan

32
1
MODUL

anoreksia, kecanduan alkohol kronis, dan gangguan absorbsi.


Gejala klinik pada kekurangan tiamin adalah beri-beri basah dana
beri-beri kering. Beri-beri basah ditandai dengan sesak napas dan
edema yang menunjukkan tanda-tanda kegagalan jantung. Beri-
beri kering ditandai kelemahan otot luar biasa dan degenerasi
saraf perifer yang dapat berlanjut dengan kelumpuhan kaki.
E. Akibat Kelebihan
Kelebihan vitamin B1 bisa berakibat penyakit seperti ruam
kulit, hipertensi (tekanan darah tinggi), palpitasi jantung, agitasi.
3. VITAMIN B2 (RIBOFLAVIN)
Riboflavin terutama berfungsi sebagai komponen koenzim
Flavin Adenin Dinukleotida (FAD) dan Flavin Adenin
Mononukleotida (FMN). Kedua enzim flavoprotein terlibat dalam
reaksi oksidasi-reduksi berbagai jalur metabolisme energi dan
mempengaruhi resprasi sel.
A. Fungsi
Riboflavin mengikat asam folat dan menjadi bagian dari dua
jenis koenzim Flavin Adenin Dinukleotida (FAD) dan Flavin
Adenin Mononukleotida (FMN). Kedua jenis enzimini berperan
dalam reaksi oksidasi-reduksi dalam sel sebagai pembawa
hidrogen dalam sistem transpor elektron dalm mitokondria.
B. Sumber
Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati
yaitu di dalam susu, keju, hati, daging, dan sayuran berwarna
hijau.
Tabel 2.4 Nilai Vitamin B2 berbagai bahan makanan ( /100 g)
Bahan Makanan Bahan Makanan
Susu tanpa lemak 1,8 Kacang tanah 0,20

33
1
MODUL

Hati ayam 1,42 Kacang hijau 0,15


Susu segar 0,14 Jagung 0,12
Es krim 1,20 Maizena 0,09
Keju putih 0,35 Ubi jalar merah 0,08
Kacang kedelai 0,12 Tepung terigu 0,07
Tahu 0,10 Beras 0,04
Daging sapi 0,31 Buncis 0,40
Telur ayam 0,38 Kangkung 0,36
Telur bebek 0,37 Daun katuk 0,31
Teri nasi kering 0,23 Bayam 0,10
Udang 0,07 Pisang ambon 0,10
Sumber : Komposisi Zaat Gizi Pangan Indonesia, Depkes 1990. Food
Compotition Table For Use in East Asia, FAO, 1972
C. Angka Kecukupan Vitamin B2 yang Dianjurkan
Tabel 2.5 Angka kecukupan gizi vitamin B2 yang dianjurkan
Golongan Umur AKR () Golongan Umur AKR ()
0-6 bulan 0,3 Wanita :
7-11 bulan 0,4 10-12 tahun 1,0
1-3 tahun 0,5 13-15 tahun 1,0
4-6 tahun 0,6 16-18 tahun 1,0
7-9 tahun 0,9 19-29 tahun 1,1
30-49 tahun 1,1
50-64 tahun 1,1
65 tahun 1,1
Pria : Hamil +0,3
10-12 tahun 1,0 Menyusui :
13-15 tahun 1,2 0-6 bulan +0,4

34
1
MODUL

16-18 tahun 1,3 7-12 bulan +0,4


19-29 tahun 1,3
30-49 tahun 1,3
50-64 tahun 1,3
65 tahun 1,3
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
D. Akibat Kekurangan
Akibat kekurangan Riboflavin antara lain mata panas dan
gatal, tidak tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut
serta lidah sakit dan panas, gejala ini berkembang menjadi
cheilois (bibir meradang), stomatitis angular (sudut mulut pecah),
glossitis (lidah licin dan berwarna keunguan), dan pembesaran
kapiler darah disekeliling kornea mata. Disamping itu dapat pula
mengakibatkan bayi lahir sumbung dan gangguan pertumbuhan.
E. Akibat Kelebihan
Belum diketahui tanda-tanda kelebihan riboflavin
4. NIASIN (ASAM NIKOTINAT)
Niasin atau asam nikotinat merupakan kristal putih, yang lebih
stabil dari tiamin dan riboflavin. Niasin tahan terhadap suhu tinggi,
cahaya, asam, alkali, dan oksidasi. Niasin tidak rusak oleh pengolahan
dan pemasakan normal, kecuali kehilangan melalui air masakan yang
dibuang.
A. Fungsi
Nikotinamida berfungsi didalam tubuh sebagai koenzim NAD
dan NADP. Koenzim-koenzim ini diperlukan dalm reaksi
oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolisme protein, asam
lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi, dimana perananannya

35
1
MODUL

adalah melepas dan menerima atom hidrogen. NAD juga


berfungsi dalam sintesis glikogen.
B. Sumber
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam, dan kacang
tanah
Tabel 2.6 Nilai Niasin berbagai bahan makanan ( /100 g)
Bahan Makanan Bahan Makanan
Kacang tanah lokal 1,8 Ayam 0,20
Teri nasi kering 1,42 Daging babi 0,15
Sardin 0,14 Daging sapi 0,12
Ikan kembung 1,20 Hati sapi 0,09
Ikan bandeng 0,35 Hati ayam 0,08
Ikan kembung 0,12 Ginjal (kambing) 0,07
Ikan selar segar 0,10 Ginjal (sapi) 0,04
Ikan tawes segar 0,31 Beras 0,40
Udang segar 0,38 Tempe kacang kedelai 0,36
Petis udang 0,37 Kacang merah 0,31
Sumber : Komposisi Zaat Gizi Pangan Indonesia, Depkes 1990. Food
Compotition Table For Use in East Asia, FAO, 1972

36
1
MODUL

C. Angka Kecukupan Niasin yang Dianjurkan


Tabel 2.7 Angka kecukupan gizi niasin yang dianjurkan
Golongan Umur AKN () Golongan Umur AKN ()
0-6 bulan 2 Wanita :
7-11 bulan 4 10-12 tahun 12
1-3 tahun 6 13-15 tahun 13
4-6 tahun 8 16-18 tahun 14
7-9 tahun 10 19-29 tahun 14
30-49 tahun 14
50-64 tahun 14
65 tahun 14
Pria : Hamil +4
10-12 tahun 12 Menyusui :
13-15 tahun 14 0-6 bulan +3
16-18 tahun 16 7-12 bulan +3
19-29 tahun 16
30-49 tahun 16
50-64 tahun 16
65 tahun 16
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
D. Akibat Kekurangan
Akibat kekurangan niasin adalah kelemahan otot,
anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan
berat menyebabkan pelagra yang mempunyai karakter ristik
dermatitis, dimensia, dan diare (3D). Kelainan pada saluran cerna
menyebabkan peradangan pada mukosa mulut dan saluran cerna
serta diare. Kelainan pada saraf pusat menyebabkan gejala resah,

37
1
MODUL

pusing, tidak bisa tidur, hilang ingatan, halusinasi yang berakhir


pada depresi berat.
E. Akibat Kelebihan
Belum diketahui tanda-tanda kelebihan Niasin.
5. BIOTIN
Biotin adalah suatu asm monokarboksilat terdiri atas cincin
imidasol yang bersatu dengan cincin tetrahidrotiofen dengan rantai
samping asam valerat.
A. Fungsi
Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang
menyangkut penambahan atau pengeluaran karbon dioksida
kepada atau dari senyawa aktif.
B. Sumber
Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan didalam
tubuh dapat disintesi oleh bakeri saluran cerna. Sumber biotin
yang baik adalah hati, kuning telur, cerealia, khamir, kacang
kedelai, kacang tanah, sayuran, dan buah-buahan tertentu (jamur,
pisang, jeruk, semangka, stroberi).
C. Angka Kecukupan Biotin yang Dianjurkan
Angka kecukupan biotin belum diketahui dengan pasti
karena kurangnya pengetahuan tentang ketersediaan biologik
biotin dalam makanan dan kontribusi yang belum pasti dari biotin
berasal dari sintesis bakteri.
D. Akibat Kekurangan
Akibat kekurangan biotin dapat menyebabkan gejalan
pada orang dewasa yaitu rasa lelah, kurang nafsu makan, rasa
enek, dan muntah-muntah, otot sakit, kulit kering dan bersisik,
alopesia (kebotakan setempat), dan kesemutan. Pada bayi

38
1
MODUL

berumur dibawah 6 bulan terlihat gejala dermatitis sebore dan


alopesia.
E. Akibat Kelebihan
Akibat kelebihan botin belum diketahui.
6. ASAM PANTOTENAT
Asam pantotenat adalah kristalputih yang larut air, rasa pahit,
lebih stabil dalam keadaan larut daripada kering, serta mudah terurai
oleh asam, alkali dan panas kering..
A. Fungsi
Peranan utama asam pantotenat adalah sebagai bagian koenzim A
yang diperlukan dalam berbagai reaksi metabolisme sel. Asam
pantotenat juga terlibat dalam berbagai reaksi yang berkaitan
dengan metabolisme karbohidrat dan lipida termasuk sintesis dan
pemecahan asam lemak. Selain itu asam pantotenat terlibat pula
dalam sintesi hormon steroid, kolesterol, fosfolipida dan porfirin
yang diperlakukan untuk pembentukan hemoglobin
B. Sumber
Sumber paling baik adalah hati, ginjal, kuning telur,
khamir, daging, ikan, unggas, cerealia utuh, dan kacang-
kacangan.
Tabel 2.8 Nilai asam pantotenat berbagai bahan makanan ( /100 g)
Bahan Makanan Bahan Makanan
Hati sapi 7,70 Susu 0,37
Hati ayam 6,00 Gandum 1,50
Ginjal (sapi) 6,00 Beras pecah kulit 1,50
Ayam 1,00 Jagung 0,64
Daging sapi 0,47 Kentang 0,46
Kuning telur 4,20 Kacang kedelai 1,60

39
1
MODUL

Ikan lamuru 0,93 Kacang merah 0,65


Ikan ekor kuning 0,60 Buah sukun 1,60
Ganggang laut 0,55 Kembang kol 1,00
Sumber : Food Compotition Table For Use in East Asia, FAO, 1972
C. Angka Kecukupan Asam Pantotenat yang Dianjurkan
Angka kecukupan Pantotenat belum dietapkan secara pasti.
Konsumsi sebanyak 3-7 mg/hari diperkirakan cukup untuk orang
dewasa.
D. Akibat Kekurangan
Akibat kekurangan asam pantotenat dapat menimbulkan
gejala-gejala berupa rasa tidak enak pada saluran cerna, rasa
panas pada kaki, muntah-muntah, diare yang timbul sekali-kali,
rasa lelah, dan susah tidur.
E. Akibat Kelebihan
Akibat kelebihan asam pantotenat belum diketahui.
7. VITAMIN B6 (PIROKSIN, PIRIDOKSAL, PIRIDOKSAMIN)
Vitamin B6 terdapat di alam dalam tiga bentuk yakni
piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin. Piridoksin hidroklorida
adalah bentuk sintetik yang digunakan sebagai obat. Dalam keadaan
disforforilasi, vitamin B6 berperan sebagai koenzim berupa piridoksal
fosfat )PLP) dan piridoksamin fosfat (PMP) dalam berbagai reaksi
transaminasi. Disamping itu PLP berperan dalam berbagai reaksi lain.
A. Fungsi
Vitamin B6 berperan dalam bentuk fosforilasi PLP dan PMP
sebagai koenzim terutama dalam trasaminasi, dekarboksilasi, dan
reaksi lain yang berkaitan dengan metabolisme protein.

40
1
MODUL

B. Sumber
Vitamin B6 terdapat paling banyak di dalam khamir,
kecambah gandum, hati ginjal, cerealia tumbuk, kacang-kacangan,
kentang, dan pisang. Susu, telur, sayur, dan buah mengandung
sedikit vitamin B6.
C. Angka Kecukupan Vitamin B6 yang Dianjurkan
Karena vitamin B6 banyak berperan dalam metabolisme protein,
kebutuhannya sebanding dengan kebutuhan protein. Kecukupan
vitamin B6 di Amerika Serikat adalah 0,016 mg/g protein atau
rata rata 2 mg/hari untuk laki-laki dewasa dan 1,6 mg untuk
wanita dewasa.
Tabel 2.9 Angka kecukupan gizi piridoksin yang dianjurkan
Golongan Umur AKP () Golongan Umur AKP ()
0-6 bulan 0,1 Wanita :
7-11 bulan 0,3 10-12 tahun 1,2
1-3 tahun 0,5 13-15 tahun 1,2
4-6 tahun 0,6 16-18 tahun 1,2
7-9 tahun 1,0 19-29 tahun 1,3
30-49 tahun 1,3
50-64 tahun 1,5
65 tahun 1,5
Pria : Hamil +0,4
10-12 tahun 1,3 Menyusui :
13-15 tahun 1,3 0-6 bulan +0,5
16-18 tahun 1,3 7-12 bulan +0,5
19-29 tahun 1,3
30-49 tahun 1,3
50-64 tahun 1,7

41
1
MODUL

65 tahun 1,7

Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004


D. Akibat Kekurangan
Kekurangan vitamin B6 menimbulkan gejala-gejala yang
berkaitan dengan gangguan metabolisme protein seperti lemah,
mudah tersinggung, dan gangguan sukar tidur. Kekurangan lebih
lanjut menyebabkan gangguan pertumbuhan, gangguan fungsi
motorik dan kejang-kejang, anemia, penurunan pembentukan
antibodi, peradangan lidah, luka pada bibir, sudut-sudut mult dan
bibir, dan kerusakan pada sistem saraf pusat.
E. Akibat Kelebihan
Konsumsi vitamin B6 dalam jumlah berlebihan selama
berbulan-bulan akan menyebabkan kerusakan saraf yang tidak
dapat diperbaiki, dimulai dengan semutan dengan semutan pada
kaki, kemudian mati rasa pada tangan dan akhirnya tubuh tidak
mampu bekerja. Gejala kelebihan vitamin B6 itu sudah didapat
dilihat pada onsumsi sebanyak 25 mg/hari. Hal ini perlu
diperhatikan bila menggunakan suplemen vitamin B6 dalam
jumlah berlebihan.
8. FOLAT (ASAM FOLAT, FOLASIN, PTEORIL
MONOGLUTAMAT)
Folasin dan folat adalah nama generik sekelompok ikatan yang
secara kimiawi dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini
berperan sebagai koenzim dalam transportasi pecahan-pecahan
karbon-tunggal dalam metabolisme asam amino dan sintesis asam
nukleat.

42
1
MODUL

A. Fungsi
Fungsi utama koenzim folat (THFA) adalah memindahakn
atom karbon tunggal dalam bentuk gugus formil, hidrosimetil atau
metil dalam reaksi-reaksi penting metabolisme beberapa asam
amino dan sintesis asam nukleat. THFA berperan dalam saing
mengubah antara serindan gliserin, oksidasi glisin, metilasi
prekursor etanolamin menjadi vitamin kolin. Folat juga dibutuhkan
dalam perubahan histidin menjadi asam glutamat.
B. Sumber
Sumber folat terutama terdpat pada sayuran hijau, hati,
daging tanpa lemak, cerealia utuh, bij-bijian, kacang-kacangan, dan
jeruk.
Tabel 3.0 Nilai Folat berbagai bahan makanan ( /100 g)
Bahan Makanan Bahan Makanan
Hati ayam 1128 Asparagus 109
Hati sapi 250 Bayam 134
Ginjal (sapi) 45,3 Rumput laut kering 4700
Ikan kembung 36,5 Daun kacang 109,8
Ganggang laut 61 Daun selada 88,8
Kepiting 56 Kucai 57,8
Ubi jalar 52 Kacang kedelai 210
Gandum 49 Kacang hijau 121
Bungkil kacang tanah 124 Kacang merah 180
Jeruk mandarin 5,1 Pindakas 125
Sumber : Food Compotition Table For Use in East Asia, FAO, 1972

43
1
MODUL

C. Angka Kecukupan Folat yang Dianjurkan


Tabel 3.1 Angka kecukupan gizi folat yang dianjurkan
Golongan Umur AKF () Golongan Umur AKF ()
0-6 bulan 65 Wanita :
7-11 bulan 80 10-12 tahun 300
1-3 tahun 150 13-15 tahun 400
4-6 tahun 200 16-18 tahun 400
7-9 tahun 200 19-29 tahun 400
30-49 tahun 400
50-64 tahun 400
65 tahun 400
Pria : Hamil +200
10-12 tahun 300 Menyusui :
13-15 tahun 400 0-6 bulan +100
16-18 tahun 400 7-12 bulan +100
19-29 tahun 400
30-49 tahun 400
50-64 tahun 400
65 tahun 400
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
D. Akibat Kekurangan
Akibat kekurangan folat dapat menyebabkan gangguan
metabolisme DNA, menghambat pertumbuhan anemia
megaloblastik, peradangan lidah, glositis, dan gangguan saluran
cerna.
E. Akibat Kelebihan
Pada penyakit kronis yang dihubungkan dengan kemungkinan
defisiensi folat biasanya diberikan suplemen asam folat sebanyak

44
1
MODUL

1 mg/hari. Gangguan absorbsi, anemia, dan penyakit saluran


cerna pada sprue tropis biasanya diberi asam folat sampai 5 mg
sehari disamping obat-obat lain. keracunan karena berlebihan
jarang terjadi. Dosis folat sebanyak 5-10 mg dianggap aman,
dianjurkan untuk menghindari konsumsi melebihi 2,5 kali AKG
pada ibu hamil.
9. VITAMIN B12 (KOBALAMIN)
A. Fungsi
Vitamin B12 diperlukan untuk mengubah folat menjadi
bentuk aktif, dan dalam fungsi normal metabolisme semua sel,
terutama sel-sel saluran cerna, sumsum tulang, dan jaringan saraf.
B. Sumber
Semua sumber vitamin B12 alami diperoleh dari sintesis
bakteri, fungi, atau ganggang. Sumber utama vitamin B12 adalah
makan protein hewani yang dapat diperoleh dari hasil sintesis
bakteri di dalam usus seperti hati, ginjal, susu, telur, ikan, keju,
dan daging. Vitamin B12 dalam sayuran ada bila terjadi
pembusukan atau pada sintesis bakteri.
Tabel 3.2 Nilai vitamin B12 berbagai bahan makanan ( /100 g)
Bahan Makanan Bahan Makanan
Hati sapi 52,7 Keju 1,0
Hati ayam 27,9 Susu sapi segar 0,4
Ginjal 16,3 Sardin 14,4
Jantung 13,3 Ikan belanak 8,6
Daging sapi 1,4 Ikan bandeng 3,4
Ayam 0,4 Ikan tuna 3,0
Kuning telur 6,0 Ikan kembung 2,4
Sumber : Food Compotition Table For Use in East Asia, FAO, 1972

45
1
MODUL

C. Angka Kecukupan Vitamin B12 yang Dianjurkan


Tabel 3.3 Angka kecukupan gizi kobalamin yang dianjurkan
Golongan Umur AKK () Golongan Umur AKK ()
0-6 bulan 0,4 Wanita :
7-11 bulan 0,5 10-12 tahun 1,8
1-3 tahun 0,9 13-15 tahun 2,4
4-6 tahun 1,2 16-18 tahun 2,4
7-9 tahun 1,5 19-29 tahun 2,4
30-49 tahun 2,4
50-64 tahun 2,4
65 tahun 2,4
Pria : Hamil +0,2
10-12 tahun 1,8 Menyusui :
13-15 tahun 2,4 0-6 bulan +0,4
16-18 tahun 2,4 7-12 bulan +0,4
19-29 tahun 2,4
30-49 tahun 2,4
50-64 tahun 2,4
65 tahun 2,4
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
D. Akibat Kekurangan
Akibat kekurangan menyebabkan anemia karena
kekurangan folat. Kekuranga vitamin B12 menyebabkan 2 jenis
sindroma gangguan sintesis DNA menyebabkan gangguan
perkembangbiakan sel-sel terutama pada sel-sel yang cepat
membelah. Sel-sel darah membesar (megaloblastosis)
menyebabkan anemia megaloblastik, glositis. Serta gangguan
saluran cerna berupa gangguan absorbsi dan rasa lemah.

46
1
MODUL

Sindroma kedua berupa gangguan saraf yang menunjukkan


degenrasi otak, saraf mata, saraf tulang belakang, dan saraf
perifer, tanda-tandanya adalah mati rasa, kesemutan, kaki terasa
panas, kaku dan rasa lemah pada kaki.
E. Akibat Kelebihan
Tidak diketahui adanya gangguan karena kelebihan vitamin B12.
Dosis hingga 1000 tidak menampakkan bahaya, terapi juga
tidak menunjukkan kegunaan. Penganut vegerarianisme
danjurkan memakan suplemen multivitamin
10. KOLIN
Kolin merupakan komponen fosfolipida, yaitu lesitin,
sfingomielin, dan asetilkolin. Asetilkolin berfungsi sebagai pengantar
saraf.
A. Fungsi
Asetilkolin berfungsi sebagai pengantar saraf.
B. Sumber
Kolin bebas terdapat dalam hati, kacang kedelai,
havermout, kembang kol dan kol. Telur, hati, kacang tanah
merupakan sumber fosfotidilkolin.
C. Angka Kecukupan Vitamin C yang Dianjurkan
Kebutuhan kolin tinggi pada pertumbuhan dan mungkin
melebihi kemampuan bayi untuk mensintesisnya. Di Amerika
Serikat ada ketentuan agar formula bayi mengandung kolin
sebanyak 7 mg/100 kkal, jumlah yang terdapat di ASI. Angka
kecukupan kolin sehari belum diketahui dan akibat kelebihan juga
belum diketahui.

47
1
MODUL

11. MIO INOSITOL


A. Fungsi
Peranannya adalah mengatur respons sel terhadap
rangsangan luar, transmisi saraf dan pengaturan aktivitas enzim.
B. Sumber
Inositol terdapat dalam buah-buahan, serealia, sayuran, kacang-
kacangan, hati, dan jantung.
C. Akibat Kekurangan
Akibat kekurangan mio-inositol belum begitu jelas. Kekurangan
pada manusia belum ditemukan, kemungkinan karena
keberadaannya yang luas dalam makanan. Karena
kekurangannya didalam formula nonsusu sapi, Akademi Pediatri
Amerika Serikat menganjurkan agar mio-inositol ditambahkan
pada formula nonsusu sapi.
D. Akibat Kelebihan
Akibat kelebihannya beum diketahui.

48
1
MODUL

XI. PENGERTIAN MINERAL

M ineral merupakan bagian dari tubuh dan emegang peranan


penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel,
jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.
Kalsium, fosfor, dan magnesium adalah bagian dari tulang, besi dari
hemoglobin dalam sel darah merah, dan iodium dari hormon tiroksin.
XII. MACAM-MACAM MINERAL
Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro.
Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih
dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100
mg sehari. Jumlah mineral mikro dalam tubuh kurang dari 15 mg. Hingga
saat ini dikenal sebannyak 24 mineral yang dianggap ensensial. Jumlah itu
setiap waktu bisa bertambah.
XIII. FUNGSI MINERAL
Mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama
sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion
mineral didalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan pekerjaan
enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam-basaa, membantu transfer
ikatan-ikatan penting melalui membran sel dan pemeliharaan kepekaan
otot dan saraf terhadap rangsangan.
XIV. SUMBER MINERAL
Sumber paling baik mineral adalah makanan hewani, keculi
magnesium yang lebih banyak terdapat di dalam makanan nabati. Hewan
memperoleh mineral dari tumbuh-tumbuhan dan menumpuknya di dalam
jaringan tubuhnya. Disamping itu, mineral berasal dari makanan hewani
mempunyai ketersediaan biologik lebih tinggi daripada yang berasal dari
makanan nabati. Makanan hewani mengandung lebih sedikit bahan
pengikat mineral daripada makanan nabati.

49
1
MODUL

XV. PENGERTIAN MINERAL MAKRO


Yang termasuk mineral makro antara lain : Natrium, Klorida,
Kalium, Kalsium, Fosfor, Magnesium, dan Sulfur.
XVI.MACAM-MACAM MAKROMINERAL
1. NATRIUM (Na)
Natrim adalah kation utama dalam cairan ekstraseluler. 35-40%
natrium ada di dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama
seperti cairan emped dan pankreas, mengandung banyak natrium.
A. Fungsi
Sebagai kation utama dalam cairan ekstraselular, natrium menjaga
keseimbangan cairan dalam kompartemen tersebut. Nariumlah
yang sebagian mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan
tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel-sel. Disamping itu,
natrium menjaga keseimbangan asam basa di dalam tuuh dengan
mengimbangi zat-zat yang membentuk asam. Natrium berperan
dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. Natrium berperan pulan
dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain
melalui membran, terutama melalui dinding usu sebagai pompa
natrium.
B. Sumber
Sumber natrium adalah garam dapur, monosodium glutamat
(MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan garam dapur.
Diantara makanan yang belum diolah, sayauran dan buah
mengandung paling sedikit natrium.
Tabel 3.4 Nilai Natrium berbagai bahan makanan ( /100 g)
Bahan Makanan Bahan Makanan
Daging sapi 93 Margarin 950
Hati sapi 110 Susu kacang kedelai 15

50
1
MODUL

Ginjal sapi 200 Roti cokelat 500


Telur bebek 191 Roti putih 530
Telur ayam 158 Kacang merah 19
Ikan ekor kuning 59 Kacang mende 26
Sardin 131 Jambu monyet, biji 26
Udang segar 185 Selada 14
Teri kering 885 Pisang 18
Susu sapi 36 Teh 50
Yogurt 40 Cokelat manis 33
Mentega 80 Ragi 610
Sumber : Food Compotition Table For Use in East Asia, FAO, 1972
C. Angka Kecukupan Natrium yang Dianjurkan
Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung natrium
yang dibutuhkan tubuh. Oleh karena itu, tidak ada penetapan
kebutuhan natrium sehari. Taksiran keutuhan natrium sehari
untuk orang dewasa adalah sebanyak 500 mg. Kebutuhan
natrium didasarkan pada kebutuhan untuk pertumbuhan,
kehilangan natrium melalui keringat dan sekresi lain. penduduk
di negeri panas membutuhkan lebih banyak natrium daripada
penduduk di negeri dingin. WHO (1990) menganjurkan
pembatasan konsumsi garam dapur hingga 6 gram sehari
(ekivalen dengan 2400 mg natrium). Pembatasan ini dilakukan
mengingat peranan potensial natrium dalam menimbulkan
tekanan darah tinggi (hipertensi)
D. Akibat Kekurangan
Kekurangan natrium menyebabkan kejang, apatis, dan
kehilangan nafsu makan. Kekurangan natrium dapat terjadi
sesudah muntah, diare, keringat berlebihan dan bila menjalankan

51
1
MODUL

diet yang sangat terbatas dalam natrium. Bila kadar natrium


darah turun, perlu diberikan natrium dan air untuk
mengembalikan keseimbangan. Pemberian tablet garam sesudah
latihan berat tidak dianjurkan, karena dapat menyebabkan
kebanyakan garam, terutama bila dimakan dengan air terbatas.
Hal ini dapat menimbulkan dehidrasi.
E. Akibat Kelebihan
Kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam
keadaan akut menyebabkan edema dan hiperteni. Hal ini dapat
diatasi dengan banyak minum. Kelebihan onsumsi natrium
secara terus-menerus terutama dalam bentuk garam dapur dapat
menimbulkan hipertensi.
2. KLOR (Cl)
Klor merupakan anion tama cairan ekstraselular. Klor
merupakan 0,15% berat badan. Kosentrasi klor tertinggi adalah dalam
cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung,
dan pankreas. Bila bereaksi dengan natrium atau hidrogen, klor akan
membentuk ion klor yang bermuatan negatif (Cl-)
A. Fungsi
Sebagai anion utama dalam cairan ekstraselular, klor berperan
dalam memelihara keseimbangan cairan dan elekrtrolit. Di dalam
lambung klor merupakan bagian dari asam klorida (HCL) yang
diperlukan untuk memelihara suasana asam di dalam lambung.
Suasana asam ini diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim
pencernaan. Ion klor dengan mudah dapat keluar dari sel darah
merah dan masuk kedalam plasma darahguna membantu
mengangkut karbon dioksida ke paru-paru dan keluar dari tubuh.

52
1
MODUL

Diduga klor mengatur sistem renin-angiotensin-aldosterol yang


mengatur keseimbangan cairan tubuh.
B. Sumber
Klor terdapat bersamaan dengan natrium di dalam garam
dapur. Sebagian besar klor diperoleh dari makanan olahan yang
diberi garam dapur. Beberapa ayuran dan buah buahan merupakan
sumber klor.
C. Angka Kecukupan Klor yang Dianjurkan
Di dalam makanan klor terdapat di dalam bentuk garam dapur (Na-
Cl) dan garam lain. klor tidak pernah kurang dalam makanan
sehari-hari. Anjuran kecukupan sehari untuk klor tidak pernah
ditetapkan secara khusus. Kebutuhan minimum klor sehari ditaksir
sebanyak 750 mg.
D. Akibat Kekurangan
Dalam keadaan normal, kekurangan klor jarang terjadi.
Kekurangan hanya bisa terjadi oleh kesalahan manusia. ASI
mengandung lebih banyak klorida daripada susu sapi. Bila klorida
tidak ditambahkan dalam pembuatan formula bayi, akan terjadi
kekurngan klor yang dapat membawa kematian. Kekurangan klor
dapat pula terjadi muntah-muntah, diare kronis, dan keringat
berlebihan.
E. Akibat Kelebihan
Belum diketahui dampak dari kelebihan Klor.
3. KALIUM (K)
Kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbdandingan natrium dan
kalium di dalam cairan intraselular adalah 1:10, sedangkan di dalam
cairan ekstraselular 28:1. Sebanyak 95% kalium tubuh berada di
dalam cairan intraselular.

53
1
MODUL

A. Fungsi
Bersama natrium, kalium memegang peranan dalam
pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
keseimbangan asam basa. Bersama kalsium, kalium berperan
dalam transmisi saraf dan relaksasi otot. Didalam sel, kalium
berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik,
terutama dalam metabolisme energi dan sintesis glikogen dan
protein. Kalium berperan dalam pertumbuhan sel.
B. Sumber
Kalium terdapat di dalam semua makanan berasal dari
tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan
mentah/segar, terutama buah, sayuran, dan kacang-kacangan.
Tabel 3.5 Nilai Kalium berbagai bahan makanan ( /100 g)
Bahan Makanan Bahan Makanan
Beras giling 241 Pepaya 221
Singkong 394 Mangga 214
Kentang 396 Durian 601
Kacang tanah 421 Anggur 111
Kacang merah 1151 Jeruk manis 162
Kacang hijau 1132 Nenas 125
Kacang kedelai 1504 Semangka 102
Jambu monyet, biji 420 Selada 254
Kelapa 555 Bayam 461
Apokat 278 Tomat 235
Pisang 435 Wortel 245
Sumber : Food Compotition Table For Use in East Asia, FAO, 1972

54
1
MODUL

C. Angka Kecukupan Klor yang Dianjurkan


Karena merupakan bagian esensial semua sel hidup, kalium
banyak terdapat dalam bahan makanan, baik tumbuh-tumbuhan
maupun hewan. Kekurangan kalium jarang terjadi. Kebutuhan
minimum akan kalium ditaksir sebanyak 2000 mg sehari.
D. Akibat Kekurangan
Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan
melalui saluran cerna atau ginjal. Kekurangan kalium
menyebabkan lemah,lesu, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan,
mengigau, dan kostipasi. Jnatung akan berdebar detaknya, dan
menurunkan kemampuannya untuk memompa darah.
E. Akibat Kelebihan
Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila konsumsi melalui
saluran cerna (enteral) atau tidak melalui saluran cerna
(parenteral) melebihi 12,0 g/m2 permukaan tubuh sehari (18 g
untuk orang dewa) tanpa diimbngi oleh kenaikan eksresi.
Hiperkalemia akut dapat menyebabkan gagal jantung yang
berakibat kematian. Keebihan kalium juga dapat terjadi bila ada
gangguan fungsi ginjal.
4. KALSIUM (Ca)
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat didalam
tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih
sebanyak 1 kg.
A. Fungsi
Kalsium memegang peranan penting dalam mengatur
fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otat,
penggumpalan darah dan menjaga permeabilitas membran sel.
Kalsium mengatur pekerjaan hormon-hormon dan faktor

55
1
MODUL

pertumbuhan. Kalsium mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh


yakni :
1. Pembentukan tulang
2. Pembentukan gigi
3. Mengatur pembekuan darah
4. Katalisator reaksi-reaksi biologik
5. Kontraksi otot
6. Meningkatkan fungsi transpor membran sel
B. Sumber
Sumber kalsium utama adalah susu dan hasil susu, seperti
keju. Ikan dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering
merupakan sumber kalsium yang baik. Serealia, kacang-
kacangan, tahu dan tempe, dan sayuran hijau merupakan sumber
kalsium yang baik juga, tetaapi bahan makanan ini mengandung
banyak zat yang menghambat penyerapan kalsium seperti serat,
fitat dan oksalat. Susu nonfat merupakan sumber terbaik kalsium
karena ketersedian biologiknya yang tinggi.
Tabel 3.6 Nilai Kalsium berbagai bahan makanan ( /100 g)
Bahan Makanan Bahan Makanan
Susu bubuk 904 Tahu 124
Keju 777 Kacang merah 80
Susu sapi segar 143 Kacang tanah 58
Yogurt 120 Oncom 96
Udang kering 1209 Tepung kacang kedelai 195
Teri kering 1200 Bayam 265
Sardines (kaleng) 354 Sawi 220
Telur bebek 56 Daun melijo 219

56
1
MODUL

Telur ayam 54 Katuk 204


Ayam 14 Selada air 182
Daging sapi 11 Daun singkong 165
Susu kental manis 275 Ketela pohon 33
Kacang kedelai (kering) 227 Kentang 11
Tempe kacang kedelai 129 Jagung kuning, pipil 10
murni
Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan, Depkes, 1979
C. Angka Kecukupan Kalsium yang Dianjurkan
Tabel 3.7 Angka kecukupan gizi kalsium yang dianjurkan
Golongan Umur AKK () Golongan Umur AKK ()
0-6 bulan 200 Wanita :
7-11 bulan 400 10-12 tahun 1000
1-3 tahun 500 13-15 tahun 1000
4-6 tahun 500 16-18 tahun 1000
7-9 tahun 600 19-29 tahun 800
30-49 tahun 800
50-64 tahun 1000
65 tahun 1000
Pria : Hamil +150
10-12 tahun 1000 Menyusui :
13-15 tahun 1000 0-6 bulan +150
16-18 tahun 1000 7-12 bulan +150
19-29 tahun 800
30-49 tahun 800
50-64 tahun 1000
65 tahun 1000
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004

57
1
MODUL

D. Akibat Kekurangan
Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat
menyebabkan gangguan pertumbuhan. tulang kurang kuat,
mudah bengkok dan rapuh. Kekurangan kasium dapat
menyebabkan osteoporosis dan osteomalasia yang dinamakan
juga riketsia. Kadar kalsium dalam darah yang sngat rendah
dapat menyebabkan tetani atau kejang.

E. Akibat Kelebihan
Konsumsi kalsium hendaknya tidak melebihi 2500 mg
sehari. Kelebihan kalsium dapat menimbulkan batu ginjal atau
gangguann ginjal. Disamping itu, dapat menyebabkan konstipasi
(susah BAB). Kelebihan kalsium bisa terjadi bila menggunakan
suplemen kalsium berupa tablet atau bentuk lain
5. FOSFOR (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh,
yaitu 1% dari berat badan. Kurang lebih 85% fosfor di dalam tubuh
terdapat sebagai garam kalsium fosfat, yaitu bagian dari kristal
hidroksiapatit di dalam ruang dan gigi yang tidak dapat larut. Fosfor
selebihnya terdapat di dalam semua sel tubuh separuhnya di dalam
cairan ekstraselular.
A. Fungsi
Fosfor memegang peranan penting dalam reaksi yang berkaitan
dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk ATP.
Selain itu, fosfor mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh, yaitu
1. Kalsifikasi tulang dan gigi
2. Mengatur pengalihan energi
3. Absorbsi dan transportasi zat gizi

58
1
MODUL

4. Bagian dari ikatan tubuh esensial


5. Pengaturan keseimbangan asam-basa
B. Sumber
Fosfor terdapat di dalam semua makanan, terutama
makanan kayak protein, seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan
hasilnya, kacang-kacangan dan hasilnya, serta serealia.
Tabel 3.8 Nilai Fosfor berbagai bahan makanan ( /100 g)
Bahan Makanan Bahan Makanan
Ayam 200 Kacang hijau 320
Daging sapi 170 Kelapa tua, daging 98
Telur ayam 180 Tahu 63
Telur bebek 175 Jagung kuning, pipil 256
Tepung susu 694 Beras setengah giling 221
Susu kental manis 209 Tepung terigu 106
Susu sapi 60 Roti putih 95
Keju 338 Biskuat 87
Teri kering 1500 Kentang 56
Sardin (kaleng) 434 Mie kering 47
Udang segar 170 Ketela pohon (singkong) 40
Ikan segar 150 Gula kelapa 37
Kacang kedelai (kering) 585 Bayam 67
Kacang merah 400 Daun singkong 54
Kacang tanah terkelupas 335 Wortel 37
Tempe kacang kedelai 154 Pisang ambon 28
murni
Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan, Depkes, 1979

59
1
MODUL

C. Angka Kecukupan fosfor yang Dianjurkan


Tabel 3.9 Angka kecukupan gizi fosfor yang dianjurkan
Golongan Umur AKF () Golongan Umur AKF ()
0-6 bulan 100 Wanita :
7-11 bulan 225 10-12 tahun 1000
1-3 tahun 400 13-15 tahun 1000
4-6 tahun 400 16-18 tahun 1000
7-9 tahun 6\400 19-29 tahun 600
30-49 tahun 600
50-64 tahun 600
65 tahun 600
Pria : Hamil +0
10-12 tahun 1000 Menyusui :
13-15 tahun 1000 0-6 bulan +0
16-18 tahun 1000 7-12 bulan +0
19-29 tahun 600
30-49 tahun 600
50-64 tahun 600
65 tahun 600
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
D. Akibat Kekurangan
Kekurangan fosfor bisa terjadi bila menggunakan obat
antasid untuk menetralkan asam lambung seperti aluminium
hidroksida untuk jangka lama. Kekurangan fosfor menyebabkan
kerusakan tulang. Gejalanya adalah rasa lelah, kurang nafsu makan,
dan kerusakan tulang. Bayi prematur juga dapat menderita
kekurangan fosfor, karena cepatnya pembentukan tulang sehingga
kebutuhan fosfor tidak bisa dipenuhi oleh ASI.

60
1
MODUL

E. Akibat Kelebihan
Kelebihan fosfor karena makanan jarang terjadi. Bila kadar
fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga
dapat menimbulkan kejang.
6. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah
natrium di dalam cairan interselular. Magnesium di dalam alam
merupakan bagian dari klorofil daun. Kurang lebih 60% dari 20-28
mg magnesium di dalam tubuh terdapat di dalam tulang dan gigi, 26%
di dalam otot dan selebihnya di dalam jaringan lunak lainnya serta
cairan tubuh.
A. Fungsi
Fungsi magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama
dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin di dalam darah
pada manusia yaitu untuk pernapasan. Magnesium juga terlibat
dalm proses metabolisme. Disamping itu, magnesium juga
memegang peranan penting dalam lebih daaari 300 jenis sistem
enzim di dalam tubuh. Magnesium bertindak di dalam semua sel
jaringan lunak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi biologik,
termasuk reaksi yang berkaitan dengan metabolisme energi,
karbohidrat, lipida, protein, dan asam nukleat serta dalam
sintesis, degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA. Di dalam
cairan sel ekstraselular megnesium berperan dalam transmisi
saraf, kontraksi otot, dan pembekuan darah. Magnesium juga
mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium di dalam
email gigi.

61
1
MODUL

B. Sumber
Sumber utama magnesium adalah sayuran hijau, serealia tumbuk,
biji-bijian dan kcang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta
cokelat juga merupakan sumber magnesium yang baik.
C. Angka Kecukupan Magnesium yang Dianjurkan
Tabel 4.0 Angka kecukupan gizi magnesium yang dianjurkan
Golongan Umur AKM () Golongan Umur AK. ()
0-6 bulan 25 Wanita :
7-11 bulan 55 10-12 tahun 180
1-3 tahun 60 13-15 tahun 230
4-6 tahun 90 16-18 tahun 240
7-9 tahun 120 19-29 tahun 250
30-49 tahun 270
50-64 tahun 270
65 tahun 270
Pria : Hamil +40
10-12 tahun 170 Menyusui :
13-15 tahun 220 0-6 bulan +0
16-18 tahun 270 7-12 bulan +0
19-29 tahun 290
30-49 tahun 300
50-64 tahun 300
65 tahun 300
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
D. Akibat Kekurangan
Kekurangan magnesium berat menyebabka kurang nafsu
makan, gangguan dalam pertumbuhan, mudah tersinggung,

62
1
MODUL

gugup, kejang/tetanus, gangguan sistem saraf pusat, halusinasi,


koma, dan gagal jantung.
E. Akibat Kelebihan
Akibat kelebihan magnesium belum diketahui dengan
pasti. Kelebihan magnesium biasanya terjadi pada penyakit gagal
ginjal.
7. SULFUR (S)
Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin
tiamin dan biotin, serta asam amino metionin dan sistein. Sulfur
terutama terdapat dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang
banyak mengandung jaringan ikat yang bersifat kaku.
A. Fungsi
Rantai samping molekul sistein yang mengandung sulfur
berkaitan satu sama lain sehingga membentuk jembatan disulfida
yang berperan dalam menstabilkan molekul protein.
B. Angka Kecukupan Sulfur yang Dianjurkan
Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan.
C. Akibat Kekurangan
Hingga sekarang belum diketahui adanya kekurangan sulfur.
Kita tidak akan kekurangan sulfur bila makanan cukup
mengandung protein.

63
1
MODUL

XVII.PENGERTIAN MIKROMINERAL

M ineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil di dalam tubuh,


namun mempunyai peranan esensial untuk kehidupan,
kesehatan, dan reproduksi. Kandungan mineral mikro bahan
makanan sangat bergantung pada kosentrasi mineral mikro tanah asal
bahan makanan tersebut.
XVIII.MACAM-MACAM MIKROMINERAL
1. BESI (Fe)
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di
dalam tubuh manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam
tubuh manusia dewasa. Walaupun terdapat luas di dalam mkanan
banyak penduduk dunia mengalami kekurangan besi, termasuk di
Indonesia. Kekurangan besi sejak 30 tahun terakhir diakui berpengaruh
terhadap produktivitas kerja, penampilan kognitif, dan sistem
kekebalan.
A. Fungsi
Besi mempunyai beberapa fungsi esensial di dalam tubuh, yakni
sebagai :
1. Alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh
2. Alat angkut elektrol di dalam sel
3. Bagian terpadu berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh
4. Metabolisme energi
Di dalam tiap sel, besi bekerja sama dengan rantai
protein pengangkut elektron, yang berperan dalam langkah-
langkah akhir metabolisme energi. Protein ini memindahkan
hidrogen dan elektron yang berasal dari zat gizi penghasil

64
1
MODUL

energi ke oksigen, sehingga membentuk air. Dalam prose


terssbut makan akan dihasilkan ATP.
5. Kemampuan belajar
Beberapa bagian dari otak mempunyai kadar besi tinggi
yang diperoleh dari transpor besi yang dipengaruhi oleh
reseptor transferin. Kadar besi dalam darah meningkat selama
pertumbuhan hingga remaja. Kadar besi otak yang kurang pada
masa pertumbuhan tidak dapat diganti setelah dewasa.
Defisiensi besi berpengaruh negatif terhadap fungsi otak,
terutama terhadap fungsi sistem neurotransmitter )pengantar
saraf). Akibatnya, kepekaan reseptor saraf dopamin berkurang
yang dapat berakhir dengan hilangnya reseptor tersebut. Daya
kosentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar terganggu,
ambang batas rasa sakit meningkat, fungsi kelenjar tiroid dan
kemampuan mengatur suhu tubuh menurun.
6. Sistem kekebalan
Besi memegang peranan dalam sistem kekebalan tubuh.
Respon kekebalan sel oleh limfosit T terganggu karena
berkurangnya pembentukan sel-sel tersebut, yang kemungkinan
disebabkan oleh berkurangnya sistesis DNA. Berkurangnya
sistesis DNA ini disebabkan oleh gangguan enzim reduktase
ribonukleotida yang membutuhkan besi untuk bekerja secara
efektif dalam keadaan tubuh kekurangan besi. Enzim lain yang
berperan dalam sistem kekebalan tubuh adalah
mieloperoksidase yang juga terganggu fungsinya pada
defisiensi besi. Disamping itudua protein pengikat besi
transferin dan laktoferin mencegaah terjadinya infeksi dengan

65
1
MODUL

cara memisahan besi dari mikroorganisme yang


membutuhkannya untuk perkembangbiakan.
7. Pelarut obat-obatan
Obatan-obatan tidak larut air oleh enzim mengandung besi
dapat dilarutkan hingga dapat dilarutkan dari tubuh.
B. Sumber
Sumber baik besi adalah makanan hewani, sperti daging,
ayam, dan ikan. Sumber baik lainnya adalah telur, serealia tumbuk,
kacang-kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah.
Tabel 4.1 Nilai Besi berbagai bahan makanan ( /100 g)
Bahan Makanan Bahan Makanan
Tempe kacang kedelai 10,0 Jagung kuning, pipil 2,4
murni lama
Kacang kedelai, kering 8,0 Biskuat 2,7
Kacang hijau 6,7 Roti putih 1,5
Kacang merah 5,0 Beras setengah giling 1,2
Kelapa tua, daging 2,0 Kentang 0,7
Udang segar 8,0 Daun kacang panjang 6,2
Hati sapi 6,6 Bayam 3,9
Daging sapi 2,8 Sawi 2,9
Telur bebek 2,8 Daun katuk 2,7
Telur ayam 2,7 Kangkung 2,5
Ikan segar 2,0 Daun singkong 2,0
Ayam 1,5 Pisang ambon 0,5
Gula kelapa 2,8 Keju 1,5
Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan, Depkes, 1979

66
1
MODUL

C. Angka Kecukupan Besi yang Dianjurkan


Tabel 4.2 Angka kecukupan gizi besi yang dianjurkan
Golongan Umur AKB () Golongan Umur AKB ()
0-6 bulan 0,5 Wanita :
7-11 bulan 7 10-12 tahun 20
1-3 tahun 8 13-15 tahun 26
4-6 tahun 9 16-18 tahun 26
7-9 tahun 10 19-29 tahun 26
30-49 tahun 26
50-64 tahun 12
65 tahun 12
Pria : Hamil
10-12 tahun 13 Trimester I +0
13-15 tahun 19 Trimester II +9
16-18 tahun 15 Trimester III +13
19-29 tahun 13 Menyusui :
30-49 tahun 13 0-6 bulan +6
50-64 tahun 13 7-12 bulan +6
65 tahun 13
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
D. Akibat Kekurangan
Kekurangan besi pada umumnya menyebabkan pucat, rasa
lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran
tubuh, menurunnya kemampuan kerja, menurunnya kekebalan
tubuh dan gangguan penyembuhan luka. Disamping itu
kemampuan mengatur suhu tubuh menurun. Pada anak anak
kekurangan besi menimbulkan aptis, mudah tersinggung,
menurunnya kemampuan untuk berkosentrasi dan belajar. Anemia

67
1
MODUL

gizi (Anemia hipokromik mikrositik) disebabkan oleh kekurangan


zat gizi yang berperan dalam pembentukan hemoglobin, baik
karena kekurangan konsumsi atau karena gangguan absorbsi. Zat
gizi yang bersangkutan adalah besi, protein, piridoksin (vitamin B6)
yang berperan sebagai kalatalisator dalam sintesis hem di dalam
molekul hemoglobin, vitamin C yang mempengaruhi absorbsi dan
pelepasan besi dari transferin ke dalam jaringan tubuh, dan vitamin
E yang mempengaruhi stabilitas membran sel darah merah.
Anemia gizi merupakan salah satu masalah gizi di
indonesia. Sebagian besar anamia gizi ini adalah anemia gizi besi.
Penyebab anemia gizi besi terutama karena makanan yang dimakan
kurang mengandung besi, terutama dalam bentuk besi-hem. Di
samping itu pada wanita karena kehilangan darah karena haid dan
persalinan.
E. Akibat Kelebihan
Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan, tetapi dapat
disebabkan oleh suplemen besi. Gejalanya adalah rasa nek, muntah,
diare, denyut jantung meningkat, sakit kepala, mengigau, dan
pingsan.
2. SENG (Zn)
Di dalam tubuh, seng mengandung 2-2,5 gram seng yang
tersebar di hampir semua sel. Sebagian besar seng berada di dalam hati,
pankreas, ginjal, otot, dan tulang. Jaringan yang banyak mengandung
seng adalah bagian-bagian mata, kelenjar prostat, spermatozoa, kulit,
rambut dan kuku. Di dalam cairan tubuh, seng terutama merupakan ion
intraselular. Seng di dalam plasma haya merupakan 0,1% dari seluruh
seng di dalam tubuh yang mempunyai masa pergantian yang cepat.

68
1
MODUL

A. Fungsi
Seng memegang peranan esensial dalm banyak fungsi tubuh.
Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pada kegiatan lebih
dari 200 enzim, seng berperan dalam berbagai aspek metabolisme,
seperti reaksi-reaksi yang berkaitan dengan sintesis dan degradasi
karbohidrat, protein, lemak dan asam nukleat.
Seng juga berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi
laki-laki dan pembentukan sperma. Disamping itu, seng diperlukan
untuk sintesis alat angkut vitamin A protein pengikat retinol
(Retinol Binding Protein/RBP) di dalam hati. Seng juga berperan
dalam fungsi kekebalan, yaitu dalam fungsi sel T dan dalam
pembentukan antibodi oleh sel B. Seng tampaknya juga berperan
dalam metabolisme tulang, transpor oksigen dan pemunahan radikal
bebas, pembentukan struktur dan fungsi membran serta proses
penggumpalan darah.
B. Sumber
Sumber paling baik adalah sumber protein hewani, terutama
daging, hati, kerang, dan telur. Serealia tumbuk dan kacang-
kacangan juga merupakan sumber yang baik, namun mempunyai
ketersediaan biologik yang rendah.

69
1
MODUL

C. Angka Kecukupan Seng yang Dianjurkan


Tabel 4.3 Angka kecukupan gizi seng yang dianjurkan
Golongan Umur AKS () Golongan Umur AKS ()
0-6 bulan 1,3 Wanita :
7-11 bulan 7,9 10-12 tahun 12,9
1-3 tahun 8,3 13-15 tahun 15,8
4-6 tahun 10,3 16-18 tahun 14,0
7-9 tahun 11,3 19-29 tahun 9,3
30-49 tahun 9,8
50-64 tahun 9,8
65 tahun 9,8
Pria : Hamil
10-12 tahun 14,0 Trimester I +1,2
13-15 tahun 18,2 Trimester II +4,2
16-18 tahun 16,9 Trimester III +10,2
19-29 tahun 13,0 Menyusui :
30-49 tahun 13,4 0-6 bulan +4,5
50-64 tahun 13,4 7-12 bulan +4,5
65 tahun 13,4
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
D. Akibat Kekurangan
Defisiensi seng dapat terjadi pada golongan rentan, yaitu
anak-anak, ibu hamil dan menyusui serta orang tua. Tanda-tanda
kekurangan seng adalah gangguan pertumbuhan dan kematangan
seksual. Fungsi pencernaan terganggu, karena gangguan fungsi
pankreas, gangguan pembentukan kilomikron dan kerusakan
permukaan saluran cerna. Disamping itu dapat terjadi diare dan
gangguan fungsi kekebalan. Kekurangan seng kronis mengganggu

70
1
MODUL

pusat sistem saraf dan fungsi otak.kekrangan seng juga mengganggu


fungsi kelenjar tiroid dan laju metabolisme, gangguan nafsu makan,
penurunan ketajaman indra rasa serta memperlambat penyembuhan
luka.
E. Akibat Kelebihan
Kelebihan seng hinga 2-3 kali AKG menurunkan absorbsi tembaga.
Pada hewan menyebabkan degenerasi otot jantung. Kelebihan
sampai 10 kali AKG mempengaruhi metabolisme kolesterol,
mengubah nilai lipoprotein, dan tampaknya dapat mempercepat
timbulnya aterosklerosis. Dosis sebanyak 2 gram atau lebih dapat
menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan yang sangat,
anemia, dam gangguan reproduksi. Suplemen seng bisa
menyebabkan keracunan, begitupun makanan yang asam dan
disimpan di dalam kaleng yang dilapisi seng.
3. IODIUM (I)
Iodium ada di dalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit, yaitu sebanyak
kurang lebih 0,00004% dari berat badan atau 15-23 mg. Sekitar 75%
dari iodium ini ada di dalam kelenjar tiroid yang digunakan untuk
mensintesis hormon tiroksin, tetraiodotironin (T4), triiodotironin (T3).
Sisa sisa iodium ada di dalam jaringan lain, terutama di dalam kelenjar-
kelenjar ludah, payudara, dan lambung serta dalam ginjal.
A. Fungsi
Fungsi utama hormon-hormon ini adalah mengatur pertumbuhan
dan perkembangan. Hormon tiroid mengontrol kecepatan tiap sel
menggunakan oksigen. Disamping itu hormon ini juga mengatur
suhu tubuh, reproduksi, pembentukan sel darah merah serta fungsi
otot dan saraf. Iodium berperan pula dalam perubahan karoten
menjadi bentuk aktif vitamin A, sintesis protein dan absorbsi

71
1
MODUL

karbohidrat dan saluran cerna. Iodium berperan pula dalam sintesis


kolesterol darah.
B. Sumber
Laut merupakan sumber utama iodium. Makanan laut berupa ikan,
udang, dan kerang serta ganggang laut merupakan sumber iodium
yang baik. Di daerah pantai dan tanah mengandung banyak iodium
sehingga tanaman yang tumbuh di daerah pantai mengandung
cukup banyak iodium.
C. Angka Kecukupan Iodium yang Dianjurkan
Tabel 4.4 Angka kecukupan gizi iodium yang dianjurkan
Golongan Umur AKI () Golongan Umur AKI ()
0-6 bulan 90 Wanita :
7-11 bulan 120 10-12 tahun 120
1-3 tahun 120 13-15 tahun 150
4-6 tahun 120 16-18 tahun 150
7-9 tahun 120 19-29 tahun 150
30-49 tahun 150
50-64 tahun 150
65 tahun 150
Pria : Hamil +50
10-12 tahun 120 Menyusui :
13-15 tahun 150 0-6 bulan +50
16-18 tahun 150 7-12 bulan +50
19-29 tahun 150
30-49 tahun 150
50-64 tahun 150
65 tahun 150
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004

72
1
MODUL

D. Akibat Kekurangan
Bila kekurangan berlanjut, sel kelenjar tiroid membesar
dalam usaha meningkatkan pengambilan iodium oleh kelenjar
tersebut. Bila pembesaran ini menampak dinamakan gondok
sederhana. Bila terdapat secara meluas di suatu daerah dinamakan
gondok endemik. Geja kekurangan iodium adalah malas dan
lamban, kelenjar tiroid membesar, pada ibu hamil dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, dan dalam
keadaan berat bayi lahir dalam keadaan cacat mental yang
permanen serta hambatan pertumbuhan yang dikenal dengan
keratinisme. Kekurangan iodium pada anak-anak menyebabkan
kemampuan belajar yang rendah.
E. Akibat Kelebihan
Suplemen iodium dalam dosis terlalu tinggi dapat
menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid, seperti hanlnya
kekurangan idium. Dalam keadaan berat hal ini dapat menutup jalan
pernapasan sehingga menimbulkan sesak napas.
4. TEMBAGA (Cu)
Tembaga ada di dalam tubuh sebanyak 50-120 mg. Sekitar 40%
ada di dalam otot, 15% ada di dalam hati, 10% ada di dalam otak, 6%
ada di dalam darah dan selebihnya di dalam tulang, ginjal, dan jaringan
tubuh lain. di dalam plasma, 60% dari tembaga terikat pada
seruloplasmin, 30% pada transkuprein dan selebihnya pada albumin dan
asam amino.
A. Fungsi
Fungsi utama tembaga di dalam tubuh adalah sebagai bagian
dari enzim. Tembaga memegang peranan dlam menjaga anemia
dengan cara membantu absorbsi besi, merangsnag sintesis

73
1
MODUL

hemoglobin, melepas simpanan besi dan feritin dalam hati. Sebagai


bagian dari enzim seruloplasmin, tembaga juga berperan dalam
oksidasi besti untuk fero menjadi feri. Sebagai bagian enzim
tirosinase, tembaga berperan dalam perubahan asam amino tirosin
menjadi melanin, yaitu pigmen rambut dan kulit. Kekurangan
tembaga dikaitkan dengan albinisme yaitu kekurangan warna kulit
dan rambut. Disamping itu tembaga berperan dalam pengikatan
silang kolagen yang diperlukan untuk menjaga kekuatannya.
B. Sumber
Sumber utama tembaga adalah tiram, kerang, hati, ginjal,
kacang-kacangan, unggas, biji-bijian, serealia, dan coklat. Ir juga
mengandung tembaga dan jumlahnya bergantung pada jenis pipa
yang digunakan dan sumber air.
C. Angka Kecukupan Tembaga yang Dianjurkan
AKG untuk tembaga di Indonesia belum ditentukan.
Amerika Serikat menetapkan jumlah tembaga yang aman untuk
dikonsumsi adalah sebanyak 1,5-3,0 mg sehari.
D. Akibat Kekurangan
Kekurangan tembaga dapat menggaanggu pertumbuhan dan
metabolisme, disamping itu terjadi demineralisasi tulang.
Tabel 4.5 Gejala klinik kekurangan tembaga
Bayi gagal tumbuh kembang seperti edema dengan serum albumin rendah
Anemia dengan perubahan pada metabolisme besi dan perubahan pada jaringaan
tulang
Gangguan fungsi kekebalan
Perubahan pada kerangka tubuh yang dapat menyebabkan patah tulang dan
osteoporosis
Hernia dan pelebaran pembuluh darah karena kegagalan pengikatan silang

74
1
MODUL

kolagen dan elastin.


Depigmentase rambut dan kulit
Sumber : Gaarrow. J.S. dan W.P.T James, Human Nutrition and Dietetics, 1993,
hlm. 197
E. Akibat Kelebihan
Kelebihan tembaga secara kronis menyebabkan
penumpukan tembaga di dalam hati yang dapat menyebabkan
nekrosis hati atau serosis hatti. Kelebihan tembaga dapat terjadi
karena memakan suplemen tembaga, atau menggunakan alat
memasak terbuat dari tembaga, terutama bila digunakan untuk
memasak cairan yang bersifat asam. Konsumsi sebanyak 10-15 mg
tembaga sehari dapat menimbulkan muntah-muntah dan diare.
Konsumsi dosis tinggi dapat menyebabkan kematian.
5. MANGAN (Mn)
Tubuh hanya mengandung 10-20 mg mangan, yang terutama
berada di dalam tulang dan kelenjar.
A. Fungsi
Mangan berperan sebagai kofaktor berbagai enzim yang
membantu bermacam metabolisme serta berperan dalam sistesis
ureum, pembentukan jaringan ikat dan tulang serta pencegahan
peroksidasi lipida oleh radikal bebas.

75
1
MODUL

B. Angka Kecukupan Mangan yang Dianjurkan


Tabel 4.6 Angka kecukupan gizi mangan yang dianjurkan
Golongan Umur AKM () Golongan Umur AKM ()
0-6 bulan 0,003 Wanita :
7-11 bulan 0,6 10-12 tahun 1,6
1-3 tahun 1,2 13-15 tahun 1,6
4-6 tahun 1,5 16-18 tahun 1,6
7-9 tahun 1,7 19-29 tahun 1,8
30-49 tahun 1,8
50-64 tahun 1,8
65 tahun 1,8
Pria : Hamil +0,2
10-12 tahun 1,9 Menyusui :
13-15 tahun 2,2 0-6 bulan +0,8
16-18 tahun 2,3 7-12 bulan +0,8
19-29 tahun 2,3
30-49 tahun 2,3
50-64 tahun 2,3
65 tahun 2,3
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
C. Akibat Kekurangan
Kekurangan mangan menyebabkan steril pada hewan jantan
dan betina. Keturunan dari induk yang menderita kekurangan
mangan menunjukkan kelainan kerangka dan gangguan kerangka
otot. Kekurangan mangan sering terjadi bersamaan dengan
kekurangan besi. Makanan tinggi protein dapat melindungi tubuh
dari kekurangan mangan.

76
1
MODUL

D. Akibat Kelebihan
Keracunan karena kelabihan mngan dapat terjadi bil
lingkungan terkontaminasi oleh mangan. Pekerja tambang yang
mengisap mangan yang ada pada debu tambang untuk jangka waktu
lmaa, menunjukkan gejala-gejala kelainan otak disertai penampilan
dan tingkah laku abnormal, yang menyerupai penyakit Parkinson.
6. KROM (Cr)
Krom merupakan mineral esensial yang berperan dalam metabolisme
karbohidrat dan lipida.
A. Fungsi
Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan
lipida. Krom bekerja sama degan insulin dalam memudahkan
masuknya gukosa ke dalam sel-sel, dengan demikian dalam
pelepasan energi.
B. Sumber
Sumber krom terbaik adalah makanan nabati. Kandungan
krom dalam tanaman bergantung pada jenis tanaman, kandungan
krom tanah dan musim. Sayuran mengandung 30-50 ppm, biji-
bijian dan serealia utuh 30-70 ppm dan buah 20 ppm. Hasil laut
daging juga merupakan sumber krom yang baik.
C. Angka Kecukupan Krom yang Dianjurkan
Kekurangan krom karena makanan jarang terjadi, oleh
karena itu AKG untuk krom belum ditentukan. Amerika Serikat
menetapkan jumlah yang aman untuk dikonsumsi oleh orang
dewasa adalah sebanyak 50-200 sehari.
D. Akibat Kekurangan
Percobaan pada hewan menunjukkan bahwa kekurangan
krom dapat menyebabkan gangguan toleransi terhadap glukosa,

77
1
MODUL

walaupun kosentrasi insulin normal. Dalam keadaan berat defisiensi


krom dapat menunjukkan sindroma mirip diabetes.
E. Akibat Kelebihan
Kelebihan krom karena makanan belum pernah ditemukan.
Pekerja yang terkena limbah industri dan cat yang mengandung
krom tinggi dikaitkan dengan kejadian penyakit hati dan kanker
paru-paru.
7. SELENIUM (Se)
Jumlah selenium dalam tubuh sebanyak 3-30 mg, bergantung
pada kandungan selenium dalam tanah dan konsumsi makanan.
A. Fungsi
Selenium bekerja sama dengan vitamin E dalam perannya
sebagai antioksidan. Selenium berperan serta dalam sistem enzim
yang mencegah terjadinya radikal bebas dengan menurunkan
kosentrasi peroksida dalam sel. Selenium dan vitamin E melindungi
membran sel dari kerusakan oksidatif , membatu reaksi oksigen dan
hidrogen pada akhir rantai metabolisme, memindahkan ion melalui
membran sel dan membantu sistesis immunoglobulin dan ubikinon.
Fungsi lain selenium dalam tubuh belum diketahu dengan pasti
B. Sumber
Sumber utama selenium adalah makanan laut, hatii, dan
ginjal. Daging dan unggas juga merupakan sumber selenium yang
baik. Kandungan selenium dalam serealia, biji-bijian, dan kacang-
kacangan bergantung pada kondisi tanah tempat tumbuhnya bahan
makanan tersebut. Kandungan selenium pada sayur dan buah
tergolong rendah. Daftar komposisi bahan makanan belum memuat
kandungan selenium bahan makanan.

78
1
MODUL

C. Angka Kecukupan Selenium yang Dianjurkan


Tabel 4.7 Angka kecukupan gizi selenium yang dianjurkan
Golongan Umur AKS () Golongan Umur AKS ()
0-6 bulan 5 Wanita :
7-11 bulan 10 10-12 tahun 20
1-3 tahun 17 13-15 tahun 30
4-6 tahun 20 16-18 tahun 30
7-9 tahun 20 19-29 tahun 30
30-49 tahun 30
50-64 tahun 30
65 tahun 30
Pria : Hamil +5
10-12 tahun 20 Menyusui :
13-15 tahun 30 0-6 bulan +10
16-18 tahun 30 7-12 bulan +10
19-29 tahun 30
30-49 tahun 30
50-64 tahun 30
65 tahun 30
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
D. Akibat Kekurangan
Pada anak-anak dan perempuan dewasa di Cina terjadi
penyakit Keshan kardiomiopati atau degenerasi otot jantung.
Penyakit Keshan-Beck pada anak remaja menyebabkan rasa kaku,
pembengkakan dan rasa sakit pada sendi jari-jari yang diikuti oleh
osteoartritis secara umum, yang terutama dirasakan pada siku, lutut
dan pergelangan kaki. Pasien kanker mempunyai taraf selenium

79
1
MODUL

plasma yang rendah. Kekurangan selenium dan vitamin E juga


dhubungkan dengan penyakit jantung.
E. Akibat Kelebihan
Dosis tinggi selenium (>1 mg sehari) menyebabkan muntah-
muntah, diare,rambut dan kuku rontok, serta luka pada kulit dan
sistem saraf. Kecendrungan menggunakan suplemen selenium untuk
mencegah knker harus dilakukan secara berhati-hati, jangan sampai
terjadi dosis berlebihan.
8. MOLIBDEN (Mo)
A. Sumber
Nilai molibden dalam makanan bergantung pada lingkungan
dimana makanan tersebut ditanam. Sumber utama adalah susu, hati,
serealia utuh dan kacang-kacangan.
B. Angka Kecukupan Magnesium yang Dianjurkan
Konsumsi yang dianggap aman adalah sebanyak 75-250
sehari untuk orang dewasa dan 15-20 sehari untuk anak-anak.
C. Akibat Kekurangan
Kekurangan molibden pernah terlihat pada pasien yang
mendapat makanan parenteral total. Gejalanya adalah mudah
tersinggung, pikiran kacau, peningkatan laju pernapasan dan denyut
jantung yang dapat berakhir dengan pingsan.
D. Akibat Kelebihan
Konsumsi berlebihan dihubungkan dengan sindroma mirip
penyakit gout, disertai peningkatan nilai molibden, asam urat dan
oksidase xantin di dalam darah. Konsumsi sampai 0,54 mg sehari
dapat menyebabkan kehilangan tembaga melalui urin.

80
1
MODUL

9. FLUOR (F)
A. Fungsi
Fluor dianggap zat gizi esensial karena peranannya dalam
mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi. Pada saat gigi dan
tulang dibentuk, pertama terbentuk kristal hidroksiapatit yang terdiri
atas kalsium dan fosfor. Kemudian fluor akan menggantikan guguk
hidroksil (OH) pada kristal tersebut dan membentuk fluorapasit.
Pembentukan fluoroapasit ini menjadikan gigi dan tulang terhadap
kerusakan. Fluor diduga dapat mencegah osteoporosis (tulang
keropos) pada orang dewasa dan orang tua.
B. Sumber
Fluor terdapat di dalam tanah, air, tumbuh-tumbuhan, dan
hewan. Hanya sedikit sekali ada di dalam tubuh manusia, namun
peranannya penting. Air yang diperoleh melalui Perusahaan Air
Minum (PAM) sudah difluorodisasi.
C. Angka Kecukupan Fluor yang Dianjurkan
Tabel 4.8 Angka kecukupan gizi fluor yang dianjurkan
Golongan Umur AKF () Golongan Umur AKF ()
0-6 bulan 0,01 Wanita :
7-11 bulan 0,4 10-12 tahun 1,9
1-3 tahun 0,6 13-15 tahun 2,4
4-6 tahun 0,9 16-18 tahun 2,5
7-9 tahun 1,2 19-29 tahun 2,5
30-49 tahun 2,7
50-64 tahun 2,7
65 tahun 2,7

Pria : Hamil +0

81
1
MODUL

10-12 tahun 1,7 Menyusui :


13-15 tahun 2,4 0-6 bulan +0
16-18 tahun 2,7 7-12 bulan +0
19-29 tahun 3,0
30-49 tahun 3,1
50-64 tahun 3,1
65 tahun 3,1
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
D. Akibat Kekurangan
Kekurangan fluor terjadi di daerah dimana air minum
kurang menandung fluor. Akibatnya dapat menyebabkan kerusakan
gigi/karies gigi dann keropos tulang pada orang tua.
E. Akibat Kelebihan
Kelebihan fluor dapat menyebabkan keracunan. Hal ini baru
terjadi pada dosis sangat tinggi atau setelah bertahun-tahun
menggunakan suplemen fluor sebanyak 20-80 mg sehari.
Gejalannya adalah fluorosis (perubahan warna gigi menjadi
kekuningan), mulas, diare, sakit di daerah dada, gatal, dan muntah.
10. KOBAL (Co)
Sebagaian besar kobal dalam tubuh terikat dalam vitamin B12.
Plasma darah mengandung kurang lebih 1 kobal/100 ml.
A. Fungsi
Kobal merupakan komponen vitamin B12 (kobalamin).
Vitamin ini diperlukan untuk mematangkan sel darah merah dan
menormalkan fungsi semua sel. Kobal mungkin juga berperan
dalam fungsi berbagai enzim.

82
1
MODUL

B. Sumber
Mikroorganisme dapat membentuk vitamin B12. Hewan
memamah biak memperoleh kobalamin melalui hubungan simbiosis
dengan mikroorganisme dalam saluran cerna. Manusia tidak dapat
melakukan simbiosis ini, sehingga harus memperoleh kobalamin
dari makanan hewani seperti hati, ginjal, dan daging. Makanan
nabati mengandung sedikit kobal, bergantung pada kandungan
tanah tempat tumbuhnya.
11. SILIKON (Si)
A. Fungsi
Silikon berperan dalam memulai kalsifikasi tulang dan
mempengaruhi sintesis kolagen.
B. Sumber
Silikon terutama terdapat dalam makanan nabati terutama
biji bijian dan serealia utuh. Bir mengandung silikon dalam
kosenttrasi tinggi.
12. VANADIUM (Va)
Vanadium berasal dari nama Dewi Skandinavia yng
menggambarkan kecantikan, kemudahan, dan kemilauan.
A. Fungsi
Berperan dalam fungsi enzim-enzim yang berkaitan dengan
fosforilasi. Vanadium diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan tulang serta untuk reproduksi normal.
B. Sumber
Sumber baik vanadium adalah serealia dan hasilnya. Daging,
ikan dan unggas merupakan sumber yang sedang.

83
1
MODUL

13. TIMAH (Pb)


A. Fungsi
Timah mempunyai pengaruh induksi terhadap enzim
oksigenase hem, yang menyebabkan pemecahan hem dalam ginjal
dan mengganggu fungsi sel yang bergantung pada hem.
B. Sumber
Belum banyak diketahui tentang kandungan timah dalam makanan.
14. NIKEL (Ni)
Nikel terdapat di dalam DNA dan RNA.
A. Fungsi
Menstabilisasi struktuk asam nukleat dan protein atau
sebagai kofaktor atau komponen struktural berbagai enzim.
B. Sumber
Sumber baik nikel adalah kacang-kacangan, serealia, dan
produk serealia. Makanan hewani hanya sedikit mengandung nikel.
C. Akibat Kekurangan
Kekurangan nikel dapat menyebabkan kerusakan hati dan
alat tubuh lain.
15. ARSEN (As) DAN BORON (Bo)
Arsen diduga merupakan zat gizi esensial lain. kebenarannya
masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Penelitan pada tikus dan
anjing percobaan menunjukkan bahwa boron berpengaruh terhadap
metabolisme mineral makro. Supelementasi boron pada perempuan
sesudah menopouse, dapat mencegah kehilangan kalsium dan
demineralisasi tulang.

84
1
MODUL

DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama,
2001
Senam vitalisasi otak lebih meningkatkan fungsi kognitif kelompok lansia
daripada senam lansia di Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten (2011).
Dari,
https://jurnalpediatri.com/2014/10/02/jenis-mikronutien-dan-manfaatnya-
bagi-tubuh/ , 02 Agustus 2017

85

Anda mungkin juga menyukai