O
D TIM DOSEN
U
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN
KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
L
PRODI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO
SURABAYA
TAHUN 2017/2018
MODUL MIKRONUTRIEN
TIM PENYUSUN :
ANGGOTA :
Deskripsi Singkat
M ikronutrien (zat gizi mikro) adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh dalam jumlah sedikit, namun mempunyai peran yang
sangat penting dalam pembentukan hormon, aktivitas enzim
serta mengatur fungsi sistem imun dan sistem reproduksi. Yang termasuk
mikronutrien adalah vitamin (baik yang larut air maupun larut lemak) dan
mineral (makromineral dan mikromineral.). Vitamin adalah komponen organik
yang diperlukan dalam jumlah kecil, namun sangat penting untuk reaksi-reaksi
metabolik di dalam sel, serta diperlukan untuk pertumbuhan normal dan
pemeliharaan kesehatan. Beberapa vitamin berfungsi sebagai koenzim yang
bertanggung jawab terhadap berlangsungnya reaksi-reaksi kimia yang esensial.
Sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim, yaitu vitamin yang
terikat dengan protein (Almatsier 2006; Piliang 2006).
Mikronutrien diperoleh dari luar tubuh seperti dari makanan atau
suplemen, karena tubuh tidak mampu memproduksinya dalam jumlah yang
cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh. Meskipun hanya dibutuhkan tubuh
dalam jumlah yang sangat sedikit, mikronutrien sangat dibutuhkan oleh
tubuh.Kekurangan zat gizi mikro dapat meningkatkan resiko terserang penyakit
menular, kematian akibat diare, campak, malaria dan paru-paru. Kondisi
tersebut merupakan bagian dari 10 penyebab utama kematian di dunia saat ini.
WHO mencatat bahwa lebih dari 2000 juta penduduk di dunia menderita
kekurangan vitamin dan mineral, terutama vitamin A, yodium, besi dan seng.
Zat gizi mikro, baik vitamin maupun mineral diperlukan oleh tubuh
dalam jumlah terbatas, namun mempunyai peranan yang sangat penting.
Kekurangan zat gizi mikro pada tingkat ringan sekalipun, dapat mempengaruhi
kemampuan belajar, mengganggu produktivitas kerja, dan kualitas sumber
daya manusia (World Bank 2006).
1
1
MODUL
Tujuan Pembelajaran
A. Tujuan Pembelajaran Umum :
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Anda mampu menjelaskan tentang
Mikronutrien.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus :
Setelah mengikuti pembelajaran, Anda dapat :
1. Menjelaskan tentang pengertian mikronutrien
2. Menjelaskan tentang macam-macam mikronutrien
3. Menjelaskan tentang pengertian vitamin
4. Menjelaskan tentang macam-macam vitamin
5. Menjelaskan tentang fungsi vitamin
6. Menjelaskan tentang vitamin dalam makanan
7. Menjelaskan tentang pengertian vitamin larut lemak
8. Menjelaskan tentang macam-macam vitamin larut lemak
9. Menjelaskan tentang pengertian vitamin larut air
10. Menjelaskan tentang macam-macam larur air
11. Menjelaskan tentang pengertian mineral
12. Menjelaskan tentang macam-macam mineral
13. Menjelaskan tentang fungsi mineral
14. Menjelaskan tentang sumber mineral
15. Menjelaskan tentang pengertian mineral makro
16. Menjelaskan tentang macam-macam mineral makro
17. Menjelaskan tentang pengertian mineral mikro
18. Menjelaskan tentang macam-macam mineral mikro
2
1
MODUL
Pokok Bahasan
1. Pengertian mikronutrien
2. Macam-macam mikronutrien
3. Pengertian vitamin
4. Macam-macam vitamin
5. Fungsi vitamin
6. Vitamin dalam makanan
7. Pengertian vitamin larut lemak
8. Macam-macam vitamin larut lemak
9. Pengertian vitamin larut air
10. Macam-macam larur air
11. Pengertian mineral
12. Macam-macam mineral
13. Fungsi mineral
14. Sumber mineral
15. Pengertian mineral makro
16. Macam-macam mineral makro
17. Pengertian mineral mikro
18. Macam-macam mineral mikro
3
1
MODUL
Uraian Materi
I. PENGERTIAN MIKRONUTRIEN
4
1
MODUL
5
1
MODUL
6
1
MODUL
Tidak selalu perlu ada dalam makanan Harus selalu ada dalam makanan
sehari hari sehari-hari
Mempunyai prekursor atau provitamin Umumnya tidak mempunyai prekursor
Hanya mengandung unsur unsur C, H, Selain C, H, dan O mengandung N,
dan O kadang-kadang S dan Co
Diabsorbsi melalui sistem limfe Diabsorbsi melalui vena porta
Hanya dibutuhkan oleh organisme Dibutuhkan oleh organisme sederhana
kompleks dan kompleks
Beberapa jenis bersifat toksik pada Bersifat toksik hanya pada dosis
jumlah relatif rendah (6-10 x KGA) tinggi/megadosis (>10 x KGA)
V. FUNGSI VITAMIN
Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi,
pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim
atau sebagai bagian dari enzim. Sebagian besar koenzim terdapat dalam
bentuk apoenzim, yaitu vitamin yang terikat dengan protein. Hingga
sekarang fungsi biokimia beberapa jenis vitamin belum diketahui dengan
pasti.
7
1
MODUL
8
1
MODUL
9
1
MODUL
2. Diferensiasi sel
Vitamin A dalam bentuk asam retinoat memegang
peranan aktif dalam kegiatan inti sek yang dapat dikaitkan
dengan perubahan perwujudan gengen tertentu. Sel-sel yang
paling nyata mengalami diferensiasi adalah sel-sel epitel
khusu, terutama sel-sel goblet, yaitu sel kelenjar yang
mensintesis dan mengeluarkan mukus atau lendir.
3. Fungsi kekebalan
Vitamin A sebagai salah satu mikronutrien yang
mempunyai peran penting sebagai regulator sistem imun dan
juga sebagai anti infeksi (Charles BS, 2004). Vitamin A juga
berfungsi sebagai regulator produksi sitokin. Dalam beberapa
tahun terakhir dibuktikan bahwa vitamin A memegang peran
vital bagi perkembangan embrio sebagai kunci regulator
pertumbuhan dan deferensiasi sel-sel tubuh bagi kehidupan.
Vitamin A mempunyai peranan penting pada regulasi
hemapoetik sistem, mempunyai efek pada perkembangan dan
deferensiasi sel-sel mieloid leukemia telah ditemukan pada
hewan. Kekurangan dan kelebihan vitamin A mempengaruhi
respons imun normal dari tubuh .
Vitamin A merupakan bagian dari senyawa larut
dalam lemak yang penting untuk penglihatan normal,
ekspresi gen, integritas epitel, pertumbuhan, dan fungsi
kekebalan tubuh, terdiri dari retinoid dan pro vitamin A
karotenoid (Rose C et al., 2006). Vitamin A merupakan nama
generik yang menyatakan semua retinoid dan prekursor/
provitamin A/ karotenoid yang mempunyai aktivitas biologik
sebagai retinol. Vitamin A mempunyai peranan penting di
10
1
MODUL
11
1
MODUL
12
1
MODUL
B. Sumber
Sumber Vitamin A terdapat dalam pangan hewani,
sedangkan karoten terutama dalam pangan nabati. Sumber
vitamin A adalah hati, kuning telur, susu (di dalam lemaknya),
dan mentega. Minyak hati ikan digunakan sebgai sumber vitamin
A yang diberikan untuk keperluan penyembuhan. Sumber karoten
adlah sayuran berwarna hijau tua dan buah-buahan yang berwarna
kuning jingga seperti daun singkong, daun kacang, kangkung,
bayam, kacang panjang, buncis, wortel, tomat, jagung kuning,
pepaya, mangga, nangka masak, dan jeruk. Minyak kelapa sawit
yang berwarn merah kaya akan karoten.
Tabel 1.2 Nilai Vitamin A berbagai bahan makanan (Retinol Ekivalen /100 g)
Bahan Makanan RE Bahan Makanan RE
Hati Sapi 13170 Daun katuk 3111
Kuning telur bebek 861 Sawi 1940
Kuning telur ayam 600 Kangkung 1890
Ayam 243 Bayam 1827
Ginjal 345 Ubi jalar merah 2310
Ikan sardin (Kaleng) 250 Mentega 1287
Minyak ikan 24000 Margarin 600
Minyak kelapa sawit 18000 Susu bubuk full cream 471
Minyak hati ikan hiu 2100 Keju 225
Wortel 3600 Susu kental manis 153
Daun singkong 3300 Susu segar 39
Daun pepaya 5475 Mangga masak pohon 1900
Daun lamtoro 5340 Pisang raja 285
Daun tales 3118 Tomat masak 450
13
1
MODUL
14
1
MODUL
3. Infeksi
Fungsi kekebalan tubuh menurun sehingga mudah
terserang infeksi, salah satunya adalah infeksi saluran
15
1
MODUL
16
1
MODUL
17
1
MODUL
18
1
MODUL
Osteomalasia Riketsia
E. Akibat kelebihan
Konsumsi vitamin D dalam jumlah berlebih mencapai lima kali
AKG, yaitu lebih dari 25 mikrogram (1000 SI) sehari, akan
menyebabkan keracunan. Tanda-tanda khas adalah akibat
hiperkalsemia, seperti lemah, sakit kepala, kurang nafsu makan,
diare, muntah-muntah, gangguan mental dan pengeluaran urin
berlebihanan. Pada bayi yang diberi vitamin D berlebihan,
menunjukkan gangguan saluran cerna, rapuh tulang, gangguan
pertumbuhan dan kelambatan perkembangan mental.
3. VITAMIN E
Vitamin E atau biasa disebut Tokoferol berasal dari bahasa
Yunani dari kata tokos yang berarti kelainan dan pherein berarti yang
menyebabkan. Hewn tidak dapat mensintesis vitamin E dalam tubuhnya
sehingga harus memperolehnya dari makanan nabati.
A. Fungsi
Fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan yang larut dalam
lemak dan mudah memberikan hidrogen dan gugus hidroksil (OH)
pada struktur cincin ke radikal bebas. Serta sebagai peroksidasi
lipida dan vitamin E dan sistem pertahanan antioksidan.
19
1
MODUL
20
1
MODUL
21
1
MODUL
E. Akibat kelebihan
Menggunakan vitamin E secara berlebihan dapat menimbulkan
keracunan. Dalam dosis tingi juga dapat meningkatkan efek obat
antikoagulan yang digunakan untuk mencegah penggumpalan darah.
4. VITAMIN K
Karrer, seorang ahli kimia dari swiss, pada tahun 1939 ia
berhasil mengisolasi vitamin larut lema yang dinamakan vitamin K
(dari koagulation). Faktor ini ternyata merupakan kelompok senyawa
yang terdiri atas filokinon yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan
menakinon yang terdapat dalm minyak ikan dan daging. Menakinon
juga dapat disintesis oleh bakteri di dalam usus halus manusia.
A. Fungsi
Fungsi vitamin K yang diketahui adalah dalam pembekuan darah.
Vitamin K ternyata merupakan kofaktor enzim karboksilase yang
mengubah residu protein berupa asam glutamat (glu) menjadi
gamakarboksiglutamat (gla). Gla-protein didalam otak diduga
berperan dalam metabolisme sulfatida yang diperlukan untuk
pengembanagan otak.
22
1
MODUL
B. Sumber
Sumber utama vitamin K adalah hati, sayuran berwarna
hijau, kacang buncis, kacang polong, kol, dan brokoli. Semakin
hijau daun-daunan semakin tinggi kandungan vitamin K nya.
Dalan jumlah lebih kecil adalah susu, daging, telur, cerealia, buah-
buahan, dan sayur-sayuran. Sumber penting vitamin K lain adalah
klora bakteri dalam usus halus (jejunum dan ileum).
Tabel 1.8 Nilai Vitamin K berbagai bahan makanan ( /100 g)
Bahan Makanan Bahan Makanan
Susu sapi 3 Asparagus 57
Keju 35 Buncis 14
Mentega 30 Brokoli 200
Ayam 11 Kol 125
Daging sapi 7 Daun selada 129
Hati sapi 92 Bayam 89
Hati ayam 7 Kentang 3
Minyak jagung 10 Tomat 5
Jagung 5 Pisang 2
Gandum 5 Jeruk 1
Tepung terigu 4 Kopi 38
Roti 4 Teh hijau 712
Sumber : R.E. Olson, 1973 dalam Wilson, E.D, K.H. Fisher dan P.A Garcia,
Principles of Nutrition, 1979, hlm. 194
23
1
MODUL
Penggumpalan Darah
24
1
MODUL
E. Akibat kelebihan
Kelebihan vitamin K hanya bisa terjadi bila vitamin K
diberikan dalam bentuk berlebihan berupa vitamin K sintetik
menadion. Gejala kelebihan vitamin K adaalah hemolisis sel darah
merah, sakit kuning (jaundice) dan kerusakan pada otak.
25
1
MODUL
26
1
MODUL
27
1
MODUL
28
1
MODUL
29
1
MODUL
Skorbut
E. Akibat Kelebihan
Kelebihan vitamin C berasal dari makanan tidak
menimbulkan gejala. Tetapi konsumsi vitamin C berupa suplemen
secara berlebihan tiap hari dapat menimbulkan hiperoksaluria dan
risiko lebih tinggi terhadap batu ginjal.
2. VITAMIN B1 (TIAMIN)
Tiamin dalam bentuk Koenzim Tiamin Pirofosfat (TPP) atau
Trifosfat (TTP) memegang peranan esensial dalam transformasi
30
1
MODUL
31
1
MODUL
32
1
MODUL
33
1
MODUL
34
1
MODUL
35
1
MODUL
36
1
MODUL
37
1
MODUL
38
1
MODUL
39
1
MODUL
40
1
MODUL
B. Sumber
Vitamin B6 terdapat paling banyak di dalam khamir,
kecambah gandum, hati ginjal, cerealia tumbuk, kacang-kacangan,
kentang, dan pisang. Susu, telur, sayur, dan buah mengandung
sedikit vitamin B6.
C. Angka Kecukupan Vitamin B6 yang Dianjurkan
Karena vitamin B6 banyak berperan dalam metabolisme protein,
kebutuhannya sebanding dengan kebutuhan protein. Kecukupan
vitamin B6 di Amerika Serikat adalah 0,016 mg/g protein atau
rata rata 2 mg/hari untuk laki-laki dewasa dan 1,6 mg untuk
wanita dewasa.
Tabel 2.9 Angka kecukupan gizi piridoksin yang dianjurkan
Golongan Umur AKP () Golongan Umur AKP ()
0-6 bulan 0,1 Wanita :
7-11 bulan 0,3 10-12 tahun 1,2
1-3 tahun 0,5 13-15 tahun 1,2
4-6 tahun 0,6 16-18 tahun 1,2
7-9 tahun 1,0 19-29 tahun 1,3
30-49 tahun 1,3
50-64 tahun 1,5
65 tahun 1,5
Pria : Hamil +0,4
10-12 tahun 1,3 Menyusui :
13-15 tahun 1,3 0-6 bulan +0,5
16-18 tahun 1,3 7-12 bulan +0,5
19-29 tahun 1,3
30-49 tahun 1,3
50-64 tahun 1,7
41
1
MODUL
65 tahun 1,7
42
1
MODUL
A. Fungsi
Fungsi utama koenzim folat (THFA) adalah memindahakn
atom karbon tunggal dalam bentuk gugus formil, hidrosimetil atau
metil dalam reaksi-reaksi penting metabolisme beberapa asam
amino dan sintesis asam nukleat. THFA berperan dalam saing
mengubah antara serindan gliserin, oksidasi glisin, metilasi
prekursor etanolamin menjadi vitamin kolin. Folat juga dibutuhkan
dalam perubahan histidin menjadi asam glutamat.
B. Sumber
Sumber folat terutama terdpat pada sayuran hijau, hati,
daging tanpa lemak, cerealia utuh, bij-bijian, kacang-kacangan, dan
jeruk.
Tabel 3.0 Nilai Folat berbagai bahan makanan ( /100 g)
Bahan Makanan Bahan Makanan
Hati ayam 1128 Asparagus 109
Hati sapi 250 Bayam 134
Ginjal (sapi) 45,3 Rumput laut kering 4700
Ikan kembung 36,5 Daun kacang 109,8
Ganggang laut 61 Daun selada 88,8
Kepiting 56 Kucai 57,8
Ubi jalar 52 Kacang kedelai 210
Gandum 49 Kacang hijau 121
Bungkil kacang tanah 124 Kacang merah 180
Jeruk mandarin 5,1 Pindakas 125
Sumber : Food Compotition Table For Use in East Asia, FAO, 1972
43
1
MODUL
44
1
MODUL
45
1
MODUL
46
1
MODUL
47
1
MODUL
48
1
MODUL
49
1
MODUL
50
1
MODUL
51
1
MODUL
52
1
MODUL
53
1
MODUL
A. Fungsi
Bersama natrium, kalium memegang peranan dalam
pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
keseimbangan asam basa. Bersama kalsium, kalium berperan
dalam transmisi saraf dan relaksasi otot. Didalam sel, kalium
berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik,
terutama dalam metabolisme energi dan sintesis glikogen dan
protein. Kalium berperan dalam pertumbuhan sel.
B. Sumber
Kalium terdapat di dalam semua makanan berasal dari
tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan
mentah/segar, terutama buah, sayuran, dan kacang-kacangan.
Tabel 3.5 Nilai Kalium berbagai bahan makanan ( /100 g)
Bahan Makanan Bahan Makanan
Beras giling 241 Pepaya 221
Singkong 394 Mangga 214
Kentang 396 Durian 601
Kacang tanah 421 Anggur 111
Kacang merah 1151 Jeruk manis 162
Kacang hijau 1132 Nenas 125
Kacang kedelai 1504 Semangka 102
Jambu monyet, biji 420 Selada 254
Kelapa 555 Bayam 461
Apokat 278 Tomat 235
Pisang 435 Wortel 245
Sumber : Food Compotition Table For Use in East Asia, FAO, 1972
54
1
MODUL
55
1
MODUL
56
1
MODUL
57
1
MODUL
D. Akibat Kekurangan
Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat
menyebabkan gangguan pertumbuhan. tulang kurang kuat,
mudah bengkok dan rapuh. Kekurangan kasium dapat
menyebabkan osteoporosis dan osteomalasia yang dinamakan
juga riketsia. Kadar kalsium dalam darah yang sngat rendah
dapat menyebabkan tetani atau kejang.
E. Akibat Kelebihan
Konsumsi kalsium hendaknya tidak melebihi 2500 mg
sehari. Kelebihan kalsium dapat menimbulkan batu ginjal atau
gangguann ginjal. Disamping itu, dapat menyebabkan konstipasi
(susah BAB). Kelebihan kalsium bisa terjadi bila menggunakan
suplemen kalsium berupa tablet atau bentuk lain
5. FOSFOR (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh,
yaitu 1% dari berat badan. Kurang lebih 85% fosfor di dalam tubuh
terdapat sebagai garam kalsium fosfat, yaitu bagian dari kristal
hidroksiapatit di dalam ruang dan gigi yang tidak dapat larut. Fosfor
selebihnya terdapat di dalam semua sel tubuh separuhnya di dalam
cairan ekstraselular.
A. Fungsi
Fosfor memegang peranan penting dalam reaksi yang berkaitan
dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk ATP.
Selain itu, fosfor mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh, yaitu
1. Kalsifikasi tulang dan gigi
2. Mengatur pengalihan energi
3. Absorbsi dan transportasi zat gizi
58
1
MODUL
59
1
MODUL
60
1
MODUL
E. Akibat Kelebihan
Kelebihan fosfor karena makanan jarang terjadi. Bila kadar
fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga
dapat menimbulkan kejang.
6. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah
natrium di dalam cairan interselular. Magnesium di dalam alam
merupakan bagian dari klorofil daun. Kurang lebih 60% dari 20-28
mg magnesium di dalam tubuh terdapat di dalam tulang dan gigi, 26%
di dalam otot dan selebihnya di dalam jaringan lunak lainnya serta
cairan tubuh.
A. Fungsi
Fungsi magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama
dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin di dalam darah
pada manusia yaitu untuk pernapasan. Magnesium juga terlibat
dalm proses metabolisme. Disamping itu, magnesium juga
memegang peranan penting dalam lebih daaari 300 jenis sistem
enzim di dalam tubuh. Magnesium bertindak di dalam semua sel
jaringan lunak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi biologik,
termasuk reaksi yang berkaitan dengan metabolisme energi,
karbohidrat, lipida, protein, dan asam nukleat serta dalam
sintesis, degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA. Di dalam
cairan sel ekstraselular megnesium berperan dalam transmisi
saraf, kontraksi otot, dan pembekuan darah. Magnesium juga
mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium di dalam
email gigi.
61
1
MODUL
B. Sumber
Sumber utama magnesium adalah sayuran hijau, serealia tumbuk,
biji-bijian dan kcang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta
cokelat juga merupakan sumber magnesium yang baik.
C. Angka Kecukupan Magnesium yang Dianjurkan
Tabel 4.0 Angka kecukupan gizi magnesium yang dianjurkan
Golongan Umur AKM () Golongan Umur AK. ()
0-6 bulan 25 Wanita :
7-11 bulan 55 10-12 tahun 180
1-3 tahun 60 13-15 tahun 230
4-6 tahun 90 16-18 tahun 240
7-9 tahun 120 19-29 tahun 250
30-49 tahun 270
50-64 tahun 270
65 tahun 270
Pria : Hamil +40
10-12 tahun 170 Menyusui :
13-15 tahun 220 0-6 bulan +0
16-18 tahun 270 7-12 bulan +0
19-29 tahun 290
30-49 tahun 300
50-64 tahun 300
65 tahun 300
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
D. Akibat Kekurangan
Kekurangan magnesium berat menyebabka kurang nafsu
makan, gangguan dalam pertumbuhan, mudah tersinggung,
62
1
MODUL
63
1
MODUL
XVII.PENGERTIAN MIKROMINERAL
64
1
MODUL
65
1
MODUL
66
1
MODUL
67
1
MODUL
68
1
MODUL
A. Fungsi
Seng memegang peranan esensial dalm banyak fungsi tubuh.
Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pada kegiatan lebih
dari 200 enzim, seng berperan dalam berbagai aspek metabolisme,
seperti reaksi-reaksi yang berkaitan dengan sintesis dan degradasi
karbohidrat, protein, lemak dan asam nukleat.
Seng juga berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi
laki-laki dan pembentukan sperma. Disamping itu, seng diperlukan
untuk sintesis alat angkut vitamin A protein pengikat retinol
(Retinol Binding Protein/RBP) di dalam hati. Seng juga berperan
dalam fungsi kekebalan, yaitu dalam fungsi sel T dan dalam
pembentukan antibodi oleh sel B. Seng tampaknya juga berperan
dalam metabolisme tulang, transpor oksigen dan pemunahan radikal
bebas, pembentukan struktur dan fungsi membran serta proses
penggumpalan darah.
B. Sumber
Sumber paling baik adalah sumber protein hewani, terutama
daging, hati, kerang, dan telur. Serealia tumbuk dan kacang-
kacangan juga merupakan sumber yang baik, namun mempunyai
ketersediaan biologik yang rendah.
69
1
MODUL
70
1
MODUL
71
1
MODUL
72
1
MODUL
D. Akibat Kekurangan
Bila kekurangan berlanjut, sel kelenjar tiroid membesar
dalam usaha meningkatkan pengambilan iodium oleh kelenjar
tersebut. Bila pembesaran ini menampak dinamakan gondok
sederhana. Bila terdapat secara meluas di suatu daerah dinamakan
gondok endemik. Geja kekurangan iodium adalah malas dan
lamban, kelenjar tiroid membesar, pada ibu hamil dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, dan dalam
keadaan berat bayi lahir dalam keadaan cacat mental yang
permanen serta hambatan pertumbuhan yang dikenal dengan
keratinisme. Kekurangan iodium pada anak-anak menyebabkan
kemampuan belajar yang rendah.
E. Akibat Kelebihan
Suplemen iodium dalam dosis terlalu tinggi dapat
menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid, seperti hanlnya
kekurangan idium. Dalam keadaan berat hal ini dapat menutup jalan
pernapasan sehingga menimbulkan sesak napas.
4. TEMBAGA (Cu)
Tembaga ada di dalam tubuh sebanyak 50-120 mg. Sekitar 40%
ada di dalam otot, 15% ada di dalam hati, 10% ada di dalam otak, 6%
ada di dalam darah dan selebihnya di dalam tulang, ginjal, dan jaringan
tubuh lain. di dalam plasma, 60% dari tembaga terikat pada
seruloplasmin, 30% pada transkuprein dan selebihnya pada albumin dan
asam amino.
A. Fungsi
Fungsi utama tembaga di dalam tubuh adalah sebagai bagian
dari enzim. Tembaga memegang peranan dlam menjaga anemia
dengan cara membantu absorbsi besi, merangsnag sintesis
73
1
MODUL
74
1
MODUL
75
1
MODUL
76
1
MODUL
D. Akibat Kelebihan
Keracunan karena kelabihan mngan dapat terjadi bil
lingkungan terkontaminasi oleh mangan. Pekerja tambang yang
mengisap mangan yang ada pada debu tambang untuk jangka waktu
lmaa, menunjukkan gejala-gejala kelainan otak disertai penampilan
dan tingkah laku abnormal, yang menyerupai penyakit Parkinson.
6. KROM (Cr)
Krom merupakan mineral esensial yang berperan dalam metabolisme
karbohidrat dan lipida.
A. Fungsi
Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan
lipida. Krom bekerja sama degan insulin dalam memudahkan
masuknya gukosa ke dalam sel-sel, dengan demikian dalam
pelepasan energi.
B. Sumber
Sumber krom terbaik adalah makanan nabati. Kandungan
krom dalam tanaman bergantung pada jenis tanaman, kandungan
krom tanah dan musim. Sayuran mengandung 30-50 ppm, biji-
bijian dan serealia utuh 30-70 ppm dan buah 20 ppm. Hasil laut
daging juga merupakan sumber krom yang baik.
C. Angka Kecukupan Krom yang Dianjurkan
Kekurangan krom karena makanan jarang terjadi, oleh
karena itu AKG untuk krom belum ditentukan. Amerika Serikat
menetapkan jumlah yang aman untuk dikonsumsi oleh orang
dewasa adalah sebanyak 50-200 sehari.
D. Akibat Kekurangan
Percobaan pada hewan menunjukkan bahwa kekurangan
krom dapat menyebabkan gangguan toleransi terhadap glukosa,
77
1
MODUL
78
1
MODUL
79
1
MODUL
80
1
MODUL
9. FLUOR (F)
A. Fungsi
Fluor dianggap zat gizi esensial karena peranannya dalam
mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi. Pada saat gigi dan
tulang dibentuk, pertama terbentuk kristal hidroksiapatit yang terdiri
atas kalsium dan fosfor. Kemudian fluor akan menggantikan guguk
hidroksil (OH) pada kristal tersebut dan membentuk fluorapasit.
Pembentukan fluoroapasit ini menjadikan gigi dan tulang terhadap
kerusakan. Fluor diduga dapat mencegah osteoporosis (tulang
keropos) pada orang dewasa dan orang tua.
B. Sumber
Fluor terdapat di dalam tanah, air, tumbuh-tumbuhan, dan
hewan. Hanya sedikit sekali ada di dalam tubuh manusia, namun
peranannya penting. Air yang diperoleh melalui Perusahaan Air
Minum (PAM) sudah difluorodisasi.
C. Angka Kecukupan Fluor yang Dianjurkan
Tabel 4.8 Angka kecukupan gizi fluor yang dianjurkan
Golongan Umur AKF () Golongan Umur AKF ()
0-6 bulan 0,01 Wanita :
7-11 bulan 0,4 10-12 tahun 1,9
1-3 tahun 0,6 13-15 tahun 2,4
4-6 tahun 0,9 16-18 tahun 2,5
7-9 tahun 1,2 19-29 tahun 2,5
30-49 tahun 2,7
50-64 tahun 2,7
65 tahun 2,7
Pria : Hamil +0
81
1
MODUL
82
1
MODUL
B. Sumber
Mikroorganisme dapat membentuk vitamin B12. Hewan
memamah biak memperoleh kobalamin melalui hubungan simbiosis
dengan mikroorganisme dalam saluran cerna. Manusia tidak dapat
melakukan simbiosis ini, sehingga harus memperoleh kobalamin
dari makanan hewani seperti hati, ginjal, dan daging. Makanan
nabati mengandung sedikit kobal, bergantung pada kandungan
tanah tempat tumbuhnya.
11. SILIKON (Si)
A. Fungsi
Silikon berperan dalam memulai kalsifikasi tulang dan
mempengaruhi sintesis kolagen.
B. Sumber
Silikon terutama terdapat dalam makanan nabati terutama
biji bijian dan serealia utuh. Bir mengandung silikon dalam
kosenttrasi tinggi.
12. VANADIUM (Va)
Vanadium berasal dari nama Dewi Skandinavia yng
menggambarkan kecantikan, kemudahan, dan kemilauan.
A. Fungsi
Berperan dalam fungsi enzim-enzim yang berkaitan dengan
fosforilasi. Vanadium diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan tulang serta untuk reproduksi normal.
B. Sumber
Sumber baik vanadium adalah serealia dan hasilnya. Daging,
ikan dan unggas merupakan sumber yang sedang.
83
1
MODUL
84
1
MODUL
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama,
2001
Senam vitalisasi otak lebih meningkatkan fungsi kognitif kelompok lansia
daripada senam lansia di Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten (2011).
Dari,
https://jurnalpediatri.com/2014/10/02/jenis-mikronutien-dan-manfaatnya-
bagi-tubuh/ , 02 Agustus 2017
85