Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH GIZI REPRODUKSI

TENTANG VITAMIN DAN MINERAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gizi Reproduksi

Dosen Pengampu : Sri Wahyuni, S.Kp, Ns., S.Tr.Keb.,M.Kes

Disusun Oleh:

KELOMPOK 2

1. Lailatul Maksumah (P1337424423177)


2. Intan Dwi Luri Aprilia (P1337424423183)
3. Shinta Ayu Komalasari (P1337424423185)
4. Ofi Mei Saputri (P1337424423199)
5. Putri Nur Syakila Rahmah (P1337424423210)
6. Fitriani Putri Radja Welem (P1337424423222)

PRODI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI


PROGRAM KELAS ALIH JENJANGJURUSAN KEBIDANA SEMARANG
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah gizi reproduksi vitamin dan
mineral.

Adapun gizi reproduksi tentang vitamin dan mineral ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin. Tentu pula dengan bantuan berbagai pihak. Untuk
itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan dari segi penyusunan bahasa maupun dari segi lainnya. Oleh karena
itu kami ingin para pembaca dapat memberikan kritik dan saran kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki makalah gizi reproduksi tentang vitamin dan
mineral ini. Kami mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil
pengetahuan dan manfaatnya sehingga dapat dijadikan pembelajaran dalam
kehidupan.

Semarang, 19 Januari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 3
C. Tujuan....................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN TEORI......................................................................... 5
A. Pengertian Vitamin.................................................................... 5
B. Klasifikasi Vitamin................................................................... 5
C. Dampak Kekurangan Vitamin................................................... 5
D. Dampak Kelebihan Vitamin...................................................... 9
E. Pengertian Mineral.................................................................... 10
F. Klasifikasi Mineral.................................................................... 11
G. Dampak Kekurangan Mineral................................................... 11
H. Dampak Kelebihan Mineral...................................................... 13
BAB III PENUTUP........................................................................................ 14
A. Kesimpulan............................................................................... 14
B. Saran.......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gaya hidup masyarakat Indonesia yang mulai mengikuti gaya hidup orang

Barat dapat mengubah pola pikir mereka pula, seperti gaya makan. Orang

Indonesia pada zaman dahulu sangat berbeda dengan orang Indonesia pada

zaman sekarang, wanita Indonesia yang dahulu rajin memasak dan pandai

memasak sekarang mulai hilang. Gaya hidup barat telah menelan kebiasaan

memasak para wanita Indonesia, mereka lebih suka bekerja dan bekerja

bukan dirumah dan memasak untuk kebutuhan asupan gizi yang baik. Mereka

cenderung memilih makanan cepat saji yang terkesan lebih cepat dan mudah

dengan rasa yang enak. Namun, pernahkah mereka berpikir kandungan gizi

apa yang ada di dalannya, apa yang dapat ditimbulkan makanan – makanan

cepat saji yang mengandung bahan pengawet yang kurang baik bagi tubuh

kita.

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot

molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap

organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari

gabungan kata bahasa Latin vital yang artinya "hidup" dan amina (amine)

yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N),

karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa

banyakvitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi

enzimologi (ilmutentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia

1
2

yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan

tubuh untuk dapat bertumbuh danberkembang secara normal.

Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat

bertumbuh danberkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain

vitamin A, C, D, E, K, dan B(tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat,

biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat).Walau memiliki peranan yang

sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin Ddan vitamin K

dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh

memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi.

Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi

dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain

dapat diperoleh melalui suplemen makanan. Vitamin memiliki peranan

spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat

kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat

mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam

jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme

di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat

digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan

istilah avitaminosis.

Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan

oleh mahkluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga

di kenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan

bakar, semua senyawa organik akan rusak, Sebagian besar karbon berubah
3

menjadi gas karbondioksida (CO), hidrogen menjadi uap air, dan Nitrogen

menjadi uap nitrogen (N) sebagian besar mineral akan tertinggal dalam

bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan menjadi

penggabungan antar individu atau dengan oksigen terbentuk garam

anorganik. Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahanbiologi,

tetapi tidak atau belum semua mineral tersebut terbuktik esensial, sehingga

mineral esensial dan mineral non esensial. Mineral esensial yaitu mineral

yang sangat diperlukan dalam proses fisiologi makluk hidup untuk membantu

kerja enzim atau pembentukkan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam

tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro.

Berdasarkan kebutuhannya di dalam tubuh, mineral dapat digolongkan

menjadi 2 kelompok utama yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral

makro adalah mineral yang menyusun hampir 1% dari total berat badan

manusia dan dibutuhkan dengan jumlah lebih dari 1000 mg/hari, sedangkan

mineral mikro merupakan mineral yang dibutuhkan dengan jumlah kurang

dari 100 mg /hari (Darmono, 1995). Mineral yang termasuk di dalam kategori

mineralmakro utama adalah kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (Mg), sulfur

(S), kalium (K), klorida (Cl), dan natrium (Na). Sedangkan mineral mikro

terdiri dari kromium (Cr), tembaga (Cu), fluoride (F), yodium (I) , besi (Fe),

mangan (Mn), silisium (Si) and seng (Zn).


4

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian vitamin dan mineral ?

2. Apa fungsi dari macam-macam vitamin dan mineral dalam tubuh ?

3. Apa sumber-sumber vitamin dan mineral ?

4. Apa akibat kekurangan vitamin dan mineral ?

C. Tujuan

1. Mengetahui Pengertian vitamin dan mineral

2. Mengetahui fungsi dari macam-macam vitamin dan mineral dalam tubuh

3. Mengetahui sumber-sumber vitamin dan mineral

4. Mengetahui akibat kekurangan vitamin dan mineral


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Teori

1. Vitamin

a. Pengertian Vitamin

Vitamin adalah senyawa organik yang tersusun dari karbon,

hidrogen, oksigen dan terkadang nitrogen atau elemen lain yang

dibutuhkan dalam jumlah kecil agar metabolisme, pertumbuhan dan

perkembangan berjalan normal. Vitamin tidak dapat digunakan untuk

menghasilkan energi (Purba D.H., 2022).

b. Klasifikasi Vitamin

Vitamin dapat dipilah menjadi dua kelompok yaitu kelompok

yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air. Vitamin yang larut

dalam lemak terdiri dari vitamin A, D, E, K. Sedangkan vitamin yang

larut dalam air terdiri dari vitamin B komplek yang dibedakan

menjadi 8 jenis vitamin yaitu vitamin B1 (Tiamin), vitamin B2

(Riboflavin), vitamin B3 (Niasin), vitamin B5 (Pantothenic Acid),

vitamin B6 (Piridolasin), vitamin B7 (Biostin), vitamin B9 (Folat),

vitamin B12 (Kobalamin) dan vitamin C (Purba D.H., 2022).

c. Dampak Kekurangan Vitamin

a) Berikut beberapa kondisi dampak kekurangan vitamin yang larut

dalam lemak Purba D.H., (2022), yaitu :

5
6

1. Vitamin A

Vitamin A dikenal dengan retinol. Dampak kekurangan

vitamin A menyebabkan berkurangnya daya penglihatan. Salah

satunya penyakit xerophtalmia, yang ditandai dengan mata

mongering. Penyakit ini jika tidak ditangani dengan baik

mengakibatkan kerusakan pada kornea. Kornea akan rusak

sepenuhnya dan mengakibatkan kebutaan. Selain itu kekurangan

vitamin A mengakibatkan terganggunya masa pertumbuhan serta

mudah mengalami infeksi.

2. Vitamin D
Kekurangan vitamin D mengakibatkan kelainan atau

penyakit seperti rachitis (rickets), osteoporosis serta rheumatoid

arthtritis. Pada anak-anak, kekurangan vitamin D menyebabkan

tulang menjadi lebih lunak dan mengalami pertumbuhan yang

tidak seharusnya, pembesaran epifisis pada tulang panjang dan

bentuk kaki yang tidak teratur.

Pada orang dewasa yang menderita osteomalasia, mereka

akan mengalami rasa sakit dan tidak nyaman pada pertulangan

dan otot, rasa pegal yang kronis atau arthtritis. Karena reseptor

vitamin D terdapat pada otot yang menempel pada tulang,

kekurangan vitamin D mengakibatkan otot menjadi lemah dan

meningkatkan risiko timbulnya penyakit lain seperti sakit di

bagian tulang dada dan rusuk, serta sakit pada tulang punggung

bagian bawah.
7

Kekurangan vitamin D selama kehamilan meningkatkan

risiko Panjang lahir pendek, lingkar kepala dan lingkar dada

yang lebih rendah, serta BBLR (Simanjuntak & Elly, 2021).

3. Vitamin E

Vitamin E dikenal sebagai tokoferol. Vitamin ini

mempunyai pengaruh pada Kesehatan reproduksi. Defisiensi

vitamin E jarang terjadi, namun dapat terjadi pada bayi yang

dilahirkan secara prematur. Tanpa asupan vitamin E yang cukup,

sel darah merah pada bayi tersebut akan pecah dan menyebabkan

anemia.

4. Vitamin K
Vitamin K mempunyai peran penting dalam proses

pembekuan darah, karena mempengaruhi dalam pembentukan

protombin di dalam hati. Dampak kekurangan vitamin K

menyebabkan prothrombin dalam darah berkurang dan jika

terjadi luka, maka luka tersebut akan banyak mengeluarkan darah

karena luka sukar menutup dan mengering. Pada bayi yang

berumur hingga 6 bulan, kekurangan vitamin K kemungkinan

akan mengalami sindrom haemoragik.

b) Berikut beberapa kondisi dampak kekurangan vitamin yang larut

dalam air Purba D.H., (2022), yaitu :

1. Vitamin B1 (Tiamin)

Dampak kekurangan vitamin B1 menyebabkan selera

makan akan turun, depresi dan gangguan pada sistem saraf


8

(neuromuscular). Bila kekurangan berlanjur akan timbul penyakit

beri-beri. Gejala beri-beri sebagai berikut : sistem saraf dan

kardiovaskuler terpengaruh, mental confusion, lemah otot,

hilangnya “sentakan” lutut dan sikut, nyeri pada otot kepala,

kelumpuhan, edema, otot mengerut dan jantung membesar

2. Vitamin B2 (Riboflavin)

Kekurangan vitamin B2 ditandai oleh cheilosis, yaitu

peradangan pada sudut mulut dan bibir. Jika berlanjut

menimbulkan glossitis, yaitu lidah menjadi halus dan berwarna

merah keunguan serta peradangan kulit bersisik.

3. Vitamin B3 (Niasin)

Kekurangan vitamin 3 menyebabkan timbulnya pellagra.

Penyakit ini dicirikan dengan kriteria dermatitis, diare dan

depresi. Gejala awal kekurangan niasin adalah tenggorokan

seperti terbakar, lidah merah dan bengkak. Gejala neurologik

berhubungan dengan degenarasi jaringan syaraf, dan gejalanya

insomnia, iritasi, vertigo, pusing dan pada kondisi kronis timbul

halusinasi.

4. Vitamin B 9 (Folat)

Kekurangan vitamin ini menyebabkan toxemia of

pregnancy, infeksi, scurvy, dan rheumatoid arthtritis, Toxemia of

pregnancy adalah kondisi yang sering terjadi saat akhir kemailan,

gejalanya termasuk tekanan darah tinggi, protein urin dan edama.


9

5. Vitamin B12 (Kobalamin)

Kekurangan vitamin B12 menimbulkan pernicious anemia,

yaitu tahap akhir dari gangguan imunitas tubuh di mana sel

parietal di dalam lambung berkurang jumlahnya, yang

mengakibatkan terhambatnya produksi factor instrinsik,

kemudian vitamin B12 tidak dapat berikatan dengan antibody.

Beberapa gejala sistem saraf yang tampak dari defisiensi vitamin

B 12 adalah gangguan saraf sensori pada alat gerak, rasa gatal

yang timbul tanpa sebab dan mati rasa pada ujung jari.

6. Vitamin C (Asam Askorbat)

Gejala awal kekurangan vitamin C adalah gusi berdarah,

apabila berlanjut dapat menimbulkan sintesis kolagen terhambat,

perdarahan berlanjut, oto jantung melemah, kulit menjadi kasar,

kecoklatan dan kering, luka sulit disembuhkan, pembentukan

tulang terhambat, gigi cepat tanggal.

d. Dampak Kelebihan Vitamin


1. Vitamin A
Kelebihan vitamin A dapat meningkatkan risiko tulang
keropos (osteoporosis). Selain itu, penelitian juga menunjukkan
bahwa konsumsi vitamin A lebih dari 1,5 miligram per hari dapat
meningkatkan risiko terjadinya patah tulang
2. Vitamin B
Jika kelebihan vitamin B, berbagai gangguan kesehatan
seperti mual, gangguan hati serta flushing bisa terjadi
10

3. Vitamin C
Konsumsi vitamin C secara berlebihan dapat menimbulkan
rasa mual, muntah, diare, sakit kepala dan sakit perut
4. Vitamin D
Konsumsi vitamin D berlebihan bisa menyebabkan
penumpukan kalsium dalam darah, srteri dan jaringan lunak.
Selain itu, beberapa orang dilaporkan mengalami batu ginjal
akibat kelebihan vitamin D
5. Vitamin E
Vitamin E jika di konsumsi secara berlebihan dapat
menimbulkan efek samping berupa memar, ruam, sakit kepala dan
kelelahan. Penelitian juga menunjukka bahwa kelebihan vitamin E
dapat meningkatkan risiko terjadinta penyakit stroke

2. Mineral
a. Pengertian Mineral
Mineral merupakan komponen anorganik yang terdapat dalam

tubuh manusia. Sumber paling baik mineral adalah makanan hewani,

kecuali magnesium yang lebih banyak terdapat dalam makanan

nabati.

Mineral berasal dari makanan hewani mempunyai ketersediaan

biologis lebih tinggi daripada yang berasal dari makan nabati,

makanan mengandung lebih sedikit bahan pengikat mineral daripada

makanan nabati (Purba D.H., 2022).

Fungsi mineral di dalam tubuh yaitu memelihara keseimbangan

asam, basa, pembentukan jaringan tubuh, mengatalisis reaksi dan

komponen hormon dan enzim (Purnamasari et al., 2022).


11

b. Klasifikasi Mineral
Menurut Purnamasari et al., (2022) berdasarkan jumlahnya dalam

tubuh manusia, mineral dibedakan menjadi makro mineral dan mikro

mineral yaitu :

 Makro mineral adalah mineral yang dibutuhkan tubuh 100

mg/hari, seperti kalsium (Ca), Klor (CI), Magnesium (Mg),

Kalium (K), Natrium (Na), dan belerang (S).

 Mikro mineral adalah mineral yang dibutuhkan kurang dari

100 mg/hari, seperti tembaga (Cu), flour (F), besi (Fe),

yodium (I), mangan (Mn), cobalt (Co) dan seng (Zn).

c. Dampak Kekurangan Mineral


Beberapa kondisi kekurangan mineral menurut Purba D.H., (2022),

yaitu :

1. Kalsium (Ca)

Kekurangan kalsium menyebabkan terjadinya osteoporosis

dan osteomalasia. Osteoporosis disebabkan oleh penurunan

massa tulang akibat absopsi kalsium yang kurang baik,

kurangnya jumlah kalsium dalam makanan yang berlangsung

lama, proses resorpsi tulang yang meningkat dan proses

klasifikasi tulang yang terhambat. Osteomalasia adalah kondisi

penurunan kualitas tulang. Kondisi ini sering terjadi pada Wanita

yang tinggal di daerah subtropic di mana intensitas sinar

matahari rendah dan jarang terkena sinar matahari,


12

mengkonsumsi obat-obatan antikonsulsif atau kekurangan

cadangan mineral kalsium akibat kehamilan atau menyusui

dalam waktu lama.

2. Magnesium (Mg)

Kekurangan magnesium menyebabkan kondisi gemetaran

dan kejang-kejang, anoreksia, nausea, otot menjadi lemah,

kelesuan, jalan sempoyongan dan jika kekurangan tersebut

berlangsung lama dapat menyebabkan berat badan turun secara

drastis.

3. Zat Besi (Fe)

Defisiensi zat besi dalam waktu lama menyebabkan

terjadinya anemia zat besi. Keluhan yang muncul merasa lemah,

cepat Lelah, menurunnya sistem kekebalan tubuh, produktivitas

menurun, kemampuan konsentrasi menurun, dan sering

berkunang-kunang terutama bila bangun mendadak setelah

duduk atau tiduran.

4. Iodium (I)

Defisiensi iodium menyebabkan timbulnya goiter atau

gondol, yaitu ditandai oleh membesarnya bagian leher akibat

pembesaran kelenjar tiroid.

5. Seng (Zn)

Kekurangan seng dapat menyebabkan terjadinya hambatan

pertumbuhan dan perkembangan fisik dan organ reproduksi,


13

anemia, kurang selera makan dan daya tahan tubuh terhadap

infeksi rendah.

d. Dampak Kelebihan Mineral

1. Zat besi (Fe)

Jika mengalami kelebihan zat besi biasanya timbul rasa mual, rentan

mengalami diare, denyut jantung meningkat, mengalami sakit kepala

baik ringan maupun berat (Pattola et al., 2020).

2. Iodium

Jika kelebihan iodium akan menyebabkan hipertiroid dimana kadar

hormone tiroid terlalu tinggi di dalam tubuh yang dapat

menimbulkan gejala jantung berdebar, tangan gemetar, mudah

berkeringat, mudah marah, sulit tidur, konsentrasi menurun, diare,

rambut rontok, gangguan menstruasi dan berat badan menurun.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Peran vitamin dan mineral sangat penting dalam proses metabolisme tubuh

manusia. Penggunaan vitamin yang utama adalah untuk pengobatan terhadap

defisiensi (kekurangan) dan penyakit-penyakit menurun. Selain itu vitamin

juga digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Defisiensi

vitamin dan mineral dapat berdampak negative dalam tubuh. Penggunaan

vitamin dan mineral dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan

gangguan pada sistem kerja tubuh sehingga diperlukan pengambilan

keputusan yang tepat dalam mengonsumsi vitamin dan mineral. Pemenuhan

kebutuhan akan vitamin dan mineral dapat dipenuhi dan konsumsi makanan

yang banyak mengandung vitamin dan mineral misalnya daging, sayuran

hijau dan biji-bijian.

B. Saran

Sebagai tenaga kesehatan sebaiknya kita mengerti dan paham kebutuhan

tubuh akan vitamin dan mineral yang merupakan suatu hal yang sangat

penting. Akan tetapi lebih penting lagi jika kita mengetahui jumlah kebutuhan

tubuh akan konsumsi vitamin dan mineral setiap hari yang harus dilakukan

dengan seimbang

14
15

DAFTAR PUSTAKA

Pattola, P., Nur, A., Atmadja, T. F. A.-G., Yunianto, A. E., Marzuki, I.,
Unsunnidhal, L., … Purba, A. M. V. (2020). Gizi, Kesehatan dan Penyakit.
Yayasan Bina Pengusaha Muslima. Yogyakarta: Yayasan Kita Menulis.
Diambil dari
https://www.google.co.id/books/edition/Gizi_Kesehatan_dan_Penyakit/
gKkJEAAAQBAJ?
hl=en&gbpv=1&dq=dampak+kekurangan+mineral&pg=PA80&printsec=fro
ntcover
Purba D.H., E. al. (2022). Ilmu Gizi. Yayasan Kita Menulis.
Purnamasari, A., Laeto, A. Bin, Khalid, N. F., Rivai, A. T. O., & et.al. (2022).
Fisiologi Manusia dan Zat Gizi. Makassar: Cendekia Publisher. Diambil dari
https://www.google.co.id/books/edition/Fisiologi_Manusia_dan_Zat_Gizi/
_k1lEAAAQBAJ?
hl=en&gbpv=1&dq=mineral+adalah&pg=PA86&printsec=frontcover
Simanjuntak, B. Y., & Elly, N. (2021). Bahaya Kekurangan Vitamin D.
Yogyakarta: Rapha Publishing. Diambil dari
https://www.google.co.id/books/edition/BAHAYA_KEKURANGAN_VITA
MIN_D/x6VXEAAAQBAJ?
hl=en&gbpv=1&dq=dampak+kekurangan+vitamin&pg=PA36&printsec=fro
ntcover

Anda mungkin juga menyukai