Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

KONSEP DASAR BIOLOGI SD


“SISTEM PENCERNAAN MANUSIA”

Dosen Pengampu
Prof. Dr. Yanti Fitria, M.Pd
Tiok Wijanarko, M.Pd

KELOMPOK 01:
Eppril Yonneli Putri 23129153
Ghefira Kurnia Faza 23129028
Hasnul Zafra 23129175
Wahyuni Fitri 23129273
Yasika Fitria 23129401

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah dan
rahmat nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “sistem
pencernaan manusia”. Adapun tujuan dari penyusunan dalam makalah ini yaitu untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah “KONSEP DASAR BIOLOGI SD”. Dalam penyusunan makalah ini
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari teman-teman yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua di
dalam dunia pendidikan, dan semoga mampu menjadi pendidik yang patut di teladani oleh anak
didik.

Padang, 23 Maret 2024

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................2
1.1. Latar Belakang ..............................................................................................................2
1.2. Rumusan Masalah .........................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................3
A. Zat Makanan Dan Fungsinya ............................................................................................3
1. Zat makanan makro .......................................................................................................3
2. Zat Makanan Mikro ......................................................................................................7
B. Sistem Pencernaan Manusia ........................................................................................... 14
1. Saluran Pencernaan ........................................................................................................ 15
C. Kelenjer Pencernaan ....................................................................................................... 22
1. Hati ................................................................................................................................ 22
2. Kantong Empedu ............................................................................................................ 24
3. Pankreas ......................................................................................................................... 25
D. Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia .................................................................. 25
1. Diarre ............................................................................................................................. 25
2. Konstipasi (sembelit) ...................................................................................................... 25
3. Salah cerna ..................................................................................................................... 26
4. Karies gigi (gigi berlubang) ............................................................................................ 26
5. Gondongan ..................................................................................................................... 26
6. Radang usus buntu.......................................................................................................... 26
7. Tukak lambung ............................................................................................................... 27
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 28
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 28
B. Saran .............................................................................................................................. 28
BAB IV STUDI KASUS .......................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 30
GLOSARIUM ......................................................................................................................... 31

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem pencernaan merupakan salah satu sistem organ yang sangat penting dalam tubuh
manusia. Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk mengolah makanan yang masuk ke
dalam tubuh dan menyerap nutrisi yang terkandung di dalamnya. Tanpa sistem pencernaan
yang berfungsi dengan baik, tubuh tidak akan mendapatkan suplai nutrisi yang dibutuhkan
untuk menjalankan proses metabolisme dan menjaga kesehatannya.
Proses pencernaan dimulai dari mulut, dimana makanan dikunyah dan dicampur dengan
air liur untuk memudahkan proses penelanan. Selanjutnya, makanan akan masuk ke dalam
lambung dan usus, tempat terjadinya proses pencernaan secara kimiawi dan penyerapan
nutrisi. Seluruh proses ini diatur oleh system saraf dan kelenjar endokrin yang menghasilkan
hormon-hormon pencernaan.
Gangguan pada sistem pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan,
seperti sembelit, diare, tukak lambung, penyakit radang usus, hingga kanker. Oleh karena itu,
penting untuk memahami cara kerja sistem pencernaan dan menjaga kesehatannya dengan
menerapkan pola makan yang sehat dan teratur.
Pemahaman yang baik tentang sistem pencernaan juga dapat membantu dalam
pencegahan dan penanganan berbagai penyakit terkait sistem ini. Dengan mengetahui faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan sistem pencernaan, kita dapat mengambil
langkah-langkah yang tepat untuk menjaga agar sistem ini tetap berfungsi dengan optimal.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana zat makanan dan fungsinya?
2. Bagaimana sistem pencernaan manusia?
3. Bagaimana kelenjer pencernaan pada manusia?
4. Apa gangguan pada sistem pencernaan manusia?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan zat makanan dan fungsinya
2. Menjelaskan sistem pencernaan pada manusia
3. Menjelaskan kelenjer pencernaan pada manusia
4. Menjelaskan gangguan pada sistem pencernaan manusia

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Zat Makanan Dan Fungsinya
Zat makanan adalah bahan-bahan penting berupa nutrisi dalam makanan yang
dikonsumsi sehari-hari. Zat makanan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu zat
makanan makro dan zat makanan mikro.
Perhatikan bagan berikut:

Zat makanan

Zat makanan makro Zat makanan mikro


mak mak

karbohidrat Lemak Protein Air Vitamin Mineral


t
1. Zat makanan makro
a. Karbohidrat
Fungsi karbohidrat antara lain sebagai berikut:
 Sebagai sumber energi utama
 Berperan penting dalam metabolism
 Menjaga keseimbangan asam dan basa
 Pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh
 Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya
selulosa
 Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa
 Bahan pembentuk senyawa kimia lain, seperti lemak dan protein
 Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa adalah komponen DNA dan RNA.
Karbohidrat atau (hidrat arang) merupakan senyawa yang mengandung C, H, dan
O dengan perbandingan H dan O = 2 : 1 dan dinyatakan dengan rumus umum
Cn(H₂O)n

3
Keberadaannya di alam, karbohidrat merupakan hasil sintesis CO₂ dan H₂O
dengan bantuan sinar matahari dan zat hijau daun/klorofil melalui fotosintesis.
Karbohidrat tersusun atas gugus-gugus gula. Gugus gula adalah suatu bentuk
makromolekul yang berumuskan CH₂O (rumus molekul).
Karbohidrat banyak bersumber dari berbagai jenis makanan, misalnya padi-
padian (beras, gandum, jagung), umbi-umbian (singkong, ubi, kentang), tepung, sagu.
Berdasarkan gugus gula penyusunnya, karbohidrat dikelompokkan menjadi 3,
yaitu sebagai berikut.
Monosakarida Disakarida Polisakarida
Rumus: C6H12O6 Rumus: (C12H22O11)n Rumus: CH10O5
Terdiri atas satu gugus Terdiri atas dua gugus Terdiri atas banyak gugus
gula. gula. gula.
Ciri-ciri: Ciri-ciri: Ciri-ciri:
1. rasanya manis, 1. larut dalam air, 1. tidak berasa,
2. larut air, 2. rasanya manis, 2. sukar larut dalam air
3. tidak berwarna, 3. bisa menghablur, Contoh:
4. berbentuk padat kristal. 4. bisa diubah menjadi 1. amilum (60-300 gula
Contoh: monosakarida dengan berupa glukosa),
1. glukosa (dextrosa), mudah, yaitu dengan 2. glikogen (12-16 gugus
2. fruktosa (levulosa), hidrolisis. gula),
3. galaktosa, Contoh: 3. selulosa,
4. xylosa, dan 1. laktosa (gabungan 4. pektin,
5. ribosa. antara glukosa dan 5. lignin,
Monosakarida merupakan galaktosa), 6. kitin.
senyawa pembentuk 2. sukrosa (gabungan
disakarida (seperti sukrosa) antara glukosa dan
dan polisakarida (seperti fruktosa),
selulosa dan amilum). 3. maltosa (gabungan
antara glukosa dan
glukosa).

4
b. Lemak
Fungsi lemak antara lain sebagai berikut:
 Sumber energi.
 Pelarut vitamin A, D, E dan K.
 Sumber asam lemak esensial.
 Pelindung organ tubuh.
 Penyebab lamanya pengosongan lambung sehingga memberi rasa kenyang lebih
lama.
Lemak disebut juga lipid. Merupakan persenyawaan antara asam lemak dan
gliserol.
Sumber dari lemak dapat berasal dari:
 Lemak nabati, yaitu lemak yang berasal dari tumbuhan. Contoh: kelapa, kemiri,
zaitun, alpukat, kacang tanah.
 Lemak hewani, yaitu lemak yang berasal dari hewan. Contoh: keju, daging,
mentega, susu, minyak ikan, ikan, telur.
Berdasarkan komposisi kimianya lemak dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu
sebagai berikut.
Lemak Sedernaha Lemak Campuran Derivat Lemak
1. Tersusun oleh 1. Gabungan antara lemak 1. Senyawa yang
trigliserida, yang dengan senyawa bukan dihasilkan dari proses
terdiri dari satu gliserol lemak seperti fosfat, hidrolisis lipid.
dan tiga asam lemak. protein, dan glukosa. 2. Contoh: kolesterol,
2. Contoh: lilin (wax), 2. Contoh: lipoprotein, asam lemak, sterol,
malam atau plastisin, fosfolipid, dan gliserol.
dan minyak. fosfatidilkolin.

c. Protein
Fungsi protein antara lain sebagai berikut:
 Sintesis zat-zat penting tubuh, seperti hormon, enzim, dan antibodi.
 Pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh.
 Pelaksanaan metabolisme tubuh.

5
 Penyeimbangan asam dan basa cairan tubuh karena berperan sebagai buffer.
 Pemeliharaan tekanan cairan dalam sekat rongga tubuh.
 Penyediaan sumber energi, di mana 1 gramnya terkandung 4,1 kalori.
 Penetralan (detoksifikasi) racun di dalam tubuh.
Sumber protein dapat diperoleh dari tumbuhan dan hewan.
 Protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati. Contoh: kacang-
kacangan, padi-padian.
 Protein yang berasal dari hewan disebut protein hewani. Contoh: daging, ikan,
susu, telur.
Protein terdiri atas satu atau lebih polimer. Setiap polimer tersusun atas monomer
yang disebut asam amino. Setiap asam amino ini mengandung satu atom karbon (C)
yang mengikat satu atom hidrogen (H), satu gugus amin (NH₂), satu gugus karboksil (-
COOH), dan lain-lain (gugus R).
Asam amino dapat dibedakan menjadi 2, yaitu asam amino essensial dan asam
amino non essensial.
Asam Amino Essensial Asam Amino Non Essensial
Asam amino yang tidak dapat Asam amino yang dapat
dibuat di dalam tubuh, tetapi dibuat oleh tubuh dengan
harus didatangkan dari luar bahan baku yang berasal dari
tubuh asam amino lainnya
Asam amino essensial untuk orang dewas dan untuk bayi berbeda, begitu juga
jenisnya. Asam amino non essensial ada beberap jenis.
Perhatika table berikut :
Essensial Untuk Orang Essensial Hanya Untuk Non Essensial
Dewasa Bayi
Isoleusin Arginine Alanin
Leusin Histidin Asparagin
Lisin Asam aspartat
Metionin Sistein
Fenilalanin Sistin

6
Treonin Asam glutamat
Valin Glutamin
Glisin
Prolin
Serin
Tiroksin

d. Air
Fungsi air antara lain sebagai berikut:
 Pelarut beberapa jenis bahan makanan dan vitamin.
 Menjaga tekanan osmotik dalam sel.
 Mengangkut makanan ke jaringan tubuh.
 Mengangkut sisa metabolisme ke luar tubuh.
 Medium berbagai reaksi kimia dalam tubuh.
 Menjaga keseimbangan suhu tubuh.
Air juga termasuk zat makanan makro, mengingat pentingnya air bagi tubuh. Dalam
metabolisme sel, air ini merupakan komponen utama protoplasma. Jika tubuh
kekurangan air, maka akan menyebabkan dehidrasi. Perbanyaklah minum air putih.
Air putih menyehatkan.

2. Zat Makanan Mikro


a. Vitamin
Vitamin diperlukan dalam proses metabolisme dalam tubuh. Kekurangan vitamin
dapat menyebabkan penyakit avitaminosis. Berdasarkan kelarutannya, vitamin
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu sebagai berikut:
 Vitamin yang larut dalam air, antara lain vitamin B1, B2, B6, B12, dan C.
 Vitamin yang tidak larut dalam air, antara lain vitamin A, D, E, dan K.

7
Vitamin Yang Larut Dalam Air
No Vitamin Fungsi Sumber Jika
kekurangan
1 B1 Mengatur Hati, jantung, Menyebabkan
(Tiamin) metabolism ginjal, ragi, beri – beri
karbohidrat dan daging sapi, dan
kadar air dalam kacang –
tubuh kacangan
2 B2 Berperan dalm Susu, daging, Menyebabkan
(riboflavin) respirasi sel ayam, telur, padi keliosis, yaitu
– padian, sayuran luka di sudut
berhijau daun, mulut dan
kacang – penglihatan
kacangan, dan menejadi kabur
ragi. karena lensa
mengeruh.
3 B6 Pembentuk sel Kecambah, Menyebabkan
(piridoksin) darah dan kerja gandum, kacang anemia dan
saraf – kacangan, kejang – kejang .
pisang, sayur,
alpukat, hati, dan
ikan.
4 B12 Mencegah kurang Daging, telur, Menyebabkan
(sianokobalamin) darah dan susu. anemia karena
pembentukan
eritrosit
terhambat.
5 C Mengaktifkan Sayuran dan Menyebabkan
perombakan buah – buahan skorbut, yaitu
protein, lemak, segar misalnya pendarahan pada
pembentukan jeruk, strowberi, gusi di bawah

8
trombosit, dan dan tomat. dan usus.
memepengaruhi
kerja kelenjer
anak ginjal

Vitamin Yang Tidak Larut Dalam Air


No Vitamin Fungsi Sumber Jika
Kekurangan
1 A Untuk kesehatan Hati, jantung, Menyebabkan
(aseroftol) mata, membantu ginjal, ragi, penyakit mata
penerimaan daging sapi, dan atau kelainan
rangsang cahaya kacang – pada mata.
oleh sel batang di kacangan.
retina, kehalusan
kulit.
2 D Meningkatkan Kuning telur, Mengakibatkan
(anti rakitis) penyerapan zat susu, mentega, rakitis.
kapur, mengatur ikan, hati, dan
kadar kapur, minyak ikan.
mengatur kadar
kabur, dan
mempengaruhi
proses
penulangan.
3 E Mencegah Margarin, Menyebabkan
(tokoferol) pendarahan dan kecambah, kemandulan,
kemandulan. minyak selada, keguguran atay
dan kacang hijau. pendarahan pada
ibu hamil,
layuhnya otot
karena saraf

9
penggerak rusak.
4 K Berperna dalam Sayuran berwarna Menyebakan
pembukaan darah. hijau, kedelai, gangguan proses
tomat, dan kol. pembentukan
protrombin dalam
hati sehingga
darah sukar
membeku bila
terjadi luka.

b. Mineral
Mineral termasuk zat makanan mikro yang diperlukan tubuh. Mineral sangat
penting untuk pertumbuhan. Mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dibedakan menjadi
2, yaitu sebagai berikut:
 Unsur makro (makroelemen) Unsur makro (makroelemen) adalah unsur- unsur
yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak, misalnya natrium (Na), kalium (K),
kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (Mg), klor (Cl) dan belerang (S).
 Unsur mikro (mikroelemen) Unsur mikro (mikroelemen) adalah unsur-unsur yang
dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit, misalnya mangan (Mn), seng (Zn),
tembaga (Cu), kobalt (Co), kromium (Kr) dan molibdenum (Mo).
Kegunaan dari mineral-mineral tersebut adalah sebagai berikut:
Unsur Makro Dalam Mineral Yang Diperlukan Tubuh
No Unsur Fungsi Sumber Jika Jika
Kekurangan Kelebihan
1 Natrium Pembentukan Garam  Gangguan Menyebakan
(Na) garam di dalam dapur jantung dan hipertensi
tubuh, ginjal
penghantar  Keletihan
impuls dalam dan kejang
serabut saraf, otot
menjaga tekanan

10
osmosis sel,  Turunkan
yaitu menjaga nilai osmotic
keseimbangan cairan
cairan sel dengan sehinggak
cairan di suhu tubuh
sekitarnya. naik
2 Kalium Pembentukan Susu, buah  Kelemahan Menyebabkan
(K) aktivitas otot – buahan, otot kejang otot
jantung padi –  Pertumbuhan
padian, terhambat
daging,  Denyut
ikan, jantung tidak
ungags, teratur
telur, dan  Gangguan
sayur – pernapasan
sayuran  Kerusakan
gigi
3 Kalsium Membentuk Ikan, keju,  Osteoporosis Menyebabkan
(Ca) tulang dan gigi kubis,  Rakhitis hiperkalisemia
serta memiliki brokoli,  Kejang otot (kadar
peran dalam bit, wortel, Hipokalsemi kalsium yang
vitalitas otot biji-bijian, a (rendahnya tinggi dalam
pada tubuh. dan kalsium darah)
kacang- dalam
kacangan. darah).

4 Fosfor Pembentukan Susu,  Tulang Menyebabkan


(P) tulang dan gigi. kuning, rapuh pengikisan
daging,  Gigi rapuh rahang
unggas,  Rakhitis

11
ikan, dan
kacang-
kacangan.

5 Magnesium Membentuk sel Susu, Gangguan ginjal Menyebabkan


(Mg) darah merah daging, dan diare dan
berupa zat padi- kardiovaskuler. gangguan
pengikat oksigen padian, dan fungsi saraf
dan hemoglobin. kacang-
kacangan.

6 Klor Membentuk HCl Garam  Gangguan -


(Cl) di C lambung. dapur, pencernaan.
HCl berfungsi susu,  Kontraksi
untuk daging, dan otot
membunuh telur. terganggu.
kuman penyakit
dalam lambung
dan
mengakibatkan
pepsinogen
menjadi pepsin.

7 Belerang Pembentuk Telur, Pertumbuhan -


(S) protein dalam susu, terganggu.
tubuh. daging,
keju, buah-
buahan,
kacang-

12
kacangan.

8 Zat Besi Mendistribusikan Daging, Lesu Sirosis hati


(Fe) oksigen ke ikan, hati,
seluruh tubuh, unggas, Pusing
berperan dalam susu, telur,
produksi sayuran Anemia
hemoglobin, hijau,
menyokong tepung
sistem kekebalan gandum.
tubuh.

9 Yodium Membantu Ikan laut,  Gondok -


(I) perkembangan minyak  Kretinisme
kecerdasan anak, ikan,
mencegah sayuran
gondok, hijau, dan
membentuk zat garam
tirosin yang beryodium.
terbentuk pada
kelenjar tiroid.
10 Seng Katalisator Ikan laut, Anemia -
(Zn) reaksi biokimia kerang,
dalam tubuh, hati,
mengaktifkan daging,
berbagai enzim, susu, telur,
turut dalam dan tiram.
persenyawaan
protein,
meningkatkan
metabolisme

13
hormon.

11 Fluor Pembentuk Susu,  Osteoporosi  Gigi


(Zn) lapisan email kuning  Periodental coklat
gigi yang telur, ikan,  Impuls
melindungi dari dan garam. saraf
segala macam terganggu
gangguan pada
gigi.
12 Tembaga Pembentukan Kacang – Anemia  Pusing
(Cu) hemoglobin pada kacangan,  lesu
sel darah merah. hati,
kerang, dan
ginjal

B. Sistem Pencernaan Manusia


Proses pencernaan makanan yang terjadi di dalam organ pencernaan makanan.
Pada dasarnya proses ini terjadi melalui melalui pencernaan secara mekanis dan secara
kimiawi.
a) Pencernaan secara mekanis
Pencernaan secara mekanis terjadi mulai dari rongga mulut dengan bantuan gigi-gigi
untuk menghaluskan makanan sebelum ditelan melalui kerongkongan.
 Gerak segmentasi: yaitu gerak kontraksi berbentuk cincin yang diikuti dengan
kontraksi yang teratur (ritmis) pada bagian tertentu dari usus halus yang
menyebabkan bahan makanan dalam bentuk bubur bergerak maju dan tercampur
dengan enzim pencernaan selama terjadinya proses pencernaan
 Gerak peristaltik: yaitu kontraksi pada kerongkongan hingga makanan mencapai
lambung. Disamping itu, gerakan ini juga terdapat di usus halus hingga usus besar
setelah sari-sari makanan diserap.

14
b) Pencernaan secara kimiawi
Proses pencernaan mulai dari ronga mulut hingga usus halus yang melibatkan
berbagai jenis enzim, getah lambung, getah pankreas, garam asam empedu, dan
hormon untuk mencerna karbohidrat, lemak dan protein
1. Saluran Pencernaan
a. Rongga Mulut

Di dalam rongga mulut terdapat alat-alat penting yang membantu proses


pencernaan makanan. Alat-alat tersebut adalah gigi, lidah, dan kelenjar ludah:
i. Gigi
Gigi merupakan alat alat pencernaan mekanik, karena berfungsi untuk
menghancurkan makanan. Fungsi ini sangat penting untuk memperlancar proses
pencernaan makanan. Bayi yang beru lahir tidak bergigi. Gigi baru tumbuh
ketika bayi berusia 6-7 bulan. Gigi ini disebut gigi susu. Pertumbuhan gigi susu
pada bayi secara berangsur-angsur diikuti oleh gigi lainnya hingga bayi berusia
kira-kira 2 tahun, sehingga berjumlah 20 buah. Susunannya sebagai berikut:

15
Pada usia 6 tahun gigi susu mulai tanggal, dan kelak semua gigi susu akan
tanggal semua setelah anak berusia 12 tahun. Gigi susu yang tanggal akan
digantikan dengan gigi tetap atau gigi permanen. Jumlah gigi tetap seluruhnya
32 buah dengan tambahan geraham besar 12 buah. Susunan sebagai berikut

ii. Lidah
Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir (Syaifuddin,
2006: 169). Lidah terdiri dari tiga bagian yaitu:
 Radiks lingua (pangkal lidah)
Pada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglotis yang berfungsi untuk
menutup jalan napas pada waktu kita menelan makanan, supaya makanan
tidak masuk ke jalan napas.
 Dorsum lingua (punggung lidah)
Pada punggung lidah terdapat puting-puting pengecap atau ujung saraf
pengecap.
 Apeks lingua (ujung lidah)
Frenulum lingua merupakan selaput lendir yang terdapat pada bagian bawah
kira-kira di tengah. Jika lidah digerakkan ke atas nampak selaput lendir.
Flika sublingua terdapat di sebelah kiri dan kanan frenulum lingua. Pada
pertengahan flika sublingua terdapat saluran dari glandula parotis,
submaksilaris, dan glandula sublingualis.
iii. Kelenjer Ludah
Terdapat 3 kelenjar ludah yang besar yaitu:
 Kelenjar sublingual: terdapat di bawah lidah. Menmghasilkan getah berupa
air dan lendir.

16
 Kelenjar submandibula: terdapat pada rahang bawah; di belakang kelenjar
sublingual. Menghasilkan getah berupa air dan lender
 Kelenjar parotis: menghasilkan ludah yang berbentuk air, terdapat di depan
daun telinga. Infeksi pada kelenjar ini menyebabkan penyakit gondongan.
Setiap hari ketiga kelenjar ini menghasilkan Air ludah sekitar dua
setengah liter. air ludah mengandung enzim ptialin yang mengubah zat tepung
(karbohidrat majemuk) menjadi maltosa. Seseorang yang kekurangan air di
dalam tubuhnya akan mengurangi sekresi air ludah, sehingga rongga mulut
terasa kering dan ia merasa haus. Bila kita merasakan makanan di dalam mulut,
membaui makanan, memikirkan tentang makanan, mendengar suara orang
memasak atau melihat makanan maka pengeluaran air ludah akan bertambah.
Ludah membantu pencernaan secara kimiawi di dalam rongga mulut.
Gerakan menelan merupakan gerakan sadar dan juga gerakan tidak sadar..
Gerakan sadar merupakan gerakan mendorong makanan dari rongga mulut
masuk ke kerongkongan.dengan bantuan lidah dan langit-langit sehingga
makanan masuk ke kerongkongan.
Gerakan tidak sadar terdiri atas dua gerakan Perhatikan gambar berikut ini:
 Gerakan di daerah tekak: ketika lidah terangkat dan menekan gumpalan
makanan ke langit- langit, maka dengan gerakan menggelombang makanan
masuk ke bagian tekak. Saluran pernafasan (tenggorokan) akan tertutup,
sehingga makanan tidak salah jalan, melainkan masuk ke kerongkongan.
 Gerakan peristaltik akan mendorong makanan masuk dari kerongkongan
menuju lambung.
b. Esofagus atau kerongkongan

17
Esofagus adalah sebuah tabung lurus, berotot, dan berdinding tebal yang
menghubungkan faring dengan lambung (Kimball, 1983: 445). Faring atau wilayah
kerongkongan, membuka kedua saluran yaitu esofagus dan trakea. Esofagus
mengandung otot lurik dan otot polos. Otot lurik terletak di bagian atas esofagus
dan aktif selama proses penelanan makanan. Di sepanjang bagian esofagus yang
lain, otot polos berfungsi dalam peristalsis yaitu siklus kontraksi ritmis
menggerakkan setiap bolus ke lambung (Campbell et al., 2010: 40).
Bila makanan siap untuk ditelan, makanan ditekan atau didorong ke
bagian belakang mulut oleh tekanan lidah ke atas dan ke belakang terhadap
palatum. Lidah memaksa bolus makanan masuk ke dalam faring (Guyton, 1990:
577).
Fungsi utama esofagus adalah menghantarkan makanan dari faring ke
lambung. Pergerakan makanan dikontrol oleh otot dalam dinding esofagus yang
tidak dibawah kontrol kemauan kita. Ritme gelombang relaksasi dan kontraksi otot
dinding esofagus disebut peristalsis (Kimball, 1983: 445). Gibson (2003: 191)
menambahkan bahwa Bolus memasuki sepertiga bagian atas esofagus kurang dari
satu detik dan didorong ke bawah oleh kontraksi cincin otot esofagus. Bolus yang
lembab dan lunak mencapai pintu lambung dalam beberapa detik tetapi bolus yang
kering mungkin harus didorong oleh gelombang sekunder yang dapat terasa nyeri.
c. Lambung
Lambung terdiri dari beberapa bagian, yaitu fundus, badan lambung,
kardiak, pilorus, dan otot sfingter. Masing-masing bagian lambung ini punya fungsi
khusus. Berikut rinciannya:

18
Sistem pencernaan pada manusia selanjutnya adalah lambung. Di
lambung, terjadi pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan
mekanik di lambung terjadi saat makanan dihaluskan kembali oleh otot-otot
lambung.
Sementara itu, makanan akan mengalami pencernaan kimiawi karena
dicerna oleh enzim dalam getah lambung. Getah lambung ini dihasilkan dari sel
kelenjar dinding lambung. Nah, getah lambung terdiri dari:
 Pepsin: enzim yang fungsinya memecah protein menjadi asam amino.
 Renin: enzim yang fungsinya mengubah protein menjadi kasein.
 Asam Klorida (HCl): asam yang berfungsi untuk membunuh kuman dan
bakteri pada makananan dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Jadi, secara keseluruhan, fungsi lambung di antaranya untuk:
 Mencerna protein,
 Menyimpan makanan (selama 2-5 jam), dan
 Mematikan mikroorgansime berbahaya yang ada di lambung karena ada asam
lambung
Setelah melalui pencernaan di lambung, makanan akan perlahan-perlahan didorong
masuk ke usus halus.
d. Usus Halus
Hidrolisis enzimatik makromolekul-makromolekul dari makanan sebagian
besar terjadi di dalam usus halus. Bagian 25 cm pertama atau lebih dari usus halus
membentuk duodenum.
Aktivitas peristaltik usus halus sangat meningkat setelah makan, karena
disebabkan oleh masuknya kimus ke dalam duodenum (Guyton, 1990: 581). Di
dalam duodenum, kimus dari lambung bercampur dengan getah-getah pencernaan
dari pankreas, hati, dan kandung empedu serta dari sel-sel kelenjar dari dinding
usus halus. Sebagian besar digesti terjadi di dalam duodenum. Dinding duodenum
mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar yang dinamakan
kelenjar Bruner, berfungsi untuk memproduksi getah intestinum (Syaifuddin, 2006:
171). Getah intestinum mengandung enzim yaitu peptidase untuk pemecahan
polipeptida menjadi asam amino, enzim untuk pemecahan disakarida menjadi

19
monosakarida seperti sukrase, maltase, dan laktase, serta enzim untuk pemecahan
lemak menjadi asam lemak dan gliserol yaitu lipase (Guyton, 1990: 597).
Wilayah usus halus yang lain disebut jejunum dan ileum yang berfungsi
dalam absorpsi nutrien dan air (Campbell et al., 2010: 43). Dua perlima bagian atas
adalah jejunum dengan panjang lebih kurang 2-3 meter dan ileum dengan panjang
lebih kurang 4-5 meter.
Bagian-Bagian Usus Halus

Usus halus yang melakukan proses penyerapan adalah duodenum dan


jejunum Sari makanan yang siap diserap adalah:
 Asam amino, glukosa, galaktosa, fruktosa diserap oleh darah lalu dibawa
melalui vena porta hepatika menuju ke hati
 Asam lemak bereaksi dengan garam empedu dan bikarbonat (NaHCO3)
membentuk emulsi ("sabun") lalu bersama gliserol diserap ke dalam villus. Di
dalam vilus asam lemak melepaskan diri dari garam empedu lalu membentuk
lemak kemudian masuk ke dalam pembuluh kil (chyl) dan kemudian oleh
pembuluh limfatikus dibawa ke vena yang terdapat di bawah tulang selangka
 Vitamin A,D,E,K yang larut dalam lemak diserap bersama dengan asam lemak.
Vitamin B dan C yang larut dalam air diserap melalui proses difusi.
 Air diserap melalui proses osmosis mengikuti glukosa dan asam
aminoPencernaan.

20
e. Usus Besar
Usus besar adalah organ pencernaan yang terhubung dengan usus halus.
Sisa makanan yang tidak bisa dicerna dan diserap tubuh, lalu akan diteruskan ke
usus besar. Ini karena usus besar berfungsi untuk membusukkan sisa makanan tadi
dan mengubahnya menjadi feses, dengan dibantu oleh bakteri Escherichia coli.
di usus besar terdapat beberapa bagian, yaitu:
 Kolon, sebagai tempat pemadatan feses atau penyerapan kembali air dari zat
sisa makanan.
 Rektum, sebagai tempat menyimpan feses sementara waktu.
Selain itu, ada pula umbai cacing, yaitu bagian yang berbentuk
memanjang seperti cacing. Bagian ini bisa membengkak jika ada sisa makanan
yang tersumbat di dalamnya, lalu menimbulkan penyakit usus buntu.
Bagian-Bagian Usus Besar :

f. Anus
Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rektum
dengan udara luar. Dinding anus diperkuat oleh 3 sfingter yaitu sfingter ani internus
(sebelah atas), yang bekerja tidak menurut kehendak, sfingter levator ani yang
bekerja tidak menurut kehendak, dan sfingter ani eksternus (sebelah bawah), yang
bekerja menurut kehendak (Syaifuddin, 2006: 176).
Di dalam usus besar terjadi absorpsi air melalui proses osmosis. Feses atau
zat buangan dari sistem pencernaan menjadi semakin padat saat digerakkan

21
disepanjang colon oleh peristalsis. Flora normal yang terdiri dari bakteri yang tidak
berbahaya dalam colon seperti E. coli, menyusun sepertiga berat kering feses
(Campbell et al., 2010: 45). Bagian ujung usus besar adalah rektum yang
merupakan tempat feses disimpan hingga bisa dibuang. Diantara rektum dan anus
terdapat dua sfingter, yang sebelah dalam bersifat tak sadar dan yang sebelah luar
bersifat sadar. Feses berada direktum sampai kedua sfingter pada anus kendor dan
gerakan peristaltik mendorongnya keluar yang dinamakan proses defekasi
(Kimball, 1983: 452).
Lubang anus dijaga oleh otot sfinkter anus yang terdiri dari dua lapisan: di
sebelah dalam otot polos dan di sebelah luar otot lurik. Proses defekasi dilakukan
dengan cara berikut:
 Secara sadar, karena kontraksi otot dinding perut dan diafragma, yang diikuti
oleh mengendornya otot sfinkter anus bagian luar.
 Secara refleks, ditimbulkan oleh mengendornya otot sfinkter anus bagian
dalam, kontraksi otot kolon, dan kontraksi rektum, sehingga feses terdorong ke
luar.
C. Kelenjer Pencernaan

1. Hati
Digesti lipid dimulai di dalam usus halus yang dibantu oleh empedu yaitu suatu
campuran zat-zat yang dibuat di dalam hati. Empedu mengandung garamgaram
empedu yang bekerja sebagai pengemulsi yang membantu dalam digesti dan absorpsi
lipid. Empedu disimpan dan dikonsentrasikan di dalam kandung empedu. Beberapa
fungsi hati yaitu menguraikan toksin-toksin yang memasuki tubuh, membantu

22
menyeimbangkan penggunaan nutrien, dan merombak sel-sel darah merah yang tidak
berfungsi lagi (Campbell et al., 2010: 42)
Bila makanan masuk duodenum, maka akan dilepaskan hormon kolesistokinin
yang akan merangsang kontraksi kantung empedu untuk mengeluarkan empedu ke
dalam duodenum (Kimball, 1983: 451). Empedu disekresikan secara kontinu oleh sel-
sel hepar dan disimpan di dalam kantung empedu sampai diperlukan (Guyton, 1990:
593). Dalam memproduksi empedu, hati menggabungkan beberapa pigmen yang
merupakan produk sampingan dari perombakan sel darah merah. Pigmen empedu ini
kemudian dibuang dari tubuh bersama feses (Campbell et al., 2010: 42).
Empedu disekresikan secara kontinu oleh sel-sel hepar dan disimpan di dalam
kantung empedu sampai diperlukan (Guyton, 1990: 593). Dalam memproduksi
empedu, hati menggabungkan beberapa pigmen yang merupakan produk sampingan
dari perombakan sel darah merah. Pigmen empedu ini kemudian dibuang dari tubuh
bersama feses (Campbell et al. 2010: 42).
Empedu dibentuk di dalam sela-sela kecil di dalam sel hepar dan dikeluarkan
melalui kapiler empedu yang halus atau kanalikuli empedu yaitu saluran yang dimulai
diantara sel hati, dan terletak antara dua sel (Pearce, 2002: 246). Kanalikuli tersebut
terpisah dari kapiler darah sehingga darah dan empedu tidak pernah bercampur.
Kapiler empedu ada di sepanjang lobula dan menuangkan isinya ke dalam saluran
interlobuler empedu dan saluran ini akan bergabung membentuk saluran hepatika.
Saluran empedu sebagian besar dilapisi epitelium silinder dan mempunyai dinding
luar yang terdiri dari jaringan fibrus dan otot. Dinding berotot pada saluran ini akan
berkontraksi untuk mengeluarkan empedu dari hati.
Fungsi Hati Berkaitan dengan Metabolisme Tubuh
Pearce (2002: 247) menyatakan fungsi hati berkaitan dengan metabolisme
tubuh khususnya mengenai pengaruhnya atas makanan dan darah yaitu:
 Hati mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan yang disimpan dalam
tubuh guna dibuat sesuai pemakaiannya di dalam jaringan.
 Hati mengubah zat buangan dan bahan racun agar mudah diekskresikan ke dalam
empedu dan urine.
 Sekresi empedu

23
 Fungsi glikogenik yaitu adanya rangsangan kerja enzim, sel hati menghasilkan
glikogen dari konsentrasi glukosa yang diambil dari makanan hidrat karbon. Zat
ini akan disimpan sementara oleh sel hati dan diubah kembali menjadi glukosa
oleh kerja enzim bila diperlukan oleh jaringan tubuh. Akan tetapi fungsi ini
dikendalikan oleh sekresi dari pankreas yaitu insulin.
2. Kantong Empedu
Kantung empedu adalah sebuah kantong berbentuk terong dan merupakan
membran berotot yang terletak di dalam sebuah lekukan di sebelah permukaan bawah
hati dengan panjang 18-20 cm (Pearce, 2002: 249).
Kantung empedu terbagi ke dalam bagian fundus, badan dan leher yang terdiri
dari tiga pembungkus yaitu:
 Di sebelah luar dibungkus oleh serosa peritoneal
 Di sebelah tengah dibungkus oleh jaringan otot polos
 Di sebelah dalam dibungkus oleh membran mukosa yang besambungan dengan
lapisan saluran empedu.
Membran mukosa kantung empedu terdiri dari sel epitel silindris yang
mengeluarkan sekret musin dan cepat mengabsorpsi air dan elektrolit tetapi tidak
garam empedu atau pigmen empedu sehingga empedunya menjadi pekat.
Panjang duktus sistikus kira-kira 3,5 cm, mulai dari leher kantung empedu dan
bersambungan dengan duktus hepatikus dan membentuk saluran empedu ke duodenum
(Pearce, 2002: 250). Dalam waktu setengah jam setelah makanan masuk, sfingter Oddi
akan mengendur dan kandung empedu berkontraksi sehingga getah empedu masuk ke
duodenum. Aliran empedu tidak kontinu tetapi sesuai dengan waktu pencernaan
makanan bila makanan masuk ke duodenum.
Susunan dan Fungsi Getah Empedu
Getah empedu adalah cairan alkali yang disekresikan oleh sel hati. Jumlah
yang dikeluarkan setiap hari oleh manusia adalah 500-1000 ccm. Jumlah produksi
getah empedu dipercepat sewaktu pencernaan, khususnya sewaktu pencernaan lemak.
80% getah empedu terdiri atas air, garam empedu, pigmen empedu, kolesterol, musin
dan zat lainnya. Pigmen empedu dibentuk dalam sistem retikulo-endotelium

24
(khususnya limpa dan sumsum tulang) dari pecahan Hb yang berasal dari sel darah
merah yang rusak, dialirkan ke hati kemudian diekskresikan ke dalam empedu.
3. Pankreas
Pankreas adalah kelenjar lonjong berwarna keputihan yang terletak dalam
simpul yang terbentu dari duodenum dan permukaan bawah lambung (Kimball, 1983:
448). Pankreas membantu digesti kimiawi dengan menghasilkan larutan basa yang
kaya bikarbonat serta sejumlah enzim-enzim. Bikarbonat menetralisasi keasaman
kimus dan bertindak sebagai bufer. Getah pankreas mengandung enzim lipase, tripsin
dan kimotripsin, amilase, dan peptidase (Campbell et al., 2010: 42).

D. Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia


Ada beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh "salah cerna" atau "salah
makan", dan gangguan pada sistem pencernaan akibat infeksi bakteri, radang dan
kelainan. Beberapa diantaranya adalah:
1. Diarre
Diarre terjadi bila selaput kolon dirangsang oleh infeksi, misalnya disentri,
kolera.atau akibat virus. Akibat rangsangan ini maka gerak peristaltik dipercepat
sehingga menimbulkan diare. Diarre disebabkan oleh berkurangnya penyerapan
cairan atau bertambahnya sekresi cairan yang disertai dengan meningkatnya gerakan
peristaltik. Diarre yang berat dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan.
Pertolongan pertama untuk diarre adalah minum garam oralit untuk mengembalikan
air dan garam elektrolit yang hilang, dan juga pemberian glukosa
2. Konstipasi (sembelit)
Konstipasi atau susah buang air besar merupakan kebalikan dari diarre. Pada
konstipasi gerak peristaltik pad usus besar berkurang, sehingga waktu penyerapan di
usus besar makin lama. Akibatnya tinja menjadi kering, keras, dan volumenya
mengecil. Buang air besar menjadi sulit dan sakit. Penyebabnya adalah kebiasaan
menahan buang air besar dan kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung
serat seperti sayuran dan buah-buahan. Oleh karena itu untuk pencegahan, disarankan
mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari

25
3. Salah cerna
Biasanya disebabkan oleh makan sesuatu yang merangsang lambung, misalnya
alkohol, cabe, sehingga menimbulkan rasa nyeri, perut mulas yang disebut kolik.
Oleh karena itu bila kamu mengalami nyeri lambung setelah makan makanan tertentu,
sebaiknya hindari jenis makanan tersebut.
4. Karies gigi (gigi berlubang)
Ada jenis bakteri pada rongga mulut yang dapat mengubah karbohidrat
menjadi asam laktat. Asam ini secara bertahap merusak email dan dentin gigi
sehingga menimbulkan lubang yang dapat mencapai pulpa gigi. Kemudian terjadilan
infeksi dan peradangan yang menimbulkan rasa sakit pada gigi. Bila dibiarkan maka
pulpa gigi akan mati dan terbentuklah nanah (abses) pada akar gigi, guşi, dan tulang
rahang. Gigi yang berlubang perlu ditambal oleh dokter gigi. Jangan menunggu
hingga lubangnya membesar atau sudah terjadi abses. Pencegahan dapat dilakukan
dengan mengkonsumsi tablet Fluorida 1 mg per hari pada anak kecil (waktu gigi susu
tumbuh) dan pada remaja (waktu gigi permanen tumbuh), sehingga gigi lebih tahan
terhadap asam. Pasta gigi yang mengandung Fluor juga sangat menolong untuk
pencegahan karies gigi. Namun yang penting, jagalah kesehatan gigi dan mulut
dengan menggosok gigi secara teratur setelah makan. Di samping itu perlu
mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin D, kalsium, dan fosfor terutama
bagi ibu hamil dan menyusui, serta pada anak-anak yang sedang dalam masa
pertumbuhan.
5. Gondongan
Gondongan adalah penyakit menular yang menyerang kelenjar ludah parotis.
Itulah sebabnya penyakit gondongan disebut juga parotitis. Kelenjar yang terserang
menjadi bengkak, panas, dan nyeri. Penyebabnya adalah virus yang ditularkan
melalui percikan ludah. Penyakit ini paling sering menyerang anak-anak (5-15 tahun),
tetapi dapat pula menyerang orang dewasa. Bila telah sembuh dari penyakit ini
biasanya akan mendapatkan kekebalan seumur hidup (imunitas aktif).
6. Radang usus buntu
Peradangan ini terjadi pada apendiks (usus buntu; lih. Gb 1.2.7) sehingga
penyakitnya disebut appendisitis. Radang disebabkan oleh bakteri. Faktor yang

26
memudahkan terjadinya radang adalah penyumbatan apendiks oleh tinja yang
mengeras, atau biji-bijian. Appendisitis dapat menyebabkn usus buntu bengkak,
membusuk, dan pecah. Pecahnya usus buntu ini dapat menyebabkan radang perut
atau peritonitis dan radang ini dapat menimbulkan nanah dalam rongga perut.
Pengobatan dilakukan dengan operasi usus buntu
7. Tukak lambung
Tukak lambung adalah luka pada selaput lendir lambung yang disebabkan oleh
getah lambung. Tukak lambung ini dapat pula terjadi pada kerongkongan karena arus
balik getah lambung ke kerongkongan, atau pada duodenum. Gejalanya adalah sakit
ulu hati, dan rasa sakit akan lebih hebat bila perut dalam keadaan kosong, lalu
berkurang bila lambung telah diisi makanan. Tetapi bila mengkonsumsi makanan
yang asam, pedas atau alkohol, maka rasa sakit semakin hebat. Tukak lambung dapat
menimbulkan pendarahan dengan gejala muntah dan buang air besar yang
mengandung darah berwarna kehitaman karena telah bereaksi dengan asam. Tukak
lambung disebabkan oleh ketidakseimbangan antara asam lambung dan pepsin yang
merusak dinding lambung dan pengeluaran lendir yang melindungi lambung

27
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, hingga anus. Proses pencernaan terjadi secara mekanik dan
kimiawi dengan bantuan enzim-enzim pencernaan. Kelenjar pencernaan seperti
hati, kantong empedu, dan pankreas menghasilkan getah yang membantu proses
pencernaan.
Zat makanan terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air
yang memiliki fungsi masing-masing bagi tubuh. Gangguan pada sistem
pencernaan dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, sembelit, karies
gigi, radang usus buntu, tukak lambung, dan lain-lain. Menjaga pola makan yang
sehat dan teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan agar
dapat berfungsi dengan optimal.
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan, disarankan untuk terus memperdalam
pemahaman,mengenai sistem pencernaan pada manusia, serta memanfaatkannya
dalam proses pembelajaran. Selain itu, pengembangan metode dan media
pembelajaran inovatif juga perlu terus dilakukan untuk meningkatkan pemahaman
mengenai topic ini.

28
BAB IV
STUDI KASUS
1. Permasalahan Analisis: Gangguan Lambung
- Deskripsi: Seorang pasien mengalami gejala nyeri ulu hati, mual, dan muntah setelah
makan.
- Solusi: Diagnosis GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), penanganan meliputi
perubahan gaya hidup, diet, dan terapi obat.
2. Permasalahan Analisis: Batu Empedu
- Deskripsi: Pasien mengalami nyeri abdomen kanan atas yang tajam setelah makan
makanan berlemak.
- Solusi: Pemeriksaan USG dan diagnosis batu empedu, penanganan bisa berupa diet
rendah lemak, obat untuk mengatasi nyeri, atau pembedahan untuk mengangkat batu.
3. Permasalahan Analisis: Penyakit Crohn
- Deskripsi: Pasien mengalami diare kronis, sakit perut, dan penurunan berat badan.
- Solusi: Diagnosis penyakit Crohn, penanganan meliputi diet khusus, obat-obatan
antiinflamasi, dan dalam kasus parah, pembedahan.
4. Permasalahan Analisis: Infeksi H. pylori*
- Deskripsi: Pasien mengalami nyeri ulu hati, mual, dan muntah, serta perut kembung.
- Solusi: Pemeriksaan tes napas atau tes darah untuk deteksi H. pylori, penanganan
termasuk terapi antibiotik dan penghambatan asam lambung.
5. Permasalahan Analisis: Sindrom Usus Bocor
- Deskripsi: Pasien mengalami gangguan pencernaan, alergi makanan, dan kelelahan
kronis.
- Solusi: Diagnosis sindrom usus bocor, penanganan meliputi perubahan diet, suplemen
nutrisi, dan manajemen stres.

29
DAFTAR PUSTAKA
Safitri, Ririn. 2016. Biologi Peminatan Matematika Dan Ilmu – Ilmu Alam Untuk Sma/Ma Kelas
Xi. Jawa Tengah : Cv Mediatama.
Irdalisa, paidi, djukri. 2019. Sistem pencernaan pada manusia.
Syofyan, herlinda. 2018. Sistem pencernaan dan makanan. Jakarta Universitas Esa unggul.
Campbell, N.A., Jane B. R.., Lisa A. U., Michael L. C., Steven A. W., Peter V.M., and Robert
B.J.. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid III. Jaakarta: Erlangga.
Campbell, N.A., Jane B. R., Laurencce G. M. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid III. Jakarta:
Erlangga.
https://www.ruangguru.com/blog/sistem-pencernaan-manusia
https://www.researchgate.net/publication/328959114_Case_Based_Reasoning_Diagnosis_Gangg
uan_Pencernaan_pada_Anak_Menggunakan_Metode_Similarity_Cosine_Coef
ficient

30
GLOSARIUM
1. Amilase : Enzim yang berfungsi untuk mencerna amilum menjadi maltosa.
2. Anus : Bagian akhir dari saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan
lingkungan luar.
3. Apendiks : Bagian yang menyerupai umbai cacing pada usus besar.
4. Asam Amino : Senyawa pembentuk protein.
5. Defekasi : Proses pengeluaran feses/tinja dari tubuh melalui anus.
6. Empedu : Cairan yang dihasilkan oleh hati untuk membantu pencernaan lemak.
7. Enzim : Senyawa protein yang berfungsi sebagai biokatalisator dalam reaksi kimia di
dalam tubuh.
8. Esofagus/Kerongkongan : Saluran berotot yang menghubungkan faring dan lambung.
9. Feses : Sisa makanan yang tidak tercerna dan dikeluarkan dari tubuh melalui anus.
10. Gaster : Lambung.
11. Getah Lambung : Cairan pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung.
12. Hepatitis : Peradangan hati.
13. Kandung Empedu : Kantung yang berfungsi untuk menyimpan empedu dari hati.
14. Kimus : Makanan setengah cair yang telah dicampur enzim pencernaan di lambung.
15. Kolon : Bagian usus besar.
16. Lipase : Enzim yang berfungsi untuk mencerna lemak.
17. Pankreas : Kelenjar penghasil getah pencernaan.
18. Peristalsis : Gelombang kontraksi ritmis yang mendorong makanan di sepanjang saluran
pencernaan.
19. Pepsin : Enzim dalam getah lambung yang berfungsi untuk mencerna protein.
20. Renin : Enzim dalam getah lambung yang berfungsi untuk mengubah protein menjadi
kasein.
21. Tinja : Istilah lain untuk feses.

31
22. Vili : Tonjolan seperti jari pada permukaan usus halus yang berfungsi untuk absorpsi
nutrisi.

32

Anda mungkin juga menyukai