tentang pen didikan Oleh: Kelo m pok 1 raw a ti, MPd Dra.Tin ind our team Dinda safitri Delfizi aginga
Elsa Mardianti Fatimah Az-Zahra
Pembahasan Pemikiran klasik 1. Empirisme Empirisme berasal dari bahasa latin, asal katanya empiri, yang berarti pengalaman. Aliran ini dipelopori oleh John Locke (1632-1704), filosof kebangsaan Inggris, yang terkenal dengan teorinya "Tabularasa" artinya meja berlapis lilin yang belum ada tulisan di atasnya. Menurut John Locke (dalam Blishen, 1970) hal-hakl yang perlu diperhatikan dalam pendidikan adalah: a. Pendidikan harus diberikan sejak awal mungkin. b. Pembiasaan dan latihan lebih penting daripada peraturan, perintah atau nasehat c. Anak didik harus diamati dari dekat untuk melihat: 1) Apa yang paling tepat bagi anak itu sesuai dengan umurnya (tingkat perkembangannya) 2) Hasrat-hasratnya yang amat kuat 3) Kecenderungannya mengikuti orang tua tanap merusaak semangat anak itu 4) Anak harus dianggap sebagai makhluk rasional, dalam hal ini kepada anak harus diberikan alasan tentang hal-hal yang dituntut darinya 5) Pelajaran di sekolah jangan sampai menjadi beban bagi anak, namun hendaknya menyenangkan dan merupakan suasana bermain yang membuka seluas-luasnya berbagai kemungkinan yang dapat timbul. 2. Navitisme
Nativisme berasal dari bahasa latin, asal
katanya "natives" berarti terlahir, aliran ini dipelopori oleh Sekophenhauer seorang filosof kebangsaan Jerman yang hidup dalam tahun 1788-1880. Dia berpendapat "pendidikan ialah membiarkan seseorang bertumbuh berdasarkan pembawaannya". aliran Nativisme bertolak dari leibnitzian tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan, termasuk faktor pendidikan. kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Aliran ini merupakan aliran pesimis dalam pendidikan. 3. Naturalisme
Naturalisme berasal dari bahasa latin dari kata
"nature" artinya alam, tabiat, dan pembawaan. Aliran ini dipelopori oleh J. J. Rousseau (1712- 1778), filofof kebangsaan Perancis. Aliran ini dinamakan juga nativisme ialah aliran yang meragukan pendidikan untuk perkembangan seseorang karena dia dilahirkan dengan pembawaan yang baik. Ciri utama aliran ini ialah dalam mendidik seseorang kembalilah kepada alam agar pembawaan seseorang ynag baik itu tidak dirusak oleh pendidik. Dengan kata lain pembawaan yang baik itu supaya berkembang secara spontan. Pelopor aliran ini menulis beberapa buah buku yaitu: a. La Nouvelle Heloise b. Le Constract Sosial c. Emile ou de 'L' education dan d. Confession 4. Konvergasi
Aliran konvergensi berasal dari bahasa Inggris,
asal katanya Convergency. artinya pertemuan pada suatu titik. Aliran ini dipelopori oleh Willianm Stern, seorang ahli pendidikan bangsa Jerman (1871-1937), aliran ini mempertemukan atau mengawinkan dua aliran yang berlawanan di atas antara nativisme dan empirisme. Jadi menurut teori konvergensi: a. Pendidikan mungkin dilaksanakan b. Pendidikan diartikan sebagai pertolongan yang diberikan lingkungan pada anak didik untuk mengembangkan potensi yang baikdan mencegah perkembangan potensi yang buruk c. Yang membatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan lingkungan Aliran konvergensi pada umumnya diterima secara luas sebagai pandangan yang tepat dalam memahami tumbuh kembang manusia meskipun demikian, terdapat variasi pendapat tentang faktor mana yang paling menentukan tumbuh kembang itu. B. Pemikiran baru tentang pendidikan 1. Pengajaran alam sekitar Gerakan pendidikan yang mendekatkan anak dengan sekitarnya adalah gerakan pengajaran alam sekitar. Perintis gerakan ini antara lain FR.A. Finger 1808-1888 di jerman dengan Heimatkunde(pengajaran alam sekitar) dan J.Ligthart 1959-1916 di belanda dengan het volleleven (kehidupan senyatanya) 2. Pengajaran pusat perhatian Pengajaran pusat perhatian dirintis oleh Ovideminat Decroly (1871-1932) dari Belgia. Dengan pengajaran pusat minat (Centres d'interest). Pendidikan Decroly berdasarkan pada semboyan ecole pour la vie, par la vie (sekolah untuk hidup dan oleh hidup). Anak harus dididik untuk dapat hidup dalam masyarakat dan dipersiapkan dalam masyarakat, anak harus diarahkan kepada pembentukan individu dan anggota masyarakat. Oleh karena ituanak harus mempunyai pengetahuan terhadap diri sendiri (tentang hasrat dan cita- cita) dan pengetahuan tentang dunianya. (lingkungannya, tempat hidup di hari kedepannya 3. Gerakan sekolah kerja Gerakan sekolah kerja dapat dipandang sebagai titik kulminasi dari pandangan- pandangan yang mementingkan pendidikan keterampilan dalam pendidikan. J.A. Comenius (1592-1670) menekankan agar pendidikan mengembangkan pikiran, ingatan, bahasa dan tangan (keterampilan kerja tangan) pestalozzi mengajarkan bermacam-macam mata pelajaran pertukangan di sekolahnya. Namun yang sering dipandang sebagai bapak sekolah kerja adalah G. Kereschensteiner dengan bapak Arbeitesscule (sekolah kerja) di Jerman Terim a Kasih