Anda di halaman 1dari 36

GIZI IBU DAN ANAK

OLEH :

KELOMPOK 1

KELOMPOK 2

KELOMPOK 3

KELOMPOK 4

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

D-IV KEBIDANAN TK.III

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh ibu
Fitriyanti,SST,M.Keb sebagai dosen mata kuliah Gizi Ibu dan Anak.Adapun tugas
ini berupa makalah dengan judul ”Konsep Dasar Nutrisi”.

Dalam menyusun makalah ini kami mengucapkan banyak terima kasih


kepada teman-teman dari kelompok atas partisipasi dan kerjasamanya dalam
menyusun dan menyelesaikan makalh ini.Adapun yang menjadi referensi dan
acuan kami dalam menyelesaikan makalah ini yaitu media elektronik dan media
cetak.

Kami juga menyadari bahwa banyaknya kekurangan dalam penyusunan


makalah ini.Oleh karena itu untuk penyempurnaannya kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca.

Kendari,10 oktober 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................4

A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................5

A. Konsep Dasar Nutrisi..............................................................................................5


B. Faktor Sosial Budaya Terhadap Pola Makan...........................................................
C. Konsep Makro Dan Mikro Nutrisi Dan Kebutuhannya...........................................
D. Hubungan Nutrisi Makro Dengan Kesehatan Reproduksi Dan Masalahnya............

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu indicator dari kesejahteraan, oleh karena itu
pembangunan di bidang kesehatan sangat penting. Berbicara tentang kesehatan
maka akan menyangkut berbagai factor, salah satu factor penting yang
menentukan kesehatan adalah masalah gizi.
Masalah kekurangan gizi atau gizi buruk sudah muncul di Indonesia sejak
lama. Masalah gizi buruk merupakan hambatan yang paling besar bagi perbaikan
kesehatan di berbagai Negara di dunia. Kekurangan gizi dapat menyebabkan
menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi ,penyakit kronis, dan
menyebabkan orang tidak mungkin melakukan pekerjaan keras, dan lain-lain.
Menurut Foster dan Anderson, (1986 : 311); Subardjo,dkk, (1993) bahwa
kekurangan protein-kalori dalam periode kanak-kanak menyebabkan kerusakan
otak yang permanen. Lebih lanjut menurut Syarief, bila anak yang menderita gizi
kurang atau gizi buruk di biarkan saja, maka di khawatirkan akan terjadi the lost
generation, karena tidak memiliki daya saing. Di sebabkan kecerdasan rendah.
Santosodan Anne Lies Ranti (1999:82) menyebabkan, defisiensi gizi sering di
hubungkan dengan infeksi. Infeksi berhubungan dengangan gguan gizi melalui
beberapa cara; yaitu mempengaruhi nafsu makan, dapat juga menyebabkan
kehilangan bahan makanan karena diare atau muntah-muntah atau mempengaruhi
nafsu makan.
Gangguan gizi dan infeksi sering saling bekerjasama. Infeksi memperburuk
taraf gizi dan sebaliknya, gangguan gizi memperburuk kemampuan anak untuk
mengatasi penyakitin feksi. Kuman-kuman yang kurang berbahaya bagi anak
dengan gizi baik, menyebabkan kematian padaanak dengan gizi buruk.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu konsep dasar nutrisi?
2. Apa saja faktor sosial budaya terhadap pola makan ?
3. Bagaimana konsep makro dan mikro nutrisi dan kebutuhannya?
4. Bagaimana hubungan nutrisi makro dengan kesehatan reproduksi dan
masalahnya ?

C. Tujuan
1. Sebagai tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah
2. Memahami dan mengetahui apa itu konsep dasar nutrisi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR NUTRISI


1. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nuwer,
2008).Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk
fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan
(Wikipedia, 2008).Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala
sesuatu yang kita makan sedangkan nutrisi adalah apa yang terkandung dalam
makanan tersebut (Uri, 2008).
2. Sistem Tubuh yang Berperan
a. Ingesti
Proses masuknya makanan dan air dari lingkungan ke dalam tubuh
melalui proses menelan.
b. Digesti
Rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang dibawa ke
lambung dan usus halus yang melaluiorgan pencernaan seperti:
1) Mulut
Dibantu Saliva dan Ptialin untuk mengubah amilum menjadi maltosa
2) Esofagus
3) Lambung
Dibantu asam lambung (HCl) yang berfungsi membunuh kuman,
Pepsin yang memecah protein menjadi pepton, renin menggumpalkan
susu
4) Usus halus
Dibantu enzim Tripsin yang mengubah protein menjadi pepton,
Amilase yang mengubah amilum/glikogen menjadi oligosakarida dan
Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
5) Usus besar
c. Absorbsi

6
Proses penyerapan nutrien oleh usus melalui saluran darah ke hepar
d. Metabolisme
Proses akhir penggunaan makanan dalam tubuh yang meliputi semua
perubahan kimia yang dialami makanan sejak diserap tubuh sampai
dikeluarkan sebagai sampah.
e. Ekskresi
Proses pengeluaran sisa metabolisme baik secara defekasi (BAB), miksi
(BAK), diaforesis (keringat) dan ekspirasi (CO2 dan H2O)

3. Jenis-jenis Nutrisi
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hydrogen
dan oksigen, terdapat dalam tumbuhan seperti beras, jagung, gandum,
umbi-umbian, dan terbentuk melalui proses asimilasi dalam tumbuhan
(Pekik, 2007).

Fungsi karbohidrat:

1) Sumber energi utama yang diperlukan untuk gerak.


2) Memberi rasa kenyang.
3) Pembentukan cadangan sumber energi, kelebihan karbohidrat dalam
tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak sebagai cadangan sumber
energi yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan.

Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat dibagi menjadi tiga golongan:


1) Monosakarida (gula sederhana)
Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana yang merupakan
molekul terkecil karbohidrat. Dalam tubuh monosakarida langsung
diserap oleh dinding-dinding usus halus dan masuk ke dalam
peredaran darah.
Monosakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan:

7
a) Glukosa: disebut juga dekstrosa yang terdapat dalam buah-buahan
dan sayur-sayuran. Semua jenis karbohidrat akhirnya akan diubah
menjadi glukosa.
b) Fruktosa: disebut juga levulosa, zat ini bersama-sama glukosa
terdapat dalam buah-buahan dan sayuran, terutama dalam madu,
yang menyebabkan rasa manis.
c) Glaktosa: berasal dari pemecahan disakarida.
2) Disakarida (gula ganda)
Glisakarida adalah gabungan dari dua macam monosakarida. Dalam
proses metabolisme, disakarida akan dipecah menjadi dua molekul
monosakarida oleh enzim dalam tubuh
Disakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan:
a) Sukrosa: terdapat dalam gula tebu, gula aren. Dalam proses
pencernaan, sukrosa akan dipecah menjadi glukosa dan fruktosa.
b) Maltosa: hasil pecahan zat tepung (pati), yang selanjutnya dipecah
menjadi dua molekul glukosa.
c) Laktosa (gula susu): banyak terdapat pada susu, dalam tubuh
laktosa agak sulit dicerna jika dibanding dengan sukrosa dan
maltosa. Dalam proses pencernaan laktosa akan dipecah menjadi 1
molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa.

3) Polisakarida (karbohidrat kompleks)


Polisakarida merupkan gabungan beberapa molekul monosakarida.
Disebut oligosakarida jika tersusun atas 3-6 molekul monosakarida dan
disebut polisakarida jika tersusun atas lebih dari 6 molekul
monosakarida (Pekik, 2007).
Polisakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan:
a) Pati: merupakan sumber kalori yang sangat penting karena
sebagian besar karbohidrat dalam makanan terdapat dalam bentuk
pati.

8
b) Glikogen: disebut juga pati binatang, adalah jenis karbohidrat
semacam gula yang disimpan di hati dan otot dalam bentuk
cadangan karbohidrat.
c) Serat.

b. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak
terdiri atas gabungan gliserol dan asam-asam lemak.
Fungsi lemak:
1) Sebagai sumber energi.
2) Membangun jaringan tubuh.
3) Fungsi perlindungan.
4) Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh
5) Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung
dan mencegah timbulnya rasa lapar.
6) Vitamin larut dalam lemak.
c. Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini
berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino.
Fungsi protein:
1) Menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang
normal dan proses pengausan yang normal.
2) Menghasilkan jaringan baru.
3) Diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi
khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan hemoglobin.
4) Sebagai sumber energi (Trisa, 2008).
Berdasarkan sumbernya protein diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1) Protein hewani: Yaitu protein dalam bahan makanan yang berasal dari
binatang seperti protein dari daging, protein dari susu.

9
2) Protein nabati: Yaitu protein yang berasal dari bahan makanan
tumbuhan, seperti protein dari jagung, protein dari terigu.
Berdasarkan fungsi fisiologiknya protein diklasifikasikan menjadi tiga,
yaitu:
1) Protein sempurna: Bila protein ini sanggup mendukung pertumbuhan
badan dan pemeliharaannya.
2) Protein setengah sempurna: Bila protein ini sanggup mendukung
pemeliharaan jaringan, tetapi tidak dapat mendukung pertumbuhan
badan.
3) Protein tidak sempurna: Bila tidak sanggup menyokong pertumbuhan
badan maupun pemeliharaan jaringan (Djaeni, 2000).
d. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh. Vitamin dibagi
dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2,
B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).
Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:
1) Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan
dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A
akan menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga
rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan
hati.
2) Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu
terbentuknya sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu
anggota B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan energi.
Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. B12
digunakan dalam pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin
B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia,
gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung.

10
Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak
mengandung vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-
kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari kacang
buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
3) Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai
sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa
zat kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup
vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga
membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C
bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan
lainnya.
4) Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan
pada sejumlah anak, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan
bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu
kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang
ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah
“diperkaya”). Sayangnya, banyak produk susu olahan yang digemari
anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan yogurt
kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang
diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-
anak yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa menderita
ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau menjadikan
tulang cacat.

e. Mineral
Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan
sangat penting dalam pengendalian sistem cairan tubuh. Mineral
merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka.

11
Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat
mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.
Fungsi mineral:
1) Konstituen tulang dan gigi.
2) Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi
cairan tubuh.
3) Bahan dasar enzim dan protein (Trisa, 2008).

f. Air
Air merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia. Kurang
lebih 60-70% berat badan orang dewasa berupa air sehingga air sangat
diperlukan oleh tubuh, terutama bagi mereka yang melakukan olahraga
atau kegiatan berat.
Fungsi air:
1. Sebagai media transportasi zat-zat gizi, membuang sisa-sisa
metabolisme, hormon ke organ sasaran (target organ).
2. Mengatur temperatur tubuh terutama selama aktivitas fisik.
3. Mempertahankan keseimbangan volume darah (Pekik, 2007).
4. Nilai normal kebutuhan kalori menurut umur

Umur BB (kg) TB (cm) Energi (kkal)


0-6 bulan 5,5 60 560
7-12 bulan 8,5 71 800
1-3 tahun 12 90 1250
4-6 tahun 18 110 1750
7-9 tahun 24 120 1900
Pria
10-12 30 135 2000
tahun 45 150 2400
13-15 56 160 2500
tahun 62 165 2800 (Ringan)
16-19 3000 (Sedang)
tahun 62 165 2200
20-59
tahun 35 140 1900
46 153 2100

12
> 60 tahun 50 153 2000
Wanita 54 156 2050 (Ringan)
10-12 2250 (Sedang)
tahun 2600 (Berat)
13-15 54 154 1850
tahun + 285
16-19
tahun + 700
20-59 + 500
tahun + 400

> 60 tahun
Hamil
Menyusui
0-6 bulan
7-12 bulan
13-24
bulan

5. Masalah Kebutuhan Nutrien


a. Kekurangan protein dapat menyebabkan hal-hal sebagai berikut:
1) Kwashiorkor
Gejalanya adalah pertumbuhan terhambat, otot-otot berkurang dan
lemah, bengkak (edema) terutama pada perut, kaki, dan tangan, muka
bulat, gangguan gerak, tidak nafsu makan serta tampak sedih dan
apatis. Kulit kusam, kering bersisik, dan pecah-pecah, rambut kusam,
halus dan mudah rontok.Hati membesar dan sering diikuti kekurangan
darah dan gangguan mata. Kondisi lebih sering terjadi pada anak usia
2-3 tahun.
2) Marasmus
Penyakit kelaparan ini memiliki gejala antara lain, pertumbuhan yang
terhambat, kurus, dan otot berkurang serta lemah, tampak apatis,
kadang terjadi perubahan pada kulit dan rambut, pembesaran hati,
sering menderita gangguan pencernaan, infeksi saluran nafas, TBC,
cacingan, dan penyakit kronis lain.

13
b. Kelebihan protein akan memberatkan hati dan ginjal, dapat menyebabkan
diare, kekurangan cairan serta demam
c. Permasalahan berat badan
1) Under weight : Penurunan berlebihan jaringan lemak atau pada otot
dan jaringan skeletal
2) Over weight : Peningkatan berlebihan jaringan lemak atau pada otot
dan jaringan skeletal
3) Obesitas : Merupakan keadaan patologi sebagai akibat dari konsumsi
makanan yang jauh melebihi kebutuhannya sehingga terdapat
penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi
tubuh
Rumus menghitung BB ideal (TB – 100) – 10 % (TB)
6. Faktor yang Berpengaruh pada Kebutuhan Nutrien
a) Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan.
b) Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi
dapat mempengaruhi gizi seseorang
c) Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan
tertentu dapat mempengaruhi status gizi.
d) Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak
memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
e) Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit,
oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi

14
biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya di bandingkan
masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
f) Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan
cepat hal ini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan
yang cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative
konstan.
g) Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan
dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan
pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.
h) Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh,
semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas
sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.
i) Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang
nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.
j) Faktor Psikologis seperti stress dan ketegangan
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi
individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan
mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang (mis. Susu
menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbulkan kekuatan).
k) Alkohol dan Obat
Penggunaan alcohol dan obat yang berlebihan memberi kontribusi pada
defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelajakan untuk alcohol
daripada makanan. Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ
gastrointestinal. Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat
menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-obatan juga menghabiskan zat
gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di dalam intestine.

15
B. FAKTOR SOSIAL BUDAYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN POLA
MAKAN

1. Konsumsi Makanan Pokok

Para ahli antropologi, memandang kebiasaan makan merupakan kompleks


keseluruhan dari aktifitas yang berhubungan dengan dapur, kegemaran, dan
ketidaksukaan pada suatu jenis makanan, pepatah-pepatah rakyat, kepercayaan,
larangan-larangan dan takhyul yang berhubungan dengan produksi, persiapan
pengolahan makanan dan konsumsi makan sebagai kategori pokok dari kebudayaan
(Anderson, 1978).

Kebiasaan makan pada kelompok yang didasarkan status hubungan rumah tangga
mempengaruhi distribusi makanan kepada anggota kelompok, yang menyangkut
mutu dan jumlah makanan.

Pola makan penduduk di suatu negara atau daerah biasanya berkembang dari
makanan yang tersedia setempat atau dari makanan yang ditanam di tempat tersebut
untuk jangka waktu yang panjang. Disamping itu kelangkaan makanan dan kebiasaan
bekerja rumah tangga berpengaruh pula terhadap pola makan (Suhardjo, 1989).

Pada umumnya penduduk Indonesia, yang sebagian besar terdiri atas petani, masih
mengandalkan sebagian besar konsumsi makanannya pada makanan pokok. Makanan
pokok yang digunakan adalah beras, jagung, umbi-umbian (terutama singkong dan
ubi jalar), dan sagu.

Konsumsi makanan adalah jumlah makanan baik tunggal atau beragam yang
dimakan seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan tertentu. Dalam aspek gizi,
tujuan mengkonsumsi makanan adalah untuk memperoleh sejumlah zat gizi yang
diperlukan tubuh. Konsumsi makanan dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif.
Pengukuran kualitatif dilakukan dengan melihat jenis-jenis makanan tersebut.
Pengukuran kuantitatif dilakukan dengan menggunakan recall konsumsi makanan
jangka waktu tertentu dan metode penimbangan, yaitu pengukuran secara langsung pada
berat setiap jenis makanan yang dikonsumsi (Gibson, 2005).

Pola konsumsi makanan bermutu gizi seimbang mensyaratkan perlunya


diverisifikasi makanan dalam menu sehari-hari. Ini berarti menuntut adanya
ketersediaan sumber zat tenaga (karbohidrat dan lemak), sumber zat pembangun
(protein), dan sumber zat pengatur (vitamin dan mineral). Makanan yang beraneka
ragam sangat penting karena tidak ada satu jenis makanan yang dapat menyediakan
gizi bagi seseorang secara lengkap (Khomsan, 2004).

Konsumsi makanan yang beranekaragam, akan menghindari terjadinya kekurangan


zat gizi, karena susunan zat gizi pada makanan saling melengkapi antara satu jenis

16
dengan jenis lainnya, sehingga diperoleh masukan zat gizi seimbang (Depkes RI,
2003). Kesadaranpentingnya konsumsi makanan beraneka ragam menyebabkan
ketergantungan pada satu jenis makanan (beras) dapat dihindari, sehingga mencegah
ancaman ketahanan makanan (Khomsan, 2004)

2. Makanan Pokok

Makanan pokok yang digunakan dalam suatu negara biasanya menempati


kedudukan tinggi. Penggunaan makanan tersebut lebih luas daripada jenis makanan
lainnya, besar kemungkinannya berkembang karena dihasilkan dari tanaman setempat
atau setelah dibawa ke tempat tersebut tumbuh dengan cepat (Suhardjo, 2003).

Makanan pokok merupakan sumber energi atau tenaga untuk bekerja, bergerak
bernafas, dan sebagainya. Selain sebagai makanan pokok dapat digunakan sebagai
makanan selingan. Makanan pokok dapat dipilih dari :

1. Jenis padi-padian : beras, jagung, jewarut, gandum, dan hasil olahan seperti
tepung jagung, tepung beras, roti, mie.
2. Jenis umbi-umbian : ubi jalar, talas, kentang, gembili, serta tepung-
tepung seperti tepung singkong, tepung gaplek.
3. Jenis lain : sagu, pisang, sukun (Depkes RI, 1991).

Pola makanan yang diturunkan secara turun-temurun mempunyai susunan cukup baik
dan dapat memberikan zat-zat makanan yang memenuhi kebutuhan gizi. Nilai yang baik
ini dapat menurun, jika susunan lauk pauk dan bahan makanan pokok yang digunakan
berubah. Penduduk Gunung Kidul misalnya pada mulanya menggunakan beras sebagai
makanan pokok. Adanya musim paceklik, penduduk mengubah bahan makanan pokok itu
dengan singkong. Tetapi perubahan itu tidak disertai perubahan lauk pauk, karena
singkong mempunyai nilai gizi lebih rendah daripada beras, maka keadaan gizi
masyarakat di daerah tersebut sangat tidak memuaskan.

3. Faktor-faktor Budaya

Kebudayaan masyarakat berkembang sesuai dengan latar belakang sejarah, agama,


adat istiadat, pendidikan dan kondisi geografis. Kebudayaan ini mempunyai kekuatan
yarng sangat berpengaruh terhadap pemilihan bahan makanan yang digunakan untuk
dikonsumsi. Berkaitan dengan konsumsi pangan di masyarakat berkembang norma-
norma dan aturan- aturan seperti kebiasaan makan, preferensi terhadap bahan pangan, dan
pantangan makan.

a. Kebiasaan Makan
Pranadji (1988), menyatakan bahwa kebiasaan makan sehari-hari mempengaruhi
perilaku konsumsi pangan. Kebiasaan makan seperti apa, bagaimana, kapan dan
frekuensi suatu jenis makanan dikonsumsi mempengaruhi pola konsumsi pangan

17
individu dan keluarga. Dan menurut HarnerDeaton dan Driskel (1986) kebiasaan
makan adalah cara seseorang atau kelompok orang memilih pangan dan
memakannya sebagal reaksi terhadap pengaruh-pengaruh fisiologik, psikologik,
budaya dan sosial. Berkenaan dengan kebiasaan makan ini, Suhardjo (1989)
mendefinisikannya sebagai suatu perilaku yang berhubungan dengan makan
seseorang, pola makanan yang dimakan, pantangan, distribusi makanan dalam
anggota keluarga, preferensi terhadap makanan dan cara memilih bahan pangan.
Kebiasaan makan tercermin dalam cara- cara seseorang memilih makanan beragam
sesuai dengan golongan etnis dari mana seseorang tersebut berasal: atau berada.
Lebih lanjut, Enoch dan $umartono (1987 menyatakan bahwa kebiasaan makan
diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam kebudayaan masyarakat yang
bersangkutan.

b. Preferensi terhadap Bahan Pangan

Sikap terhadap pangan terutama preferensi (kesukaan) mempengaruhi konsumsi


pangan, Sanjur (1982). Preferensi dan cara memilih bahan pangan sebagai bagian
dari kebiasaan makan dapat mempengaruhi konsumsi pangan (Suhardjo, 1989).
Dalam hal ini, orang tidak akan memilih dan mengkonsumsi makanan yang tidak
disukainya. Preferensi dan cara memilih bahan pangan memiliki hubungan yang erat
dengan konsumsi pangan. Secara sederhana, Pilgrim di dolamSanjur, (1982)
mendefinisikan preferensi atas pangan foodpreferences) sebagai tingkat menyukai
atau tidak menyukai atas pangan tertentu. Berdasarkan model seleksi pangan yang
dikembangkan oleh Ellis dkk di dalomSanjur, (1982) dan King dkk (1983) maka
faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi pangan berpusat pada karakteristik
individu, lingkungan dan pangan itu sendiri.

c. Pantangan Makanan

Pantangan makanan meliputi sikap yang tidak menyenangl penanganan dan


konsumsi suatu makanan atau beberapa makanan tertentu oleh seseorang,kelompok
sosial atau sub kelompok. (Suhardjo, 1989). Sanjur (1982) menempatkan pantangan
ke dalam sistem kepercayaan dan praktek atas pangan
(foodbeliefsondprocticessystem).

Meskipun tidak banyak studi yang dilakukan untuk mempelajari pantangan atas
pangan tertentu namun salah satu kebiasaan makan ini memiliki implikasi penting
atas status gizi keluarga dan masyarakat. Lebih lanjut denHartog, Van Staveren dan
Brouwer (1995) menyatakan bahwa pantangan atau tabu atas pangan tertentu
merupakan bagian dari konsep sosial yang berlaku dalam suatu masyarakat yang
dapat mempengaruhi pendistribusian makanan di dalam keluarga. Berkenaan dengan
pantangan ini penting untuk mengkategorikannya kedalam pantangan yang berlaku
permanen dan yäng bersifat sementara.

C. KONSEP MAKRO DAN MIKRO NUTRISI DAN KEBUTUHANNYA

18
1. KEBUTUHAN NUTRISI MAKRO
Nutrisi makro adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar
untuk suplai energy, membentuk sel dan perawatan tubuh.
a. KARBOHIDRAT
Terbagi menjadi karbohidraat sederhana dan kompleks
Manfaat Karbohidrat
a) Sumber energi utama
b) Mengatur metabolisme lemak
c) Sumber energi utama bagi otak dan susunan saraf
d) Cadangan energi (glikogen)
e) Menghemat fungsi protein
Jenis-Jenis Karbohidrat
a) MONOSAKARIDA
1) Glukosa (dekstrosa)
a. Gula terpenting dalam metabolisme tubuh
b. Keadaan normal diperoleh dalam sirkulasi darah
c. Sumber : buah-buahan (anggur), jagung manis, sejumlah akar dan
madu
d. Kelebihan glukosa dalam darah disebut HIPERGLIKEMI
e. Kekurangan glukosa dalam darah disebut HIPOGLIKEMI
2) Fruktosa (laevulosa)
a. Gula termanis dari semua gula
b. Hasil hidrolisa Sukrosa, dalam hati diubah menjadi glukosa
c. Sumber : madu dan buah
3) Galaktosa
a. Hasil hidrolisa LAKTOSA
b. Diubah menjadi glukosa melalui proses metabolisme

b) DISAKARIDA
1) Sukrosa
a. Dalam proses pencernaan diubah menjadi glukosa dan fruktosa
b. Sumber : gula, tebu, madu dan buah
2) Maltosa
a. Diproduksi dari hasil pencernaan pti (tepung), tidak tersedia di alam
bebas
3) Laktosa
a. Diubah menjadi glukosa dan galaktosa
b. Terdpat pada susu
c. Tidak terdapat pada tumbuhan

c) POLISAKARIDA
1) Terdiri dari PATI, SELULOSA, GLIKOGEN, dan PEKTIN

19
2) Kurang larut dalam air
3) Pati dan glikogen dapat dicerna sempurna
4) Selulosa dan pektin tidak dapat dicerna
5) Glikogen : disimpan dalam hati dan otot, merupakan sumber
glukosa utama sebagai ENERGI
6) Pektin : sebagai pengental,pengikat danpembentuk gel makanan
7) Energi yang dihasilkan oleh nutrien atau makanan disebut NILAI
KALORI. Kalori = energi yang digunakan untuk pembakaran
8) 1 g Karbohidrat = 4 kkal
9) Kebutuhan = 60-70% dari total energi

2. LEMAK
1) Lemak adalah senyawa yang mengandung unsur karbon, hidrogen
dan oksigen
2) Lemak merupakan ester dari gliserol dan asam lemak
3) Gliserol merupakan alkohol trihidrat yang mempunyai 3 gugus
hidroksil OH.
4) Asam lemak adalah molekul yang memiliki rumus umum COOH
5) Lemak natural: Monogliserida, digliserida, trigliserida

Fungsi Lemak
1) Sumber energi dan pealrut vitamin
2) Penghasil asm lemak esensial
3) Memelihara suhu tubuh
4) Melindungi organ tubuh

3. PROTEIN
Protein merupakan kelompok nutrien yang sangat penting bagi makluk
hidup
Protein adalah substansi organik dengan kandungan unsur karbon,
hidrogen dan oksigen
Sumber protein:
1) Protein hewani (daging, ikan, dll)
2) Protein nabati (kacang-kacangan : kedelai)

Fungsi Protein
1) Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh
2) Sebgai pengatur dalam proses tubuh
3) Penghasil energi

A. NUTRISI MIKRO
1. VITAMIN
Vitsmin adalah sekelompok senyawa organik kompleks yang dibutuhkan
oleh tubuhdalam jumlah kecil agar tetap sehat.

20
Ada 2 jenis vitamin, yaitu:
1) Vitamin larut lemak
2) Vitamin larut air
Fungsi Vitamin
1) Sebagai enzim dan ko-enzim yang mengatur berbagai metabolisme
2) Mempertahankan fungsi dan pemeliharaan berbagai jaringan
3) Mempengaruhi pertumbuhan dan pembentuan sel baru

2. MINERAL
Unsur mineral adlah unsur kimia selain karbon, hidrogen dan oksigen,
dan nitrogen yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sekitar 4% berat tubuh manusia tersusun atas unsur mineral
Jenis-Jenis Mineral
1) Kalsium
2) Zat Besi
3) Natrium dan Klorin
4) Fosfor
5) Iodin

D. HUBUNGAN NUTRISI MAKRO DENGAN KESEHATAN


REPRODUKSI DAN MASALAHNYA

A. Pengertian Nutrisi Makro

Nutrisi Makro adalah nutrisi yang menyediakan kalori atau energi bagi
tubuh kita. Nutrisi adalah unsur yang dibutuhkan untuk pertumbuhan badan,
metabolisme tubuh dan juga fungsi tubuh. Makro nutrisi dibutuhkan dalam
jumlah banyak oleh tubuh kita, dan kita dapat mencukupi semuanya dari
makanan. Yang tergolong nutrisi makro adalah karbohidrat, protein, dan
lemak.

21
Dari setiap jenis mengandung kalori yang berbeda-beda, kalori yang
terkandung dalam setiap komponen bervariasi.

 Karbohidrat mengandung 4 kalori per gram.


 Protein mengandung 4 kalori per gram.
 Lemak mengandung 9 kalori per gram.

Sebagai contoh jika kita melihat tabel nutrisi pada sebuah produk dan
tertulis 6 gram protein. Artinya makanan ini mengandung 24 kalori (6×4
kalori).

1. Jenis nutrisi makro

a) Karbohidrat

Karbohidrat adalah nutrisi makro yang dibutuhkan dalam jumlah


terbesar oleh tubuh kita. Berdasarkan USDA, tubuh kita membutuhkan
sekitar 45-65% dari total kebutuhan nutrisi harian dari karbohidrat. Kita
membutuhkan karbohidrat dalam jumlah besar karena karbohidrat
adalah sumber utama dari bahan bakar tubuh. Karbohidrat sangat
mudah digunakan oleh tubuh sebagai energi. Seluruh lapisan tipis dan
sel tubuh dapat menggunakan glukosa dari karbohidrat sebagai energi.
Karbohidrat diperlukan oleh pusat saraf, otak dan juga otot.

Karbohidrat banyak sekali ditemukan di makanan berpati seperti beras,


gandum, kacang-kacangan, sayur-sayuran, biji-bijian dan juga buah.
Gula dapur yang sering kita gunakan juga termasuk dalam kategori
karbohidrat.

b) protein

Berdasarkan USDA, tubuh kita membutuhkan sekitar 10-35% sumber


kalori harian berasal dari protein. Protein adalah sumber utama kedua
setelah karbohidrat karena memiliki peran penting bagi tubuh di

22
antaranya adalah untuk pertumbuhan terutama saat masih anak-anak,
remaja maupun untuk ibu hamil. Protein berguna untuk memperbaiki
sel otot, bahkan membantu dalam hal pembelahan otot sehingga otot
kita bisa semakin besar dan bebas lemak. Selain itu dengan
mengkonsumsi banyak protein fungsi imunitas tubuh kita akan
meningkat.

Protein banyak sekali ditemukan pada daging merah, ikan, susu,


kacang-kacangan, dan beberapa tumbuhan walau dalam jumalh yang
kecil. Sebenarnya tubuh kita dapat membuat protein sendiri dalam
bentuk asam amino nonesensial tapi tidak akan cukup sehingga kita
butuh asam amino esensial yang akan kita cukupi dengan
mengkonsumsi protein hewani.

c) lemak

Lemak memiliki reputasi yang sangat buruk karena dapat menyebabkan


berat badan naik, namun beberapa lemak adalah esensial yang
digunakan tubuh untuk bertahan hidup. Berdasar USDA, tubuh kita
membutuhkan lemak sekitar 20-35% dari total kalori harian. Kita
membutuhkan lemak karena lemak digunakan untuk pertumbuhan
badan, energi (karena molekul lemak mengandung energi dua kali lebih
banyak dari protein dan karbohidrat), lemak dapat membantu
penyerapan vitamin seperti vitamin A, D, E, K dan juga carotenoids.

Sumber lemak yang paling baik berasal dari minyak zaitun, avokad,
kacang-kacangan dan minyak canola.

Kita perlu mengatur asupan makanan yang mengandung lemak, agar


terhindar dari resiko penyakit jantung, sebab akibat banyaknya lemak
yang tersimpan dalam tubuh berpotensi terserang penyakit jantung.

B. Pengertian Kesehatan Reproduksi

23
Menurut WHO, kesehatanreproduksiadalahsuatukeadaanfarisegifisik,
mental adansosial yang sejahtera. Kesehatan reproduksi bersifat utuh tidak
semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam suatu yang berkaitan
dengan system reproduksi, fungsi dan prosesnya. Sedangkan menurut ICPD
tahun 1994, kesehatan reproduksi adalah keadaan sempurna fisik, mental dan
kesejahteraan social dan tidak semata-mata ketiadaan penyakit atau
kelemahan dalam segala hal yang berkaitan dengan system reproduksi, fungsi
serta prosesnya. (Prijatni, I Rahayu, 20016)

Selaras dengan WHO, Departemen Kesehatan RI (2000) juga


mendefinisikan kesehatan reproduksi sebagai suatu keadaan yang dapat
diartikan sehat baik segi fisik, mental dan kehidupan sosial yang berkaitan
dengan alat, fungsi, serta proses reproduksi yang berdasarkan dari pemikiran
kesehatan reproduksi sebagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan
seksual yang amandan memuaskan sebelum dan sesudah menikah. Kesehatan
seksual adalah keharmonisan hubungan antar manusia, dimana setiap individu
merasa nyaman dengan seksualitasnya dan mampu mengkomunikasikan
perasaan dan kebutuhan seksualnya serta menghormati kebutuhan seksual
orang lain. (FWCW Paltform ICPD;1994).

C. Hubungan Nutrisi Makro Dengan Kesehatan Reproduksi

Kesuburan (fertilitas) adalah dapat bekerjanya secara optimal


organ-organ reproduksi baik, pada pria maupun wanita, sehingga dapat
melakukan fungsi fertilisasi dengan baik. Banyak faktor yang
mempengaruhi kesuburan dan keberhasilan pembuahan sel telur oleh
sperma, serta tumbuh kembang janin agar lahir sebagai bayi yang normal
dan sehat. Perilaku gizi dan kesehatan merupakan faktor penting. Pada
prinsipnya, seseorang berprilaku makan sehat jika aneka menu yang
dikonsumsinya memberikan gizi seimbang. Gizi seimbang ini hanya dapat
diperoleh dari beraneka ragam bahan makanan. Makin banyak ragam
bahan makanan yang dimakan setiap hari, makin besar asupan gizi ke
dalam tubuh. Kesadaran untuk pola makan sehat itulah yang sampai kini

24
belum dimiliki kebanyakan wanita usia subur (WUS) berusia muda
(remaja). Ada kecendrungan untuk makan di luar rumah yaitu di
tempattempat yang bergengsi dengan pilihan menu tidak memenuhi asas
gizi seimbang. Kesukaan makan fast foods atau junk foods seperti burger,
pizza, dan fried chicken tidak menjamin kebutuhan gizinya. Keadaan ini
bisa berdampak buruk yang akan mempengaruhi kesehatan organ
reproduksi.

Pembahasan
Reproduksi manusia membutuhkan zat gizi yang cukup. Asupan zat
gizi harus diperhatikan agar mencapai kematangan seksual. Gizi
seimbang akan menentukan kesehatan organ reproduksi. Berikut
diuraikan beberapa zat gizi yang berperan dalam kesehatan
reproduksi.

1) karbohidrat

Ketika premenstruasi tidak jarang remaja mengalami penurunan


atau penekanan nafsu makan akibat hormon esterogen. Perubahan
asupan energi tersebut belum didukung data pasti. Ada yang
berpendapat
bahwa karbohidrat merupakan sumber peningkatan asupan energi
selama fase luteal, sedangkan yang lain berpendapat bahwa
konsumsi softdrink yang mengandung gula cenderung meningkat
selama fase luteal. Dengan demikian, maka selama fase luteal terjadi
peningkatan asupan makanan atau energi. Akan tetapi, remaja
cenderung mengonsumsi fast food yang kurang akan zat- zat gizi
yang secara tidak langsung akan menyebabkan tubuh kekurangan
zat-zat gizi makro dan mikro. Apabila keadaan tersebut berlangsung
terus menerus, maka akan mempengaruhi fungsi organ tubuh dan
terganggunya fungsi reproduksi, seperti gangguan menstruasi

25
2) Protein

Unit pembangun dari protein adalah asam amino. Arginin adalah


asam amino yangberfungsi memperkuat daya tahan hidupsperma dan
mencegah kemandulan. Sumberarginin dari bahan makanan adalah
ikan,daging sapi, ayam, kacang-kacangan.Kedelai dan hasil olahan
seperti tempe dan tahu merupakan sumber phytoestrogen.Tahu yang
terbuat dari kacang kedelaimengandung banyak isoflavon.Konsumsi
tahu membantu merangsang produksi hormon estrogen selama
menstruasi sehingga mengurangi peradangan serta kram
menstruasi.2 Kemangi juga kaya dengankandungan arginin.

3) Lemak

Lemak memegang peranan penting sebagaisumber asam lemak


esensial yangdiperlukan untuk pertumbuhan dan sebagaipengangkut
vitamin larut lemak. Tubuhseorang wanita harus mempunyai
simpananlemak dalam bentuk jaringan adiposesebagai persiapan
menyusui. Menstruasiwanita tidak akan teratur kalau tidakmemiliki
simpanan lemak 20% dari total berat badan3.Asam lemak esensial
seperti asam lemakomega 3, dibutuhkan tubuh sekitar 3% darienergi
total. Wanita dengan asupan asam lemak omega 3 yang rendah akan
cenderungmengalami nyeri haid (dismenorhea). Studimenunjukkan
bahwa mengonsumsi asamlemak omega-3 dalam makanan sehari-
hariakan mengurangi nyeri haid. Ikan tuna dansalmon mengandung
asam lemak omega 3.

4) Vitamin
Kekurangan zat gizi mikro (vitamin danmineral) mendorong
kelebihan prostaglandinyang dapat memfasilitasi
terjadinyaDysmenorrhea. Agar remaja tidakmengalami gangguan
haid tersebut,dibutuhkan zat gizi mikro yang pentingdalam
mengurangi kejadian Dysmenorrhea primer

26
 Vitamin A

Vitamin A merupakan zat gizi larut dalam lemak, esensial untuk


mata, pertumbuhan, diferensiasi sel, reproduksi, dan integritas sistem
imun. Kurang vitamin A (KVA) dikaitkan dengan asupan makanan
mengandung vitamin A yang rendah, frekuensi penyakit infeksi yang
tinggi serta siklus reproduksi. Vitamin A, C, dan E sebagai antioksi
dan berfungsi menangkal serangan radikal bebas terhadap dinding
sperma dan ovum. Wortel, ubi merah, buah warna kuning dan oranye
seperti manga dan sayur daun hijau merupakan sumber beta karoten
untuk maturasi sperma. Asparagus juga kaya dengan kandungan
vitamin A dan C yang bermanfaat dalam hal kesuburan dan
pembangkit libido. Kecukupan vitamin A untuk remaja dan dewasa
adalah 500-600 RE/hari. Defisiensi mikronutrien dihubungkan
dengan turunnya fungsi imunitas sehingga mempengaruhi frekuensi,
lama dan keparahan penyakit infeksi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kejadian infeksi selama kehamilan meningkat pada ibu
dengan defisiensi vitamin A, zat besi dan seng termasuk infeksi pada
saluran reproduksi.

 Vitamin C

Vitamin C berfungsi meningkatkan kesuburan, memperkuat sistem


imun, dan membantu penyerapan zat besi . Buah -buahan, seperti
stroberi, kiwi, avokat, jambu, jeruk, mangga serta sayuran hijau kaya
akan vitamin C yang dapat meningkatkan jumlah sperma dan
mobilitasnya. Kecukupan vitamin C untuk remaja dan dewasa adalah
50-90 mg/hari.Berikut adalah contoh ‘Sperm Alert Diet”dari
Dr.Dawson (Universitas of Texas) yangmenonjolkan khasiat vitamin
C dalam mempengaruhi kualitas sperma yaitu: a) 1½buah paprika
merah (212 mg); b) 2 cangkir brokoli segar,direbus (196 mg); c) 3
buahkiwi (222 mg); d) 3 buah jeruk (210 mg); dan e) 2 ½ cangkir
stroberi (210 mg

27
 Vitamin E

sangat penting bagi sistem reproduksi. Vitamin E mendukung


produksi sperma dn hormon-hormon seks serta mencegah kerusakan
DNA sperma. Studi menunjukkan bahwa kerusakan pada DNA
sperma dapat menyebabkan infertilitas. Kerusakan DNA tersebut
terutama disebabkan oleh radikal bebas. Vitamin E sebagai
antioksidan dapat mencegah kerusakan DNA sperma. Studi juga
menunjukkan bahwa perempuan yang mengonsumsi vitamin E dua
hari sebelum menstruasi terus-menerus dan tiga hari setelah
menstruasi secara signifikan efektif mengurangi nyeri haid. Sumber
utama vitamin E adalah minyak tumbuh- tumbuhan, terutama
minyak kecambah gandum dan biji-bijian seperti biji labu kuning.
Minyak kelapa dan zaitun hanya sedikit mengandung vitamin E.
Sayuran dan buah-buahan juga merupakan sumber vitamin E dalam
jumlah yang terbatas. Kecukupan vitamin E untuk usia 10-12 tahun
11 mg/hari dan usia 13 tahun ke atas 15 mg/hari.

5) Asam Folat

Pada beberapa tahun terakhir asam folat menjadi topik paling favorit
mengingat perspektif pencegahannya cukup penting dan beragam.
Asam folat diperlukan tubuh untuk pembentukan DNA dan RNA.
Defisiensi asam folat mengakibatkan kelainan kongenital seperti
Neural Tube Defect (NTD). Asam folat yang diberikan sebelum
terjadi kehamilan dikaitkan dengan penurunan risiko terjadinya
kelainan kongenital (NTD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemberian suplemen folat pada masa perikonsepsi (sebelum dan
sesaat setelah terjadinya konsepsi) dapat menurunkan risiko NTD
sebesar 70%. Konsumsi 200 mcg sehari diestimasi dapat
menurunkan 35-41% insiden NTD, 400 mcg sehari dapat

28
menurunkan 47-53%. Suplementasi untuk dewasa 1 mg sehari
merupakan rekomendasi untuk keluargayang pernah mendapat bayi
NTD atau cacat kongenital lain. Suatu studi di Belanda
menunjukkanbahwa jumlah sperma pria yang mengalami defisiensi
asam folat dan seng meningkat 75% setelah diberi suplemen asam
folat 5 mg sehari dan seng 66 mg sehari. Kecukupan asam folat
untuk usia 10-12 tahun adalah 300 mcg/hari dan usia 13 tahun ke
atas 400 mcg/hari. Asam folat juga berfungsi dalam pembentukan
hemoglobin. Selama hamil dan menyusui wanita memerlukan lebih
banyak asam folat dan zat besi. Jika dalam makanantidak
mengandung cukup banyak zat-zat gizi tersebut, maka anemia yang
diderita bertambah berat, dan berakibat perdarahan banyak pada
waktu melahirkan, lahir lama atau mudah terkena infeksi yang
berakibat fatal. Sumber asam folat adalah sayuran berwarna hijau
tua, kol dan keluarga kol, buah-buahan seperti stroberi, biji-bijian,
daging, susu dan sereal yang difortifikasi. Asparagus juga memiliki
kandungan asam folat yang cukup tinggi. College of st.Bartholomeus
hospital london, adalah sebgai berikut: a. 1 cangkir jus jeruk (10,7
mg), b.1/3 cangkir sereali segala merek (0,1 mg),c. ½ cangkir bayam
direbus (0,13 mg),d. ½ cangkir biji-bijian kering direbus (0,12 mg).

6) Vitamin B6

Vitamin B6 dapat meningkatkan kesuburan wanita. Sumber vitamin B6


adalh ikan, ayam ,telur, pisang, wortel, brokoli.

7) Vitamin B12

Vitamin B12 diperlukan untuk pembentukan sel darah merah. Vitamin


B12 dapat menambah dan meningkatkan kualitas sperma. Sumber
dalam makanan meliputi, hati, daging merah, ikan, telur dan susu.
Defisiensi vitamin B12menimbulkan anemia perniosa. Kecukupan

29
vitamin B12 untuk usia 10-12 tahun adalah 1.8 ug/hari dan usia 13
tahun keatas 2.4 ug/hari.

8) Zat besi

Zat besi penting untuk transportasi darah dan oksingen dalam tubuh.
Kaum perempuan perlu menjaga keseimbanagn proes ovulasi. Suatu
studi menunjukan bahwa 40% wanita yang menagalami masalah
ovulasi menjadi ubur setelah menambah komsusmsi zat besi. Zat
besi juga penting dalam pembentukan sel darah merah. Ikan tuna dan
salmon mengandung zat besi yang tinggi yang membantu
merangsang produksi sel darah merah untuk mengganti kehilangan
darah selama menstruasi. Sumber zat besi juga terdapat dalam hati,
daging, kacang-kacangan, maupun sayur-sayuran. Kecukupan zat
besi untuk remaja dan dewasa adalah 13-26 mg/hari. Defisiensi zat
besi diakibatkan oleh rendahnya asupan besi makanan, terutama besi
hem, yang terjadi secara kronis. Pola makan masyarakat indonesia
pada umumnya mengandung sumber besi hem (hewani) yang rendah
dan tinggi sumber besi non hem (nabati). Anemia secara umum
dikaitkan dengan menurunnya imunitas sehingga meningkatkan
risiko terhadap kejadian infeksi.

9) Kalsium

Kalsium merupakan zat gizi mikro yang memiliki peran dalam


menguragi dysmenorrhea. Penelitian mengenai suplementasi kalsium
yang dilakukan metropolitan hospital di new york, amerika srikat,
menunjukan bahwa 75% penderita PMS berkurang sakitnya.
Pembekakan dan rasa sakit pada payudara berkurang, begitu pun
dengan sakit kepala dan kejang perut (dysmenorhea) hasil penelitian
pada remaja wanita SMA 8 denpasar menunjukan bahwa sebagian
besar ternyata tingkat komsumsi kalsiumnya kurang. Ada hubungan
antara tingkat komsumsi kalsium dengan kejadian dysmenorhea

30
(p<0,05). Dengan demikian maka semakin rendah komsumsi
kalsium semakin berat dysmenorhea yang dialaminya.

Pada waktu otot berkontraksi kalsium berperan dalam interaksi


protein dalam otot, yaitu aktin dan myosin. Bila kalsium dalam darah
kurang, maka otak tidak bisa mengendur sesudah kontraksi . tubuh
akan kaku dan dapat menimbulkan kejang.

Menurut krummel (1996) menjelaskan bahwa agar sepanjang dan


selama siklus haid tidak menimbulkan keluhan keluhan atau
ketidaknyamanan, maka remaja wanita sebaiknya mengkomsumsi
susu dan hasil olahan serta sayuran berdaun hijau sebagai sumber
kalsium yang baik untuk mengurangi nyeri haid. Hal ini sangat
bertolak belakang dengan kebiasaan remaja saat ini, yakni terjadi
peningkatan asupan makan siap jadi yang cenderung mengandung
tinggi lemak, energi, natrium dan rendah asam folat, serat, vitamin
A, vitamin C, dan kalsium.

Kalsium juga dikaitkan dengan kesehatan reproduksi , utamanya


preeklamsia/eklamsia, berat bada lahir rendah (BBLR). serta
kelahiran prematur. Konsumsi kalsium dapat menurunkan risiko
terjadinya preeklamsia/eklamsia secara bermakna. Kalsium juga
meningkatkan pH tubuh, yang menguntungkan bagi sperma dan telur
yang sudah dibuahi. Sumber kalsium utama adalah susu dan hasil
olahannya, seperti keju. Ikan yang dimakan dengan tulang termasuk
ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik. Serealia, kacang-
kacangan dan hasil kacang- kacangan, tahu, oncom dan tempe, serta
sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga, tetapi
mengandung banyak zat yang menghambat penyerapan kalsium
seperti serat, fitat dan oksalat.5 Kebutuhan kalsium yang optimal
bagi remaja menurut National Institute of Healt (NIH) adalah 1.200-
1.500 mg Ca/hari.

31
10) Seng

Seng sangat diperlukan untuk pematangan seksual. Bagi pria seng


membantu menjaga fungsi organ seksual, produksi sperma dan
melincahkan sperma. Kekurangan seng menyebabkan penurunan
hormon testosteron, penyusutan testis dan pengurangan produksi
sperma yang sehat. Seng dapat meningkatkan proteksi sperma
terhadap kerusakan karena radikal bebas. Kekurangan seng ada
hubungannya dengan konsumsi yang sudah diketahui sejak tahun
1960 pada remaja laki-laki di Mesir dan Iran. Gejala klinis defisiensi
seng antara lain gagal tumbuh, pematangan seksual yang terhambat.
Akan terapi, seng dapat meningkatkan pertumbuhan dan pematangan
seksual. Asupan seng akan membantu mengurangi pramenstrual
sindrom (PMS) dan Dysmenorrhea. Suplemen seng selama
kehamilan dikaitkan dengan meningkatnya berat badan lahir dan
menurunnya risiko prematuritas. Wanita yang mengalami
Dysmenorrhea cenderung kekurangan seng dan mempunyai
prostaglandin yang tinggi. Hormon inilah yang diyakini
menyebabkan kram saat menstruasi. Seng memiliki kandungan
antioksidan dan anti-inflamasi yang berguna menghambat
metabolisme prostaglandin. Asupan seng akan membantu
mengurangi kram menstruasi.2 Sumber seng paling baik adalah
protein hewani, terutama daging, hati, ayam, telur, kerang, rajungan,
lobster, ikan salmon. Serealia tumbuk, kacang- kacangan dan biji
labu kuning juga merupakan sumber yang baik. Tiram atau kerang-
kerangan adalah salah satu makanan laut yang sudah sejak dahulu
dikenal sebagai peningkat gairah seksual atau libido. Kebutuhan
seng pada usia remaja dan dewasa adalah 9,3 – 17,4 mg/hari.

11) Magnesium

adalah mineral penting dalam mempertahankan otot. Wanita denga


kekurangan magnesium akan menghasilkan otot yang terlalu aktif

32
sehingga menyebabkan nyeri haid dan gejala yang hebat.
Menambahkan magnesium dalam makanan sehari-hari akan
membantu untuk mengurangi atau mencegah kram dan nyeri
menstruasi. Sayuran hijau adalah sumber utama magnesium, kacang-
kacangan dan bijibijian merupakan sumber magnesium yang

baik, seperti tepung kedelai, tahu, tempe,kacang mete,


jagung manis, dan almond.Sedangkan buah- buahan
umumnyamengandung sedikit magnesium.

12) Selenium

Selenium merupakan antiokdidan yangberperan mencegah oksidasi sel-


sel sperma.Studi yang dilakukan Universitas PaduaItalia,
menunjukkan bahwa kekuranganselenium dapat menyebabkan
infertilitaspada pria. Sumber utama selenium adalahdaging merah,
hati dan makanan dari laut.Kecukupan selenium yang dianjurkan
untukuntuk usia 10-12 tahun adalah 20 ug/haridan usia 13 tahun ke
atas adalah 30 ug/hari.

D. masalah dalam hubungan nutrisi makro dengan kesehatan reproduksi

Menurut Yuwono (2002) Ruang lingkup kesehatan Reproduksi


sangat Luas, meliputi kesehatan ibu dan anak, Keluarga berencana,
Pencegahan dan penularan penyakit menular seksual (PMS),
pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi, Kesehatan
reproduksi remaja, pencegahan dan penangan infertil, kanker pada
usia lanjut dan osteoporosis. Dan dapat juga meliputi

1. Masalah kesehatan reproduksi perempuan Masalah kesehatan


reproduksi ini mencakup masalah kesehatan perempuan, morbiditas
dan mortalitas perempuan, yang berhubungan dengan kehamilan,
persalinan dan masa nifas serta masa menunda kehamilan yang
dipengaruhi oleh gizi, anemia, komplikasi kehamilan, persalinan,
nifas dan infertilitas. Masalah ini meliputi peranan sosial budaya

33
yaitu sikap atau pandangan masyarakat terhadap kesuburan dan
kemandulan, nilai anak, sikap masyarakat terhadap perempuan hamil
2. Masalah gender dan seksualitas Pengendalian sosial budaya terhadap
masalah seksualitas, norma sosial tentang perilaku seks, homoseks,
poligami, dan perceraian. Juga masih ada intervensi pemerintah
misalnya adanya undang-undang pornografi, pelacuran, pendidikan
seksualitas. Juga adanya seksualitas pada kalangan remaja, status
dan peranan perempuandan perlindungan terhadap perempuan
bekerja
3. Masalah yang berkaitan dengan kehamilan yang tidak diinginkan
Masalah ini meliputi, aborsi terutama yang unsafeabortion, dampak
UnwantedPregnancy terhadap kesehatan perempuan dan keluarga,
serta kebijakan pemerintahdalam menghadapi hal tersebut diatas
4. Masalah kekerasan dan pemerkosaan terhadap perempuan
Kecenderungan melakukan pemerkosaan dan dampaknya terhadap
perempuan, norma sosial terhadap kekerasan dalam rumah tanga
(KDRT), sikap masyarakat terhadap kekerasan, pemerkosaan dan
pelacuran. Dan langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut
5. Masalah infeksi menular seksual (IMS) Infeksi Menular seksual
(IMS) seperti Gonore, sipilis, klamidia, herpes dan HIV/ AIDS.
Dampak sosial ekonomi dari IMS, Sikap masyarakat terhadap IMS,
dan upaya pemerintah untuk mengatasil MS termasuk pelayanan
kesehatan untuk pekerja seks komersial.

Sedangkan menurut Watie (1996) dalam jurnal Dr. Juliandi (2003)


Ruang lingkup kesehatan reproduksi meliputi kesehatan seksual,
Penyakit Menular seksual (PMS) termasuk HIV/AIDS, kebutuhan
Khusus remaja, dan perluasan jangkauan pelayanan masyarakat
kurang mampu atau mereka yang tersisih.

34
DAFTAR PUSTAKA

Arisman (2004). Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC

Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses


Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Brunner & Suddart, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.1. Jakarta:
EGC
Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3.
Jakarta : Salemba Medika.

Beck, Mary (2000). Ilmu Gizi dan Diet. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica

Sulistyonigsih,haryani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. Yogyakarta:


Graha ilmu

Marimbi, Hanum. 2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi Dan Imunisasi Dasar
Pada Balita. Yogykarta: Nuba Medika

35
Paath, Erna Francin. YuyunRumdasih, Heryati.2004. Gizi Dalam Kesehatan
Reproduksi.Jakarta: Buku Kedokteran ECG2.

George A, Eby.2006. Zinc Treatment Prevents Dysmenorrhea,


(online),available:http:// george-eby-research.com/html/zinc-for-cramps.pdf, (25
November 2009)3.

Karyadi,Darwin.2006. Gizi Seimbang Untuk Prakonsepsi dalam Gizi seimbang


dalam Siklus Kehidupan Manusia.Jakarta: PTPrimamedia Pustaka.4.

Dewantari,Ni Made, G.A.DewiKusumayanti dan Shita. 2012.Hubungan Tingkat


Konsumsi kalsium dengan Kejadian Dysmenorrea di SMA 8 Denpasardalam
Jurnal Ilmu Gizi5.

Almatsier,Sunita. 2004. Prinsipdasar Ilmu Gizi. Jakarta: GramediaPustaka


Utama.6.

Departemen Gizi dan KesehatanMasyarakat FKM,UI. 2008. Gizidan Kesehatan


Masyarakat.Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.7.

Departemen Kesehatan RI. 1979.Daftar Komposisi Bahan Makanan.Jakarta:


Depkes RI8.

Wirakusumah, Emma S. 2007. JusBuah dan Sayuran. Jakarta :Penebar Swada

Suhaimi,ahmad.2012. Pangan,Gizi,dan Kesehatan. Yogyakarta:CV.Budi Utama

36

Anda mungkin juga menyukai