OLEH :
KELOMPOK 1
KELOMPOK 2
KELOMPOK 3
KELOMPOK 4
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh ibu
Fitriyanti,SST,M.Keb sebagai dosen mata kuliah Gizi Ibu dan Anak.Adapun tugas
ini berupa makalah dengan judul ”Konsep Dasar Nutrisi”.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu indicator dari kesejahteraan, oleh karena itu
pembangunan di bidang kesehatan sangat penting. Berbicara tentang kesehatan
maka akan menyangkut berbagai factor, salah satu factor penting yang
menentukan kesehatan adalah masalah gizi.
Masalah kekurangan gizi atau gizi buruk sudah muncul di Indonesia sejak
lama. Masalah gizi buruk merupakan hambatan yang paling besar bagi perbaikan
kesehatan di berbagai Negara di dunia. Kekurangan gizi dapat menyebabkan
menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi ,penyakit kronis, dan
menyebabkan orang tidak mungkin melakukan pekerjaan keras, dan lain-lain.
Menurut Foster dan Anderson, (1986 : 311); Subardjo,dkk, (1993) bahwa
kekurangan protein-kalori dalam periode kanak-kanak menyebabkan kerusakan
otak yang permanen. Lebih lanjut menurut Syarief, bila anak yang menderita gizi
kurang atau gizi buruk di biarkan saja, maka di khawatirkan akan terjadi the lost
generation, karena tidak memiliki daya saing. Di sebabkan kecerdasan rendah.
Santosodan Anne Lies Ranti (1999:82) menyebabkan, defisiensi gizi sering di
hubungkan dengan infeksi. Infeksi berhubungan dengangan gguan gizi melalui
beberapa cara; yaitu mempengaruhi nafsu makan, dapat juga menyebabkan
kehilangan bahan makanan karena diare atau muntah-muntah atau mempengaruhi
nafsu makan.
Gangguan gizi dan infeksi sering saling bekerjasama. Infeksi memperburuk
taraf gizi dan sebaliknya, gangguan gizi memperburuk kemampuan anak untuk
mengatasi penyakitin feksi. Kuman-kuman yang kurang berbahaya bagi anak
dengan gizi baik, menyebabkan kematian padaanak dengan gizi buruk.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu konsep dasar nutrisi?
2. Apa saja faktor sosial budaya terhadap pola makan ?
3. Bagaimana konsep makro dan mikro nutrisi dan kebutuhannya?
4. Bagaimana hubungan nutrisi makro dengan kesehatan reproduksi dan
masalahnya ?
C. Tujuan
1. Sebagai tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah
2. Memahami dan mengetahui apa itu konsep dasar nutrisi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Proses penyerapan nutrien oleh usus melalui saluran darah ke hepar
d. Metabolisme
Proses akhir penggunaan makanan dalam tubuh yang meliputi semua
perubahan kimia yang dialami makanan sejak diserap tubuh sampai
dikeluarkan sebagai sampah.
e. Ekskresi
Proses pengeluaran sisa metabolisme baik secara defekasi (BAB), miksi
(BAK), diaforesis (keringat) dan ekspirasi (CO2 dan H2O)
3. Jenis-jenis Nutrisi
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hydrogen
dan oksigen, terdapat dalam tumbuhan seperti beras, jagung, gandum,
umbi-umbian, dan terbentuk melalui proses asimilasi dalam tumbuhan
(Pekik, 2007).
Fungsi karbohidrat:
7
a) Glukosa: disebut juga dekstrosa yang terdapat dalam buah-buahan
dan sayur-sayuran. Semua jenis karbohidrat akhirnya akan diubah
menjadi glukosa.
b) Fruktosa: disebut juga levulosa, zat ini bersama-sama glukosa
terdapat dalam buah-buahan dan sayuran, terutama dalam madu,
yang menyebabkan rasa manis.
c) Glaktosa: berasal dari pemecahan disakarida.
2) Disakarida (gula ganda)
Glisakarida adalah gabungan dari dua macam monosakarida. Dalam
proses metabolisme, disakarida akan dipecah menjadi dua molekul
monosakarida oleh enzim dalam tubuh
Disakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan:
a) Sukrosa: terdapat dalam gula tebu, gula aren. Dalam proses
pencernaan, sukrosa akan dipecah menjadi glukosa dan fruktosa.
b) Maltosa: hasil pecahan zat tepung (pati), yang selanjutnya dipecah
menjadi dua molekul glukosa.
c) Laktosa (gula susu): banyak terdapat pada susu, dalam tubuh
laktosa agak sulit dicerna jika dibanding dengan sukrosa dan
maltosa. Dalam proses pencernaan laktosa akan dipecah menjadi 1
molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa.
8
b) Glikogen: disebut juga pati binatang, adalah jenis karbohidrat
semacam gula yang disimpan di hati dan otot dalam bentuk
cadangan karbohidrat.
c) Serat.
b. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak
terdiri atas gabungan gliserol dan asam-asam lemak.
Fungsi lemak:
1) Sebagai sumber energi.
2) Membangun jaringan tubuh.
3) Fungsi perlindungan.
4) Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh
5) Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung
dan mencegah timbulnya rasa lapar.
6) Vitamin larut dalam lemak.
c. Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini
berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino.
Fungsi protein:
1) Menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang
normal dan proses pengausan yang normal.
2) Menghasilkan jaringan baru.
3) Diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi
khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan hemoglobin.
4) Sebagai sumber energi (Trisa, 2008).
Berdasarkan sumbernya protein diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1) Protein hewani: Yaitu protein dalam bahan makanan yang berasal dari
binatang seperti protein dari daging, protein dari susu.
9
2) Protein nabati: Yaitu protein yang berasal dari bahan makanan
tumbuhan, seperti protein dari jagung, protein dari terigu.
Berdasarkan fungsi fisiologiknya protein diklasifikasikan menjadi tiga,
yaitu:
1) Protein sempurna: Bila protein ini sanggup mendukung pertumbuhan
badan dan pemeliharaannya.
2) Protein setengah sempurna: Bila protein ini sanggup mendukung
pemeliharaan jaringan, tetapi tidak dapat mendukung pertumbuhan
badan.
3) Protein tidak sempurna: Bila tidak sanggup menyokong pertumbuhan
badan maupun pemeliharaan jaringan (Djaeni, 2000).
d. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh. Vitamin dibagi
dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2,
B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).
Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:
1) Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan
dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A
akan menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga
rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan
hati.
2) Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu
terbentuknya sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu
anggota B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan energi.
Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. B12
digunakan dalam pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin
B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia,
gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung.
10
Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak
mengandung vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-
kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari kacang
buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
3) Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai
sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa
zat kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup
vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga
membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C
bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan
lainnya.
4) Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan
pada sejumlah anak, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan
bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu
kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang
ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah
“diperkaya”). Sayangnya, banyak produk susu olahan yang digemari
anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan yogurt
kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang
diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-
anak yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa menderita
ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau menjadikan
tulang cacat.
e. Mineral
Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan
sangat penting dalam pengendalian sistem cairan tubuh. Mineral
merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka.
11
Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat
mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.
Fungsi mineral:
1) Konstituen tulang dan gigi.
2) Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi
cairan tubuh.
3) Bahan dasar enzim dan protein (Trisa, 2008).
f. Air
Air merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia. Kurang
lebih 60-70% berat badan orang dewasa berupa air sehingga air sangat
diperlukan oleh tubuh, terutama bagi mereka yang melakukan olahraga
atau kegiatan berat.
Fungsi air:
1. Sebagai media transportasi zat-zat gizi, membuang sisa-sisa
metabolisme, hormon ke organ sasaran (target organ).
2. Mengatur temperatur tubuh terutama selama aktivitas fisik.
3. Mempertahankan keseimbangan volume darah (Pekik, 2007).
4. Nilai normal kebutuhan kalori menurut umur
12
> 60 tahun 50 153 2000
Wanita 54 156 2050 (Ringan)
10-12 2250 (Sedang)
tahun 2600 (Berat)
13-15 54 154 1850
tahun + 285
16-19
tahun + 700
20-59 + 500
tahun + 400
> 60 tahun
Hamil
Menyusui
0-6 bulan
7-12 bulan
13-24
bulan
13
b. Kelebihan protein akan memberatkan hati dan ginjal, dapat menyebabkan
diare, kekurangan cairan serta demam
c. Permasalahan berat badan
1) Under weight : Penurunan berlebihan jaringan lemak atau pada otot
dan jaringan skeletal
2) Over weight : Peningkatan berlebihan jaringan lemak atau pada otot
dan jaringan skeletal
3) Obesitas : Merupakan keadaan patologi sebagai akibat dari konsumsi
makanan yang jauh melebihi kebutuhannya sehingga terdapat
penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi
tubuh
Rumus menghitung BB ideal (TB – 100) – 10 % (TB)
6. Faktor yang Berpengaruh pada Kebutuhan Nutrien
a) Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan.
b) Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi
dapat mempengaruhi gizi seseorang
c) Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan
tertentu dapat mempengaruhi status gizi.
d) Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak
memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
e) Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit,
oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi
14
biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya di bandingkan
masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
f) Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan
cepat hal ini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan
yang cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative
konstan.
g) Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan
dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan
pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.
h) Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh,
semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas
sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.
i) Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang
nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.
j) Faktor Psikologis seperti stress dan ketegangan
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi
individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan
mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang (mis. Susu
menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbulkan kekuatan).
k) Alkohol dan Obat
Penggunaan alcohol dan obat yang berlebihan memberi kontribusi pada
defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelajakan untuk alcohol
daripada makanan. Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ
gastrointestinal. Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat
menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-obatan juga menghabiskan zat
gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di dalam intestine.
15
B. FAKTOR SOSIAL BUDAYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN POLA
MAKAN
Kebiasaan makan pada kelompok yang didasarkan status hubungan rumah tangga
mempengaruhi distribusi makanan kepada anggota kelompok, yang menyangkut
mutu dan jumlah makanan.
Pola makan penduduk di suatu negara atau daerah biasanya berkembang dari
makanan yang tersedia setempat atau dari makanan yang ditanam di tempat tersebut
untuk jangka waktu yang panjang. Disamping itu kelangkaan makanan dan kebiasaan
bekerja rumah tangga berpengaruh pula terhadap pola makan (Suhardjo, 1989).
Pada umumnya penduduk Indonesia, yang sebagian besar terdiri atas petani, masih
mengandalkan sebagian besar konsumsi makanannya pada makanan pokok. Makanan
pokok yang digunakan adalah beras, jagung, umbi-umbian (terutama singkong dan
ubi jalar), dan sagu.
Konsumsi makanan adalah jumlah makanan baik tunggal atau beragam yang
dimakan seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan tertentu. Dalam aspek gizi,
tujuan mengkonsumsi makanan adalah untuk memperoleh sejumlah zat gizi yang
diperlukan tubuh. Konsumsi makanan dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif.
Pengukuran kualitatif dilakukan dengan melihat jenis-jenis makanan tersebut.
Pengukuran kuantitatif dilakukan dengan menggunakan recall konsumsi makanan
jangka waktu tertentu dan metode penimbangan, yaitu pengukuran secara langsung pada
berat setiap jenis makanan yang dikonsumsi (Gibson, 2005).
16
dengan jenis lainnya, sehingga diperoleh masukan zat gizi seimbang (Depkes RI,
2003). Kesadaranpentingnya konsumsi makanan beraneka ragam menyebabkan
ketergantungan pada satu jenis makanan (beras) dapat dihindari, sehingga mencegah
ancaman ketahanan makanan (Khomsan, 2004)
2. Makanan Pokok
Makanan pokok merupakan sumber energi atau tenaga untuk bekerja, bergerak
bernafas, dan sebagainya. Selain sebagai makanan pokok dapat digunakan sebagai
makanan selingan. Makanan pokok dapat dipilih dari :
1. Jenis padi-padian : beras, jagung, jewarut, gandum, dan hasil olahan seperti
tepung jagung, tepung beras, roti, mie.
2. Jenis umbi-umbian : ubi jalar, talas, kentang, gembili, serta tepung-
tepung seperti tepung singkong, tepung gaplek.
3. Jenis lain : sagu, pisang, sukun (Depkes RI, 1991).
Pola makanan yang diturunkan secara turun-temurun mempunyai susunan cukup baik
dan dapat memberikan zat-zat makanan yang memenuhi kebutuhan gizi. Nilai yang baik
ini dapat menurun, jika susunan lauk pauk dan bahan makanan pokok yang digunakan
berubah. Penduduk Gunung Kidul misalnya pada mulanya menggunakan beras sebagai
makanan pokok. Adanya musim paceklik, penduduk mengubah bahan makanan pokok itu
dengan singkong. Tetapi perubahan itu tidak disertai perubahan lauk pauk, karena
singkong mempunyai nilai gizi lebih rendah daripada beras, maka keadaan gizi
masyarakat di daerah tersebut sangat tidak memuaskan.
3. Faktor-faktor Budaya
a. Kebiasaan Makan
Pranadji (1988), menyatakan bahwa kebiasaan makan sehari-hari mempengaruhi
perilaku konsumsi pangan. Kebiasaan makan seperti apa, bagaimana, kapan dan
frekuensi suatu jenis makanan dikonsumsi mempengaruhi pola konsumsi pangan
17
individu dan keluarga. Dan menurut HarnerDeaton dan Driskel (1986) kebiasaan
makan adalah cara seseorang atau kelompok orang memilih pangan dan
memakannya sebagal reaksi terhadap pengaruh-pengaruh fisiologik, psikologik,
budaya dan sosial. Berkenaan dengan kebiasaan makan ini, Suhardjo (1989)
mendefinisikannya sebagai suatu perilaku yang berhubungan dengan makan
seseorang, pola makanan yang dimakan, pantangan, distribusi makanan dalam
anggota keluarga, preferensi terhadap makanan dan cara memilih bahan pangan.
Kebiasaan makan tercermin dalam cara- cara seseorang memilih makanan beragam
sesuai dengan golongan etnis dari mana seseorang tersebut berasal: atau berada.
Lebih lanjut, Enoch dan $umartono (1987 menyatakan bahwa kebiasaan makan
diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam kebudayaan masyarakat yang
bersangkutan.
c. Pantangan Makanan
Meskipun tidak banyak studi yang dilakukan untuk mempelajari pantangan atas
pangan tertentu namun salah satu kebiasaan makan ini memiliki implikasi penting
atas status gizi keluarga dan masyarakat. Lebih lanjut denHartog, Van Staveren dan
Brouwer (1995) menyatakan bahwa pantangan atau tabu atas pangan tertentu
merupakan bagian dari konsep sosial yang berlaku dalam suatu masyarakat yang
dapat mempengaruhi pendistribusian makanan di dalam keluarga. Berkenaan dengan
pantangan ini penting untuk mengkategorikannya kedalam pantangan yang berlaku
permanen dan yäng bersifat sementara.
18
1. KEBUTUHAN NUTRISI MAKRO
Nutrisi makro adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar
untuk suplai energy, membentuk sel dan perawatan tubuh.
a. KARBOHIDRAT
Terbagi menjadi karbohidraat sederhana dan kompleks
Manfaat Karbohidrat
a) Sumber energi utama
b) Mengatur metabolisme lemak
c) Sumber energi utama bagi otak dan susunan saraf
d) Cadangan energi (glikogen)
e) Menghemat fungsi protein
Jenis-Jenis Karbohidrat
a) MONOSAKARIDA
1) Glukosa (dekstrosa)
a. Gula terpenting dalam metabolisme tubuh
b. Keadaan normal diperoleh dalam sirkulasi darah
c. Sumber : buah-buahan (anggur), jagung manis, sejumlah akar dan
madu
d. Kelebihan glukosa dalam darah disebut HIPERGLIKEMI
e. Kekurangan glukosa dalam darah disebut HIPOGLIKEMI
2) Fruktosa (laevulosa)
a. Gula termanis dari semua gula
b. Hasil hidrolisa Sukrosa, dalam hati diubah menjadi glukosa
c. Sumber : madu dan buah
3) Galaktosa
a. Hasil hidrolisa LAKTOSA
b. Diubah menjadi glukosa melalui proses metabolisme
b) DISAKARIDA
1) Sukrosa
a. Dalam proses pencernaan diubah menjadi glukosa dan fruktosa
b. Sumber : gula, tebu, madu dan buah
2) Maltosa
a. Diproduksi dari hasil pencernaan pti (tepung), tidak tersedia di alam
bebas
3) Laktosa
a. Diubah menjadi glukosa dan galaktosa
b. Terdpat pada susu
c. Tidak terdapat pada tumbuhan
c) POLISAKARIDA
1) Terdiri dari PATI, SELULOSA, GLIKOGEN, dan PEKTIN
19
2) Kurang larut dalam air
3) Pati dan glikogen dapat dicerna sempurna
4) Selulosa dan pektin tidak dapat dicerna
5) Glikogen : disimpan dalam hati dan otot, merupakan sumber
glukosa utama sebagai ENERGI
6) Pektin : sebagai pengental,pengikat danpembentuk gel makanan
7) Energi yang dihasilkan oleh nutrien atau makanan disebut NILAI
KALORI. Kalori = energi yang digunakan untuk pembakaran
8) 1 g Karbohidrat = 4 kkal
9) Kebutuhan = 60-70% dari total energi
2. LEMAK
1) Lemak adalah senyawa yang mengandung unsur karbon, hidrogen
dan oksigen
2) Lemak merupakan ester dari gliserol dan asam lemak
3) Gliserol merupakan alkohol trihidrat yang mempunyai 3 gugus
hidroksil OH.
4) Asam lemak adalah molekul yang memiliki rumus umum COOH
5) Lemak natural: Monogliserida, digliserida, trigliserida
Fungsi Lemak
1) Sumber energi dan pealrut vitamin
2) Penghasil asm lemak esensial
3) Memelihara suhu tubuh
4) Melindungi organ tubuh
3. PROTEIN
Protein merupakan kelompok nutrien yang sangat penting bagi makluk
hidup
Protein adalah substansi organik dengan kandungan unsur karbon,
hidrogen dan oksigen
Sumber protein:
1) Protein hewani (daging, ikan, dll)
2) Protein nabati (kacang-kacangan : kedelai)
Fungsi Protein
1) Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh
2) Sebgai pengatur dalam proses tubuh
3) Penghasil energi
A. NUTRISI MIKRO
1. VITAMIN
Vitsmin adalah sekelompok senyawa organik kompleks yang dibutuhkan
oleh tubuhdalam jumlah kecil agar tetap sehat.
20
Ada 2 jenis vitamin, yaitu:
1) Vitamin larut lemak
2) Vitamin larut air
Fungsi Vitamin
1) Sebagai enzim dan ko-enzim yang mengatur berbagai metabolisme
2) Mempertahankan fungsi dan pemeliharaan berbagai jaringan
3) Mempengaruhi pertumbuhan dan pembentuan sel baru
2. MINERAL
Unsur mineral adlah unsur kimia selain karbon, hidrogen dan oksigen,
dan nitrogen yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sekitar 4% berat tubuh manusia tersusun atas unsur mineral
Jenis-Jenis Mineral
1) Kalsium
2) Zat Besi
3) Natrium dan Klorin
4) Fosfor
5) Iodin
Nutrisi Makro adalah nutrisi yang menyediakan kalori atau energi bagi
tubuh kita. Nutrisi adalah unsur yang dibutuhkan untuk pertumbuhan badan,
metabolisme tubuh dan juga fungsi tubuh. Makro nutrisi dibutuhkan dalam
jumlah banyak oleh tubuh kita, dan kita dapat mencukupi semuanya dari
makanan. Yang tergolong nutrisi makro adalah karbohidrat, protein, dan
lemak.
21
Dari setiap jenis mengandung kalori yang berbeda-beda, kalori yang
terkandung dalam setiap komponen bervariasi.
Sebagai contoh jika kita melihat tabel nutrisi pada sebuah produk dan
tertulis 6 gram protein. Artinya makanan ini mengandung 24 kalori (6×4
kalori).
a) Karbohidrat
b) protein
22
antaranya adalah untuk pertumbuhan terutama saat masih anak-anak,
remaja maupun untuk ibu hamil. Protein berguna untuk memperbaiki
sel otot, bahkan membantu dalam hal pembelahan otot sehingga otot
kita bisa semakin besar dan bebas lemak. Selain itu dengan
mengkonsumsi banyak protein fungsi imunitas tubuh kita akan
meningkat.
c) lemak
Sumber lemak yang paling baik berasal dari minyak zaitun, avokad,
kacang-kacangan dan minyak canola.
23
Menurut WHO, kesehatanreproduksiadalahsuatukeadaanfarisegifisik,
mental adansosial yang sejahtera. Kesehatan reproduksi bersifat utuh tidak
semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam suatu yang berkaitan
dengan system reproduksi, fungsi dan prosesnya. Sedangkan menurut ICPD
tahun 1994, kesehatan reproduksi adalah keadaan sempurna fisik, mental dan
kesejahteraan social dan tidak semata-mata ketiadaan penyakit atau
kelemahan dalam segala hal yang berkaitan dengan system reproduksi, fungsi
serta prosesnya. (Prijatni, I Rahayu, 20016)
24
belum dimiliki kebanyakan wanita usia subur (WUS) berusia muda
(remaja). Ada kecendrungan untuk makan di luar rumah yaitu di
tempattempat yang bergengsi dengan pilihan menu tidak memenuhi asas
gizi seimbang. Kesukaan makan fast foods atau junk foods seperti burger,
pizza, dan fried chicken tidak menjamin kebutuhan gizinya. Keadaan ini
bisa berdampak buruk yang akan mempengaruhi kesehatan organ
reproduksi.
Pembahasan
Reproduksi manusia membutuhkan zat gizi yang cukup. Asupan zat
gizi harus diperhatikan agar mencapai kematangan seksual. Gizi
seimbang akan menentukan kesehatan organ reproduksi. Berikut
diuraikan beberapa zat gizi yang berperan dalam kesehatan
reproduksi.
1) karbohidrat
25
2) Protein
3) Lemak
4) Vitamin
Kekurangan zat gizi mikro (vitamin danmineral) mendorong
kelebihan prostaglandinyang dapat memfasilitasi
terjadinyaDysmenorrhea. Agar remaja tidakmengalami gangguan
haid tersebut,dibutuhkan zat gizi mikro yang pentingdalam
mengurangi kejadian Dysmenorrhea primer
26
Vitamin A
Vitamin C
27
Vitamin E
5) Asam Folat
Pada beberapa tahun terakhir asam folat menjadi topik paling favorit
mengingat perspektif pencegahannya cukup penting dan beragam.
Asam folat diperlukan tubuh untuk pembentukan DNA dan RNA.
Defisiensi asam folat mengakibatkan kelainan kongenital seperti
Neural Tube Defect (NTD). Asam folat yang diberikan sebelum
terjadi kehamilan dikaitkan dengan penurunan risiko terjadinya
kelainan kongenital (NTD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemberian suplemen folat pada masa perikonsepsi (sebelum dan
sesaat setelah terjadinya konsepsi) dapat menurunkan risiko NTD
sebesar 70%. Konsumsi 200 mcg sehari diestimasi dapat
menurunkan 35-41% insiden NTD, 400 mcg sehari dapat
28
menurunkan 47-53%. Suplementasi untuk dewasa 1 mg sehari
merupakan rekomendasi untuk keluargayang pernah mendapat bayi
NTD atau cacat kongenital lain. Suatu studi di Belanda
menunjukkanbahwa jumlah sperma pria yang mengalami defisiensi
asam folat dan seng meningkat 75% setelah diberi suplemen asam
folat 5 mg sehari dan seng 66 mg sehari. Kecukupan asam folat
untuk usia 10-12 tahun adalah 300 mcg/hari dan usia 13 tahun ke
atas 400 mcg/hari. Asam folat juga berfungsi dalam pembentukan
hemoglobin. Selama hamil dan menyusui wanita memerlukan lebih
banyak asam folat dan zat besi. Jika dalam makanantidak
mengandung cukup banyak zat-zat gizi tersebut, maka anemia yang
diderita bertambah berat, dan berakibat perdarahan banyak pada
waktu melahirkan, lahir lama atau mudah terkena infeksi yang
berakibat fatal. Sumber asam folat adalah sayuran berwarna hijau
tua, kol dan keluarga kol, buah-buahan seperti stroberi, biji-bijian,
daging, susu dan sereal yang difortifikasi. Asparagus juga memiliki
kandungan asam folat yang cukup tinggi. College of st.Bartholomeus
hospital london, adalah sebgai berikut: a. 1 cangkir jus jeruk (10,7
mg), b.1/3 cangkir sereali segala merek (0,1 mg),c. ½ cangkir bayam
direbus (0,13 mg),d. ½ cangkir biji-bijian kering direbus (0,12 mg).
6) Vitamin B6
7) Vitamin B12
29
vitamin B12 untuk usia 10-12 tahun adalah 1.8 ug/hari dan usia 13
tahun keatas 2.4 ug/hari.
8) Zat besi
Zat besi penting untuk transportasi darah dan oksingen dalam tubuh.
Kaum perempuan perlu menjaga keseimbanagn proes ovulasi. Suatu
studi menunjukan bahwa 40% wanita yang menagalami masalah
ovulasi menjadi ubur setelah menambah komsusmsi zat besi. Zat
besi juga penting dalam pembentukan sel darah merah. Ikan tuna dan
salmon mengandung zat besi yang tinggi yang membantu
merangsang produksi sel darah merah untuk mengganti kehilangan
darah selama menstruasi. Sumber zat besi juga terdapat dalam hati,
daging, kacang-kacangan, maupun sayur-sayuran. Kecukupan zat
besi untuk remaja dan dewasa adalah 13-26 mg/hari. Defisiensi zat
besi diakibatkan oleh rendahnya asupan besi makanan, terutama besi
hem, yang terjadi secara kronis. Pola makan masyarakat indonesia
pada umumnya mengandung sumber besi hem (hewani) yang rendah
dan tinggi sumber besi non hem (nabati). Anemia secara umum
dikaitkan dengan menurunnya imunitas sehingga meningkatkan
risiko terhadap kejadian infeksi.
9) Kalsium
30
(p<0,05). Dengan demikian maka semakin rendah komsumsi
kalsium semakin berat dysmenorhea yang dialaminya.
31
10) Seng
11) Magnesium
32
sehingga menyebabkan nyeri haid dan gejala yang hebat.
Menambahkan magnesium dalam makanan sehari-hari akan
membantu untuk mengurangi atau mencegah kram dan nyeri
menstruasi. Sayuran hijau adalah sumber utama magnesium, kacang-
kacangan dan bijibijian merupakan sumber magnesium yang
12) Selenium
33
yaitu sikap atau pandangan masyarakat terhadap kesuburan dan
kemandulan, nilai anak, sikap masyarakat terhadap perempuan hamil
2. Masalah gender dan seksualitas Pengendalian sosial budaya terhadap
masalah seksualitas, norma sosial tentang perilaku seks, homoseks,
poligami, dan perceraian. Juga masih ada intervensi pemerintah
misalnya adanya undang-undang pornografi, pelacuran, pendidikan
seksualitas. Juga adanya seksualitas pada kalangan remaja, status
dan peranan perempuandan perlindungan terhadap perempuan
bekerja
3. Masalah yang berkaitan dengan kehamilan yang tidak diinginkan
Masalah ini meliputi, aborsi terutama yang unsafeabortion, dampak
UnwantedPregnancy terhadap kesehatan perempuan dan keluarga,
serta kebijakan pemerintahdalam menghadapi hal tersebut diatas
4. Masalah kekerasan dan pemerkosaan terhadap perempuan
Kecenderungan melakukan pemerkosaan dan dampaknya terhadap
perempuan, norma sosial terhadap kekerasan dalam rumah tanga
(KDRT), sikap masyarakat terhadap kekerasan, pemerkosaan dan
pelacuran. Dan langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut
5. Masalah infeksi menular seksual (IMS) Infeksi Menular seksual
(IMS) seperti Gonore, sipilis, klamidia, herpes dan HIV/ AIDS.
Dampak sosial ekonomi dari IMS, Sikap masyarakat terhadap IMS,
dan upaya pemerintah untuk mengatasil MS termasuk pelayanan
kesehatan untuk pekerja seks komersial.
34
DAFTAR PUSTAKA
Beck, Mary (2000). Ilmu Gizi dan Diet. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica
Marimbi, Hanum. 2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi Dan Imunisasi Dasar
Pada Balita. Yogykarta: Nuba Medika
35
Paath, Erna Francin. YuyunRumdasih, Heryati.2004. Gizi Dalam Kesehatan
Reproduksi.Jakarta: Buku Kedokteran ECG2.
36