Tim Pengampu :
Anggota :
3
PEMBAHASAN
6
B. Prinsip Dasar Terapi Diet
1. Standar Makanan Umum
Makanan seimbang yang dianjurkan terdiri dari makanan sumber zat tenaga, sumber
zat pembangun, dan sumber zat pengatur. Makanan sumber zat tenaga berupa bahan
makanan yang mudah didapat atau sesuai selera keluarga, yaitu makanan yang
mengandung karbohidrat, lemak, dan protein. Sedangkan makanan sumber zat
pembangun merupakan makanan sumber protein seperti ikan, telur, daging, dan lain-
lain. Adapun makanan sumber zat pengatur terutama adalah sayuran yang berwarna
hijau tua seperti daun singkong, daun kacang oanjang, bayam, kangkug, dan lain-lain.
Selain itu, kacang-kacangan dan buah-buahan juga merupakan sumber zat pengatur.
2. Kecukupan Gizi Seorang Sehari
Kecukupan gizi seorang sehari yang dianjurkan di Indonesia oleh Direktorat Gizi
Departemen Kesehatan RI disusun untuk berbagai golongan manusia menurut jenis,
umur, dan aktivitas sedang. Penyesuaian kebutuhan kalori untuk perorangan dihitung
berdasarkan FAO/WHO. Macam bahan makanan yang digunakan dapat disesuaikan
dengan persediaan bahan makanan setempat.
3. Standar Makanan Rumah Sakit
Makanan Biasa diberikan kepada penderita yang tidak memerlukan makanan khusus
terkait dengan penyakitnya. Susunan makanannya sama dengan orang sehat, hanya
tidak diperbolehkan makanan yang merangsang atau yang dapat menimbulkan
gangguan pencernaan.
Makanan lunak diberikan kepada penderita sesudah operasi tertentu dan pada
penyakit infeksi dengan kenaikan suhu badan tidak terlalu tinggi. Menurut keadaan
penyakit, makanan lunak dapat diberikan langsung kepada penderita atau merupakan
perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa. Makanan ini mudah cerna,
rendah serat, dan tidak mengandung bumbu yang merangsang.
Makanan saring diberikan kepada penderita sesudah mengalami operasi tertentu, pada
infeksi akut, termasuk infeksi saluran pencernaan seperti gastro entritis, dan pada
kesukaran menelan. Menurut keadaan penyakit, makanan saring dapat diberikan
langsung kepada penderita atau merupakan perpindahan dari makanan cair ke
makanan lunak. Makanan cair diberikan penderita sebelum dan sesudah operasi
tertentu, dalam keadaan mual dan muntah, dengan kesadaran menurun, dengan suhu
badan tinggi atau infeksi akut. Makanan ini diberikan berupa cairan jernih yang tidak
merangsang dan tidak meninggalkan sisa.
7
Makanan lewat pipa, diberikan kepada penderita yang tidak dapat makan melalui
mulut oleh karena gangguan jiwa, prekoma, anorexia Nervosa, kelumpuhan otot-otot
menelan, atau sesudah operasi mulut, tenggorokan, dan saluran pencernaan.
4. Standar Makanan Khusus
Diet tinggi kalori tinggi protein bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kalori dan
protein yang bertambah guna mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
atau guna menambah berat badan hingga mencapai normal.
Diet rendah kalori yaitu pemberian makanan rendah kalori guna menurunkan berat
badan hingga normal.
Diet rendah garam bertujuan untuk membantu menghilangkan retensi garam/air dalam
jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada hypertensi.
Makanan pra bedah diberikan sebelum operasi tergantung dari keadaan umum
penderita, macam operasi yang akan dilakukan dan segera tidaknya operasi dilakukan.
Operasi mendadak tidak membutuhkan diet sebelumnya.
Makanan pasca bedah bertujuan untuk mengusahakan agar keadaan penderita segera
kembali normal.
5. Kendala-kendala Dalam Pelaksanaan Terapi Diet di Rumah Sakit
Kesadaran pasien dan keluarga sangat menentukan keberhasila terapi diet. Dalam
kondisi perawatan di rumah sakit, adanya kebolehan keluarga untuk membawa
makanan dari luar, memberi eluang bagi asien untuk memilih dit di luar diet yang
sesuai dengan kondisi penyakitnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Gizi RS Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 1987.
Penuntun Diit. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Biro Pusat Statistik. 1998. Statistik Kesejahteraan Rakyat. Survei Sosial Ekonomi
1997. Biro Pusat Statistik, Jakarta
Biro Pusat Statistik. 1992. Status Gizi Balita. Biro Pusat Statistik, Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 1982. Buku Pegangan Kader: Usaha Perbaikan Gizi Keluarga.
Departemen Kesehatan, Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 1995. Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. Departemen
Kesehatan, Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 1995. Pemantauan Status Gizi Melalui Posyandu. Departemen
Kesehatan, Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 1990. Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia. Departemen
Kesehatan, Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 1984. Penelitian Gizi dan Makanan. Pusat penelitian dan
Pengembangan Gizi, Bogor.