Penyusun:
Nama Mahasiswa
NPM
Program
: ...................
: ...................
: .................
MUKADIMAH
KATA PENGANTAR
Program profesi merupakan bagian terintegrasi dalam pendidikan Ners yang
diselenggarakan setelah program akademik untuk menciptakan lulusan ners profesional. Agar
mampu mengikuti program profesi ini dengan baik mahasiswa perlu menguasai pengalaman
keterampilan klinik keperawatan dasar. Program keterampilan dasar profesi (KDP) merupakan
sebuah program yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Program KDP akan
diselenggarakan selama 8 minggu untuk program A sebelum mahasiswa masuk praktek profesi.
Buku pedoman kerja mahasiswa Keterampilan dasar profesi (KDP) ini disusun untuk
membantu mahasiswa dalam mencapai kemampuan keterampilan klinik keperawatan dasar
yang sesuai dengan kompetensi perawat professional. Kemampuan klinik keperawatan dasar ini
perlu dimiliki mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan dasar klien dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan.
Seluruh keterampilan klinik keperawatan dasar dalam buku ini diharapkan dapat dicapai
setiap mahasiswa secara mandiri sepanjang praktik kliniknya. Pencapaian ini ditandai dengan
lengkapnya seluruh prosedur ditandatangani (mendapat persetujuan) pembimbing klinik.
Mahasiswa boleh melakukan prosedur secara mandiri bila sebelumnya telah melakukan
observasi prosedur yang dilakukan oleh perawat lain (atau temannya) dan telah melakukan
prosedur tersebut secara dibantu/disupervisi oleh pembimbing atau perawat ruangan yang
ditunjuk. Mahasiswa diharapkan melakukan keseluruhan prosedur secara mandiri minimal tiga
kali tiap prosedur sepanjang praktik kliniknya.
Buku ini sekligus merupakan bukti pencapaian kemampuan mahasiswa. Oleh karena itu
pembimbing diharapkan sangat cermat dalam memberikan penilaian. Bila buku ini hilang,
mahasiswa diharapkan memenuhi kembali pencapaian target prosedur yang telah dicapainya
sehingga bukti pencapaian kemampuan mahasiswa menjadi lengkap.
Kami menyadari buku ini memiliki banyak kekurangan, oleh karenanya saran dan
masukan dari berbagai pihak sangat kami harapkan.
Penyusun.
DAFTAR ISI
MUKADIMAH 2
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI .. 4
DAFTAR LAMPIRAN .. 5
BAB I PENDAHULUAN .. 6
BAB II TUJUAN PEMBELAJARAN . 7
BAB III PROSES PEMBELAJARAN DI LAHAN PRAKTEK .. 8
BAB IV PROSES BIMBINGAN, TATA TERTIB, DAN LAHAN PRAKTEK 11
BAB V EVALUASI .. 14
DAFTAR ACUAN 15
LAMPIRAN .. 16
REKAPITULASI PENCAPAIAN TARGET . 29
LAMPIRAN PROSEDUR KETERMPILAN KLINIK KEPERAWATAN DASAR . 31
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Ruang Praktik dan Pembimbing
Lampiran 2 Laporan Pendahuluan
Lampiran 3 Laporan ADL
Lampiran 4 Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan
Lampiran 5 Asuhan Keperawatan dan Catatan Perkembangan
Lampiran 6 Rekapitulasi Target Pencapaian Mahasiswa
Lampiran 7 Prosedur Keperawatan Dasar (Performance checklist)
Lampiran 8 Format Evaluasi Proses
Lampiran 9 Format Evaluasi Akhir
Lampiran 10 Kelompok dan Jadwal Dinas
BAB I
PENDAHULUAN
Informasi Umum Program Keterampilan Dasar Profesi
Program KDP (Keterampilan dasar profesi) merupakan program yang disiapkan bagi
mahasiswa sebelum masuk profesi tahap I sebagai dasar dalam melakukan praktik asuhan
keperawatan klinik pada mata ajar selanjutnya. Program ini berfokus pada pengintegrasian
seluruh teori dan praktikum laboraturium yang telah didapat oleh mahasiswa selama
perkuliahan di program akademik terutama mata ajar KDM I, II, dan III secara langsung di
tatanan pelayanan kesehatan dalam hal ini Rumah sakit. Mahasiwa akan mengikuti program
KDP ini selama 4 minggu untuk program A.
Selama proses KDP mahasiswa diharapkan mampu menguasai seluruh keterampilan
dasar terutama yang tercantum dalam buku ini untuk memenuhi kebutuhan dasar klien.
Mahasiswa juga diharapkan mampu melakukan basic nursing skill (keterampilan klinik dasar
keperawatan) dengan pendekatan asuhan keperawatan berdasarkan proses keperawatan sesuai
teori yang telah dipelajari sebagai dasar ats setiap tindakan yang dilakukan dengan
memperhatikan aspek perilaku Islami disetiap tindakannya.
Mahasiswa diharapkan memenuhi seluruh target yang ditetapkan. Apabila mahasiswa
tidak dapat memenuhi pencapaian target selama masa KDP, maka pemenuhan target dapat
dilengkapi pada mata ajar profesi berikutnya. Mahasiswa dinyatakan lulus KDP bila telah
memenuhi seluruh target dengan predikat memuaskan. Pada minggu ke empat praktek
mahasiswa akan dievaluasi melalui ujian praktik langsung pada klien meliputi seluruh aspek
proses keperawatan.
Program KDP ini memiliki alokasi waktu empat (4) minggu untuk program A. Rumah
Sakit yang digunakan untuk praktik adalah Rumah Sakit Islam Jakarta Pusat di ruangan rawat
inap dan rawat jalan. Untuk ruangan rawat inap akan digunakan diantaranya, yaitu ruangan:
Matahari Dua, Marwah Bawah, Marwah Atas, Shafa-shafa, Arafah Atas dan Zam-Zam. Untuk
Ruang rawat jalan mahasiswa akan menggunakan ruang fisioterapi dan diagnostik. Selama
praktik mahasiswa dibagi kedalam kelompok berdasarkan shift @ 4-5 orang tiap shift.
BAB II
TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN PROGRAM:
Setelah mengikuti program ini mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan melakukan
keterampilan klinik dasar sesuai dengan standard profesi dan prinsip etik profesi keperawatan
diintegrasikan dengan ajaran Islam sehingga kemampuan ini dapat diterapkan pada mata ajar
profesi selanjutnya.
TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM:
Mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan Islami
dengan menggunakan pendekatan proses keperwatan bila merawat klien dengan gangguan
kebutuhan dasar.
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS:
1. Mengintegrasikan prinsip Islam dalam memberikan asuhan keperawatan
2. Membina hubungan terpeutik
3. Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan kebutuhan dasar
Setelah mengikuti program ini mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan profesional dalam
kemampuan tindakan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
BAB III
PROSES PEMBELAJARAN DI LAHAN PRAKTEK
A. Proses pembelajaran disetiap unit
Proses pembelajaran selama proses KDP terbagi dalam 4 fase yaitu pra interaksi,
introduksi/orientasi, kerja, dan terminasi dengan rincian sebagai berikut:
Tahapan & Waktu
Pra Interaksi
Seminggu sebelum
praktikum klinik
Simulasi kegiatan
praktikum klinik
Menginformasikan kasus
klien yang akan dirawat
Melatih kembali
kemampun keterampilan
dasar di laboraturium
(optional)
Membuat dan memahami
laporan pendahuluan
Mendampingi mahasiswa
untuk memperkenalkan
diri sambil orientasi
ruangan dan klien
Membuat kontrak kegiatan
(fokus diskusi tiap hari,
kegiatan harian, dll)
Memperkenalkan diri,
orientasi ruangan dan
klien
Membuat dan
menyepakati kontrak
kegiatan
Kegiatan perceptorship
Aktif menjawab
pertanyaan, ikut operan
ruangan, baca laporan
ruangan, membuat daftar
aktifitas harian
Mengobservasi kegiatan
yang diajarkan dengan
sebaik-baiknya. Dan
membuat analisa sintesa
Mengikuti kegiatan perawat
yang menjadi perceptor
dan Mencapai target
melakukan prosedur
dengan dibimbing dan
mandiri
Introduksi/
Orientasi
Hari pertama
Kerja
Setiap hari
Kegiatan Mahasiswa
Kerja (lanjutan)
Setiap hari
Supervisi harian
Supervisi prosedur
Terminasi
Hari terakhir
Mengumpulkan laporan,
makalah, dan buku target
4. Mahasiswa membuat analisa sintesa untuk setiap tindakan prosedur keperwatan yang
diobservasi sesuai dengan contoh pada lampiran. Setiap prosedur hanya satu analisa sintesa
dan dilaksanakan setiap 1 hari 1 analisa.
5. Setiap hari mahasiswa diharuskan untuk membuat laporan ADL (contoh terlampir). Dan di
tanda tangani/paraf oleh pembimbing CI lahan.
6. Setiap akhir dinas mahasiswa mengikuti post conference untuk mendiskusikan proses
pembelajaran pada hari tersebut, dan meminta tanda-tangan pembimbing untuk setiap
target yang telah tercapai, LP, ADL, performance checklist, dan analisa sintesa yang telah
dibuat.
7. Setiap praktik hari terakhir sebelum pindah ruangan mahasiswa diwajibkan meminta
penilaian kepada pembimbing di ruangan tersebut sesuai format yang ada pada buku ini.
8. Selama proses KDP setiap mahasiswa diharuskan membuat 2 laporan asuhan lengkap
minimal dengan 3 hari catatan perkembangan untuk 2 orang klien selama dinas di ruang
rawat umum dewasa, dan tidak boleh sama dengan teman di satu ruangan tersebut.
(contoh pembuatan laporan terlampir).
9. Pada Mahasiswa selama praktek akan melakukan supervise KDP berupa aplikasi proses
keperawatan dari kasus kelolaan dengan orientasi gangguan kebutuhan dasar manusia
waktunya ditentukkan oleh pembimbing klinik Insitusi.
10. Mahasiswa diwajibkan mengumpulkan buku target dan buku laporan maksimal 1 minggu
setelah proses KDP berakhir dengan lengkap. Keterlambatan 1 hari berarti pengurangan
nilai 3 point.
10
BAB IV
PROSES BIMBINGAN, SUPERVISI, TATA TERTIB, DAN LAHAN PRAKTIK
PROSES PEMBIMBINGAN
Selama proses KDP, mahasiswa akan dibimbing oleh clinical instructor dari rumah sakit
(Pembimbing klinik) dan supervisi oleh staf dosen dari jurusan PSIK. Adapun ketentuan proses
pembimbingan dan Ujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Setiap pembimbing klinik dari rumah sakit maupun pendidikan bertanggung jawab untuk
satu ruangan.
2. Pembimbing klinik dari rumah sakit wajib membimbing mahasiswa setiap hari pada pagi
hari. Apabila pembimbing rumah sakit terkena shift dinas diharapkan tetap melakukan
pembimbingan pada mahasiswa bimbingannya.
3. Pembimbing klinik bertugas untuk: memberikan bedside teaching dan memfasilitasi
mahasiswa untuk mencapai target tindakan; pre dan post conference dengan mahasiswa
setiap hari; supervisi prosedur dan penilaian.
4. Pola pembimbingan yang diterapkan adalah perceptorship yaitu, setiap satu mahasiswa
didampingkan dengan satu perawat yang telah ditunjuk oleh pembimbing klinik rumah sakit
untuk mengikuti pelayanan keperawatan yang dilakukan perawat tersebut sekaligus
melakukan tindakan asuhan secara observasi dan dibimbing.
5. Pembimbing klinik rumah sakit berhak untuk menegur mahasiswa yang tidak mematuhi tata
tertib dan memberikan sanksi yang sesuai.
6. Setiap pembimbing melakukan komunikasi melalui buku komunikasi tentang kondisi
mahasiswa bimbingannya.
Supervisi
1. Setiap mahasiswa akan mengikuti supervisi program KDP di ruang rawat inap sesuai
tempatnya praktek pada minggu 3 - 4 praktek.
2. Materi/klien yang akan menjadi bahan supervisi diundi pada hari H, dan mahasiswa
melakukan perawatan berdasarkan kasus kelolaan dalam proses keperawatan dengan
orientasi kebutuhan dasar manusia meliputi Pengkajian, Perencanaan (Tujuan/Kriteria hasil,
Intervensi, Rasional), Implementasi, Evaluasi (pada akhir intervensi dan akhir dinas)
3. Mahasiswa akan disupervisi oleh pembimbing isntitusi, aspek penilaian supervisi meliputi
aspek dokumentasi, analisa, dan keterampilan tindakan keperawatan dasar.
11
12
8. Selama praktik mahasiswa harus memelihara alat-alat praktik baik milik klien, Rumah sakit,
maupun dari PSIK-UMJ. Jika ada kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian mahasiswa
wajib mengganti kerusakan tersebut.
13
LAHAN PRAKTIK
Lahan praktik yang digunakan untuk proses KDP adalah Rumah Sakit Islam Jakarta
Pusat meliputi ruangan Matahari dua, Marwah bawah, Marwah atas, Shafa-shafa, Arafah Atas,
Fisioterapi, dan Diagnostik.
TIME SCHEDULE PRAKTEK
Minggu ke
1
Target
Orientasi
LP : 2 buah
ADL : 5 hari
Analisa Kesenjangan : 1 hari satu tindakan
Performance checklist/target tindakan:
Keterampilan no 1,2,3,6,7,8,9,10,11,12,14,15,20,23,28,29,30,31
LP : 2 buah
ADL : 5 hari
Analisa Kesenjangan : 1 hari satu tindakan
Performance checklist/target tindakan:
Keterampilan nomor 3,4,5,10,11,12,14,15,16,17,18,19,21,22,24,
25,26,27,28,32,33
Askep Kelolaan 1 kelolaan minimal 3 hari perawatan
Minggu Supervisi
LP : 1 buah
ADL: 5 hari
Analisa Kesenjangan: 1 hari satu tindakan
Performance checklist/target tindakan:
Keterampilan nomor 3,4,5,10,11,12,14,15,16,17,18,19,21, 22, 24,
25,26,27,28,32,33
Minggu Her dan penyelesaian target
LP: 2 buah
ADL: 5 hari
Analisa Kesenjangan: satu hari satu tindakan
Performance checklist/target tindakan: Seluruh keterampilan
ASKEP lengkap: 1 klien kelolaan minimal 3 hari perawatan
Keterangan:
1. Nomor keterampilan dapat dilihat pada rekapitulasi target
2. Target tindakan dapat dilakukan secara fleksibel sesuai kondisi ruangan
3. Pengambilan kasus boleh dilakukan sebelum minggu ke empat
14
BAB V
EVALUASI
INSTRUMEN DAN BOBOT EVALUASI
Instrumen evaluasi yang digunakan pada proses KDP adalah:
1. Kedisplinan (ketepatan waktu)
:10%
2. Kehadiran (presensi) dan Kinerja
:10%
3. LP
: 10%
4. Laporan ADL dan analisa sintesa
: 15%
5. Pencapaian target
: 20%
6. Laporan asuhan keperawatan lengkap
: 15%
7. Supervisi
: 20%
PENGEVALUASI
Proses evaluasi dan penilaian dilakukan oleh CI/ pembimbing klinik dari RS dan Pembimbing
dari institusi pendidikan PSIK. Khusus penilaian ujian dilakukan oleh dosen yang telah
memenuhi kriteria Jabatan akademik minimal asisten ahli.
PENILAIAN PENCAPAIAN TARGET (PROSEDUR)
1. Mahasiswa dapat dinilai bila telah melakukan prosedur keperawatan secara mandiri
sesuai target.
2. Pastikan mahasiswa telah melengkapi diagnosa keperawatan sebelum memulai prosedur
(khusus tindakan yang berhubungan langsung dengan klien)
3. Penilaian dilakukan bersama oleh teman yang mengobservasi (peer group) dan pembimbing
klinik yang mensupervisi
4. Tuliskan kesimpulan hasil keseluruhan prosedur dengan pernyataan lulus atau tidak lulus.
Bila lulus berikan juga tanda tangan pembimbing klinik di lembar rekapitulasi target
pencapaian mahasiswa serta berikan tanggapan dalam kolom komentar
5. Langkah prosedur yang diberi tanda bintang (*) merupakan critical point yang harus
dilakukan mahasiswa
6. Setiap prosedur meliputi pula penilaian terhadap tindakan awal dan tindakan akhir
KRITERIA KELULUSAN
Mahasiswa dinyatakan lulus jika:
1. Memenuhi kehadiran 100%.
2. Mendapat nilai minimal 70 untuk seluruh aspek evaluasi.
3. Mematuhi semua tata tertib yang ada.
15
DAFTAR ACUAN
Kozier, Erb, Oliveri. 2004. Fundamental of nursing, California: Addison-Wesley
Publishing Company.
Craven, Hirnle. 2000. Fundamentals of nursing (Human health and function),
Philadelphia: Lippincott.
Carpenito, LJ. 1995. Buku saku diagnosa keperawatan, Jakarta: EGC
Dewit, Susan. 2001. Student learning guide for fundamental concepts and skills
for nursing, Philadelphia: WB. Saunders company.
Johnson, Marion. 2000. Nursing outcomes classification (NOC), St. Louis: Mosby
year book.
McCloskey, Joanne. 1996. Nursing interventions classification (NIC), St. Louis:
Mosby year book.
Priharja, Robert. 2000. Teknik dasar pemberian obat, Jakarta: EGC
Steven. 2000. Ilmu Keperawatan 1 &2, Jakarta: EGC
Perry, dan Potter. 2000. Buku saku keterampilan dan prosedur dasar, Jakarta:
EGC
16
Lampiran 1
PEMBIMBING
Ns. Nana Supriatna, S.Kep
CI Ruangan (Ns. Triswandi, S.Kep)
Ns. Slametiningsih, Skep
CI Ruangan ( Sri Mulati, S.Kp)
Ns. Yani Sofiani, M.Kep, Sp. KMB
CI Ruangan (Ns. Sri Rahayu, S.Kep)
Syamsul Anwar, M.Kep, Sp. Kom
CI Ruangan (Ns. Tri, S.Kep)
Ns. Nini Yunitri, S.Kep
CI Ruangan (Ns. Neneng K, S.Kep)
Ns. Nyimas Heni P, S.Kep, M.Kep
CI Ruangan (................)
17
Lampiran 2
LAPORAN PENDAHULUAN
I.
Konsep Kebutuhan ..
1.1 Definisi/deskripsi kebutuhan
1.2 Fisiologi sistem/ Fungsi normal sistem
1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi sistem
1.4 Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada sistem
II.
Jakarta,
Pembimbing
()
18
Lampiran 3
LAPORAN ADL
Hari
Tanggal
Ruangan
No
:
:
:
Jam
Kegiatan
Nama Klien
Ttd
perawat
Jakarta,
Pembimbing
(.)
19
Lampiran 4
..
Nama klien
:
Diagnosa medis
:
2. Diagnosa keperawatan:
..
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibaat tindakan tersebut dan cara pencegahannya:
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/ diagnosa
tersebut. (mandiri dan kolaborasi):
20
Lampiran 5
IDENTITAS KLIEN
Nama Klien
Umur
Diagnosa Medis
Tanggal Pengkajian
:
:
:
:
DATA SUBJEKTIF
DATA OBJEKTIF
ANALISA DATA
21
NO
DATA
MASALAH
ETIOLOGI
22
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO
DIAGNOSA
23
R E N C A N A K E P E R A W A T A N
NO
DX
HASIL
RENCANA TINDAKAN
RASIONAL
PARAF
24
CATATAN KEPERAWATAN
HARI
NO DX
NAMA
JELAS
TANGGAL
PARAF
25
CATATAN PERKEMBANGAN
(SOAP)
HARI
NO DX
NAMA
JELAS
TANGGAL
PARAF
26
Lampiran 6
Kegiatan
Aplikasi perilaku
Islami
Pemeriksaan tanda
vital
Pemeriksaan fisik
dasar
Pemeriksaan
diagnostik EKG
Pengambilan darah
vena
Mencuci tangan
Memakai/
melepaskan sarung
tangan
Memakai alat
pelindung diri
Mengganti alat
tenun dengan klien
di tempat tidur
Perawatan
kebersihan rambut
Memandikan klien di
tempat tidur tidur
Perawatan oral klien
tidak sadar
Perawatan gigi
palsu
Target
target
&
paraf
Dibimbing
Mandiri
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
6
6
5
6
1.
1.
2.
1.
1.
2.
1.
1.
2.
1.
1.
1.
1.
1.
2.
1.
2.
3.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
15.
Perawatan luka
1.
2.
1.
2.
1.
1.
1.
2.
1.
1.
1.
2.
17.
18.
kolom
Komentar
& Saran
Setiap
tindakan
Perawatan perineal
Latihan nafas
dlm&batukefektif
Postural drainage
dan fisioterapi dada
Pemberian terapi
oksigen dengan
nasal kanul/masker
pada
Observasi
14.
16.
pembimbing
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
27
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Suction
Pemberian makan
peroral
Pemberian makan
NGT
Pemasangan dan
pelepasan NGT
Pengukuran intake
& output
Kateterisasi intra
vena
1.
2.
1.
1.
1.
1.
1.
2.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
1.
1.
1.
2.
1.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
@3
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
1.
1.
2.
1.
2.
3.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
25.
Kateterisasi
26.
Enema
ROM
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
Positioning
1. supine
2. prone
3. sims
4. lateral
5. dorsal recumbent
6. fowler
Pemberiaan obat
A. Intramuskular
B. Intradermal
C. Subcutan
D. Intravena
Komunikasi
terapeutik
Penatalaksanaan
kehilangan
Perawatan
menjelang ajal
Perawatan jenazah
Perencanaan
pulang/ penkes
1.
2.
1.
2.
1.
1.
2.
1.
28
LAMPIRAN PROSEDUR
KETERAMPILAN KLINIK DASAR
29
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl.................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus Penguji: ........................
Penilaian 2: Tgl.................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus Penguji: ........................
Penilaian 3: Tgl.................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus Penguji: ........................
30
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
Pengukuran Suhu
Lakukan tindakan awal*
Kaji keadaan aksila klien dan keringkan
Lakukan kalibrasi termometer*
Tempatkan termometer pada aksila klien*
Anjurkan klien menyilangkan tangan di dada
Baca termometer setelah waktu yang
ditentukan*
Bersihkan termometer yang telah dipakai
Pengukuran Nadi
Tentukan titik nadi yang akan dikaji
Tempatkan tiga jari tengah di atas titik nadi*
Kaji ritme nadi dan volume nadi 1 menit penuh*
Pengukuran Pernapasan
Observasi/Palpasi pergerakan dada klien
Kaji kedalaman dan ritme respirasi 1 mt penuh*
Pengukuran Tekanan Darah
Posisikan klien dalam keadaan duduk/ berbaring
Luruskan tangan klien sejajar jantung
Palpasi arteri brachialis
Tutup kunci pompa manset
Palpasi arteri radialis, pompa manset sampai
arteri radialis tak teraba, naikkan 30 mmHg*
Letakkan setetoskop pada arteri brachialis
Buka pompa sambil diturunkan 2-3 mmHg/ detik
Auskultasi sistole dan diastole (Korotkof 5)*
Lepaskan manset
Lakukan tindakan akhir*
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl.................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus Penguji: ........................
Penilaian 2: Tgl.................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus Penguji: ........................
31
5.
6.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
32
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
33
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
34
6. MENCUCI TANGAN
BATASAN
Mencuci tangan yang dimaksud adalah mencuci tangan biasa bukan untuk persiapan
operasi
TUJUAN
Meminimalkan transmisi mikroorganisme dari tangan
PRINSIP
Bersih
ALAT
1. Air mengalir
2. Sabun/ desinfektan
3. Handuk atau tissue
PROSEDUR
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
35
9.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
36
BATASAN
Teknik pencegahan perpindahan moorganisme patogen dari seseorang ke orang lain
disebut barrier (Craven, 2000). Barrier yang umum digunakan tenaga kesehatan
meliputi: masker, kaca mata pelindung, gaun (apron), sarung tangan, penutup kepala,
dan atau penutup sepatu.
TUJUAN
Melindungi tenaga kesehatan dan klien dari kemungkinan transmisi material infeksius
(Kozier, 2004 & Craven, 2000)
PRINSIP
Bersih/ steril (tergantung kebutuhan)
ALAT
1. Masker
2. Kaca mata pelindung
3. Gaun/ apron
PROSEDUR
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
4. Sarung tangan
5. Penutup kepala
6. Penutup sepatu
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
37
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
38
10.
BATASAN
Memandikan klien di tempat tidur merupakan suatu tindakan membersihkan seluruh
tubuh klien di atas tempat tidur klien
TUJUAN
1. Meningkatkan kebersihan diri klien dari kotoran, keringat, sel kulit mati, bau, dan
bakteri
2. Meningkatkan rasa nyaman klien
3. Memperlancar sirkulasi darah klien
PRINSIP
1. Bersih
2. Sistematis (dari area yang lebih bersih ke area yang lebih kotor)
ALAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. .............................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
PROSEDUR
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
39
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
40
11.
BATASAN
Perawatan kebersihan rambut meliputi kegiatan membersihkan rambut klien di tempat
tidurnya
TUJUAN
Meningkatkan kebersihan dan kenyamanan klien
PRINSIP
1. Bersih
2. Hati-hati pada klien cidera area kepala dan leher, pastikan tidak ada kontra indikasi
ALAT
1. Sisir dan Shampoo
2. Perlak atau alas (2 buah) atau Kelly Pad
3. Handuk dan handuk kecil
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. .............................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
PROSEDUR
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
41
12.
BATASAN
Perawatan oral meliputi kegiatan membersihkan area mulut seperti gigi, mukosa mulut,
lidah, dan bibir
TUJUAN
1. Mencegah infeksi mulut
2. Meningkatkan kebersihan mulut
PRINSIP
1. Bersih
2. Berkesinambungan (disesuaikan dengan kondisi mulut klien)
ALAT
1. Handuk
2. Bengkok
3. Sarung tangan
4. Sikat gigi/ lidi kapas
5. Segelas air hangat
6. Tissue
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. .............................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
PROSEDUR
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
42
13.
BATASAN
Perawatan oral meliputi kegiatan membersihkan area gigi palsu
TUJUAN
1. Meningkatkan kebersihan mulut klien
2. Meningkatkan rasa nyaman klien
PRINSIP
1. Bersih
2. Berkesinambungan
ALAT
1. Sarung tangan
2. Tissue
3. Pembungkus gigi palsu
4. Lap pembersih
5. Sikat gigi atau sikat berbulu keras
6. Obat atau pembersih gigi
7. Air hangat
8. Tempat wadah pembersih
9. Bengkok
10. Handuk
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. .............................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
PROSEDUR
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
43
14.
BATASAN
Perawatan kebersihan perineal yang dimaksud adalah area vulva atau area penis.
TUJUAN
1. Meningkatkan kebersihan diri klien
2. Mencegah infeksi
PRINSIP
1. Bersih
2. Perawatan dapat dilakukan khusus atau bersamaan dengan prosedur lain seperti saat
mandi, membantu BAK&BAB, atau saat memasang kateter urethra.
ALAT
1. Kapas dalam kom/ tempatnya
2. Cairan pembersih dan pengalas
3. Bengkok/ bedpan
4. Sarung tangan
5. Pinset
6. Sampiran
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. .............................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
PROSEDUR
No.
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
44
15.
BATASAN
Perawatan luka sederhana meliputi perawatan luka sederhana tanpa komplikasi yang
memerlukan tindakan khusus
TUJUAN
1. Mendukung proses penyembuhan luka
2. Mencegah infeksi dan kerusakan kulit lebih lanjut
3. Meningkatkan rasa nyaman klien
PRINSIP
1. Steril
2. Berkesinambungan/sesuai kondisi luka seperti balutan luka basah walau sudah
diganti
3. Sesuaikan dengan jenis dan kondisi balutan luka
ALAT
1. Set balutan: pinset anatomi, pinset chirurgi, kom, klem, gunting
2. Sarung tangan steril
6. Cairan pembersih (NaCl, aqua bides)
3. Plester
7. Antiseptik (jika perlu)
4. Kasa steril
8. Pinset anatomi bersih
5. Bengkok
9. Pengalas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. .............................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
PROSEDUR
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
45
4.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
46
4.
5.
6.
7.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
47
18.
BATASAN
Penggunaan nasal kanul/ masker O2 merupakan salah satu upaya pemberian terapi O2
TUJUAN
1. Meningkatkan bersihan nafas klien
2. Mencegah infeksi
3. Meningkatkan rasa nyaman klien
PRINSIP
1. Bersih
2. Berkesinambungan
3. Sesuaikan dengan kondisi klien
ALAT
1. Set Oksigen (tabung, O2, flowmeter, humidifier)
2. Aquades + kom sedang
3. Plester non iritan
4. Bengkok
5. Antiseptik (jika perlu)
6. Nasal kanul/ masker
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. .............................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
PROSEDUR
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
48
19. SUCTION
BATASAN
Suction merupakan tindakan berupa aspirasi sekret melalui kateter yang disambungkan
dengan mesin suction. Suction dilakukan pada saluran nafas bagian atas (oropharing &
nasopharing)
TUJUAN
1. Meningkatkan bersihan nafas klien
2. Mencegah infeksi
3. Membantu ventilasi
PRINSIP
1. Steril
2. Berkesinambungan
3. Sesuaikan dengan kondisi klien
ALAT
1. Sarung tangan steril
2. Bengkok
3. Antiseptik (jika perlu)
4. Handuk lembab
5. Selang suction
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. .............................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
PROSEDUR
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
49
20.
BATASAN
Pemberian makan pada klien yang tidak mampu melakukan sendiri
TUJUAN
1. Mempertahankan kecukupan asupan nutrisi klien
2. melatih kemandiri klien
PRINSIP
1. Bantuan disesuaikan dengan kemampuan klien
2. Hindari aspirasi
ALAT
1. Alat makan klien dan makanannya
2. Alat bantu lain jika diperlukan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. .............................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
PROSEDUR
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
50
21.
BATASAN
Pemberian makanan cair atau terapi melalui selang langsung ke lambung
TUJUAN
1. mendukung intake nutrisi klien
2. Memberikan obat oral
PRINSIP
1. Alirkan makanan cair perlahan dan hindari memberikan tekanan
2. Pastikan selang berada di lambung sebelum pemberian makanan via NGT
3. Cegah udara masuk ke selang
ALAT
1. Makanan cair
2. Gelas ukur atau spuit besar
3. Tissu / Alas makan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. .............................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
PROSEDUR
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
51
22.
BATASAN
Pemasangan selang NGT merupakan suatu prosedur invasif memasukkan selang
kelambung melalui hidung klien
TUJUAN
1. Media untuk memasukkan cairan/makanan ke lambung
2. Dekompresi
3. Irigasi lambung
4. Diagnostik analisis cairan lambung
PRINSIP
1. Bersih
2. Pastikan posisi selang tepat dilambung
ALAT
1. Selang NGT no 14, 16, atau ukuran yang lebih kecil untuk anak-anak
2. Jelly
3. Sudip lidah
4. Penligt/senter
5. Syringe/alat suntuk ukuran 50 100 cc
6. Plester yang tidak menyebabkan iritasi
7. Bengkok
8. Gelas untuk mengisi air
9. Tissu
10. Normal salin
11. Sarung tangan nonsteril/steril
12. Stetoskop
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. .............................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
PROSEDUR
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
52
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
53
23.
BATASAN
Pengukuran intake dan output cairan khususnya dilakukan pada klien dengan
pembatasan cairan atau mempunyai masalah dengan cairan tubuhnya
TUJUAN
1.
Mendukung program terapi klien
2.
Mempertahankan keseimbangan cairan tubuh klien
PRINSIP
1.
Tepat, akurat
2.
Berkesinambungan
ALAT
1.
2.
Gelas ukur
Penampung urin
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. .............................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
PROSEDUR
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
54
24.
BATASAN
Kanulasi intra vena merupakan tindakan invasif memasukan selang ke dalam vena
TUJUAN
Terapi cairan dan terapi medikasi
PRINSIP
1. Steril
2. Lakukan insersi dari area yang lebih distal lebih dahulu
3. Sesuaikan kanul dengan kondisi vena
ALAT
1. Infus set steril & cairan sesuai dengan kebutuhan
2. Jarum atau kateter intravena (abocat, angiocath, Vasopik dll)
3. Kapas alkohol, kassa, antiseptik, plester, torniquet, penggantung infus/tiang infus
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. .............................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
PROSEDUR
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
1.
2.
3.
4.
5.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
55
25.
KATETERISASI
BATASAN
Kateterisasi yang dimaksud adalah memasukkan kateter/selang ke dalam kandung kemih
melalui urethra untuk mengosongkan kandung kemih
TUJUAN
1. Mengatasi refensi kandung kemih
2. Diagnostik
PRINSIP
1. Steril
2. Bila ada tahanan saat memasukkan selang jangan dipaksa
3. Sebelum melakukan fiksasi dengan mengisi balon kateter, pastikan balon kateter
telah berada dalam kandung kemih
ALAT
1. Set kateter
2. Urine bag
3. Sarung tangan steril
4. Kapas/kassa + cairan sublimat
5. Kom bersih
6. Pinset bersih/sarung tangan bersih
7. Jelly
8. Spuit & steril water aquadest/ NaCl
9. Pengalas (alas bokong & perlak)
10. Bengkok
11. Verband (pengikat urine bag)
12. Sampiran
13. Plester
14. Lampu
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. .............................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
PROSEDUR
No.
1.
2.
3.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
56
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
57
26.
ENEMA
BATASAN
Enema merupakan suatu tindakan memasukkan cairan ke kolon melalui anus dengan
menggunakan kanul rektal
TUJUAN
1. Mendukung defekasi klien konstipasi
2. Membersihkan kolon untuk persiapan operasi
3. Diagnostik
4. Terapi
PRINSIP
1. Bersih
2. Tidak boleh terlalu sering diberikan
3. Jumlah dan jenis enema sesuaikan dengan kebutuhan klien
ALAT
1. Perlak
2. Selimut mandi
3. Bedpan atau commode atau pispot
4. Enema set/set irigasi : container, tubing/selang, klem, rektal tube
5. Jelly
6. Termometer untuk mengukur suhu cairan
7. Cairan isi container
8. Sarung tangan dissposable
9. Handuk/tissue dissposable
10. Air
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. .............................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
58
PROSEDUR
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
59
27.
LATIHAN ROM
BATASAN
Latihan isotonik di mana klien menggerakkan setiap sendi tubuh dengan rentang gerak yang
lengkap, peregangan otot yang maksimal di sekitar sendi tersebut baik secara aktif maupun pasif.
TUJUAN
1. Mempertahankan mobilitas sendi
2. Meningkatkan kekuatan otot
3. Mencegah atropi otot dan kontraktur
PRINSIP
1. Sesuai kekuatan klien
2. Perhatikan adanya kemerahan, nyeri, bengkak, atau deformitas pada sendi
ALAT
1. Goniometer (jika diperlukan)
2. Tempat tidur (jika diperlukan)
DIAGNOSA
1. .............................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
PROSEDUR
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
60
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
61
3.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
62
29.
A. INTRAMUSKULAR
BATASAN
Memberikan medikasi melalui jalur intramuskular, memakai sarung tangan sebelum
melakukan tindakan dan melepaskan setelah selesai dilakukan
TUJUAN
Tindakan kolaboratif sebagai terapi pengobatan terhadap klien
PRINSIP
1. Steril
2. Perhatikan lokasi penyuntikan dari adanya infeksi, kerusakan integritas, adanya
serabut saraf disekitar lokasi
3. Memenuhi 6 Benar
ALAT
1. Spuit Obat
2. Obat sesuai perintah
3. Kapas Alkohol dan Kom kecil (tempat kapas alkohol)
4. Bak suntik & Baki/nampan
5. Sampiran
6. Pengalas
7. Bengkok
8. Sarung
9. tangan
PROSEDUR
No.
Prosedur
1.
2.
3.
4.
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
63
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl ......................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus
Penilaian 2: Tgl ......................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus
Penilaian 3: Tgl ......................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus
Penguji: .....................
Penguji: .....................
Penguji: .....................
64
B. INTRADERMAL
BATASAN
Memberikan medikasi melalui jalur intradermal, memakai sarung tangan sebelum
melakukan tindakan dan melepaskan setelah selesai dilakukan
TUJUAN
Tindakan kolaboratif untuk memasukkan obat kedalam lapisan dermal yang terletak
dibawah lapisan epidermis, yaitu untuk: tes alergi, tes tuberkulin, dan untuk vaksinasi.
PRINSIP
1. Steril
2. Perhatikan lokasi penyuntikan dari adanya infeksi, kerusakan integritas, adanya
serabut saraf disekitar lokasi
3. Memenuhi 6 Benar
4. Pilihan area penyuntikan antara lain: di lengan bawah sisi dalam, paha atas, dan
punggung (di atas skapula)
ALAT
1. Spuit Obat (1 ml) dan jarum kecil dan tajam (no 25, 26, atau 27)
2. Obat sesuai perintah
3. Kapas Alkohol dan Kom kecil (tempat kapas alkohol)
4. Bak suntik & Baki/nampan
5. Sampiran
6. Pengalas
7. Bengkok
8. Sarung tangan
PROSEDUR
No.
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
65
10.
11.
12.
13.
14.
15.
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl ......................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus
Penilaian 2: Tgl ......................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus
Penilaian 3: Tgl ......................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus
Penguji: .....................
Penguji: .....................
Penguji: ........................
66
C. SUBKUTAN
BATASAN
Memberikan medikasi melalui jalur subkutan, memakai sarung tangan sebelum
melakukan tindakan dan melepaskan setelah selesai dilakukan
TUJUAN
Tindakan kolaboratif untuk memasukkan obat kedalam lapisan subkutan (dibawah
dermis), biasanya digunakan untuk: vaksinasi, narkotika, insulin, dan heparin.
PRINSIP
1. Steril
2. Perhatikan lokasi penyuntikan dari adanya infeksi, kerusakan integritas, adanya
serabut saraf disekitar lokasi
3. Memenuhi 6 Benar
4. Pilihan area penyuntikan antara lain: lengan atas luar, punggung anterior, abdomen,
skapula, ventrogluteal atas, dan dorsogluteal
ALAT
1. Spuit Obat (2 ml) dan jarum kecil dan tajam
2. Obat sesuai perintah
3. Kapas Alkohol dan Kom kecil (tempat kapas alkohol)
4. Bak suntik & Baki/nampan
5. Sampiran
6. Pengalas
7. Bengkok
8. Sarung tangan
PROSEDUR
No.
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
67
10.
11.
12.
13.
14.
15.
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl ............................ Hasil: Lulus/ Tidak Lulus
Penguji: ........................
Penguji: ........................
Penguji: ........................
68
30.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
BATASAN
Komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan dan
meneruskan makna atau arti, dengan tujuan terapeutik.
TUJUAN
1. Menjalin hubungan saling percaya antara P K
2. Membantu pelaksanaan intervensi keperawatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. .............................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
PROSEDUR
No.
1.
2.
3.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
memuaskan
69
4.
5.
6.
Fase Kerja
- Eksplorasi stressor yang relevan
- Kembangkan wawasan klien terhadap
dirinya
- Kembangkan koping mekanisme yang
konstruktif
- Atasi perilaku yang resisten
Fase Terminasi
- Review kemajuan terapi dan pencapaian
tujuan
- Eksplorasi perasaan terhadap penolakan,
kehilangan, sedih, marah, dan yang
berhubungan dengan perilaku lainnya
(evaluasi respon klien)
- Susun rencana tindak lanjut
- Buat kontrak yang akan datang
- Siapkan perpisahan yang realistis
Lakukan tindakan akhir*
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
70
31.
BATASAN
Kehilangan adalah pola karakteriskik respon psikososial dan fisiologis individu setelah
mengalami kehilangan orang yang berarti, objek, kepercayaan, atau hubungan.
TUJUAN
1. Memfasilitasi koping adaptif atas kehilangan yang dihadapi klien
PRINSIP
Hubungan saling percaya antara P - K
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. .............................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
PROSEDUR
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12
13
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
71
32.
BATASAN
Perawatan menjelang ajal adalah perawatan yang diberikan kepada klien-klien dengan
penyakit atau kondisi terminal
TUJUAN
1. Mengantarkan klien yang menghadapi fase terminal/kematian untuk meninggal
dengan tenang dan damai
PRINSIP
Komunikasi terapeutik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. .............................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
PROSEDUR
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
72
33.
PERAWATAN JENAZAH
BATASAN
Merupakan perawatan awal pada saat klien meninggal di ruangan/di rumah sakit
(sebelum perawatan jenazah yang lebih lengkap sesuai ajaran Islam)
TUJUAN
1. Persiapan pulang klien
2. Spiritual
PRINSIP
1. Bersih
2. Hikmat & jaga privasi klien
ALAT
1. Perlengkapan kebersihan diri
2. Sarung tangan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. .............................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
PROSEDUR
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
73
34.
BATASAN
Perencanaan pulang merupakan suatu proses penerapan pemenuhan kebutuhan klien
setelah pulang/ keluar dari fasilitas pelayanan kesehatan
TUJUAN
1. Pengetahuan klien tentang perawatannya di rumah meningkat
2. Kemampuan klien tentang cara perawatannya di rumah meningkat
3. Tindak lanjut program perawatan klien selanjutnya jelas
PRINSIP
1. Dilakukan sejak awal klien masuk fasilitas pelayanan kesehatan
2. Berfokus pada kebutuhan klien
ALAT
1. Materi pendidikan kesehatan beserta media bantunya seperti poster, leaflet, booklet,
dsb
2. Kartu rujukan, resep, sisa obat klien, dsb (optimal)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. .............................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
PROSEDUR
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Prosedur
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
EVALUASI
Penilaian 1: Tgl....................
Penilaian 2: Tgl....................
Penilaian 3: Tgl....................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
Penguji: .........................
74
Lampiran 8
:
:
Penilai
: 1.
2.
Point Penilaian
Kedisiplinan
1. Ketepatan waktu datang
2. Ketepatan waktu pulang
3. Ketepatan waktu pembuatan tugas
4. Kelengkapan atribut praktik
Nilai I = point/4 * 10%
Kehadiran dan Kinerja
1. Jumlah kehadiran praktik
2. Kesiapan praktik (termasuk peralatan)
3. Inisiatif dalam praktik
4. Komunikasi efektif dengan sejawat
5. Kepekaan terhadap sekitar selama
praktik
6. Tanggung jawab selama praktik
7. Aplikasi perilaku Islami selama praktik
Nilai II = point/2 * 10%
Total = Nilai 1 + 2
Paraf Pembimbing
1. ....................................
2.........................................
75
Lampiran 9
:
:
: 1.
2.
Point penilaian
Penilaian LP
1. Kesesuaian dan Kejelasan LP
2. Daftar Pustaka
3. Penguasaan LP yang dibuat
4. Pre conference
5. Post Conference
Nilai 1= point/5 * 10%
Laporan ADL & analisa kesenjangan
1. Kejelasan & Kebenaran ADL
2. Kejelasan & penguasaan
pembuatan analisa sintesa
3. Penguasaan rasional tindakan yang
dilakukan dalam ADL
Nilai 2= point/3 * 10%
Asuhan Keperawatan dan Catatan
Perkembangan
1. Kelengkapan dan ketepatan pengkajian
2. Ketepatan Analisa data
3. Ketepatan perumusan masalah dan
diagnosa keperawatan
4. Ketepatan perencanaan askep
5. Ketepatan implementasi
6. Ketepatan evaluasi
7. Ketepatan Catatan perkembangan klien
Nilai 3= point/7 * 15%
Pencapaian Target
1. Pencapaian target secara mandiri
2. Aplikasi perilaku Islami selama praktik
3. Memahami rasional dari setiap target
4. Kelengkapan tindakan yang disupervisi
Nilai 4= point/4 * 20%
Total = Nilai 1+2+3+4
Paraf Pembimbing:
1. ...................................
2. .........................................
76
Lampiran 10
:
:
:
Aspek Penilaian
RENPRA (Rencana Perawatan)
Pengkajian
1. Kemampuan mengumpulkan data objektif dan Subjektif
(Keterampilan mengkaji)
2. Keakuratan dan kelengkapan data yang dikumpulkan
3. Kemampuan analisa data yang didapat
Diagnosa
1. Kesesuaian data dengan masalah keperawatan yang diangkat
2. Ketepatan perumusan diagnosa keperawatan
3. Kemampuan prioritas diagnosa keperawatan
Perencanaan
1. Tujuan dan criteria hasil memenuhi criteria SMART
2. Intervensi yang direncanakan meliputi keperawatan mandiri
dan kolaboratif
3. Adanya intervensi kunci yang merujuk pada pemecahan
masalah
4. Rasional bersifat ilmiah
Dokumentasi
1. Ketepatan dokumentasi seluruh proses yang dilakukan dalam
format ASKEP yang disediakan
Nilai 1 = (total pengkajian/3*30%) + (total diagnosa/3*15%) +
(total perencanaan/4*50%) + (dokumentasi*5%)
2
TINDAKAN (IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TENTATIF)
Merujuk pada penilaian tindakan praktek klinik pada lampiran
diatas
Nilai 2 = nilai prosedur secara keseluruhan
3
RESPONSI
1. Kemampuan menjelaskan pengkajian yang dilakukan
2. Kemampuan menjelaskan diagnosa yang diangkat dan alasan
prioritas data
3. Kemampuan menjelaskan perencanaan yang dibuat
4. Kemampuan menjelaskan alasan tindakan keperawatan
prioritas yang dilakukan
5. Kemampuan mengevaluasi dan menjelaskan dokumentasi
yang dilakukan
Nilai 3 = total responsi/5
NILAI = (1* 30%)+ (2*50%)+(3*20%)
Jakarta, .
Penguji:
.................................
77