Anda di halaman 1dari 38

BUKU PANDUAN KEPERAWATAN GERONTIK

Di Susun oleh :
TIM KEPERAWATAN GERONTIK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS BATAM
2021

1
KATA PENGANTAR

Program profesi merupakan bagian terintegrasi dalam pendidikan Ners yang


diselenggarakan setelah program akademik untuk menciptakan lulusan Ners
profesional. Agar mampu mengikuti program profesi ini dengan baik mahasiswa perlu
menguasai pengalaman belajar keperawatan gerontik secara komprehensif, sehingga
memiliki kemampuan profesional dalam keperawatan. Program Studi Pendidikan
Profesi Ners, Departemen Keperawatan Gerontik adalah mahasiswa dapat berperan
sebagai penyediah dan pemimpin, dimana lulusan Profesi Ners harus memenuhi
kompetensi yang diharapkan. Praktik Profesi Ners keperawatan gerontik dilaksanan
selama 4 minggu.

Buku pedoman kerja mahasiswa keperawatan gerontik ini disusun untuk


membantu mahasiswa dalam mencapai kemampuan keterampilan keperawatan gerontik
yang sesuai dengan kompetensi perawat profesional. Kemampuan klinik keperawatan
gerontik ini perlu dimiliki mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan klien dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.

Seluruh keterampilan klinik keperawatan gerontik dalam buku ini diharapkan


dapat dicapaisetiap mahasiswa secara mandiri sepanjang praktik Profesi Keperawatan
Gerontik. Pencapaian ini ditandai dengan lengkapnya seluruh prosedur ditanda tangani
(mendapat persetujuan) pembimbing Praktik Profesi Keperawatan Gerontik. Mahasiswa
boleh melakukan prosedur secara mandiri bila sebelumnya telah melakukan observasi
prosedur yang dilakukan oleh perawat lain (atau temannya) dan telah melakukan
prosedur tersebut secara dibantu/disupervisi oleh pembimbing atau perawat panti yang
ditunjuk. Mahasiswa diharapkan melakukan keseluruhan prosedur secara mandiri
minimal tiga kali tiap prosedur sepanjang praktik Profesi Keperawatan Gerontik.

Buku ini sekligus merupakan bukti pencapaian kemampuan mahasiswa. Oleh


karena itu pembimbing diharapkan sangat cermat dalam memberikan penilaian. Bila
buku ini hilang,mahasiswa diharapkan memenuhi kembali pencapaian target prosedur
yang telah dicapainya sehingga bukti pencapaian kemampuan mahasiswa menjadi
lengkap.

Kami menyadari buku ini memiliki banyak kekurangan, oleh karenanya saran
dan masukan dari berbagai pihak sangat kami harapkan.

Penyusun.

Tim Profesi Ners

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………1

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………..................4

BAB II ANALISIS INSTRUKSIONAL.......................................................................5

BAB III TATA TERTIB…… …………..………………...........................................9

BAB IV PEDOMAN PRAKTIK PROFESI DEPARTEMEN GERONTIK...............13

LAMPIRAN

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. DESKRIPSIMATAAJAR
Praktik profesi keperawatan gerontik merupakan program yang menghantarkan
mahasiswa adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara
betahap dalam melakukan asuhan keperawatan profesional yang aman dan efektif,
memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien,
membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang
berkaitan dengan keperawatan gerontik.
Praktik Profesi keperawatan gerontik berfokus pada klien usia lanjut dengan
masalah kesehatan yang bersifat aktual, resiko, potensial, serta untuk meningkatkan
kualitas hidup klien.

B. Profil Lulusan Pendidikan Profesi

Profil lulusan pendidikan ners telah dibuat berdasarkan hasil lokakarya yang
melibatkan stakeholder (masyarakat, rumah sakit, puskesmas, departemen
kesehatan dan organisasi/institusi pelayanan kesehatan lainnya. Profil lulusan Ners :
1. Pemberi asuhan keperawatan
2. Pemimpin dalam kegiatan komunitas profesi maupun sosial
3. Pendidik kesehatan
4. Pengelola asuhan keperawatan
5. Peneliti pemula
C. Beban Studi dan Lamanya Program

Mata ajar ini memiliki beban studi sebesar 2 SKS, dengan lama pembelajaran
adalah 4 minggu termasuk proses evaluasi.

4
BAB II
ANALISIS INSTRUKSIONAL

A. Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan Gerontik, mahasiswa mampu
memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dengan didasari pada ilmu
dan tekhnologi keperawatan serta etika dan aspek legal keperawatan pada klien
dewasa yang mengalami gangguan kebutuhan dasar manusia pada area
keperawatan

B. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran pada tahap pendidikan profesi Ners berfokus pada


pelaksanaan pendelegasian kewenangan dari preseptor kepada peserta didiknya.
Sedangkan kegiatan evaluasi pada tahapan ini lebih terfokus pada pembuktian
bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi yang ditetapkan dan disertai
dengan kemandirian dalam menjalankan kompetensinya sebagai cerminan
kewenangan telah dimiliki. Beberapa metode pembelajaran yang digunakan dalam
pendidikan tahap profesi Ners ini antara lain adalah:
1. Pre dan post conference
Sebelum memulai konferensi kasus dalam rangka pembahasan kasus
tertentu yang ditetapkan Clinical Instructor di lahan praktik saat stase di
bidang keilmuan tertentu, mahasiswa tahap profesi diberikan pre-test dan
kemudian dilakukan post-test pasca konferensi selesai. Soal pre-test dan
post-test dibuat sebagi hasil kerjasama antara pembimbing institusi
(preseptor) dan pembimbing lahan praktik (CI) atau mentor. Soal pre-test
dan post-test ditujukan untuk mengukur tingkat pengetahuan mahasiswa
peserta pendidikan tahap profesi yang berkaitan dengan kasus yang dibahas
dalam kegiatan konferensi kasus (case conference).
2. Tutorial Individual
Kegiatan tutorial individual merupakan proses bimbingan intensif dari
seorang mentor dan preseptor yang telah ditetapkan institusi pendidikan
maupun institusi. Tutorial dilaksanakan di lahan praktik yang dilakukan

5
secara terjadwal atau pun elektif bergantung pada inisiatif mahasiswa dan
dosen.
3. Diskusi Kasus
Kegiatan pembelajaran lainnya adalah diskusi kasus. Kegiatan diskusi kasus
dilaksanakan selama kegiatan visite pagi dan visite malam bersama anggota
tim kesehatan lainnya, seperti dokter ahli, perawat spesialis, atau tenaga
kesehatan lainnya.
4. Case Report dan Overan Dinas
Laporan Kasus merupakan metode pembelajaran yang dipraktikkan secara
rutin dalam setiap pembelajaran klinik di lahan praktik. Dengan waktu studi
8 jam per hari, seorang mahasiswa yang stase di bangsal atau bagian tertentu
harus membuat dan menyampaikan laporan kasus atas semua klien yang
dalam tanggung jawab observasinya kepada perawat dalam shift yang
berbeda dalam kegiatan operant (pergantian antar waktu jaga), misalnya
shift pagi ke shift sore, shift sore ke shift malam, dan shift malam ke shift
pagi.
5. Pendelegasian Kewenangan Bertahap
Salah satu metode belajar untuk mengasah kemandirian mahasiswa peserta
program profesi adalah dengan memberikan delegasi kewenangan secara
bertahap berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi pencapaian kompetensi
mahasiswa secara berkelanjutan. Misalnya ketika seorang mahasiswa masuk
untuk melaksanakan stase di bagian Keperawatan Anak, maka pada 2 – 3
hari pertama mahasiswa yang bersangkutan baru sebatas observasi dan
adaptasi terhadap segala protap dan suasana klinis yang dia hadapi. Baru
kemudian pada pertengahan minggu, mahasiswa diberi kewenangan
menjadi asisten atas semua tindakan pemberian intervensi keperawatan
kepada klien secara langsung. Memasuki minggu ke-2, mahasiswa sesuai
dengan progresivitas penguasaan kompetensi sebelumnya, secara bertahap
terus diberikan kewenangan untuk mengelola klien secara mandiri dan
menjadi bagian dari tim kesehatan yang menangani klien dengan gangguan
tertentu.

6
6. Mini Seminar Tentang Klien dan Teknologi Kesehatan/Keperawatan
Terkini.
Mini Seminar dilaksanakan sesuai kebutuhan dan kesepakatan antara CI dan
peserta didik, Mini Seminar diikuti oleh semua mahasiswa yang stase di
bagian/departemen yang sama pada satu siklus. Kegiatan seminar
dilaksanakan dengan tujuan membahas penyakit yang diderita klien serta
membahas berbagai alternatif penatalaksanaannya, khususnya dalam
perspektif keperawatannya.
7. Problem Solving for Better Health
Metode pembelajaran lainnya adalah belajar memecahkan masalah dengan
tujuan memperoleh outcome perawatan yang lebih baik. Kegiatan ini tidak
saja melibatkan CI dan preseptor dari institusi, tetapi juga melibatkan ahli
lainnya (perawat spesialis). Kegiatan ini juga bisa diteruskan dengan
pemberian penugasan terstruktur kepada mahasiswa melalui penulisan
referat sehingga mahasiswa benar-benar dihadapkan pada bagaimana
caranya memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan teori dan konsep
terbaru atau pemberian asuhan keperawatan yang berbasis bukti (evidence-
based learning).
8. Pengelolaan Asuhan Inovatif
Pada tahapan tertentu, mahasiswa juga diberikan kesempatan selama
mengelola kliennya untuk mengembangkan berbagai inovasi dalam
pengelolaan asuhan kepada klien. Inovasi yang dimaksud merupakan
cara/metode/pendekatan baru dalam mengelola klien sehingga klien
memperoleh kepuasan dan/atau outcome yang baik dari pemberian asuhan
yang diberikannya.
D. KOMPETENSI
Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan gerontik mahasiswa mampu :
a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan
pada klien usia lanjut
b. Menggunakan keterampilan interpersonal dalam kerja TIM
c. Menggunakan tehnologi dan informasi kesehatn secara efektif dan bertanggung
jawab

7
d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien usia
lanjut
1. Oksigenasi akibat COPD, Pneumoni hipostatik, dekompensasi cordis,
hipertensi
2. Eliminasi : BPH
3. Pemenuhan kebutuhan cairan dan eletrolit : Diare
4. Nutrisi : KEP
5. Keamanan fisik dan mobilitas fisik : fraktur, artritis.
e. Menggunakan langkah – langkah pengambilan keputusan etis dan legal
f. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama dan faktor
lain dari setiap klien lanjut usia yang unuk
g. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
klien usia lanjut
h. Mendemonstrasikan keterampilan tehnis keperawatan yang sesuai dengan
standart yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang
diberkan efesien dan efektif
i. Mengembangkan pola fikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan usia lanjut
j. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontiyu , dan konsisten
k. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya
l. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi managemen kualitas dan managemen resiko
m. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku
dalam bidang pelayanan kesehatan
n. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akuntabilitas asuhan keperawatan yang diberikan
o. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif
p. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan profesional
q. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
r. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan

8
BAB III
TATA TERTIB
A. Ketentuan Akademik
Mahasiswa program pendidikan profesi Ners adalah mahasiswa yang telah
dinyatakan lulus pada program studi keperawatan dan menyandang gelar S.Kep
(Sarjana Keperawatan).
B. Ketentuan Administrasi
Telah melakukan registrasi mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Profesi
ners.
C. Ketentuan Pelaksanaan
1. Seragam
Mahasiswa diwajibkan menggunakan pakain seragam yang telah di tentukan
institusi yaitu di atas bawah putih, bawah celana panjang atau rok putih
(mahasiswa perempuan), bawah celana putih (mahasiswa laki-laki), sepatu
hitam tidak bersuara, kerudung \ kap putih, lengkap dengan tanda pengenal.
2. Kehadiran (presentasi)
Setiap mahasiswa wajib memenuhi kehadiran 100% pada seluruh
departemen.
3. Ijin \ Ketidakhadiran
Izin dapat dilakukan jika mahasiswa ada kepentingan yang tidak bisa
ditinggal *) dengan diketahui langsung oleh kedua pembimbing, maksimal 3
hari. Izin harus disampaikan kepada pembimbing lahan, pembimbing
institusi dan koordinator profesi. Bagi mahasiswa yang izin > 3 hari wajib
diketahui oleh koordinator besar profesi Secara keseluruhan izin maksimal 6
hari dengan ketentuan penggantian. Ketidakhadiran lebih dari 6 hari
mahasiswa dinyatakan mengundurkan diri dari departemen yang sedang
dijalani.
4. Penggantian Praktik / Dinas Mengganti
Mahasiswa wajib mengganti izin yang telah dilakukan dengan jumlah hari
yang sama jika izin diketahui pembimbing, institusi dan lahan. Mengganti
2x jumlah hari izin jika tidak diketahui pembimbing institusi serta lahan dan
jika izin diluar izin dengan dipertimbangkan. Jika alpha/ tanpa ada

9
keterangan, maka diwajibkan mengganti sebanyak 3 hari. Mahasiswa wajib
mengganti hari izin diluar jadwal praktik yang sedang berlangsung dan tidak
diperkenankan dalam sehari 2 shift.
5. Keterlambatan
Mahasiswa wajib datang dan pulang pada jam shift tepat waktu yaitu:
Pagi : jam 07.00 s.d 14.00
Sore : jam 14.00 s.d 21.00
Malam : jam 21.00 s.d 07.00
Nb. Ketentuan shift mengikuti aturan Panti Werda .
Keterlambatan datang 15 - 30 menit mahasiswa menambah jam praktik
sesuai keterlambatan, jika keterlambatan > 30 menit mahasiswa dianggap
tidak masuk pada hari tersebut.
Mahasiswa diwajibkan melakukan timbang terima antara sesama
mahasiswa.
6. Mahasiswa wajib datang 15 menit sebelum pergantin shift.
7. Mahasiswa diharuskan meneylesaikan LP (laporan pendahuluan) pada hari
Senin. Bagi Mahasiswa yang tidak membawa LP, maka mahaisiswa tersebut
harus meninggalkan ruangan dan dianggap tidak hadir pada hari tersebut.
8. Mahasiswa harus membawa nursing kit berisi :
a. Tensimeter
b. Stetoskop
c. Spatel lidah
d. Penlight
e. Termometer
f. Meteran
g. Palu reflex
h. Jam detik
i. Gunting plester
j. Handscoen beberapa pasang
k. Masker

10
Jika mahasiswa tidak mempunyai/membawa salah satu/beberapa dari
perlengkapan di atas, maka mahaisiswa tersebut harus meninggalkan
ruangan dan dianggap tidak hadir pada hari tersebut.
9. Jika mahasiswa tidak lulus di satu bagian, mahasiswa harus tetap melakukan
rotasi dan akan kembali ke bagian tersebut pada akhir putaran

D. Sanksi
Sanksi di perlakukan bagi mahasiswa yang tidak mengikuti dengan baik sengaja/
tidak sengaja ketentuan yang ada.
Bentuk sanksi:
1. Ringan, berupa teguran lisan dari pembimbing institusi/lahan dengan bukti
teguran tertulis pada buku panduan.
2. Sedang,berupa surat pernyataan dari mahasiswa yang diketahuai oleh
pembimbing,ketua program studi/sekretaris program studi
3. Berat, berupa pernyataan tidak lulus pada departemen yang sedang di jalani
4. Berat sekali, yaitu diberhentikan sementara berdasarkan SK Dekan sampai
dengan masalah menemukan pemecahan
Kategori sanksi:
1. Ringan, jika pelangaran terhadap tata tertib terjadi 1-2 kali
2. Sedang, jika pelangaran terhadap tata tertib terjadi 2-4 kali
3. Berat, jika pelangaran terhadap tata tertib terjadi 4-5 kali
4. Berat sekali, jika pelangaran terhadap tata tertib terjadi >5 kali

E. Ketentuan Lain
1. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh ketentuan tata tertib
2. Mahasiswa wajib mengisi presensi, buku panduan dan seluruh ketentuan
program yang dijalankan.
3. Mahasiswa wajib mengumpulkan seluruh buku yang telah di isi setiap
pergantian siklus/bagian dengan di ketahuai oleh pembimbing
4. Ketentuan lain yang belum termasuk didalam peraturan akan di selesaikan
berdasarkan keputusan yang akan datang.

11
*) Jenis izin yang di pertimbangkan:
1. Keluarga meninggal dunia (orang tua, suami/istri, anak)
2. Sakit (ditunjukan surat dokter instansi pemerintah)

F. Tata Tertib Pembimbing Klinik


Untuk membantu kelancaran proses pembimbingan klinik, diharapkan setiap
pembimbing untuk:
1. Mengisi absensi pembimbing sesuai dengan jam kehadiran, absensi
pembimbing disimpan oleh pembimbing klinik.
2. Menyerahkan jadwal bimbingan paling lambat pada minggu pertama
kegiatan pembelajaran berlangsung.
3. Menyelenggarakan semua kegiatan praktik klinik di klinik.
4. Memberikan penilaian klinik pada setiap mahasiswa bimbingannya sesuai
ketentuan (kecuali minggu 1).
5. Mengumpulkan hasil penilaian dan absensi mingguan pada Ketua Program
Studi.
6. Memberitahukan langsung kepada Ketua Program Studi jika tidak datang
atau terlambat datang saat membimbing.
7. Meminta persetujuan Ketua Program Studi jika melibatkan pembimbing lain
(selain yang tercantum pada daftar pembimbing).
8. Menjadi contoh peran perawat profesional bagi mahasiswa.
9. Saling menghargai dan bekerjasama secara baik dengan pembimbing lain.
10. Bersedia menerima masukan dari tim pembimbimbing lain jika terdapat
pelanggaran/ hal yang tidak sesuai dengan tata tertib.

12
BAB IV
PEDOMAN PRAKTIK PROFESI DEPARTEMEN GERONTIK

A. KOMPETENSI
1. Log Book
Log book merupakan buku yang berisi catatan tentang seluruh aktivitas yang
dilakukan mahasiswa peserta program pendidikan profesi Ners selama bekerja
dalam 1 (satu) shift di lahan praktik. Format Log book terdiri dari beberapa kolom
di antaranya: nomor, tanggal dan jam, jenis aktifitas/kegiatan, hasil yang
diperoleh, kendala/hambatan, rencana kegiatan selanjutnya, serta paraf konsultan
dan pembimbing.
2. Direct Observasional of Preocedure Skill
Metode ini dilakukan melalui pengamatan langsung yang dilakukan CI/mentor
atau preseptor kepada mahasiswa saat melakukan tindakan keperawatan atau
memberikan asuhan keperawatan kepada klien di lahan praktik. Biasanya penguji
menggunakan daftar tilik atau check list yang berisi urutan prosedur kerja
pelaksanaan tindakan keperawatan, misalnya pemasangan infus, pemasangan
NGT, pemasangan sungkup oksigen, memasang kateter, dan lain-lain.
3. Case Test atau Student Oral Case Analysis
SOCA atau dikenal juga dengan OSOCA merupakan metode analisis kasus yang
dilakukan melalui tes lisan dan diukur secara objektif. Tujuan SOCA ini adalah
untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kasus klinis
berdasarkan konsep yang komprehensif. Mahasiswa diharapkan untuk
menganalisis kasus dengan menjelaskan masalah dan bagaimana mekanisme dasar
terjadinya permasalahan tersebut; membuat diagnosis keperawatan yang rasional;
dan menjelaskan pemberian terapi dengan menerapkan berbagai ilmu-ilmu dasar.
Biasanya diawali dengan menggambarkan peta pikiran dari suatu kasus klinis
(menggabarkan hubungan masalah dengan situasi terkait atau mengidentifikasi
hubungan sebab-akibat dari munculnya suatu permasalahan).

13
Beberapa indikator yang dinilai dalam tes lisan ini antara lain adalah:
a. Review kasus secara umum (skor 10)
Fokus penilaian kemampuan mahasiswa dalam menyusun peta konsep dan
menjelaskan hubungan antara diagnosis dengan kondisi lainnya seperti
etiologi, faktor risiko dan faktor predisposisi)
b. Keterlibatan ilmu-ilmu dasar (skor 20 – 35)
Menggambarkan keterkaitan ilmu-ilmu dasar dalam patofisiologi dan
pathogenesis terjadinya suatu penyakit/gangguan.
c. Patogenesis (10 – 25)
Menjelaskan mekanisme terjadinya suatu penyakit dan perubahan berbagai
struktur tubuh yang ditunjukkan dengan berbagai pemeriksaan penunjang.
d. Patofisiologi (20 – 40)
Menjelaskan setiap mekanisme terjadinya suatu penyakit yang ditandari
dengan timbulnya berbagai gejala dan tanda penyakit.
e. Manajemen atau penatalaksanaan (5 – 10)
Menjelaskan berbagai jenis intervensi keperawatan berdasarkan terapi yang
ditetapkan dokter baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif.Khusus dalam pengobatan termasuk di dalamnya terapi
farmakologis dan non-farmakologis.
f. Komplikasi (maksimal 5)
g. Prognosis (maksimal 5)
h. Penampilan mahasiswa (10)
4. Clinical incident report
Metoda lainnya untuk menilai penguasaan kompetensi mahasiswa dalam tahap
pendidikan profesi adalah pembuatan Laporan Insiden Klinik (Clinical Incident
Report). Laporan ini digunakan sebagai media pembelajaran agar mahasiswa
dapat terhindar dari berbagai insiden di kemudian hari pada saat mereka menjalani
profesinya sebagai Ners melalui pendekatan sistemik. Pelaporan insiden klinik
dilakukan dengan mengikuti format yang telah disediakan oleh institusi
pendidikan. Terhadap insiden klinik yang ditemukan mahasiswa, maka mahasiswa
wajib mendiskusikannya dengahn CI dan preseptor pada saat melaksanakan
kegiatan supervisi.

14
5. Objective Structured Clinical Examination (OSCE)
OSCE merupakan akronim dari Objective Structured Clinical Exam.Merupakan
suatu pengujian/penilaian berbasis kinerja (performance-based testing) yang
digunakan untuk mengukur kompetensi klinik mahasiswa. Selama pelaksanaan
ujian, mahasiswa diamati dan dievaluasi melalui serangkaian station/stase yang
terdiri dari kegiatan anamnesis, pemeriksaan fisik, penetapan diagnosis,
pemberian tindakan keperawatan, dan penyusunan dokumentasi keperawatan.
OSCE bisa dilaksanakan terhadap pasien secara langsung, pasien simulasi,
maupun terhadap manikin. Setiap stasion harus dilalui oleh mahasiswa dengan
waktu yang telah ditetapkan penguji (biasanya 7 – 15 menit).
6. Problem Solving Skill
Bentuk evaluasi lainnya adalah bagaimana mahasiswa dilatih untuk terampil
memecahkan masalah-masalah klinis dan dilanjutkan dengan mengambil
keputusan yang tepat berdasarkan hasil analisis masalah yang akurat. Penilaian
kompetensi dalam pemecahan masalah klinis dapat dilakukan secara integrasi
dalam OSCE, SOCA, tutorial, maupun dalam kegiatan yang terstruktur seperti
pemberian penugasan dan lain sebagainya
7. Kasus Lengkap/Kasus Singkat
Kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi mahasiswa juga dilakukan melalui
pemberian deskripsi kasus singkat maupun kasus lengkap dari satu klien dengan
gangguan tertentu. Pemberian kasus singkat dan lengkap ini dapat dilakukan
dalam sesi ujian atau sesi bimbingan tutorial.
8. Portfolio
Menurut Bowers & Jinks (2004), portfolio didefinisikan sebagai “a collection of
evidence which demonstrates the continuingacquisition of skills, knowledge,
attitudes, understanding and achievement, as well as reflection on the current
stage of learning, development and activity of the individual”. Yaitu suatu koleksi
atau kumpulan atas bukti yang menunjukkan penguasaan keterampilan,
pengetahuan, sikap, pemahaman, dan prestasi secara berkelanjutan, sebagai
bagian dari proses refleksi terhadap pembelajaran, pengembangan, dan aktifitas
individu. Definisi yang hampir samadikemukakan Karlowicz (2000) yang

15
menyebutkan portfolio sebagai suatu koleksi/kumpulan yang bertujuan terhadap
berbagai hasil kerja mahasiswa yang merepresentasikan kinerja/kompetensi,
kemajuan belajar, dan prestasi secara keseluruhan dalam suatu program studi.
Adapun tujuan dari portfolio ini adalah untuk :
a. Mendemonstrasikan dan menggambarkan pengalaman-pengalaman belajar
melalui penyediaan berbagai bukti berupa konsep-konsep dan prinsip-prinsip
dari pengalaman yang diaplikasikan dalam setting praktik klinik. Dalam hal ini
dapat berupa hasil pendokumentasian terhadap beberapa tindakan asuhan
keperawatan yang telah diberikan mahasiswa kepada kliennya;
b. Merekam kemajuan belajar mahasiswa selama mengikuti tahapan pendidikan
profesi Ners di lahan praktik;
c. Menjamin pengembangan kompetensi profesional sebagai calon Ners;
d. Mendorong pendidikan berkelanjutan dan dapat dijadikan sebagai alat dalam
pengembangan kompetensi praktikal secara berkelanjutan;
e. Menekankan pengalaman klinik yang mengesankan pada mahasiswa;
f. Menjadi media untuk mengatasi kesenjangan antara mahasiswa dengan praktisi
keperawatan profesional;
g. Menunjukkan pencapaian prestasi mahasiswa yang dapat digunakan untuk
penempatan praktik dan menguji potensi calon pegawai;
h. Mempromosikan kompetensi mahasiswa terhadap calon pengguna lulusan
(meningkatkan marketabilitas lulusan);
i. Mempromosikan pembelajaran sepanjang hayat.

B. Metode Bimbingan

1. Preseptor
a. Preseptor akademik
Preseptor akademik adalah preseptor yang ditentukan berdasarkan SK
Dekan yang berasal dari Universitas Batam yang sudah terlibat dalam
pembelajaran teori/Dosen Luar Biasa pada semester sebelumnya dengan
level S2 Keperawatan, atau S1 Keperawatan dengan keahlian khusus.

16
b. Preseptor klinik
Preseptor klinik adalah preseptor yang ditentukan oleh institusi lahan
praktek yang ditempati mahasiswa dengan level pendidikan S1
Keperawatan atau D IV keperawatan/DIII keperawatan dengan keahlian
khusus >5 tahun
2. Teknik bimbingan
Pelaksanaan bimbingan dilakukan setiap hari praktek dengan alokasi waktu
pembimbingan 2–3 jam.
3. Tugas
Selama 2 minggu praktek profesi keperawatan gerontik, tugas mahasiswa
adalah sebagai berikut:

MGG Kegiatan Keterangan


Orientasi Hari 1 Mgg 1
Pre confrent Hari 1 tiap Minggunya
Kontrak belajar mingguan dengan preseptor Hari 1 tiap Minggunya
Kontrak belajar harian dengan preseptor Setiap Hari
Melakukan pengkajian dan Home visite pada
1 Setiap Hari
lansia binaan
Membuat resume Setiap Hari
Mengikuti kegiatan Panti sesuai Program
6 hari/minggu
(Senam lansia, Posyandu, dll.)
Post Confrent Hari 6 tiap Minggunya
Kontrak belajar harian dengan preseptor Setiap Hari
Melakukan pengkajian dan Home visite pada
Setiap Hari
lansia binaan
Membuat resume Setiap Hari
2
Mengikuti kegiatan Panti sesuia Program
6 hari/minggu
(Senam lansia, Posyandu, dls.)
OSCE/SOCA Hari 6 Minggu ke-3
Seminar Jurnal. Hari 6 Minggu ke-3
Pengkajian Mini Riset. Hari 1-3 Mgg 2
Seminar Proposal Kegiatan Mini Riset. 1 Hari Mgg 3
Intervensi, Implementasi, Evaluasi Mini Riset. Mgg 3 & 4
3
Membuat resume Setiap Hari
Mengikuti kegiatan Panti sesuia Program
6 hari/minggu
(Senam lansia, Posyandu, dls.)
Laporan Mini Riset 1 Hari Mgg 4
Membuat resume Setiap Hari
4
Mengikuti kegiatan Panti sesuia Program
6 hari/minggu
(Senam lansia, Posyandu, dls.)

17
Keterangan:
- Kriteria lansia kelolaan untuk askep adalah klien yang memerlukan long
term care yang didapat dari preseptor klinik. Home visit bisa dilakukan
saat jam dinas maupun di luar jam dinas, menyesuaikan kondisi di lapangan.
- Jurnal penelitian terkait dengan evidence based practice, disesuaikan dengan
kasus kelolaan dan diaplikasikan pada asuhan keperawatan lansia kelolaan.
Jurnal bisa dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.

4. Lain-lain
Tugas yang diserahkan ke preseptor harus merupakan karya asli presepti dan
diketik komputer. Semua penugasan harus dikumpulkan maksimal 1 (satu)
minggu setelah akhir departemen. Apabila terlambat mengumpulkan, nilai akan
dikurangi sebesar 5% tiap minggunya.
Daftar Kasus Yang Harus Dikuasai
Cases
No
Physical Problems Psychosocial Problems
1. Activity intolerance Body Image
2 Air Way clearance Communication
3 Aspiration Coping
4 Breathing pattern Death anxiety
5 Cardiac output Grieving
6 Constipation Hopelessness
7 Elimination Loneliness
8 Energy field Dementia
9 Falls Anxiety
10 Fatigue Self concept
11 Feeding self care Self esteem
12 Fluid balance Social isolation
13 Gas exchange Spiritual distress
14 Hyperthermia Role conflict
15 Hypothermia Role performance
16 Infection
17 Incontinence
18 Injury
19 Knowledge deficit
20 Mobility
21 Nutrition
22 Pain
23 Post trauma
24 Powerlessness
25 Retention
26 Self care deficit
27 Sensory perception

18
28 Sexual dysfunction
29 Skin integrity
30 Tissue perfusion
31 Toileting self care

Daftar Keterampilan Klinik yang Harus Dikuasai

No Skills
.
1 Pengkajian fisik
2 Pengkajian psikologis
Status fungsional : indeks Katz
Status Kognitif/efektif SPMSQ, MMSE, IDB
Status fungsi social : APGAR keluarga
3 Pengkajian SPICES
Sleep disorders
Problem with eating or feeding
Incontinence
Confusion
Evidence of falls
Skin breakdown
4 Breden scale ( perkiraan terjadinya dekubitus)
5 Pengkajian nyeri pada lansia
6 Manajemen nyeri
7 Perawatan luka
8 Menghitung kebutuhan nutrisi
9 Member makan
10 Mobilisasi , ambulasi
11 Renge of motion (ROM)
12 Membantu perawatana diri (self care)
13 Membantu eliminasi urine/bowel
14 Pendidikan kesehatan
15 Terapi okupasi
16 Senam lansia
17 Modifikasi lingkungan aman dan nyaman

Bentuk Laporan Format


1. Laporan:log book, LP kegiatan dan laporan asuhan keperawatan gerontik
2. Evaluasi: responsi (SOCA), OSCE, Log Book, LP kegiatan dan laporan
asuhan keperawatan gerontik
3. Presentasi Telaah Jurnal Penelitian Keperawatan Gerontik
a. Latar Belakang Masalah
Jelaskan alasan dilakukannya penelitian serta hubungannya dengan data
hasil pengkajian gerontik

19
b. Pernyataan Masalah
Deskripsikan kesesuaian permasalahan penelitian dengan masalah
keperawatan gerontik yang sedang dihadapi
c. Tujuan Telaah Hasil Penelitian
Tuliskan tujuan umum dan khusus telaah hasil penelitian dalam konteks
sebagai solusi penyelesaian masalah keperawatan gerontik yang sedang
dihadapi
d. Telaah Hasil Penelitian
Lakukan pembahasan (analisis dan sintesis) terhadap konsep-konsep,
metode penelitian, hasil penelitian dan implikasinya terhadap penyelesaian
masalah praktek keperawatan gerontik yang sedang dihadapi
e. Kesimpulan dan Saran
Tuliskan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil pembahasan untuk tujuan
telaah hasil penelitian
f. Referensi
Tuliskan secara terperinci referensi yang digunakan dalam telaah hasil
penelitian.
A. INDEKS KATZ
Mengukur kemampuan pasien dalam melakukan 6 kemampuan fungsi : bathing,
dressing, toileting, transfering, feeding, maintenance continence. Biasa digunakan
untuk lansia, pasien dengan penyakit kronik (stroke, fraktur hip).
Pengukuran pada kondisi ini meliputi Indeks Katz
Skor Interpretasi
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAK/BAB), berpindah,
kekamar kecil, berpakaian dan mandi.
B Kemandirian  dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari
fungsi tersebut.
C Kemandirian dalam semua aktifitas kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan.
D Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian dan satu fungsi tambahan.
E Kemandirian dalam semua aktifitas kecuali mandi, berpakaian, kekamar
kecil, dan satu fungsi tambahan.
F Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, kekamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan.
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut.
Lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi tetapi tidak dapat

20
- diklasifikasikan sebagai C,D dan E.
Lain
Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan pribadi aktif, kecuali
seperti secara spesifik diperlihatkan dibawah ini.Ini didasarkan pada status actual dan
bukan  pada kemampuan. Seorang klien yang menolak untuk melakukan suatu fungsi
dianggap sebagaitidak melakukan fungsi meskipun ia dianggap mampu.
1. Bathing (Spon, Pancuran, atau Bak)
Mandiri: bantuan hanya pada satu bagian mandi (seperti punggung atau
ekstremitas yang tidak mampu) atau mandi sendiri sepenuhnya.
Tergantung : bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh, bantuan masuk dan
keluar dari bak mandi, tidak mandi sendiri.
2. Dressing
Mandiri: mengambil maju dari kloset dan laci; berpakaian, melepaskan pakaian,
mengikat; mengatur pengikat, melepas ikatan sepatu.
Tergantung : tidak memakai baju sendiri sebagian masih tidak menggunakan
pakaian.
3. Toiletting
Mandiri: ke kamar kecil; masuk keluar dari kamar kecil; merapihkan
baju; membersihkan organ-organ eksresi (dapat mengatur bedpan sendiri yang
digunakan hanya malam hari dan dapat atau tidak dapatmenggunakan dukungan
mekanis).
Tergantung : menggunakan bedpan atau pispot atau menerima bantuandalam
masuk dan menggunakan toilet.
4. Transfering
Mandiri: berpindah ke dan dari tempat tidur secara mandiri berpindah duduk dan
bangkit dari kursi secara mandiri (dapat atau tidak dapat menggunakan
dukungan mekanis).
Tergantung: bantuan dalam berpindah naik atau turun dari tempat tidur dan/atau
kursi, tidak melakukan satu atau lebih perpindahan.
5. Continence
Mandiri: berkemih dan defekasi seluruhnya dikontrol sendiri.

21
Tergantung : inkontinensia parsial atau total pada perkemihan ataudefekasi; cont
rol total atau parsial dengan enema, kateter, atau penggunaan urinal dan/atau
bedpan teratur.

6. Feeding
Mandiri: mengambil makanan dari piring atau keseksamaan
memasukannya ke mulut, (memotong daging, menyiapkan makananseperti
mengolesi roti dengan mentega, tidak dimasukkan kedalam evaluasi).
Tergantung : bantuan dalam hal makan (lihat diatas); tidak makan samasekali
atau makan berparenteral.

Kriteria Evaluasi
Penugasan individu:
5% dari rata-rata nilai log book + 15% rata-rata nilai DOPS + 20% rata-rata nilai
SOCA + 20% rata-rata nilai OSCE + 20% rata-rata nilai kasus lengkap/ kasus
singkat + 20% dari rata-rata nilai kondite = 100%
Penugasan kelompok:
30% dari rata-rata nilai presentasi kasus + 30% dari rata-rata nilai presentasi
jurnal + 40% dari rata-rata nilai pendidikan kesehatan = 100%
Nilai akhir:
70% nilai penugasan individu + 30% nilai penugasan kelompok

22
ABSENSI PRAKTIK PROFESI
KEPERAWATAN GERONTIK
Nama Mahasiswa : _______________ Tgl Praktik: __________
NIM : _______________ Kelompok: ____________
Tanda Tangan
Hari Jam Jam
Hari/Tanggal Pembimbin Pembimbing
ke- Datang Pulang Mahasisawa
g Ruangan Institusi
Ruang Ke 1:
1
2
3
4
5
6
Ruang Ke 2:
1
2
3
4
5
6
Ruang Ke 3:
1
2
3
4
5
6
Ruang Ke 4:
1
2
3
4
5
6
Ruang Ke 4:
1
2
3
4
5
6
Pasuruan, _______________

Koord. Profesi Ners

23
Format Pengkajian Departemen Keperawatan Gerontik

Nama :

NIM :

Tanggal Pengkajian :

A. Riwayat Klien / Data Biografis

Nama :.......................................

Alamat : .......................................

Telp. : .......................................

Tempat, tanggal, lahir/ umur : .......................................

Jenis kelamin : .......................................

Suku : .......................................

Agama : .......................................

Status perkawinan : .......................................

Pendidikan : .......................................

Alamat : .......................................

Orang yang paling dekat dihubungin : .......................................

B. Riwayat Keluarga

Genogram Keterangan :

C. Riwayat Pekerjaan

Status pekerjaan saat ini : .......................................

Pekerjaan sebelumnya : .......................................

Sumber – sumber : .......................................

Pendapatan dan kecukupan thd kebutuhan : .......................................

24
D. Riwayat Lingkungan Hidup

Tipe tempat tinggal : .......................................

Jumlah kamar : .......................................

Jumlah orang yang tinggal dirumah : .......................................

Derajat privasi : .......................................

E. Riwayat Rekreasi

Hobi/ Minat : .......................................

Keanggotaan Organisasi : .......................................

Liburan/ Perjalanan : .......................................

F. Sumber / Sistem Pendukung Yang Digunakan

Dokter : .......................................

Rumah sakit : .......................................

Pelayanan kesehatan dirumah : .......................................

Makanan yang dihantarkan : .......................................

G. Deskripsi Harian Khusus

Kebiasaan waktu tidur : .......................................

H. Status Kesehatan Saat Ini

Keluhan kesehatan utama : .......................................

Status kesehatan umum : .......................................

Selama 1 tahun yang lalu : .......................................

Selama 5 tahun yang lalu : .......................................

Pengetahuan/ Pemahaman dan penatalaksaan : .......................................

Masalah kesehatan ( diet khusus, mengganti balutan: .......................................

25
I. Obat – obatan

Obat – obatan : .......................................

Dosis : .......................................

Bagaimana / kapan ,menggunakannya : .......................................

J. Alergi ( Catat agen dan reaksi spesifik )

Obat – obat : .......................................

Makanan : .......................................

Kontak substansi : .......................................

Faktor lingkungan : .......................................

K. Nutrisi ( ingat kembali diet 24 jam, termasuk masukan cairan )

Diet khusus, pembatasan makanan : .......................................

Riwayat peningkatan/ penurunan BB : .......................................

Pola konsusmsi makanan ( Mis. Frekuensi sendiri/dgn orang lain : .......................................

Masalah yang mempengaruhi masukan makanan : .......................................

L. Status Kesehatan Masa Lalu

Penyakit masa anak – anak : .......................................

Penyakit serius/ kronik : .......................................

Perawatan dirumah sakit : .......................................

Operasi : .......................................

M. Tijauan Sistem

Keadaan Umum : .......................................

Tingkat kesadaran : .......................................

Skala Koma Glasglow : .......................................

Tanda – tanda Vital : TD :.................mmHg Nadi :................X/ Menit

RR :.................x/ Menit Suhu : ..............°C

26
INTEGUMEN :

Lesi / luka : □ Ya □ Tidak

Pruritus : □ Ya □ Tidak

Perubahan Pigmentasi : □ Ya □ Tidak

Perubahan tekstur : □ Ya □ Tidak

Sering memar : □ Ya □ Tidak

Perubahan Rambut : □ Ya □ Tidak

Perubahan Kuku : □ Ya □ Tidak

HEMOPEATIK

Perdarahan/ memar : □ Ya □ Tidak

Abnormal

Pembengkakan kelenjar : □ Ya □ Tidak

Limfa

Anemia : □ Ya □ Tidak

KEPALA

Sakit Kepala : □ Ya □ Tidak

Trauma masa lalu : □ Ya □ Tidak

Pusing : □ Ya □ Tidak

Gatal pada kepala : □ Ya □ Tidak

MATA

Perubahan penglihatan : □ Ya □ Tidak

Kaca mata/ kontak lensa : □ Ya □ Tidak

Nyeri : □ Ya □ Tidak

Air mata berlebihan : □ Ya □ Tidak

Pruritus : □ Ya □ Tidak

27
Bengkak sekitar mata : □ Ya □ Tidak

Kabur : □ Ya □ Tidak

Fotofobia : □ Ya □ Tidak

Riwayat infeksi : □ Ya □ Tidak

Konjungtiva : □ Ya □ Tidak

Sklera : □ Ya □ Tidak

TELINGA

Perubahan pendengaran : □ Ya □ Tidak

Tinitus : □ Ya □ Tidak

Vertigo : □ Ya □ Tidak

Riwayat infeksi : □ Ya □ Tidak

HIDUNG Dan SINUS

Rinorea : □ Ya □ Tidak

Epistaksis : □ Ya □ Tidak

Obstruksi : □ Ya □ Tidak

Nyeri pada sinus : □ Ya □ Tidak

Riwayat infeksi : □ Ya □ Tidak

MULUT Dan TENGGOROKAN

Sakit tenggorokan : □ Ya □ Tidak

Lesi / ulkus : □ Ya □ Tidak

Kesulitan menelan : □ Ya □ Tidak

Perdarahan gusi : □ Ya □ Tidak

Karies : □ Ya □ Tidak

Riwayat infeksi : □ Ya □ Tidak

Pola menggosok gigi : □ Ya □ Tidak

28
LEHER

Kekakuan : □ Ya □ Tidak

Nyeri / nyeri tekan : □ Ya □ Tidak

Benjolan / massa : □ Ya □ Tidak

Keterbatasan gerak : □ Ya □ Tidak

PERNAFASAN

Batuk : □ Ya □ Tidak

Sesak nafas : □ Ya □ Tidak

Hemoptisis : □ Ya □ Tidak

Sputum : □ Ya □ Tidak

Asma / alergi pernafasan : □ Ya □ Tidak

Suara nafas : □ vesikuler □ Bronkial □ Bronko Vesikuler

Suara nafas tambahan : □ ronkhi □ wheezing

KARDIOVASKULER

Nyeri dada : □ Ya □ Tidak

Palpitasi : □ Ya □ Tidak

Sesak nafas : □ Ya □ Tidak

GASTROINTESTINAL

Nyeri ulu hati : □ Ya □ Tidak

Mual / muntah : □ Ya □ Tidak

Hematemesis : □ Ya □ Tidak

Perubahan nafsu makan : □ Ya □ Tidak

Benjolan/ massa : □ Ya □ Tidak

Diare : □ Ya □ Tidak

Konstipasi : □ Ya □ Tidak

29
Melena : □ Ya □ Tidak

Hemoroid : □ Ya □ Tidak

Perdarahan rectum : □ Ya □ Tidak

Pola defecasi biasanya : □ Ya □ Tidak

PERKEMIHAN

Frekuensi : □ Ya □ Tidak

Menetes : □ Ya □ Tidak

Hematuria : □ Ya □ Tidak

Poliuria : □ Ya □ Tidak

Nokturia : □ Ya □ Tidak

Inkontinensia : □ Ya □ Tidak

Nyeri saat berkemih : □ Ya □ Tidak

Batu infeksi : □ Ya □ Tidak

MUSKUSKELETAL

Nyeri persendian : □ Ya □ Tidak

Kekakuan : □ Ya □ Tidak

Pembengkakan sendi : □ Ya □ Tidak

Kram : □ Ya □ Tidak

Kelemahan otot : □ Ya □ Tidak

Masalah cara berjalan : □ Ya □ Tidak

SISTEM SARAF PUSAT

Sakit kepala : □ Ya □ Tidak

Paralysis : □ Ya □ Tidak

Paresis : □ Ya □ Tidak

Masalah koordinasi : □ Ya □ Tidak

30
Tic/ temor/ spasme : □ Ya □ Tidak

Parastesia : □ Ya □ Tidak

Cedera kepala : □ Ya □ Tidak

Masalah memori : □ Ya □ Tidak

SISTEM ENDOKRIN

Goiter : □ Ya □ Tidak

Polifagia : □ Ya □ Tidak

Poliuria : □ Ya □ Tidak

STATUS FUNGSIONAL

Indeks Katz ( Aktivitas Kehidupan sehari – hari ) :.....................................................................

Indeks Katz Menurut Maryam, R. Siti, 2011

Mandiri Tergant
Nilai ung
No Aktivitas
(1) Nilai
(0)
1. Mandi di kamar mandi ( Menggosok, membersihkan dan
mengeringkan badan
2. Menyiapkan pakaian, membuka dan menggunakannya
3. Memakan makanan yang disiapkan
4. Memelihara kebersihan diri untuk penampilan diri ( Menyisir
rambut, mencuci rambaut, menggosok gigi, mencukur kumis )
5. BAB di WC ( memberikan dan mengeringkan daerah bokong )
6. Dapat mengontrol pengeluaran feses
7. Membuang air kecil di kamar mandi ( Membersihakan dan
mengeringkan daerah kemaluan )
8. Dapat mengontrol pengeluaran kemih
9. Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau keluar rauangan
tanpa alat bantu, seperti tongkat
10. Menjalankan agama sesuai agama dan kepercayaan yang di
anut
11. Melakukan pekerjaan rumah seperti merapikan tempat tidur,
mencuci pakaian, memasak dan membersihakn ruangan
12. Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau kebutuhan keluarga
13. Mengelola keuangan ( menyimpan dan mengunakan uang
sendiri )
14. Menggunakan sarana transportasi umum untuk berpergian

31
15. Menyiapkan obat dan minum obat sesuai dengan aturan
( takaran obat dan waktu minum obat tepat )
16. Merencanakan dan mengambil keputusan untuk kepentingan
keluarga dalam hal penggunaan uang, aktivitas sosialnyg
dilakukan dan kebutuhan akan pelayanan kesehatan
17. Melakukan aktivitas di waktu luang ( kegiatan keagamaan,
sosial, rekreasi, olah raga dan menyalurkan hoi.

Jumlah

Analisis Hasil :

Point : 13 – 17 : Mandiri

Point : 0 – 12 : Ketergantungan

STATUS KOGNITIF/ AFEKTIF

Short Portable Mental Status Questionare ( SPMSQ ) :.................................................................

Benar Salah Nomer Pertanyaan


1 Tanggal berapa hari ini ?
2 Hari apa sekarang ?
3 Apa nama tempat ini ?
4 Dimana alamat anda ?
5 Nemer berapa rumah anda ?
6 Kapan anda lahir ?
7 Siapa presiden indonesia sekarang ?
8 Siapa nama presiden sebelumnya ?
9 Siapa nama ibu anda ?
Jumlah 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka baru,
semua secara menurun
Analisi hasil :

Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh

Salah 4 – 5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan

Salah 6 – 8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang

Salah 9 – 10 : Fungsi intelektual kerusakan berat

32
Mini – Mental State Exam ( MMSE ) :......................................................................

No Aspek Nilai Nilai Kriteria


Kognitif Maksimal Klien
1 Orientasi 5 Menyebutkan dengan benar
 Tahun
 Musim
 Tanggal
 Hari
 Bulan
2 Orietasi 5 Dimana sekarang kita berada
registrasi 3  Negara
 Provinsi
 Kabupaten
Sebutkan 3 nama objek ( kursi , meja, kertas )
kemudian ditanyakan kepada klien, menjawab
1. Kursi
2. Meja
3. Kertas
3 Perhatian 5 Meminta klien berhitung mulai dari 100, kemudian
dan dikurangi 7 sampai 5 tingkat
kalkulasi 100, 93,......
4 Menging 3 Meminta klien untuk menyebutkan objek nomer 2
at 1. Kursi
2. Meja
3. Kertas
5 Bahasa 9 Menyakan kepada klien tentang benda ( sambil
menunjuk bend tersebut )
1. Jendela
2. Jam dinding
Meminta klien untuk mengulangi kata berikut “
tidak ada jika, dan, atau, tetapi “
Klien menjawab dan, atau, tetapi
Minta klien untuk mengikuti perintah berikut yang
terdiri dari 3 langkah
Ambil bolpoin ditangan anda, ambil kertas, menulis
saya mau tidur
1. Ambil bolpoin
2. Ambil ketas
3. ................
4. Perintah klien untuk melakukan hal tersebut
5. Perintahkan pada klien untuk menulis atau
kalimat dan menyalin.
Total 30

33
Analis hasil :
Nilai 24 – 30 : Normal
Nilai 17 – 23 : probbable gangguan kognitif
Nilai 0 – 16 : Difinitif gangguan
Inventaris Depresi Beck ( IDB ) :......................................................................

Skor Uraian
A.  Kesedihan
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia dimana saya tak dapat menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih
B.  Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan adalah sia – sia dan sesuatu tidak dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa – apa untuk memandang ke depan
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
C. Rasa kegagalan
3 Saya benar – benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan ke belakang semua yang dapat saya lihat hanya kegagalan
1 Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal
D. Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas
E. Rasa bersalah
3 Saya merasa seolah – olah sangat buruk atau tidak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 Saya tidak merasa benar – benar bersalah
F. TIdak menyukai diri sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
G. Membahayakan diri sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran – pikiran mengenai membahayakan diri sendiri
H. Menarik diri dari social
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak perduli pada

34
mereka
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai sedikit
perasaan  pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu – raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambl keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
J. Perubahan gambaran diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan permanent dalam penampilan saya dan in
membuat saya tidak tertarik
1 Saya kuatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada sebelumnya
K. Kesulian kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 Saya memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira – kira sebaik sebelumnya
L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tida merasa lebih lelah dari biasanya.
M. Anoreksia
3 Saya tidak mempunyai napsu makan sama sekali
2 Napsu makan saya sangat memburuk sekarang
1 Napsu makan saya tidak sebaik sebellumnya
0 Napsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya.
Analis Hasil
0-6 Depresi tidak ada atau minimal
7-13 Depresi ringan
14-21 Depresi sedang
22-39 Depresi berat

35
STATUS FUNGSIONAL SOSIAL
APGAR Keluarga :......................................................................

No Uraian Fungsi Skor


1 Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman-
teman) saya untuk membantu pada waktu sesuatu Adaptation
menyusahkan saya
2 Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya
membicarakan sesuatu dengan saya dan mengungkapkan Partneship
masalah dengan saya
3 Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya menerima
dan mendukung keinginan saya untuk melakukan aktivitas Growth
atau arah baru
4 Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya
mengekspresikan afek dan berespon terhadap emosi-emosi Affection
saya seperti marah, sedih atau mencintai
5 Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya Resolve
menyediakan waktu bersama-sama
Analisi hasil: 
Selalu = 2,  
Kadang-kadang = 1, 
Hampir tidak pernah = 0

DATA PENUNJANG

............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................

36
FORMAT ANALISA MASALAH

No Data Masalah

FORMAT PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

Kriteria Bobot Nilai Pembenaran


Sifat Masalah : 1 Pembenaran mengacu pada :
Tidak / kurang sehat : 3 - Masalah yang sedang terjadi
Ancaman Kesehatan : 2 - Baru menunjukkan tanda dan
Keadaan Sejahterah : 1 gejala
- Atau bahkan dalam kondisi
sehat
Kemingkinan masalah 2 Pembenaran mengacu pada :
dapat diubah : - Pengetahuan keluarga
Mudah : 2 - Sumber daya perawat dan
Sebagian : 1 keluarga
Tidak dapat : 0 - Sumber daya lingkungan
Potensial masalah untuk 1 Pembenaran mengacu pada :
dicegah : - Berat ringannya masalah
Tinggi : 3 - Jangka waktu terjadinya
Cukup : 2 masalah
Rendah : 1 - Tindakan yang akan dilakukan
- Kelompok resiko tinggi yang
di cegah
Menonjolnya masalah : 1 Pembenaran mengacu pada :
Masalah berat segera - Persepsi keluarga terhadap
ditangani : 2 masalah
Masalah tetapi tidak perlu di
tanganin : 1
Masalah tidak dirasakan : 0

37
FORMAT PENYUSUNAN POA

Tujuan
No Diagnosa Keperawatan Intervensi
Umum Khusus

FORMAT EVALUASI

No Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
Evaluasi Struktur
Evaluasi Proses
Evaluasi Hasil

38

Anda mungkin juga menyukai