Anda di halaman 1dari 50

Implementasi Jenjang Karir Perawat

Dan
Pengembangan Professional Berkelanjutan
(Continuing Professional Development/ CPD)

20 – 21 Oktober 2022 Halipah S.Kep.,Ns.,MH.Kes.,CAN


halipaanest@gmail.com
Berenang di sungai tak dalam Assalamualaikum W. W
Tertawa riang hati nian Salam sejahtera bagi kita
Izin saya mengucap salam semua
Senang bertemu Bapak ibu Sekalian
Dengan adanya Petunjuk Pelaksanaan
Implementasi Jenjang Karir Perawat di
Rumah Sakit dapat memberikan arah
dan panduan sehingga terlaksananya
jenjang karir perawat di rumah sakit.
TUJUAN
UMUM
Tujuan Khusus :
1. Adanya skema implementasi jenjang karir di
RS
2. Adanya pengorganisasian pelaksanaan jenjang
karir perawat di rumah sakit.
3. Teridentifikasi program – program
pengembangan professional berkelanjutan
(Continuing Professional Development/ CPD).
4. Terlaksananya kegiatan pengembangan
professional berkelanjutan (CPD).
5. Terlaksananya penilaian perawat sesuai
indikator kinerja pada setiap level karir.
6. Terlaksananya monitoring evaluasi terhadap
implementasi jenjang karir perawat.
PENJENJANGAN KARIR
PERAWAT PROFESIONAL
Penjenjangan karir perawat mempunyai
makna tingkatan kompetensi untuk
melaksanakan asuhan keperawatan yang
akuntabel dan etis sesuai batas kewenangan
digambarkan dalam bentuk pola penjenjangan
karir
Penjenjangan Karir Professional Perawat

1. Perawat Klinik (PK), yaitu perawat yang memberikan


asuhan keperawatan langsung kepada pasien/klien
sebagai individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Perawat Manajer (PM) yaitu perawat yang mengelola
pelayanan keperawatan disarana kesehatan, baik
sebagai pengelola tingkat bawah (front line manager),
tingkat menengah (middle management) maupun tingkat
atas (top manager).
3. Perawat Pendidik (PP) yaitu perawat yang memberikan
pendidikan kepada peserta didik di institusi pendidikan
keperawatan.
4. Perawat Peneliti/Riset (PR) yaitu perawat yang bekerja di
bidang penelitian keperawatan/kesehatan Keempat jalur
jenjang karir profesional perawat .
Penjenjangan Karir Professional Perawat

1. Perawat Klinik (PK), yaitu perawat yang memberikan


asuhan keperawatan langsung kepada pasien/klien
sebagai individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Perawat Manajer (PM) yaitu perawat yang mengelola
pelayanan keperawatan disarana kesehatan, baik
sebagai pengelola tingkat bawah (front line manager),
tingkat menengah (middle management) maupun tingkat
atas (top manager).
3. Perawat Pendidik (PP) yaitu perawat yang memberikan
pendidikan kepada peserta didik di institusi pendidikan
keperawatan.
4. Perawat Peneliti/Riset (PR) yaitu perawat yang bekerja di
bidang penelitian keperawatan/kesehatan Keempat jalur
jenjang karir profesional perawat .
Bidang Pengembangan
Jenjang Karir Professional Perawat

PK V PM V PP V PR V

PK IV PM IV PP IV PR IV

PK III PM III PP III PR III

PK II PM II PP II PR II

PK I PM I PP I PR I
8
I. Fungsi Perawat Klinik

❑ Fungsi Perawat Klinik I (PK I)


1. Memberikan asuhan keperawatan dasar dan
umum kepada pasien.
2. Memberikan pendidikan kepada pasien
sehubungan dengan prosedur keperawatan
yang dilakukan.
Deskripsi :

1. Menguasai konsep teoritis bidang keperawatan umum dan


mampu menyelesaikan masalah-masalah prosedural.
2. Mampu mengelola kelompok kerja dengan teman sejawat
dan menyusun laporan tertulis.
3. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja sendiri.
4. Memerlukan supervisi ketat dalam melaksanakan askep
pasien.
5. Memperlihatkan keterampilan asuhan kep dasar dan
bersifat rutin.
6. Mulai mengembangkan keterampilan pengkajian pasien
dan komunikasi.
❑ Fungsi Perawat Klinik II (PK II)
1. Melaksanakan asuhan keperawatan dasar untuk setiap
area praktik keperawatan.
2. Mengelola asuhan dan pelayanan keperawatan
sekelompok pasien pada unit ruang rawat.
3. Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan
keluarga serta kepada peserta didik dalam tim
pembimbing/pendidik klinik.
4. Membuat laporan kasus yang sederhana yang menjadi
tanggung jawabnya.
b. Deskripsi :

1. Mampu mengaplikasikan bidang keperawatan (sesuai area


praktik) dan memanfaatkan IPTEK dan atau seni dalam
menyelesaikan masalah pasien serta mampu beradaptasi
terhadap situasi yang dihadapi.
2. Menguasai konsep teoritis bidang keperawatan khusus sesuai
area praktik serta mampu menyelesaikan masalah prosedural.
3. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis
data dan informasi tentang kondisi pasien dan mampu
memberikan petunjuk dan memilih berbagai tindakan
keperawatan secara mandiri dan kelompok.
4. Mengerti tujuan bagian (unit) tempat bekerja dan berusaha
mencapainya,
Lanjutan…
5) Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan
kelompok tempat bekerja,
6) Memperlihatkan kinerja asuhan dan pelayanan
keperawatan yang adekuat dan dapat diterima,
7) Dapat membedakan pentingnya situasi dan
menetapkan prioritas,
8) Untuk hal-hal tertentu memerlukan sedikit supervisi,
9) Memperlihatkan keinginan untuk mengembangkan
kemampuan profesional berkelanjutan (CPD).
Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat -
Kementerian Kesehatan RI
❑ Fungsi Perawat Klinik III (PK III)
1. Melaksanakan asuhan keperawatan mempergunakan
proses keperawatan dengan tepat sesuai area praktiknya.
2. Mengelola pelayanan keperawatan kepada sekelompok
pasien pada area manajemen/organisasi terbatas.
3. Melaksanakan pendidikan keperawatan/ kesehatan bagi
pasien dan peserta didik secara mandiri.
4. Melakukan pengumpulan data untuk penelitian,
mempergunakan hasil penelitian dalam asuhan
keperawatan serta membuat laporan kasus berbasis bukti
dibidang keahliannya.
Deskripsi :

1. Mampu merencanakan dan mengelola sumber daya di


bawah tanggung jawabnya.
2. Mampu mengevaluasi pekerjaannya dengan
memanfaatkan IPTEK untuk menghasilkan langkah-
langkah pengembangan strategisnya organisasi
tempat bekerja.
3. Mampu melakukan penelitian, menyelesaikan
permasalahan IPTEK dalam bidang keilmuan
keperawatan melalui pendekatan disiplin keperawatan.
4. Mampu mengambil keputusan strategis dengan
akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua
aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang
keperawatannya.
Lanjutan

5. Memperlihatkan kompetensi, mempergunakan proses


keperawatan tanpa supervisi.
6. Mampu merencanakan dan mengorganisir tujuan
jangka pendek dan panjang.
7. Memperlihatkan arahan dalam kegiatan.
8. Siap menerima tanggung jawab kepemimpinan.
9. Memperlihatkan perkembangan keterampilan
komunikasi dengan baik.
10. Bertukar (share) ide-ide dan pengetahuan dengan
peer-nya.
❑ Fungsi Perawat Klinik IV (PK IV)
1. Melakukan asuhan keperawatan spesialis secara
mandiri.
2. Mengelola pelayanan keperawatan terhadap
sekelompok pasien pada area manajemen yang luas.
3. Melaksanakan dan mengelola pendidikan keperawatan
kepada pasien, keluarga, teman sejawat dan peserta
didik.
4. Melaksanakan penelitian keperawatan sesuai bidang
keahliannya.
Deskripsi:

1. Mampu mengembangkan IPTEK bidang keperawatan


atau praktik profesionalnya melalui penelitian hingga
menghasilkan karya inovatif dan teruji.
2. Mampu menyelesaikan masalah IPTEK bidang
keperawatan melalui pendekatan inter atau multi
disiplin.
3. Memperlihatkan pengetahuan dan keterampilan
spesialis Keperawatan.
Lanjutan

4. Bertanggung jawab sebagai pemimpin dan supervisor.


5. Mengakui dan beradaptasi terhadap situasi sesuai
nilai dan norma profesi.
6. Mendelegasikan tanggung jawab dengan tepat,
mempergunakan alternatif yang luas dalam
menyelesaikan masalah asuhan/pelayanan
keperawatan.
7. Mengembangkan pendidikan keperawatan
berkelanjutan.
❑ Fungsi Perawat Klinik V (PK V)
1. Melaksanakan asuhan/ pelayanan keperawatan sebagai
expert/ ahli di bidangnya.
2. Mengelola pelayanan keperawatan dengan menghasilkan
kebijakan pada area manajemen yang luas,
3. Mengelola, memimpin dan mengembangkan riset di bidang
keperawatan dan atau terpadu.
4. Melakukan peran konsultan bagi pasien, teman sejawat dan
peserta didik.
Deskripsi :

1. Mampu mengembangkan IPTEK Keperawatan baru atau


praktik profesionalnya melalui riset, hingga
menghasilkan karya kreatif, original dan teruji.
2. Mampu menyelesaikan masalah IPTEK keperawatan
melalui pendekatan inter, multi dan transdisipliner.
3. Mampu mengelola, memimpin dan mengembangkan
riset di bidang keperawatan atau terpadu serta mampu
mendapat pengakuan nasional dan internasional.
4. Memperlihatkan keahlian dalam praktik kliniknya.
Lanjutan

5. Menerima dan mendelegasikan tanggung jawab


tentang personel dan manajemen.
6. Melakukan pendidikan/ pendampingan kepada teman
sejawat tentang asuhan keperawatan pasien yang
kompleks.
7. Melakukan konsultasi mengenai pendidikan dan
praktik profesional sesuai bidang keahliannya.
8. Mampu merencanakan perubahan di bidang
keperawatan secara intituitif, kreatif dan inovatif.
II. Implementasi Jenjang Karir Perawat Di
Rumah Sakit

Implementasi penjenjangan karir perawat


terdiri dari alur jenjang karir perawat klinik,
baik untuk perawat klinik baru maupun
lama, pengorganisasian implementasi
jenjang karir perawat di rumah sakit dan
program pengembangan profesionalisme
berkelanjutan (CPD).
A. Skema Implementasi Jenjang Karir Perawat Klinik
Skema implementasi akan menguraikan tentang tahapan yang
dilalui oleh perawat klinik sesuai dengan perkembangan
karirnya, sebagai perawat baru, perawat lama dan pindah tugas.

Perawat baru adalah perawat yang baru lulus pendidikan dan


atau baru pertama kali bekerja dengan masa kerja 0-1 tahun dan
perawat lama adalah perawat dengan masa kerja lebih dari 1
tahun.

1. Skema implementasi jenjang karir perawat klinik baru


Implementasi jenjang karir bagi perawat baru terdiri dari
tahapan setelah melalui proses rekruitmen dan seleksi yaitu
orientasi dan magang, assesmen kompetensi, kredensialing,
penugasan klinik, pelaksanaan praktik, kenaikanlevel klinik dan
seterusnya merupakan siklus. Tahapan terlihat di skema sbb:
Implementasi Jenjang Karir Perawat Baru
Kenaikan Tingkat Penjenjangan Klinik

Sesuai dengan ketentuan waktu yang ditetapkan bagi


setiap perawat lama, maka perawat berhak mengajukan
permohonan untuk kenaikan jenjang karir, dan mengikuti
proses kredensialing. Selanjutnya melaksanakan tugas
pada jenjang yang baru dan bagi perawat lama
mempunyai hak untuk promosi ke jabatan yang baru.
Bagi perawat lama yang 2 x 3 tahun belum memenuhi
syarat untuk kenaikan akan mendapatkan sanksi sesuai
ketentuan.
Implementasi Jenjang Karir Perawat Lama
B. Pengorganisasian Implementasi
Jenjang Karir di Rumah Sakit

Pengorganisasian Implementasi
Jenjang Karir di Rumah Sakit
melibatkan beberapa unsur terkait
yaitu pimpinan rumah sakit, kepala
bidnag keperawatan, komite
keperawatan dan unit terkait lainnya.
1. Pimpinan Rumah sakit
Pimpinan/Direktur RS merupakan penanggung jawab
utama dalam pelaksanaan jenjang karir perawat
melalui peran Kepala Bidang Keperawatan, Komite
Keperawatan serta bidang atau unit diklat.
Peran dan fungsi Pimpinan/Direktur Rumah Sakit dalam implementasi
sebagai pengarah dan pembuat kebijakan utama dalam menerbitkan SK
implementasi jenjang karir. Adapun tugasnya sebagai berikut :
a. Membuat S.K. tentang Implementasi Jenjang Karir Perawat di Rumah
Sakit.
b. Memberi arahan kepada Kepala Bidang Keperawatan, Komite
keperawatan dan unit terkait lainnya dalam rangka implementasi
jenjang karir perawat.
c. Menerbitkan S.K.Penugasan Klinik perawat atas rekomendasi Komite
Keperawatan.
Lanjutan

d. Menerbitkan S.K. Pencabutan Kewenangan Klinis sekaligus


Penugasan Klinik atas rekomendasi Komite Keperawatan.
e. Menerbitkan sertifikat kompetensi bagi program pengembangan
profesional berkelanjutan bagi perawat yg dilaksanakan oleh
Rumah Sakit (sesuai ketentuan).
f. Mempertimbangkan dan menyetujui pembiayaan dalam rangka
implementasi jenjang karir perawat di Rumah Sakit
g. Menerima laporan berkala pelaksanaan implementasi jenjang
karir perawat.
2. Bidang Keperawatan/Direktur Keperawatan

Implementasi jenjang karir merupakan tanggung jawab


Bidang/Direktur Kep.dalam rangka melakukan fungsi
manajemen keperawatan yaitu ketenagaan (staffing).
Adapun tugasnya sebagai berikut :
a. Melakukan seleksi perawat baru (sesuai kebijakan
Rumah Sakit) Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir
Perawat - Kementerian Kesehatan RI.
b. Melakukan magang bagi perawat baru.
c. Melakukan mapping bagi perawat lama.
d. Melakukan assesmen kompetensi (sesuai kebutuhan)
Lanjutan

e. Pada akhir magang bagi perawat baru untuk memberi


pengakuan sebagaiPK I dan pada perawat sesuai hasil
mapping untuk validasi danpengakuan terhadap
penjenjangan hasil mapping. Assesmen kompetensi
juga bisa dipergunakan sebagai seleksi terhadap
perawat baru.
f. Mengelola penugasan kerja bagi setiap perawat setelah
memperoleh“penugasan klinik” sebagai hasil
kredensialing.
g. Melakukan supervisi klinik melalui preceptorship.
h. Melakukan penilain kinerja bagi setiap perawat.
i. Melakukan monitoring evaluasi terhadap implementasi
jenjang karir.
3. Komite Keperawatan

Komite keperawatan bertanggung jawab terhadap


profesionalisme perawat sehingga dapat melaksanakan tugas
sesuai dengan jenjang kewenangannya.
Dalam implementasi jenjang karir Komite Keperawatan memiliki
tugas sebagai berikut :
a. Melakukan proses kredensialing bagi setiap perawat yang
mengajukan surat permohonan kredensial.

b. Membuat rekomendasi hasil assesmen kompetensi (disepakati),


review,verifikasi bagi yang berhak untuk diterbitkan penugasan klinis
oleh Direktur RS.

c. Memelihara profesionalisme perawat melalui pembinaan mutu profesi


dengan melakukan audit mutu profesi dan identifikasi kebutuhan
pengembangan profesionalisme berkelanjutan bagi perawat (CPD).
Lanjutan

d. Melakukan pembinaan etik-disiplin bagi perawat dalam


melaksanakan tugas pemberian asuhan keperawatan. Jika
terjadi pelanggaran terhadap standar dan merugikan pasien
maka dilakukan kredensial dan merekomendasikan untuk
pencabutan kewenangan klinis sehingga penugasan klinik tidak
dapat dipergunakan.
e. Melakukan program pembinaan khusus (proctoring) sesuai
permintaan.
f. Melakukan monitoring evaluasi terhadap proses kredensialing
peningkatan mutu profesi dan pembinaan etik-disiplin.
C. Pengembangan Profesional Berkelanjutan
bagi Perawat (CPD)

Pengembangan profesional berkelanjutan bagi perawat


dilaksanakan dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan kompetensi perawat agar tetap dapat
melaksanakan tugas yang berorientasi pada proses dan
keselamatan pasien.
➢ Penjenjangan dalam mencapai karir setiap perawat harus mengikuti
program CPD.
➢ Terdapat 2 (dua) CPD yaitu 1) Gap kompetensi karena terjadi
perkembangan IPTEK sehingga perlu penyesuaian atau kompetensi
yang belum dikuasai; 2) Dalam rangka kenaikan jenjang karir
(challenge).
➢ Setelah mengikuti CPD perawat memperoleh kompetensi baru, dan
terhadap kompetensi baru ini perlu dilakukan kredensial ulang
untuk mendapatkan penugasan klinik. Program CPD disusun sesuai
kompetensi pada setiap level karir.
Gap
Kompetensi

Kompetensi
Perawat Kredensial Yang perlu
Dilatih

Kenaikan
Penjenjangan
(Challenge)
Program CPD
(Unit Diklat)

Kompetensi Baru
 Penjelasan...

➢ Dalam mencapai karirnya setiap perawat harus


mengikuti program CPD.
➢ Terdapat 2 (dua) CPD yaitu :
1) Gap kompetensi karena terjadi perkembangan IPTEK
sehingga perlu penyesuaian atau kompetensi yang
belum dikuasai;
2) Dalam rangka kenaikan jenjang karir (challenge).
➢ Setelah mengikuti CPD perawat memperoleh
kompetensi baru, dan terhadap kompetensi baru ini
perlu dilakukan kredensial ulang untuk mendapatkan
penugasan klinik.
➢ Program CPD disusun sesuai kompetensi pada setiap
level karir seperti yang terlihat di bawah ini
LEVEL PROGRAM CPD/ PELATIHAN

PK I 1. Paket kompetensi kunci keperawatan dasar-generalis (12 Core


(Sampai Challenge) Competencies)
PK II 2. Caring dalam pelayanan keperawatan
3. Sosialisasi profesional
4. Keselamatan pasien
5. Emergency Nursing dasar

PK II 1. Kepemimpinan dalam keperawatan


2. Manajemen asuhan pasien
3. Manajemen unit ruang rawat
4. Paket kompetensi klinik dasar sesuai bidang
keahlian kep. misalnya :
a. Terapi bermain untuk bidang keperawatan anak
b. Manajemen nyeri
c. Manajemen luka
Level Program CPD / Pelatihan

PK III 1. Manajemen pelayanan keperawatan pada organisasi terbatas


2. Evidence Based Nursing Practice (EBNP)
3. Metode penelitian
4. Paket kompetensi klinik lanjut sesuai bidang keahlian keperawatan,
misalnya :
✓ Advanced wound management : ostomy care, topical terbatas.
✓ Palliative care
✓ Hemodialisa
5. Supervisi klinik, preceptorship, mentorship
6. Kerja tim
7. Manajemen konflik
Level Program CPD / Pelatihan

PK IV 1. Manajemen pelayanan keperawatan pada organisasi luas.


2. Evidence Based Nursing Practice (EBNP) lanjut.
3. Laporan hasil penelitian dan menulis jurnal.
4. Paket kompetensi klinik spesialis sesuai bidang keahlian
keperawatan

PK V 1. Metode konsultasi.
2. Penelitian keperawatan terpadu.
3. Paket kompetensi klinik spesialis dan subspesialis sesuai bidang
keahlian keperawatan.
D. Penilaian Kinerja dan Supervisi

Penilaian kinerja adalah menilai seberapa (performance


appraisal) baik kinerja, tugas-tugas perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan seperti yang dijabarkan
pada uraian tugas. Penilaian kinerja yang dilaksanakan dengan
benar dan tepat dapat meningkatkan motivasi dan
produktifitas kerja. Berikut ini adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi efektifitas penilaian kinerja perawat antara lain
:
1. Penilaian harus berdasarkan standar (indikator kinerja).
2. Perawat harus memahami dan mengimplementasikan
standar secara mendalam.
3. Perawat harus mengetahui sumber data yang dikumpulkan
untuk penilaian,
Lanjutan...

4. Penilaian harus ditujukan kepada seseorang yang


diobservasi terhadap pelaksanaan tugasnya.
5. Penilaian akan lebih disenangi dan memperoleh hasil
positif jika penilai meyakini dan respek terhadap
profesinya.
6. Penilaian kinerja perawat dapat dilakukan secara
berkala sesuai kebijakan internal rumah sakit.
7. Penilaian minimal dilakukan oleh diri sendiri, atasan
langsung dan peer review.
E. Sistem Informasi Jenjang Karir Perawat
Sistem informasi jenjang karir perawat merupakan manajemen
informasi dalam bentuk dan proses informasi tentang perkembangan
karir perawat yang bertujuan agar perawat, bidang keperawatan dan
jajaran, komite keperawatan, pimpinan Rumah Sakit dan unit-unit yang
memerlukan informasi secara mudah untuk mendapatkannya.
Komponen sistem informasi, minimal terdiri dari :
1. Data dasar profil perawat di RS yang selalu di update setiap 6
(enam) bulan.
2. Skema yang menggambarkan proses implementasi jenjang karir
baik bagi perawat baru maupun lama beserta instrumen dan
kelengkapannya.
3. Monitoring dan evaluasi implementasi jenjang karir Semua
informasi tersebut di atas dapat dengan mudah diakses oleh
semua unsur melalui sebuah situs (website), grup milis dan lain
sebagainya.
Pejelasan
Skema yang menggambarkan proses implementasi
jenjang karir baik bagi perawat baru maupun lama
beserta instrumen dan kelengkapannya :
a. Program dan proses mapping
b. Program dan proses magang
c. Program dan proses assesmen kompetensi
d. Program dan proses kredensialing
e. Penetapan penugasan klinik
f. Program CPD bagi PK 0, I, II, III, IV, V
g. Program Supervisi klinik (preseptorship-mentorship)
III. MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk


mengetahui keberhasilan/pencapaian hasil
pelaksanaan jenjang karir di rumah sakit. Hal
tersebut mencakup proses implementasi
jenjang karir dan hasilnya.
A. Monitoring dan Evaluasi Proses Pelaksanaan Jenjang
Karir. monev dilakukan terhadap :

1. Adanya pengorganisasian jenjang karir


2. Terlaksananya program magang
3. Terlaksananya Mapping (pemetaan) perawat lama
4. Terlaksananya assesmen (perawat lama dan baru)
5. Terlaksananya Proses kredensialing Perawat
6. Terlaksananya Supervisi Klinik
7. Terlaksananya program CPD ( pelatihan perawat)
8. Terlaksananya program kenaikan tingkat jenjang karir
B. Monitoring dan Evaluasi Hasil Implementasi Jenjang
Karir di Rumah Sakit

Monitoring dan evaluasi hasil dilakukan terhadap :


1. Peningkatan kinerja perawat dalam melaksanakan tugas
2. Peningkatan kepuasan kerja perawat
3. Peningkatan kepuasan pasien
4. Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan
48
THANKS VERY MUCH
Terima kasih atas
perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai