OLEH
ANDINI PUSPA DEWI
P00324016007
MENGETAHUI
2. Keluhan Utama
- Ibu mengatakan nyeri perut saat ada kontraksi
- Ibu mengeluh mulai merasakan nyeri perut sejak tanggal 7 januari 2019, jam 21.00
wita.
- Ibu mengatakan akan dioperasi karena Ketuban sudah pecah
- Ibu mengeluh ada pengeluaran lendir dari jalan lahir
3. Riwayat Menstruasi
- Menarche : ±14 tahun
- Siklus Haid : 28-30 hari
- Lama Haid : 6-7 hari
- Banyaknya : 2x ganti pembalut
- Keluhan : dismenorhea
6. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
- Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit Asma, TBC, Hepatitis B, Jantung,
Hipertensi, Diabetes Mellitus dan penyakit lainnya
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit Asma, TBC, Hepatitis B,
Jantung, Hipertensi, Diabetes Mellitus dan penyakit lainnya.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
- Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang pernah menderita penyakit
Asma, TBC, Hepatitis B, Jantung, Hipertensi, Diabetes Mellitus dan penyakit
lainnya.
- Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada riwayat gemeli atau kembar
7. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menjadi akseptor KB
8. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar
a. Pola Nutrisi
1) Selama hamil
- Frekuensi makan : ±3-4x/hari
- Jenis makanan : nasi, sayur, lauk pauk
- Pantang makanan : tidak ada
- Frekuensi minum : ±6-7x/hari
2) Menjelang Operasi
Ibu tidak makan dan minum sejak tanggal 20 maret, pukul 24.00 wita
b. Pola Eliminasi
1) Selama hamil
a) Buang Air Kecil (BAK)
- Frekuensi : ±5-6x/hari
- Warna : kuning jernih
- Bau : khas amoniak
- Masalah : tidak ada
b) Buang Air Besar (BAB)
- Frekuensi : ±1-2x/hari
- Konsistensi : lunak
- Masalah : tidak ada
2) Menjelang Operasi
a) Buang Air Kecil (BAK)
Ibu BAK ±3-4x dalam 24 jam terakhir dan pemasangan kateter dilakukan
sebelum ibu masuk ke ruang operasi
b) Buang Air Besar (BAB)
Ibu belum BAB sejak puasa pukul 24.00 wita
c. Pola Istirahat
1) Selama hamil
- Tidur siang : kadang-kadang ±1-2 jam
- Tidur malam : ±6-8 jam/hari
2) Menjelang Operasi
Ibu tidur malam kurang dari 8 jam karena merasa cemas dengan operasi yang akan
dijalaninya
B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : composmentis
3. Keadaan emosional : stabil
4. Tanda-tanda vital
TD : 120/78 mmHg
N : 88 x/m
S : 36.5 ºC
P : 20x/m
5. Pengukuran tinggi dan berat badan
a. Tinggi badan : 149 cm
b. Berat badan : 48 kg
6. Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan rambut
1) Inspeksi : rambut hitam, ikal, tidak rontok, dan kulit kepala tidak berketombe
2) Palpasi : tidak ada massa/benjolan, dan tidak ada nyeri tekan
b. Wajah
1) Inspeksi : ekspresi wajah nampak cemas, tidak ada cloasma gravidarum
2) Palpasi : tidak ada oedema
c. Mata
1) Inspeksi : simetris kiri dan kanan, konjungtiva agak pucat, sclera berwarna
putih
d. Hidung
1) Inspeksi : simetris kiri dan kanan. Tidak ada polip, tidak ada pengeluaran secret
e. Mulut dan gigi
1) Inspeksi : mukosa bibir tampak lembab, terdapat carries pada gigi, tidak ada
gigi yang tanggal
f. Telinga
1) Inspeksi : daun telinga terbentuk sempurna, tidak ada pengeluaran secret,
pendengaran ibu baik
g. Leher
1) Inspeksi : tidak nampak pembesaran vena jugularis
2) Palpasi : tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid
h. Payudara
1) Inspeksi : simetris kiri dan kanan, hiperpigmentasi aerolla, putting susu
menonjol
2) Palpasi : tidak ada massa atau benjolan, belum ada pengeluaran ASI dari
kedua payudara
i. Abdomen
1) Inspeksi : tampak linea nigra, terdapat luka bekas operasi, pembesaran perut
sesuai umur kehamilan, tampak penonjolan bagian bulat dank eras pada perut atas
2) Palpasi : tonus otot perut ibu teraba kendor dan tidak ada nyeri tekan, hasil
palpasi leopold :
- Leopold I : tinggi fundus uteri 4 jari dibawah PX
- Leopold II : punggung kanan
- Leopold III : presentase Kepala
- Leopold IV : bokong sudah masuk PAP (divergen)
3) Auskultasi : DJJ terdengar jelas, kuat, dan teratur 144x/m pada sisi kanan atas
perut ibu
j. Genetalia
1) Inspeksi : bulu pubis telah dicukur, tidak ada varises, tidak ada luka bekas
operasi atau jahitan, terpasang kateter, urin (+) dengan warna kuning jernih
k. Anus
1) Inspeksi : tidak ada hemoroid
l. Ekstremitas
a) Ekstremitas atas
1) Inspeksi: simetris kiri dan kanan, kuku tangan berwarna merah muda,
terpasang infuse RL 24 tpm pada tangan kiri, terpasang tensimeter pada tangan
kanan
2) Palpasi : tidak ada oedema
b) Ekstremitas Bawah
1) Inspeksi: simetris kiri dan kanan, warna kuku merah muda, tidak ada varises
2) Palpasi : tidak ada oedema
7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan lain : - pada status tertulis pukul 05.30, pembukaan 3 cm, ket(-), kepala H-I
- Instruksi dr. SpoG : Cito SC
-
3. Intrauterine
Data Subjektif :
Ibu mengatakan tidak pernah merasakan nyeri hebat selama hamil maupun pengeluaran
darah melalui jalan lahir.
Data Objektif :
- Pembesaran perut sesuai umur kehamilan
- Tidak ada nyeri tekan saat palpasi abdomen
Analisis dan Interpretasi :
- Pembesaran dinding abdomen sering dianggap sebagai tanda terjadinya kehamilan.
Pembesaran tersebut dikaitkan dengan terjadinya pembesaran uterus dan rongga abdomen,
penonjolan dinding abdomen biasanya dimulai pada usia kehamilan 16 minggu dimana
uterus beralih dari organ pelvic menjadi organ abdomen (Prawihardjo, 2008)
- Gambaran klasik kehamilan ektopik adalah adanya riwayat amenhorea, nyeri abdomen
bagian bawah dan pperdarahan dari jalan lahir ( Syahrul Rauf, dkk, 2011)
4. Janin tunggal
Data Subjektif :
- Ibu mengatakan merasakan gerakan janin sejak usia kehamilan 4 bulan, namun usia
kehamilannya saat ini kurang merasakan gerakan janinnya
- Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada riwayat kembar atau gemeli
Data Obbjektif :
- Pada palpasi leopold I dan leopold II teraba 2 bagian besar janin yaitu bokong dan kepala
- DJJ terdengar jelas, kuat, dan teratur dengan frekuensi 144x/m
Analisis dan Interpretasi :
Tanda dan gejala kehamilan gemeli bisa ditegakkan jika pada palpasi abdomen teraba 3
bagian atau lebih bagian besar janin, saat auskultasi DJJ terdengar 2 DJJ pada dua tempat
berbeda dengan perbedaan sedikitnya 10 denyut permenit atau bila dihitung bersamaan
terdapat selisih 10x/m ( Duttan dkk, 2012 )
5. Janin hidup
Data Subjektif :
Ibu mengatakan merasakan gerakan janin sejak usia kehamilan empat bulan hingga
sekarang, dan paling sering pada sisi kiri perut dibawah ibu.
Data Objektif :
- Pembesaran perut ibu sesuai umur kehamilan
- DJJ terdengar jelas, kuat, dan teratur dengan frekuensi 144x/m pada sisi kanan atas perut
ibu
Analisis dan Interpretasi :
DJJ terdengar jelas, kuat, dan teratur dengan frekuensi Doppler atau leanec dan ibbu
merasakan gerakan janinnya bergerak menunjukkan janin hidup (Obstetric dan Gynekologi,
2011)
6. Punggung Kanan
Data Subjektif :
Ibu mengatakan merasakan gerakan gerakan janin sejak usia kehamilan 4 bulan dan paling
sering dirasakan pada sisi perut kanan atas ibu
Data Objektif :
- Pada palpasi lepopold II teraba bagian keras, lurus, dan datar seperti papan yaitu punggung
pada sisi kanan perut ibu dan bagian kecil pada sisi kiri perut ibu
- DJJ terdengar kuat dan jelas teratur dengan frekuensi 144x/m pada sisi kanan perut atas
ibu.
Analisis dan Interpretasi :
Letak punggung janin dapat ditandai dengan bagian perut ibu yang teraba tahanan paling
besar yaitu bagian keras, lurus, dan datar seperti papan, dan pada auskultasi terdengar DJJ (Fat
Tesno The, 2011)
7. Presentase Kepala
Data Subjektif : -
Data Objektif :
- Pada pemeriksaan Leopold III bagian bawah perut ibu teraba keras melenting yang
menandakan kepala
Analisis dan Interpretasi :
Pada pemeriksaan leopold III teraba keras, bulat dan melenting dibagian bawah saat
melakukan leopold menandakan presentase kepala (manuaba, ilmu kebidanan, penyakit
kandungan dan KB, 2010 : 119)
VI. IMPLEMENTASI
1. Memberikan senyum, sapa, salam pada ibu
Hasil: Ibu member respon dengan baik
2. Melakukan informed consent pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
Hasil : Informed consent telah dilakukan
3. Mengganti baju pasien dengan baju khusus operasi
Hasil : Ibu telah memakai baju khusus operasi
4. Memastikan ibu telah berpuasa sebelum tindakan dilakukan
Hasil : Ibu mengatakan saat ini sedang berpuasa
5. Melakukan pemasangan infuse dan kateter pada ibu
Hasil : Infuse dan kateter telah terpasang
6. Memastikan ibu telah mencukur bulu pubis
Hasil : Ibu telah mencukur bulu pubisnya
7. Bantu mempersiapkan alat dan bahan untuk SC
Hasil :
a. Alat steril
1) Ring tang 4 buah 15) Selang suction 1 buah
2) Hak kecil 1 buah 16) Scapel no.4 I buah
3) Hak besar 1 buah 17) Jarum otot 3 buah
4) Klem bengkok 4 buah 18) Kassa ±30 buah
5) Klem lurus 4 buah 19) Handsconn 8 buah
6) Koher bengkok 4 buah 20) Spuit
7) Koher lurus 1 buah 21) Oksitoksin 4 buah
8) Nalfuder 3 buah 22) Kain tenun steril
9) Gunting jaringan 1 buah - Jas operasi steril 4 buah
10) Gunting benang 1 buah - Duk besar 4 buah
11) Pinset sirurgi 4 buah - Duk kecil 5 buah
12) Pinset anatomi 1 buah 23) Cauter 1 buah
13) Kom 1 buah 24) Nierbecken 1 buah
14) Duk klem 4 buah 25) Benang 3 buah
c. Obat Anastesi
1) Buparicain 1 ampul
2) Ephedrine 1 ampul
3) Sulfat alrophine 2 ampul
4) Anesfar 1 ampul
8. Mendamping ibu untuk masuk ruang operasi
Hasil : Ibu telah masuk ke ruang operasi
9. Menganjurkan ibu bersikap tenang dan selalu berdoa
Hasil : Ibu telah sedikit tenang dan selalu berdoa
10. Membantu ibu untuk naik ke meja operasi
Hasil : ibu telah naik ke meja operasi
11. Memberitahu ibu agar proses persalinan SC akan dilakukan
Hasil : Ibu telah mengetahui bahwa proses operasi akan segera dilakukan
12. Membantu ibu untuk berbaring di meja operasi sebelum dilakukan anastesi lumbal V
Hasil : Ibu telah berbaring di meja operasi
13. Mengamati proses penyuntikkan anastesi spinal pada lumbal V
Hasil : Ibu telah dianestesi spinal pada lumbal V
14. Mengamati proses operasi SC yang berlangsung yang dilakukan dokter obgyn dan tim
Hasil : prosedur tindakan section caesaria (SC)
1) Melakukan tindakan asepsis pada abdomen dengan menggunakan bethadine lalu dibilas
dengan alcohol
2) Pasien ditutupi dengan duk steril kecuali daerah operasi
3) Menyambung kabel cauter dan mengaktifkan hinggan ± 40
4) Lakukan pengirisan/insisi pada abdomen secara vertical dimulai dari kulit (kutis) lemak
(subkutis), fasia, otot, dan paritanium
5) Setelah peritoneum dibuka, pasang hak besar, lakukan pembukaan pada pelika vesika
urinaria, kemudian kandung kemih disisihkan sejauh mungkin ke kandal
6) Lakukan irisan pada segmen bawah rahim kemudian dilebarkan secara tumpul
7) Melahirkan bayi dimulai dari bagian terendah janin yaitu bokong, kaki, badan, bahu, leher
dan terakhir kepala, sebelum itu pecahkan ketuban
8) Suction hidung dan mulut bayi jika ada indikasi
9) Lakukan pemotongan tali pusat, usa wajah bayi untuk membersihkan lendir, berikan bayi
pada perawat / petugas perinatalogi untuk resusitasi
10) Menyuntikkan oksitosin 20 unit intramuscular dari uterus dan 20 unit oksitosin drips
11) Lahirkan plasenta
12) Sudut perdarahn diklem (kanan dan kiri) kemudian diikat dengan benang kronik polisorb
nomor 1
13) Uterus dijahit dua lapis secara jelujur
14) Kemudian pelika vesika urinaria dijahit secara jelujur 2 kali menggunakan polysorb 3.0
15) Hak besar diangkat, kemudian kavum abdominal atau uterus dibersihkan
16) Kontrol perdarahan pastikan tidak terjadi perdarahan
17) Menjahit lapisan abdomen mulai dari lapisan terbawah sampai kulit
a. Peritoneum dijahit dengan benang polysorb no. 30
b. Fasia dijahit dengan benang polysorb no.1
c. Lemak/subkulit dijahit dengan benang polysorb o
d. Kulit dijahit dengan benang polysorb no 3,0
18) Tutup jahitan dari abdomen menggunakan kassa bethadin dan plester
19) Membersihkan darah dalam vagina menggunakan kassa
20) Membereskan alat dan bahan
21) Melepas tensimeter dan saturasi 02 dari pasien
22) Memindahkan pasien ke ruang RR untuk di evaluasi
23) Pasang kembali monitor dan tensi
15. Memberitahu ibu bahwa operasi telah selesai
Hasil : ibu telah mengetahui bahwa operasi telah selesai
16. Mengevaluasi keadaan umum ibu, TTV, intake dan output
Hasil :
Pukul 11.00 wita Pukul 11.10 wita Pukul 11.15 wita
TD : 127/76 mmHg TD : 121/76 mmHg TD : 121/76 mmHg
N : 84x/m N : 82x/m N : 82x/m
S : 36,2ºC S : 36,2ºC S : 36,5ºC
P : 18x/m P : 18x/m P : 20x/m
U : ±50ml U : ±50ml U : ±80ml
Infus RL terpasang 24 tpm
17. Melakukan dokumentasi
Hasil : pendokumentasian telah dilakukan
VII. EVALUASI
1. Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal
TD : 127/76 mmhg
N : 84 x/menit
S : 36,2 ºC
P : 18 x/menit
3. Perdarahan ±150 cc, kontraksi uterus, teraba keras dan bundar
4. Bayi lahir tanggal 8 januari 2019, pukul 12.10 wita, jenis kelamin perempuan, panjang badan
48 cm, lingkar dada 32 cm, lingkar kepala 31 cm, berat badan 2541 gr
5. Infuse RL 24tpm
6. Kateter masih terpasang, urin ±50 ml berwarna kuning jernih
7. Operasi berjalan lancar
8. Pukul 13.10 wita pasien dipindahkan ke ruang laika waraka
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRA NATAL CARE PATOLOGIS
PADA NY “R” GIP0A0 DENGAN KETUBAN PECAH DINI ( KPD ) DI RUANG
OK-IGD RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS
TANGGAL 08 JANUARI 2019
ASSESMENT (A)
GIP0A0, umur kehamilan 38 minggu 5 hari, intrauterine, janin tunggal, janin hidup, punggung kanan
presentase kepala, kepala sudah masuk PAP, keadaan ibu baik, keadaan janin baik, rencana SC
dengan ketuban pecah dini
PLANNING (P)
1. Memberikan senyum, sapa, salam pada ibu
2. Melakukan informed consent pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Mengganti baju pasien dengan baju khusus operasi
4. Memastikan ibu telah berpuasa sebelum tindakan dilakukan
5. Melakukan pemasangan infuse dan kateter pada ibu
6. Memastikan ibu telah mencukur bulu pubis
7. Bantu mempersiapkan alat dan bahan untuk SC
8. Mendamping ibu untuk masuk ruang operasi
9. Menganjurkan ibu bersikap tenang dan selalu berdoa
10. Membantu ibu untuk naik ke meja operasi
11. Memberitahu ibu agar proses persalinan SC akan dilakukan
12. Membantu ibu untuk berbaring di meja operasi sebelum dilakukan anastesi lumbal V
13. Mengamati proses penyuntikkan anastesi spinal pada lumbal V
14. Mengamati proses operasi SC yang berlangsung yang dilakukan dokter obgyn dan tim
15. Memberitahu ibu bahwa operasi telah selesai
16. Mengevaluasi keadaan umum ibu, TTV, intake dan output
17. Melakukan pendokumentasian