Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

METABOLISME ZAT GIZI

OLEH:

NAMA: JUNIAR AVEYSTA ALDIN

NIM: 2023814021

KELAS: A

TEKNOLOGI REKAYASA PANGAN

TANAMAN PANGAN HORTIKULTURAL

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah  SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nyalah
sehingga, tugas ini dapat diselesaikan tanpa suatu halangan yang amat berarti. Tanpa
pertolongannya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan tugas makalah
ini dengan baik. Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Gizi
Makro dan Gizi Mikro”, yang disajikan berdasarkan referensi dari berbagai sumber. Tak
lupa juga penyusun  ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan dukungannya dalam pembuatan makalah ini
 Penyusun menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna, untuk itu
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran, baik dari dosen pembimbing maupun
teman-teman  atau pembaca agar makalah ini dapat lebih sempurna.
Semoga  makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca,
dan semoga dengan adanya tugas ini Allah SWT senantiasa meridhoinya dan akhirnya
membawa hikmah untuk semuanya.

Kupang, 12 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 

DAFTAR ISI............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang.............................................................................................................

B. Rumusan Masalah........................................................................................................ 

C. Tujuan........................................................................................................................... 

BAB II PEMBAHASAN

            A.Pengertian Gizi Makro dan Gizi Mikro........................................................................ 

            B. Macam-macam Gizi Makro dan Gizi Mikro................................................................. 

            C. Penyakit Akibat Kekurangan dan Kelebihan Gizi Makro dan Gizi Mikro.................. 

            D. Contoh Kasus Kekurangan Gizi di Indonesia.............................................................. 

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................................. 

B. Saran............................................................................................................................. 

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa dimana pertumbuhan pertumbuhan manusia, pada


masa ini terjadi pertahanan perubahan yang sangat cepat. Status kesehatan dan gizinya dapat
mudah terpengaruh oleh perubahan fisik karena pertumbuhanya. Masalah gizi tidak
ketidakseimbangan asupan kebutuhan, baik itu berupah masalah gizi lebih maupun kurang.
Masalah gizi pada remaja akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan remaja, misalnya
penurunan konsentrasi belajar resikoh melahirkan BBLR dan penurunan kesegaran jasmani
(permaisih, 2003). Masa pertumbuhan baik, secara fisik, yang ditandai perkembangan
jaringan dan perkembangan organ tubuh yang membuatnya lebih berisi, maupun secara,
kejiwaan yaitu kelebihan emosi karnah merupakan masa trsansisi dari jiwa anak anak
menuju dewasa (Garwati dan wijawati, 2010)

Salah satu perioritas pembangunan dibidang kesehatan ada upaya perbaikan gizi yang
berbasis pada sumber daya, kelembangan dan budaya lokal. Kurang gizi akan berdampak
pada penurun kualitas SDM yang dapat berakibat pada kegagalan pertumbuhan fisik,
perkembangan dan kecerdasan, menurut produktifitas meningkatkan kesakitan.
Pembangunan adalah “Mewujudkan keluarga mandiri sadfar gizi untuk mencapai status
gizi masayrakat / keluarga yang optima

Secara umum di indonesia terdapat dua masalah gizi utama, yaitu kurang gizi mikro
dan kurang gizi makro kurang gizi makro pada umumnya disebabkan oleh kekurangan
asupan dan protein dibandinkan kebutuhan yang menyebabkan ganguaan kesehatan
sedangan kurang gizi mikro disebabkan kurang gizi mikro ( Dinkes purworejo, 2006).

B.       Rumusan Masalah
1.        Apa yang dimaksud dengan zat gizi mikro?
2.        Apa saja macam-macam zat gizi mikro?
3.        Apa saja contoh penyakit akibat kekurangan dan kelebihan dari zat gizi mikro?   
4.        Bagaimana contoh kasus kekurangan gizi di Indonesia?                 
C.       Tujuan                      

1.        Untuk mengetahui yang dimaksud zat gizi mikro..


2.        Untuk mengetahui macam-macazat gizi mikro..
3.        Untuk mengetahui contoh penyakit akibat kekurangan zat gizi mikro.
4.        Untuk mengetahui contoh kasus kekurangan zat gizi dindonesia.     
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Gizi Makro dan Gizi Mikro


Gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan gram.
zar gizi makro dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar untuk menjalankan fungsinya
dalam tubuh. Zat-zat gizi makro terdiri dari zat gizi yang dapat menghasilkan kalori atau
energi. Zat – zat gizi yang termasuk ke dalam golongan zat gizi makro adalah karbohidrat,
lemak, dan protein.
Gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit tapi
ada dalam makanan. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi mikro adalah mineral dan
vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan mg untuk sebagian besar mineral dan vitamin.

B.     Macam-macam Gizi Makro Dan Gizi Mikro

 Gizi Makro

a).     Karbohidrat
Secara umum karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon,
Hidrogen dan Oksigen. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino
dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan
makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan.
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi manusia. Walaupun jumlah kalori
yang dihasilkan hanya 4 kalori dari 1 gram karbohidrat, namun bila dibanding protein dan
lemak, karbohidrat merupakan sumber kalori yang lebih mudah didapat. Tinggi rendahnya
aktifitas seseorang, maka akan berbeda kebutuhan karbohidratnya. Bagi orang dewasa yang
bekerja tidak terlalu berat, kebutuhan tubuh rata-rata akan karbohidrat antara 8 sampai 10
gram untuk tiap kilogram berat badan setiap hari. Disamping itu beberapa golongan
karbohidrat mengandung serat (dietary fiber) yang berguna bagi pencernaan.

  Fungsi karbohidrat
1.      Karbohidrat merupakan  sumber energi tubuh dan sumber  utama   bahan bakar untuk
otak, otot rangka selama latihan, eritrosit, leukosit dan medulla renal.
2.      Cadangan tenaga bagi tubuh.
3.      Melancarkan sistem pencernaan dan membantu pengeluran feses, karbohidrat
membantu pengeluaran feses dengan cara peristaltik usus.
4.      Mengoptimalkan fungsi protein.
5.      Mengatur metabolisme lemak.
6.      Karbohidrat sebagai pemanis alami.
  Sumber karbohidrat
1.      Beras merah
Kandungan tinggi seratnya yang membuat nasi merah dianggap sebagai sumber
karbohidrat yang baik dan sehat. Beras merah juga bisa mengurangi kolesterol jahat “LDL”
tanpa mengurangi kolesterol baik “HDL”. Makan dua porsi atau lebih beras merah juga
mengurangi resiko diabetes.
2.      Ubi jalar     
Ubi jalar adalah sumber karbohidrat yang sehat untuk penderita sakit maag, diabetes,
masalah berat badan dan radang sendi. Ubi jalar juga kaya akan beta-karoten yang merupakan
antoiksidan yang banyak ditemukan pada sayuran berdaun hijau.
3. Kentang, singkong, sagu, gandum, jagung.

b).     Protein 
Sumber energi dari protein adalah 4 kkal/g. Bentuk protein yang paling sederhana
adalah asam amino esensial yang  diperlukan  tubuh namun  tubuh tidak mampu mensintesis.
Sedangkan, asam amino non esensial adalah asam amino yang diperlukan tubuh dan dapat di
produksi oleh tubuh.
  Fungsi Protein
Ada delapan  kategori  fungsi  protein  yang  terdiri  atas :
1.      Membangun  jaringan  tubuh  yang  baru
Protein dibutuhkan untuk anabolisme karena unsur gizi ini merupakan konstituen semua
sel dan jaringan tubuh .
2.      Memperbaiki  jaringan tubuh
Katabolisme yang terus berlangsung pada semua protein tubuh memerlukan resintesis
protein  yang  baru  dari  asam-asam  amino.
3.      Menghasilkan  senyawa  esensial
Asam amino dan protein merupakan konstituen hormone, enzim dan secret tubuh
lainnnya.
4.      Mengatur  tekanan osmotik

  Jenis – jenis protein
Berdasarkan fungsinya, protein dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
1.      Protein lengkap (complete protein )
Berfungsi untuk pertumbuhan, penggantian hubungan yang rusak dan aus, dan untuk
keperluan lain seperti, pembentukan enzim, hormone, antibody, serta energi jika dperlukan.
Telur dan susu merupakan contoh protein lengkap yang mengandung asam amino esensial
dengan jumlah yang mencukupi kebutuhan bagi pertumbuhan.
2.      Protein setengah lengkap ( half-complete protein )
Juga memiliki semua fungsi diatas diatas kecuali fungsi untuk pertumbuhan karena
asam-asam amino yang dikandungnya tidak cukup bagi permbentukan jaringan tubuh yang
baru. Contoh nya adalah makanan sumber protein hewani lainnya diluar telur dan susu seperti
daging, ikan, serta ayam.
3.      Protein tidak lengkap (incomplete protein)
Protein plasma (albumin) menjaga keberadaan air dalam plasma darah dan demikian
akan mempertahankan volume darah serta mencegah  penimbunan cairan dalam  jaringan
(edema)  atau rongga  tubuh  (asites, hidrotorak ,  dll).
4.      Mengatur  keseimbangan  cairan  elektrolit dan  asam -  basa.

  Sumber protein
Dalam kualifikasi protein berdasarkan sumbernya, telah kita ketahui protein hewani
dan protein nabati. Sumber protein hewani dapat berbentuk daging, hati, dan Susu. Ikan,
kerang-kerangan dan jenis udang merupakan kelompok sumber protein yang baik, karena
mengandung sedikit lemak, tetapi ada yang alergi  terhadap  beberapa jenis  sumber  protein
hasil  laut ini. Ayam dan jenis burung lain serta telurnya juga merupakan sumber protein
hewani yang berkualitas baik, harus diperhatikan bahwa telur bagian kuningnya mengandung
banyak kolesterol, sehingga baiknya ditinggalkan pada diet rendah kolesterol. (Sediaoetama
Achmad Djaeni.2000).
Umumnya merupakan jenis-jenis makanan sumber protein nabati seperti kacang-
kacangan dan biji-bijian atau sereal. Jenis protein ini tidak dapat digunakan untuk
pertumbuhan dan penggantian jaringan rusak atau aus, karena jenis-jenis asam amino asam
esensialnya tidak  lengkap.

  Jenis – jenis protein
Berdasarkan fungsinya, protein dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
1.      Protein lengkap (complete protein )
Berfungsi untuk pertumbuhan, penggantian hubungan yang rusak dan aus, dan untuk
keperluan lain seperti, pembentukan enzim, hormone, antibody, serta energi jika dperlukan.
Telur dan susu merupakan contoh protein lengkap yang mengandung asam amino esensial
dengan jumlah yang mencukupi kebutuhan bagi pertumbuhan.
2.      Protein setengah lengkap ( half-complete protein )
Juga memiliki semua fungsi diatas diatas kecuali fungsi untuk pertumbuhan karena
asam-asam amino yang dikandungnya tidak cukup bagi permbentukan jaringan tubuh yang
baru. Contoh nya adalah makanan sumber protein hewani lainnya diluar telur dan susu seperti
daging, ikan, serta ayam.
3.      Protein tidak lengkap (incomplete protein)
Umumnya merupakan jenis-jenis makanan sumber protein nabati seperti kacang-
kacangan dan biji-bijian atau sereal. Jenis protein ini tidak dapat digunakan untuk
pertumbuhan dan penggantian jaringan rusak atau aus, karena jenis-jenis asam amino asam
esensialnya tidak  lengkap.

c).     Lemak
Lemak merupakan nutrisi yang paling berkalori, yaitu 9 kkal/g. Lemak tersusun dari
karbon, hidrogen dan oksigen. Terbentuk dari 95% asam lemak & gliserol. Lemak
merupakan sumber energi selain karbohidrat dan protein. Dengan adanya kelebihan konsumsi
lemak yang tersimpan sebagai cadangan energi, maka jika seseorang berada dalam kondisi
kekurangan kalori, maka lemak merupakan cadangan pertama yang akan digunakan untuk
mendapatkan energi setelah protein. Oleh karena itu, dengan adanya cadangan lemak, maka
penggunaan protein sebagai energi akan dapat dihemat. Namun, hal ini tentu saja hanya
bersifat sementara.
Lemak cadangan ini terutama disimpan di bawah kulit, di sekitar otot. Selain itu,
terdapat pula simpanan lemak di sekitar jantung, paru-paru, ginjal dan organ tubuh
lainnya. Kumpulan lemak disekitar ginjal ini mempunyai kegunaan khusus, yaitu untuk
menjaga agar ginjal tidak mudah berpindah tempat. Cadangan lemak seperti ini tidak
digunakan sebagai cadangan kalori, kecuali dalam keadaan yang benar-benar
memaksa. Lemak dasar tersusun atas trigliserida dan asam lemak.
Asam lemak dibagi 2 yaitu :
1.      Asam lemak jenuh, contohnya : lemak hewan.
2.      Asam lemak tak jenuh, contohnya : lemak sayuran.

  Fungsi lemak
Fungsi lipida antara lain (soendoro, 1981) :   
1.      Penyimpan energi dan transport.
2.      Struktur membran.
3.      Kulit pelindung, komponen dinding sel.
4.      Penyampai kimia.

 Gizi Mikro

a).     Vitamin

Istilah vitamine atau vitamin pada mulanya dikenalkan oleh seorang


ahli kimia Polandia yang bernama Funk. Vitamin merupakan suatu molekul organik yang
sangat diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin
tidak dapat dihasilkan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu harus
diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Terkecuali pada vitamin D, yang dapat
dibentuk dalam kulit jika kulit mendapat sinar matahari.
         Vitamin A (retinol  , retinal, asam retinoat).
Retinal adalah komponen dari fotoreseptor (sel-sel saraf yang peka terhadap cahaya)
dalam retina mata. Bentuk lain dari vitamin A (asam retinoat) yang berperan dalam menjaga
kesehatan kulit, lapisan paru-paru, usus dan saluran kemih. Sumber vitamin A antara lain
susu murni, Telur, Sayuran berdaun hijau,  buah-buahan, minyak ikan dan hati. Pada
umumnya sayuran dan buah-buahan yang berwarna banyak mengandung karotin. Ada
hubungan langsung antara derajat kehijauan sayuran dengan kadar karoten. Semakin hijau
daun tersebut semakin tinggi kadar karotennya, sedang daun-daun yang pucat seperti selada
dan kol, labu siam, miskin akan karoten.
Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa kemampuan tubuh menyerap karoten
yang berasal dari sayuran hanya 33 – 58% atau rata-rata 50%. Tidak semua karoten yang
terserap tersebut dapat diubah menjadi vitamin A.

  Fungsi vitamin A bagi tubuh


1.      Sebagai bahan untuk membuat rodopsin yang diperlukan dalam proses penglihatan.
2.      Untuk pemeliharaan jaringan pelapis.
3.      Untuk membantu proses pertumbuhan tubuh.

4.      Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan epitel (menjaga integritas retina).

5.      Sebagai fungsi imun.

         Vitamin D            
Tidak seperti halnya vitamin-vitamin lain, vitamin D dapat disintesis dalam tubuh
manusia dan hewan dalam bentuk vitamin D2. laju sintesis vitamin D dalam kulit tergantung
jumlah sinar matahari yang diterima serta konsentrasi pigmen di kulit. Agar tubuh tidak
kekurangan vitamin D, maka dianjurkan untuk selalu memanfaatkan sinar matahari untuk
kesehatan, terutama di pagi hari Dikenal 4 macam vitamin D, yaitu vitamin D2, D3, D6, dan
D4. Vitamin D1 tidak ada. Vitamin D2 terdapat di dalam tumbuhtumbuhan dan disebut
kalsiferol, sedangkan vitamin D3 terdapat didalam tubuh hewan tekenal dengan nama
ergosterol yang apabila terkena sinr matahari ( sinar ultra violet ) akan berubah menjadi
vitamin D aktif.
Peranan vitamin D sangat penting bagi metabolisme kalsium dan fosfor. Dengan
adanya vitamin D, absorpsi kalsium oleh alat pencernaan akan diperbaiki, Kalsium dan fosfor
dari tulang dimobilisasi.
         Vitamin E (Tokoferol)
Vitamin E adalah vitamin yang larut dalam lemak. Artinya, vitamin ini terdapat dalam
bagian makanan yang berminyak. Vitamin E didalam tubuh hanya dapat dicerna oleh
empedu, di hati karena tidak larut dalam air. Vitamin E banyak tersedia dalam minyak yang
dihasilkan dari biji-bijian, seperti : minyak kacang, minyak kulit gandum, minyak jagung dan
minyak biji bunga matahari. Selain itu, vitamin E juga terdapat pada sayuran hijau, sereal,
hati, kuning telur, lemak susu, kacang-kacangan dan mentega.
         Vitamin K
Vitamin K disebut juga vitamin koagulasi. Vitamin K penting dalam pembekuan
darah, karena vitamin ini mempengaruhi pembentukan protrombin dalam hati.
b).     Mineral
Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96% terdiri dari bahan organik dan air.
Sisanya terdiri dari unsur-unsur mineral.Sampai saat ini telah diketahui beberapa unsur
mineral yang berbeda jenisnya dan diperlukan manusia agar dapat sehat dan tumbuh dengan
baik.
Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro
adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang cukup besar lebih dari 100 mg
sehari antara lain natrium (Na), klorin (Cl), kalium (K), kalsium (Ca), fosfor (P),
magnesium (Mg) dan sulfur (S). Fungsi dari mineral makro berperan dalam keseimbangan
cairan tubuh, untuk transmisi saraf dan kontraksi otot, memberi bentuk (struktur) kepada
tulang, dan memegang peranan khusus di dalam tubuh.

C.    Penyakit Akibat Kekurangan dan Kelebihan Gizi Makro dan Gizi Mikro

Penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan akibat dari kelebihan atau


kekurangan zat gizi dan yang telah merupakan masalah kesehatan masyarakat, khususnya di
Indonesia, antara lain sebagai berikut :
1.      Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP)
Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori atau
karbohidrat dan protein dengan kebutuhan energi atau terjadinya defisiensi atau defisit energi
dan protein. Pada umumnya anak Balita merupakan kelompok umur yang paling sering
menderita akibat kekurangan gizi. Apabila konsumsi makanan tidak seimbang dengan
kebutuhan kalori maka akan terjadi defisiensi tersebut (kurang kalori dan protein)
Jenis KKP atau PCM di kenal dalam 3 bentuk yaitu :
  Kwashiorkor
Kata “kwashiorkor” berasal dari bahasa Ghana-Afrika yang berati “anak yang
kekurangan kasih sayang ibu”. Kwashiorkor adalah salah satu bentuk malnutrisi protein berat
yang disebabkan oleh intake protein yang inadekuat dengan intake karbohidrat yang normal
atau tinggi.

  Marasmus
Marasmus adalah berasal dari kata Yunani yang berarti kurus-kering. Sebaliknya
walau asupan protein sangat kurang, tetapi si anak masih menerima asupan hidrat arang
(misalnya nasi ataupun sumber energi lainnya). Marasmus disebabkan karena kurang kalori
yang berlebihan, sehingga membuat cadangan makanan yang tersimpan dalam tubuh terpaksa
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup.
Penderita marasmus yaitu penderita kwashiorkor yang mengalami kekurangan
protein, namun dalam batas tertentu ia masih menerima “zat gizi sumber energi” (sumber
kalori) seperti nasi, jagung, singkong, dan lain-lain. Apabila baik zat pembentuk tubuh
(protein) maupun zat gizi sumber energi kedua-duanya kurang, maka gejala yang terjadi
adalah timbulnya penyakit KEP lain yang disebut marasmus.

  Marasmus-Kwashiorkor
Gambaran dua jenis gambaran penyakit gizi yang sangat penting. Dimana ada
sejumlah anak yang menunjukkan keadaan mirip dengan marasmus yang di tandai dengan
adanya odema, menurunnya kadar protein (Albumin dalam darah), kulit mongering dan
kusam serta otot menjadi lemah.

D.    Contoh Kasus Kekurangan Gizi di Indonesia


Padang Ekspres (Sabtu, 01/09/2012 12:07 WIB) ZIKRINIATI ZN – Pariaman
PARIAMAN, 31/8 - BOCAH MARASMUS. Alisya Prima Siska (6), bocah penderita
marasmus terbaring lemah di bangsal anak, RSUD Pariaman, Sumbar, Kamis (30/8) malam.
Alisya yang memiliki berat hanya 7 kg itu divonis dokter menderita marasmus komplikasi
dengan penyakit lain, yakni TBC, anemia, penyakit kulit, cacingan dan mal-nutrisi, hal
tersebut terjadi akibat kondisi ekonomi orang tuanya lemah. FOTO ANTARA/Iggoy el
Fitra/ed/Spt/12.
BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Zat gizi (nutrient) merupakan unsur – unsur yang terdapat dalam makanan dan
diperlukan oleh tubuh untuk berbagai keperluan seperti menghasilkan energi, dan mengganti
jaringan rusak, memproduksi subtansi tertentu misalnya enzim, hormon dan antibodi.
Menurut banyaknya konsumsi yang kita lakukan, zat gizi dibagi menjadi gizi makro dan gizi
mikro. Gizi makro adalah zat gizi yang paling besar di perlukan oleh tubuh kita, terdiri dari
karbohidrat, lemak, dan protein. Sedangkan, gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh
dalam jumlah kecil, terdiri dari mineral dan vitamin.  
Dalam melaksanakan fungsinya di dalam tubuh, zat-zat gizi saling berhubungan erat
sekali, sehingga terdapat saling ketergantungan. Gangguan atau hambatan pada metabolisme
sesuatu zat gizi akan memberikan pula gangguan atau hambatan pada metabolisme zat gizi
lainnya (Achmad, 2010). Kekurangan dan kelebihan zat gizi dapat menyebabkan terjadinya
berbagai macam penyakit. Apapun bentuk zat gizi, bila dalam jumlah cukup dan seimbang,
tentu akan bermanfaat. Gizi baik akan dicapai dengan memberi makanan yang seimbang
dengan tubuh menurut kebutuhan.
Masalah kekurangan gizi merupakan masalah yang terus meningkat di Indonesia.
Banyaknya kasus kekurangan gizi yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
kekurangan pangan akibat masalah ekonomi, penyakit infeksi seperti cacingan, lingkungan
yang kurang bersih serta penyebab tidak langsung lainnya seperti pola asuh orang tua.
Zat gizi (nutrient) merupakan unsur – unsur yang terdapat dalam makanan dan
diperlukan oleh tubuh untuk berbagai keperluan seperti menghasilkan energi, dan mengganti
jaringan rusak, memproduksi subtansi tertentu misalnya enzim, hormon dan antibodi.
B.    Saran
Zat gizi yang terdapat dalam berbagai bahan pangan (makanan dan minuman) yang
dikonsumsi sehari-hari, baik gizi makro maupun gizi mikro harus dipenuhi secara cukup dan
seimbang sesuai kebutuhan tubuh. Hal tersebut harus diperhatikan agar tubuh tidak
kekurangan dan kelebihan salah satu zat gizi. Untuk memenuhi gizi yang cukup dan
seimbang tersebut maka, manusia tidak boleh bergantung pada satu jenis pangan saja, tapi
harus mengkonsumsi makanan yang beragam jenisnya karena konsumsi gizi makanan pada
seseorang dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan. Hal itu tidak terlepas dari peran
pemerintah, petugas kesehatan maupun masyarakat agar selalu memperhatikan tingkat
pemenuhan gizi setiap individu sehingga, kasus masalah gizi yang terjadi dapat berkurang
dan teratasi.
DAFTAR PUSTAKA

http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/04/zat-zat-gizi-yang-dibutuhkan-tubuh.html/6
April 2014
http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/04/fungsi-zat-gizi-dan-sumbernya-dalam.html/6
April 2014
http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/04/fungsi-zat-gizi-dan-sumbernya-dalam.html/6 
April 2014
http://id.shvoong.com/exact-sciences/1998456-macam-macam-mineral-sumber-dan/6 April
2014
http://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/masalah-gizi-kurang-dan-gizi-
buruk.html/10 April 2014
http://rizalensyamada.blogspot.com/2013/01/makalah-ilmu-gizi.html/10 April 2014
http://apmbengkulu.blogspot.com/2013/11/makalah-kimia-karbonhidrat-lemak-
dan.html#.U0ZA991KNBQ/10 April 2014
http://infobundakita.blogspot.com/2010/06/penyakit-yang-timbul-akibat.html/12 April 2014
http://massofa.wordpress.com/2009/01/13/ilmu-gizi/12 April 2014
http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=34027/12 April 2014
http://www.antarafoto.com/peristiwa/v1346380552/bocah-marasmus/12 April 2014

Anda mungkin juga menyukai