Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK DENGAN KEKURANGAN KALORI PROTIN (KKP)

NAMA:

DOSEN PENGAMPU:

UlfiaFitriani, S.Kep., Ns., M.Kep.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS dr. SOEBANDI
JEMBER 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tentang “ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ANAK DENGAN KEKURANGAN KALORI PROTEIN”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaik makalah ini. Kami
berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca.

Jember, 31 Mei 2023

penulis

2
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................

1.1 LatarBelakang..........................................................................................
1.2 Tujuan Penulisan......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................

2.1 Definisi...................................................................................................

2.2 Etiologi...................................................................................................

2.3 Patofisiologi............................................................................................

2.4 Tanda dan Gejala....................................................................................

2.5 PemeriksaanPenunjang...........................................................................

2.6 Penatalaksanaan Medis...........................................................................

BAB III PATHWAY...................................................................................................

BAB IV KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN.......................................................

3.1...................................................................................................................
Pengkajian................................................................................................
3.2................................................................................................................... Analisa
Data..........................................................................................................
3.3................................................................................................................... Diagnosa
Keperawatan.............................................................................................
3.4................................................................................................................... Intervensi
..................................................................................................................
3.5................................................................................................................... Evaluasi
..................................................................................................................

BAB V PENUTUP.....................................................................................................

3
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


KKP adalahbentukmalnutrisikalori protein yang
terutamaakibatkekurangankalori yang berat dan
kronisterutamaterjadiselamatahunpertamakehidupan dan mengurusnya lemak
bawahkulit dan otot. Energi yang diperoleh oleh tubuhbukanhanyadiperolehdari
proses katabolismezatgizi yang tersimpandalamtubuh, tetapi juga berasaldarienergi
yang terkandungdalammakanan yang kitakonsumsi.
Fungsiutamakarbohidratadalahsebagaisumberenergi,
disampingmembantupengaturanmetabolisme protein.
Malnutrisiyaitusuatukondisidimanapenderitamengalamipenurunanberat badan
lebihdari 10% dariberat badan sebelumnyadalam 3 bulanterkhir. Kriteria lain yang
digunakanadalahapabilasaatpengukuranberat badan kurangdari 90% berat badan ideal
berdasarkantinggi badan. Malnutrisijenis marasmus adalahsuatubentukmalgizi protein
dan energikarenakelaparan, dan semuaunsur diet kurang.
Di Indonesia masalahmalnutrisiataugiziburukmasihmenjadi salah
satumasalahkesehatanmasyarakat yang utama. MenurutRiskesdastahun 2013
tercatatsekitar 4,6 jutadiantara 23 jutaanak di Indonesia mengalamigiziburuk dan
kurang. BerdasarkanProfil Kesehatan ProvinsiJawa Tengah mencatatjumlahbalita
yang mengalamigiziburuk pada tahun 2012 berjumlah 3.514, telahmenurun 0,18%
dibandingkantahun 2009 yang berjumlah 5.249.

1.2 TUJUAN
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. DEFINISI
Kekurangankalori protein adalahdefisiensigiziterjadi pada anak yang
kurangmendapatmasukanmakanan yang cukupbergizi, atauasupankalori dan
proteinkurangdalamwaktu yang cukup lama (Ngastiyah, 1997).
Kurang kalori protein (KKP) adalahsuatupenyakitgangguangizi
yangdikarenakanadanyadefisiensikalori dan protein dengantekanan yang bervariasipada
defisiensi protein maupunenergi (Sediatoema, 1999).

2.2. ETIOLOGI
Etiologi malnutrisi dapat primer yaitu apabila kebutuhan individu yang sehat akan
protein, kalori atau keduanya, tidak dipenuhi oleh makanan yang adekuat, skunder, akibat
adanya penyakit yang menyebabkan asupan suboptimal, gangguan penyerapan dan
pemakaian nutrient, atau peningkatan kebutuhan karena terjadinya hinglangnya nutrient
atau keadaan stress. Kekurangan kalori protein merupakan penyakit energy terpenting di
Negara yang sedang berkembang dan salah satu penyebab utama mobilitas dan moralitas
pada masa kanak-kanak diseluruh dunia. Penyebab langsung dari KKP adalah defisiensi
kalori protein dengan berbagai tekanan, sehingga terjadi spectrum gejala-gejala dengan
berbagai nuansa dan melahirkan klasifikasi klinik (kwashiorkor, marasmus, marasmus
kwashiorkor). Penyebab tak langsung dari KKP sangat banyak sehingga penyakit ini
disebut dengan multifaktoral.

2.3. PATOFISIOLOGI
Kurang kalori protein akan terjadi manakala kebutuhan tubuh akan kalori, protein, atau
keduanya tidak tercukupi oleh diet. Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu
berusaha untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energy.
Kemampuan tubuh untukmempergunakan karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal
yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan, karbohidrat (glukosa) dapat
dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahanbakar, sayangnya kemampuan tubuh
untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga setelah 25 jam sudah dapat terjadi

6
kekurangan. Akibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan
menghasilkan asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat dihepar dan ginjal. Selama
puasa jaringan lemak di pecah menjadi asam lemak, gliserol dank ton bodies sebagai
sumber energy kalau kekurangan makanan ini berjalan menahun. Tubuh akan
mempertahankan diri jangan sampai memcah protein lagi setelah kira kira kehilangan
separuh dari tubuh. (Arisman, 2012)

2.4. TANDA DAN GEJALA


1. KKP ringan
a. Pertumbuhan linear terganggu
b. Peningkatan berat badan berkurang, terhenti, bahkan turun
c. Ukuran lingkar atas lengan menurun
d. Maturasi tulang terlambat
e. Ratio berat terhadap tinggi normal atau cenderung menurun
f. Anemia ringan atau pucat
g. Aktifitas berkurang
2. KKP berat
a. Gangguan pertumbuhan
b. Mudah sakit
c. Kurang cerdas
d. Jika berkelanjutan menimbulkan kematian

2.5. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Menurut WHO untukpemeriksaanataupengkajian pada pasiendengankekurangankalori
protein (KKP) sebagaiberikut:
1. PemeriksaanFisik
a. Kajitanda-tanda vital.
b. Kajiperubahan status mental, pada anakapakahanaknampakcengengatauapatis
c. Pengamatantimbulnyagangguan gastrointestinal,
untukmenentukankerusakanfungsihati, pankreas dan usus.
d. Menilaisecaraberkelanjutanadanyaperubahanwarnarambut dan keelastisankulitdan
membranmukosa.
e. Pengamatan pada output urine.
f. Kajiperubahanpolaeliminasi.

7
g. Perhatikanapakahadaditemukangejalasepertidiare, perubahanfrekuensiBAB. dandi
tandaiadanyakeadaanlemas dan konsistensi BAB cair.
h. Kajisecaraberkelanjutanasupanmakanantiaphari.
i. Perhatikanapakahadadijumpainyagejalamual dan muntah dan
biasanyaditandaidenganpenurunanberat badan.
j. Pengkajianpergerakananggotagerak/
aktivitasanakdenganmengamatitingkahlakuanakmelaluirangsang
2. Kemudianuntukmenegakkan diagnose pada KekuranganKalori Protein ini juga
bisadidukungdenganpemeriksaanpenunjang:
a) PemeriksaanLaboratorium
- Pemeriksaandarahtepiuntukmemperlihatkanapakahdijumpai anemia
ringansampaisedang, umumnyapada KKP dijumpaiberupa anemia
hipokronikataunormokromik
- Pada uji faalhati :Pada pemeriksaan uji faalhatitampaknilai albumin
sedikitatauamatrendah, trigliserida normal, dan kolesterol normal
ataumerendah.
- Kadar elektrolit K rendah, kadar Na. Zn dan Cu bisa normal ataumenurun.
- Kadar gula darahumumnyarendah. (normalnya Gula darahpuasa :
70-110mg/dl, Waktu tidur: 110-150 mg/dl, 1 jam setelahmakan< 160 mg/dl, 2
jamsetelahmakan: < 125 mg/dl
- Asam lemak bebas normal ataumeninggi.
- Nilai heta lipoprotein tidakmenentu, dapatmerendahataumeninggi.
- Kadar hormon insulin menurun, tetapihormonpertumbuhandapat
normal,merendahmaupunmeninggi.
- Analisisasam amino dalam urine menunjukkankadar 3-metil
histidinmeningkatdan indekshidroksiprolinmenurun.
- Pada biopsihatihanyatampakperlemakan yang ringan,
jarangdijumpaidengankasusperlemakanberat.
- Kadar imunoglobulin serum normal, bahkandapatmeningkat.
- Kadar imunoglobulin A sekretori rendah.
- Penurunan kadar berbagai enzime dalam serum seperti amilase, esterase, kolin
esterase, transaminase, dan fosfatase alkali, aktifitas enzime pankreas dan
xantinoksidaseberkurang.
- Defisiensiasamfolat, protein, besi.

8
- Nilai enzim urea siklasedalamhatimerendah, tetapikadarenzimpembentukasam
amino meningkat.
b) PemeriksaanRadiologik
- Pada pemeriksaanradiologiktulangmemperlihatkan osteoporosis ringan
2.6. PENATALAKSANAAN MEDIS
1) Penatalaksanaankurangkalori protein:
a. Diittinggikalori, protein, mineral dan vitamin
b. Pemberianterapicairan dan elektrolit
c. Penanganandiarebilaada: cairan, antidiare, dan antibiotic

2) Penatalaksanan KKP beratdirawatinapdenganpengobatanrutin:


a) Atasiataucegahhipoglikemi
Periksakadar gula darahbilaadahipotermi (suhuskala< 35 derajatcelciulsuhurektal
35,5 derajatcelcius). Pemberianmakanan yang
lebihseringpentinguntukmencegahkeduakondisitersebut. Bila kadar gula darah di
bawah 50 mg/dl, berikan:
1. 50 mlbolusglukosa 10% ataularutansukrosa 10% (1 sdt gula dalam 5adm air)
secara oral atau sonde/pipa nasogastric
2. Selanjutnyaberikanlanjutantersebutsetiap 30 menitselama 2 jam(setiap kali
berikanbagiandarijatahuntuk 2 jam)
3. Berikanantibiotik d. Secepatnyaberikanmakanansetiap 2 jam, siangdan malam
b) Atasiataucegahhipotermi bilasuhurektal< 35.5 derajatcelcius :
1. Segeraberikanmakanancair / formula khusus (mulaidenganrehidrasibila perlu)
2. Hangatkananakdenganpakaianatauselimutsampaimenutupkepala,letakkandekat
lampuataupemanas (jangangunakanbotol air panas)ataupelukanak di dasaibu,
selimuti.
3. Berikanantibiotik d. Suhudiperiksasampaimencapai> 36,5 derajatcelcius
c) Atasiataucegahdehidrasi
Janganmengunakanjalurintravenauntukrehidrasikecualikeadaansyok/rentan.
Lakukanpemberianinfusdenganhati-hati, tetesanpelan-
pelanuntukmenghindaribebansirkulasi dan jantung. Gunakanlarutan garam
khususyaituresomal (rehydration Solution for malnutrition ataupengantinya).
Anggapsemuaanak KKP
beratdengandiareencermengalamidehidrasisehinggaharusdiberikan :

9
1. CairalResomal/pengantinyasebanyak 5ml/kgBBsetiap 30 menitselama2 jam
secara oral ataulewat pipa nasogastric
2. Selanjutnyaberi 5-10 ml/kgBB/jam selama 4-10 jam berikutnya :jumlah yang
tepatharusdiberikantergantungberapabaanyakanakmenginginkannntya dan
banyaknyakehilangancairanmelaluitinja dan muntah.
3. GantiResomal/penganti pada jam ke-6 dan ke-10 dengan
formulaskhusussejumlah yang sama, bilakeadaanrehidrasimenetap/stabil.
4. Selanjutnyamulaiberi formula khusus.
d) Koreksigangguankeseimbanganelektrolit
Pada senua KKP beratterjadikelebihan natrium tubuh, walaupunkadar Na plasma
rendah. Defisiensi kalium (K) dan magnesium (Mg)mseringterjadi dan paling
sedikitperlu 2 mingguuntukpemulihan. Ketidakseimbanganiniikutandil pada
terjadinya edema (janganobatidenganpemberiandiuretik). Berikan :
1. Tambahkan K2-4 mEq/kgBB/hari (=150-300mg KCL/kgBB/hari)
2. Tambahkan Mg 0,3-0,6 mEq/kgBB/hari (-7,5-15mgKCL/kgBB/hari)
3. Siapkanmakanantanpa beri garam

10
BAB III

PATHWAY

11
BAB IV

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

3.1. PENGKAJIAN
3.2. ANALISA DATA
3.3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3.4. INTERVENSI
3.5. EVALUASI

BAB V

PENUTUP

12
4.1. KESIMPULAN
KKP merupakan masalah gizi utama di indonesia KKP disebabkan karena defisiensi
makro nutrion (zat gizi makro ). Meski pun saat ini terjadi masalah dengan defisiensi
macro nutrion namun di beberapa daerah di prevalensi kep masih tinggi sehingga
memerlukan penanganan yang intensif dalam penurunan prevalensi.
Kurang kalori protein akan terjadi manakala kebutuhan tubuh akan kalori. protein, atau
keduanya tidak tercukupi oleh diet. Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu
berusaha untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi.
Kemampuan tubuh untuk mempergunakan karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal
yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan, karbohidrat (glukosa) dapat
dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan bakar.

DAFTAR PUSTAKA

Irianto. Kus dan Kusno Waluyo. 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung :YramaWidya.
Tim Penyusun Pusat Kamus. 2007. Kamus Besar

13
Depkes RI. (1999).Rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010. Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai