Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA PASIEN DENGAN KEKURANGAN KALORI PROTEIN

Dosen Pembimbing : Ns.Wahyuningsih,M.Kep

DISUSUN OLEH :

1. PUPUT LARASATI (2205015)


2. PUTRI MELLANI AGUSTIN (2205016)
3. ADELINE KHOLIFATUL S (2205023)

PROGAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN, BISNIS DAN TEKNOLOGI

SEMESTER GANJIL

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat nya sehingga makalah yang
berjudul “Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Kekurangan Kalori Protein” ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terima kasih, dan harapan
saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya saya berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Waasalamualaikum Wr.Wb

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 2

DAFTAR ISI ......................................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB I ................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ................................................................................................................ 4

1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 5

1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 5

BAB II .................................................................................................................................. 6

PEMBAHASAN ................................................................................................................... 6

2.1 Etiologi ........................................................................................................................ 6

2.2 Tanda dan gejala .......................................................................................................... 7

2.3 Patofisiologi ................................................................................................................ 8

2.4 Pathway Kekurangan Kalori Protein ............................................................................ 9

2.5 Komplikasi KKP.......................................................................................................... 9

2.6 Pemeriksaan penunjang.............................................................................................. 10

2.7 Penatalaksanaan ......................................................................................................... 10

2.8Asuhan Keperawatan Anak pada KKP ........................................................................ 10

2.8.1 Diagnosa Keperawatan Pada Pasien KKP ............................................................ 10

2.8.2 Tujuan Keperawatan dan Kriteria Hasil (SLKI) ................................................... 11

2.8.3 Intervensi Keperawatan ....................................................................................... 12

BAB III ............................................................................................................................... 15

PENUTUP .......................................................................................................................... 15

KESIMPULAN ............................................................................................................... 15

SARAN ........................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan gizi merupakan kebutuhan dasar manusia, sejak janin dalam kandungan, bayi,
balita, remaja, dewasa sampai usia lanjut memerlukan kesehatan dan gizi merupakan
kebutuhan dasar manusia. Sejak janin dalam kandungan yang optimal. Karena itu, setiap
kegiatan yang mulia dan memiliki dampak besar denagn kesejahteraan umat manusia
(Kemenkes, 2018)
Kekurangan kalori protein atau kekurangan energi protein adalah keadaan kurang gizi
yang disebabkan rendahnya konsumsi dari energi protein dalam makanan sehari-hari
sehingga tidak memenuhi Angka Kebutuhan Gizi (AKG). Disebut KKP apabila berat
badan kurang 80% indeks berat badan menurut WHO-NCHS (Waspadji, 2013).
Pada tahun 2016, diperkiraan 155 juta anak dibawah usia 5 tahun menderita sunting
(masalah kurang gizi kronis), sementara 41 juta kelebihan berat badan. Sekitar 45%
kematian diantara anak-anak dibawah usia 5 tahun terkait dengan kekurangan gizi (WHO,
2017).
Secara klinis gizi buruk terbagi menjadi kwasiorkor, marasmus dan marasmik-
kwasiorkorkor, walau pada tatalaksananya tidak ada perbedaan kecuali pengurangan
jumlah cairan yang diberikan pada fase stabilisasi bila terdapat edema berat.
Dilihat dari penyebabnya, maramus merupakan hasil kumulatif masukan energi dan
protein yang tidak adekuat yang terjadi selain karena kurangnya asupan makanan, juga
berkaitan dengan respontubuh terdapat adanya infeksi dan stres oksidatif (Utama &
Herqutanto, 2014)
Masalah gizi di Indonesia terutama di beberapa wilayah di bagian Timur seperti NTT
dinilai masih tinggi. Namun, secara nasional status gizi di Indonesia menglami perbaikan
yang signifikan. Sebagai contoh provinsi NTT penurunan prevalensi stunting sebanyak
9,1% hampir 2% pertahun penurunan. Perbaikan status gizi nasional dapat dilihat
berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2018.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari KKP?
2. Bagaimana etiologi dari KKP?
3. Apa saja tanda dan gejala dari KKP?
4. Bagaimana patofisiologi dari KKP?
5. Bagaimana pathway dari KKP?
6. Bagaimana komplikasi dari KKP?
7. Apa saja pemeriksaan penunjang dari KKP?
8. Bagaimana penatalaksanaan dari KKP?
9. Bagaimana asuhan keperawatan anak pada KKP?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari KKP
2. Untuk mengetahui etiologi dari KKP
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari KKP
4. Untuk mengetahui patofisiologi dari KKP
5. Untuk mengetahui pathway dari KKP
6. Untuk mengetrahui komplikasi dari KKP
7. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang dari KKP
8. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari KKP
9. Untuk mengetahui asuhan keperawatan anak pada KKP

5
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definsi

Kurang protein kalori (KKP) merupakan suatu penyakit gangguan gizi yang disebabkan
adanya defisiensi kalori dan protein dengan tekanan yang bervariasi pada defisiensi
protein maupun energi. Klasifikasi Kurang Kalori Protein berdasarkan berat badan dan
tidak tidaknya dibagi menjadi KKP ringan atau sedang yang disebut juga sebagai gizi
kurang (Undermutrition) yang ditandai oleh adanya hambatan pertumbuhan. KKP berat
meliputi Kwashiokor,Marasmus dan Marasmik-kwishiorkor (Rita Puspa Sari, 2021).

2.2 Etiologi
Etiologi malnutrisi primer yaitu apabila kebutuhan individu yang sehat akan protein,
kalori atau keduanya tidak terpenuhi oleh makanan yang adekuat atau sekunder akibat
adanya penyakit yang menyebabkan asupan suboptimal, gangguan penyerapan dan
pemakaian nutrient atau peningkatan kebutuhan kareana terjadinya hilangnya nutrient
atau keadaan stress. Penyebab langsung dari KKP adalah defisiensi kalori protein dengan
berbagai tekanan sehingga terjadi spektrum gejala-gejala dengan berbagai nuansa dan
melahirkan klasifikasi klinis (Kwashiorkor, marasmus dan marasmus-kwashiorkor).

6
Penyebab tidak langsung dari KKP sangatlah banyak sehingga penyakit ini disebut
dengan penyakit Multifaktorial.
Berikut ini merupakan sistem holistik penyebab multifaktorial menuju kearah terjadinya
KKP :
a. Ekonomi sangat rendah
b. Pendidikan umum kurang
c. Produksi bahan pangan kurang
d. Pekerjaan rendah
e. Persediaan pangan kurang
f. Penyakit infeksi
g. Konsumsi kurang
h. Pengetahuan gizi kurang
i. Anak terlalu banyak
j. KKP

2.3 Tanda dan gejala


Tanda dan gejala KKP ini dibagi menjadi 2 macam yaitu :
1. KKP Ringan
a. Pertumbuhan linear terganggu
b. Peningkatan berat badan berkurang, terhenti dan turun
c. Ukuran lingksr lengan atas menurun
d. Maturasi tulang terlambat
e. Ratio berat trerhadap tinggi normal atau cenderung menurun
f. Anemia ringan atau pucat
g. Kelainan kulit (kering,kusam)
h. Aktifitas kurang
i. Rambut kemerahan
2. KKP Berat
a. Tampak kurus, seperti tulang yang tinggal terbungkus kulit
b. Wajah seperti orang tua
c. Keruskan integritas kulit yaitu keriput
d. Perut cekung
e. Penyakit infeksi seperti diare kronik atau konstipasi

7
2.4 Patofisiologi
Kurang kalori protein akan terjadi apabila kebutuhan tubuh akan kalori, protein, atau
keduanya tidak tercukupi oleh diet. Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu
berusaha untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi.
Kemampuan tubuh untuk mempergunakan karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal
yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan, karbohidrat (glukosa) dapat
dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebabai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh
untuk menyimpan karbohidrat sangatlah sedikit, sehingga setelah 24jam sudah dapat
terjadi kekurangan. Akibatnya metabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan
menghasilkan asam amino yang segera diubah menjadi karbohidrat di hati dan ginjal.
Selama puasa jaringan lemak dipecah menjadi asam lemak, gliserol dan keton bodies.
Otot dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumber energi jika
kekurangan makanan ini berjalan menahun. Tubuh kan mempertahankan diri jangan
sampai memecah protein setelah kehilangan separuh dari tubuh (Arisman, 2012).

8
2.5 Pathway Kekurangan Kalori Protein

2.6 Komplikasi KKP


1. Defisiensi vitamin A (xerophtalmia) Vitamin A berfungsi pada penglihatan
(membantu regenerasi visualurple bila mata terkena cahaya).Jika tidak segera
teratasi ini akan berlanjut menjadi keratomalasia(menjadi buta).
2. Defisiensi vitamin B6 yang berperan dalam fungsi saraf.
3. Defisit Asam Folat Menyebabkan timbulnya anemia makrositik,megaloblastik,
granulositopenia, trombositopenia.
4. Defisiensi Vitamin B1 (tiamin) disebut Atiaminosis. Tiamin berfungsisebagai ko-
enzim dalam metabolisme karbohidrat. Defisiensi vitamin B1menyebabkan
penyakit beri-beri dan mengakibatkan kelainan saraf, mentaldan jantung.
5. Defisiensi Vitamin C Menyebabkan skorbut (scurvy), menggangguintegrasi
dinding kapiler. Vitamin C diperlukan untuk
pembentukan jaringan kolagen oleh fibroblas karena merupakan bagian dalam p

9
embentukan zat intersel, pada proses pematangan eritrosit, pembentukantulang
dan dentin

2.7 Pemeriksaan penunjang


1. Pemeriksaan darah lengkap (Hb, Ht, albumin, globulin, protein total, elektrolit
serum)
2. Pemeriksaan urine
3. Iji faat hati
4. EKG
5. Photo thorax/ Rontgen
6. Antropometri anak (TB/U, BB/U, LK/U)

2.8 Penatalaksanaan
1. Diit tinggi kalori, protein, mineral dan vitamin
2. Pemberian terapi cairan dan elektrolit
3. Penanganan diare bila ada : cairan, antidiare, dan antibiotik

2.9 Asuhan Keperawatan Anak pada KKP


1. Diagnosa Keperawatan Pada Pasien KKP
a. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan
(D.0019)
b. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status nutrisi
(D.0129)
c. Resiko gangguan perkembangan berhubungan dengan ketidakadekuatan
perawatan prenatal (D.0107)

10
3. Tujuan Keperawatan dan Kriteria Hasil (SLKI)
No. Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil
Keperawatan
1. Defisit nutrisi Setelah dilakukan #Status Nutrisi (L.03030)
berhubungan dengan tindakan 1. Porsi makanan yang
ketidakmampuan keperawatan selama yang dihabiskan
menelan makanan 3x24jam diharapkan meningkat
: 2. Berat badan meningkat
Luaran Utama : 3. Indeks massa tubuh
#Status Nutrisi (IMT) membaik
2. Gangguan integritas Setelah dilakukan #Integritas kulit dan
kulit berhubungan tindakan jaringan (L14125)
dengan perubahan keperawatan selama 1. Kerusakan jaringan
status nutrisi 3x24jam diharapkan membaik
: 2. Kerusakan lapisan kulit
Luaran Utama : membaik
#Integritas kulit dan 3. Nyeri menurun
jaringan
3. Resiko gangguan Setelah dilakukan #Status Perkembangan
perkembangan tindakan 1. Keterampilan/perilaku
berhubungan dengan keperawatan selama sesuai usia membaik
ketidakadekuatan 3x24jam diharapkan 2. Kemampuan melakukan
perawatan prenatal : perawatan diri membaik
Luaran Utama : 3. Respon sosial membaik
#Status
perkembangan

11
4. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Intervensi
1. Defisit nutrisi berhubungan #Manajemen Nutrisi
dengan ketidakmampuan 1. Observasi
menelan makanan a. Identifikasi status nutrisi
b. Identifikasi alergi dan intolerensi
makanan
c. Identifikasi makanan yang disukai
d. Monitor berat badan
e. Monitor hasil laboratorium
2. Terapeutik
a. Lakukan oral hygiene sebelum
makan
b. Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
c. Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
d. Berikan suplemen makanan
3. Edukasi
a. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
b. Ajarkan diet yang diprogramkan
4. Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan
b. Kolabirasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
2. Gangguan integritas kulit #Perawatan Integritas Kulit (I.11353)
berhubungan dengan 1. Observasi
perubahan status nutrisi a. Identifikasi penyebab gangguan
integritas kulit (misal perubahan
sirkulasi, perubahan status nutrisi,
penurunan kelembaban, suhu

12
lingkungan ekstrem, penurunan
mobilitas)
2. Terapeutik
a. Ubah posisi tiap 2jam jika tirah baring
b. Lakukan pemijatan pada area
penonjolan tulang, jika perlu
c. Gunakan produk berbahan
alami/ringan dan hipoalergik pada
kulit sensitif
3. Edukasi
a. Anjurkan menggunakan pelembab
b. Anjurkan minum air yang cukup
c. Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
3. Resiko gangguan #Perawatan Integritas Kulit (I.11353)
perkembangan berhubungan 1. Observasi
dengan ketidakadekuatan a. Identifikasi kebutuhan anak dan
perawatan prenatal kemampuan adaptasi anak
2. Terapeutik
a. Fasiliatasi hubungan anak dengan
teman sebaya
b. Dukung anak berinteraksi dengan
anak lain
c. Bacakan cerita /dongeng untuk
bercerita
d. Sediakan mainan berupa puzzle atau
muze
3. Edukasi
a. Jelaskan nama-nama benda obyek
yang ada dilingkungan sekitar
b. Ajarkan sikap kooperatif bukan
kompetisi diantara anak
c. Ajarkan anak cara meminta bantuan

13
dari anak lain, jika perlu
4. Kolaborasi
a. Rujuk untuk konseling jika perlu

14
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
kalori, protein atau keduanya tidak tercukupi oleh diet. Dalam keadaan kekurangan
makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup dengan KKP
merupakan masalah gizi yang utama di Indonesia. KKP disebabkan karena defisiensi
makro nutrien. Kurang kalori protein akan terjadi jika kebutuhan tubuh akan memnuhi
kebutuhan pokok atau energi. Kemampuan tubuh untuk mempergunakan karbohidrat,
protein, dan lemak merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan
kehidupan,, karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai
bahan bakar.
B. SARAN
Dihrapkan dengan adanya makalah ini, ibu dapat memperhatikan status gizi anak
agar tidak terjadi malnutrisi atau kekurangan kalori protein pada anak.

15
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/634327614/MAKALAH-ANAK-KKP

https://id.scribd.com/document/509231537/LP-ASKEP-PADA-ANAK-KEKURANGAN-
KALORI-PROTEIN-KKP-KEL-13

16

Anda mungkin juga menyukai