Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEKURANGAN ENERGI PROTEIN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi Dasar

Dosen Pengampu: Rr. Dewi Ngaisyah,SKM,MKM (RDN)

Oleh Kelompok III :

Arinda Novellia Putri Hastuti 22120100

Nazwa Salsabila 22120097

Niken Safitri 22120099

Maria Eka Putri 22120085

Regita Lintang Cahyani 22120104

KELAS 19. 3

PRODI GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat danpetunjuk- Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalahdengan judul “Kekurangan Energi
Protein”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi Dasar .Makalah
ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya kerja sama kelompok dan dukungan dari
semua pihak yang terlibat. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
keterbatasan dalam penyajian data dalam makalah ini. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat, terutama bagi seluruh
aktivitas akademikdi lingkungan Universitas Respati Yogyakarta dan semoga makalah ini
dapat menjadi media untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang
keilmuan khususnya pada ilmu gizi

Yogyakarta,21 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………….2

Daftar isi …………………………………………………………………………..3

BAB 1 Pendahuluan………………………………………………………..…….4

A. Latar Belakang…..……………………………..…………………………….4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………5
C. Tujuan Penulisan………...…………………………………………………...5

BAB II Pembahasan……………...………...…………………………………...6

1.Pengertian Kekurangan EnergiProtein(KEP)...................................................6

2.Gejala KEP………………………………………………..………………….6

3.Diagnosis KEP……………………………………………………….………7

4.Fakor penyebab KEP………………..…………………………………….….8

5.Pencegahan KEP……………………………..………………………….…...8

6.Cara pengobatan KEP………………………..………………………...…….9

BAB III Penutupan……………………………………………………………….10

A. Kesimpulan………………………………………………………………..10
B. Saran…………………………………………………………...………….10

Daftar Pustaka……………………………………………………………………11
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Blakang
Kurang energi protein adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh
rendahnya konsumsi energy dan protein dalam makanan sehari-hari atau
disebabkan oleh gangguan penyakit tertentu,sehingga tidak memenuhi angka
kecukupan gizi (Depkes RI, 1999). KEP sendiri sering dijumpai pada anak
prasekolah (Sukirman, 1974 dalam Sutanto, 1994). Sedangkan menurut
Jellife(1996) dalam supariasa, I.D. Nyoman (2002) dikatakan bahwa KEP
merupakan istilah umum yang meliputi malnutrion yaitu gizi kurang dan gizi
buruk termasuk marasmus kwashiorkor. KEP terjadi manakala kebutuhan
tubuh akan kalori dan protein atau keduanya tidak tercukupi oleh diet. Kedua
bentuk defisiensi ini tidak jarang berjalan bersisian, meskipun salah satu lebih
dominan ketimbang yang lain. Kekurangan protein tidak hanya menyebabkan
munculnya rasa lapar, lelah, dan lemas, tetapi juga dapat membuat sistem
kekebalan tubuh Anda menurun. protein merupakan makronutrien yang
dibutuhkan untuk membangun, memperbaiki, dan mengatur fungsi berbagai
jaringan dan organ tubuh, termasuk otot. Kekurangan protein dapat terjadi bila
asupan protein tidak cukup, atau bila tubuh tidak bisa mencerna dan menyerap
protein dengan baik. Gejala klinis dari tipe KEP marasmus menurut Depkes
RI, tampak sangat kurus, wajah seperti orang tua, cengeng, rewel, kulit
keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (baggy
pant/pakai celana longgar), perut cekung, iga gambang dan sering disertai
penyakit infeksi (umumnya kronis berulang) serta diare kronik atau
konstipasi/susah buang air. Adapun gejala klinis dari tipe KEP kwashiorkor
adalah ; edema umumnya diseluruh tubuh, terutama pada punggung kaki
(dorsum pedis) yang jika ditekan melekuk, tidak sakit, dan lunak ; wajah
membulat dan sembab ; pandangan mata sayu ; rambut tipis kemerahan seperti
warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok ; perubahan
status mental, apatis dan rewel ; pembesaran hati ; otot mengecil (hipotropi),
lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau duduk ; kelainan kulit
berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat
kehitaman dan terkelupas (Crazy pavement dermatosis) dan sering disertai
penyakit infeksi, umumnya akut serta anemia dan diare.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka kami merumuskan masalah sebagai
berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan kekurangan energi protein (KEP)?
2. Apa yang terjadi jika kekurangan energi protein (KEP)?
3. Gejala KEP?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui definisi KEP

2. Mengetahui terjadinya KEP

3. Mengetahui Gejala KEP


BAB II PEMBAHASAN

1. Definisi KEP
KEP adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi
dan protein dalam makanan sehari-hari dan atau gangguan penyakit tertentu
sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG). Disebut KEP apabila
berat badannya kurang dari 80 % indeks berat badan menurut (BB/U) baku WHO-
NCHS.
Istilah Kurang Energi Protein (KEP) digunakan untuk menggambarkan kondisi
klinik berspektrum luas yang berkisar antara sedang sampai berat. KEP yang berat
memperlihatkan gambaran yang pasti dan benar (tidak mungkin salah) artinya
pasien hanya berbentuk kulit pembungkus tulang, dan bila berjalan bagaikan
tengkorak (Daldiyono dan Thaha, 1998).
KEP adalah gizi buruk yang merupakan suatu istilah teknis yang umumnya dipakai
oleh kalangan gizi, kesehatan dan kedokteran. Gizi buruk itu sendiri adalah bentuk
terparah (akut) dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun atau kekurangan
gizi tingkat berat. Gizi buruk yang disertai dengan tanda-tanda klinis disebut
marasmus, kwashiorkor dan kombinasi marasmus kwashiorkor (Soekirman (2000).
2. Gejala KEP
Gejala klinis dapat KEP berat/ Gizi buruk yang dapat ditentukan :
a. Kwashiorkor
1. Adanya edema diseluruh tubuh teruama kaki, tangan atau anggota badan
lain
2. Wajah membulat dan sembab
3. Pandangan mata sayu
4. Rambut tipis, kemerahan seperti rambut jagung
5. Perubahan status mental:cengeng,rewel
6. Perubahan status hati
7. Otot mengecil
8. Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas
9. Diare Kronis ( diare yang berkepanjangan)
10. anemia
b. Marasmus

1.Tampak sangat kurus

2. seperti orang tua

3.Cengeng

4.Kulit keriput

5.Perut cekung

6. Tekanan darah, detak jantung dan pernafasan berkurang

c. Marasmus-kwashiorkor
Gejala klinis dari tipe marasmus dan kwashiorkor adalah merupakan gabungan
antara marasmus dan kwashiorkor yang disertai oleh edema, dengan BB/U < 60 %
baku Median WHO NCHS. Gambaran yang utama ialah kwashiorkor edema
dengan atau tanpa lesi kulit, pengecilan otot, dan pengurangan lemak bawah kulit
seperti pada marasmus. Jika edema dapat hilang pada awal pengobatan,
penampakan penderita akan menyerupai marasmus. Gambaran marasmus dan
kwashiorkor muncul secara bersamaan dan didominasi oleh kekurangan protein
yang parah (Arisman, 2004).

3. Diagnosis KEP
a) Pemeriksaan darah.
b) Pemeriksaan urine dan kultur bakteri.
c) Pemeriksaan tinja untuk melihat keberadaan parasite,
d) Tes tusuk kulit untuk melhat adanya alergi,dll.

Dokter juga akan melakukan observasi terhadap akses makanannya,


riwayat gangguan makanan, dan obat obat an yang mungkin dapat
diminum.
4. Faktor penyebab KEP

Faktor-faktor penyebab Kurang Energi Protein (KEP)

a) Penyebab langsung dari KEP adalah defisiensi kalori maupun protein, yang
berarti kurangnya konsumsi makanan yang mengandung kalori maupun protein,
hambatan utilisasi zat gizi. Adanya penyakit infeksi dan investasi cacing dapat
memberikan hambatan absorpsi dan hambatan utilisasi zat-zat gizi yang menjadi
dasar timbulnya KEP.
b) Penyakit infeksi. Penyakit infeksi yang dapat menyebabkan KEP yaitu cacar air,
batuk rejang, TBC, malaria, diare, dan cacing, misalnya cacing
Ascarislumbricoides dapat memberikan hambatan absorbsi dan hambatan
utilisasi zat-zat gizi yang dapat menurunkan daya tahan tubuh yang semakin
lama dan tidak diperhatikan akan merupakan dasar timbulnya KEP.
c) Faktor sosial

Faktor sosial merupakan penyebab kekurangan energi protein yang paling umum di
negara-negara berkembang. Faktor ini meliputi:

1. Memiliki keterbatasan fisik atau mental yang membuat sulit untuk menyiapkan
makanan
2. Memiliki ketergantungan pada orang lain untuk mendapatkan makanan.
3. Memiliki pengetahuan yang kurang tentang gizi dan cara mengolah makanan
yang baik.
4. Menyalahgunakan NAPZA dan kecanduan alkohol.
5. Kekurangan bahan pangan, misalnya karena tinggal di lingkungan yang ter isolasi
4. Pencegahan KEP
Cara paling efektif untuk mencegah malnutrisi adalah mengonsumsi makanan
yang sehat dan seimbang, yaitu antara lain dengan:
a) Memperbanyak konsumsi buah dan sayur
b) Mengonsumsi roti, nasi, kentang, pasta, atau makanan bertepung lainny
c) Mengonsumsi susu atau makanan olahan susu
d) Mengonsumsi daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sumber protein
non-susu lainnya

e) Sumber karbohidrat, seperti nasi, roti, atau kentang


f) Sumber protein dan lemak, seperti daging, ikan, telur, atau unggas
g) Sumber mineral dan vitamin, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, serta susu dan
produk olahannya, misalnya keju atau yoghurt
Selain mengonsumsi makanan sehat, jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan
cairan dengan minum air putih sebanyak 8 gelas per hari dan melakukan
pemeriksaan ke dokter secara rutin.

6.Cara Pengobatan KEP

Kekurangan Energi Protein sebaiknya diatasi di rumah sakit. Pengobatan


dilakukan melalui tiga fase, yaitu: fase stabilisasi, transisi, dan rehabilitasi.
a) Fase rehabilitasi itu sendiri terdiri dari 10 langkah, yaitu:
1.Memberikan cairan dan elektrolit untuk mencegah dehidrasi
2.Memberikan asupan makanan untuk mencegah turunnya gula darah
3.Mengatasi gangguan elektrolit
4.Mencegah anak kedinginan
5.Pemberian antibiotik
6.Pemberian vitamin A
7.Pemberian multivitamin dan mineral
8.Pemberian makanan untuk mengejar pertumbuhan
9.Merangsang perkembangan anak
10.Rencana tindak lanjut untuk mencegah gizi buruk timbul lagi

BAB III PENUTUPAN


A. Kesimpulan
Kurang Energi Protein (KEP) sebagai keadaan kurang gizi akibat konsumsi
pangan tidak cukup mengandung energi dan protein serta karena gangguan
kesehatan yang secara klinis terdapat 3 tipe yaitu kwashiorkor, marasmus
dan marasmik kwashiorkor. Penilaian status gizi dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung. UNICEF menyatakan bahwa ada dua
penyebab langsung terjadinya kasus gizi buruk, yaitu kurangnya asupan
gizi dari makanan dan akibat terjadinya penyakit yang menyebabkan
infeksi. Adapun pencegahan KEP antara lain promosi kesehatan dan
memberikan penyuluhan kepada masyarakat terhadap hal-hal yang dapat
mencegah terjadinya kekurangan gizi., dan skrining kesehatan dan deteksi
dini untuk menemukan kasus gizi kurang di dalam populasi. Sedangkan
untuk penanggulangan antara lain adanya upaya pelacakan kasus melalui
penimbangan bulanan di posyandu, revitalisasi Sistem Kewaspadaan
Pangan dan Gizi serta pemberdayaan masyarakat menuju Keluarga Sadar
Gizi (Kadarzi).

B. Saran
Pentingnya mengetahui faktor determinan kekurangan energi protein agar
dapat melakukan pencegahan sedini mungkin sehingga dapat menurunkan
prevalensi gizi kurang dan gizi buruk, serta dapat mencapai target MDGs
yang telah disepakati dalamRPJMN 2010-2014.
Upaya pencegahan dilakukan dengan memutus faktor penyebab langsung
melalui upaya penyuluhan kesehatan mengenai konsumsi gizi seimbang
serta pencegahan penyakit infeksi. Upaya penanggulangan KEP
diprioritaskan pada kelompok balita karena merupakan kelompok yang
paling rentan terhadap kekurangan gizi.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.sehatq.com/penyakit/malnutrisi-energi-protein
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1332/4/4.%20Chapter2.doc.pdf
https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126104-S-5830-Kejadian%20KEP-
Literatur.pdf
https://www.scribd.com/doc/204002968/Makalah-Kep
http://www.indonesian-publichealth.com/kurang-energi-protein-kep-2/
https://www.alomedika.com/penyakit/endokrinologi/malnutrisi/
penatalaksanaan
https://www.klikdokter.com/penyakit/masalah-metabolik/malnutrisi-
energi-protein
http://scholar.unand.ac.id/4580/2/Bab%201%20Pendahuluan.pdf
 https://doktersehat.com/ibu-dan-anak/kesehatan-anak/perbedaan-
marasmus-dan-kwashiorkor/
https://www.coursehero.com/payment/?get_doc=54334695

Anda mungkin juga menyukai