Anda di halaman 1dari 4

1

Anemia gizi besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam
darah. Artinya, konsentrasi hemoglobin dalam darah berkurang karena terganggunya
pemebentukan sel-sel darah merah akibat kurangnya kadar zat besi dalam darah. Semakin
berat kekurangan zat besi yang terjadi akan semakin berat pula anemia yang di derita.
Anemia gizi besi juga timbul karena kekurangan zat besi sehingga pembentukan
sel-sel darah merah dan fungsi lain dalam tubuh terganggu (Adriani, 2012). Pada wanita
batas normal kadar Hb yaitu 12 gr/dl kadar hemoglobin dapat dikatagorikan menjadi 2
yaitu kadar hemoglobin normal jika kadar hemoglobin ≥ 12 gr/dl dan jika kadar
hemoglobin < 12 gr/dl.

2.1 Penyebab Anemia Gizi Besi


Faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya anemia gizi besi adalah
1. kurangnya konsumsi zat besi yang berasal dari makanan atau rendahnya
absorpsi zat besi yang ada dalam makanan.
2. .Ketersediaan zat besi dari makanan yang tidak baik mencukupi kebutuhan
tubuh akan mengakibatkan tubuh mengalami anemia gizi.
3. .Pola makanan yang kurang beragam, seperti menu yang hanya terdiri dari
nasi dan kacang kacangan saja
Daya serap zat besi yang berasal dari pangan nabati jauh lebih rendah
dibandingkan daya serap besi pangan hewani. Pola makan yang beragam,
seperti pangan hewani yang cukup (daging, ikan) ditambah dengan sumber-
sumber vitamin C untuk meninggikan absorbsi zat besi akan meningkatkan
ketersediaan zat besi dalam makanan. Hal ini berarti kebutuhan akan zat gizi
besi terpenuhi.

4. kebutuhan yang meningkat akibat pertumbuhan.


5. kehilangan darah dalam jumlah banyak. Kehilangan darah ini disebabkan oleh
haid, operasi, kecelakaan atau adanya investasi cacing tambang (Briawan,
2013

2
2.2 Tanda dan Gejala Anemia Gizi Besi
Tanda dan gejala anemia defisiensi besi biasanya tidak khas dan sering tidak jelas,
seperti: pucat, mudah lelah, berdebar, takikardia, dan sesak napas. Kepucatan bisa
diperiksa pada telapak tangan, kuku dan konjungtiva palpebral.

2.3 Dampak Anemia Gizi


Dampak dari anemia adalah menurunnya kesehatan reproduksi, terhambatnya
perkembangan motorik, mental dan kecerdasan, konsentrasi belajar menurun sehingga
prestasi belajar rendah dan dapat menurunkan produktivitas kerja, mengganggu
pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal, menurunkan tingkat
kebugaran, dan imunitas lebih rendah sehingga lebih rentan terhadap penyakit infeksi
(Adriani, 2012).

2.4 Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Gizi Besi


Pencegahan dan penanggulangan anemia dapat dilakukan antara lain sebagai berikut:
a. Meningkatkan konsumsi zat besi dari makanan melalui penyuluhan, terutama
makanan yang bersumber dari protein hewani yang mudah diserap seperti hati,
ikan, dan daging. Selain itu perlu ditingkatkan juga makanan yang banyak
mengandung vitamin C dan vitamin A seperti buah-buahan dan sayur-sayuran
untuk membantu penyerapan besi dan membantu proses pembentukan
Hemoglobin.
b. Pemberian suplementasi dengan tablet tambah darah untuk menanggulangi akibat
buruk yang diderita penderita anemia terutama yang disebabkan oleh kekurangan
zat besi maka perlu diberikan tambahan zat besi (Wirakusumah, 1999).

2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anemia Gizi Besi


Secara primer anemia dipengaruhi oleh ada atau tidaknya infeksi penyakit,
rendahnya konsumsi protein hewani (heme) dan kepatuhan konsumsi tablet tambah
darah. Selain faktor langsung ada juga factor tidak langsung yang mempengaruhi anemia
gizi besi yaitu rendahnya perhatian keluarga terhadap remaja putri, aktifitas remaja
tinggi, pola distribusi makanan dalam keluarga dimana ibu dan remaja putri 9 tidak
menjadi prioritas, rendahnya pendidikan, status sosial ekonomi yang rendah dan
3
geografis yang sulit (Briawan, 2013).

Anda mungkin juga menyukai