Anda di halaman 1dari 2

PERKENALAN

Kelebihan Natrium memiliki efek buruk terhadap organ tubuh, dapat meningkat resiko hipertensi.
Seseorang dapat di kategorikan peka terhadap garam jika tekanan darah maningkat selama mengosumsi
makanan tinggi sodium atau mnurun selama mengosumsi makanan rendah sodium. Sementara,
seseorang dapat di kategorikan tahan garam jika tidak ada perubahan tekanan darah selama
mengosumsi makanan yang mengandung sodium. Mayoritas orang yang peka terhadap garam
merupakan orang yang sudah berumur (lansia), hipertensi, menderita penyakit ginjal kronis, dan Riwayat
pre-eklampsia. Sedangkan, mayoritas orang yang tahan terhadap garam merupakan anak muda dan
paruh baya.

Studi menunjukan bahwa mengosumsi makanan tinggi natrium dapat memperluas volume ekstra seluler
dan meningkatkan kerja jantung yang berakibat peningkatan tekanan darah. Mengosumsi makanan yang
tinggi natrium dapat berdampak buruk pada beberapa organ dan jaringan, yaitu pembuluh darah,
jantung, ginjal dan otak.

Penelitian pada manusia menunjukan bahwa kelompok yang mengosumsi asupan natrium yang lebih
tinnggi dapat meningkatkan kekauan arteri. Jadi sodium yang tinggi membuat arteri menjadi kaku dan
mengurangi sodium akan menurunkan kekakuan arteri pada pasien hipertensi.

Mengosumsi natrium yang tinggi dapat meningkatkan ketebalan vintrikel kiri jantung dan penurunan
fungsi ginjal.mengosumsi makanan rendah natrium dapat mengurangi proteinuria, albuminuria, dan
tekanan darah tinggi. Natrium dapat mempengaruhi inti batang otak yang mengontrol tekanan darah,
peningkatan aliran simpatis yang kronis dapat merusak efek organ meskipun tidak ada peningkatan
tekanan darah.

Berdasarkan hasil tinjauan menunjukan hubungan positif antara asupan natrium dengan tekanan darah
sistolik dan penurunan yang signifikan pada tekanan darah sistolik dengan pembatasan asupan natrium.
Hipertensi dapat menurun jika mengurangi asupan natrium.

Berbagai bukti mengkonfirmasi kemungkinan biologis hubungna antara asupan natrium yang tinggi dan
peningkatan tekanan darah dan kardiovaskular, sedangkan bukti hubungan antara asupan natrium yang
rendah dan efek sampingnya Sebagian besar bersifat dugaan.

makanan di Sebagian besar negara maju banyak mengandung natrium. Pada individu yang sehat
membutuhkan natrium < 500 mg/hari, tetapi konsumsi rata-rata di amerika serikat >3200 mg/hari.

Kebanyakan orang menyukai makanan yang asin. Perubahan natrium yang tiba tiba lebih sulit untuk
diterima, jadi untuk menurunkan natrium harus dilakukan secara bertahap. Terdapat kurang lebih 70%
natrium pada makanan olahan. Dalam beberapa decade terakhir banyak orang makan di restoran yang
cenderung memiliki makanan yang lebih asin. Natrium dalam makanan dipengaruhi oleh kekuatan pasar.

Sejumlah pendekatan dapat menurunkan diet natrium:


1) menurunkan kandungan natrium makanan;

2) peralihan konsumen dari makanan tinggi sodium ke rendah sodium dengan menghindari makanan
olahan dan membaca label; 3) beralih ke garam pengganti

4) kurangi natrium sambil menambah rasa lainnya dan

5) menggunakan pendekatan rekayasa untuk memberikan rasa asin dengan sedikit sodium atau
pengolahan makanan dengan sedikit sodium.

Peningkatan asupan kalium dapat menurunkan sensitifitas garam dan menguntungkan efek tekanan
darah. Rekomendasi natrium harus dinilai untuk memastikan bahwa asupan natrium sesuai dengan
kehilangan keringat, yang artinya asupan natrium harus sesuai dengan aktivitas fisik seseorang.

Kesimpulan

Tekanan darah berhubungan dengan asupan natrium. Studi praklinis dan klinis menunujukan bahwa
natrium berdampak buruk pada banyak organ. uji klinis telah menunjukan penurunan tekanan darah
dengan penurunan asupan natrium, tetapi penelitian yang menghubungkan konsumsi natrium dengan
kejadian kardiovaskular masih belum jelas. Mengurangi natrium akan memerlukan upaya terkoordinasi
yang melibatkan organisasi seperti AHA(American heart association), produsen dan pengolah makanan,
restoran, dan kebijakan publik yang ditujukan untuk pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai